Anda di halaman 1dari 66

1

ONLINE KNOWLEDGE SHARING


BASIC SCAFFOLDING
SEMINARKITA.ID

Disampaikan oleh : M Reza Huzain


Praktisi OH&S / K3

Mohamad Reza Huzain © 2020


• TTL : Tegal, 19 Agustus 1990 2
• Status :1+1
• Alamat : Bojong Gede, Kab Bogor, Jawa Barat
• No Kontak : +62 812 2728 0075
• Social media : IG @re_zain | Facebook.com/azeeer
• Email : m.reza.086@gmail.com
• YouTube Channel : Reza Mengajar
• Sertifikasi & Training :
1. Ahli K3 Umum (No sert. 14408/AK3/U/III/2018)
2. Ahli Madya K3 Konstruksi (No sert. 080/AK3-
MADYA/XI/2017)
3. Supervisor K3 Perancah (No sert. 0400/SPV-SCAF/V/2017)
4. Ahli K3 Listrik (No sert. 01104/AK3-LIST/X/2018)
5. Training of Trainer – KBLPK (No sert.
0028/TOT.KBLPK/X/2018)
6. Auditor SMK3 (No Sert. 5/352/AS.02.04/XI/2019
7. K3 Juru Ikat (rigger) (No Sert. 5/803/AS.02.00/IX/2019)
Mohamad Reza Huzain © 2020
“ My Experience & Partner
3

Mohamad Reza Huzain © 2020


4

Mohamad Reza Huzain © 2020


Tim Penyusun Revisi Permenaker No 1 tahun 1980 5

Mohamad Reza Huzain © 2020


6
DEFINISI OPERASIONAL
• Tempat kerja : ruangan/lapangan, tertutup/terbuka, bergerak/tetap
dimana tenaga kerja bekerja, atau sering dimasuki TK untuk keperluan
usaha yang terdapat sumber bahaya
• Pengurus : orang yang mempunyai tugas memimpin langsung tempat
kerja
• Konstruksi bangunan : Kegiatan yang berhubungan dengan seluruh
tahapan yang dilakukan di tempat kerja (proyek)
• Jasa konstruksi : Layanan jasa konsultansi konstruksi dan/atau pekerjaan
konstruksi
• SMK3 : Bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan
dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja,
guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif
Mohamad Reza Huzain © 2020
7
REGULASI K3 KONSTRUKSI
• UU No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
• UU No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
• UU No 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
• PP No 50 Tahun 2012 tentang SMK3
• Permenaker No 1 Tahun 1980 tentang K3 Konstruksi
Bangunan
• Permenaker No 5 Tahun 1985 tentang K3 PAA
• SKB Menaker & MenPU 174 dan 104 tahun 1986 tentang
Pedoman Pelaksanaan K3 Konstruksi
• Permenaker No 9 Tahun 2016 tentang K3 Bekerja di
Ketinggian
• Permenaker No 12 Tahun 2015 tentang K3 Listrik
• Permenaker No 5 Tahun 2018 tentang K3 Lingkungan Kerja
Mohamad Reza Huzain © 2020
REGULASI PERANCAH INDONESIA 8

Permenaker 1/1980 : SKB No 174/1986 No 104/1986 :


