Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Diabetes mellitus merupakan penyakit menahun yang ditandai dengan kadarglukosa darah
yang melebihi nilai normal. Apabila dibiarkan tidak terkendali,diabetus mellitus dapat
menimbulkan komplikasi yang berakibat fatal, misalnyaterjadi
penyakit jantung koroner, gagal ginjal, kebutaan dan lain-lain. Menurutdata stastistik tahun
2010 dari W ! terdapat 220 juta penderita diabetes mellitusdi seluruh dunia. "ahun 20#0
jumlah penderita diabetes mellitus diperkirakanakan melonjak lagi men$apai dua kali lipat
dari jumlah sekarang. %aat ini penyakitdiabetes mellitus
banyak dijumpai penduduk &ndonesia. 'ahkan W !menyebutkan, jumlah penderita
diabetes mellitus di &ndonesia menduduki rankingempat setelah &ndia, (hina, dan
Amerika %erikat. Dokter memiliki peran yangsangat penting dalam keberhasilan
penatalaksanaan diabetes. Membantu penderitamenyesuaikan pola diet sebagaimana
yang disarankan ahli gi)i, men$egah danmengendalikan komplikasi yang mungkin timbul,
men$egah dan mengendalikanefek samping obat, memberikan rekombinasi penyesuaian
rejimen dan dosis obatyang harus dikonsumsi penderita bersama-sama dengan dokter yang
mera*atpenderita, yang kemungkinan dapat berubah dari *aktu ke *aktu sesuai
dengankondisi penderita, merupakan peran yang sangat sesuai dengan kompetensi
dantugas seorang dokter. Dokter dapat juga memberikan tambahan ilmu
pengetahuankepada penderita tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan kondisi
danpengelolaan diabetes. Diabetes mellitus sendiri didefinisikan sebagai suatupenyakit dan
gangguan metabolisme kronis dengan multi etilogi yang ditandaidengan tingginya kadar
gula darah disertai dengan gangguan metabolismekarbohidrat, lipid, dan protein sebagai
akibat insufisiensi fungsi insulin.&nsufisiensi fungsi insulin dapat disebabkan oleh gangguan
atau difisiensi produkinsulin oleh sel-sel beta +angerhans kelenjar pankreas, atau
disebabkan olehkurang reponsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin.

1
B. Rumusan Masalah
1  Definisi Diabetes Melitus 

2   aktor /esiko Diabetes mellitus 


#   enyebab dan  atofisiologi Diabetes Melitus 
  lasifikasi Diabetes Melitus
3  "erapi Diabetes Melitus
C. Tujuan
1  Mengetahui Definisi Diabetes Melitus
2  Mengetahui  aktor /esiko Diabetes Melitus
#  Mengetahui  enyebab Diabetes Melitus
 lasifikasi Diabetes Melitus
3  "erapi Diabetes Melitus
D. Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat membantu kita semua dalam memahami apa itu
penyakit Diabetes Melitus

BAB II
PEMBAHASAN

A. Defns
Diabetis melitus adalah gangguan metabolisme yang di tandai dengan hiperglikemia yang
berhubungan dengan abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang di
sebabkan oleh penurunan sekresi insulin atau penurunan sensiti4itas insulin, atau
keduanya dan menyebabkan komplikasi kronis mikro4askuler, makro4askuler dan
neuropati.

2
Diabetes Melllitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang
disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula 5glukosa  darah akibat
kekurangan insulin baik absolut maupun relatif 5Arjatmo, 2002 dalam
***.ilmukepera*atan.$om.

Diabetes Melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang
disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat kekurangan insulin
baik absolut maupun relatif 56oer, 200# dalam ***.trino4al.*eb.id . Diabetes mellitus
adalah penyakit dimana penderita tidak bisa mengontrol kadar gula dalam tubuhnya.
"ubuh akan selalu kekurangan ataupun kelebihan gula sehingga mengganggu system kerja
tubuh se$ara keseluruhan 57&, 2001 dalam ***.trino4al.*eb.id .

Diabetes mellitus adalah sekelompok kelainan yang ditandai oleh peningkatan kadar

glukosa darah 5hiperglikemia . Mungkin terdapat penurunan dalam kemampuan tubuh


untuk berespon terhadap insulin dan atau penurunan atau tidak terdapatnya
pembentukan insulin oleh pan$reas. ondisi ini mengarah pada hiperglikemia, yang dapat
menyebabkan terjadinya komplikasi metaboli$ akut seperti ketoasidosis diabeti$.
 iperglikema jangka panjang dapat menunjang terjadinya komplikasi mikro4askular kronis
5penyakit ginjal dan mata  serta komplikasi neuropati. Diabetes
juga berkaitan dengan kejadian penyakit makro4askuler, termasuk infark miokard,
stroke, dan penyakit 4askuler perifer.5brunner and suddarth, 2002 8 109 

%eseorang yang kena diabetes tentunya mempunyai masalah tentang insulinnya. &nsulin
merupakan hormone polipeptida yang terdiri dari 31 asam amino yang tersusun dalam 2
rantai: rantai A terdiri dari 21 asam amino da rantai ' mempunyai #0 asam amino. Antara
rantai A dan ' terdapat 2 gugus disulfide yaitu antara A-; dengan '-; dan A-20 dengan '-19.
%elain itu masih erdapat gugus disulfida antara asam amino ke-< dan ke-11 pada rantai A.

Diabetes Digolongkan menjadi #, yaitu 8


!" Insuln De#en$ent Da%etes Meltus &IDDM"
Merupakan diabetes tipe 1 yang insulin dependen, keadaan ini terjadi karena defisiensi
insulin , yang diakibatkan adanya kerusakan sel 'eta pulau +angerhans. 'iasanya terjadi
paa umur =- 13 tahun, dengan diikuti gejala hiperglikimia,

3
gangguan retina, ketoasidosis, gagal ginjal, aterosklerosis. !bat Antidiabetik !ral 5AD! 
tidak dapat mengidnduksi sekresi insulin, sehingga pasien pasien harus disuntik insulin.
 enderita DM "ipe 1 biasanya memiliki tubuh yang kurus dan $enderung berkembang
menjadi diabetes ketoasidosis 5DA karena insulin sangat kurang disertai
peningkatan hormon glukagon%ejumlah 20-0> pasein mengalami D A setelah
beberapa hari mengalami poliuria,polidispia,polifagia, dan kehilingan bobor badan
'" N(n Insuln De#en$ent Da%etes Meltus &NIDDM"

Disebut tipe 2, 6DDM terjadi karena menurunnya produksi insulin yang disertai

menurunnya respons jaringan terhadap insulin dengan gejala terdapat hiperglikimia


sedangkan ketoAD!%&% "&DA ADA. engobatan utama adalah mengatur diet dan
olahraga, obat obat hipoliglikimik oral diberikan bila pengobatan lainnya gagal. asein
dengan DM tipe 2 sering asimptomatik. Mun$ulnya komplikasi dapat mengindakasi
bah*a pasein telah menderita DM selama bertahun-tahun, umumnya mun$ul
neuropati. ada diagnosis umumnya terdeteksi adanya letargi, poliuria, nokturia, dan
polidispia, sedangkan penurunan bobot badan se$ara signifikan jarang terjadi.

