Anda di halaman 1dari 5

JARINGAN (HUB & SWITCH)

1. Perbedaan Cara Kerja Hub dan Switch


Hub dan Switch merupakan salah satu alat yang digunakan dalam membangun suatu jaringan
komputer yang biasanya jaringan tersebut terdiri dari 2 atau lebih komputer. Biasanya alat ini
digunakan dalam membangun jaringan LAN (Local Area Network). Topologi yang
menggukan kedua device ini adalah topologi star. Berikut ini adalah penjelasan kedua alat
tersebut.

Hub

gambar1. Hub
Hub merupakan suatu device pada jaringan yang secara konseptual beroperasi pada layer 1
(Physical Layer). Maksudnya, hub tidak menyaring menerjemahkan sesuatu, hanya
mengetahui kecepatan transfer data dan susunan pin pada kabel. Cara kerja alat ini adalah
dengan cara mengirimkan sinyal paket data ke seluruh port pada hub sehingga paket data
tersebut diterima oleh seluruh computer yang berhubungan dengan hub tersebut kecuali
computer yang mengirimkan. Sinyal yang dikirimkan tersebut diulang-ulang walaupun paket
data telah diterima oleh komputer tujuan. Hal ini menyebabkan fungsi colossion lebih sering
terjadi.
Misalnya ketika ada pengiriman paket data dari port A ke port B dan pada saat yang sama
ada pengiriman paket data dari port C ke port D, maka akan terjadi tabrakan (collision)
karena menggunakan jalur yang sama (jalur broadcast yang sama) sehingga paket data akan
menjadi rusak yang mengakibatkan pengiriman ulang paket data. Jika hal ini sering terjadi
maka collison yang terjadi dapat mengganggu aktifitas pengiriman paket data yang baru
maupun ulangan. Hal ini mengakibatkan penurunan kecepatan transfer data. Oleh karena itu
secara fisik, hub mempunyai lampu led yang mengindikasikan terjadi collision.
Ketika paket data dikirimkan melalui salah satu port pada hub, maka pengiriman paket data
tersebut akan terlihat dan terkirim ke setiap port lainnya sehingga bandwidth pada hub
menjadi terbagi ke seluruh port yang ada. Semakin banyak port yang tersedia pada hub, maka
bandwidth yang tersedia menjadi semakin kecil untuk setiap port.
Hal ini membuat pengiriman data pada hub dengan banyak port yang terhubung pada
komputer menjadi lambat.
Switch

 
gambar2.switch 
Switch merupakan suatu device pada jaringan yang secara konseptual berada pada
layer 2 (Datalink Layer). Maksudnya, switch pada saat pengirimkan data mengikuti MAC
address pada NIC (Network Interface Card) sehingga switch mengetahui kepada siapa paket
ini akan diterima. Jika ada collision yang terjadi merupakan collision pada port-port yang
sedang saling berkirim paket data. Misalnya ketika ada pengiriman paket data dari port A ke
port B dan pada saat yang sama ada pengiriman paket data dari port C ke port D, maka tidak
akan terjadi tabrakan (collision) karena alamat yang dituju berbeda dan tidak menggunakan
jalur yang sama. Semakin banyak port yang tersedia pada switch, tidak akan mempengaruhi
bandwidth yang tersedia untuk setiap port.
Ketika paket data dikirimkan melalui salah satu port pada switch, maka pengiriman paket
data tersebut tidak akan terlihat dan tidak terkirim ke setiap port lainnya sehingga masing-
masing port mempunyai bandwidth yang penuh. Hal ini menyebabkan kecepatan
pentransferan data lebih terjamin.
Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa switch lebih baik daripada hub baik secara
perbandingan konseptual maupun secara prinsip kerjanya yang dapat membuat terjadinya
collosion.

