Anda di halaman 1dari 23

UJIAN TENGAH SEMESTER

MATA KULIAH EVALUASI PENGAJARAN


TAHUN AKADEMIK 2015/2016

 Pelajari dengan seksama materi evaluasi pembelajaraN pada file pdf yang sudah
anda unggah dari email.
 Kerjakan semua soal berikut ini sesuai dengan bab.
 Cantumkan nama NIM dan alamat email anda sertafoto closeup anda di bagian pojok
kanan lembar jawaban
 Berikan contoh dalam mengerjakan tugas sehingga memudahkan pemahaman
terhadap evaluasi pengejaran
 Pekerjaan anda dijilid dan dikumpul melalui komisaris dan juga dikirim ke email dosen
mursid.tp@gmail.com
 Bila ditemukan jawaban yang sama antar mahasiswa lebih dari 60% isinya, maka
mahasiswa tersebut dinyatakan gugur.

Tes/Tugas. I
1. Jelaskan apa perbedaan antara penialian program, penilaian proses belajar mengajar,
dan penilaian hasil belajar. Adakah keterkaitan dari ketiga lingkup penilaian tersebut.
2. Seorang guru mengadakan ulangan harian untuk siswanya. Setelah beberapa kali
ulangan diperoleh nilai rapor. Pada saat kenaikan kelas, kepadasiswa “pandai” diberi
hadiah secara bertingkat menurut urutan prestasinya sedangkan kepada siswa yang tidak
naik diberi nasihat. Pertanyaan: (a) coba pisahkan, manakah pekerjaan mengukur dan
manakah pekerjaan menilai. (b) dapatkah kita mengkategorikan anak yang tidak naik ini
sebagai anak bodoh?, Berikan alasan.
3. Berikan contoh aspek pendidikan yang dapat diuji dengan jenis testertentu. Sebutkan juga
nama testersebut.

Tes/Tugas. II
1. Coba jelaskan keunggulan dan kelemahan tes uraian dan tes objekti fsebagai ala
tpenilaian hasilbelajar.
2. Sebutkan dan jelaskan tentang hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyusun suatu
alat penilaian?
3. Coba lakukanlah latihan untuk membuat soal tes objektif dengan menggunakan kaidah-
kaidah penulisan soal tes objektif, sesuai mata pelajaran yang saudara kuasai.
4. Jelaskan tentang hal-hal yang berkaitan dengan pembuatan alat ukur penialain hasil
belajar yang baik?

Tes/TugasIII
1. Diskusikan pendapatmu tentang pernyataan berikut:
a. Perencanaan perangkat tes hanya diperlukan untuk ujian seperti EBTA atau EBTANAS.
b. Guru bidang studi lebih kompeten dalam merencanakan perangkat tes hasil dengan
para ahli bidang studi evaluasi pengajaran.
2. Berikan pendapat mu terhadap petunjuk tes essai berikutini:
a. Jawablah secara singkat dan jelas lima (5) soal dari enam (6) soal berikut ini.
b. Jawablah setiap pertanyaansecara. berturut-turut.
3. Buatlah tata tertib suatu ujian semester yang dilaksanakan secara serentak di wilayah kota
medan yang meliputi beberapa SMK. Tata tertib tersebut meliputi kegiatan sebelum dan
sesudah ujian berlangsung bagi pengawas dan peserta ujian.
Tes/TugasIV
1. Jelaskan kembali apa tujuan dari pengolahan hasil penilaian, khususnya data tes hasil
belajar.
2. Apa yang dimaksud dengan batas lulus actual danbatas lulus ideal, dan bagaimana cara
menggunakannya.
3. Jelaskan pengertian-pengertian istilah ststistik di bawah ini, dan bagaimana
menghitungnya: rata-rata, median, modus, simpangan baku, varians, dan skor baku.
4. Apabila data hasiltesbelajar di sekolah, lalubuatlahpengolahanterhadap data tersebut.
Kemudiantentukanberapa orang yang dinyatakan lulus, jugabuatlahkonversiskor-
skortersebutkedalamstandarseupuhdanstandarseratus.
5. Jelaskanlangkah-langkahmengolah data hasilkuesioner, observasidanskalasikap?

Tes/Tugas. V
1. Jelaskan makna dan tujuan dalam melakukan anlisis butir soal, dan berikan alasan
mengapa hal tersebut perlu dilakukan dalam membuat suatu tes.
2. Berikan alas an mengapa analisis tingkat kesukaran soal dan daya pembeda hanya
mengkaji sekelompok siswa yang mencapai skorren dah dan skortinggi yang jumlahnya
27 % dari banyknya siswa peserta tes.
3. Apakah hasil analisis tingkat kesukaran soal mempunyai hubungan dengan analisis daya
pembeda?
4. Mengapa untuk analisis reliabilitas dan validitas kesamaan digunakan teknik korelasi?
5. Buatlah suatu analisis tingkat kesukaran, analisis daya pembeda, tingkat validitas dan
realibilitas dengan menggunakan data hasil tes di sekolah.

Tes/TugasVI
1. Jelaskan kembali mengapa data hasil penilaian perlu dilaporkan oleh guru kepada semua
staf sekolah.
2. Coba buat bentuk laporan data hasil penilaian, baik hasil penilaian proses belajar-
mengaja rmaupun penilaian hasil belajar.
3. Apa manfaat data hasil penilaian formatif bagi guru, walikelas, guru pernbimbing, dan
kepala sekolah?
4. Mana yang lebih utama bagi guru pembimbing antara laporan data penilaian hasil belajar
siswa dengan laporan data penilaian proses belajar-mengajarsiswa? Jelaskan!
5. Buatlah sebuah contoh format dokumentasi data penilaian hasil belajar semua bidang
studi untuk semua tingkat kelas.
Nama :Rizky Alwiansyah
Nim :513321004
E mail :ralwiansyah@gmail.com

