Anda di halaman 1dari 9

e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), PENYALURAN KREDIT, DAN


KREDIT BERMASALAH TERHADAP PROFITABILITAS PADA
LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD)
KECAMATAN KARANGASEM

I Putu Eka Suputra, Wayan Cipta, Ni Nyoman Yulianthini

Jurusan Manajemen
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: iputuekasuputra@yahoo.com, cipta1959@yahoo.co.id,


yulianthini_nyoman@yahoo.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis: (1) dana pihak ketiga, penyaluran kredit,
dan kredit bermasalah secara simultan terhadap profitabilitas, (2) dana pihak ketiga secara parsial
terhadap profitabilitas, (3) penyaluran kredit secara parsial terhadap profitabilitas, dan (4) kredit
bermasalah secara parsial terhadap profitabilitas. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif kausal.
Subjek penelitian adalah LPD di Kecamatan Karangasem dan objeknya adalah dana pihak ketiga,
penyaluran kredit, kredit bermasalah, dan profitabilitas dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012. Jenis
data adalah data kuantitatif. Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini data kuantitatif yang
dikumpulkan dengan metode pencatatan dokumen, kemudian dianalisis dengan menggunakan metode
analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan (1) ada pengaruh dari dana pihak ketiga,
penyaluran kredit, dan kredit bermasalah secara simultan terhadap profitabilitas, (2) ada pengaruh positif
dan signifikan dari dana pihak ketiga secara parsial terhadap profitabilitas, (3) ada pengaruh positif dan
signifikan dari penyaluran kredit secara parsial terhadap profitabilitas, dan (4) ada pengaruh negatif dan
signifikan dari kredit bermasalah secara parsial terhadap profitabilitas.

Kata-kata kunci: dana pihak ketiga, penyaluran kredit, kredit bermasalah, profitabilitas

Abstract

This research aims to know and analyze: (1) loan fund, credit distribution, and non performing loan
in simultaneous toward profitability, (2) loan fund in partial toward profitability, (3) credit distribution in
partial toward profitability, and (4) non performing loan in partial toward profitability. This research used
quantitative causal design. The subjects of this research were LPD in Karangasem Regency and
profitability from year 2009 to year 2012. The kind of data in this research is quantitative data which was
collected by documentasion noting method, then analyzed with double linear analysis method. The
findings showed that (1) there were an effect from loan fund, credit distribution, and non performing loan
in simultaneous toward profitability, (2) there was a significant positive effect from loan fund toward
profitability, (3) there was a significant positive effect from credit distributor toward profitability, (4) there
was a significant negative effect from non performing loan toward profitability.

Key Words: loan fund, credit distribution, non performing loan, profitability
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)