2. Kenapa Ketinggian Satelit Berbeda-beda, Apa Tujuannya?

Pada satelite memiliki ketinggian berbeda-beda dimana letak satelit yang paling tinggi
memiliki cakupan nilai yang luas sedangkan yang paling rendah jelas memiliki cakupan luas
yang sempit.hal ini dapat di ilustrasikan seperti sinar senter ketika sinar senter dekat dengan
lantai daerah yang terkena sinar luasanya kecil tapi ketika senter kita tarik semakin jauh dari
lantai maka cakupan area yang terkena sinar lebih luas.

3. Prinsip Kerja Wireless Sehingga Data Bisa Dikirim

Bagaimana ya caranya agar sebuah computer dapat berhubungan dengan computer lainnya??
Dengan tidak memakai kabel ataupun bersentuhan langsung secara fisik. Jawabannya adalah
Wireless Network (Jaringan Wireless).
Berikut ini adalah penjelasan mengenai bagaimana cara kerja Jaringan Wireless
Di awal telah dijelaskan bahwa untuk menghubungkan sebuah computer yang satu dengan
yang lain, maka diperlukan adanya Jaringan Wireless. Menurut sebuah buku yang
bersangkutan, supaya komputer-komputer yang berada dalam wilayah Jaringan Wireless bisa
sukses dalam mengirim dan menerima data, dari dan ke sesamanya, maka ada tiga komponen
dibutuhkan, yaitu:

1. Sinyal Radio (Radio Signal).


2. Format Data (Data Format).
3. Struktur Jaringan atau Network (Network Structure).

Masing-masing dari ketiga komponen ini berdiri sendiri-sendiri dalam cara kerja dan
fungsinya. Kita mengenal adanya 7  Model Lapisan OSI (Open System Connection), yaitu:

1. Physical Layer (Lapisan Fisik)


2. Data-Link Layer (Lapisan Keterkaitan Data)
3. Network Layer (Lapisan Jaringan)
4. Transport Layer (Lapisan Transport)
5. Session Layer (Lapisan Sesi)
6. Presentation Layer (Lapisan Presentasi)
7. Application Layer (Lapisan Aplikasi)

Masing-masing dari ketiga komponen yang telah disebutkan di atas berada dalam lapisan
yang berbeda-beda. Mereka bekerja dan mengontrol lapisan yang berbeda. Sebagai contoh:
Sinyal Radio (komponen pertama), bekerja pada physical layer, atau lapisan fisik. Lalu
Format Data atau Data Format mengendalikan beberapa lapisan diatasnya. Dan struktur
jaringan berfungsi sebagai alat untuk mengirim dan menerima sinyal radio.
Lebih jelasnya, cara kerja wireless LAN dapat diumpakan seperti cara kerja modem dalam
mengirim dan menerima data, ke dan dari internet. Saat akan mengirim data, peralatan-
peralatan Wireless tadi akan berfungsi sebagai alat yang mengubah data digital menjadi
sinyal radio. Lalu saat menerima, peralatan tadi berfungsi sebagai alat yang mengubah sinyal
radio menjadi data digital yang bisa dimengerti dan diproses oleh komputer.

 
gambar3.cara-kerja-jaringan-wireless

Bagaimana sinyal radio dapat diubah menjadi data digital?


