Anda di halaman 1dari 3

43

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa:

1. Fly grill warna biru memiliki tingkat kepadatan lalat sebesar 7,2 dengan nilai

F hitung sebesar 26,464. Hal ini menunjukan bahwa nilai F hitung lebih besar

dari pada F tabel sebesar 3,101 (Fhitung ≥ Ftabel), dengan demikian maka H 0

ditolak dan diterima H1 yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara

fly grill warna biru dengan fly grill warna putih, kuning, dan asli kayu

terhadap tingkat kepadatan lalat di Pasar Hygienis Kota Ternate.

2. Fly grill warna putih memiliki tingkat kepadatan lalat sebesar 11,3 dengan

nilai F hitung sebesar 16,667. Hal ini menunjukan bahwa nilai F hitung lebih

besar dari pada F tabel sebesar 3,101 (Fhitung ≥ Ftabel), dengan demikian

maka H0 ditolak dan diterima H1 yang berarti terdapat perbedaan yang

signifikan antara fly grill warna putih dengan fly grill warna biru, kuning, dan

asli kayu terhadap tingkat kepadatan lalat di Pasar Hygienis Kota Ternate.

3. Fly grill warna kuning memiliki tingkat kepadatan lalat sebesar 9,4 dengan

nilai F hitung sebesar 8,298. Hal ini menunjukan bahwa nilai F hitung lebih

besar dari pada F tabel sebesar 3,101 (Fhitung ≥ Ftabel), dengan demikian

maka H0 ditolak dan diterima H1 yang berarti terdapat perbedaan yang

signifikan antara fly grill warna kuning dengan fly grill warna biru, putih, dan

asli kayu terhadap tingkat kepadatan lalat di Pasar Hygienis Kota Ternate.
44

4. Fly grill warna asli kayu memiliki tingkat kepadatan lalat sebesar 6,5 dengan

nilai F hitung sebesar 5,563. Hal ini menunjukan bahwa nilai F hitung lebih

besar dari pada F tabel sebesar 3,101 (Fhitung ≥ Ftabel), dengan demikian

maka H0 ditolak dan diterima H1 yang berarti terdapat perbedaan yang

signifikan antara fly grill warna asli kayu dengan fly grill warna biru, putih,

dan kuning terhadap tingkat kepadatan lalat di Pasar Hygienis Kota Ternate.

5. Berdasarkan hasil uji statistic One way anova menunjukan bahwa nilai F

hitung ≥ F tabel, dengan demikian maka H0 ditolak dan diterima H1 yang

berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara variasi warna fly grill

terhadap tingkat kepadatan lalat di Pasar Hygienis Kota Ternate.

6. Pengukuran yang dilakukan pada hari pertama dengan kondisi suhu (30,2–

31,20C) dan kelembaban (70,7–77,0 %) dengan rata-rata tingkat kepadatan

lalat sebesar 11, kemudian pengukuran yang dilakukan pada hari ke 2

menunjukan bahwa kondisi suhu (28,2–30,10C) dan kelembaban (76,8–79,9

%) dengan rata-rata tingkat kepadatan lalat sebesar 7, selanjutnya pengukuran

yang dilakukan pada hari ke 3 dengan kondisi suhu (28,1–32,50C) dan

kelembaban (67,8–80,2 %) dengan rata-rata tingkat kepadatan lalat sebesar 8.


45

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas dapat disarankan bahwa:

1. Mahasiswa

Dalam pengukuran kepadatan lalat disarankan dapat menggunakan fly

grill dengan menggunakan warna putih dan dilakukan di pagi hari dengan

kondisi suhu antara 30,20C sampai dengan 31,20C serta kelembaban 70,7

sampai dengan 77,0% di waktu kondisi cuaca yang cerah.

2. Institusi

Diharapkan agar lebih memperhatikan metode pemilihan warna dalam

pengukuran tingkat kepadatan lalat, pemilihan warna fly grill yang tepat yaitu

dengan menggunakan fly grill berwarna putih dan dilakukan di pagi hari

dengan kondisi suhu antara 30,20C sampai dengan 31,20C serta kelembaban

70,7 sampai dengan 77,0% di waktu kondisi cuaca yang cerah.

3. Masyarakat

Diharapkan agar lebih memperhatikan warna wadah tempat

pelelangan, diharapkan agar wadah tempat pelelangan ikan tidak

menggunakan warna putih sehingga dapat mengurangi tingkat kepadatan lalat

di lokasi tempat pelelangan ikan (TPI) tersebut.

Anda mungkin juga menyukai