1. Ketentuan Umum 1. Persyaratan Umum
2. Tempat Kerja dan Alat-Alat Kerja 2. Tempat Kerja dan Peralatan
3. Perancah
4. Tangga dan Tangga Rumah
3. Perancah (Scaffolds)
5. Alat-Alat Angkat 4. Tangga Kerja Lepas (Ladder) dan Tangga Kerja
6. Kabel Baja, Tambang, Rantai dan Peralatan Bantu Sementara (Stairs)
7. Mesin-Mesin 5. Peralatan Untuk Mengangkat (Lifting Appliance)
8. Peralatan Konstruksi Bangunan
9. Konstruksi di Bawah Tanah
6. Tali, Rantai-Rantai dan Perlengkapan Lainnya
10. Penggalian 7. Permesinan, Ketentuan Umum
11. Pekerjaan Memancang 8. Peralatan
12. Pekerjaan Beton 9. Pekerjaan-Pekerjaan Bawah Tanah
13. Pekerjaan Lainnya
14. Pembongkaran
10. Penggalian-Penggalian
15. Penggunaan Perlengkapan Penyelamatan dan Perlindungan 11. Pemancangan Tiang Pancah
Diri 12. Pengerjaan Beton
16. Ketentuan Peralihan 13. Operasi Lainnya Dalam Pembangunan Gedung
17. Ketentuan Lain-Lain
18. Ketentuan Hukuman
14. Pembongkaran (Demolition)
19. Ketentuan Penutup
Mohamad Reza Huzain © 2020
SKB Menaker & MenPU 174 dan 104 tahun 1986 9
tentang Pedoman Pelaksanaan K3 Konstruksi

Mohamad Reza Huzain © 2020


SKB Menaker & MenPU 174 dan 104 tahun 1986 10
tentang Pedoman Pelaksanaan K3 Konstruksi

Mohamad Reza Huzain © 2020


SKB Menaker & MenPU 174 dan 104 tahun 1986 11
tentang Pedoman Pelaksanaan K3 Konstruksi

Mohamad Reza Huzain © 2020


SKB Menaker & MenPU 174 dan 104 tahun 1986
tentang Pedoman Pelaksanaan K3 Konstruksi

Mohamad Reza Huzain © 2020


12
13
STANDARD INTERNATIONAL
1. ANSI A10.8 (1988 or later), Scaffolding – Safety Requirements
2. ANSI A14.2, Ladders – Portable Metal – Safety Requirements
3. ASTM A53 Standard Specification for Pipe, Steel, Black and Hot-Dipped, Zinc
Coated, Welded and Seamless
4. ASTM A370 Standard Test Methods and Definitions for Mechanical Testing if
Steel Products
5. BS 1139 Part 1 : Section 1.1 : 1990, Specification for Steel Tube
6. BS 2482: 1981, Specification for Timber Scaffold Boards
7. OSHA 1910.24, Fixed Industrial Stairs
8. OSHA 1910.28, Safety Requirements for Scaffolding
9. JIS G3444 Seamless Carbon Steel Tube for General Structure
10.Etc…
Mohamad Reza Huzain © 2020
Perancah (Scaffolding) 14

• Menurut Permenaker No 1 Tahun 1980 tentang K3 Konstruksi


Bangunan
Perancah (scaffolding) adalah Bangunan pelataran (platform)
yang dibuat sementara dan digunakan sebagai penyangga
tenaga kerja, bahan-bahan serta alat-alat pada setiap pekerjaan
konstruksi bangunan termasuk pekerjaan pemeliharaan dan
pembongkaran

Dalam Permenaker No 9 tahun 2016 perancah masuk dalam


kategori lantai kerja sementara

Mohamad Reza Huzain © 2020


15
JENIS dan TYPE PERANCAH
berdasarkan Standar (AS, JIS, BS, ASTM)

• JENIS SCAFFOLDING: adalah Pembagian


atau Pembeda Perancah menurut Material
yang digunakan dan Karakteristik
Pemasangan Perancah

• TYPE SCAFFOLDING: adalah Pembagian


atau Pembeda Perancah menurut Fungsi,
teknik membangun, dan model perancah

Mohamad Reza Huzain © 2020


Jenis Type
16
Perancah
Metal Woods Bamboo Mechanical Perancah Perancah Perancah Perancah Perancah
J-Scaffold Tiang
Scaffold Scaffold Scaffold Scaffold Tower Bergerak Gantung Kantilever Bulat
Tunggal, dll
Tubular
Kayu bulat
Scaffold