B. )akt(r Resk(
1  /i*ayat eluarga
2  !besitas Atau egemukan
# 7sia ?ang %emakit 'ertambah
 urangnya Akti4itas isik
3  %uka Merokok
< %uka Mengkonsumsi Makanan 'erkolesterol "inggi
;  enderita  ipertensi Atau "ekenan Darah "inggi
@  Masa ehamilan
9  /as "ertentu
10  "ekanan %tres Dalam angka Waktu ?ang +ama
11 %ering Mengkonsumsi !bat-!batan imia

C. Pen*e%a% $an Pat(s(l(g


1 enyebab
 enyebabnya adalah kekurangan hormone insulin, yang berfungsi memungkinkan
glukosa masuk kedalam sel untuk dimetabolisir 5dibakar dan

demikian dimanfaatkan sebagai sumber energi. Akibatnya adalah glukosa bertumpuk


di dalam darah 5hiperglikemia dan akhirnya disekresikan le*at kemih tanpa
digunakan 5gly$osuria. arena itu, produksi kemih sangat meningkat dan penderita
sering berkemih, merasa sangat haus, berat badan menurun dan merasa lelah.

4
 enyebab lain adalah menurunnya kepekaan reseptor sel bagi insulin 5resistensi
insulin yang diakibatkan oleh makan yang terlalu banyak dan kegemukan
5o4er*eight. /ata-rata 1,3 B 2 > dari seluruh penduduk dunia menderita

diabetes yang bersifat menurun 5familial.di &ndonesia penderita diabetes


diperkirakan # juta orang atau 1,3 > dari 200 juta penduduk, sedangkan dieropa
men$apai #-3> C pada lima tahun terakhir jumlah ini meningkat se$ara eksplosif, yang
disebabkan oleh meningkatnya peristi*a o4er*eight dan obesitas terutama didunia
barat. Diperkirakan bah*a ditahun 20#0 jumlsah penderita diabetes akan meningkat
sampai ##< juta ji*a, berarti k.l. 2 kali dari sekarang.

 enyakit diabetes bisa disebabkan oleh beberapa faktor pemi$u, diantaranya 8


a ola makan

Makan se$ara berlebihan dan melebihi jumlah kadar kalori yang dibutuhkan oleh
tubuh dapat mema$u timbulnya diabetes mellitus. konsumsi makan yang
berlebihan dan tidak diimbangi dengan sekresi insulin dalam jumlah yang
memadai dapat menyebabkan kadar gula dalam darah meningkat dan pastinya
akan menyebabkan diabetes melitus.
b !besitas 5kegemukan
!rang gemuk dengan berat badan lebih dari 90 kg $enderung memiliki peluang
lebih besar untuk terkena penyakit diabetes militus. %embilan dari sepuluh orang
gemuk berpotensi untuk terserang diabetes mellitus.

$ aktor genetis
Diabetes mellitus dapat di*ariskan dari orang tua kepada anak.  en
penyebab diabetes mellitus akan diba*a oleh anak jika orang tuanya menderita
diabetes mellitus.  e*arisan gen ini dapat sampai ke $u$unya

bahkan $i$it *alaupun resikonya sangat ke$il. d


'ahan-bahan kimia dan obat-obatan
'ahan-bahan kimia dapat mengiritasi pankreas yang menyebabkan radang
pankreas, radang pada pankreas akan mengakibatkan fungsi pankreas menurun
sehingga tidak ada sekresi hormon-hormon untuk proses metabolisme tubuh
termasuk insulin. %egala jenis residu obat yang terakumulasi dalam *aktu yang
lama dapat mengiritasi pankreas.
e enyakit dan infeksi pada pan$reas

5
&nfeksi mikroorganisme dan 4irus pada pankreas juga dapat menyebabkan

radang pankreas yang otomatis akan menyebabkan fungsi pankreas turun


sehingga tidak ada sekresi hormon-hormon untuk proses metabolisme tubuh
termasuk insulin.  enyakit seperti kolesterol tinggi dan dislipidemia dapat
meningkatkan resiko terkema diabetes mellitus.
f  ola hidup
 ola hidup juga sangat mempengaruhi faktor penyebab diabetes mellitus.
 ika orang malas berolah raga memiliki resiko lebih tinggi untuk terkena
penyakit diabetes mellitus karena olah raga berfungsi untuk membakar kalori yang
berlebihan di dalam tubuh. alori yang tertimbun di dalam tubuh

merupakan faktor utama penyebab diabetes mellitus selain disfungsi pankreas.


'adan esehatan Dunia 5W! mengatakan, kasus diabetes di negara-negara
Asia akan naik hingga 90 persen dalam 20 tahun ke depan. EDalam 10 tahun
belakangan, jumlah penderita diabetes di  anoi, Fietnam,
berlipat ganda. %ebabnya Di kota ini, masyarakatnya lebih memilih naik motor
dibanding bersepeda,G kata Dr  auden  alea,  enasihat W ! untuk  enyakit
"idak Menular di a*asan asifik 'arat. esimpulannya, mereka yang sedikit
akti4itas fisik memiliki risiko obesitas lebih tinggi dibanding mereka yang rajin
bersepeda, jalan kaki, atau akti4itas lainnya.

g "eh manis

6
enjelasannya sederhana. "ingginya asupan gula menyebabkan kadar gula darah
melonjak tinggi. 'elum risiko kelebihan kalori. %egelas teh manis kirakira
mengandung 230-#00 kalori 5tergantung kepekatan. ebutuhan kalori

*anita de*asa rata-rata adalah 1.900 kalori per hari 5tergantung akti4itas . Dari
teh manis saja kita sudah dapat 1.000-1.200 kalori. 'elum ditambah tiga kali makan nasi
beserta lauk pauk. atut diduga kalau setiap hari kita kelebihan kalori. 7jungnya8
obesitas dan diabetes. h orengan
arena bentuknya ke$il, satu gorengan tidak $ukup buat kita. adahal gorengan
adalah salah satu faktor risiko tinggi pemi$u penyakit degeneratif, seperti
kardio4askular, diabetes melitus, dan stroke. enyebab utama penyakit
kardio4askular 5F adalah adanya penyumbatan pembuluh darah koroner,
dengan salah satu faktor risiko utamanya adalah dislipidemia. Dislipidemia adalah
kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol total,
+D+ 5kolesterol jahat dan trigliserida, serta penurunan kadar D+ 5kolesterol
baik dalam darah. Meningkatnya proporsi dislipidemia di masyarakat disebabkan
kebiasaan mengonsumsi berbagai makanan rendah serat dan tinggi lemak, termasuk
gorengan. i %uka ngemil
ita mengira dengan membatasi makan siang atau malam bisa
menghindarkan diri dari obesitas dan diabetes. arena belum kenyang, perut diisi
dengan sepotong atau dua potong $amilan seperti biskuit dan keripik kentang.
adahal, biskuit, keripik kentang, dan kue-kue manis lainnya mengandung hidrat arang
tinggi tanpa kandungan serta pangan yang memadai. %emua makanan itu digolongkan
dalam makanan dengan glikemik indeks tinggi. %ementara itu, gula dan tepung yang
terkandung di dalamnya mempunyai peranan dalam menaikkan kadar gula dalam
darah. j urang tidur
 ika kualitas tidur tidak didapat, metabolisme jadi terganggu.  asil riset para ahli
dari 7ni4ersity of (hi$ago mengungkapkan, kurang tidur selama # hari
mengakibatkan kemampuan tubuh memproses glukosa menurun drastis. Artinya,

