Anda di halaman 1dari 8

MODUL BAHASA INDONESIA

JENIS-JENIS KONJUNGSI

OLEH :
“MUHAMMAD ALFIAN”

MADRASAH ALIYAH NEGERI INSAN CENDEKIA


KOTA PALU
KONJUNGSI
A. Pengertian Konjungsi
Konjungsi atau kata hubung adalah kata yang menghubungkan kata-kata,
bagian-bagian kalimat atau kalimat-kalimat dalam sebuah wacana (Keraf,
1991: 116). Konjungsi menurut Abdul Chaer (1990: 140) adalah kata-kata yang
digunakan untuk menghubungkan kata dengan kata, klausa dengan klausa, atau
kalimat dengan kalimat. Konjungsi berfungsi menghubungkan satuan-satuan
kata, frasa, klausa, kalimat, atau paragraf dalam sebuah wacana. Berdasarkan
perilaku sintaktisnya, konjungsi dibedakan atas konjungsi koordinatif,
subordinatif, temporal, dan kausalitas.

B. Jenis-Jenis Konjungsi
1. Konjungsi Koordinatif / Setara
a) Konjungsi koordinatif penambahan: merupakan konjungsi
koordinatif yang menerangkan bahwa salah satu kalimat, kata,
frasa, atau klausa adalah penambahan atau pelengkap dari
kalimat atau klausa lainnya. Adapun kata yang termasuk
konjungsi ini adalah dan.
b) Konjungsi koordinatif pendampingan: merupakan konjungsi
koordinatif yang menerangkan bahwa salah satu unsur klausa
atau kalimat merupakan pendamping bagi kata, klausa, frasa,
atau kalimat sebelumnya. Kata yang termasuk konjungsi ini
adalah serta.
c) Konjungsi koordinatif pemilihan: merupakan konjungsi
koordinatif yang menyatakan bahwa dua unsur gramatikal yang
dihubungkan dengan konjungsi ini bersifat opsional atau pilihan
yang bisa dipilih salah satu diantaranya. Adapun kata yang
termasuk konjungsi ini adalah atau.
d) Konjungsi koordinatif perlawanan: merupakan konjungsi
yang menyatakan bahwa dua unsur gramatikal yang
dihubungkan oleh konjungsi ini saling berlawanan satu sama
lain. Adapun kata-kata yang termasuk konjungsi ini
adalah tetapi, dan melainkan.
e) Konjungsi koordinatif pertentangan: merupakan konjungsi
yang menyatakan bahwa salah satu unsur gramatikal
bertentangan dengan usnur gramatikal lainnya. Adapun kata-
kata yang termasuk konjungsi ini
adalah padahal dan sedangkan.
❖ Contoh :
➢ Rani dan Kania adalah sahabat sejak kecil.
➢ Ibu membeli sayur-sayuran di
pasar, serta beberapa jenis bumbu dapur.
➢ Aku masih bingung antara ingin melanjutkan S2
di luar negeri atau melanjutkan S2 di dalam
negeri.
➢ Anak kecil itu bukanlah adikku, melainkan dia
adalah keponakanku; anak dari salah satu
kakakku.
➢ Aku memang sudah kenal lama
dengannya. Tetapi, selama aku kenal, belum
pernah sekalipun aku diajak untuk berkonjung
ke rumahnya.
➢ Pak Burhan telah dipecat dari perusahaan
tempat dia bekerja. Padahal, Pak Burhan tidak
melakukan kesalahan fatal apapun selama dia
bekerja di sana.
➢ Adik sedang mendengarkan musik di
kamar, sedangkan kakak sedang mengerjakan
tugas sekolahnya yang menumpuk.