PENDAHULUAN upaya pihak perbankan untuk


LPD merupakan salah satu unsur memperlancar penyaluran kredit ke
kelembagaan Desa Pakraman yang masyarakat adalah menghimpun dana dari
menjalankan fungsi keuangan Desa pihak ketiga. Tersedianya dana pihak
Pakraman untuk mengelola potensi ketiga yang dihimpun dari masyarakat dan
keuangan Desa Pakraman. Lembaga ini kajian risiko kredit yang baik akan membuat
sangat berpotensi dan telah terbukti dalam kesempatan bank untuk menyalurkan
memajukan kesejahteraan masyarakat kembali dana ke masyarakat yang
desa dan memenuhi kepentingan desa itu membutuhkan melalui penyaluran kredit.
sendiri. LPD sebagai lembaga keuangan Tidak jarang LPD juga menghadapi
desa mempunyai karakteristik khusus yang risiko kredit. Menurut Husman (2006: 106)
berbeda dengan lembaga keuangan risiko kredit merupakan suatu kerugian
lainnya. LPD cenderung lebih menonjolkan yang berhubungan dengan peluang gagal
pada membantu para masyarakat desa memenuhi kewajibannya pada saat jatuh
pakraman di lingkungan LPD tersebut. tempo. Dengan kata lain risiko kredit adalah
Pihak LPD juga memberikan pelayanan risiko karena peminjam tidak membayar
kepada masyarakat yang berasal dari luar utangnya. Banyak faktor yang
desa pekraman. Tujuan pendirian sebuah menyebabkan terjadinya kredit bermasalah.
LPD pada setiap desa adat, berdasarkan Kurangnya pengelolaan dari pihak intern
penjelasan Peraturan Daerah No.2/ 1988 LPD merupakan salah satu faktor
dan No. 8 tahun 2002 mengenai LPD, penyebab sering kali terjadi kredit
adalah untuk mendukung pembangunan bermasalah.
ekonomi pedesaan melalui peningkatan Salah satu alat pengukur profitabilitas
kebiasaan menabung masyarakat desa dan adalah laba yang dapat dicapai oleh suatu
menyediakan kredit bagi usaha skala kecil, LPD. Laba yang tinggi membuat LPD
untuk menghapuskan bentuk–bentuk mendapat kepercayaan dari masyarakat
pendayagunaan keuntungan sendiri dalam yang memungkinkan LPD untuk
hubungan kredit dan untuk menciptakan menghimpun modal yang lebih banyak
kesempatan yang setara bagi kegiatan sehingga LPD memperoleh kesempatan
usaha pada tingkat desa. meminjamkan modal dengan lebih luas.
Dana Pihak Ketiga (DPK) biasanya Berdasarkan studi pendahuluan yang
lebih dikenal dengan dana masyarakat, dilakukan pada LPD diperoleh jumlah
merupakan dana yang dihimpun oleh pertumbuhan DPK, penyaluran kredit, kredit
lembaga keuangan yang berasal dari bermasalah, dan profitabilitas pada
masyarakat dalam arti luas, meliputi beberapa LPD Kecamatan Karangasem
masyarakat individu, maupun badan usaha. Periode 2010-2011 diketahui bahwa dari
Sumber dana yang berasal dari masyarakat tahun 2010 ke 2011 pada LPD Tumbu
luas merupakan sumber dana terpenting pertumbuhan DPK mengalami penurunan
bagi kegiatan operasi dan merupakan sebesar 2,5% (dari 5,12% menjadi 2,62%)
ukuran keberhasilan lembaga keuangan dan profitabilitas pada tahun yang sama
jika mampu membiayai operasinya dari juga mengalami penurunan sebesar 0,82 %
sumber dana ini. Sumber dana yang (dari 10,55% menjadi 9,73%). Hal yang
berasal dari pihak ketiga antara lain: sama juga dapat dilihat pada LPD Perasi
simpanan giro (demand deposit), tabungan dari tahun 2010 ke 2011 pertumbuhan DPK
(saving), deposito (time deposit). Menurut mengalami penurunan sebesar 6,38 % (dari
Jumingan (2008: 239) kinerja keuangan 11,67% menjadi 5,29%) dan profitabilitas
bank merupakan gambaran kondisi pada tahun yang sama juga mengalami
keuangan bank pada suatu periode tertentu penurunan sebesar 2,72%. (dari 9,15%
baik menyangkut aspek penghimpunan menjadi 6,45%). Hal ini sesuai dengan hasil
dana maupun penyaluran dana. Salah satu penelitian Dwi Ismawati (2009) dan
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)

