Anda di halaman 1dari 10

TUGAS ELEKTRONIKA ANALOG

SEMESTER 2

“ TUGAS MEMBUAT SOAL”

Disusun oleh :

ADELINA ESTER NAOMI

2003321018

EC – 2A

PROGRAM STUDI ELEKTRONIKA INDUSTRI

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

2021
Phototransistor

Phototransistor adalah salah satu komponen yang sangat penting yang berfungsi untuk mengubah
cahaya menjadi listrik.

Komponen ini memiliki penguat atau gain internal. Penguat internal yang dimiliki phototransistor
memberikan sensitivitas yang lebih baik dari pada komponen pendeteksi cahaya lainnya.

Contoh pendeteksi cahaya yang hampir mirip dengan phototransistor tapi kepekaannya lebih
rendah dibandingkan komponen ini adalah photodiode dan photo resistor.

Ketika photo transistor menerima cahaya, maka ia akan memunculkan arus pada daerah
basis. Arus yang dihasilkan oleh komponen ini mendapatkan penguatan seratus atau bahkan bisa
sampai seribu kali.

Komponen penting ini termasuk dalam golongan tranduser. Tranduser adalah salah satu komponen
yang dapat mengubah suatu energi ke dalam energi yang lain.

Contoh penggunaan tranduser adalah merubah energi mekanik menjadi energi listrik. Atau
mengubah energi listrik menjadi energi bunyi. Dan banyak lagi contoh lainnya yang dirubah oleh
transduser.Setiap komponen yang dapat merubah suatu energi ke dalam energi yang lain, maka
komponen tersebut termasuk dalam golongan transduser.

Kalau seandainya kita melihat komponen photo transistor, maka akan kita dapati komponen
tersebut di kemas dalam bentuk transparan.

Bentuk transparan tersebutlah yang membuat komponen ini diletakan di dekat cahaya agar dapat
mendeteksi dengan baik

Bentuk dan simbol Photo Transistor

Sebagaimana telah saya ungkapkan diatas, bahwa phototransistor telah dikemas dalam bentuk
transparan. Kita bisa melihat bentuk asli dari phototransistor pada gambar di bawah ini.
Adapun simbolnya bisa anda lihat pada gambar di bawah ini.

Cara Kerja Phototransistor


Cara kerja Phototransistor atau prinsip kerjanya dari pengertian phototransistor ini tak berbeda
jauh dengan transistor yang normal biasa. Cara kerjanya yang mana arus di basis transistor akan
dikalikan dalam memberikan arus untuk kolektor.

Akan tetapi, khusus yang terjadi di phototransistor, arus pada basis akan dikendalikan melalui
jumlah cahaya ataupun infra merah yang diterima. Sehingga, untuk fisik phototransistor secara
umum mempunyai dua kaki.

Kedua kaki tersebut memiliki nama atau sering disebut dengan emitor dan kolektor. Sementara
itu, terminal pada basis memiliki bentuk seperti lensa yang fungsinya sebagai sensor yang
mendeteksi datangnya cahaya.
Sehingga, cara kerja phototransistor yakni jika terminal pada basis tersebut menerima cahaya dapat
dialirkan ke kedua kaki. Apabila cahaya yang diterima semakin tinggi intensitasnya, maka arus
yang akan dialirkan ke emitor dari kolektor tersebut juga akan semakin besar.

Dengan penjelasan ini, pengertian phototransistor dan juga cara kerjanya pun diharapkan dapat
digambarkan dengan jelas. Komponen ini mempunyai sifat yang hampir sama dengan transistor
ini berarti kondisi cut off yang berbeda pada saat tidak terjadi arus yang mengalir pada basis ke
emitor.

Kemudian juga kondisi saturasi ini terjadi ketika terdapat arus yang mengalir pada basis ke emitor.
Sehingga, dapat dikatakan jika kondisi cut off ini terjadi pada saat tidak adanya cahaya infra merah
yang diterima. Lalu juga terjadi ketika kondisi saturasi terjadi di saat terdapat infra merah yang
diterima.
SOLAR CELL

Soal Pembangkit listrik tenaga surya atau PLTS adalah pembangkit listrik yang mengubah
energi surya menjadi energi listrik. Fotovoltaik mengubah secara langsung energi cahaya menjadi
listrik menggunakan efek fotoelektrik.