2. Konjungsi Subordinatif / Bertingkat


a) Konjungsi subordinatif tujuan: merupakan konjungsi yang
menerangkan adanya hubungan tujuan diantara dua klausa atau
kalimat. Kata-kata yang termasuk konjungsi ini adalah agar,
supaya, dan biar.
b) Konjungsi subordinatif syarat: merupakan konjungsi yang
menghubungkan dua klausa atau kalimat tidak sederajat yang
menerangkan adanya hubungan syarat diantara keduanya.
Adapun kata-kata yang termasuk konjungsi ini adalah jika,
jikalau, asal(kan), bila, dan manakala.
c) Konjungsi subordinatif waktu: merupakan konjungsi yang
menghubungkan dua kalusa atau kalimat tidak sederajat yang
menerangkan adanya hubungan waktu diantara keduanya.
Menurut artikel konjungsi, konjungsi subordinatif waktu
sendiri dibagi lagi menjadi 4 jenis, yaitu:
➢ Konjungsi subordinatif waktu permulaan yang terdiri
atas sejak dan sedari.
➢ Konjungsi subordinatif waktu bersamaan yang terdiri
atas serta, (se)waktu, tatkala, ketika, selama, sambil,
sementara, selagi, dan seraya.
➢ Konjungsi subordinatif waktu berurutan yang terdiri
atas sebelum, begitu, sesudah, susai, sehabis,
setelah, dan selesai.
➢ Konjungsi subordinatif waktu batas akhir yang terdiri
atas kata sampai dan hingga.
d. Konjungsi subordinatif pengandaian: adalah konjungsi yang
menghubungkan dua klausa atau kalimat yang menerangkan
adanya hubungan pengandaian. Adapun kata-kata yang
termasuk konjungsi ini antara lain andaikan, seandainya,
umpamanya, dan sekiranya.
e. Konjungsi subordinatif konsesif: menurut kbbi.web.id,
konjungsi konsesif adalah konjungsi yang menyatakan adanya
keadaan atau kondisi yang berlawanan diantara dua klausa atau
kalimat. Kata-kata yang termasuk konjungsi ini
adalah biar(pun), walau(pun), sekalipun,
sungguhpun, dan kendati(pun).
f. Konjungsi subordinatif pembandingan: merupakan
konjungsi yang menyatakan adanya kesamaan diantara dua
klausa atau kalimat. Kata-kata yang termasuk konjungsi ini
adalah seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti,
sebagai, laksana, ibarat, dan alih-alih.
g. Konjungsi subordinatif sebab: merupakan konjungsi yang
menyatakan adanya hubungan sebab diantara dua klausa
atau kalimat. Kata-kata yang termasuk konjungsi ini
adalah sebab, karena, oleh sebab, dan oleh karena.
h. Konjungsi subordinatif hasil: merupakan konjungsi yang
menyatakan bahwa salah satu unsur klausa atau kalimat adalah
hasil dari klausa atau kalimat sebelumnya. Adapun kata-kata
yang termasuk konjungsi ini antara lain sehingga, sampai(-
sampai), dan maka(nya).
i. Konjungsi subordinatif alat: merupakan konjungsi yang
menyatakan bahwa salah satu klausa atau kalimat merupakan
alat dari kegiatan atau aktivitas yang dijelaskan dalam klausa
atau kalimat sebelumnya. Kata-kata dari konjungsi ini
adalah dengan (menggunakan) dan tanpa (menggunakan).
j. Konjungsi subordinatif cara: merupakan konjungsi yang
menyatakan bahwa suatu klausa atau kalimat merupakan suatu
cara dari sebuah kegiatan yang dijelaskan dalam klausa atau
kalimat sebelumnya. Kata-kata yang termasuk konjungsi ini
sama dengan yang ada di dalam konjungsi subordinatif alat,
yaitu dengan dan tanpa.
k. Konjungsi subordinatif komplementasi: merupakan
konjungsi yang menerangkan bahwa suatu klausa atau kalimat
merupakan pelengkap dari klausa atau kalimat sebelumnya.
Adapun bentuk dari konjungsi ini adalah bahwa.
l. Konjungsi subordinatif perbandingan: merupakan konjungsi
yang menyatakan adanya hubungan adanya kesamaan atau
perbedaan diantara dua klausa atau kalimat. Adapun kata-kata
yang termasuk konjungsi ini adalah sama… dengan, lebih…
dari(pada).
❖ Contoh :
➢ Program kerja bakti itu dilakukan agar lingkungan desa
lebih terjaga kebersihannta.
➢ Aku akan berkunjung ke kotamu jika aku sudah punya
ongkos.
➢ Aku sudah menyukainya sejak kami berkuliah di fakultas
yang sama.
➢ sekiranya aku tidak gegabah dalam mengambil keputusan,
pasti aku tidak akan menyesal seperti ini.
➢ Ami tetap semangat mengikuti kegiatan belajar mengajar
di kelas meskipun kondisi fisiknya memprihatinkan.
➢ Dia mengabaikan aku begitu saja seakan-akan aku ini
tidak ada di matanya.
➢ Andi tidak bisa bersekolah hari ini karena harus menjalani
perawatan di rumah sakit.
➢ Gorenglah daging ayam itu sampai dagingnya berwarna
kecoklatan.
➢ Andini membayar semua uang
perkuliahannya dengan gaji yang dia dapat selama bekerja
paruh waktu.
➢ Aku kini mengetahui bahwa sejak kecil Budi sering
kejang-kejang.
➢ Aku berharap semoga di semester kali
ini lebih baik daripada semester sebelumnya.