Modular Kayu
Scaffold Persegi

Frame
Scaffold

Mohamad Reza Huzain © 2020


Peralatan Membangun Scaffold 17

• Peralatan yang digunakan


oleh seorang scaffolder :
1. Tagging scaffolding (tag
merah dan hijau)
2. Kunci scaffolding
(ratchet)
3. Meteran
4. Level meter / water
pass
5. Tang / catut
Mohamad Reza Huzain © 2020
18
KECELAKAAN/ KEGAGALAN PADA PERANCAH
• FAILURE (TUMBANG)
Adalah Kecelakaan/ Kegagalan Struktur
Perancah yang diakibatkan karena
ketidak-stabilan perancah

• COLLAPSE (AMBRUK)
Adalah Kecelakaan/ Robohnya Struktur
Perancah yang diakibatkan kelebihan
Beban dan atau Kesalahan design
Struktur perancah
Mohamad Reza Huzain © 2020
“ C” Z kk 19

Mohamad Reza Huzain © 2020


20

Mohamad Reza Huzain © 2020


21

Mohamad Reza Huzain © 2020


22

Mohamad Reza Huzain © 2020


23
Potensi Bahaya Perancah

Mohamad Reza Huzain © 2020


24
Faktor Manusia (Human Factor)

Mohamad Reza Huzain © 2020


25
Summary
Permenaker No 9 Tahun 2016
▪ Pengusaha berkewajiban:
• Melakukan manajemen risiko pekerjaan di
ketinggian Peralatan
• Mempersiapkan tanggap darurat
• Sertifikasi pekerja yang bekerja di ketinggian
• Menyediakan APD yang sesuai standar yang ▪ Sistem Pencegah Jatuh
berlaku Kolektif : Non fisik & Fisik
Personal : Sistem pasung (restraint system),
mobile guarding system
Tenaga Kerja ▪ Sistem Penahan Jatuh
Kolektif : Net, airbag, dll
Personal : Tali pengait berperedam (lanyard
Tenaga Kerja Tenaga Kerja with absorber), Penahan Jatuh Berjalan (mobile
Pada Ketinggian Bangunan Tinggi fall arrest), Penahan jatuh mekanik (mechanical
(TKPK) (TKBT) fall arrest), dan Belay system

• Sertifikat tingkat 1 • Sertifikat tingkat 1


• Sertifikat tingkat 2 • Sertifikat tingkat 2
• Sertifikat tingkat 3

Mohamad Reza Huzain © 2020


Versi BNSP & Migas : 26
Versi Kemenaker : • Kepmenaker No. 54 tahun 2015 : SKKNI Pemasang
- Teknisi K3 Perancah (refer Kepdirjen PPK No perancah dan cetakan beton
20 th 2004 • Kepmenakertrans No. 211 tahun 2008 : SKKNI
- Supervisor K3 Perancah (refer Kepdirjen PPK PERSONEL Sektor Migas sub bidang scaffolding
No 74 th 2013) 1. Kualifikasi berjenjang : Pembantu operator,
operator, perancang, pengawas
2. Kualifikasi tertentu : Operator maintenance &
repair, teknisi QC
• Permenaker No 1 th 1980
• SKB Menaker & MenPU No REGULASI • Purchasing memenuhi
174 thn 1986 & 104 th SCAFFOLD PEMILIHAN kaidah K3 (selektif)
&
SAFETY MATERIAL
1986 STANDARD • Inspeksi sebelum material
• BS, JIS, ANSI, AS/NZS, dikirim
ASME, ASTM, dll • Periksa sertifikat pengujian
• SNI 19-1955-1990 material
• SNI 03-3631-1994
• Memahami jenis dan type
PROSES
• Memahami bagian dan pemasangannya
INSTALASI
• Mengidentifikasi adanya “ketidaksesuaian”
dalam instalasi
Mohamad Reza Huzain © 2020
SCAFFOLDING PLAN 27

