KAJIAN TEORITIS
2.1.1 Koperasi
1) Menurut Winardi
Koperasi (coopetrative) adalah sejenis badan usaha dimana hanya terdapat
satu hak suara pun setiap anggota, terlepas dari banyak sedikitnya uang yang
dimasukkan olehnya badan usaha tersebut.
2) Menurut Mahmud
Koperasi adalah suatu perkumpulan dari orang-orang yang atas dasar
persamaan derajat sebagai manusia dengan tidak membedakan haluan agama
atau politik dengan sukarela masuk untuk memenuhi kebutuhan bersama yang
bersifat kebendaan atas tanggungan bersama.
3) Menurut Soedarsono
Koperasi adalah kumpulan yang memungkinkan orang-orang bekerja atas
dasar sukarela untuk menyelenggarakan produksi, pembelian dan penjualan
barang atau jasa, yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan para anggota.
4) Menurut Fay (1908)
Koperasi adalah suatu perserikatan dengan tujuan berusaha bersama yang
terdiri atas mereka yang lemah dan diusahakan selalu dengan semangat tidak
memikirkan diri sendiri sedemikian rupa, sehingga masing-masing sanggup
menjalankan kewajibannya sebagai anggota dan mendapat imbalan yang
sebanding dengan pemanfaatan mereka terhadap organisasi.
5) Menurut Djojohadijoesomo
Koperasi ialah perkumpulan manusia seorang-seorang yang dengan sukanya
sendiri hendak bekerja sama untuk memajukan ekonominya.
6) Menurut Schaars
Koperasi adalah suatu badan usaha yang secara sukarela dimiliki dan
dikendalikan oleh anggota yang adalah juga pelanggannya dan dioperasikan oleh
mereka dan untuk mereka nirlaba atau atas dasar biaya
1) Prinsip
Koperasi melaksanakan prinsip koperasi sebagai berikut :
a) Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
b) Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
c) Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan
besarnya jasa usaha masing-masing anggota.
d) Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
e) Kemandirian.
a) Pendidikan perkoperasian.
b) Kerja sama antar koperasi.
2) Fungsi
Fungsi Koperasi indonesia adalah :
a) Alat perjuangan ekonomi untuk mempertinggi kesejahteraan rakyat.
b) Alat pendemokrasian ekonomi nasional.
c) Sebagai salah satu urat nadi perekonomian bangsa Indonesia.
d) Alat Pembina insan masyarakat untuk memperkokoh kedudukan ekonomi
bangsa Indonesia serta bersatu dalam mengatur tata laksana perekonomian
rakyat.
3) Peran
Peranan koperasi Indonesia adalah:
a) Mempersatukan, mengerahkan, membina dan mengembangkan potensi,
daya kreasi, daya usaha rakyat untuk meningkatkan produksi dan
mewujudkan tercapainya pendapatan yang merata.
b) Mempertinggi taraf hidup dan tingkat kecerdasan rakyat.
c) Membina kelangsungan dan perkembangan demokrasi ekonomi.
a. Kegiatan usaha simpan pinjam adalah kegiatan yang dilakukan untuk menghimpun
dana dan menyalurkannya melalui kegiatan usaha simpan pinjam dari dan untuk
anggota koperasi yang bersangkutan, calon anggota koperasi yang bersangkutan,
koperasi lain dan atau anggotanya.
b. Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang kegiatannya hanya usaha simpan
pinjam.
c. Unit Simpan Pinjam adalah unit koperasi yang bergerak di bidang usaha simpan
pinjam, sebagai bagian dari kegiatan usaha Koperasi yang bersangkutan.
d. Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh anggota, calon anggota, koperasi-
koperasi lain dan atau anggotanya kepada koperasi dalam bentuk tabungan, dan
simpanan koperasi berjangka.
e. Simpanan Berjangka adalah simpanan di koperasi yang penyetorannya dilakukan
sekali dan penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut
perjanjian antara penyimpan dengan koperasi yang bersangkutan.
f. Tabungan Koperasi adalah simpanan di koperasi yang penyetorannya dilakukan
berangsur-angsur dan penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu
yang disepakati antara penabung dengan koperasi yang bersangkutan dengan
menggunakan Buku Tabungan Koperasi.
g. Pinjaman adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan
itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara Koperasi
denganpihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya
setelah jangka waktu tertentu disertai dengan pembayaran sejumlah imbalan.
