Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kematian ibu merupakan salah satu indikator utama yang digunakan untuk

mengukur derajat kesehatan masyarakat di suatu negara. Selain itu, kematian ibu

juga terkait dengan kematian bayi serta dapat menunjukkan kinerja sistem kesehatan

di suatu negara. Kematian ibu merupakan masalah yang penting karena tingkat

variasi angkanya sangat berbeda antar Negara.

Menurut data WHO angka kematian ibu di Negara berkembang pada tahun

2013 adalah 230 per 100.000 kelahiran, bila di bandingkan pada Negara-negara maju

yaitu 16 per 100.000 kelahiran. Perempuan-perempuan di Negara berkembang

memiliki rata-rata lebih banyak kehamilan daripada di Negara maju dan angka

kematian akibat kehamilan lebih tinggi. Resiko tinggi ini probabilitasnya adalah

kehamilan dini di bawah usia 15 tahun yang mencapai angka perbandingan 1 dari

3700 di Negara-negara maju dengan 1 dari 160 di Negara-negara berkembang.

Menurut Millennium Development Goals ( MDGs ) saat ini Indonesia

menargetkan pencapaina angka 102 per 100.000 kelahiran. Angka kematian ibu di

Indonesia menurut data Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia ( SDKI ) tahun
2012 sangat mengagetkan yaitu mencapai angka 359 per 100.000 kelahiran, angka

ini mengalami kenaikan bila di bandingkan dengan SDKI 2007 yang hanya

mencapai angka 228 per 100.000 kelahiran.

Di provinsi Jawa Barat pada tahun 2013 mengalami penusrunan pada angka

kematian ibu yaitu 83 per 100.000 kelahiran bila di bandingkan dengan tahun

sebelumnya tahun 2012 yang mencapai 85 per 100.000 kelahiran.

Kematian ibu atau kematian maternal menurut batasan dari The Thent

Revision Of The International Classification Of Deseases ( ICD-10 ) adalah

kematian wanita yang terjadi pada saat kehamilan atau dalam 42 hari setelah

berakhirnya kehamilan, tidak tergantung lama dan lokasi kehamilan, disebabkan pleh

apapun yang behubungan dengan kehamilan, atau yang di perberat oleh kehamilan

tersebut atau penanganannya, akan tetapi bukan kematian yang di sebabkan oleh

kecelakaan atau kebetulan.

Mc Carthy dan Maine (1992) dalam kerangka konsepnya mengemukakan

determinan kematian ibu sebagai keadaaan atau hal-hal yang melatarbelakangi dan

menjadi penyebab langsung serta tidak langsung dari kematian ibu. Determinan

kematian ibu terbagi kedalam bagian yaitu determinan proksi yang meliputi kejasian

kehamilan, komplikasi kehamila dan persalinan seperti perdarahan, eklampsi, infeksi

dan partus lama. Kedua ada determinan langsung atau antara yang meliputi status

kesehatan seperti status gizi, penyakit yang di derita serta riwayat komplikasi yang di
derita ibu, status reproduksi yang paling berperan penting yaitu usia, jumlah

kelahiran, jarak kehamilan, dan perkawinan ibu, akses terhadap pelayanan kesehatan

seperti tempat pelayanan kesehatan, ketersediaan tempat pelayanan,kualitas

pelayanan, dan tidak adanya akses untuk mendapatkan informasi. Ketiga determinan

tidak langsung atau jauh meliputi satatus wanita di dalam keluarga dan masyarakat

seperti pendidikan, pekerjaan, pendapatan, otonomi, social dan hokum, status

keluarga dalam masyarakat seperti pendapatan keluarga, kewarganegaraan dan

pendidikan lainnya, status masyarakat seperti sumber kekayaan masyarakat.

Beberapa faktor penyebab langsung kematian ibu di Indonesia masih

didominasi oleh perdarahan pasca persalinan (28%), eklampsia/preeklamsia (24%),

infeks (11%), abortus (5%), partus lama/persalinan macet (5%), emboli obstetric

(3%), trauma obstetric (3%), koplikasi puerpureum (8%), dan penyebab lain (11%).

Sedangkan faktor tidak langsung penyebab kematian ibu karena faktor terlambat dan

terlalu. Ini semua terkait dengan faktor akses, sosial budaya, pendidikan, dan

ekonomi. Meskipun angka kematian ibu yang disebabkan infeksi hanya 10%, yang

ditandai dengan rubor, dolor, kalor, tumor, fungsiolesa. hal tersebut ikut

menyumbangkan kenaikan angka kematian ibu di Indonesia (1).


1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah

“Gambaran Faktor-Faktor Determinan Penyebab Angka Kematian Ibu di RSUD

Majalaya Tahun 2014 “.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan umum

Untuk mengetahui gambaran faktor determinan penyebab angka kematian ibu

di RSUD Majalaya Tahun 2014.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui gambaran determinan Penyebab Angka Kematian Ibu di

RSUD Majalaya Tahun 2014

2. Untuk mengetahui angka kematian ibu berdasarkan determinan factor proksi

perdarahan di RSUD Majalaya Tahun 2014

3. Untuk mengetahui angka kematian ibu berdasarkan determinan factor langsung

paritas di RSUD Majalaya Tahun 2014

4. Untuk mengetahui angka kematian ibu berdasarkan determinan factor tidak

langsung pendapatan di RSUD Majalaya Tahun 2014.


1.2. Manfaat

1.2.1. Manfaat Bagi institusi

Hasil Penelitian ini di harapkan bisa menambah pembendaharaan bacaan dan

sebagai contoh untuk penelitian kedepannya di perpustakaan Stikes Bhakti Kencana

Bandung serta untuk mengevaluasi kemampuan mahasiswa.

1.2.2. Manfaat Bagi penulis

Hasil Penelitian ini di harapkan bisa menerapkan ilmu yang di dapat dan

memanfaatkannya dengan baik tentunya bisa berguna bagi orang banyak.

1.2.3. Manfaat Bagi lahan Penelitian

Dengan diadakannya penelitian di RSUD Majalaya ini bisa menjadi sumber

informasi dan pengetahuan tentang angka kematian ibu.


1. SDKI. angka kematian bayi. http//:wwwSDKIgoid. 2012.

Anda mungkin juga menyukai