Tes/Tugas. I
1. Penilaian proses dilaksanakan saat proses
pembelajaran berlangsung. Penilaian proses
merupakan penilaian yang menitikberatkan sasaran penilaian pada tingkat efektivitas
kegiatan belajar mengajar dalam rangka pencapaian tujuan pengajaran. Penilaian
proses belajar mengajar menyangkut penilaian terhadap kegiatan guru, kegiatan
siswa, pola interaksi guru-siswa dan keterlaksanaan proses belajar mengajar. Tindak
lanjut dari penilaian proses pembelajaran jika memperoleh hasil yang kurang
memuaskan, maka dilakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil
belajar yang dicapai siswa dengan criteria tertentu. Hal ini mengisyaratkan bahwa
objek yang dinilainya adalah hasil belajar siswa. Tingkah laku sebagai hasil belajar
dalam pengertian luas mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik. Penilaian
dan pengukuran hasil belajar dilakukan dengan menggunakan tes hasil belajar,
terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran
sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran.
Penilaian program adalah penilaian suatu rencana yang melibatkan berbagai
unit  yang berisi kebijakan dan rangkaian kegiatan yang harus dilakukan dalam kurun
waktu tertentu.
Ketiga penilaian tersebut sangat berkaitan erat antara penilaian proses,
penilain hasil belajar dan penilaian program . Jika di antara salah satu penilaian
tersebut tidak ada maka kita akan sulit untuk melakukan evaluasi pembelajaran.
2. A) Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran. Pengukuran
bersifat kuantitaf. Menilai adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu
dengan ukuran baik buruk. Penilaian bersifat kualitatif .
Kegiatan mengukurnya ialah mendapatkan nilai siswa melalui tes dan kegiatan
menilainya ialah lulus atau tidaknya siswa tersebut.
B) Tidak , alasan saya kita harus tau tau dulu apa permasalahannya dari segi mana ,
apakah dari segi kita mengajar atau dari diri dia sendiri.
3. Aspek kognitif, dengan teknik tes.
Aspek afektif, dengan teknik non-tes.
Aspek psikomotor, dengan tes perbuatan atau performance test
Tes/Tugas. II
1. Keunggulannya
a) Mengandung lebih banyak segi-segi yang positif, misalnya lebih representatif
mewakili isi dan luas bahan, lebih objektif, dapat dihindari campur tangannya
unsur-unsur subjektif baik dari segi siswa maupun segi guru yang memeriksa.
b) Lebih mudah dan cepat cara memeriksanya karena dapat menggunakan kunci tes
bahkan alat-alat hasil kemajuan teknologi.
c) Pemeriksaannya dapat diserahakan orang lain.
d) Dalam pemeriksaan, tidak ada unsur subjekfit yang memengaruhi.
Kelemehannya
a) Persiapan untuk menyusunnya jauh lebih sulit daripada tes esai karena soalnya
banyak dan harus teliti untuk menghindari kelemahan-kelemahan yang lain.
b) Soal-soalnya cenderung untuk mengungkapkan ingatan dan daya pengenalan
kembali saja, dan sukar untuk mengukur proses mental yang tinggi.
c) Banyak kesempatan untuk main untung-untungan.
d) Kerja sama antar siswa pada waktu mengerjakan soal tes lebih terbuka.

2. a) Menentukan tujuan mengadakan tes.


b) Mengadakan pembatasan terhadap bahan yang akan dijadikan tes.
c) Merumuskan tujuan instruksional khusus dari tiap bagian bahan.
d) Menderetkan semua indikator dalam tabel persiapan yang memuat pula aspek
tingkah laku terkandung dalam indikator itu. Tabel ini digunakan untuk mengadakan
identifikasi terhadap tingkah laku yang dikehendaki, agar tidak terlewati.
e) Menyusun tabel spesifikasi yang memuat pokok materi, aspek berpikir yang diukur
beserta imbangan antara kedua hal tersebut.
f) Menuliskan butir-butir soal, didasarkan atas indikator-indikator yang sudah
dituliskan pada tabel indikator dan aspek tingkah laku yang dicakup.

3. Pahat bubut yang digunakan untuk memperbesar ukuran lubang pipa besi adalah ….
A. pahat bubut rata
B. pahat bubut dalam
C. pahat bubut ulir
D. pahat bubut kiri
E. pahat bubut radius

4. Soal Bentuk Uraian


Dalam menyusun pertayaan bentuk uraian hendaknya diperhatikan hal-hal-sebagai
berikut:
A. Setiap pertanyaan hendaknya berisi suatu perumusan masalah yang jelas dan
pasti, dengan menggunakan kata-kata yang mudah difahami oleh siswa.
B. Setiap pertanyaan hendaknya menggambarkan petunjuk yang jelas tentang jenis
jawaban yang dikehendaki oleh penyusun soal.
C. Pertanyaan-pertanyaan hendaknya disusun sedemikian rupa, sehingga
menjangkau keseluruh aspek domain kognitif yang meliputi :
a. Pengingatan (knowledge) atau C.1. Tingkatan ini memerlukan ingatan
pengulangan informasi
b. Pemahaman (comprehension) atau C.2. Tingkatan ini memerlukan pengucapan
dengan kata-kata sendiri, dan membedakan informasi.
c. Penerapan (application ) atau 0.3. Tingkat ini memerlukan penerapan pengetahuan
dalam rangka menentukan jawaban yang benar.
d. Analisa (analysis) atau C.4.Tingkatan ini bersifat mengidentifikasi motif, sebab
akibat atau alasan menarik kesimpulan berdasarkan informasi. Dan menganalisa
kesimpulan untuk mencari untuk mencari bukti yang mendukung kesimpulan tadi.
e. Sintesa (synthesis) atau C.5. Tingkatan ini bersifat mencari komunikasi/hubungan,
mengadakan ramalan, dan memecahkan nasalah yang mungkin jawabnya lebih
dari.
f. Evaluasi (Evaluation) atau C.6. Tingkatan ini bersifat mengadakan pertimbangan
dan penawaran pendapat mengenai/mengetabui adanya konsep, fakta, atau
istilah.
Soal Bentuk Obyektif
Dalam penyusunan soal bentuk obyektif, hendaknya diperhatikan
ketentuan-ketentuan-berikut:
a) Setiap pertanyaan bentuk obyektif, hendaknya didahului dengan pertunjuk tentang
cara pengerjaannya.
b) Penggunaan kalimat dan istilah harus sesuai dengan tingkat usia dan sekolah.
c) Hindarkan pertanyaan-pertanyaan yang mengandung lebih dari satu pengertian.
d) Pertanyaan jangan langsung diambil dari buku (yang tertulis dalam buku
pelajaran), karena hal itu akan melatih ingatan saja, dan kurang berfikir.
e) Harus dijaga jangan sampai pertanyaan yang satu mempermudah yang lain.
f) Urutan jawaban yang salah atau yang benar jangan mengikuti pola tertentu yang
tetap. Misalnya dalam tipe benar salah, urutan jawaban yang benar jangan B, S,
B, S dan seterusnya. Atau dalam pilihan ganda urutan jawaban yang benar jangan
A, B, C, D, E, A, B, C D, E, dan seterusnya.
g) Jangan sampai pertanyaan yang satu tergantung pertanyaan yang lain, sehingga
apabila siswa tidak dapat menjawab pertanyaan yang satu, maka ia tidak akan
dapat mengerjakan yang lain.

Tes/Tugas. III
1. a) menurut pendapat saya tes itu diperlukan untuk mengetahui siswa sampai mana
dia memahami pembeljaran yang kita sampai bukan hanya untu ujian seperti EBTA
atau EBTANAS
b) menurut pendapat saya yang lebih kompoten dalam merencanakan perangkat tes
hasil adalah guru bidang studi dan dibantu oleh para ahli evaluasi penagajaran karena
guru tersebut lebih paham bagaimana kondisi siswa nya dan sampai mana materi
pembelajaran yang di ajarkannya.
2. a) menurut saya pernyataan itu kurang efektif , karena siswa tersebut pasti
memilih pertanyaan yang udah dpahaminya dan kemungkinan soal yang tidak
terjawab ialah soal yang bobot kesukaran nya tinggi , berbeda kalau semua
bobot soal itu sama mungkin lebih efektif.
b) Menurut saya pernyataan tersebut bagus karena melatih siswa itu kerja lebih
teroganisir atau teratur dari yang kecil sampai yang besar.

3. Tata tertib peserta pada pelaksanaan ujian :


a.      Peserta ujian harus berpakaian rapi dan sopan.
b.      Peserta ujian harus usdah siap di luar ruangan ujian sebelum ujian dimulai dan tidak
diperkenankan masuk ruangan ujian sebelum dipersilahkan olah pengawas ujian.
c.       Peserta ujian harus membawa kartu peserta ujian (tanda bukti pendaftaran)
d.      Peserta ujian  wajib mengisi daftar hadir  dengan menandatangani album peserta ujian
yang tersedia.
e.      Ujian terdiri dari Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris.
f.        Semua berkas soal harus dikembalikan kepada pengawas.
Selama Ujian Berlangsung:
a.      Peserta dan pengawas ujian tidak diperkenankan merokok di ruang ujian dan melakukan
tindakan lain yang mengganggu kelancaran ujian.
b.      Peserta tidak dibenarkan melakukan tindak kecurangan (mencontoh, memberi tahu, ,
bertanya kepada peserta lain).
c.       Peserta tidak dibenarkan meninggalkan  ruang ujian tanpa seizin pengawas.
d.      Peserta harus memberi isyarat dengan mengangkat tangan, jika membutuhkan hal-hal
yang diperlukan selama ujian berlangsung.
e.      Peserta yang telah menyelesaikan ujian tidak boleh meninggalkan ruang ujian.
f.        Peserta yang belum selesai pekerjaannya setelah waktu ujian berakhir harus
menghentikan pekerjaannya.
g.      Yang boleh berada  di ruang ujian adalah peserta ujian dan pengawas ujian. Kehadiran
pihak lain harus seijin pengawas.
h.      Peserta ujian dilarang menggunakan alat komunikasi (HP dan/ atau lainnya) dan alat
bantu hitung selama berada di ruang ujian.
i.        Peserta ujian yang melanggar tata-tertib ujian dinyatakan gugur.
Selanjutnya Bapak Kepala MAN 1 Medan H. Ali Masran Daulai, S.Pd,MA
menyampaikan kepada pengawas agar benar-benar melaksanakan tugasnya, sesuai
dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan, seperti memastikan tidak ada peserta
yang berbuat curang, memeriksa kartu ujian dan mengumpulkan bagian yang untuk
panitia,  mengedarkan daftar hadir, mengisi berita acara, menghitung kembali lembar
jawaban, dan menyerahkan semua berkas ke Panitia.
Tata Tertib Pengawas Ruang Ujian Sekolah / Madrasah (US/M) selengkapnya adalah
sebagai berikut :
1.  Persiapan
a.   Tiga puluh menit sebelum US/M dimulai, Pengawas Ruang US/M telah hadir di lokasi.
b.   Pengawas Ruang US/M menerima penjelasan dan pengarahan dari Penanggungjawab
Penyelenggaraan US/M.
c.   Pengawas Ruang US/M menerima bahan US/M dari Penanggungjawab
Penyelenggaraan US/M berupa Paket Soa1, LJUS/M, Amplop LJUS/M, Daftar Hadir, dan
Berita Acara Pelaksanaan US/M.
2. Pelaksanaan
a.   Pengawas Ruang US/M masuk ke dalam ruang US/M 20 menit sebelum waktu
pelaksanaan dan memeriksa kesiapan ruang US/M.
b.   Pengawas Ruang US/M meminta peserta US/M untuk memasuki ruang US/M dengan
menunjukkan kartu peserta US/M, dan menempati tempat duduk sesuai nomor yang telah
ditentukan.
c.   Pengawas Ruang US/M memeriksa setiap peserta US/M untuk tidak membawa tas,
buku atau catatan lain, alat komunikasi elektronik, kalkulator dan sebagainya ke dalam
ruang US/M kecuali alat tulis yang akan digunakan.
d.   Pengawas Ruang US/M membacakan Tata Tertib US/M setiap pelaksanaan US/M.
e.   Pengawas Ruang US/M meminta peserta US/M menandatangani Daftar Hadir US/M.
f.    Pengawas Ruang US/M membagikan LJUS/M kepada peserta dan memandu serta
memeriksa pengisian identitas peserta US/M (nomor US/M, nama, tanggal lahir, dan
tanda tangan) sebelum waktu US/M dimulai.
g.   Setelah seluruh peserta US/M selesai mengisi identitas, Pengawas Ruang US/M
membuka amplop paket soal, memeriksa kelengkapan bahan US/M, dan meyakinkan
bahwa amplop tersebut dalam keadaan baik dan tertutup rapat (disegel), disaksikan oleh
peserta US/M.
h.   Pengawas Ruang US/M membagikan paket soal US/M dengan cara meletakkan di atas
meja peserta US/M dalam posisi tertutup (terbalik). Peserta US/M tidak diperkenankan
untuk menyentuhnya sampai tanda waktu US/M dimulai.
i.    Pengawas Ruang US/M mengecek kelengkapan paket soal US/M.
j.    Setelah tanda waktu mengerjakan dimulai, Pengawas Ruang US/M mempersilahkan
peserta US/M untuk mulai mengerjakan soal dan mengingatkan peserta agar terlebih
dahulu membaca petunjuk cara menjawab soal.
k.   Kelebihan paket soal US/M selama US/M berlangsung tetap disimpan di ruang US/M
dan tidak boleh dibawa keluar ruangan sampai US/M selesai.
l.    Selama US/M berlangsung, Pengawas Ruang US/M wajib menjaga ketertiban dan
ketenangan suasana sekitar ruang US/M, memberi peringatan dan sanksi kepada peserta
yang melakukan kecurangan, serta melarang orang lain yang tidak berkepentingan
memasuki ruang US/M.
m.  Pengawas Ruang mencatat setiap kejadian termasuk kecurangan selama
penyelenggaraan US/M di dalam Berita Acara Pelaksanaan US/M. 
n.   Pengawas Ruang US/M dilarang memberi isyarat, petunjuk, dan bantuan apapun
kepada peserta berkaitan dengan jawaban dari soal US/M yang diujikan.
o.   Lima menit sebelum waktu US/M selesai, Pengawas Ruang US/M memberi peringatan
kepada peserta US/M bahwa waktu tinggal lima menit.
p.   Setelah waktu US/M selesai, Pengawas Ruang US/M mempersilakan peserta untuk
berhenti mengerjakan soal. Pengawas mengumpulkan LJUS/M dan Paket Soal US/M.
Peserta US/M dipersilahkan meninggalkan ruang US/M, setelah pengawas menghitung
jumlah LJUS/M sama dengan jumlah peserta US/M.
q.   Pengawas Ruang US/M menyusun secara urut LJUS/M dari nomor peserta terkecil, dan
memasukkannya ke dalarn amplop LJUS/M disertai dengan Daftar Hadir Peserta, dan
kemudian ditutup dan dilak serta ditandatangani oleh Pengawas Ruang US/M di dalam
ruang US/M.
r.    Pengawas Ruang US/M menandatangani Berita Acara Pelaksanaan US/M yang berisi
catatan kejadian selama US/M berlangsung.
s.   Pengawas Ruang US/M menyerahkan amplop berisi LJUS/M yang sudah dilak serta
Berita Acara Pelaksanaan US/M kepada penanggung Jawab US/M Satuan pendidikan