7
risiko diabetes meningkat. urang tidur juga dapat merangsang sejenis hormon
dalam darah yang memi$u nafsu makan. Didorong rasa lapar,

penderita gangguan tidur terpi$u menyantap makanan berkalori tinggi yang


membuat kadar gula darah naik.

k %ering stress
%tres sama seperti banjir, harus dialirkan agar tidak terjadi banjir besar. %aat stres
datang, tubuh akan meningkatkan produksi hormon epinephrine dan kortisol
supaya gula darah naik dan ada $adangan energi untuk berakti4itas. "ubuh kita
memang diran$ang sedemikian rupa untuk maksud yang baik. 6amun, kalau gula
darah terus dipi$u tinggi karena stres berkepanjangan tanpa jalan keluar, sama saja
dengan bunuh diri pelan-pelan.

l e$anduan rokok
%ebuah penelitian di Amerika yang melibatkan .3;2 rela*an pria dan *anita
menemukan bah*a risiko perokok aktif terhadap diabetes naik sebesar 22
persen. Disebutkan pula bah*a naiknya risiko tidak $uma disebabkan oleh rokok,
tetapi kombinasi berbagai gaya hidup tidak sehat, seperti pola makan dan olahraga.
m Menggunakan pil kontrasepsi
ebanyakan pil kontrasepsi terbuat dari kombinasi hormon estrogen dan

progestin, atau progestin saja. il kombinasi sering menyebabkan perubahan


kadar gula darah. Menurut dr Dyah urnamasari %, %p D, dari Di4isi Metabolik
Hndokrinologi /%(M, kerja hormon pil kontrasepsi berla*anan dengan kerja insulin.
arena kerja insulin dila*an, pankreas dipaksa bekerja lebih keras untuk
memproduksi insulin.  ika terlalu lama dibiarkan, pankreas menjadi letih dan
tidak berfungsi dengan baik.
n eranjingan soda
Dari penelitian yang dilakukan oleh "he 6ursesI  ealth %tudy && terhadap 31.<0#

*anita usia 22- tahun, ditemukan bah*a peningkatan konsumsi minuman

bersoda membuat berat badan dan risiko diabetes melambung tinggi. ara

peneliti mengatakan, kenaikan risiko itu terjadi karena kandungan

8
pemanis yang ada dalam minuman bersoda. %elain itu, asupan kalori $air tidak
membuat kita kenyang sehingga terdorong untuk minum lebih banyak.

2 atofisiologi
Dm tipe 1 insulin dependent diabetes mellitus 5&DDM terjadi pada 10> dari semua
kasus diabetes. %e$ara umum, DM tipe ini berkembang pada anak-anak atau pada
a*al masa de*asa yang di sebabkan oleh kerusakan sel J pankreas akibat autoimun,
sehingga terjadi defisiensi insulin absulot. /eaksi autoimun umumnya terjadi setelah
*aktu yang panjang 59-1# tahun yang di tandai oleh adanya parameter-parameter
system imun ketika terjadi kerusakan sel J.  iperglikemia terjadi bila @0>-90> dari sel
J rusak. enyakit DM dapat

menjadi penyakit menahun dengan resiko komplikasi dan kematian. aktorfaktor


yang menyebabkan terjadinya autoimun tidak di ketahui, tetapi proses ini di
perantarai oleh makrofag dan limfosit " dengan auto antibody yang bersikulasi ke
berbagai antigen sel J 5misalnya antibody sel islet, antibody insulin.

DM tipe 2 non insulin dependent diabetes mellitus 56&DDM terjadi pada 90>dari
semua kasus diabetes dan biasanya di tandai dengan resistensi insulin dan defesiensi
insulin relatif. /esistensi insulin di tandai dengan peningkatan lipolisis dan produksi
asam lemak bebas, peningkatan produksi glukosa hepatik, dan penurunan
pengambilan glukosa pada otot skelet. Disfungsi sel J mengakibatkan gangguan pada
pengontrolan glukosa darah. DM tipe 2 ini di sebabkan karena gaya hidup si penderita
diabetes 5kelebihan kalori, kurangnya olahraga, dan o)at besitas  di bandingkan
pengaruh geneti$.

Diabetes yang disebabkan oleh faktor lain 51-2> dari semua kasus diabetes
termasuk gangguan endokrin 5misalnya akromegali, sindrom $ushing , diabetes
melitus gestational 5DM   , penyakit pan$reas ensokrin 5pan$reatitis , dan
karena obat 5glukokortikoid, pentamidin, niasin, dan K-inter4eron .

 angguan glukosa puasa dan gangguan toleransi glukosa terjadi pada pasien dengan
kadar glukosa plasma lebih tinggi dari normal tetapi tidak termasuk dalam DM.
 angguan ini merupakan faktor resiko untuk berkenbang menjadi

penyakit DM dan kardio4askuler yang berhubungan dengan sindrom resistensi insulin.

9
omplikasi mikro4askuler berupa retinopati, neuropati, dan nefropati sedangkan
komplikasi makro4askuler berupa penyakit jantung koroner, stroke, dan penyakit
4askuler periferal.

D. +lasfkas
lasifikasi dari jenis-jenis diabetes adalah sangat penting untuk antara lain penentuan
pengobatan dan prognosisnya. 7ntuk klasifikasi tepat dari jenis diabetes yang paling terjadi
pada pasein-pasein dengan hiperglikemia, dapat digunakan sebagai pedoman 'M& dan
ri*ayat keluarganya. 7ntuk tujuan ini dapat dimanfaatkan sejenis flow $hart sederhana
untuk diagnostik, klasifikasi dan terapi.
Diabetes dapat dibagi dalam # tipe,yakni tipe-1,tipe-2 dan tipe hamil 8
1 "ipe 1, enis /emaja 5&DDM
ada tipe ini terdapat dekstruksi dari sel beta pankreas, sehingga tidak memproduksi
insulin lagi dengan akibat akibat sel-sel tidak bisa menyerap glukosa dari darah. arena
itu kadar glukosa darah meningkat diatas 10mmolLl. ?akni nilai ambang ginjal, sehingga
glokusa berlebihan dikeluarkan le*at urin bersama banyak air 5gly$osuria  . Diba*ah
kadar tersebut glukosa ditahan oleh tubuli ginjal.

re4alansi "ipe 1 menghinggapi orang-orang diba*ah usia #0 tahun dan paling sering
dimulai pada usia 10-1# tahun . &nsidensinya dinegara barat telah berlipat ganda dalam
20-#0 tahun terakhir. arena penderita senantiasamembutuhkan insulin , Maka tipe 1
dahulu juga disebut &DDM (Insulin Dependent Diabetes Mellitus).

enyebabnya belum begitu jelas, tetapi terdapat indikasi kuat bah*a jenis ini
disebabkan oleh suatu infeksi 4irus yang menimbulkan reaksi auto-imun
berlebihan untuk menanggulangi 4irus. Akibatnya sel-sel pertahanan tubuh tidak hanya

membasmi 4irus. Akibatnya sel-sel pertahanan tubuh tidak hanya membasmi 4irus,

melainkan juga turut merusak atau memusnahkan sel-sel +angerhans. Dalam *aktu satu

tahun sesudah diagnosa ,@0-90> penderita tipe 1 memperlihatkan antibodies sel-beta

didalam darahnya. ada tipe ini faktor

keturunan juga memegang peranan. Firus yang di$urigai adalah 4irus (osa$kie' ,
Hpsetein-'arr,morbilli 5menles dan 4irus parotitis pre4ensi dan terapi . engobatan

10
satu-satunya terhadap tipe 1 merupakan penyakit auto-imun. Maka imunosupresivase
seperti a)atioprin dan sikloporin, dapat menghambat jalannya
penyakit , tetapi hanya untuk sementara.  una menangani gejala neuropati di
 erman digunakan obat komplementer asam liponat dengan sukses.