Prinsip dasar yang digunakan pada teknologi wireless ini sebenarnya diambil dari persamaan
yang dibuat oleh James Clerk Maxwell di tahun 1964.
Dalam persamaan itu, dengan gamblang dan jelas Maxwell berhasil menunjukkan fakta
bahwa, setiap perubahan yang terjadi dalam medan magnet itu akan menciptakan medan-
medan listrik. Dan sebaliknya, setiap perubahan yang terjadi dalam medan-medan listrik itu
akan menciptaken medan-medan magnet.
Lebih lanjut Maxwell menjelaskan, saat arus listrik (AC atau alternating current) bergerak
melalui kabel atau sarana fisik (konduktor) lainnya, maka, beberapa bagian dari energinya
akan terlepas ke ruang bebas di sekitarnya, lalu membentuk medan magnet atau alternating
magnetic field.
Kemudian, medan magnet yang tercipta dari energy yang terlepas itu akan menciptakan
medan listrik di ruang bebas, yang kemudian akan menciptakan medan magnet lagi, lalu
medan listrik lagi, medan magnet lagi, dan seterusnya, hingga arus listrik yang asli atau yang
pertama terhenti (terputus, red).
Bentuk energy yang tercipta dari perubahan-perubahan ini, disebut dengan radiasi
elektromagnetik (electromagnetic radiation), atau biasa kita kenal sebagai gelombang radio.
Itu artinya, radio dapat di definisikan sebagai radiasi dari energi elektromagnetik yang
terlepas ke udara (ruang bebas).
Alat yang menghasilkan gelombang radio itu biasa dinamakan TRANSMITTER. Lalu alat
yang digunakan untuk mendeteksi dan menangkap gelombang radio yang ada udara itu, biasa
dinamakan RECEIVER.
Agar kedua alat ini (transmitter dan receiver) lebih fokus saat mengirim, membuat pola
gelombang, mengarahkan, meningkatkan, dan menangkap sinyal radio, ke dan dari udara,
maka dibantulah dengan alat lain, yaitu ANTENA.
Berkat persamaan dari Maxwell, transmitter, receiver, serta antena, yang kemudian disatukan
dalam semua peralatan wireless LAN itulah, maka komputer bisa berkomunikasi, mengirim
dan menerima data melalui gelombang radio, atau biasa disebut dengan wireless netwok.
Begitu banyak stasiun Radio dengan frequency yang berbeda-beda agar tidak saling
bertabrakan, gelombang radio yang akan dikirimkan ke udara itu bisa diatur frequencynya.
Yaitu dengan cara mengatur atau memodifikasi arus listrik yang berada pada peralatan
pengirim dan penerima tadi (transmitter, receiver).
Dan jarak yang menjadi pemisah antar frequency dinamakan SPECTRUM. Lalu, bagian
terkecil dari spectrum disebut dengan BAND. Dan untuk mengukur jumlah perulangan dari
satu gelombang ke gelombang yang terjadi dalam hitungan detik, digunakanlah satuan
HERTZ (Hz).
Hertz, diambil dari nama orang yang pertama kali melakukan percobaan mengirim dan
menangkap gelombang radio, yaitu HEINRICH HERTZ. Satu hertz dihitung sebagai jarak
antara satu gelombang ke gelombang berikutnya. Dan sinyal radio itu umumnya berada pada
frequency ribuan, jutaan, atau milyaran hertz (KHz, MHz, GHz). Dengan mengatur frequency
itulah maka sinyal radio bisa tidak saling bertabrakan.

4. Pada Pengiriman Lewat Udara, Route Datanya Menyebar, Lalu Bagaimana


Receiver Bisa Mengenali Datanya ?

Pada kasus seperti ini sinyal yang pertama kali diterima di proses kemudian bila ada sinyal
yang lain masuk maka akan dibandingkan dengan sinyal yang sudah masuk sebelumya jika
hasilnya sama sinyal yang baru masuk akan dibuang tapi bila sinyal yang masuk tidak sama
dengan sinyal sebelumya maka sinyal akan diproses.

5. Kenapa Fiber Optik Memiliki Bandwidth yang Besar?

Fiber optik memiliki banyak kelebihan di antaranya adalah informasi yang ada
ditransmisikan dengan kapasitas (bandwidth) yang besar. Fiber optik dapat dipergunakan
dengan kecepatan yang tinggi, hingga mencapai beberapa gigabit/detik. Karena murni terbuat
dari kaca dan plastik maka signal tidak terpengaruh pada gelombang elektromagnetik dan
frekuensi radio.

Anda mungkin juga menyukai