PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan memberi makan melalui NGT
2. Untuk mengetahui tujuan-tujuan dari memberi makan melalui NGT
3. Untuk mengetahui persiapan pasien
4. Untuk mengetahui bagaimana cara memberi makan melalui NGT dan
kecepatan aliran pada pemberian makan melalui NGT
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
b. Memberi makan yaitu memasukkan suplemen nutrisi cair atau makanan
kedalam lambung untuk klien yang tidak dapat menelan cairan.
c. Kompressi yaitu memberi tekanan internal dengan cara mengembangkan
balon untuk mencegah perdarahan internal pada esofagus.
d. Bilas lambung yaitu irigasi lambung akibat pendarahan aktif, keracunan, atau
dilatasi lambung.
2.3 Persiapan Pasien
a. Mengkaji pasien yang diberi makan atau minum lewat NGT.
b. Mencocokkan identitas.
c. Menentukan pasien yang harus diberi makan atau minum personde.
d. Menjelaskan kepada pasien hal-hal yang akan dikerjakan (maksud dan
tujuan).
e. Mengatur posisi pasien .Sikap pasien semi fowler sedikit flexi sedang untuk
pasien anak dengan 1 bantal.
2.4 Cara Memberi Makan Melalui NGT Dan Kecepatan Aliran Pada Pemberian
Makan Melalui NGT
Cara pemberian makanan melalui NGT antara lain :
a. Masukkan makanan dengan aliran perlahan (perhatikan: aliran air dan jarak
corong 30 cm dan lihat reaksi pasien terhadap rasa tidak nyaman).
b. Setelah makan masukkan 15-30 ml air putih (bila ada obat dalam bentuk
tablet haluskan dahulu).
c. Fiksasi slang dengan plester 10 cm dan silangkan plester pada slang yang
keluar dari hidung
Adapun kecepatan aliran pada pemberian makan melalui NGT antara lain :
1. Tahap pembangunan : Dengan mempergunakan mesin pompa
Hari 1 : kecepatan aliran 20 ml/jam = 480 ml/hari
Hari 2 : kecepatan aliran 40 ml/jam = 960 ml/hari
Hari 3 : kecepatan aliran 60 ml/jam = 1440 ml/hari
4
Hari 4 : kecepatan aliran 80 ml/jam = 1920 ml/hari
Hari 5 : kecepatan aliran 100 ml/jam = 2400 ml/hari = 2400 kcal/hari
Kekurangan kebutuhan cairan dalam tubuh pada hari pertama sampai dengan
hari keempat harus ditambahkan dalam bentuk air, teh atau dengan sistem infus
(parenteral).
Selanjutnya ada dua kemungkinan:
Kemungkinan I
Nutrisi enteral konsep 24 jam:
Kecepatan aliran nutrisi enteral tetap 100 ml/jam = 2400 ml/hari = 2400
kcal/hari.
Kemungkinan II
Hari 6 : kecepatan aliran 120 ml/jam (selama 20 jam/hari)
Hari 7 : kecepatan aliran 140 ml/jam (selama 17 jam/hari)
Hari 8 : kecepatan aliran 160 ml/jam (selama 15 jam/hari)
Hari 9 : kecepatan aliran 180 ml/jam (selama 13 jam/hari)
Hari 10 : kecepatan aliran 200 ml/jam (selama 12 jam/hari)
2. Nutrisi enteral konsep 12 jam
Kecepatan aliran nutrisi enteral tetap 200 ml/jam = 2400ml/hari = 2400
kcal/hari.Maksud konsep 12 jam ini agar pasien hanya terikat oleh
pemberian nutrisi enteral selama 12 jam sehari. Misalnya,hanya antara
jam19.00 sampai jam 07.00 pagi sambil tidur. Apabila timbul rasa mual
atau diare, pada waktu tahap pembangunan dianjurkan supaya kecepatan
aliran nutrisi enteral diturunkan 40 ml/jam.
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan