Tugas MSDM 3 (Tunjangan)
Tugas MSDM 3 (Tunjangan)
DISUSUN OLEH
KELOMPOK II
DEPARTEMEN MANAJEMEN
MEDAN
2014
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang............................................................................. 1
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 13
i
BAB I
PENDAHULUAN
Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima oleh karyawan sebagai balas
jasa atau upaya – upaya yang telah diberikan kepada perusahaan (Arep dan Tanjung,
2003:41). Sedangkan menurut Sofyandi, kompensasi adalah suatu bentuk biaya yang
harus dikeluarkan oleh perusahaan dengan harapan bahwa perusahaan akan
memperoleh imbalan dalam bentuk prestasi kerja dari karyawannya (Sofyandi,
2008:13). Salah satu bentuk kompensasi adalah dalam bentuk tunjangan.
1
Menurut Hariandja (2002:19), pemberian tunjangan bertujuan untuk; (1)
meningkatkan produktivitas, (2) meningkatkan komitmen, (3) mengurangi
perputaran kerja, dan (4) mengurangi gangguan unjuk rasa sebagai faktor yang
sangat penting dalam usaha meningkatkan efektivitas organisai.
Pemberian tunjangan kerja yang cukup dan dikelola dengan baik oleh
perusahaan tentu sangat berpengaruh terhadap kesetiaan dan kinerja karyawannya.
Meskipun tunjangan hanya merupakan gaji pelengkap, namun perannya cukup
membantu perusahaan dalam memotivasi karyawan untuk lebih semangat bekerja.
Semakin besar jumlah tunjangan yang diberikan akan mendorong kemauan karyawan
untuk memberikan kontribusi yang lebih tinggi (Hariandja, 2002:52).
Tunjangan yang diterima oleh karyawan haruslah dikelola secara adil dan
layak, artinya tunjangan tersebut harus disesuaikan dengan apa yang telah diberikan
oleh karyawan kepada perusahaan. Tunjangan yang diberikan secara adil dan layak
akan berpengaruh dalam memotivasi karyawan untuk bekerja lebih optimal.
2
Insentif merupakan tambahan balas jasa yang diberikan kepada karyawan
tertentu yang prestasinya di atas prestasi standar. Pemberian insentif berfungsi untuk
memberi dorongan kepada karyawan dengan tujuan utama adalah untuk
mempertahankan stabilitas karyawan, menurunkan turn over, dan meningkatkan
loyalitas atau komitment karyawan terhadap perusahaan (Hasibuan, 2005:48).
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
merangsang suatu kegiatan produksi karyawan ( Sirait, 2006). Semakin tinggi
prestasi kerjanya, maka semakin besar pula insentif yang diterima.
Insentif yang memadai akan mendorong semangat dan gairah kerja karyawan,
sehingga karyawan akan terus menjaga dan meningkatkan hasil kerjanya dan pada
akhirnya akan meningkatkan keuntungan sendiri dalam mencapai tujuan dan sasaran
yang ditetapkan, sehingga perusahaan dan karyawan diharapkan lebih solid dalam
membangun kebersamaan menuju kemajuan perusahaan.
a. Financial Incentive
Pemberian insentif yang bersifat keuangan yang meliputi upah atau gaji yang
pantas dan juga kemungkinan untuk memperoleh bagian dari keuangan yang
diperoleh perusahaan. Bentuk dari insentif keuangan adalah bonus dan komisi
yang dihitung berdasarkan produktivitas atau penjualan yang melebihi standard.
5
b. Non Financial Incentive
c. Social Incentive
Insentif sosial adalah insentif yang berupa rangsangan yang berbentuk sikap dan
tingkah laku yang diberikan oleh anggota kelompok, cenderung pada keadaan dan
sikap dari para rekan kerja.
Pedoman yang dapat dipakai bertitik tolak dari asumsi bahwa pegawai bukan
sekedar faktor produksi, tetapi juga merupakan asset. Oleh karena itu, pegawai harus
dilihat sebagai manusia yang utuh. Pegawai sebagai manusia memiliki berbagai
macam kebutuhan yang kompleks. Abraham Maslow mengatakan bahwa kebutuhan
itu dapat berupa kebutuhan fisik, rasa aman, sosial, pengakuan, dan aktualisasi diri.
Kebutuhan fisik misalnya makan, minum, istrirahat, dan pakaian. Untuk itu,
uang makan atau penyediaan tempat makan menjadi sesuatu yang perlu diperhatikan.
Istirahat dalam waktu kerja, cuti, dan meninggalkan pekerjaan karena keadaan yang
tidak bisa dihindari seperti sakit juga harus diperhitungkan dalam penggajian.
6
Kebutuhan rasa aman misalnya, kebutuhan rasa aman bila mana sewaktu –
waktu berhenti bekerja dengan alasan yang tidak terhindarkan seperti, sakit,
pemutusan hubungan kerja, pensiun atau kecelakaan mebuat perusahaan
mengikutertakan pegawai dalam program – program pensiun, asuransi tenaga kerja,
menciptakan lingkungan kerja yang aman, dan program pemeliharaan keamanan.