2 "ipe-2 enis De*asa 56DDM


+a)imnya mulai di atas 0 tahun dengan insidensi lebih besar pada orang gemuk dan
pada usia lebih lanjut. Mereka yag hidupnya makmur, makan terla,pau banyak dan
kurang gerak badan lebih besar lagi risikonya.

re4alansi, menurut 3-10 > dari orang semakin muda dihinggapi penyakit ini. ada
orang afrika terdapat 2 kali lebih banyajk pasien diabetes tipe 2 daripada orang eropa,
pada orang asia selatan bahkan rata rata 3-3 kali lebih banyak . orang hindu dieropa
ternyata sangat rentan untuk diabetes berhubung pola genetisnya.

Mulainya DM2 sangat berangsur rangsur dengan keluhan ringan yang sering kali tidak
dikenali. "ipe 2 bersifat menyesatkanb karena dalam kebanyakan hal baru menjadi
manifest dengan tampilannya gejala stadium lanjut. 'ahkan, bila sudah terjadi
komplikasi, mialnya infrak jantung atau gangguan penglihatan.

enyebabnya, akibat proses semua, banyak penderita jenis ini mengalami penyusuhan
sel sel beta yang progsesif serta penumpukan amyloid disekitarnya. ada 200< telah
ditemukan en)im yang bertanggung ja*ab untuk perombakan amyloid ini dan insulin.
%el sel beta yang tersisa pada umumnya masih aktif, tetapi sekresi insulinnya semakin
berkurang. %elain itu, kepekaan reseptornya juga menurun.  ipofungsi sel beta ini
bersama resistensi insulin yang meningkat mengakibatkan gula gula darah menigkat
mungkin juga sebabnya berkaitan dengan suatu infeksi 4irus pada masa muda.
Deperkirakan bah*a pada penderita tanpa o4er *eight resistensi insulin tidak memegang
peranan.

"ipe 2 pada hakikatnya tidak tergantung dari insulin, maka dahulu juga disebut
6&DDM 5 6on insulin dependet  dan la)imnya dapat diobati dengan antidiabetrika
oral. Akan tetapi sejak 199; semakin banyak penderita tipe 2 ini terapi dengan unsulin
sehingga menurunkan risiko komplikasi lambat. !leh karenanya perbedaan kedua nama
tersebut tidak ada artinya lagi dan sudah ditinggalkan.

11
Antidiabetika oral pada umumnya tidak menimbulkan ke$enderungan a$idosis.

Antara ;0-@0> daari msemua penderita diabetes termasuk jenis ini, pada mana
factor keturunan memegang peranan besar. 'ila salah satu orang tua menderita ken$ing
manis, maka kemungkinan diturunkannya penyakit ini ke anak-anaknya adalah 1820.

Diagnosis dini. "ipe-2 umumnya baru didiagnosa pada stadium terlambat 5lihat
diatas, padahal diagnosa dini adalah penting sekali untuk menghindarkan komplikasi
lambat. Maka bila terdapat gejala seperti haus yang hebat dengan sering berkemih dan
turunnya berat badan serta rasa letih, maka sebaiknya segera

mengkonsultasikan dokter untuk diperiksa terhadap penyakit gula. arena lebih dari
separuh penderita diabetes juga mengidap h#ertens, maka sebaiknya tekanan darah
dimonitor se$ara teratur.

# Diabetes kehamilan 5DM


ada *anita hamil dengan penyakit gula regulasi glukosa yang ketat adalah
penting sekali untuk menurunkan resiko akan keguguran spontan, $a$at-$a$at dan
o4er*eight bayi atau kematian perinatal

E. Tera#

12
"ujuan utama terapi diabetes adalah men$oba menormalkan akti4itas insulin dan kadar
glukosa darah dalam upaya untuk mengurangi terjadinya komplikasi 4askuler serta
neuropatik. "ujuan teraupetik pada setiap jenis diabetes adalah men$apai kadar

glukosa darah normal tanpa terjadinya hipoglikemia dan gangguan serius pada pola
akti4itas klien.

!" N(n )armak(l(g


Ada lima komponen dalam penatalaksanaan diabetes8 a
Diet
Diet dengan mengurangi makanan makanan yang mengandung gula yang
banyak.
b +atihanL!lahraga
Dengan banyak berolahraga tentunya akan membantu organ organ dalam

tubuh kita tetap sehat.


$ emantauan
emantauan sangat penting, karena tanpa pemantauan kita tidak mungkin tahu
apakah kita terkena diabetes mellitus atau tidak d "erapi
Melakukan terapi dengan $ara medis tentunya sangat bermanfaat bagi para
penderita diabetes melitus
e endidikan
'" )armak(l(g
7ntuk "erapi farmakologi Diabetes Melitus ini terdapat 2 $ara yaitu dengan
Menggunakan &nsulin dan menggunakan Antidiabetika !ral.
1. &nsulin
a. %intesis dan imia
&nsulin merupakan hormone polipeptida yang terdiri dari 31 asam amino yang
tersusun dalam 2 rantai: rantai A terdiri dari 21 asam amino da rantai ' mempunyai
#0 asam amino. Antara rantai A dan ' terdapat 2 gugus disulfide yaitu antara A-;
dengan '-; dan A-20 dengan '-19. %elain itu masih erdapat gugus disulfida antara
asam amino ke-< dan ke-11 pada rantai A.

reparat insulin didapat dari ektraksi pan$reas babi atau sapi, beupa ristal

13
putih berbau. %truktur insulin berbagai spesies berbeda dari susunan asam

aminonya. erbedaan tersebut tidak menyebabkan perbedaan bioteknik tetapi

menyebabkan perbedaan imunologik.&nsulin disintesis oleh sel ' pulau +angerhans

dari proinsullin. roinsulin merupakan polipeptida rantai tunggal dengan @<

asam amino . roinsulin berubah menjadi insulin dengan

kehilangan  asam amino 5#1,#2,<,<3 dan lepasnya rantai asam amino dari ## sampai <# yang menjadi
peptide penghubung 5C-peptide=Connecting
peptide=peptide-C.) /antai A mempunyai residu amino terminal glosin sedang rantai ' fenilalanin5gambar#1-1 .

arena pro$ine insulin paling mirip insulin manusia dengn bahan insulin dibuat insulinsemisintetik. Di samping itu
juga dapat disintesis insulin dengan tekhnik rekombinan D6A yang merupakan analog insulib manusia.

b. %ekresi,Distribusi Dan Metabolisme


roinsulin disintesis dalam elemen poliribosom reti$ulum endoplasmatik sel ' pan$reas. roinsulin menjadi
insulin tersebt ditransfer ke kompleks olgi, di tempat inilah mulai terjadi perubahan proinsulin menjadi insulin
dan ke granula. 'ila sel '. dari granula ini akan keluar sejumlah ekuimolar insulin dari peptide-( kesirkulasi. eptida
B( meski tidak mempunyai efek biologi$ tetapi dapat digunakan sebagai marker adanya sekresi insulin.