Bambang Sudiyanto (2010) yang (dari 25,94% menjadi 30,28%) sedangkan


menunjukkan bahwa pertumbuhan dana profitabilitas mengalami penurunan sebesar
pihak ketiga signifikan terhadap 2,7% (dari 9,15% menjadi 6,45%). Hal ini
profitabilitas. Pada LPD Jasri dapat dilihat sesuai dengan hasil penelitian yg dijelaskan
pertumbuhan DPK pada tahun 2010 ke oleh Ismail (2011: 125) menyatakan kredit
2011 mengalami penurunan sebesar 0,89% bermasalah memiliki pengaruh terhadap
(dari 6,12% menjadi 5,23%) sedangkan pendapatan dari lembaga keuangan
profitabilitas mengalami peningkatan sehingga dengan pengaruh tersebut jumlah
sebesar 0,35% (dari 10,23% menjadi laba yang akan didapatkan akan menjadi
10,58%). Hal ini menjadi masalah karena berkurang. Berbeda halnya dengan LPD
tidak sesuai dengan hasil penelitian yang Jasri kredit bermasalah mengalami
menjelaskan semakin besar dana pihak penurunan sebesar 0,16% (dari 24,52%
ketiga yang dihimpun, semakin banyak juga menjadi 24,36%), sedangkan profitabilitas
kredit yang disalurkan sehingga akan mengalami peningkatan sebesar 0,35%
meningkatkan profitabilitas (Ismawati, 2009: (dari 10,23% menjadi 10,58%). Hal ini tidak
15). sesuai dengan hasil penelitian
Pada tahun 2010 ke 2011 pada LPD pertumbuhan DPK, penyaluran kredit
Tumbu penyaluran kredit mengalami dengan jumlah kredit bermasalah yang
penurunan sebesar 4,97% (dari 21,99% secara langsung akan berpengaruh
m3njadi 17,02%) dan profitabilias juga terhadap penurunan profitabilitas yang
mengalami penurunan sebesar 0,82 % (dari akan diperoleh lembaga keuangan.
10,55% menjadi 9,73%). Hal yang sama Maka tujuan penelitian ini adalah
juga terjadi pada LPD Perasi penyaluran untuk memperoleh temuan eksplanatif yang
kredit mengalami penurunan sebesar 2,2% teruji tentang hal–hal sebagai berikut.
(dari 14,08% menjadi 11,68%) dan (1).Pengaruh antara pertumbuhan dana
profitabilitas juga mengalami penurunan pihak ketiga, penyaluran kredit dan kredit
sebesar 2,7% (dari 9,15% menjadi 6,45%). bermasalah secara simultan terhadap
Hal ini diperkuat oleh penelitian yang profitabilitas pada LPD Kecamatan
dilakukan oleh Siti Aisyah (2009) Karangasem Tahun 2009-2012.
menunjukkan bahwa penyaluran kredit (2).Pengaruh dana pihak ketiga secara
mempengaruhi profitabilitas. Pada LPD parsial terhadap profitabilitas pada LPD
jasri dapat dilihat pada tahun 2010 ke 2011 Kecamatan Karangasem Tahun 2009-2012.
penyaluran kredit mengalami penurunan (3).Pengaruh penyaluran kredit secara
sebesar 2,83% (dari 16,07% menjadi parsial terhadap profitabilitas pada LPD
13,24%) sedangkan profitabilitas pada Kecamatan Karangasem Periode Tahun
tahun yang sama mengalami peningkatan 2009-2012. (4).Pengaruh kredit bermasalah
sebesar 0,35% (dari 10,58% menjadi secara parsial terhadap profitabilitas pada
10,23%). Hal ini tidak sesuai karena jumlah LPD Kecamatan Karangasem Tahun 2009-
kredit yang disalurkan merupakan salah 2012.
satu indikator dalam penilaian kesehatan Dana pihak ketiga biasanya lebih
lembaga keuangan. dikenal dengan dana masyarakat,
Pada tahun 2010 ke 2011 LPD merupakan dana yang dihimpun oleh
Tumbu jumlah kredit bermasalah lembaga keuangan yang berasal dari
mengalami peningkatan sebesar 3,15% masyarakat dalam arti luas, meliputi
(dari 29,72% menjadi 32,87%) sedangkan masyarakat individu, maupun badan usaha
profitabilitas mengalami penurunan sebesar (Ismail, 2010: 43). Menurut Kasmir (2005:
0,82% (dari 10,55% menjadi 9,73%). Hal 47) sumber dana yang berasal dari
yang sama juga terjadi pads LPD Perasi masyarakat luas merupakan sumber dana
pada tahun 2010 jumlah kredit bermasalah terpenting bagi kegiatan operasi LPD dan
mengalami peningkatan sebesar 4,34% merupakan ukuran keberhasilan jika
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)

