Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Menopouse berasal dari dua kata yunani yang berarti “Bulan” dan Penghentian
sementara” yang secara linguistic lebih tepat di sebut “Menocease” . Secara Medis
istilah menopause mengandung arti berhentinya masa menstruasi, bukan istirahat
Menurut (1)

Menopause merupakan satu dimana wanita tidak lagi mendapatkan siklus menstruasi
yang menunjukan berakhirnya kemampuan wanita untuk bereproduksi.secara normal
wanita akan mengalami menopause pada usia 40 sampai 50 tahun. Pada masa
menopause wanita akan mengalami perubahan-perubahan dalam organ tubuhnya yang di
sebabkan oleh bertambahnya usia.

Secara singkat dapat dikatakan bahwa menopause merupakan suatu proses peralihan
masa produktif menuju perubahan secara perlahan-lahan ke masa non produktif yang
disebabkan oleh berkurangnya hormone estrogen dan progesterone sseiring dengan
bertambahnya usia .

Di RW5/RT2 Desa Cisaranten Kidul merupakan salah satu RT yang merupakan RT


yang padat penduduk. Jumalah penduduk 237 jiwa ,jumlah kepala keluarga 114 , jumlah
rumah 70 rumah dan jumlah menopause 55 jiwa, . Dari 55 jiwa wanita menopause ini
tidak memiliki kegiatan yang pasti dan tidak mengetahui apa itu menopause? Apa tanda-
tanda menopause?(2)

Berdasarkan hasil data di atas penulis tertarik untuk melalukukan penelitian tentang
Gambaran Pengetahuan Masyarakat Tentang Tanda-tanda Wanita Menopouse Di Desa
Cisaranten Kidul RT 2 /RW 5 Tahun 2014.

1.2. Rumusan Masalah

1
Bagaimana gambaran pengetahuan masyarakat tentang tanda-tanda wanita
menopause di Desa Cisaranten Kidul RT2/RW5 Tahun 2014 ?

1.3. Tujuan penelitian


1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran pengetahuan masyarakat tentang tanda-tanda wanita


menopause di Desa Cisaranten Kidul RT2/RW5 Tahun 2014.

1.3.2. Tujuan Khusus


1. mengetahui gambaran pengetahuan masyarakat tentang perubahan fisik wanita
menopause di Desa Cisaranten Kidul RT2/RW5 Tahun 2014.
2. Mengetahui perubahan psikologi wanita Menopouse di Desa Cisaranten Kidul
RT2/RW5 Tahun 2014.

1.4. Manfaat
1.4.1. Manfaat Bagi institusi

Hasil Penelitian ini di harapkan bisa menambah pembendaharaan bacaan dan


sebagai contoh untuk penelitian kedepannya di perpustakaan Stikes Bhakti Kencana
Bandung.

1.4.2. Manfaat Bagi penulis


Hasil Penelitian ini di harapkan bisa menerapkan ilmu yang di dapat dan dan
memanfaatkannya dengan baik tentunya bisa berguna bagi orang banyak.

1.4.3. Manfaat Bagi lahan Penelitian


Dengan di adakannya penelitian di Desa Cisaranten Kidul RT2/RW5 ini bisa
bermanfaat bagi masyarakat terutama bagi masyarakat menopause dan di harapkan
bisa membawa perubahan positif khususnya bagi masyarakat yang bersangkutan dan
umunya bagi seluruh masyarakat Desa Cisaranten Kidul RT2/RW5.

2
BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep dan Teori Pengetahuan


2.1.1. Hakekat pengetahuan

Sebelum membahas secara mendalam tentang pengetahuan , terlebih dahulu akan


di bahas tentang perilaku yang mendasari perolehan pengetahuan seseorang berdasarkan
teori Bloom (Gerungan, 2001)(3),yang di maksud dengan perilaku adalah bentuk respon
terhadap stimulus atau rangsangan dari luar organism (orang),namun dalam memberikan
respon sangat tergantung pada karakteristik atau factor-faktor lain dari orang yang
bersangkutan . dalam determinan perilaku ini dapat dibedakan menjadi dua, yakni:

1. Factor interna yakni karakteristik dari orang yang bersangkutan yang bersifat given
atau bawaan, misalnya tingkat kecerdasan, tingkat emosiaonal, jenis kelamin, dan
sebagainya.
2. Factor eksternal yakni lingkungan , baik lingkungan social, budaya, ekonomi,
politik, dan sebagainya.

Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa perilaku adalah tentang penghayatan
dan akifitas seseorang yang merupakan hasil pertama dari bebrapa factor, baik fakto
internal maupun eksternal.

Dari penelitian terbukti bahwa perilaku yang di dasari penegetahuan akan lebih
langgeng daripada perilaku yang tidak didasari penegetahuan. Penelitian Rogers (2001)
(4), mengungkapkan bahwa sebelum mengadopsi perilaku baru, di dalam diri orang
tersebut terjadi proses yang berubah, yakni:

1. Awarenees (kesadaran) yakni orang tersebut menyadari dalam arti mengubah


stimulus (objek) terlebih dahulu.
2. Interest (ketertarikan) yakni orang mulai ada ketertarikan terhadap stimulus .

3
3. Evaluation (menimbang-nimbang) ,baik dan tidaknya stimulus bagi dirinya,ini
berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.
4. Trial (mencoba) orang telah mencoba perilaku baru.
5. Adoption (memiliki), subjek telah berperilaku baik sesuai dengan kesadaran dan
sikapnya.

Dalam penelitian selanjutnya roggers menimpulkan bahwa perubahan perilaku tidak


selalu melewati tahap-tahap di atas. Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi
perilaku melalui proses seperti ini didasari oleh pengetahuan , kesadaran dan sikap yang
positif maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng (longlasting), sebaliknya apabila
perilaku itu tidak di dasari oleh pengetahuan dan kesadaran maka akan berlangsung
lama.

Pengetahuan mempunyai 6 tingkatan yang terdiri dari:

1) Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat satu materi yang telah dipelajari sebelumnya.
Termasuk dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali sesuatu yang
spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah di terima, oleh
sebab itu tahu ini merupakan tingkat pengetahuna yang paling rendah . kata kerja
untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang di pelajari antara lain
menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan, dan sebagainya.

2) Memahami (comprehension)

Memahami di artikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan tentang


objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut. Orang telah
paham terhadap materi atau objek harus dapat menjelaskan atau menyebutkan
contohnya, menyimpulkan, meramalkan objek yang dipelajari.

3) Aplikasi (application)

Aplikasi di artikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah di


pelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya (real). Aplikasi disini diartikan sebagai

4
aplikasi atau penggunaan hokum-hukum, rumus, metode, perinsip, dan sebagainya
dalam kontek atau situasi yang lain.

4) Analisis (analisys)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek
kedalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi dan
masih ada kaitannya satu sama lain.

5) Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau


menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu kemampuan untuk menyusun formula
dari formula-formula yang ada.

6) Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan jastifikasi penilaian


terhadap suatu materi atau objek.penilaian-penilaian itu didasarkan pada criteria
yang ditentukan sendiri, atau menggunakan criteria-kriteria yang telah ada.

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawamcara atau angket yang


menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau
responden. Kedalaman pengetahuan orang yang ingin kita ketahui atau kita ukur dan
dapat kita sesuaikan dengan tingkatan-tingkatan di atas.

Menurut para ahli, indra mempunyai peran yang sangat penting dalam proses
transfer pengetahuan, sebagaimana dikemukakan oleh notoatmodjo (2003),(5).
Penglihatan adalah indra yang paling banyak menyalurkan pengetahuan kedalam
otak adalah mata, kurang lebih 75% sampai dengan 87% dan pengetahua manusia
dieroleh yang di salurkan oleh mata. Sedangkan 13% sampai dengan 25% lainnya
tersalur melalui indra yang lain, dapat disimpulkan bahwa alat-alat visual lebih
mempermudah cara penyampaian dan penerimaaninformasi atau bahan pendidikan.
(Notoatmodjo 2003).

2.1.2. Pengukuran pengetahuan

5
Pengukuran pengetahuan dapat diketahuin dengan cara yang bersangkutan
mengungkapkan hal-hal yang diketahui dalam bentuk atau jawaban baik lisan ataupun
tulisan.