%e$ara umum, setiap keadaan yang mengakti4itasi saraf adrenergi$ 5seperti

hipoksia, hipotermia, operasi, luka bakar berat menekan sekresi insulin melalui perangsangan reseptor a2
adrenergik. lukosa oral merupakan stimulan paling kuat untuk sekresi insulin karna juga menyebabkan sekresi
hiormon saluran $erna dan stimulasi akti4itas 4agal saat terjadi pen$ernaan glukosa atau makanan. 'eberapa
hormone saluran $erna merangsang sekresi insulin, yang paling kuat a.l. gastroinstestinal inhibitory peptide dan
glu$agonlike peptide-1. e$uali itu gastrin, sekretin kolestosistokinin, Fasoakti4e intestinal peptide, gastrin-
releseasing, peptide dan entero glu$agon juga merangsang sekresi insulin. 'ila dirangsang oleh glukosa terjadi
sekresi insulin yang bifasik, fase 1 men$apai pun$ak: fase 2 mula kerja lambat tapi masa kerja lama.

Mekanisme bagaimana glukosa oral dapat merangsang sekresi insulin dapat dilihat pada gambar #1-2. Masuknya
glukosa ke sel-b melalui glu$ose transporter 2 5+7"2, suatu transporter yang spesifik. emudian glukosa ini
mengalami fosforilisasi oleh glukokinase. Hn)i mini terutama terdapat di organ tempat terjadinya regulasi
metabolisme glukosa seperti hepar atau sel b pankreas.

14
%ekresi insulim sangat tergantung pada kadar (a intrasel. Metabolisme glukosa yang di induksi oleh AD , dan hal
ini menyebabkan menutupnya

kanal ion  yang sensiti4e A" 5A" sensiti4e  $hannel dan terjadi depolirisasi sel b. %ebagai kompensasi
terjadinya kanal akti4itasi (a dan ion ini akan masuk ke sel b. %elanjutnya (a intrasel ini merangsang sekresi insulin
dari granulanya 5gambar #1-H6A"7/A6 %H/H%& &6%7+&6. %ekresi insulin diatur dengan ketat untuk
mendapatkan kadar glukosa darah yang stabil baik sesudah makan atau sebelum makan atau *aktu puasa.  al ini
dapat di$apai aren a adanya koordinasi peran sebagai nutrient, hormone saluran $erna,hormone pan$reas dan
neurotransmitter otonom. lukosa,asam amno,asam lemak dan benda keton akan merangsang sekresi insulin.
%el-sel

+angerhans dipersarafi saraf adrenergi$ dan kolinergik. %timulasi reseptor a2 adrenergik menghambat sekresi
insulin, sedang b2 adrenergik agonis dan stimulasi saraf 4agus akan merangsang sekresi.

$. Mekanisme erja
Mekanisme erja &nsuli Di %el
"arget organ utama insulin adalah untuk mengatur kadar glukosa adalah hepar, otot dan adipose. eran utamanya
a.l.,uptake,utilisasi, dan penyimpanan nutrient di sel. Hfek anabotik insulin meliputi stimulasi, utilisasi dan

penyimpanan glukosa,asam amino, asam lemak intrasel,sedangkan proses katabolisme 5peme$ahan


glikogen,lemak,dan protein  dihambat. %emua efek ini dilakukan stimulasi transport substrat dan ion ke dalam
sel,menginduksi translokasi protein,mengaktifan dan menonaktifkan en)im spesifik, merubah

jumlah protein dengan mempengaruhi ke$epatan transkripsi gen dan transtasi m/6A spesifik.

/egulasi "ransport lukosa


%timulasi transport glukosa ke otot dan jaringan adipose hal yang krusial dan respon fisiologik terhadap
insulin.lukosa masuk sel melalui salah satu jenis glu$ose-transporter 5+7", dan 3 dari +7" ini 5 +7"1 sampai
+7"3, dan 3 dari difusi glukosa kedalam sel yang bersifat 6a independent insulin merangang transport glukosa
dengan menginduksi energy untuk

mentranslokasi +7" dan +7"1 dari 4esikel intrasel ke membrane plasma. 5gambar#1-# . Hfek ini bersifat
re4ersible, +7" kembali ke pool intrasel sat insulin tidak bekerja lagi. angguan proses regulasi ini dapat menjadi
salah satu sebab DM tipe 2.

&nsulin memper$epat masuknya glukosa ke sel otot rangka dan adipose. &nsulin masuk ke reseptor a di luar sel
kemudian ke reseptor b di dalam sel.

15
%elanjutnya merangsang fosforilase intrasel yang kompleks, berakhir dengan pembentukan transporter glukosa
5+7". emudian +7" di translokasi

kan ke dinding sel, glukosa plasma masuk e sel melalui +7" . Dalam sel, digunakan untuk metabolisme atau
disimpan sebagai glikogen sebagai glikogen atau trigiliserida.

/egulasi Metabolisme lukosa


on4ersi glukosa menjadi gluksa <-fosfat 5< terjadi dengan bantuan en)im heksoninase. eempat
heksoninase 5& sampai &F, seperti juga +7", terdistribusi di berbagai jaringan dan 2 diantaranya diregulasi
insulin.  eksokinase &F yang lebih dikenal sebagai glukonisase, tetapi ditemukan

berhubungan dengan +7"2 di hepar dan sel b pankreas. "erdapat 1 gen glukokinase, tetapi dengan ekson pertama
dan promoter yang berbeda yang digunakan pada 2 jenis jaringan tersebut. en glukkinase hepar diatur oleh insulin.
 eksokina sel && berada dimana terdapat  +7"  , yakni di otot skelet

dan jantung dan jaringan adipose. %eperti halnya +7", heksokinase && diregulasi pada proses trnskripsi oleh
insulin.

d. Diabetes Melitus Dan &nsulin


Diabetis Miletus
Diabetis miletus5DM adalah suatu sindroma klinik yang ditandai oleh
poliuri,polidipsi, dan polifagi, disertai peningkatan kadar glukosa darah atau hiperglikemia 5glukosa puasa N 12<
mgLd+ atau postprandial N 200mgLd+.
'ila DM tidak segera di atasi akan terjadi gangguan metabolisme lemak dan

protein, dan resiko timbulnya gangguan mikro4askular atau makro4askular meningkat.