Pembangkit listrik tenaga surya (Fotovoltaik) terdiri dari beberapa komponen supaya berfungsi
sesuai dengan yang dibutuhkan. Komponen utama secara umum terdiri dari :

• Solar Panel
• Inverter
• Baterai

Solar Panel (Fotovoltaik) merupakan komponen utama dalam PLTS, berfungsi untuk mengubah
energi cahaya matahari menjadi energi listrik DC. Inverter merupakan pengubah tegangan searah
(DC) dari Solar Panel menjadi tegangan bolak-balik (AC) untuk mensuplai listrik ke pengguna.

Sel Surya atau Solar Cell adalah suatu perangkat atau komponen yang dapat mengubah
energi cahaya matahari menjadi energi listrik dengan menggunakan prinsip efek Photovoltaic.
Yang dimaksud dengan Efek Photovoltaic adalah suatu fenomena dimana munculnya tegangan
listrik karena adanya hubungan atau kontak dua elektroda yang dihubungkan dengan sistem
padatan atau cairan saat mendapatkan energi cahaya. Oleh karena itu, Sel Surya atau Solar Cell
sering disebut juga dengan Sel Photovoltaic (PV). Efek Photovoltaic ini ditemukan oleh Henri
Becquerel pada tahun 1839.

Arus listrik timbul karena adanya energi foton cahaya matahari yang diterimanya berhasil
membebaskan elektron-elektron dalam sambungan semikonduktor tipe N dan tipe P untuk
mengalir. Sama seperti Dioda Foto (Photodiode), Sel Surya atau Solar Cell ini juga memiliki kaki
Positif dan kaki Negatif yang terhubung ke rangkaian atau perangkat yang memerlukan sumber
listrik.

Pada dasarnya, Sel Surya merupakan Dioda Foto (Photodiode) yang memiliki permukaan
yang sangat besar. Permukaan luas Sel Surya tersebut menjadikan perangkat Sel Surya ini lebih
sensitif terhadap cahaya yang masuk dan menghasilkan Tegangan dan Arus yang lebih kuat dari
Dioda Foto pada umumnya. Contohnya, sebuah Sel Surya yang terbuat dari bahan semikonduktor
silikon mampu menghasilkan tegangan setinggi 0,5V dan Arus setinggi 0,1A saat terkena (expose)
cahaya matahari.

Saat ini, telah banyak yang mengaplikasikan perangkat Sel Surya ini ke berbagai macam
penggunaan. Mulai dari sumber listrik untuk Kalkulator, Mainan, pengisi baterai hingga ke
pembangkit listrik dan bahkan sebagai sumber listrik untuk menggerakan Satelit yang mengorbit
Bumi kita.

Struktur Dasar dan Simbol Sel Surya (Solar Cell)

Berikut ini adalah Struktur Dasar, Bentuk dan Simbol Sel Surya (Solar Cell).

Prinsip Kerja Sel Surya (Solar Cell)

Sinar Matahari terdiri dari partikel sangat kecil yang disebut dengan Foton. Ketika terkena sinar
Matahari, Foton yang merupakan partikel sinar Matahari tersebut meghantam atom semikonduktor
silikon Sel Surya sehingga menimbulkan energi yang cukup besar untuk memisahkan elektron dari
struktur atomnya. Elektron yang terpisah dan bermuatan Negatif (-) tersebut akan bebas bergerak
pada daerah pita konduksi dari material semikonduktor. Atom yang kehilangan Elektron tersebut
akan terjadi kekosongan pada strukturnya, kekosongan tersebut dinamakan dengan “hole” dengan
muatan Positif (+).
Daerah Semikonduktor dengan elektron bebas ini bersifat negatif dan bertindak sebagai Pendonor
elektron, daerah semikonduktor ini disebut dengan Semikonduktor tipe N (N-type). Sedangkan
daerah semikonduktor dengan Hole bersifat Positif dan bertindak sebagai Penerima (Acceptor)
elektron yang dinamakan dengan Semikonduktor tipe P (P-type).