Tes/Tugas. IV
1. (1) perbaikan (remedial) bagi peserta didik yang belum mencapai kriteria ketuntasan, (2)
pengayaan bagi peserta didik yang mencapai kriteria ketuntasan lebih cepat dari waktu yang
disediakan, (3) perbaikan program dan proses pembelajaran, (4) pelaporan, dan (5)
penentuan kenaikan kelas
2. Batas lulus aktual didasarkan atas nilai rata-rata aktual atau nilai rata-rata yang dapat
dicapai oleh kelompok siswa.Unsur yang diperlukan untuk menetapkan batas lulus
aktual adalah nilai rata-rata adalah nilai rata-rata aktual dan simpangan batu aktual.
Biasanya skor yang dinyatakan lulus adalah skor di atas (x́+ 0,25 SD) di mana x́ = nilai
rata-rata aktual dan SD adalah deviasi standar atau simpangan baku.Misalkan kelas I SMK
diberi tes bahasa Indonesia dengan menggunakan bentuk pilihan ganda sebanyak 60
pertanyaan yang dijawab benar diberi skor 1,5 sehingga skor maksimal yang mungkin dicapai
siswa sebanyak 90. Kemudian dihitung nilai rata ratanya dari semua siswa yang ada dikelas
tersebut, misalnya 60 dan simpangan bakunya adlah 7,0. Dengan demikian skor yang
dinyatakan lulus adalah 60+0,25(7,0)=61,75. Skor di atas 61,75 dinyatakan lulus sedangkan
skor dibawah 61,75 dinyatakan tidak lulus.
Batas lulus ideal yaitu menentukan batas lulus dengan menggunakan nilai rata-rata dan
simpangan baku ideal. Nilai rata-rata dan simpangan baku dalam batas lulus ideal mudah
dihitung yakni menggunakan aturan sebagai berikut: Nilai rata-rata ideal adalah setengahdari
maksimum skor. Simpangan baku ideal adalah sepertiga dari nilai rata-rata ideal.Contoh,skor
maksmimu dari tes bahasa Indonesia adalah 90, rata-rata idealnya adalah setengah dari 90,
yakni 45, sedangkan simpangan batas adalah sepertiga dari rata rata ideal yakni 15. Batas
lulusnya adalah 45+0,25(15)= 48,75
3. Mean (Rata-Rata)
Pengertian Mean adalah teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai rata-
rata dari kelompok tersebut. Rata-Rata (mean) ini didapat dengan menjumlahkan data
seluruh individu dalam kelompok itu, kemudian dibagi dengan jumlah individu yang
ada pada kelompok tersebut.
Median (Nilai Tengah)
Pengertian median adalah salah satu teknik penjelasan kelompok yang didasarkan
atas nilai tengah dari kelompok data yang telah disusun urutannya dari yang terkecil
sampai yang terbesar, atau sebaliknya dari yang terbesar sampai yang terkecil.
Modus (Nilai Yang Paling Banyak Muncul)
Pengertian modus adalah teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai
yang sedang populer (yang sedang menjadi mode) atau nilai yang sering muncul
dalam kelompok tersebut.
simpangan baku atau deviasi standar adalah ukuran sebaran statistik yang paling
lazim. Singkatnya, ia mengukur bagaimana nilai-nilai data tersebar. Bisa juga
didefinisikan sebagai, rata-rata jarak penyimpangan titik-titik data diukur dari nilai rata-
rata data tersebut.
Salah satu ukuran dispersi atauukuran variasi.  Varians dapat menggambarkan
memisahnyasuatu data kuantitatif.  Variansdiberisimbol  σ2 (dibacasigma kuadrat)
untukpopulasi dan untuk sampel. 
Selanjutnya kita akan menggunakan simbol s 2 (Sampel) untuk varians karena
biasanya kita hampir selalu berkutat dengan sampel dan jarang sekali terkait dengan
populasi.
Skor baku ialah Perubahan yang digunakan untuk membandingkan dua buah
keadaan atau lebih
Data Nilai MID smester GANJIL Mata Kuliah Mekanika Teknik kelas Eks. 2013.