mampu membiayai operasinya dari sumber Menurut Rivai dan Andria (2007: 6)
dana ini. pada dasarnya terdapat dua fungsi atau
Dana-dana yang dihimpun dari tujuan yang saling berkaitan dari kredit,
masyarakat ternyata merupakan sumber yaitu sebagai berikut.
dana terbesar yang paling diandalkan oleh 1. Profitability, yaitu tujuan untuk
LPD dan lembaga keuangan lainnya. memperoleh hasil dari kredit berupa
Sumber dana yang berasal dari pihak keuntungan yang diraih dari bunga
ketiga menurut Ismail (2010: 43) terdiri dari: yang harus dibayar oleh nasabah.
(1) Simpanan Giro (demand deposit), (2) Dengan demikian keuntungan
Tabungan (saving), (3) Deposito (time merupakan tujuan dari pemberi kredit
deposit). yang terjelma dalam bentuk bunga
Kredit berasal dari kata credere yang yang diterima.
artinya adalah kepercayaan, maksudnya 2. Safety, yaitu keamanan ini
adalah apabila seseorang memperoleh dimaksudkan agar prestasi atau
kredit berarti mereka memperoleh fasilitas yang diberikan dalam bentuk
kepercayaan. Sementara itu bagi si uang, barang atau jasa itu betul-betul
pemberi kredit artinya memberikan terjamin pengembaliannya sehingga
kepercayaan kepada seseorang bahwa keuntungan yang diharapkan menjadi
uang yang dipinjamkan pasti kembali kenyataan.
(Kasmir, 2011: 72). Pengertian kredit Kredit bermasalah merupakan kondisi
menurut Undang - Undang Perbankan dimana kredit yang diberikan kepada
Nomor 10 tahun 1998 adalah penyediaan debitur dalam pelunasannya mengalami
uang atau tagihan yang dapat penunggakan atau kesulitan yang
dipersamakan dengan itu, berdasarkan disebabkan oleh pihak intern maupun
persetujuan atau kesepakatan pinjam ekstern. Pengertian ini didukung oleh
meminjam antar bank dengan pihak lain pendapat dari Siamat (2004: 86) bahwa
yang mewajibkan pihak peminjam melunasi “kredit bermasalah atau Non Performance
utangnya setelah jangka waktu tertentu. Loan (NPL) merupakan kredit yang
Menurut Hasibuan (2000: 88) “Kredit mengalami kesulitan dalam pelunasan
adalah semua jenis pinjaman yang harus akibat adanya kesengajaan dan atau
dibayar kembali bersama bunganya oleh karena faktor eksternal di luar kemampuan
peminjam sesuai dengan perjanjian yang kreditur seperti kondisi ekonomi yang
telah disepakati”. Menurut Bymon P. Kent buruk”.
(dalam Hasibuan, 2000: 89) “Kredit adalah Menurut Hasanuddin Rahman (1998:
hak untuk menerima pembayaran atau 120), kredit bermasalah adalah “Kredit
kewajiban untuk melakukan pembayaran dengan kolektibilitas macet ditambah
pada waktu diminta atau pada waktu yang dengan kredit-kredit yang memiliki
akan datang karena penyerahan barang- kolektibilitas diragukan yang mempunyai
barang sekarang”. potensi menjadi macet”. Secara sederhana
Menurut undang-undang No.7/ 1992 konsep yang disampaikan oleh Rahman
tentang Perbankan Bab I, Pasal 1, ayat (12) penekanannya pada penjumlahan dari
Kredit adalah penyediaan uang atau kredit-kredit yang dalam kategori sebagai
tagihan yang dapat dipersamakan dengan kredit diragukan, kredit kurang lancar, dan
itu, berdasarkan persetujuan atau kredit yang berpotensi mengalami
kesepakatan pinjam–meminjam antara kemacetan.
bank dengan pihak lain yang mewajibkan Siswanto Sutojo (1997: 10)
pihak peminjam untuk melunasi utangnya menyatakan “Kredit bermasalah adalah
setelah jangka waktu tertentu dengan debitur mengingkari janji mereka membayar
pemberian bunga, imbalan atau pembagian bunga dan atau kredit induk yang telah
hasil keuntungan. jatuh tempo, sehingga terjadi keterlambatan
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)