Kebutuhan sosial, yaitu kebutuhan berinteraksi dengan orang lain yang sering
kali tidak terpenuhi akibat kesibukan kerja dalam suatu struktur yang sangat formal.
Dalam waktu – waktu tertentu dimana pegawai merayakan peristiwa – peristiwa
keagamaan yang membutuhkan biaya tambahan seperti Hari Raya Idul Fitri untuk
umat Islam, Hari Natal untuk umat Kristiani, hari raya Imlek untuk warga keturunan
Cina, dan lain – lain menghendaki perusahaan memberikan gaji ekstra yang kita
kenal dengan Tunjangan Hari Raya ( THR ).
Agar tujuan – tujuan dari pelaksanaan program tunjangan dapat dicapai maka
dalam pelaksanaannya diperlukan ada pegangan yaitu:
2. Dibatasi pada kegiatan – kegiatan yang lebih efektif dijalankan secara kelompok
daripada secara individu.
4. Biaya tunjangan hendaknya bisa dihitung, dan besarnya ditentukan secara jelas
untuk dasar pembelanjaannya.
7
BAB III
PEMBAHASAN
Perubahan tersebut didasarkan pada Akta No. 38 tanggal 16 April 1999 yang
dibuat dihadapan Alina Hanum, SH. Notaris di Medan yang telah dapat pengesahan
dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor C-8224 HT 01.01. TH 99
tanggal 05 mei 1999. Modal dasar pada saat itu ditetapkan sebesar Rp 400 miliar
( empat ratus miliar rupiah ), dan karena pertimbangan kebutuhan proyeksi
pertumbuhan bank, maka pada tanggal 15 Desember 1999 melalui akta No. 81,
modal dasar ditingkatkan menjadi Rp 500 miliar ( lima ratus miliar rupiah).
8
Anggaran dasar telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan
Akta No. 38 tanggal 10 juni 2008 yang dibuat dihadapan H. Marwansyah Nasution,
S, Notaris di Medan berkaitan dengan Akta Penegasan No.05 tanggal 20 November
2008 yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi manusia
Nomor : AHU – 87927. AH. 01. 02 tahun 2008 tanggal 20 November 2008 yang
diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 10 tanggal 03
Februari 2009, maka modal dasar ditambah dari Rp 500 miliar ( lima ratus miliar
rupiah ) menjadi 1 triliun.
Visi Bank Sumut adalah menjadi Bank andalan untuk membantu dan
mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah di segala bidang,
serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka peningkatan taraf
hidup rakyat. Sedangkan misi bank Sumut adalah mengelola dana pemerintah dan
masyarakat secara professional yang didasarkan pada prinsip–prinsip compliance.
9
3.2.2 Sumber Daya Manusia
Produk dan Jasa yang ditawarkan Bank Sumut kepada masyarakat adalah
sebagai berikut:
d. Kredit, yaitu seperti kredit Umum untuk Kebutuhan modal Kerja, Kredit angsuran
lainnya, Kredit Kepemilikan rumah, Kredit peduli usaha Mikro, kredit pensiun
dan kredit Kepada Pegawai.
Pada Bank Sumut Kantor Cabang Utama Medan diketahui bahwa karyawan
merasa terpuaskan dengan bonus yang diberikan, bonus tersebut termasuk bonus
tahunan dan merupakan bonus dari pembagian laba bersih perusahaan terhadap
10
para karyawan yang memiliki prestasi yang cukup membanggakan. Pembagian
bonus didasarkan pada kinerja pegawai individu, dimana jika seorang pegawai
melakukan pekerjaan dengan sangat baik maka bonus yang diterima juga akan
tinggi.
Insentif yang diberikan perusahaan juga sesuai dengan kontribusi yang telah
karyawan berikan terhadap perusahaan dalam hal ini Bank Sumut Kantor cabang
Utama Medan. Karyawan juga mengatakan bahwa insentif mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun, dan meningkatkan motivasi karyawan agar lebih
bersemangat kerja. Insentif merupakan tambahan dari gaji pokok yang diberikan
perusahaan. Gaji yang cukup ditambah dengan insentif yang cukup besar
membuat karyawan dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari, dan dari insentif
tersebut karyawan bisa menyimpan sisa uang mereka setiap bulannya.
11
BAB IV
4.1 Kesimpulan
1. Tunjangan adalah suatu pemberian balas jasa yang dilakukan perusahaan terhadap
para pegawainya. Tunjangan juga merupakan suatu hal yang mutlak harus
diberikan mengingat besarnya jasa para karyawan terhadap perusahaan.
4.2 Saran
Saran yang dikemukakan penulis untuk perusahaan dalam hal ini Bank Sumut
Kantor Cabang Umum Kota Medan adalah :
12
DAFTAR PUSTAKA
Arep, Ishak dan Tanjung Hendri (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jakarta: Universitas Trisakti.
Mathis. L.R. dan Jackson, H.J. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia Buku
dua, Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat
13