Pertanyaan (test) yang dapat dipergunakan untuk pengukuran pengetahuan secara


umum dapat dikelompokan menjadi dua jenis, yaitu:

1. Pertanyaan subjektif

Pertanyaan essay, disebut pertanyaan subjektif karena penilaian untuk pertanyaan


ini melibatkan factor subjektif dari penilaian sehingga cara penilaiannya akan
berbeda-beda.

2. Pertanyaan objektif

Pertanyaan pilihan ganda, menjodohkan, benar salah disebut pertanyaan objektif


karena pertanyaan ini dapat dinilai secara pasti oleh penilaiannya tanpa melibatkan
factor subjektifitas (Natoatmodjo, 2003).

2.2. Konsep Masyarakat


2.2.1. Pengertian Masyarakat

Masyarakat adalah sekelompok manusia yang menempati suatu wilayah tertentu,


yang secara langsung maupun tidak langsung yang berhubungan atau berkaitandengan
pemenuhan kebutuhan dasar dan terikat oleh aturan yang berlaku di wilayah tertentu.
Ada beberapa pengertian atau konsep masyarakat menurut beberapa ahli, diantaranya:

1. Menurut S.R. Stein Meitz masyarakat adalah sekelompok manusia yang meliputi
kelompok kecil serta berhubungan sangat erat dan teratur.
2. Menurut Mz. Herskovit, masyarakat adalah kelompok individu yang diorganisasikan
dan mengikuti suatu cara hidup tertentu.
3. Merurut R. Linton, masyarakat adalah sekelompok manusia yang telah hidup lama
dan bekerja sama sehingga mereka dapat diorganisasikan dirinya dan berfikir tentang
dirinya sebagai suatu satuan dan dengan batas-batas tertentu. (6)
2.2.2. Ciri Masyarakat

6
Adapun cirri-ciri dari masyarakat sendiri adalah :

a. Interaksi di antara sesame anggota masyarakat


b. Menempati wilayah dengan batas-batas tertentu
c. Saling tergantung satu sama lain
d. Memiliki adat istiadat tertentu/budaya
e. Memiliki identitas bersama.

2.2.3. Klasifikasi lembaga Masyarakat


Menurut Gillin klasifikasi lembaga masyarakat sebagai berikut:
a. Ditinjau dari perkembangannya, masyarakat dibedakan menjadi dua, yaitu cresive
institution dan enacted institution.
b. Ditinjau dari system nilai yang diterima, masyarakat dibedakan menjadi tipe basic
institution dan subsidiary.
c. Dari sudut penerimaan, masyarakat dibedakan menjadi approved atau social
sanctioned institution dan unsactioned institution.
d. Dari sudut penyebaran, masyarakat dibedakan menjadi general institution dan
restrictred institution.
e. Dari sudut fungsi, masyarakat dibedakan menjadi operative institution dan
regulative institution.(7)

2.3. Menopouse
2.3.1. Pengertian

Menjadi tua merupakan proses alamiah yang tidak dapat dihindari. Proses menua
sudah menjadi perhatian orang sejak dulu. Masa tua yang bahagia dan sejahtera dunia
dan akhirat adalah dambaan semua orang dan dapat dicapai bila mereka merasa sehat,
dibutuhkan dan dicintai, mempunyai harga diri, dapat berpartisipasi dalam kehidupan,
dan menjalankan ibadah sesuai agama masing-masing. (solichin ikhsan, 2003). (8)

Menopouse berasal dari dua kata yunani yang berarti “Bulan” dan Penghentian
sementara” yang secara linguistic lebih tepat di sebut “Menocease” . Secara Medis

7
istilah menopause mengandung arti berhentinya masa menstruasi, bukan istirahat
Menurut (Zainudin sri kunjoro,2001). (1)

Meski kata menopause hanya mengandung arti akhir masa menstruasi, walapun
demikian dalam penggunaan secara umum menopause mempinyai makna masa
menstruasi atau masa peralihan dari beberapa tahun sebelum menstruasi terakhir sampai
setahun sesudahnya. Hal ini disebabkan karena keluar hormone dari ovarium (indung
telur) berkurang, maka haid menjadi tidak teratur dan kemudian lenyap sama sekali.
Dengan lenyapnya haid ini, maka wanita sudah memasuki suatu masa peralihan yaitu
masa menopause.