pembayaran atau sama sekali tidak ada (2003), kinerja perbankan atau kinerja
pembayaran. Dengan demikian mutu kredit lembaga keuangan dapat diukur dengan
merosot”. Kredit dapat dikategorikan menggunakan rata-rata tingkat bunga
sebagai kredit bermasalah bilamana terjadi pinjaman, rata-rata tingkat bunga
keterlambatan permbayaran bunga dan simpanan, dan profitabilitas lembaga
atau kredit lebih dari 90 hari sejak tanggal keuangan. Lebih lanjut lagi dalam
jatuh tempo, tidak dilunasi sama sekali atau penelitiannya menyatakan bahwa tingkat
diperlukan negosiasi kembali atas syarat bunga simpanan merupakan ukuran kinerja
pembayaran kembali kredit dan bunga yang yang lemah dan menimbulkan masalah,
tercantum dalam perjanjian kredit. sehingga dalam penelitiannya disimpulkan
Mudrajad Kuncoro (2002: 469) dan bahwa profitabilitas merupakan indikator
Ismail (2011: 123) menyatakan faktor-faktor yang paling tepat untuk mengukur kinerja
yang mempengaruhi besar kecilnya jumlah suatu lembaga keuangan. Untuk
kredit bermasalah adalah jumlah kredit mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja
dalam kriteria kurang lancar, diragukan, suatu perusahaan, analisa keuangan
dan macet. Sesuai dengan keputusan yang membutuhkan suatu ukuran. Ukuran yang
telah ditetapkan oleh Bank Indonesia (BI) sering dipergunakan dalam hal ini adalah
bahwa penggolongan kredit bermasalah rasio atau index yang dihubungkan antara
digolongkan menjadi tiga yaitu: (1) kredit dua data keuangan.
kurang lancar, (2) kredit diragukan, dan (3)
kredit macet. METODE
Menurut Hasibuan (2000: 104) Jenis penelitian ini adalah penelitian
“Profitabilitas adalah kemampuan lembaga kuantitatif kausal yaitu penelitian yang
keuangan dalam menghasilkan laba”. menggambarkan suatu generalisasi atau
Sedangkan menurut Sawir (2008: 297) menjelaskan hubungan sebab-akibat dari
“Profitabilitas usaha sering juga disebut dua atau beberapa variabel. Adapun
rentabilitas rasio. Rasio ini digunakan untuk variabel bebas dalam penelitian ini yaitu:
mengukur tingkat efisiensi usaha dan pertumbuhan DPK (X1), penyaluran kredit
profitabilitas yang dicapai oleh lembaga (X2) dan kredit bermasalah (X3). Sedangkan
keuangan yang bersangkutan”. Menurut variabel terikatnya pertumbuhan
Rivai dan Andria (2007: 157) ROA profitabilitas (Y). Variabel X1, X2 dan X3
digunakan untuk mengukur kemampuan dengan variabel Y memiliki hubungan
manajemen lembaga keuangan dalam kausal (sebab akibat).
memperoleh keuntungan (laba) secara Jenis data yang digunakan dalam
keseluruhan. Semakin besar ROA suatu penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu
bank, semakin besar pula tingkat data yang berupa angka-angka dan dapat
keuntungan yang dicapai lembaga dihitung secara statistik (Sugiyono, 2006:
keuangan tersebut dan semakin baik pula 13). Adapun data kuantitatif yang
posisi lembaga keuangan tersebut dari segi digunakan dalam penelitian ini berupa
penggunaan asset. Manajemen adalah laporan keuangan LPD Periode 2009-2012.
faktor utama yang mempengaruhi Sumber data dalam penelitian ini
profitabilitas LPD. Seluruh manajemen menggunakan data sekunder yaitu data
suatu lembaga keuangan, baik yang yang diperoleh dari arsip atau dokumen-
mencakup manajemen permodalan, dokumen yang terdapat pada LPD
manajemen kualitas aktiva, manajemen Kecamatan Karangasem, dalam hal ini
umum, manajemen rentabilitas dan sumber data adalah laporan keuangan LPD
manajemen likuiditas pada akhirnya akan Kecamatan Karangasem periode 2009-
mempengaruhi dan bermuara pada 2012.
perolehan laba (profitabilitas) pada
lembaga keuangan. Menurut Syofyan
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)

HASIL DAN PEMBAHASAN Package for Social Science (SPSS) 16.0 for
Hasil windows.
Data yang diperoleh berupa laporan Teknik analisis regresi berganda
kegiatan tahunan akan dianalisis dan diuji dapat digunakan untuk menganalisis ada
untuk memperoleh hasil penelitian yang tidaknya pengaruh secara serempak antara
relevan serta mampu memberikan variabel bebas terhadap variabel terikat
gambaran awal tentang masalah yang setelah lolos uji asumsi klasik yang
diteliti. Data dalam penelitian ini adalah didalamnya terdapat uji normalitas,
laporan kegiatan tahunan dari tahun 2009- multikoliniearitas, autokorelasi dan
2012 berupa data rasio (dalam bentuk heteroskedastisitas.
persentase) dengan jumlah data sebanyak Gambaran umum dari data yang
40 dan akan dianalisis menggunakan teknik didapatkan dan disajikan seperti nampak
analisis regresi berganda dan uji asumsi pada Tabel.
klasik dengan bantuan aplikasi Statistical