• Scaffolding plan wajib disediakan bagi pemasangan perancah yang


beresiko tinggi yang memuat antara lain :
1. Prosedur pembangunan, penggunaan dan pembongkaran
2. Identifikasi bahaya & penilaian risiko
3. Spesifikasi material
4. Drawing & data perlengkapan material scaffold
5. Perhitungan beban mati (dead load) dan beban hidup (live load)
6. Work permit (ijin kerja)
7. JSA
8. Inspection Checklist
9. Emergency Response Plan (ERP)
Mohamad Reza Huzain © 2020
28
Kompetensi Tenaga Perancah
• Teknisi K3 Perancah (Kepdirjen PPK No 20 Tahun 2004 )
Personel yang berkompeten dan bersertifikat dalam melakukan instalasi
perancah sesuai dengan rencana (drawing) pemasangan perancah yang
memenuhi standar / peraturan yang berlaku
• Supervisor K3 Perancah (Kepdirjen PPK No 74 Tahun 2013)
1. Merencanakan dan mendesain perancah
2. Memonitor, memeriksa, menguji dan memberikan persyaratan
keselamatan dan kesehatan kerja perancah dengan aman, selamat dan
sehat
3. Mengawasi pemasangan, pembongkaran dan penggunaan perancah
sesuai dengan peraturan keselamatan kerja
4. Menerapkan prinsip K3 dalam melaksanakan tugasnya
Mohamad Reza Huzain © 2020
29
LISENSI & SERTIFIKAT

Mohamad Reza Huzain © 2020


30
PEMILIHAN MATERIAL
(PEMERIKSAAN PIPA)

Yang perlu diperhatikan pada


pemeriksaan pipa :
1. Kelurusan pipa,pipa yang bengkok sangat
mempengaruhi leveling scaffolding
2. Bebas dari keretakan,robek(splits),peyok
(bad dents ) dan karat
3. Potongan ujung pipa halus, rata dan tidak
kasar
Mohamad Reza Huzain © 2020
31

Mohamad Reza Huzain © 2020


32
PROSES INSTALASI
Rancang bangun scaffolding mengacu pada :
Kekuatan , stabilitas dan kekokohan rangka penguat.

Penanganan pekerjaan dengan scaffolding untuk keselamatan


kerja pekerja waktu:
1. Pemasangan, perubahan dan pembongkaran scaffolding
2. Menggunakan scaffolding
3. Berada disekitar berdirinya scaffolding

Mohamad Reza Huzain © 2020


33

STANDARD DAN
BAGIAN-BAGIAN
PERANCAH

Mohamad Reza Huzain © 2020


Scaffold Bay 34

SCAFFOLD BAY : Jarak sebuah kolom dari standar ke standar maksimal 3.0 meter
SCAFFOLD LIFT : Jarak tingkatan ke tingkatan berikutnya, maksimal 2.0 meter

Mohamad Reza Huzain © 2020


35

Ada berapa lift dan


berapa bay
scaffolding
disamping?

Mohamad Reza Huzain © 2020


Bagian-bagian Scaffolding 36

BASE LIFT / LIFT DASAR


• Bagian terbawah sebelum
terbentuknya lift
• Menentukan sebuah perancah
dipasang baik / tidak
• Harus lurus, kotak (square) dan level

Mohamad Reza Huzain © 2020


Bagian-bagian Scaffolding 37

SOLE PLATE / BOARD (PAPAN ALAS)


• Berfungsi memperluas area tumpuan
base plate
• Dipasang pada sisi bawah base plate
• Panjang papan cukup untuk 2
standard
• Lebar papan minimal 225 mm dan
tebal min 25 mm

Mohamad Reza Huzain © 2020


Bagian-bagian Scaffolding 38

BASE PLATE (PLAT DASAR)


• Terpasang di ujung bawah standard
• Berfungsi mengamankan ujung
bawah standard dan memperluas
tumpuan standard
• Dimensi 150 mm x 150 mm dengan
ketebalan 6 mm
• Panjang pin minimal 50 mm dengan
diameter minimal 16 mm

Mohamad Reza Huzain © 2020


Bagian-bagian Scaffolding 39

JACK BASE (PLAT DASAR YANG DAPAT


DIATUR / DIADJUST)
• Digunakan untuk landasan tiang
vertical (standard) apabila dasar
perancah tidak rata, karena jack base
dapat diatur ketinggiannya dengan
memutar pin keatas / kebawah
• Panjang minimal yang berada di
dalam standard adalah 1/3 panjang
jack base