Menopause merupakan satu dimana wanita tidak lagi mendapatkan siklus menstruasi
yang menunjukan berakhirnya kemampuan wanita untuk bereproduksi.secara normal
wanita akan mengalami menopause pada usia 40 sampai 50 tahun. Pada masa
menopause wanita akan mengalami perubahan-perubahan dalam organ tubuhnya yang di
sebabkan oleh bertambahnya usia. Usia dari hari kehari akan terus berjalan dan setiap
orang seiring dengan bertambahnya usia maka gerak-gerik, tingkah laku, cara
berpakaian dan bentuk tubuh mengalami perubahan.

Secara singkat dapat dikatakan bahwa menopause merupakan suatu proses peralihan
masa produktif menuju perubahan secara perlahan-lahan ke masa non produktif yang
disebabkan oleh berkurangnya hormone estrogen dan progesterone sseiring dengan
bertambahnya usia . sehubungan dengan terjadinya menopause pada lansia biasanya hal
itu diikuti dengan berbagai gejolak atau perubahan yang meliputi aspek fisik,maupun
psikologis yang dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan lansia tersebut.

2.3.2. Perubahan Fisik Pada Perempuan Menopouse

Ketiaka seseorang memasuki masa menopause , fisik mengalami ketidaknyamanan


seperti rasa kaku dan linu yang dapat terjadi secara tiba-tiba di sekujur tubuh, dapat di
ikuti rasa panas atau dingin , pening dan cepat lelah. (Harlock, 1992)(9) beberapa
keluhan fisik yang merupakan tanda atau gejala menopause yaitu:

8
1. Ketidak teraturan Siklus Haid

Tanda paling umum adalah fluktuasi dalam siklus haid, kadangkala haid muncul
tepat waktu, tetapi tidak pada siklus berikutnya. Ketidakteraturan ini sering disertai
dengan jumlah darah yang sangat banyak, tidak seperti volume perdarahan haid yang
normal. Keadaan ini sering mengesalkan wanita ia harus beberapa kali mengganti
pembalut yang dipakainya. Normalnya haid akan berakhir setelah tiga sampai empat
hari, namun pada keadaan ini haid bisa dapat berakhir setelah satu minggu atau
lebih. Keadaan dimna berhentinya siklus menstruasi ini di karenakan menurunnya
hormone estrogen yang berfungsi untuk menebalkan endometrium, sehingga tidak
terjadinya peluruhan dan keluarnya darah haid.

2. Gejolak Rasa Panas

Rasa panas yang luar biasa yang biasanya terjadi pada bagian wajah, leher, dada
timbul pada saat darah haid benar-benar berhenti. Munculnya hot flashes diawali di
bagian atas badan dan menjalar ke bagian tubuh lainnya. Kejadian ini sering terjadi
hanya dalam hitungan menit,dua sampai tiga menit dalam satu jam disertai dengan
pengekuaran keringant yang banyak dan biasanya terjadi pada malam hari. Keringat
ini dapat sangat mengganggu tidur dan bila hal ini sering sekali terjadi akan
menimbulkan rasa letih bahkan menjadi depresi.

3. Cairan Vagina Mengering

Keringnya cairan pada vagina ini dikarenakan leher rahim sedikit sekali
mensekresikan lender. Penyebabnya adalah menurunnya hormone estrogen yang
menyebabkan liang vagina menjadi lebih tipis, kering, dan kurang elastic. Alat
kelamin mulai mengerut dan kering ini menyebabkan timbulnya rasa nyeri pada saat
melakukan senggama dan Lebih banyaknya cairan keputihan .

4. Perubahan Kulit

Estrogen berperan dalam menjaga elastisitas kulit, ketika menstruasi berhenti dan
pasti kadar hormone estrogen pun menurun bahkan menghilang yang menyababkan
terganggunya jaringan kolagen dengan keadaan ini kulit akan lebih tipis,keriput, dan

9
kulit bagian bawah mata akan mengembung serta timbulnya lingkaran hitam
(Hurlock, 1992).

5. Tidak Dapat Menahan Air Seni

Ketika usia bertambah, ketika ada keinginan untuk mengeluarkan air seni
terkadang sudah bisa tertahan pada saat bersin atau batuk. Hal ini di karenakan
kadar hormone estrogen yang menurun menyebabkan dinding serta lapisan otot
polos uretra wanita yang mengandung banyak reseptor hormone estrogen
mengalami gangguan penutupan uretra,sehingga salah satu dampaknya adalah
inkonsitensia urine ( Berlebihannya kadar cairan urine ) tidak dapat mengendalikan
fungsi kandung kemih dan terjadi perubahan pola aliran urine menjadi abnormal
serta mudah terjadinya infeksi saluran kemih bagian bawah.