Rangkuman Hasil Uji Statistik Regresi Berganda Pengaruh Pertumbuhan DPK (X1), Penyaluran
Kredit (X2), dan Kredit bermasalah (X3) Terhadap Profitabilitas (Y)

Parameter Koefisien p-value Alpha (α) Keputusan Simpulan


Ryx1x2 x3 0,944 0,000 0,05 Menolak Ho Ada pertumbuhan
DPK, penyaluran
kredit, dan kredit
bermasalah terhadap
profitabilitas

R2yx1x2x3 0,892 0,000 0,05 Menolak Ho Ada pertumbuhan DPK,


penyaluran kredit, dan
kredit bermasalah
terhadap profitabilitas

pyx1 0.557 0,000 0,05 Menolak Ho Ada pengaruh


pertumbuhan DPK
terhadap profitabilitas

pyx2 0.563 0,000 0,05 Menolak Ho Ada pengaruh


penyaluran kredit
terhadap profitabilitas

pyx3 0.533 0,015 0,05 Menolak Ho Ada pengaruh kredit


bermasalah terhadap
profitabilitas

Pyε 0,056
p2yε 0,108
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)

Pembahasan (55,7%) dan signifikan karena p-value =


Hasil pengujian pada hipotesis 0,000 < α = 0,05. Pertumbuhan tabungan
pertama menunjukkan bahwa ada pengaruh mengukur kemampuan LPD dalam
yang positif dan signifikan dari pertumbuhan menghimpun dana dari masyarakat dimana
DPK, penyaluran kredit, dan kredit pertumbuhan tersebut diharapkan akan
bermasalah terhadap profitabilitas pada terus meningkat dari waktu ke waktu. Dari
Lembaga Perkreditan Desa (LPD) hasil pengujian dapat dijelaskan bahwa
Kecamatan Karangasem selama Periode pertumbuhan DPK memiliki hubungan yang
2009 - 2012. Hal ini mengindikasikan bahwa searah dengan profitabilitas, sehingga saat
semakin besar tingkat pertumbuhan DPK pertumbuhan DPK mengalami peningkatan
yang diterima, Penyaluran kredit, dan kredit maka profitabilitas juga akan mengalami
bermasalah yang disalurkan oleh LPD pertumbuhan. Hal ini bagus untuk LPD
Kecamatan Karangasem, maka profitabilitas Kecamatan Karangasem karena dengan
juga akan mengalami pertumbuhan. ikut bertumbuhnya profitabilitas berarti LPD
Tingkat profitabilitas yang meningkat Kecamatan Karangasem mampu
dan cenderung terus bertumbuh akan dapat membayarkan biaya operasional berupa
membantu LPD Kecamatan Karangasem bunga tabungan. Pertumbuhan DPK
untuk membayar atau menutupi biaya tersebut juga bermanfaat untuk disalurkan
operasional (biaya bunga tabungan) yang kembali dalam bentuk kredit.
dikeluarkan oleh LPD Kecamatan Hasil penelitian yang dilakukan oleh
Karangasem. Hasil penelitian ini Bambang Sudiyatno (2010) menunjukkan
mendukung dan sesuai dengan hasil variabel dana pihak ketiga signifikan
temuan dari penelitian yang dilakukan oleh terhadap kinerja lembaga keuangan dan
Heni Rohaeni (2009) berjudul analisis dana Dwi Ismawati (2009) menunjukkan variabel
pihak ketiga (tabungan, deposito dan giro) dana pihak berpengaruh positif dan
dan kredit bermasalah terhadap laba (studi signifikan terhadap tingkat profitabilitas.
kasus PT Bank X Tbk) menyatakan hasil Hasil pengujian hipotesis ketiga
bahwa dana pihak ketiga terutamanya menghasilkan temuan penyaluran kredit
tabungan dan kredit bermasalah memiliki pengaruh yang positif dan
berpengaruh signifikan terhadap jumlah signifikan secara parsial terhadap
laba yang didapatkan oleh PT. Bank X. profitabilitas dengan koefisien regresi
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebesar 0,563 (56,3%). Ini berarti
oleh Heni maka terlihat bahwa dana pihak penyaluran kredit memiliki hubungan yang
ketiga (tabungan, deposito, dan giro) searah dengan profitabilitas. Untuk
bersama dengan kredit bermasalah mempertahankan trend positif ini, pihak
berpengaruh signifikan terhadap laba. Dana LPD wajib memperhatikan para debiturnya
pihak ketiga memiliki pengaruh yang positif dengan baik agar mereka tidak lalai dan
terhadap profitabilitas. Sedangkan kredit selalu tepat waktu untuk membayar
bermasalah memiliki pengaruh yang negatif kewajibannya. Selain itu besarnya jaminan
terhadap profit yang diperoleh. yang diberikan oleh debitur harus lebih
Pengujian hipotesis kedua besar dari kredit yang dikeluarkan oleh
menghasilkan temuan bahwa ada pengaruh LPD. Hal tersebut akan dapat mencegah
yang positif dan signifikan dari pertumbuhan terjadinya kredit macet dan jika terjadi kredit
DPK secara parsial terhadap profitabilitas. macet, maka akan dapat ditutupi dengan
Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik adanya jaminan yang diberikan debitur
regresi berganda pada tabel diketahui tersebut.
bahwa pertumbuhan DPK memiliki Hasil pengujian hipotesis keempat
pengaruh yang positif sebesar 0,557 menghasilkan temuan kredit bermasalah
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)

