Abdullah Ibnu Mas’ud radhiyallahu anhu, “tidak ada kebaikan yang lebih berharga bagi seorang
Mukmin kecuali berbaik sangka kepada Allah. Demi dzat yang tiada Tuhan selain Dia, tidaklah
seorang hamba berbaik sangka kepada Allah kecuali Dia pasti akan memberikan segala prasangka
tersebut. Itu karena segala kebaikan ada ditangan-Nya.”
Berbaiksangka kepada Allah terutama pada kondisi berikut:
1. Tatkala seseorang melakukan dosa maka segera taubat dan berbaik sangka kepada Allah
bahwasannya Allah akan menerima taubatnya.
2. Tatkala berdoa kepada Allah ta’ala, yaitu berdoa dengan kondisi meyakini bahwa Allah akan
mengabulkan doa kita.
3. Tatkala mencari rizqi.
4. Tatkala akan meninggal dunia.
5. Tatkala ketika ditimpa musibah.
Untuk lebih lengkapnya, silahkan dengarkan khutbah jumat yang sangat penuh motivasi ini:
Husnudzan kepada Allah SWT
Husnudzan kepada Allah SWT artinya berprasangka baik kepada Allah SWT. Allah SWT memiliki
sifat Maha Pengasih dan Penyayang, dan mencintai hambaNya yang shaleh, serta tidak
membebani seseorang diluar batas kemampuannya, sebagaimana firman-Nya :
Artinya : “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”. (QS Al-
Baqarah ayat 286)
Artinya : “saya mendengar Rasulullah SAW bersabda dari Allah Azzawajalla, "Saya berada pada
persangkaan hamba-Ku, maka berprasangkalah dengan-Ku sekehendaknya." ( HR Ahmad)
Berdasarkan hadits diatas dapat dipahami bahwa jika kita berprasangka baik kepada Allah SWT
maka Allah SWT juga akan husnudzan kepada kita, demikian pula sebaliknya. Perwujudan
husnudzan kepada Allah SWT adalah bersyukur atas semua nikmat dan bersabar atas semua ujian
dari Allah SWT
Menerapkan Prasangka Baik (Husnudzan) Untuk Meraih Hidup Bahagia
Husnudzan kepada Allah SWT dapat dilakukan dengan dua sikap yaitu:
Ingatlah bahwa Allah SWT tidak akan membebani seseorang diluar batas kemampuannya.
o Merupakan penyebab jatuh dalam akibat yang buruk dan membuka perbuatan keji.
o Mewariskan kehinaan dan kerendahan di hadapan Allah subhanahu wata’ala dan di hadapan
manusia.
Berbaik sangka kepada Allah adalah anggapan kita kepadaNya, bahwa segala sesuatu yang telah kita
terima adalah anugerah terbaik dariNya. Allah adalah Maha Penyayang yang kasih sayangNya melebihi
kasih sayang ibu kita. Allah Maha Tahu akan bisikan hajat hati nurani kita. Allah Maha Pemberi tanpa
harus kita memintaNya. Allah Maha Mendengar keluhan setiap problema hidup kita yang sedang kita
hadapi. Allah tidak pernah tidur dari memperhatikan keadaan hidup kita.
Sungguh, berprasangka baik terhadap Allah adalah jalan lurus menuju kedamaian hidup kita,
ketenangan jiwa kita, ketentraman batin kita. Karena dengan berbaik sangka, manusia akan terbebas
dari gangguan pikiran yang telah membebani jiwanya, mengotori nuraninya, membuat lelah fisiknya.
Prasangka kita adalah cermin dari realita yang akan terjadi di kemudian hari, jika ia baik sangka maka
baik pula realita yang akan kita jumpai. Tetapi jika ia buruk sangka, maka buruk pula realita yang akan
kita jumpai. Karena Allah akan selalu mengikuti prasangka hamba terhadap- Nya.