55, 56, 58, 58, 58, 60, 61, 62, 63, 63


65, 65, 67, 67, 67, 68, 69, 70, 70, 71
71, 72, 72, 72, 73, 73, 74, 75, 75, 75
76, 76, 77, 77, 80, 80, 80, 80, 80, 80

Data terendah = 55
Data tertinggi = 80
Rentang = data t’tinggi – data t’rendah
= 80-55
= 25
Jumlah kelas interval = 6
Panjang kelas = Rentang = 25 = 4,1 = 5
Jlh interval kelas 6

Table distribusi Frekuensi


No Interval Kelas Tally Frekuensi
1 55-59 IIIII 5
2 60-64 IIIII 5
3 65-69 IIIII II 7
IIIII
4 70-74 IIIII 10
5 75-79 IIIII II 7
6 80-84 IIIII I 6
    ∑= 40

RATA-RATA
Titik
N Interval Frekuensi tengah
o Kelas (fi) (Xi) fi Xi
1 55-59 5 57 285
2 60-64 5 62 310
3 65-69 7 67 469
4 70-74 10 72 720
5 75-79 7 77 539
6 80-84 6 82 492
  ∑= 40   ∑= 2815

Ẍ=
∑ ( fiXi) = 2815 = 70,375
∑ fi 40
MEDIAN
Frekuensi
No Interval Kelas (fi) frek. Komulatif
1 55-59 5 (1-5) 5
2 60-64 5 (6-10) 10
3 65-69 7 (11-17) 17
4 70-74 10 (18-27) 27
5 75-79 7 (28-34) 34
6 80-84 6 (35-40) 40
  JUMLAH ∑= 40

1/2n = ½ x 40 = 20. Data ke-20 berada pada frekuensi komulatif 27 sehingga didapat sebagai berikut :
Kelas median adalah 70-74

L = batas bawah kelas median adalah 70-0,5 = 69,5


F = jumlah frekuensi sebelum kelas median adalah 7
f = frekuensi kelas median adalah 10
C = panjang interval kelas adalah 5

1
n−F
Me = L + 2 .C
f
20−7
= 69,5 + .
10
13
= 69,5 + .5
10

45
= 69,5 +
10
= 69,5 + 4,5
= 74

Modus
No Interval Kelas Frekuensi (fi)
1 55-59 5
2 60-64 5
3 65-69 7
4 70-74 10
5 75-79 7
6 80-84 6
  JUMLAH ∑= 40

Kelas modus diambil dari frekuensi terbanyak yaitu 10 jadi kelas modusnya adalah 70-74
sehingga didapatkan.
L = tepi bawah kelas modus yaitu 70-0,5 = 69,5
d1 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi sebelumnya yaitu 10-7 = 3
d2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi sesudahnya yaitu 10-7 = 3
C= panjang interval kelas yaitu 5

d1
Mo =L+ .C
d 1+ d 2
3
= 69,5 + .5
3+3
15
= 69,5 +
6
= 69,5 + 2,5
= 72

Standard Deviasi (Ẍ= 70,375)


N Titik tengah
O Interval Kelas Frekuensi (fi) (Xi) Xi - Ẍ (Xi - Ẍ)2
1 55-59 5 57 -13,375 178,89
2 60-64 5 62 -08,375 70,14
3 65-69 7 67 -03,375 11,39
4 70-74 10 72 1,625 2,64
5 75-79 7 77 6,625 43,89
6 80-84 6 82
  ∑= 40     ∑ = 306,95

Varians (S2)

S2 =
∑ ( Xi− Ẍ )2
n−1
306,95
=
40−1
306,95
=
39
S2 = 7,87
S = √ 7,87
= 2,8

xi−x́
Skor baku( Z = ) Dimana xi = nilai salah satu data , x́ = nilai rata-rata dan S =
S
simpangan baku
Contoh : tentukanlah suatu kelompok data mempunyai nilai rata-rata 70,375 dan simpangan
baku = 2,8 . Jika salah satu datanya 80, nyatakan nilai mentah tersebut dalam nilai standar
xi−x́ 80−70,375 9,625
Jawab : Z = = = = 3,4375
S 2,8 2,8
4. Setandar 100, cara ini sangat sederhana yaitu dengan menentukan kriteria sebagai
dasar untuk melakukan konversi nilai.
Contoh penggunaan nya misalkan kepada siswa berikan tes fisika dalam bentuk tes objektif
pilihan ganda sebanyak 60 soal. Jawaban yang benar diberi skor satu sehingga skor
maksimum yang di capai siswa adalah 60. Berdasarkan kriteria di atas, konversi nilai dalam
standar huruf, standar sepuluh dan standar empat adlah sebagai berikut :
Skor mentah Nilai konversi
Huruf Standar 10 Standar 4
54-60 A 9/10 4
48-53 B 8 3
42-47 C 7 2
36-41 D 6 1
Kurang dari Gagal Gagal Gagal
36
Nilai 10 bila mencapai 60

5. Mengolah data hasil kuesioner


1. Mulai dengan pengantar yang isinya permohonan mengisi kuesioner sambil dijelaskan
maksud dan tujuannya
2. Jelaskan petunjuk atau cara mengisinya supaya tidah salah
3. Mulai dengan pertanyaan untuk mengungkapkan responden
4. Isi pertanyaan sebaiknya diisi dengan beberapa kategori atau bagian sesuai dengan
variabel yang diungkapkan sehingga mudah mengolahnya
5. Rumusan pertanyaan dibuat singkat, tetapi jelas sehingga tidak membingungkan dan
mengakibatkan salah penafsiran
6. Hubungan antara pertanyaan yang satu dengan yang lain harus dijaga sehingga nampak
logikanyadalam satu rangkaian yang sistematis
7. Usahakan kemungkinan agar jawaban, kalimat atau rumusannyatidak lebih panjang dari
pertanyaan
8. Kuesioner yang terlalu banyak atau terlalu panjang akan melelahkan dan membosankan
responden sehingga pengisiannya tidak akan objektif lagi
9. Ada baiknya kuesioner diakhiri dengan tanda tangan si pengisi untuk menjamin
keabsahan jawabannya
Mengolah data hasil observasi

1. Langkah ke-1:menentukan tema kegiatan observasi.


2. Langkah ke-2:menentukan tujuan observasi.
3. Langkah ke-3:melaksanakan kegiatan observasi melalui pengamatan, baik langsung
maupun tidak langsung.
4. Langkah ke-4:menyusun kriteria aspek yang harus di laporkan.
5. Langkah ke-5:membatasi jumlah aspek yang dilaporkan dengan rambu-rambu yang jelas.
6. Langkah ke-6:mulai mendeskripsikan unsur-unsur yang di jelaskan sesuai aspeknya.
7. Langkah ke-7:melengkapi teks laporan hasil observasi dengan data dan gambar.
8. Langkah ke-8:membuat simpulan hasil observasi.

