BANYUWANGI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
budaya dan keragaman nilai-nilai luhur kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia merupakan sarana dalam membangun karakter warga negara, baik yang
manusia yang dapat mengembangkan sikap terhadap kehidupan dan diwariskan dari
satu generasi ke generasi berikutnya melalui proses komunikasi dan belajar agar
kehidupan.
suku di Indonesia. Indonesia merupakan negara kepulauan dan didiami oleh banyak
suku. Salah satu suku yang masih exist di Indonesia ialah Suku Osing. Suku
kecamatan di Kabupaten Banyuwangi. Menurut sensus BPS tahun 2010, Suku Osing
November 2016).
Suku Osing terkenal dengan berbagai kebudayaan unik yang dimiliki. Salah
satunya ialah kesenian. Kesenian utama Suku Osing antara lain Gandrung
Jenger, Jaranan, Jaran Kicak, Angklung Caruk dan Jedor. Selain itu, Suku Osing
Banyuwangi juga memiliki budaya, antara lain yaitu: Adat Mepe Kasur, Kawin
Colong
Kebudayaan lain yang masih dipelihara suku Osing adalah tembang dolanan,
khususnya oleh kalangan anak usia sekolah. Contoh tembang dolanan adalah
pada umumnya bersyair pendek ini digunakan untuk mengiringi permainan anak-
anak. Selain menambah keceriaan anak saat bermain berkelompok, tembang dolanan
2016).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
dolanan.
BAB II
LANDASAN TEORI
permainan. Tembang dolanan ialah terjemahan dari bahasa jawa yaitu lagu
dolanan merupakan salah satu wujud dari budaya Jawa yang adi luhung. Tembang
berdasarkan bentuk dan sifatnya menjadi empat golongan, yaitu: 1) Gewone Spelen
tembang dolanan yang sering digunakan dalam permainan tersebut, yaitu: cublak-
Tembang dolanan juga ada yang hanya dinyanyikan saja, tidak dikombinasikan
sebagianya. Tembang dolanan anak mengandung ajaran tentang perilaku luhur yang
saat anak melagukan ataupun memainkan permainan dengan lagu dolanan tersebut
maka anak tanpa rasa tertekan dapat mengadopsi berbagai ajaran tersebut. Jika
ajaran-ajaran tersebut sudah teradopsi maka perilaku anakpun lambat laun terbentuk
PANDUAN WAWANCARA
Indikator Pertanyaan
1. Sejarah Tembang 1. Apa yang anda ketahui mengenai tembang
Dolanan dolanan?
dolanan?
dolanan?
3. Proses penuturan 10. Bagaimana proses penuturan tembang dolanan?
tembang dolanan 11. Menggunakan media apa saja?
tembang dolanan?
5. Fungsi tembang 17. Apa saja fungsi dari tembang-tembang dolanan
dolanan tersebut?
dolanan tersebut?
HASIL WAWANCARA
A. Verbatim
BARI Keterangan
S Verbatim
KESIMPULAN
1) Bentuk tembang dolanan dalam masyarakat Osing sangat beragam mulai dari
sindiran, undian, tebakan dan humor balita. Bentuk tembang dolanan masyarakat
Osing dapat membuat anak lebih aktif, kreatif, dan cerdas karena diantara tembang
dolanan tersebut mengiringi sebuah permainan yang sering dimainkan anak-anak.
2) Tembang dolanan dalam masyarakat Osing dituturkan dengan berbagai cara,
diantaranya dituturkan sendiri tanpa permainan, dituturkan sendiri dalam permainan,
dituturkan bersama tanpa permainan, dan dituturkan bersama dalam permainan.
proses penuturan tembang dolanan masyarakat Osing memiliki kemiripan dengan
proses penuturan tembang dolanan masyarakat Jawa. Proses penuturan ini membuat
anak percaya diri dalam bergaul.
3) Nilai budaya yang terkandung dalam tembang dolanan masyarakat Osing
diantaranya adalah nilai tanggung jawab, nilai percaya diri dalam bergaul, nilai
gotong-royong, nilai menghargai HAM dan perlindungan anak, serta nilai mencintai
tanah air. Nilai budaya yang terkandung dalam tembang dolanan membentuk
karakter anak agar peduli dan mampu menghargai pluralism.
4) Adapun fungsi tembang dolanan anak diantaranya adalah fungsi pendidikan karakter,
fungsi kontrol sosial agar anak bersikap jujur, fungsi wahana hiburan informal, dan
fungsi pelestarian budaya Osing. Fungsi tembang tersebut dapat mendidik anak
supaya lebih pintar dan mencintai budaya lokal.