Di persimpangan daerah Positif dan Negatif (PN Junction), akan menimbulkan energi yang
mendorong elektron dan hole untuk bergerak ke arah yang berlawanan. Elektron akan bergerak
menjauhi daerah Negatif sedangkan Hole akan bergerak menjauhi daerah Positif. Ketika diberikan
sebuah beban berupa lampu maupun perangkat listrik lainnya di Persimpangan Positif dan Negatif
(PN Junction) ini, maka akan menimbulkan Arus Listrik.

Rangkaian Seri dan Paralel Sel Surya (Solar Cell)

Seperti Baterai, Sel Surya juga dapat dirangkai secara Seri maupun Paralel. Pada umumnya, setiap
Sel Surya menghasilkan Tegangan sebesar 0,45 ~ 0,5V dan arus listrik sebesar 0,1A pada saat
menerima sinar cahaya yang terang. Sama halnya dengan Baterai, Sel Surya yang dirangkai secara
Seri akan meningkatkan Tegangan (Voltage) sedangkan Sel Surya yang dirangkai secara Paralel
akan meningkatkan Arus (Current).
Soal

Untuk keperluan suatu rumah tangga pada suatu daerah rural diperlukan Pembangkit Listrik Tenaga Surya
dengan uraian sebagai berikut:

1. Contoh pendeteksi cahaya yang hampir mirip dengan phototransistor tapi kepekaannya lebih
rendah dibandingkan komponen ini adalah…..
a. Solar sel
b. LDR
c. Photodioda
d. Phototransistor
2. Sel Surya atau Solar Cell adalah suatu perangkat atau komponen yang dapat mengubah energi
cahaya matahari menjadi energi listrik dengan menggunakan prinsip…..
a. efek Photovoltaic
b. LDR
c. Phototransistor
d. Solar cell

3. Sebuah phototransistor digunakan pada rangkaian di bawah ini. Berapa tegangan outputnya
bila intensitas cahaya yang mengenainya berubah dari 10 ke 40 W/𝑚2 .

a. 20V dan 8V
b. 34V dan 5V
c. 12V dan 6,8V
d. 25,7V dan 8,2V

Jawab:
Ic=0→Vce= 14V
14𝑉
Vce=0→Ic=500𝑜ℎ𝑚 = 28𝑚𝐴

IR= 10𝑊/𝑚2 →Vce= 12V


IR= 40𝑊/𝑚2 →Vce= 6,8V

4. Untuk keperluan suatu rumah tangga pada suatu daerah rural diperlukan Pembangkit
Listrik Tenaga Surya dengan uraian sebagai berikut:

Kebutuhan tersebut akan disuplai dari dengan menggunakan Modul Solar Cell
Photovoltaic (PLTS) dengan data sebagai berikut :
• Luas efektif modul = 0,3376 m2
• Daya maksimum modul = 18,7 W
• Efisiensi modul = 10 %
• Intensitas Cahaya rata rata = 4.450 W/m2
• Tegangan kerja arus searah = 24 volt
• Tegangan kerja arus bolak balik = 220 volt
• Untuk kontinuitas pelayanan beban, cadangan energi disediakan (ditambahkan) dalam
baterai 25 % kebutuhan energi keseluruhan.
Berapa Kebutuhan energi keseluruhan ............. dalam Wh

a. 3.885 Wh
b. 4.593 Wh
c. 4.856 Wh
d. 3.957 Wh

Seluruh energi yang dipakai adalah : =(7x10 watt x 12 jam)+(3x 40 watt x 6 jam) + (1x 35
watt x 9jam) + (1x300 watt x 6 jam)+(1x 30 watt x 7 jam) =3.885 Wh
Untuk cadangan dalam baterai sebesar 25 % sehingga perhitungannya menjadi : 25 % x
3.885 Wh = 971,25 Wh. Total energi yang dibutuhkan menjadi : =3.885 Wh + 971,25 Wh
=4.856,25 Wh.

Anda mungkin juga menyukai