Anda di halaman 1dari 3

Hasil percobaan

1. Keadaan kentang setelah dimasukkan pada larutan air biasa menjadi keras, pada larutan air
dengan 1 sdt garam kentang menjadi agak lembek, dan pada larutan air dengan 3 sdt garam
kentang menjadi lembek.
2. Massa kentang setelah dimasukkan pada larutan air biasa menjadi bertambah, dari 2,5 gram
menjadi 2,7 gram, pada larutan air dengan 1 sdt garam kentang menjadi agak berkurang dari 2,5
gram menjadi 2,2 gram, dan pada larutan air dengan 3 sdt garam kentang menjadi berkurang
dari 2,5 gram menjadi 1,6 gram.
3. Peristiwa yang terjadi adalah osmosis, yaitu perpindahan air dari larutan yang encer (hipotonis)
ke larutan yang lebih pekat (hipertonis) melalui membrane seipermeabel. Saat kentang diredam
dalam air biasa akan terjadi perpindahan dari air masuk kedalam sel-sel kentang, karena sel-sel
kentang lebih pekat (hipertonis) dibanding air, jadi massa kentang bertambah.. Tetapi berbeda
pada kentang yang direndam dalam larutan 1 sdt garam dan 3 sdt garam. Pada kondisi tersebut
terjadi kebalikannya, yaitu terjadi perpindahan air dari sel-sel kentang menuju ke larutan garam,
karena sel-sel kentang lebih encer (hipotonis) dibanding larutan garam, jadi massa kentang
berkurang.
Resume