6. Sulit tidur

Insomnia lazim terjadi pada waktu menopause, hal ini terjadi karena kaitannya
dengan rasa tegang akibat berkeringat pada malam hari, timbulnya rasa panas pada
bagian atas badan, seringnya mengeluarkan air seni dan perubahan-perubahan
lainnya.

7. Nyeri tulang dan sendi atau kerapuhan tulang

Rendahnya kadar estrogen merupakan penyebab proses osteoporosis ( kerapuhan


tulang).osteoporosis merupakan penyakit yang paling umum dan merupakan
persoalan bagi yang telah menopause. (10), memperkirakan sekitar 25% wanita
kehilangan tulangnya lebih cepat daripada proses penuaannya. Menurutnya kadar
estrogen akan diikuti dengan penurunan penyerapan kalsium yang terdapat dalam
makanan. Kekurangan kalsium ini oleh tubuh diatasi dengan menyerap kembali
kalsium yang ada dalam tulang dan akibatnya menjadi keropos dan rapuh.

8. Kenaikan berat badan

Rasa letih yang terjadi pada perempuan menopause ini salah satu penyebab
naiknya berat badan dikarnakan factor makanan dan kurangnya berolahraga.

10
9. Penyakit yang biasa timbut

Penyakit jantung koroner adalah salah satu penyakit yang dimaksud, penyakit
ini di sebabkan karena menurunnya hormone estrogen yang dapat menurunnkan
kadar kolesterol baik (High Density Lipoprotein/ HDL) dan meningkatkan kadar
kolesterol jahat (Low Density Lipoprotein/LDL).(11)

2.3.3. Perubahan Psikologis Pada Wanita Menopause

Aspek psikologi yang terjadi pada wanita menopause sangat berperan penting
dalam kehidupan awal social wanita menopause terutama dalam menghadapai masalah-
masalah yang berkaitan dengan pension, hilangnya jabatan atau pekerjaan yang
sebelumnya sangat menjadi kebanggan sang wanita menopause tersebut. Berbicara
tentang aspek psikologi wanita menopause dalam pendekatan elektrik holistic,
sebenarnya tidak dapat dipisahkan dari aspek organ – biologis, psikologi, social, budaya
dan spiritual dalam kehidupannya.

Beberapa gejala psikologis yang menonjol ketika menopause adalah mudah


tersinggung, sukar tidur, tertekan, gugup, kesepian, tidak sabar, tegang, cemas dan
depresi. Ada juga wanita menopause yang merasa kehilangan harga dirinya karena
menurunnya daya tarik fisik dan seksualnya, mereka merasa sudah tidak dibutuhkan
oleh suami dan anak-anaknya, serta terkadang kehilangan feminitasnya karena fungsi
reproduksinya yang hilang. Beberapa psikologi yang merupakan tanda dan gejala dari
wanita menopause, yaitu:

1. Kepikunan

Kurangnya estrogen mempengaruhi susunan system syaraf atau otak pada


wanita menopause sehingga menyebabkan kesulitan berkonsentrasi, kehilangan
ingatan akan peristiwa jangka pendek,sukar tidur, gelisah, depresi dan sampai pada
tingkat kepikunan yang sangat parah yaitu kepikunan Alzheimer yang biasanya
dipengaruhi juga oleh factor keturunan dan proses penuaannya.

11
2. Kecemasan
Banyak wanita mengeluh bahwa setelah menopause merasa menjadi timbulnya
kecemasan. Kecemasan yang timbul sering dihubungkan dengan adanya
kekhawatiran dalam menghadapi situasi yang sebelumnya tidak pernah
dikhawatirkan. Misalnya, dulu sering keluar kota sendiri, namun sekarng merasa
khawatir jika melakukan itu sendiri. Kecemasan yang terjadi pada wanita menopause
ini biasanya bersifat relative, artinya ada wanita yang mengalami kecemasan ini bisa
mendapatkan ketenangan kembali setelah mendapat dukungan dan semangat dari
orang-orang disekitarnya. Namun ada juga yang mengalami hal yang sebaliknya,
walaupun sudah diberi dukungan dan semangat tapi tidak mengalami perubahan
yang berarti.