Dari berbagai sumber maka dapat dikatakan bahwa Unit Simpan Pinjam merupakan
badan usaha yang bergerak dibawah naungan Koperasi, sebagai upaya mensejahtrakan
anggotanya yang pada dasarnya unit simpan pinjam menjadi layanan penyimpanan uang
dan peminjaman uang bagi anggota yang tentunya mempermudah pemasukan modal bagi
usaha.
2.1.3 Kredit
Secara umum kredit diartikan sebagai suatu kegiatan peminjaman sejumlah modal
oleh pemilik modal kepada pengguna modal, dalam hal ini terdapat unsur kepercayaan
berupa keyakinan diberiakn kepada penerima kredit bahwa pinjaman ynag disepakati
bersama akan terlaksana dengan baik. selain unsur keparcayaan, ada unsur waktu yang
merupakan suatu periodik yang memisahkan saat pemberian kredit dan penerimaan kredit.
Menurut Hasibuan (2008 : 87) kredit adalah jenis pinjaman yang harus dibayar kembali
beserta bunganya oleh peminjam sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. Menurut
Raymond (2003:12) mengatakan bahwa “kredit adalah hak untuk meneri-ma pembayaran
atau kewajiban untuk melakukan pembayaran pada waktu diminta atau pada waktu yang
akan datang, karena penyerahan barang-barang sekarang”. Sedangkan Menurut Undang-
undang Nomor 14 tahun 1967 tentang pokok-pokok perbankan, yang dimaksud dengan
kredit adalah penyedian uang atau tagihan-tagihan yang dapat disamakan dengan itu ber-
dasarkan persetujuan pinjaman-pinjaman antara bank dengan hak dalam hal mana pihak
manajemen berkewajiban melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah
bunga yang telah diterapkan.
Dari beberapa pengertian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kredit adalah
penyediaan utang atau tagihan ynag dapat dipersamakan dengan itu antara pihak kreditur
dengan pihak debitur yang berdasarkan kepercayaan bahwa pihak debitur akan melunasi
kewajibannya berdasarkan perjanjian yang telah disepakati.
1) Kepercayaan, yaitu keyakinan dari sipembeli bahwa prestasi yang diberikan baik
dalam bentuk uang, barang atau jasa akan benar-benar diterimanya kembali
dalam jangka waktu tertentu dimasa yang akan datang.
2) Waktu, yaitu suatu masa yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan
kontrasepsi yang akan diterima pada masa yang akan datang.
3) Resiko, yaitu suatu tingkat resiko yang akan dihadapi sebagai akibat dari adanya
jangka waktu yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontrasepsi
yang akan diterima dikemudian hari.
4) Prestasi atau objek kredit itu tidak saja diberikan dalam bentuk uang, tetapi juga
dapat bentuk barang atau jasa. Namun karena kehidupan modern sekarang ini
didasarkan kepada uang, maka transaksi-transaksi kredit yang menyangkut
uanglah yang sering kita jumpai dalam praktek perkreditan.
Menurut Kasmir (2002:106) Kredit juga memiliki fungsi yaitu sebagai berikut :
a) Untuk meningkatkan daya guna uang Dengan adanya kegiatan Kredit, uang
tersebut menjadi berguna untuk mengasilkan barang atau jasa yang di peroleh
debitur yang akan mengasilkan bunga untuk pemberi kreditur.
b) Untuk meningkatkan daya guna barang Kredit yang diberikan oleh bank akan
dapat digunakan oleh sii debitur untuk mengolah barang yang tidak berguna
menjadii berguna atau bermanfaat.
c) Meningkatkan Peredaran barang Kredit dapat pula menambah atau
memperlancar arus barang darii satu wilayah ke wilayah lainnya, sehingga
barang yang beredar dari satu wilayah ke wilayah lainnya bertambah.
d) Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang Uang yang diberikan atau
disalurkan akan beredar dari satu wilayah ke wilayah lainnya sehingga, suatu
daerah yang kekurangan uang dengan memperoleh tambahan uang dari daerah
lainnya.
Menurut Kasmir (2011:105) dalam praktiknya tujuan pemberian suatu kredit adalah
sebagai berikut :
1) Mencari keuntungan Hasil keuntungan yang di peroleh dalam bentuk bunga yang
ditrima oleh bank sebagi balas jasa dan biaya administrasi kredit di bebankan
pada nasabah.