Mengolah data hasil skala sikap

 Tentukan obyek atau gejala apa


 Rumuskan perilaku apa yang mengacu sikap apa terhadap obyek atau gejala tersebut
 Rumuskan karakteristik dari perilaku sikap tersebut
 Rincilah lebih lanjut tiap karekteristik menjdi sejumlah atribut yang lebih speifik.
 Tentukan indicator penilaian terhadap setiap atribut tersebut
 Sususnlah perangkat item sesuai dengan indicator yang telah dirumuskan
 suatu skala terdiri dari antara 20 sampai dengan 30 item
 Susunlah item tersebut, yang terdiri dari separuhnya dalam bentuk pernyataan positif dan
separuhnya dalm bentuk pernyataan negative
 Tentukan banyak skala: lima atau  tujuh atau sebelas alternative
 Tetukan bobot nilai bagi tiap skalanya. Misalnya 4,3,2,1.0 untuk lima nilai skala, sebagai
dasar perhitungan kuantitatif
Tes/Tugas. V
1. Analisis butir soal bertujuan untuk mengadakan identifikasi soal-soal yang baik,
kurang baik, dan soal yang jelek. Dengan analisis butir soal diperoleh informasi
tentang kejelekan sebuah soal dan petunjuk untuk mengadakan perbaikan. Analisis
butir soal diperlukan untuk mengetahui bagus atau tidaknya soal tersebut dan yang
menganalisis soal tersebut mampu membuat soal yang berbeda dengan tingakatan
soal yang berbeda juga atau tingkat kesukaran tes yang berbeda.
2. Merupakan sebuah ketetapan dan ketentuan dari tabel rose dan stanley 27%
3. Keduanya saling memiliki hubungan. Tingkat kesukaran berpengaruh langsung pada
daya pembeda soal. Jika setiap orang memilih benar jawaban (P=1), atau jika setiap
orang memilih benar jawaban (P=0) maka soal tidak dapat digunakan untuk
membedakan kemampuan peserta tes. Oleh karena itu soal yang baik adalah soal
yang memiliki daya pembeda antara peserta tes kelompok atas dan kelompok rendah,
kelompok rendah memiliki tingkat kemampuan 0.50 dan akan diperoleh daya
pembeda kelompok atas maksimal 1.00.
4. Karena dalam menganalisi reliabilitas dan validitas kita harus mengetahui kesejajaran antara
hasil tes dan kriterium. Untuk mengetahui kesejajaran tersebut diperlukan teknik korelasi
produk moment. Korelasi produk moment yang digunakan yaitu korelasi produk moment
dengan simpangan dan angka kasar.
5. Tingkat kesukaran tes

Guru SKI memberikan 10 pertanyaan piihan berganda denga komposisi 3 soal mudah , 4 soal
sedang , dan 3 soal sukar. Jika di lukiskan susunan soalnya adalah sebagai berikut :

No soal Abilitas yang Diukur Tingkat kesukaran soal


1 Pengetahuan Mudah

2 Aplikasi Sedang

3 Pemahaman Mudah

4 Analisis Sedang

5 Evaluasi Sukar

6 Sitesis Sukar

7 Pemahaman Mudah

8 Aplikasi Sedang

9 Analisis Sedang

10 Sitesis Sukar
Kemudian soal tersebut di berikan kepada 10 orang siswa dan tidak seorang pun yang tidak
mengisi seluruh pertanyaan tersebut. Setelah di periksa hasilnya adalah sebagai berikut.

No Banyakya siswa Banyaknya siswa yang Indeks Kategori


soal yang menjawab menjawab (B) soal
(N) B

N
1 20 18 0,9 Mudah

2 20 12 0,6 Sedang

3 20 10 0,5 Mudah

4 20 20 1,0 Seang

5 20 6 0,3 Sukar

6 20 4 0,2 Sukar

7 20 16 0,8 Mudah

8 20 11 0,55 Sedang

9 20 17 0,85 Sedang

10 20 5 0,25 Sukar

Dari sebaran di atas ternyata ada tiga soal yang meleset, yakni soal nomor 3 yang semula di
proyeksikan kedalam kategori mudah, setelah di coba ternyata termasuk kedalam kadegori
sedang.demikian,juga soal nomor 4 yang semula di proyeksikan sededang ternyata termasuk
kedalam kategori mudah . nomor 9 semula di kategorikan sedang ternyata termasuk kedalam
kategori mudah. Sedangkan tujuh soal yang lainya sesuai dengan proyeksi semula atas dasar
tersebut ketiga soal diatas harus diperbaiki kembali.

Soal no : 3 dinaikan dalam kategori sedang.

Soal no : 4 diturunkan dalam kategori mudah.

Soal no : 9 di turunkan kedalam kategori mudah

Responden SKOR BUTIR SOAL SETIAP NOMOR SOAL Total Skor


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9
2 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9
3 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 8
4 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 7
5 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 7
6 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 7
7 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 6
8 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 6
9 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 6
10 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 6
11 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 6
12 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 5
13 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 5
14 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 5
15 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 5
16 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 5
17 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 5
18 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 4
19 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 3
20 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 3
Indeks daya pembeda berkisar antara -1,00 sampai 1,00. Tanda negatif menunjukkan bahwa peserta didik
tes yang kemampuannya rendah dapat menjawab benar sedangkan peserta didik tes yang kemampuannya
tinggi menjawab salah. Dengan demikian, soal yang indeks daya pembedanya negatif menunjukkan
terbaliknya kualitas peserta didik tes. Indeks daya pembeda dapat dicari dengan menggunakan rumus
sebagai berikut ini.
D=A/n_A -B/n_B
D  = indeks daya pembeda
A = jumlah peserta didik tes yang menjawab benar pada kelompok atas
B  = jumlah peserta didik tes yang menjawab benar pada kelompok bawah
nA =   jumlah peserta didik tes kelompok atas
nB = jumlah peserta didik tes kelompok bawah
Pada kebanyakan kasus, jumlah peserta didik tes kelompok atas sama dengan jumlah peserta didik tes
kelompok bawah, nA = nB = n. Dengan demikian maka rumus daya pembeda menjadi:
D=(A-B)/n
Kriteria indeks daya pembeda berdasarkan Crocker dan Algina (1986) adalah sebagai berikut :
Daya Pembeda Kualifikasi
0,00 – 0,19
0,20 – 0,29
0,30 – 0,39
0,40 – 1,00 soal tidak dipakai/dibuang
soal diperbaiki
soal diterima tapi perlu diperbaiki
soal diterima/baik
Contoh:
Tingkat Kesukaran 27% kelompok atas (5 orang dari 20 peserta didik tes)
Responden SKOR BUTIR SOAL SETIAP NOMOR SOAL Total Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9
2 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9
3 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 8
4 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 7
5 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 7
Xatas 4 5 4 5 4 4 2 4 4 4
Skor maks 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Kel. Atas 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
(P) kel. Atas 0.8 1.0 0.8 1.0 0.8 0.8 0.4 0.8 0.8 0.8