Mohamad Reza Huzain © 2020


Bagian-bagian Scaffolding 40

STANDARD
• Berdiri tegak diatas base plate
• Berada di sisi luar ledger dan transom
• Panjang disesuaikan kebutuhan
• Rangka untuk memasang ledger dan
transom menggunakan clamp
• Jarak antara standar disesuaikan
dengan beban dan penggunaannya
• Tidak bengkok dan tidak terdapat
kerusakan lainnya
Mohamad Reza Huzain © 2020
41
Pipa Scaffold (Scaffold Tube)
JENIS PIPA DIMENSI BS 1139 : 82/85 AS 1576.3 /91 JIS G3444 STK 51

Diameter 48,3 mm (± 0,5 mm) 48,3 mm (± 0,5 mm)


BLACK STEEL Luar
TUBE
Tebal Pipa 4,0 mm (± 0,5 mm) 4,0 mm (± 0,5 mm)

Diameter Luar 48,3 mm (± 0,5 mm) 48,3 mm (± 0,5 mm) 48,6 mm (± 0,5 mm)

Tebal Pipa 4,0 mm (± 10 %) 3,2 mm ± 0,48 mm 2,4 mm


GALVANIS
STEEL TUBE Dimensi Berat 4.37 – 4,50 Kg/m 4.37 – 4,50 Kg/m 2,84 Kg/m

Kelas/ Grade Grade 4 Material Kelas 3

Mohamad Reza Huzain © 2020


Bagian-bagian Scaffolding 42

LEDGER (GELAGAR MEMANJANG)


• Rangka membujur yang
menghubungkan antara standar
menggunakan clamb (fix) dan
disambung menggunakan sleeve coupler
• Terpasang pada standar sisi dalam
• Posisi berada dibawah transom dan
rapat dengan transom dalam
pemasangannya
• Pemasangan harus rata
• Jarak antar ledger maksimum 3 m

Mohamad Reza Huzain © 2020


Perpanjang Standard & Ledger 43

• Memperpanjang standard
dan ledger dilakukan pada
level yang berbeda.
• Penyambungan dengan
menggunakan Sleeve
coupler.
• Jarak penyambungan tidak
boleh lebih 300mm dari
pertemuan antara standard
& ledger maksimum.

Mohamad Reza Huzain © 2020


Bagian-bagian Scaffolding 44

TRANSOM (GELAGAR MELINTANG)


• Rangka melintang yang
menghubungkan antar standar
menggunakan clamb (fix)
• Terpasang pada standar sisi dalam
• Posisi berada diatas ledger dan rapat
pemasangannya
• Pemasangan harus rata
• Tidak ada penyambungan
• Jarak antar transom maksimum 2,4 m
Mohamad Reza Huzain © 2020
Pipe Scaffold Position 45

Overhang pipa pada clamp 15 – 25 cm


Mohamad Reza Huzain © 2020
Bagian-bagian Scaffolding 46

BRACING (PIPA SILANG / DIAGONAL)


FACE & SIDE
• Berfungsi mencegah atau mengamankan
scaffolding agar tidak terpelintir
• Setiap bersilangan dengan standar harus
diikat dengan swivel clamp
• Brace samping harus dipasang pada
setiap lift
• Brace depan (facade brace)
menggunakan batang pipa yang
panjangnya tidak lebih dari 10 m
• Jika pipa pendek, dalam 1 bay terpasang
pada setiap lift dan berjarak antara
maksimum 3 bay serta terpasang
setinggi scaffolding
• Kemiringan antara 35 – 55 derajat
Mohamad Reza Huzain © 2020
Bracing 47

Kemiringan efektif 45 deg


Panjang pipa maksimum 10 m

Mohamad Reza Huzain © 2020


Sisi depan (face bracing)
Bracing 48

Mohamad Reza Huzain © 2020


Sisi depan (face bracing)
Bagian-bagian Scaffolding 49

PUTLOG
• Berfungsi sebagai penopang lantai
kerja
• Pemasangan harus rata dan sejajar
dengan transom
• Terpasang diatas ledger dengan
menggunakan putlog coupler
• Jarak dari sisi standar 150 mm – 250
mm