Nama lain membran plasma adalah plasmalema yang tersususn atas protein, lemak, dan
karbohidrat. Rangka utama plasmalema terdiri dari dua lapis molekul lemak, diantara molekul lemak
terdapat molekul protein dan molekul karbohidrat berada disebelah luar lapisan lemak. Plasmalema
tediri dari bagian kepala (hidrofilik) dan ekor (hidrofobik). Plasmalema berfungsi sebagai pembatas
sel dengan lingkungan, melindungi isi sel, mengatur pertukaran zat, melakukan seleksi terhadap zat
yang masuk atau keluar sel, tempat berlangsungnya reaiksi-reaksi kimia, dan tempat reseptor. Sifat
fisiknya yaitu koloid kompleks, kepermeabelan, transport zat, dan potensial listrik. Permeable
berarti membiarkan sesuatu untuk melewatinya. Plasmalema bersifat selektif permeable atau semi-
permeabel. Fosfolipid bilayer permeable terhadap molekol non-polar (hidrofobik) molekul kecil
yang terlarut dalam lemak, sedangkan fosfolipid bilayer tidak permeabel terhadap molekul polar
besar yang tidak larut dalam lipid. Terdapat 3 jenis larutan, yaitu hypotonik, hypertonik, dan
isotonic. HYPO, berarti kurang dari. HYPER, berarti lebih dari, dan ISO, berarti sama dengan tonisitas
dan mengacu pada kekuatan larutan. Tranportasi yang melewati membrane plasma terbagi menjadi
dua jenis, yaitu transportasi pasif yang tidak membutuhkan energi dan transportasi aktif yang
membutuhkan energi. Transpor pasif meliputi difusi, difusi terfasilitasi dan osmosis. Difusi adalah
perpindahan zat pelarut melewati membran dari larutan yang berkosentrasi tinggi ke larutan yang
berkosentrasi rendah melalui fosfolid bilayer secara spontan dengan ukuran kecil dan tidak
bermuatan (non polar) serta tidak memerlukan energi. Contohnya pada hewan uniseluler yang
mengambil oksigen dari habitatnya. Difusi terfasilitasi yang merupakan proses dimana molekul atau
ion-ion dapat melewati membran melalui terowongan yang bersifat hydrophilic yang dapat
dibangun oleh suatu protein. Difisi terfailitasi dapat berlangsung melalui dua cara, yaitu difusi
dipermudah dengan saluran protein dan dengan protein pembawa. Difusi dipermudah dengan
saluran protein merupakan substansi bermuatan melewati membran plasma melalui saluran yang
dibentuk oleh protein (protein kanal) yang merupakan protein integral. Difusi dipermudah dengan
protein pembawa melibatkan protein (protein pembawa) yang membentuk suatu saluran dan
megikat substansi yang ditranspor. Contohnya pada bakteri Escherichia coli yang diletakkan pada
media lektosa. Osmosis adalah perpindahan molekul melalui selaput semipermiabel dari bagain
yang lebih encer (hipotonis) ke bagian yang lebih pekat (hipertonis). Jadi dasarnya osmosis
merupakan peristiwa difusi air melalui membran semipermeable. Transpor aktif adalah gerakan
partikel melintasi membran plasma melawan gradien daerah konsentrasi rendah ke daerah
konsentrasi tinggi dan membutuhkan energi (ATP) serta memerlukan protein pembawa khusus.
Transport aktif hanya terjadi dalam organisme hiudp. Filtrasi adalah transport zat yang terjadi
karena tekanan atmosfer antar 2 ruangan yang dipisahkan membran yang permiabel terdapat zat
itu. Sitosis adalah transport zat yang melibatkan lepasnya sebagian membran sel dan fragmen
membran langsung menjadi selaput zat yang ditransport. Endositosis merupakan masuknya zat dari
luar kedalam dan eksositosis merupakan masuknya zat dari dalam ke luar. Sitosis dibagi menjadi 2
menurut dimensinya, yaitu pinositosis dan pagositosis. Pinositosis merupakan bahan pada membran
plasma reseptor sehingga terjadi lekukan yang akan membentuk kantong tepat berada dalam
sitoplasma serta berupa cair. Fagositosis adalah makanan atau partikel lain akan menempel pada
membran lalu membran akan membentuk lekukan dan menutup sertak membentuk kantong lalu
kantong tersebut melepaskan diri. Fagositosis biasanya untuk bahan makanan padat
Sinstetis protein dibagi menjadi dua tahapan yaitu tahap transkripsi dan tahap translasi. Transkripsi
adalah proses pembentukan RNAM / RNAD. Dalam proses transkripsi terdapat enzim RNA
polimerase yang berfungsi untuk membuka rantai DNA dan membuat RNAM. Pada tahap transkripsi
terdapat 2 bagian utama, yaitu promotor dan terminator. Promotor adalah titik awal transkripsi,
sedangkan terminator adalah titik akhir dari transkripsi. Lalu hasil dari tahap ini, yaitu RNAM akan
dibawa ke sitoplasma. Selanjutnya menuju ke tahap kedua, yaitu tahap translasi. Translasi adalah
penterjemahan RNAM menjadi asam amino dengan diawali kodon start (AUG). Dalam prosesn ini
terdapat ribosom sub unit kecil dan besar. Pada tahap awal, terdapat RNAt yang membawa asam
amino metionin dan menempel di ribosom sub unit kecil. Lalu RNAt akan melepaskan asam amino
metionon yang dibawanya dan keluar dari ribosom sub unit kecil. Proses masuknya RNAt ke
ribosom sub unit kecil terjadi terus-menerus hingga terbentuk polipeptida. Proses translasi akan
berakhir jika adak kodon stop yang terdiri dari UGA, UAA, UAG. Reproduksi sel berlangsung melalui
proses pembelahan. Terbagi mejadi tiga, yaitu amitosis, mitosis dan meiosis. Amitosis terjadi pada
sel prokariotik dan dikenal sebagai pembelahan biner. Amitosis dimulai ketika kromosom melekat
pada membrane plasma dan mulai mereplikasi kromosom. Selanjutnya, membrane plasma
memisahkan kromosom dan terbentuklah dua sel anak. Mitosis adalah pembelahan yang terjadi
pada sel somatis.mitosos merupakan satu bagian dari siklus sel yang terdiri atas fase interfase dan
fase mitosis. Pada fase interfase dibagi menjadi tiga subfase meliputi fase G, fase S, dan fase G2,
sedangkan pada fase mitosis dibagi menjadi lima tahap meliputi profase, prometafase, metaphase,
anafase, dan telophase. Yang terakhir ada pembelahan meiosis yang terjadi pada sel germinal
(gamet). Pembelahan ini menghasilkan empat sel anak. Pembelahan meiosis didahului dengan
replikasi kromosom pada fase interfase. Namun, replikasi ini diikuti dua pembelahan sel yang terjadi
secara berurutan yang disebut meiosis II dan meiosis II. Tahap-tahap pembelahan pada meiosis I dan
meiosis II meliputi profase, prometafase, metaphase, anafase, dan telofase.

Anda mungkin juga menyukai