memiliki pengaruh yang negatif terhadap Berdasarkan temuan hasil penelitian


profitabilitas dengan koefisien regresi yang dipaparkan dalam pembahasan dan
sebesar 0,533 (53,3%). Pihak LPD wajib dari penarikan beberapa kesimpulan di atas
memperhatikan para debiturnya dengan maka dapat diajukan beberapa saran
baik agar mereka tidak lalai dan selalu tepat sebagai berikut.
waktu untuk membayar kewajibannya. 1. Bagi Akademik(a). Bagi para peneliti
Selain itu besarnya jaminan yang diberikan yang berminat untuk mendalami
oleh debitur harus lebih besar dari kredit bidang teori manajemen keuangan
yang dikeluarkan oleh LPD. diharapkan untuk melakukan penelitian
Hubungan antara kredit bermasalah lebih lanjut mengenai hubungan kausal
dan profitabilitass juga disampaikan oleh antara pertumbuhan DPK, penyaluran
Ismail (2011: 125) yaitu kredit bermasalah kredit, dan kredit bermasalah terhadap
memiliki pengaruh terhadap pendapatan profitabilitas dengan menggunakan
dari lembaga keuangan sehingga dengan metode yang sama pada perusahaan
pengaruh tersebut jumlah laba yang akan yang berbeda. Hal ini berguna untuk
didapatkan akan menjadi berkurang. menguji keberlakuan temuan model
hubungan kausal dalam skripsi ini
PENUTUP secara lebih luas. (b). Berdasarkan hasil
Berdasarkan hasil analisis data dan penelitian menunjukkan pengaruh dari
pembahasan hasil penelitian pada bab variabel bebas terhadap variabel terikat
sebelumnya maka dapat ditarik beberapa masih sangat rendah. Sehingga peneliti
kesimpulan penelitian sebagai berikut. berikutnya diharapkan melakukan
1. Ada pengaruh secara simultan dari penelitian lebih lanjut dengan mengkaji
pertumbuhan DPK, penyaluran kredit, hubungan struktural variabel lain yang
dan kredit bermasalah terhadap diduga kuat mempengaruhi laba yaitu
profitabilitas. Hal ini berarti pertumbuhan pendapatan operasional, pajak dan,
DPK, penyaluran Kredit, dan kredit pelayanan kepada nasabah.
bermasalah berperan secara bersama- 2. Bagi LPD di Kecamatan Karangasem
sama untuk membentuk profitabilitas Bagi LPD di Kecamatan Karangasem
pada LPD di Kecamatan Karangasem diharapkan meningkatkan profitabilitas
tahun 2009-2012. dengan berfokus pada pertumbuhan
2. Ada pengaruh positif dari pertumbuhan DPK, penyaluran kredit dan kredit
dana pihak ketiga (DPK) terhadap bermasalah. Mengelola DPK dapat
profitabilitas. Hal ini berarti DPK dilakukan dengan meningkatkan suku
berperan dalam membentuk bunga tabungan, penyaluran kredit
profitabilitas pada LPD di Kecamatan dapat dilakukan dengan memberikan
Karangasem tahun 2009-2012. sistem kredit yang kredit baik sehingga
3. Ada pengaruh positif dari penyaluran kredit yang disalurkan dapat berputar
kredit terhadap profitabilitas. Hal ini dengan baik. Upaya menurunkan kredit
berarti penyaluran kredit berperan bermasalah dapat dilakukan dengan
dalam membentuk profitabilitas pada mengkaji sistem pemberian kredit. Jika
LPD di Kecamatan Karangasem tahun pendapatan mampu ditingkatkan dan
2009-2012. berbagai kerugian dapat ditekan
4. Ada pengaruh negatif dari kredit serendah mungkin maka LPD di
bermasalah terhadap profitabilitas . Hal Kecamatan Karangasem akan mampu
ini berarti kredit bermasalah berperan mencapai profitabilitas yang optimal
dalam upaya membentuk profitabilitas sesuai dengan yang diharapkan.
pada LPD di Kecamatan Karangasem
tahun 2009-2012.
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)