Mohamad Reza Huzain © 2020


Jarak Maksimum Papan Scaffold 50

Jarak Jarak
Jarak
Ketebalan Minimum Maksimum
Maksimum
Papan Kelebihan Kelebihan
Antar Putlog
Papan Papan
mm m mm mm
38 1.5 50 150
50 2.6 50 200
63 3.25 50 250

3.9m
38mm

1.5m 1.5m 1.5m


Bend

50mm Tampak Samping 150mm


Minimum Maksimum
M o h a m a d R e z a H u z a kelebihan
in © 2020 kelebihan
papan papan
Bagian-bagian Scaffolding 51

PLATFORM (LANDASAN)
• Berfungsi sebagai lantai kerja
• Jarak kerenggangan maksimal 10 mm
(BS) atau 20 mm (JIS/Naker)
• Kelebihan ujung papan dari putlog
minimal 150 mm dan maksimal 250 mm
• Pengikatan menggunakan tali serat
dengan diameter 8 mm atau kawat
dengan diameter 3 mm
• Lebar papan menentukan lebar
scaffolding

Mohamad Reza Huzain © 2020


Kapasitas Lantai Kerja 52

• Jarak ledger dan transom sesuai dengan ketentuan (merujuk pada beban
kerja scaffolding – Heavy, medium atau light duty)

Tugas Ringan Tugas menengah Tugas Berat

Tampak
depan 2.4 2.4 1.8 1.8
3.0 3.0

Tampak
atas

Mohamad Reza Huzain © 2020


53
Spesifikasi penggunaan papan kayu

Standard Tebal (min) Lebar Panjang Kelas/Jenis Jarak Putlog SWL

38 mm (±3) 225 mm Larix decidua Max. 1,5 m 25 Kg/m2 #1)

BS 2482:1981 50 mm (±5) 225 mm 2,5 m Picea Abies Max. 2,0 m 40 Kg/m2

63 mm (±5) 225 mm (White wood) Max. 2,5 m 60 Kg/m2

AS 1576 / 1577 38 mm (±2) 225 mm 2,4 m Pinus sylvestris #2)


Max. 1,5 25 Kg/m2 #3)

25 mm 300 - 400 mm 2,2 m Max. 0,75 m 20 Kg/m2 #4)


#4)
JIS/Japanese Larix Kaempferi #2)

28 mm 300 - 400 mm 2,85 m Max. 0,5 m 30 Kg/m2 #4)

SKB 174 & 104/86 JIS SNI Kayu/


#5)
JIS Referen JIS Referen Kayu Kelas 1 & 2 Max. 0,9 m
Indonesian Reperen 2002 #5)

Ref :
1) BS 5973:1993, Access & worked sacffold
2) BS 2482: 1981, Timber scaffold board
3) AS/NZS 1576: Guideline for scaffold
4) Training Book JICA-NAKERTRANS
5) SNI Kayu Indonesia, Konsensus 2002
Mohamad Reza Huzain © 2020
Penggunaan metal plank 54

Penggunaan material metal (steel atau


alumunium) untuk lantai kerja juga di izinkan
baik di Indonesia atau pun dibeberapa
negara
Referensi Standard :
British Standard BS 1139 part.2 EN74, Australian
Standard AS/NZS 1577, AS/NZS 4576 & NZS 3620,
American Standard ANSI 10.8,
Singapore Standard SS 280

Mohamad Reza Huzain © 2020


Kesalahan penggunaan putlog 55

Jarak Jarak
Jarak
Ketebalan Minimum Maksimum
Maksimum
Papan Kelebihan Kelebihan
Antar Putlog
Papan Papan
mm m mm mm
38 1.5 50 150
50 2.6 50 200
63 3.25 50 250