Tingkat Kesukaran 27% kelompok bawah (5 orang dari 20 peserta didik tes)
Responden SKOR BUTIR SOAL SETIAP NOMOR SOAL Total Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
16 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 5
17 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 5
18 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 4
19 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 3
20 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 3
Xatas 3 1 3 2 1 3 0 3 1 3
Skor maks 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Kel. Bawah 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
(P) kel. bawah 0.6 0.2 0.6 0.4 0.2 0.6 0 0.6 0.2 0.6

Untuk mengetahui besar kecilnya angka indeks diskriminasi item dapat dipergunakan rumus berikut ini:
D = PA-PB
D = Discriminatory power (angka indeks diskriminasi item)
PA = Proporsi testee kelompok atas yang dapat menjawab dengan betul butir item yang
bersangkutan
PA=A/n_A
PB = Proporsi testee kelompok bawah yang dapat menjawab dengan betul butir item yang
bersangkutan
PB=B/n_B
Tabel berikut menunjukkan daya pembeda soal nomor 1 sampai dengan nomor 10 berdasarkan perbedaan
27% kelompok atas dan 27% kelompok bawah.
Daya Pembeda Soal
Soal Tingkat kesukaran kelompok atas Tingkat kesukaran kelompok bawah Daya
pembeda Soal (D)
1 0.80 0.60 0.20
2 1.00 0.20 0.80
3 0.80 0.60 0.20
4 1.00 0.40 0.60
5 0.80 0.20 0.60
6 0.80 0.60 0.20
7 0.40 0 0.40
8 0.80 0.60 0.20
9 0.80 0.20 0.60
10 0.80 0.60 0.20

Soal nomor 1, 3, 6, 8, dan 10 berdaya pembeda 0.20. Hal ini berarti kelompok lima soal tersebut
mempunyai kualifikasi soal yang harus diperbaiki. Hal ini sesuai dengan pengklasifikasian daya pembeda
oleh Crocker dan Algina yang telah dijelaskan di atas.
Dalam hubungan ini, patokan yang pada umumnya dipegangi adalah sebagai berikut:
Besarnya Angka Indeks Diskriminasi Item Klasifikasi Interpretasi
Kurang dari 0,20 Poor Butir item yang bersangkutan daya pembedanya lemah sekali (jelek), dianggap
tidak memiliki daya pembeda yang baik
0,20-0,40 Satisfactory Butir yang bersangkutan telah memiliki daya pembeda yang cukup (sedang)
0,40-0,70 Good Btir yang bersangkutan telah memiliki daya pembeda yang baik
0,70-1,00 Excellent Butir item yang bersangkutan telah memiliki daya pembeda yang baik sekali
Bertanda negatif - Butir item yang bersangkutan daya pembedanya negative (jelek sekali)

6.
Tes/Tugas. VI

1. - Memberi petunjuk dalam pengelompokan siswa


- Membantu siswa dalam memilih kelompok belajarnya
- Dapat menentukan siswa mana yang mana memerlukan bimbingan khusus
- Menentukan tingkat pencapaian untuk setiap anak
2. Contoh Tabel Penilaian Sikap

Jenis/Aspek Standar Pencapaian


No Strategi Penilaian
Sikap Deskripsi Skor
1 Beriman dan Melaksanakan kegiatan  Observa
bertakwa keagaman sesuai agama si aktivitas
kepada Tuhan yang dipeluknya keagamaan siswa
Yang Maha  Verifika
Esa  Rutin, tidak ada 5 si jurnal kegiatan
yang tertinggal
 Rutin, tidak 4
melaksanakan 20 %
 Rutin, tidak 3
melaksanakan 40 %
 Rutin, tidak 2
melaksanakan 60 %
 Rutin, tidak 1
melaksanakan 80 %
2 Berakhlak Berlaku hormat pada Observasi
mulia masyarakat di ingkungannya aktivitas siswa
dalam bermasya-
 Selalu 5 rakat di sekolah
 sering 4
 kadang-kadang 3
 jarang 2
 sangat jarang 1
3 Mandiri Melaksanakan  Observa
pekerjaan/tugas-tugas siswa si aktivitas siswa
tanpa harus di dalam melaksa-
suruh/ditunggui nakan tugas
 Verifika
 Selalu 5 si rekaman
penyerahan
 Sering 4 tugas-tugas
 kadang- 3 siswa.
kadang
 jarang 2
 sangat 1
jarang
4 Menjadi warga Mampu menghargai Observasi
negara yang pendapat orang lain aktivitas siswa
demokratis dalam berdiskusi,
 Selalu 5 bermasyarakat di
sekolah
 Sering 4
 kadang- 3
kadang
 jarang 2
 sangat 1
jarang

No Jenis/Aspek Standar Pencapaian Strategi Penilaian


Sikap
Deskripsi Skor

5 Bertanggung Tidak menyontek dalam Observasi aktivitas


jawab ulangan Menyelesaikan siswa dalam
tugas sesuai dan tepat ulangan
waktu

 Selalu 5

 Sering 4

 kadang- 3
kadang
 jarang 2

 sangat 1
jarang
6 Sikap percaya Mampu tampil secara wajar Observasi aktivitas
diri dalam kegiatan dengan siswa dalam
massa berdiskusi,
kegiatan massa di
 Selalu 5 sekolah/ber-
 sering 4 masyarakat

 kadang- 3
kadang
 jarang 2

 sangat 1
jarang
7 Berpartisipasi Melaksanakan Observasi
dalam pekerjaan/tugas-tugas tanpa ketaatan siswa
penegakan harus di suruh/ditunggui dalam mengikuti
aturan-aturan peraturan tata
sosial  Selalu 5 tertib sekolah
 sering 4

 kadang- 3
kadang
 jarang 2

 sangat 1
jarang
8 Kedisiplinan Kehadiran di sekolah/ Verifikasi presensi
masuk sekolah presensi siswa siswa

 Selalu 5

 Absensi 4
10 %
 Absensi 3
10 % s.d 15 %
 Absensi 2
15 % s.d 20 %
 Absensi 1
Jenis/Aspek Standar Pencapaian
No Strategi Penilaian
Sikap Deskripsi Skor