2) Membantu pemerintah Bagi pemerintah semakin banyak kredit yang di salurkan
oleh bank , maka semakin banyak kredit yang disalurkan maka semakin banyak
kucuran dalam rangka peningkatan pembangunan di berbagai sektor.
3) Membantu usaha nasabah Yaitu membantu nasabah yang memerlukan dana,
baik dana investasi maupun dana untuk modal kerja, maka pihak debitur dapat
mengembangkan dan memperluas usahanya
Menurut Tohar (2004:107-111) urutan kegiatan dalam penyaluran kredit adalah
sebagai berikut:
a) Permohonan kredit
Pada umumnya dilakukan dengan mengisi formulir permohonan kredit, antara
lain:
Calon peminjam terlebih dahulu mengisih foemulir pinjaman yang telah
tersedia.
Petugas memberikan petunjuk serta bimbingan kepada calon dalam
pengisianformulir.
Proses permohonan diteruskan untuk diproses.
b) Evaluasi atau analisis kredit
Fungsi utama dari evaluasi atau analisi pinjaman adalah untuk menilai
sampai sejauh mana kredit tersebut di perlukan oleh calon peminjaman dan
menilai kondisi serta kemampuan peminjam untuk melunasi pinjaman tersebut,
evaluasi dan analisis ini dapat dilakukan dengan melakukan interview terhadap
calon peminjam, tujuan dari interview atau tanya jawab adalah.
Mengetahui sampai sejauh mana calon penerima kredit menguasai
kegiatan usahanya.
Meneliti kembali kebenaran data atau informasi yang diterima.
Mengenal lebih dekat pribadi serta sifat dan watak dari calon peminjam.
Mengetahui hal-hal lain dari calon peminjam seperti latar belakang
kehidupan pendidikan dan pengalaman usaha.
Melaksanakan survey di lakukan untuk mendapatkan informasi.
c) Melakukan peninjauan ke tempat usaha
Hal ini dilakukan apabila sifat, jenis usaha calon peminjam benar- benar
memerlukan untuk ditinjau guna melihat sejauh mana perkem-bangannya.
d) Keputusan pinjaman
Setelah terlaksananya serangkaian kegiatan diatas maka keluarlah sebuah
keputusan sebagai berikut :
Setiap permohonan pinjaman memperoleh wewenang dari pengurus
koperasi.
Manajer simpan pinjam dalam mengambil keputusan mempergunakan
bahan pertimbangan sebagai berikut:
- Hasil evaluasi dari permohonan pinjaman, rekomendasi dari
pengurus kelompok.
- Informasi lain yamg diperoleh dari sumber lain sepanjang
menyangkut calon peminjam.
Ketentuan peminjam yang tertulis dalam lembaran evaluasi yang
memuat:
- Jumlah pinjaman yang disetujui
- Penggunaanpinjaman
- Besarnya bungapinjaman
- Tanggal jatuh tempopinjaman
- Jaminanpinjaman
- Setiap keputusan yang diambil harus ditanda tangani manager
simpan pinjam koperasiyangbersangkutan.
e) Perjanjian pinjaman
Perjanjian pinjaman berisi hal-hal berikut ini :
Perjanjian pinjaman merupakan hal yang harus dilaksanakan sebelum
kredit dicairkan.
Penandatanganan perjanjian baru harus dapat dilakukan setelah adanya
keputusanpinjaman dari hasil evaluasi.
Perjanjian pinjaman tersebut dilaksanakan dengan meliputi surat
perjanjian pinjaman dan surat kuasa menjual memindah hak.
Surat perjanjian yang asli harus disimpan koperasi.
Penandatanganan perjanjian dilaksanakan di kantorkoperasi.
Copy dari perjanjian harus dipegang olehpeminjam.
f) Sistem Pencairan pinjaman
Pencairan pinjaman merupakan tahap akhir setelah ketentuan- ke-tentuan
dipenuhi oleh peminjam. Peminjam harus menandatangani kuitansi rangkap 2
sebagai bukti tanda terima uang tersebut. Yang asli ada pada kasir sedangkan
kopinya ada pada peminjam, pinjaman ini diberikan secara tunai dan tidak di
benarkan dalam bentuk lain. Bilamana memungkinkan pencairannya di usahakan
secara bertahap, hal ini dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya
penyimpangan dalam penggunaan dana tersebut. Jadi prosedur peminjaman
kredit pada koperasi adalah rangkaian kegiatan yang harus dilakukan di da-lam
mengelola permohonan kredit dari saat permohonan diterima sampai dengan
pencairan dana kredit.