3.9m
38mm

1.5m 1.5m 1.5m


Bend

50mm Tampak Samping 150mm


Minimum Maksimum
M o h a m a d R e z a H u z a kelebihan
in © 2020 kelebihan
papan papan
Bagian-bagian Scaffolding 56

TOP RAIL (PALANG PENGAMAN)


• Adalah handrail yang dipasang pada
sisi paling atas dan harus diikat
menggunakan clamp mati (fix clamp)
pada tiang dan berfungsi sebagai
palang pengaman agar orang tidak
jatuh saat berada diatas pelataran
• (tingginya adalah 950 mm)

Mohamad Reza Huzain © 2020


Bagian-bagian Scaffolding 57

MID RAIL (PALANG TENGAH)


• Terpasang pada guardrail post
dibawah dari top rail dan diatas toe
board, fungsinya menjaga agar orang
tidak jatuh saat berada dibawah top
rail (terutama saat berada pada posisi
duduk atau jongkok)
• Tingginya 470 mm

Mohamad Reza Huzain © 2020


Bagian-bagian Scaffolding 58

TOE BOARD (PAPAN PENGAMAN KAKI)


• Ditempatkan diatas platform atau
pelataran kerja, minimum ketinggian
toe board adalah 15 cm (AS 1576.2)
dari lantai kerja dan tebal min 2,5 cm.
Berfungsi menjaga agar peralatan
maupun material lain yang berada
diatas platform tidak jatuh akibat
tertendang
• Toe board diikat menggunakan support
(puncheon)

Mohamad Reza Huzain © 2020


Bagian-bagian Scaffolding 59

TANGGA SCAFFOLD (SCAFFOLD


LADDER)
• Tangga Mengunakan Tangga Fortable
(Tangga Fabrication) (BS dan OSHA).
• Menurut Naker & JIS masih
dibolehkan mengunakan Tangga yang
dibuat dari Pipa dan Clamb
• Lebar tangga 50 – 100 cm
• Jarak antar anak tangga 30 cm
• SWL anak tangga min. 100 kg

Mohamad Reza Huzain © 2020


Tangga 60

• Sudut kemiringan tangga 75 derajat


atau sama dengan perbandingan 4 : 1
(AS 1576.2)
• Lebar tangga 40 – 100 cm
• Jarak antar anak tangga 25 – 30 cm
• Bagian atas tangga selalu terikat dan
dilebihkan 1 meter dari bordes

Mohamad Reza Huzain © 2020


61
MENENTUKAN BEBAN HIDUP (LIVE LOAD)
SESUAI JARAK (SPAN) LEDGER & TRANSOM

SPECIFICATION LIGTH DUTY MEDIUM DUTY HEAVY DUTY

LIVE LOAD 225 Kg/ Bay 450 Kg/Bay 675 Kg/Bay

TRANSOM 2.4 Meter 1,8 Meter 1.275 Meter

LEDGER 3.0 Meter 2,4 Meter 1.8 Meter

AS. 1576 & AS. 4576-1995 : Guide Lines For Scaffolding

Mohamad Reza Huzain © 2020


62
MENENTUKAN BEBAN HIDUP (LIVE LOAD)
SESUAI JARAK (SPAN) LEDGER & TRANSOM

SPECIFICATION LIGTH DUTY HEAVY DUTY

LIVE LOAD 125 Kg/m² 350 Kg/m²

TRANSOM 1.5 Meter 1.2 Meter

LEDGER 2.3 Meter 1.8 Meter

*) Safety Factor = 4 (empat)

Buku Panduan SKB 174 & 104 / 1986 Men.Naker & Men.PU
Mohamad Reza Huzain © 2020
63

Mohamad Reza Huzain © 2020


64

Mohamad Reza Huzain © 2020


Latihan mandiri : sebutkan nama2 bagian perancah dan 65
coupler berikut ini

W
Q

P U
V
T X

R
S
Mohamad Reza Huzain © 2020
66
Mohamad Reza Huzain @2020

TERIMA KASIH

Mohamad Reza Huzain © 2020

Anda mungkin juga menyukai