Adapun simtom-simtom psikologi adanya kecemasan bila ditinjau dari beberapa


aspek, menurut (12), adalah sebagai berikut:

a. Suasana hati yaitu keadaan yang menunjukan ketidaktenanagan psikis, seperti


mudah marah, perasaan mudah tersinggung dan perasaan sangat tegang.
b. Fikiran yaitu keadaan fikiran yang tidak tentu,seperti khawatir, sukar
konsentrasi, fikiran kosong, membesar-besarkan ancaman, memandang diri
sangat sensitive, merasa tidak berdaya.
c. Motifasi yaitu dorongan untuk mencapai sesuatu, yaitu seperti: menghindari
sitasi yang tidak disukai, ketergantungan yang tinggi, ingin melarikan diri dari
kenyataan.
d. Perilaku gelisah yaitu kedaan diri yang tidak terkendali , seperti: gugup,
kewaspadaan yang berlebihan, sangat sensitive dan agitasi.
e. Reaksi-reaksi biologis yang tidak terkendali, seperti: berkeringat, gemetar,
pusing, berdebar-debar, mual, dan mulut kering.

Gangguan kecemasan dianggap berasal dari suatu mekanisme pertahanan diri


yang dipilih secara alamiah oleh makhluk hidup bila mengalami situasi yang
mengancam dan berbahaya, kecemasan yang dia alami dalam situasi semacam ini
member isyarat kepada makhluk hidup agar melakukan tindakan mempertahankan
diri untuk menghindari, mengurangi bahaya atau ancaman.

12
Menjadi cemas dalam tingkat tertentu dapat dianggap sebagai bagian dari respon
normal untuk mengatasi masalah sehari-hari. Bagaimana juga, bila kecemasan ini
berlebihan dan tidak sebanding dengan suatu situasi, hal itu dianggap sebagi situasi
hambatan dan dikenal sebagai masalah klinis.

3. Mudah tersinggung
Gejala ini mudah terlihat dibandingkan kecemasan, wanita lebih mudah
tersinggung dan marah terhadap sesuatu yang sebelumnya dinggap tidak
mengganggu. Ini mungkin disebabkan dengan datangnya menapouse maka wanita
sangat menyadari proses yang mana yang sedang berlangsung dalam dirinya.
Perasaannya menjadi sangat sensitive terhadap sikap dan perilaku orang-orang
disekitarnya.

4. Stress
Tidak ada orang yang bisa lepas sama sekali dari rasa was-was dan cemas,
termasuk pada wanita menopause. Ketegangan perasaan atau stress selalu beredar
dalam lingkungan pekerjaan, pergaulan social, kehidupan rumah tangga dan bahkan
menyususp kedalam tidur.

13
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian


Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu suatu
penelitian yang dilakukan untuk memberikan gambaran yang lebih detail
mengenai suatu gejala atau penomena ( prasetio dan jannah). (13)

3.2. Populasi dan sampel


3.2.1. Populasi
Populasi adalah seluruh objek penelitian atau objek yang di teliti (14).
Populasi dapat bersifat terbatas dan tidak terbatas, dikatakan terbatas apabila
jumlah individu atau objek dalam populasi tersebut terbatas dalam arti dapat di
hitung dan jika tidak terbatas itu artinya tidak dapat di tentukan jumlah individu
atau objek dalam populasi tersebut.(15) Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh wanita menopause di Desan cicsaranten kidul RW5/RT2 dengan rentan
usia >45 tahun yang berjumlah 55 wanita.

3.2.2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang di teliti.(16). Dalam
penelitian kebidana, criteria sampel meliputi kriteria inklusi dan eksklusi, dimana
kriteria tersebut menentukan dapat dan tidaknya sampel yang tersebut digunakan.
Kriteria inklusi merupaka kriteria dimana subjek penelitian dapat di wakili
sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel. Pertimbangan ilmiah
harus menjadi pedoman dalam menentukan kriteria inklusi. (17)
Penetapan kriteria sampel (inklusi dan eksklusi) di perlukan dalam upaya
untuk mengendalikan Variabel penelitian yang tidak di teliti, tetapi memiliki
pengaruh terhadap variable independen.