Melihat dengan etiologinya DM dapat dibedakan menjadi8 DM tipe 1, addanya gangguan produksi insulin akibat
penyakit autoimun dan idiopatik. "ipe ini sering disebut &nsulin &ndependent diabetis mellitus atau &DDM karena
pasien mutlak membutuhkan insulin. DM tipe 2, akibat resistensi insulin atau gangguan sekresi insulin. ada tipe 2
ini tidak selalu dibutuhkan insulin, kadang-kadang $ukup dengan diet dan antidiabetik oral. arena tipe

ini juga disebut noninsulin dependent diabetis miletus atau 6&DDM.  enis lain lagi misal8 gestational diabetis
miletus, DM pada kehamilan,: DM akibat penyakit endokrin atau pankreas atau akibat penggunaan obat.

e. "erapi &nsulin
&nsulin masih merupakan obat utama untuk DM tipe 1 dan beberapa jenis DM tipe 2, tetapi memang banyak
pasien DM yang enggan disuntik, ke$uali dalam keadaan terpaksa. arena terapi edukasi pasien DM sangat

16
penting, agar pasien sadar akan perlunya terapi insulin meski diberikan se$ara suntikan. %untikan insulin dapat
dilakukan dengan berbagai $ara, al. intra4ena, intramuskuler, dan umumnya pada penggunaan jangga panjang
lebih lebih disukai pemberian subkutan 5%. (ara pemberian ini berbeda dengan keadaan sekresi insulin se$ara
fisiologik, al. setelah asupan makanan

kinetiknya tidak menunjukkan peningkatan dan penurunan sekresi insulin yang $epat: pada pemberian subkutan
insulin akan berdifusi kesirkulasi
perifer yang seharusnya langsung masuk ke sirkulasi portal, karenanya efek langsung hormone ini pada hepar
menjadi kurang. Meski demikian kalau $ara pemberian ini dilakukan dengan $ermat, tujuan terapi akan ter$apai.

reparat insulin dapat dibedakan berdasarkan lama kerja 5kerja $epat, edang, dan panjang , seperti terlihat
pada "abel #1-1 atau dibedakan berdasarkan asal spesiesnya 5 uman dan porcine . !uman insulin yang
merupakan hasil

teknologi rekombinan D6A, dalam larutan yang $air lebih larut dari porcine insulin, karena adanya treonin
5ditempat  dan mempunyai esktra gugus hidroksil. %ekarang ini sebagian besar preparat insulin berada pada p 
netral sehingga lebih stabil dan dapat disimpan untuk beberapa hari pada suhu ruangan.

%atuan Dosis
Dosis dan konsentrasi insulin dinyatakan dengan unit 57. %atu unit insulin kira-kira sama dengan insulin yang
dibutuhkan untuk menurunkan glukosa

puasa 3 mgLd+ 52,3 mM pada kelin$i. %tandar internasional yang berlaku sekarang, kombinasi bovine dan
porcine insulin yang homogen mengandung
23 dan #0 7Lmg.  ampir semua preparat komersial insulin dipasarkan dalam 'entuk %olusio Atau %uspense
Dengan adar 100 7LMl, Atau %ekitar #.<mg &nsulin er Milliliter 50,<mm .

f. +lasfkas Insuln

17
reparat dengan mula kerja $epat dan lama kerja singkat al. solusio regular atau
cr"stalline #incinsulin dalam bufer dengan p  netral.  enis ini mula kerjanya
paling $epat dan lama kerjanya juga paling singkat 5"abel #1-1.

7mumnya disuntikan 5&F atau &M #0-3 menit sebelum makan. %etelah
pemberian &F glukosa darah akan $epat menurun men$apai nadir dalam *aktu
20-#0 menit. 'ila tidak ada infus insulin, hormon ini akan segera menghilang, dan
counter-regulator"  ormones 5glu$agon, epinefrin, kortisol dan hormone
pertumbuhan akan mengembalikan kadar glukosa keadaan basal dalam *aktu 2-
# jam. "etapi pada pasien yang tidak mempunyai mekanisme respon counter-
regulator" ini 5DM dengan neuropati otonomik , glukosa plasma akan tetap
rendah untuk beberapa jam setelah pemberian
bolus 0,13 7Lkg, karena kerja insulin pada tingkat sel menjadi lebih lama dari

klirens plasmanya. emberian infus insulin &F bermanfaat pada ketoasidosis atau
pada keadaan dimana kebutuhan insulin dapat berubah dengan $epat 5missal8
sebelum operasi,selama proses partus, atau pada situasi ga*at darurat .
adakeadaan stabil, umumnya dapat diberikan insulin regular bersama preparat
yang kerjanya panjang atau sedang, se$ara subkutan. emberian subkutaneos
infusion pumps hanya dapat dilakukan untuk insulin dengan masa kerja singkat.

g. In$kas Dan Tujuan Tera#

&nsulin subkutan terutama diberikan pada DM tipe 1, DM tipe 2 yang tidak dapat
diatasi hanya dengan diet dan atau antidiabetik oral, pasien DM
pas$apankreatektomi atau DM dengan kehamilan, DM dengan ketoasidosis, koma
nonketosis, atau komplikasi lain, sebelum tindakan operasi 5DM tipe 1 dan 2 .
"ujuan pemberian insulin pada semua keadaan tersebut bukan saja
untukmenormalkan glukosa darah tetapi juga memperbaiki semua aspek
metabolism, dan yang terakhir inilah umumnya yang sukar di$apai.  asil terapi
yang optimal membutuhkan pendekatan dokter pada pasien dan keluarganya, agar

18
ada koordinasi antara diet, latihan fisik, dan pemberian insulin. eadaan
mendekati normoglisemia di$apai pada DM dengan multipel dosis harian insulin
atau dengan infusion pump therapy, yang tujuannya men$apai glukosa darah
puasa antara 90-120 mgLd+ 53-<,; mM, glukosa 2
jam posprandial kurang dari 130 mgLd+ 5@,# mM, bA1$ kurang dari ;>

5atau <,3>. ada pasien yang kurang disiplin atau kurang patuh terhadap terapi, mungkin perlu di$apai nilai
glukosa darah puasayang lebih tinggi510 mgLd+ atau ;,@ mM  dan postprandial 200 sampai 230 mgLd+ atau
11,1 sampai 1#,9 mM.

+e%utuhan Insuln Haran


roduksi insulin pada orang normal, sehat yang kurus, antara 1@-0 7 per hari atau 0,2-0,3 7Lkg berat badan per
hari, dan hamper 30> disekresi pada keadaan basal, 30> yang lain karena adanya asupan makanan. %ekresi basal

insulin sekitar 0,3-1 7 Ljam: setelah asupan glukosa oral dalam jumlah besar, sekresi meningkat menjadi < 7Ljam.
ada orang non diabeti$ dengan obesitas dan resisten insulin, sekresi meningkat   lipat atau lebih tinggi.

ada berbagai populasi pasien DM tipe 1, rata-rata dosis insulin yang dibutuhkan berkisar antara 0,<-0,; 7Lkg berat
badan per hari, sedangkan pasien obesitas membutuhkan dosis lebih tinggi 52 7Lkg berat badan per hari  karena
adanya resistensi jaringan perifer terhadap insulin.

h. Hfek %amping
 ipoglikemia
 ipogikemiamerupakan efek samping yang paling sering terjadi dan terjadi akibat dosis insulin yang terlalu besar,
tidak tepatnya *aktu makan dengan *aktu ter$apainya kadar pun$ak insulin, atau karena adanya faktor yang dapat
meningkatkan sesiti4itas terhadap insulin, misal insufisiensi adrenal atau pitutari, ataupun akibat kerja fisik yang
berlebihan.

