Anda di halaman 1dari 10

PENCAK SILAT

Pengertian pencak silat menurut IPSI adalah hasil budi daya manusia Indonesia untuk
membela dan mempertahankan eksistensi (kemandirian) dan integritas (kemanunggalan)
terhadap lingkungan alam dan sekitarnya untuk mencapai keselarasan hidup dalam
meningkatkan iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Sejarah perkembangan pencak silat sudah dimulai sejak perkembangan zaman kerajaan,
kemudian zaman penjajahan Belanda, sampai zaman pendudukan Jepang, dan yang terakhir
ketika zaman kemerdekaan.

Selain seabgai upaya untuk mempertahankan diri, seni bela diri ini juga menjadi salah satu seni
budaya yang terus dilestarikan hingga sekarang.

Dan seperti yang telah kita ketahui, silat ini tak hanya berkembang di negara Indonesia saja.

Melainkan hingga menyebar ke negara tetangga seperti Malaysia, Brunei Darusalam, Singapura,
ataupun negara lainnya.

Untuk lebih jelasnya, simak ulasan mengenai sejarah di bawah ini:

1. Perkembangan pada Zaman Kerajaan

Pada masa kerajaan berlangsung, bela diri merupakan suatu keterampilan yang telah dikenal oleh
masyarakat luas sebagai pertahanan keamanan.

Dan juga untuk memperluas wilayah kerajaan untuk melawan kerajaan lain.

Beberapa kerajaan seperti Kutai, Tarumanegara, Kediri, Mataram, Singasari, Sriwijaya, dan juga
kerajaan Majapahit juga menyiapkan berbagai pasukan yang telah dibekali dengan ilmu bela diri
guna mempertahankan wilayahnya.

Dan pada saat itu, istilah pencak silat belum dikenal oleh masayarakat kerajaan.

Selanjutnya pada tahun 1019-1041 tepatnya pada masa kerajaan Kahuripan dengan pimpinannya
Prabu Erlangga yang berasal dari Sidoarjo, telah mengenal bela diri pencak yang bernama “Eh
Hok Hik”, yang berarti “Maju Selangkah Memukul” (Notosoejitno, 1999).

2. Perkembangan pada Zaman Penjajahan Belanda

Pada masa penjajahan Belanda, pertumbuhan dari pencak silat sangat ditentang oleh pihak
Belanda, sebab dipandang berbahaya untuk keberlangsungan jajahannya.
Sehingga, pencak silat dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan hanya dilakukan pada
masayarakat kelompok kecil.

Dan pada masa penjajahan Belanda ini, silat hanya mempunyai kesempatan untuk
mengembangkan keseniannya yang masih digunakan pada beberapa daerah saja, dan itupun
berbentuk pertunjukan maupun upacara.

Pengaruh yang berasal dari penekanan zaman penjajahan Belanda turut mewarnai pertumbuhan
silat dalam masa selanjutnya.

3. Perkembangan pada Pendudukan Jepang

Berbeda dengan zaman Belanda yang menentang pertumbuhan pencak silat, pada masa
pendudukan Jepang, pencak silat sangatlah didukung serta dikembangkan guna sebagai
kepentingan Jepang sendiri, yaitu untuk mengobarkan semangat pertahanan untuk menghadapi
serangan sekutu.

Sebab anjuran dari Shimitsu, maka banyak diadakan pemusatan tenaga dari aliran pencak silat
sini.

Pada masa ini, seluruh wilayah Jawa didirikan perkumpulan pencak silat yang telah diatur
pemerintah secara serentak.

Meskipun Jepang telah memberi kesempatan untuk menghidupkan unsur-unsur warisan dari
kebesaran bangsa tersebut.

Tetapi tujuan utamanya adalah guna mempergunakan semangat yang menurutnya akan berkobar
lagi yang tentunya untuk kepentingan Jepang. Bukan kepentingan nasional.

Meskipun demikian, masih ada keuntungannya, yaitu masyarakat kembali sadar demi
mengembalikan ilmu tersebut ditempat semestinya.

Bahkan masyarakat juga mulai menata kembali ilmu silat ini dan selanjutnya mengaplikasikan
nilai-nilai yang ada dalam kehidupan sehari-hari.

4. Perkembangan pada Zaman Kemerdekaan

Perkembangan silat juga terus berlanjut hingga masa kemerdekaan. Dalam periode ini adalah
perintisan didirikannya organisasi pencak silat yang memiliki tujuan guna menampung
perguruan-perguruan seni bela diri ini yang ada.

Pada tanggal 18 Mei tahun 1948 di Surakarta, terdapat beberapa pendekar yang berkumpul dan
kemudian membentuk sebuah organisasi yang bernama Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia
atau yang disingkat dengan IPSSI.
Dalam organisasi tersebut diketuai oleh Mr. Wongsonegoro dan kemudian mengubah nama
organisasinya menjadi Ikatan Pencak Silat Indonesia dan disingkat sebagai IPSI yang memiliki
tujuan untuk membakar lagi semangat juang rakyat Indonesia pada masa pembangunan.