9 Menjaga Membuang sampah pada Observasi perilaku


kebersihan tempatnya, tidak mengotori siswa dalam
lingkungan lingkungan kehidupan di
sekolah
 Selalu 5

 Sering 4

 Kadang- 3
kadang
 Jarang 2

 Jarang 1
sekali
10 Menjaga Menggunakan alat Observasi
kesehatan dan keselamatan kerja dalam terhadap
keamanan diri, kegiatan pembelajaran kebiasaan siswa
praktik menggunakan
keselamatan kerja
 Selalu 5 dalam kegiatan
 Sering 4 praktik.

 kadang- 3
kadang
 jarang 2

 sangat 1
jarang
11 Memahami Menghargai hak orang lain, Observasi perilaku
hak dan memenuhi kewajiban, siswa dalam
kewajiban diri bersikap tegas dalam kehidupan
dan orang lain kebenaran bermasyarakat
dalam (penegakan
pergaulan di  Selalu 5 aturan)
masyarakat  Sering 4

 Kadang- 3
kadang
 jarang 2

 Jarang 1
sekali
12 Berempati Perduli terhadap masyarakat Observasi perilaku
terhadap sekolah siswa dalam
orang lain keperdulian
 Selalu 5 terhadap sesame
 Sering 4

 Kadang- 3
kadang
 Jarang 2

 Jarang 1
sekali
Contoh Format HASIL BELJAR SISWA

Bidang Studi Keahlian :

Program Studi Keahlian :

Kompetensi Keahlian :
DATA
NAMA PESERTA DIDIK

NORMATIF ADAPTIF PRODUKTIF Absensi Catatan


PRIBADI

BAHASA INDONESIA

BAHASA INGGRIS
PEND. JAS & OR
TAHUN

Dan seterusnya
SENI BUDAYA
NIS

KERAPIHAN
KERAJINAN
No

KELAKUAN
AGAMA

SAKIT

ALPA
PKn

IJIN
IPA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 20 21 22 23 24 25 26 27 28

Kelulusan

I Perbaikan

Tgl

Kelulusan

II Perbaikan

Tgl
BAHASA INDONESIA

BAHASA INGGRIS
PEND. JAS & OR

Dan seterusnya
SENI BUDAYA

KERAPIHAN
KERAJINAN
KELAKUAN
AGAMA

SAKIT

ALPA
PKn

IJIN
IPA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 20 21 22 23 24 25 26 27 28

Kelulusan

III Perbaikan

Tgl

Kelulusan

IV Perbaikan

Tgl

Kelulusan

Perbaikan

Tgl

3. Bagi guru yang mengajar sangat berguna untuk mengetahaui bagaimana


metode-metode yang dipergunakan nya lebih efektif atau tidak sehingga guru
tersebut dapat mengevaluasi dirinya dan metode-metode yang digunakannya
Bagi walikelas
- Mengadakan diagnosis terhadapa kesulitan belajar siswa
- Mengevaluasi celah antara bakat dan pencapaian
- Menaikkan tingkat prestasi
- Mengelompokkan siswa dalam kelas pada waktu metode kelompok
- Merencanakan kegiatan proses belajar-mengajar untuk siswa secara
perseorangan
Bagi guru pembimbing
- Menentukan arah pembicaraan dengan orang tua tentang anak-anak
mereka
- Membantu guru pembimbing dalam menentukan pilihan siswa
- Membantu guru pembimbing mencapai tujuan pendidikan dan jurusan
yang di bakati dan diminati siswa
Bagi Kepala sekolah
- Menilai kurikulum
- Memberi petunjuk dalam pengelompokan kelas
- Menyedikan informasi untuk badan-badan lain diluar sekolah
4. Menurut pendapat saya laporan data penilaian proses belajar mengajar siswa
lebih utama karena guru pembimbing dapat menganalisa apa aja yang salah
dengan si anak untuk mata pelajaran tertentu.
5. Contoh Format R A P O R

Nama Peserta didik : ..............................................

Nomor Induk : ................................

Bidang Studi Keahlian : ..............................................

Program Studi Keahlian : ................................

Tahun Pelajaran : ..............................................

Kompetensi Keahlian : ................................

Kelas/Semester : ................................

Nilai Hasil Belajar


No Mata Pelajaran KKM

Angka Huruf Predikat Deskripsi Kemajuan Belajar

I Normatif
Mampu memahami dan mengamalkan
Pendidikan Agama
1 75 75 Tujuh puluh lima Baik tentang sifat adil, ridla, dan amal shaleh,
Islam dengan baik

Pendidikan Mampu memahami dan mengamalkan


2 75 76 Tujuh puluh enam Baik
Kewarganegaraan Pancasila dengan baik

Cukup mampu dalam menyimpulkan


3 Bahasa Indonesia 75 75 Tujuh puluh Baik dan menyimak informasi dan cukup baik
dalam memahami perintah kerja tertulis

Cukup mampu mempraktikkan


Pendidikan Jasmani,
permainan olahraga beregu , atletik serta
4 Olahraga dan 70 72 Tujuh puluh dua Cukup
nilai kerjasama, kejujuran, menghargai,
Kesehatan semangat dan percaya diri

5 Seni Rupa 70 73 Tujuh puluh tiga Cukup Cukup memahami keunikan gagasan
Nilai Hasil Belajar
No Mata Pelajaran KKM

Angka Huruf Predikat Deskripsi Kemajuan Belajar


dan teknik dalam karya seni rupa di
wilayah Nusantara

Mampu mengidentifikasi fungsi dan


latar belakang musik dengan sangat
Amat baik
6 Seni Musik 70 90 Sembilan puluh
Baik Mampu menunjukkan nilai-nilai , hasil
pengalaman yang didapatkan melalui
pertunjukan musik dengan sangat baik

Cukup mampu mengidentifikasi jenis,


peran, dan perkembangan tari, keunikan
7 Seni Tari 70 74 Tujuh puluh empat Cukup
gagasan dan teknik dalam karya seni
tari di wilayah Nusantara

II Adaptif
Mampu memahami percakapan terbatas
1 Bahasa Inggris 72 75 Tujuh puluh lima Baik dengan penutur asli dan surat-surat
bisnis sederhana

Mampu menerapkan konsep kesalahan


2 Matematika 72 75 Tujuh puluh lima Baik pengukuran, dan menerapkan konsep
operasi hasil pengukuran

Anda mungkin juga menyukai