Reaks Alerg Dan Resstens


enggunaan insulin rekombinan dan insulin yang lebih murni, telah dapat menurunkan insiden reaksi alergi dan
resistensi. Meski demikian kadangkadang reaksi tersebut masih dapat terjadi akibat adanya bekuan atau

terjadinya denaturasi preparat insulin, atau kontaminan, atau akibat pasien sensitif terhadap senya*a yang
yditambahkan pada proses formulasi preparat insulin 5misal8 OnP , protamine, fenol, dll. /eaksi alergi lokal pada

kulit yang sering terjadi akibat &gH atau resisten akibat timbulnya antibody &g.

19
%ebaliknya bila ini terjadi dilakukan pemeriksaan kadar antibody insulin specific &g  dan &gH, untuk mengetahui
penyebab reaksi yang terjadi. "est kulit juga dapat dilakukan, meski banyak pasien yang menunjukkan test insulin
intradermal positif tetapi tidak menunjukkan reaksi efek samping dari insulin.

Hfek amping lain yaitu edema, rasa kembung di abdomen dan gangguan 4irus, timbul pada banyak pasien DM
dengan hiperglikimia hebat atau ketoasidosis yang sedang diterapi dengan insulin dan ini berhubungan dengan
peningkatan berat badan sekitat 0,3 sampai 2,3 kg. 7mumnya edema akan menghilang dalam beberapa hari atau
minggu ke$uali bilaada gangguang fungsi jantung atau ginjal .edema ini terjadi akibat retensi 6a= atau
peningkatan permiabilitas kapiler akibat $ontrol metaboli$ yang tidak adekuat.

i. &nteraksi
'eberapa hormone bersifat antagonis terhadap efek hepoglikemik insulin, al. hormone pertumbuhan,
kortikotropin, glukokortikoid, tiroid, estrogen, progestin dan glukagon. Adrenalin menghambat sekresi insulin dan
merangsang glikogenolisis. eningkatan kadar hormon ini perlu diperhitungkan dalam terapi insulin. %alisilat
meningkatkan sekresi insulin, mungkin menyebabkan hipoglikemia.  ipoglikema $enderung terjadi pada
pasien dengan penghambat adrenoseptor J akibat penghambatan efek katekolamin pada glu$oneogenesis dan

glikogenolisis, obat ini juga mengaburkan takikardia akibat hipoglikemia. otensiasi efek hipoglikemik insulin

terjadi dengan penghambat MA!, streroid anaboli$ dan fenfluramin.

a Antidibetik !ral
1. %ulfunilurea
!bat olongan %ulfonylurea terdapat dalam 2 generasi
enerasi & Q "olbutamid, Asetoheksamid, "ola)amid, lorpropamid.
enerasi && Q liburid, glipi)id, 200R lebih kuat dari generasi &, libenklamidL limipirid, merupakan
sulfonylurea pertama yang dapat dikombinasi dengan insulin.

!bat olongan ini digunakan 7ntuk menurunkan glukosa darah, obat ini merangsang sel beta dari pankreas
untuk memproduksi lebih banyak insulin.  adi syarat pemakaian obat ini adalah apabila pankreas masih baik
untuk membentuk insulin, sehingga obat ini hanya bisa dipakai pada diabetes tipe

Mekanisme erja 8 olongan obat ini sering disebut sebagai insulin se$retagogues, kerjanya merangsang
sekresi insulin dari granul sel sel ' +angerhans pan$reas. /angsangannya melalui interaksi dengan A"
sensiti4e  $hannel pada membrane sel ' yang menimbulkan depolarisasi membrane dan keadaan ini akan
membuka kanal (a. Dengan terbukanya kanal (am aka ion (a== akan termasuk ke sel ', merangsang granula

20
yang berisi insulin dan kana terjadi sekresi insulin dengan peptide (, ke$uali itu sulfonylurea dapat mengurangi
klirens insulin di hepar.

armakokinetik 8'erbagai sulfonilurea mempunyai sifat kinetik


berbeda, tetapi absorbsi melalui saluran $erna $ukup efektif. Makanan dan keadaan hiperglikemia dapat
mengurangi absorbsi. 7ntuk men$apai kadar optimal di plasma, sulfonylurea dengan masa paruh pendek akan
lebih efektif bila di minum #0 menit sebelum makan.

Dalam plasma sekitar 90>- 99> terikat protein plasma terutama albumin : ikatan ini paling ke$il untuk klorpropamid
dan paling besar untuk gliburid.

Masa paruh dan metabolism sulfonilurea generasi & sangat ber4ariasi. Masa paruh asetoheksamid pendek tetapi
metabolit aktifnya, 1hidroksi-heksamid masa paruhnya lebih panjang, sekitar -3 jam, sama dengan tolbutamid dan
tola)amid. %ebaiknya sediaan ini diberikan dengan dosis terbagi. %ekitar 10> dari metabolitnya diekskresi melalui
empedu dan keluar bersama tinja.

lorpropamid dalam darah terikat albumin, masa paruhnya panjang,

2-@ jam, efeknya masih terlihat beberapa hari setelah obat dihentikan. Metabolismenya di hepar tidak lengkap,
20> diekskresi utuh di urin.

Mulai kerja t(l%utam$ $epat, masa paruhnya sekitar -; jam. Dalam darah 91>-9<> tolbutamid terikat protein
plasma, dan dihepar diubah menjadi karboksitolbutamid. Hkskresinya melalui ginjal.

"ola)amid, absorpsinya lebih lambat dari yang lain: efeknya pada

glukosa darah belum nyata untuk beberapa jam setelah obat diberikan.
Masa paruh sekitar ; jam, dihepar diubah menjadi pkarboksitola)amid, -hidroksimetiltola)amid dan senya*a lain,
yang diantaranya memiliki sifat hipoglikemik $ukup kuat.

%ulfonilurean generasi &&, umumnya potensi hipoglikemiknya hampir


100 lebih besar
Dari generasi &. meski masa-paruhnya pendek, hanya sekitar #-3 jam, efek hipoglikemiknya berlangsung 12-2  jam,
sering $ukup diberikan satu kali sehari. Alasan mengapa masa B paruh yang pendek ini, memeberikan efek
hipoglikemik panjang, belum diketahui.

21
lipi)id, absorbsinya lengkap, masa-paruhnya #- jam. Dalam darah 9@> terikat protein plasma, potensinya 100 
lebih kuat dari tolbutamid, tetapi efek hipoglikemik maksimalnya mirip dengan sulfonylurea lain. Metabolismenya di
hepar, menjadi metabolit yang tidak aktif, sekitar 10> diekskresi melalui ginjal dalam keadaan utuh. liburid
5glibenklamid, potensinya 200 lebih kuat dari tolbutamid, masa B paruhnya sekita  jam. Metabolismenya
dihepar, pada
pemberian dosis tunggal hanya 23> metabolitnya di ekskresi melalui urin, sisanya melalui empedu. ada penggunaan

dapat terjadi kegagalan primer dan sekunder, dengan seluruh kegagalan kira-kira

1 21> selama 1 2 tahun.

arena semua sulfonylurea dimetabolisme dihepar dan di ekskresi melalui ginjal, sediaan ini tidak boleh diberikan
pada pasien gangguan fungsi hepar atau ginjal yang berat.