14
Sampel yang di pakai oleh peneliti adatah tekhnik Simpel Random Sampling.
Cara pengambilan sampel pada Tekhnik ini cara acak tanpa memperhatiakan
stara yang ada dalam anggota populasi. Cara ini di ambil karena anggota
populasinya adalah homogen.
3.3. Kerangka penelitian(konsep dan pemikiran)

Ketidakteraturan Siklus Haid Stress

Gejolak Rasa Panas

Cairan Vagina Mengering

Perubahan Kulit

Tidak dapat menahan air seni


TANDA-
TANDA
Sulit tidur Nyeri tulang dan WANITA
MENOPO
sendi atau kerapuhan tulang

Kenaikan berat badan

Penyakit yang biasa timbul

kepikunan

Kecemasan Mudah Tersinggung

15
3.4. Identifikasi Variabel
Variable menurut FN Kerlinger yang di kutip Suharsimi Arikunto adalah
sebuah konsep yang dapat di bedakan menjadi dua yaitu yang bersifat kuantitatif
dan kualitatif. Dalam penelitian ini penulis menggunakan variable Kualitatif,
karena variable Kualitatif diantaranya persepsi, respon, sikap dan lain
sebagainya.
Jenis variable penelitian dalam penelitian kebidanan diantaranya:
a. Variabel independen (varaibel bebas)
Variable independen ini merupakan variable yang yang menjadi sebab
perubahan atau timbulnya variable dependen ( terikat ).
b. Variable dependen ini merupakan variable yang dipengaruhi atau menjadi
akibat karena variable bebas. Variable ini tergantung dari variable bebas
terhadap perubahan.
c. Variable moderator
Variable ini merupakan variable yang merupakan variable yang
memperkuat atau memperlemah hubungan variable independen dan
dependen yang memengaruhi kedua variable tersebut.
d. Variable kontrol
Variable ini merupakan variable yang dibuat konstan sehingga tidak akan
mempengaruhi variable utama yang diteliti. Variable control ini di tentukan
oleh peneliti sehingga peneliti dapat melakukan penelitian perbandingan
yang dijadikan sebagai control.
e. Variable intervening
Variable ini merupakan variable yang memperkuat atau memperlemah
variable dependen dan independen tetapi tidak dapat di ukur.

3.5. Definisi operasional


Definisi operasional adalah mendefinisikan variable secara operasional
berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk
melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau
fenomena. Definisi operasional di tentukan berdasarkan parameter yang

16
dijadikan ukuran dalam penelitian. Sedangkan cara pengukuran merupakan cara
dimana variable dapat diukur dan di tentukan karakteristiknya.
Dari judul yang di ambil penulis “gambaran pengetahuan masyarakat tentang
tanda-tanda wanita menopause di Desa Cisaranten Kidul RT2/RW5 Tahun 2014”
variable independennya adalah Pengetahuan Masyarakat dan variable dependen
adalah tanda-tanda menopause, maka definisi operasionalnya adalah sebagai
berikut.

No Variabel Definisi operasional Hasil Ukur Skala


1. Pengetahuan Pengukuran pengetahuan 1. Tahu nominal
masyarakat dapat dilakukan dengan 2. Tidak
wawamcara atau angket tahu
yang menanyakan tentang
isi materi yang ingin diukur
dari subjek penelitian atau
responden. Sedangkan
masyarakat adalah
sekelompok manusia yang
meliputi kelompok kecil
serta berhubungan sangat
erat dan teratur.

2. Ketidak teraturan Keadaan dimna berhentinya 1. Tahu nominal


Siklus Haid siklus menstruasi ini di 2. Tidak
karenakan menurunnya tahu
hormone estrogen yang
berfungsi untuk menebalkan
endometrium, sehingga
tidak terjadinya peluruhan
dan keluarnya darah haid.