DAFTAR RUJUKAN Handbook: Teori, Konsep, Prosedur,


Aisyah Siti 2009. “Pengaruh Penyaluran dan Aplikasi panduan Praktis
Kredit terhadap Return on Asset Mahasiswa, banker, dan Nasabah.
(ROA) pada PT. bank Negara Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Indonesia (BNI) Kota Bandung”.
Siamat, Dahlan. 2004. Buku Manajemen
Hasibuan, Malayu. 2000. Dasar-dasar lembaga keuangan. Edisi. Jakarta:
Perbankan. Jakarta: PT. Bumi Lembaga Penerbit FE-UI.
Aksara.
Husman, Miragi. 2006. Penerapan Aturan Sudiyatno, Bambang. 2010. “Analisis
Etika Untuk Meningkatkan Pengaruh Dana Pihak Ketiga,
Profesionalisme Akuntan BOPO, CAR dan LDR terhadap
Publik.Jurnal Ekonomi dan Kinerja Keuangan pada Sektor
Akuntansi.7:h:54-71. Perbankan yang Go Publik di Bursa
Efek Indonesia (BEI) Periode 2005-
Ismail. 2011. Manajemen Perbankan Dari 2008”.Dinamika Keuangan dan
Teori Menuju Aplikasi. Jakarta: Perbankan Vol 2, Nomor 2 Mei, pp
Kencana. (hlm.125-137).

Ismawati, Dwi 2009. “Pengaruh Financing to Sugiyono. 1999. Metode Penelitian Bisnis.
Deposit Ratio (FDR), Cash Ratio Jakarta: CV Alfabeta
(CR), Capital Adequacy Ratio (CAR)
dan Dana Pihak Ketiga (DPK) Sutojo, Siswanto. 1997. Analisis Kredit bank
terhadap Tingkat Profitabilitas pada Umum. Cetakan. I. Jakarta: PT
PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk. Pustaka Binaman Pressindo.
Periode 2006-2008”. Skripsi.
Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga. Yogyakarta.

Jumingan. 2008. Analisis Laporan


Keuangan. Jakarta: PT Bumi
Aksara.

Kasmir.2011. Manajemen Perbankan.


Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.

Kuncoro, Mudjarad. 2002. Metode


Penelitian Teori dan Aplikasi Untuk
Bisnis dan
Ekonomi, Ed Pertama. Yogyakarta:
UPP-AMP YKPN.

Rahman, Hasanuddin, Aspek-Aspek Hukum


Pemberian Kredit Perbankan di
Indonesia, Citra Aditya Bakti,
Bandung, 1998.

Rivai, Veithzal dan Andria Permata Veithzal.


2006. Credit Management

Anda mungkin juga menyukai