Hfek %amping 8 %ulfonylurea bisa menyebabkan hipoglikemia, terutama bila dipakai dalam # B  bulan pertama
pengobatan akibat perubahan diet dan pasien mulai sadar berolahraga serta minum obat. Apabila ada gangguan fungsi
ginjal atau hati, dosis perlu diperhatikan karena lebih mudah timbul hipoglikemia. 6amun se$ara umum obat ini baik
untuk menurunkan glukosa darah.

22
a. 'iguanidid
%ebenarnya dikenal # jenis AD! dari golongan biguanid yaitu
enformin, 'uformin dan Metformin. "etapi yang pertama telah ditarik
dri peredaran karena sering menyebabkan asidosis laktat. %ekarang
yang banyak digunakan adalah Metformin. !bat
biguanides memperbaiki kerja insulin dalam tubuh, dengan $ara mengurangi
resistensi insulin. ada diabetes tipe 2, terjadi pembentukan glukosa oleh hati
yang melebihi normal. 'iguanides menghambat proses ini, sehingga kebutuhan
insulin untuk mengangkut glukosa dari darah masuk ke sel berkurang, dan
glukosa darah menjadi turun.

Mekanisme erja 8 Mekkanisme kerjanya lain dengan sulfunilurea,


'iguanid tidak bekerja melalui perangsangan insuin, tetapi langsung
pada target organ. !bat ini tidak menurunkan glukosa
pada orang normal, tetapi berpotensiasi dengan insulin. ada
penderita diabetes gemuk penggunaan biguanid menurunkan berat
badan tetapi tidak pada orang normal. enderita yang gagal diberikan
%ulfonilurea masih bisa diberikan 'iguanid.

Hfek %amping8 Metformin biasanya jarang memberikan efek

samping. "etapi pada beberapa orang bisa timbul keluhan terutama


pada saluran $erna, misalnya 8
angguan penge$apan
6afsu makan menurun
Mual, muntah

b. enghambat Hn)im a-likosidase

23
Mekanisme erja 8!bat golongan ini penghambat en)im Sglikosidase
ini dapat memperlambat absorbs polisakarida5%tar$h,

Dekstrin dan disakaridadi intestine. Dengan menghambat kerja

en)im a-glikosidase di brush border intestine, dapat men$egah peningkatan glokusa plasma pada orang normal
dan pasien DM. karena terjadinya tidak mempengaruhi sekresi insuin maka tidak

akan menyebabkan efek samping hipoglikomia . Akarbose dapat digunakan sebagai monoterapi dan pada DM usia
lanjut atau DM yang glokusa postprandialnya sangat tinggi. Diklinik sering sering digunakan bersama antidiabetik
oral lain dan atau insulin.

!bat golongan ini diberikan pada *aktu mulai makan dan absorbis sangat lambat. !bat golongan ini bekerja di usus,
menghambat en)im di saluran $erna, sehingga peme$ahan karbohidrat menjadi glukosa atau pen$ernaan
karbohidrat di usus menjadi berkurang.

 asil akhir dari pemakaian obat ini adalah penyerapan glukosa ke darah menjadi lambat, dan glukosa darah
sesudah makan tidak $epat naik.

Hfek %amping
!bat ini umumnya aman dan efektif, namun ada efek samping yang kadang mengganggu, yaitu perut kembung,
terasa banyak gas, banyak kentut, bahkan diare. eluhan ini biasanya timbul pada a*al pemakaian obat, yang
kemudian berangsur bisa berkurang

$. Meglitinides
/epaglinid dan nateglinid merupakan golongan meglitinid, mekanisme kerjanya sama dengan sulfonylurea tetapi
struktur kimianya sangat berbeda. olonga A!D ini merangsang insulin dengan menutup kanal  yang A" -
independet di %el '
pan$reas.ada pemberian oral aborbsinya $epat dan kadar
pun$aknya di$apai dalam *aktu 1 jam. Masa paruhnya 1 jam karenanya harus diberikan beberapa kali sehari,
sebelum makan.

Metabolisme utamanyta diheppar dan metabolitnya tidak aktif sekitar 10> D&MH"A'!+&%MH D& &6 A+. ada
pasien dengan gangguan fungsi hepar atau ginjal harusnyya diberikan hati hati.

olongan !bat ini menyebabkan pelepasan insulin dari pankreas se$ara $epat dan dalam *aktu singkat."ermasuk
golongan obat ini adalah /epaglinide 56o4onorm dan 6ateglinide 5%tarli . Hfek %amping Meskipun sama

24
seperti sulfonylurea, efek samping hipoglikemia boleh dikatakan jarang terjadi, hal ini disebabkan oleh efek
rangsangan pelepasan insulin hanya terjadi pada saat glukosa darah tinggi.

d. "hia)olidinediones

!bat ini baik bagi penderita diabetes tipe 2 dengan resistensi insulin, karena bekerja dengan merangsang jaringan
tubuh menjadi lebih sensitif terhadap insulin, sehingga insulin bisa bekerja dengan lebih baik, glukosa darahpun
akan lebih banyak diangkut masuk ke dalam sel, dan kadar glukosa darah akan turun. %elain itu, obat
thia)olidinediones juga menjaga hati agar tidak banyak memproduksi glukosa. Hfek menguntungkan lainnya adalah
obat ini biasa menurunkan trigliserida darah.

Hfek %amping
'eberapa efek merugikan yang mungkin timbul adalah bengkak,
berat badan naik, dan rasa $apai. Hfek serius yang jarang terjadi adalah gangguan hati.

BAB III
PENUTUP
A. +esm#ulan
Diabetes melitus adalah gangguan metabolisme yang di tandai dengan hiperglikemia yang berhubungan dengan
abnormalitas metabolisme karbohidrat,

lemak, dan protein yang di sebabkan oleh penurunan sekresi insulin atau penurunan sensiti4itas insulin, atau
keduanya dan menyebabkan komplikasi kronis mikro4askuler, makro4askuler dan neuropati.

7ntuk "erapi engobatan Diabetes Melitus dilakukan 2 $ara yaitu dengan 6on armakologi dan armakologi.
7ntuk armakologi dibagi kembali menjadi 2 $ara yaitu Dengan &nsulin dan emberian AntiDiabetik !ral.

25
DA)TAR PUSTA+A

Arif, A)alia Dkk. 201. Cara Muda $elajar %armakologi. akultas edokteran 7ni4ersitas &ndonesia8 akarta.

Mahar Mardjono. 2003. %armakologi dan &erapi. Departemen armakologi dan akultas edokteran 7ni4ersitas
&ndonesia 8 200;.

Hlin ?unlinah Dkk. 200@. Iso %armakologi. &sfi8  akarta

26

Anda mungkin juga menyukai