3. Konjungsi Antar Kalimat


Yang dimaksud konjungsi antar kalimat adalah kata yang
menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya. Ada
banyak fungsi konjungsi antar kalimat, antara lain sebagai pernyataan
kelanjutan, keadaan, pertentangan, konsekuensi dan sebagainya.
Contoh :
a. menyatakan konsekuensi = dengan demikian, akibatnya
b. menyatakan kebalikan = sebaliknya
c. menyatakan kelanjutan = sesudah itu, kemudian, selanjutnya
d. menyatakan pendahulu = sebelum itu, sebelumnya
e. menyatakan penguatan = malahan, tak hanya itu, bahkan
f. menyatakan keadaan = sesungguhnya, bahwasanya
g. menyatakan pertentangan = akan tetapi, sayangnya, namun
h. menyatakan penambahan = selain itu, lagi pula
i. menyatakan kesediaan = biarpun begitu, meskipun demikian,
walau begitu

4. Konjungsi Antar Paragraf


Konjungsi antar paragraph merupakan kata hubung atau konjungsi
yang menghubungkan atara satu paragraf dengan paragraf yang lain.
Konjungsi ini berguna untuk menjadikan sebuah paragraf coherent,
unity serta sistematis. Berikut ini adalah macam macam konjungsi antar
paragraf yang sering digunakan:
a. Disamping …
b. Terlebih lagi …
c. Oleh karena itu …
d. Tak hanya sebagai …
e. Adapun ...
f. Berdasarkan …
g. Selain itu ...
h. Akan hal ...

5. Konjungsi Berdasarkan Fungsinya


a. Konjungsi aditif, yang berfungsi menggabungkan dua kata, frasa,
klausa atau kalimat dalam kedudukan yang sederajat. Misalnya :
dan, lagi, lagi pula, serta.
b. Konjungsi pertentangan, yang berfungsi menghubungkan dua
bagian kalimat yang sederajat dengan mempertentangkan kedua
bagian tersebut. Misalnya : tetapi, melainkan, sebaliknya,
sedangkan, namun.
c. Konjungsi disjungtif, yang berfungsi menghubungkan dua unsur
yang sederajat dengan memilih salah satu dari dua hal atau lebih.
Misalnya : atau, maupun, entah.
d. Konjungsi waktu, yang berfungsi menjelaskan hubungan waktu
antara dua hal atau peristiwa baik yang sederajat atau tidak
sederajat. Misalnya : apabila, bila, hingga, ketika, sambil, sebelum,
sampai, sejak, selama, sementara, setelah, sesudah.
e. Konjungsi final, yang berfungsi menjelaskan maksud dan tujuan
suatu peristiwa atau tindakan. Misalnya : supaya, guna, untuk,
agar.
f. Konjungsi kausal, yang berfungsi menjelaskan penyebab suatu
peristiwa atau kejadian tertentu. Misalnya : sebab, sebab itu,
karena, karena itu.
g. Konjungsi konsekutif, yang berfungsi menjelaskan akibat suatu
peristiwa atau kejadian tertentu. Misalnya : sehingga, sampai,
akibatnya.
h. Konjungsi kondisional, yang berfungsi menjelaskan syarat-syarat
pada suatu hal yang dapat terjadi. Misalnya : jika, bila, jikalau,
apabila, asalkan, kalau, bilamana.
i. Konjungsi tak bersyarat, berfungsi menjelaskan bahwa suatu hal
dapat terjadi tanpa perlu ada syarat-syarat yang dipenuhi. Misalnya
: walaupun, meskipun, biarpun.
j. Konjungsi perbandingan, yang berfungsi membandingkan dua
hal tertentu. Misalnya : sebagaimana, seperti, bagai, bagaikan,
seakan-akan, ibarat, daripada.
k. Konjungsi korelatif, yang berfungsi menghubungkan dua bagian
kalimat yang mempunyai hubungan sedemikian rupa sehingga
saling mempengaruhi. Misalnya : semakin, kian, bertambah,
sedemikian rupa, sehingga.
l. Konjungsi penegas, yang berfungsi menegaskan atau meringkas
suatu bagian kalimat yang telah disebut sebelumnya. Misalnya :
bahkan, apalagi, yaitu, umpama, misalnya.
m. Konjungsi penjelas, yang berfungsi menghubungkan bagian
kalimat terdahulu dengan perinciannya. Misalnya : bahwa.
n. Konjungsi konsesif, yang berfungsi menghubungkan dua hal
dengan cara membenarkan suatu hal serta menolak hal yang lain.
Misalnya : meskipun, walaupun, biarpun, sekalipun.
o. Konjungsi urutan, yang berfungsi untuk menyatakan urutan
sesuatu hal dalam kalimat. Misalnya : mula-mula, lalu, kemudian.
p. Konjungsi pembatasan, yang berfungsi menyatakan pembatasan
terhadap sesuatu hal atau dalam batas-batas mana perbuatan dapat
dikerjakan. Misalnya : kecuali, selain, asal.
q. Konjungsi penanda, yang berfungsi untuk menyatakan
penandaan terhadap sesuatu hal. Misalnya : umpama, contoh,
terutama, misalnya, antara lain.
r. Konjungsi situasi, yang berfungsi menjelaskan suatu perbuatan
terjadi atau berlangsung dalam keadaan tertentu. Misalnya :
sedang, sedangkan, padahal, sambil.

Anda mungkin juga menyukai