3. Gejolak Rasa Rasa panas yang luar biasa 1. Tahu nominal


17
Panas yang biasanya terjadi pada 2. Tidak
bagian wajah, leher, dada tahu
timbul pada saat darah haid
benar-benar berhenti.
Munculnya hot flashes
diawali di bagian atas badan
dan menjalar ke bagian
tubuh lainnya
4. Cairan Vagina Keringnya cairan pada 1. Tahu nominal
Mengering vagina ini dikarenakan leher 2. Tidak
rahim sedikit sekali tahu
mensekresikan lender.
Penyebabnya adalah
menurunnya hormone
estrogen
5. Perubahan Kulit Estrogen berperan dalam 1. Tahu nominal
menjaga elastisitas kulit, 2. Tidak
ketika menstruasi berhenti tahu
dan pasti kadar hormone
estrogen pun menurun
bahkan menghilang yang
menyababkan terganggunya
jaringan kolagen dengan
keadaan ini kulit akan lebih
tipis,keriput
6. Tidak Dapat Hal ini di karenakan kadar 1. Tahu nominal
Menahan Air hormone estrogen yang 2. Tidak
Seni menurun menyebabkan tahu
dinding serta lapisan otot
polos uretra wanita yang
mengandung banyak
reseptor hormone estrogen

18
mengalami gangguan
penutupan uretra,sehingga
salah satu dampaknya
adalah inkonsitensia urine
( Berlebihannya kadar
cairan urine ) tidak dapat
mengendalikan fungsi
kandung kemih dan terjadi
perubahan pola aliran urine
menjadi abnormal
7. Sulit tidur Nyeri Menurutnya kadar estrogen 1. Tahu nominal
tulang dan sendi akan diikuti dengan 2. Tidak
atau kerapuhan penurunan penyerapan tahu
tulang kalsium yang terdapat
dalam makanan.
Kekurangan kalsium ini
oleh tubuh diatasi dengan
menyerap kembali kalsium
yang ada dalam tulang dan
akibatnya menjadi keropos
dan rapuh.

8. Kenaikan berat Rasa letih yang terjadi pada 1. Tahu nominal


badan perempuan menopause ini 2. Tidak
salah satu penyebab naiknya tahu
berat badan dikarnakan
factor makanan dan
kurangnya berolahraga.

9. Penyakit yang Penyakit jantung koroner 1. Tahu nominal


biasa timbul adalah salah satu penyakit 2. Tidak
yang dimaksud, penyakit ini tahu

19
di sebabkan karena
menurunnya hormone
estrogen yang dapat
menurunnkan kadar
kolesterol baik
10 Kepikunan Kurangnya estrogen 1. Tahu nominal
mempengaruhi susunan 2. Tidak
system syaraf atau otak tahu
pada wanita menopause
sehingga menyebabkan
kesulitan berkonsentrasi,
kehilangan ingatan akan
peristiwa jangka
pendek,sukar tidur, gelisah,
depresi dan sampai pada
tingkat kepikunan yang
sangat parah yaitu
kepikunan Alzheimer yang
biasanya dipengaruhi juga
oleh factor keturunan dan
proses penuaannya
11. Kecemasan Kecemasan yang timbul 1. Tahu nominal
sering dihubungkan dengan 2. Tidak
adanya kekhawatiran dalam tahu
menghadapi situasi yang
sebelumnya tidak pernah
dikhawatirkan. Gangguan
kecemasan dianggap berasal
dari suatu mekanisme
pertahanan diri yang dipilih
secara alamiah oleh
makhluk hidup bila

20
mengalami situasi yang
mengancam dan berbahaya
12. Mudah dengan datangnya 1. Tahu nominal
tersinggung menapouse maka wanita 2. Tidak
sangat menyadari proses tahu
yang mana yang sedang
berlangsung dalam dirinya.
Perasaannya menjadi sangat
sensitive terhadap sikap dan
perilaku orang-orang
disekitarnya.

13. Stress stress selalu beredar dalam 1. Tahu nominal


lingkungan pekerjaan, 2. Tidak
pergaulan social, kehidupan tahu
rumah tangga dan bahkan
menyususp kedalam tidur.

3.6 . Cara kerja dan analisis data


3.6.1 Cara kerja
Cara kerja yang di gunakan adalah menggunakan tekhnik kualitatif karena
dalam penelitian ini menggunakan cara pengambilan data quisioner/Tanya
jawab.
3.6.2 Analisis data
Analisis data yang di pakai adalah varibel univariat yaitu variable yang
mendeskripsikan satu variable.
3.7 Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat yang di ambil peneliti di Desa Cisaranten Kidul RW5/RT2,
sedangkan waktunya pada tanggal 18 oktober sampai 27 November 2013.

21

Anda mungkin juga menyukai