Secara umum jenis – jenis kredit dari berbagai segi antara lain :
2.1.4 Prosedur
Kata Prosedur Kredit terdiri dari 2 (dua) kata yaitu Prosedur dan Kredit. Menurut
Ardiyos (2004:73) arti dari “Prosedur adalah suatu bagian sistem yang merupakan rangkaian
tindakan yang menyangkut beberapa orang dalam satu atau beberapa bagian yang
ditetapkan untuk menjamin agar suatu kegiatan usaha atau transaksi dapat terjadi berulang
kali dan dilaksanakan secara seragam”. Adapun beberapa pengertian prosedur kredit atau
prosedur pemberian kredit dan atau prosedur penyaluran kredit adalah sebagai berikut :
Menurut Kamsir (2004: 95) secara umum prosedur pemberian kredit yaitu
sebagai berikut :
1) Pengajuan berkas-berkas
Pengajuan proposal kredit hendaknya berisi antara lain:
Latar belakang perusahaan atau kelompok usaha.
Maksud dan tujuan.
Besarnya kredit dan jangka waktu
Cara pengembalian kredit.
Jaminan kredit.
2) Pemeriksaan berkas-berkas
Untuk mengetahui apakah berkas pinjaman yang diajukan sudah lengkap
sesuai persyaratan dan sudah benar. Jika belum lengkap atau cukup, maka
nasabah diminta untuk segera melengkapinya dan apabila sampai batas waktu
tertentu nasabah tidak sanggup melengkapi kekurangannya, maka permohonan
kreditnya dapat dibatalkan.
3) Penilaian kelayakan kredit
Penilaian yang di lakukan dengan menggunakan 5 C namun untuk kredit
yang lebih besar jumlahnya perlu melakukan metode penilaian dengan studi
kelayakan.
4) Wawancara satu
Tahap ini merupakan penyelidikan kepada calon peminjam dengan langsung
berhadapan dengan calon peminjam.
5) On the Spot
Merupakan kegiatan pemeriksaan ke lapangan dengan meninjau berbagai
obyek yang akan dijadikan usaha atau jaminan. Kemudian hasilnya dicocokkan
dengan hasil wawancara satu.
6) Wawancara dua
Merupakan bagian perbaikan berkas, jika mungkin ada kekurangan pada saat
setelah dilakukan on the spot di lapangan.
7) Keputusan Kredit
Yaitu meputusan kredit dalam hal ini adalah menentukan apakah kredit akan
diberikan atau ditolak, jika diterima, maka dipersiapkan administrasinya.
8) Penandatanganan akad kredit atau perjanjian lainnya
Merupakan kelanjutan dari diputuskannya kredit, maka sebelum kredit
dicairkan terlebih dahulu calon nasabah menandatangani akad kredit.
9) Realisasi Kredit
Setelah penandatanganan surat-surat yang diperlukan dengan membuka
rekening giro atau tabungan di bank yang bersangkutan.
Berikut ini adalah beberapa karakteristik prosedur menurut Mulyadi (2008: 8),
sebagai berikut:
Untuk menyelesaikan laporan PKL ini, penulis menggali beberapa informasi dari
para karyawan di Koperasi unit desa Wajak, penulis menggunakan metode wawancara,
studi literature, dokumentasi, dan konsultasi.
2.2.1 Wawancara
Dalam studi literatur adalah serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode
pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengelola data penelitian. Studi
literatur yang digunakan selama kegiatan praktik kerja lapangan ini adalah pencarian data
data dari arsip dan juga artikel yang relevan dengan masalah yang dikaji oleh penulis.
2.2.3 Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik data dengan berupa gambar dari Koperasi unit desa
wajak, dalam pengumpulan data secara nyata tentang instansi dan beberapa kegiatan
diinstansi tersebut.
2.2.4 Konsultasi
Konsultasi adalah salah satu cara yang dilakukan penulis dalam menyusun semua
laporan PKL ini, penulis berkonsultasi dengan ibu Niki Puspita sari, S.Pd., M.M selaku dosen
pembimbing di Universitas Islam Raden Rahmat Malang.