Tak hanya itu, tujuan lain dari terbentuknya organisasi ini adalah untuk memupuk rasa
persaudaraan serta kesatuan bangsa Indonesia supaya tidak gampang dipecah belah.

Dan sekarang, IPSI tercatat menjadi organisasi silat nasional paling tua yang ada di dunia.

Selanjutnya di tanggal 11 Maret tahun 1980, didirikan juga sebuah organisasi pencak silat
bernama Persatuan Pencak Silat Antarbangsa atau yang disingkat sebagai Persilat yang didirikan
oleh prakarsa Eddie M. Nalapraya dari (Indonesia) yang pada masa itu juga menjabat sebagai
ketua IPSI.

Dan kemudian diadakan sebuah acara pencak silat dengan dihadiri berbagai perwakilan negara,
seperti Malaysia, Singapura, maupun Brunei Darusalam.

Dan dari keempat negara tersebut, Indonesia termasuk kedalam negara sebagai pendiri Persilat.

Organiasi silat lainnya diantaranya sebagai berikut:

• IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) di Indonesia


• PESAKA (Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia) di Malaysia
• PERSIS (Persekutuan Silat Singapore) di Singapura
• PERSIB (Persekutuan Silat Bruei Darussalam) di Brunei Darussalam.

Dan yang paling membanggakan, negara seperti Amerika Serikat serta Eropa juga turut
mengembangkan pencak silat ini dengan mendirikan perguruan silat.

Dan hingga sekarang, silat telah ditetapkan sebagai salah satu cabang olahraga resmi yang
dipertandingkan dalam pertandingan internasional.

Terutama dalam pertandingkan SEA Games.


Tujuan Pencak Silat

Pencak silat ini mempunyai lima aspek penting yang menjadi tujuan dari pencak silat itu sendiri.

Dimana kelima dari aspek dan tujuan tersebut saling berhubungan satu sama lain sehingga
menjadi satu kesatuan yang utuh.

Berikut ini merupakan beberapa tujuan dari pencak silat berdasarkan 5 aspek penting yang ada di
dalamnya:

1. Pengembangan Pendidikan Mental-Spiritual

Tujuan pertama dari pencak silat yaitu untuk pengembangan pendidikan mental spiritual,
termasuk dalam mewujudkan budi pekerti luhur kepada setiap pengikutnya.

Pencak silat juga mengajarkan tentang pengenalan terhadap diri sendiri sebagai seorang makhluk
yang percaya kepada adanya Tuhan Yang Maha Esa.

Oleh karena itu, pencak silat bukan hanya suatu pembinaan dengan tujuan aspek seni, bela diri,
ataupun olah raga saja.

Tetapi juga memiliki tujuan untuk mengembangkan watak luhur, kepribadian, karakter, sikap
ksatria, percaya diri, dan juga takwa terhadap Tuhan yang Maha Esa.

Tujuan pengembangan dari pendidikan mental spiritual juga bisa disimpulkan seperti di bawah:
• Peningkatan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan juga berbudi luhur untuk setiap
pengikutnya.
• Menciptakan rasa tenggang rasa, percaya kepada diri sendiri, dan juga disiplin yang
tinggi.
• Membangun rasa cinta terhadap bangsa serta tanah air, dengan didukung kehadiran
pencak silat sendiri sebagai salah suatu bela diri tradisional Indonesia.
• Meningkatkan rasa persaudaraan, pengendalian diri, dan juga tanggung jawab sosial yang
tinggi.
• Membangung rasa solidaritas sosial, keinginan untuk kemajuan, kejujuran, kebenaran,
dan keadilan bagi para pengikutnya.

2. Pengembangan Aspek Bela Diri

Pencak silat sebagai salah suatu bela diri sehingga bertujuan untuk mengembangkan aspek bela
diri dalam mengembangkan keterampilan, sikap, kepribadian, dan juga rasa kebangsaan.

Yang mana hal-hal itu memang harus dikuasai di dalam ilmu bela diri pencak silat supaya para
pengikutnya bisa terbentuk sebagai seorang manusia seutuhnya, yang berarti terbentuk secara
jasmani dan juga rohani.

Tujuan dari pengembangan aspek bela diri pada pencak silat dapat disimpulkan dengan tujuan
sebagai berikut:

• Untuk meningkatkan efektifitas dan juga keterampilan dalam hal bela diri dan juga
menjaga keselamatan serta harga diri baik bagi para pengikutnya ataupun bagi bangsa
dan juga negara.
• Meningkatkan sikap tanggap, cermat, dan peka dalam menanggapi ataupun memahami
segala permasalahan yang dihadapi.
• Meningkatkan ketangguhan ataupun keuletan dalam pengembangan kemampuan dasar
dari dalam diri individu masing-masing.

3. Pengembangan Seni

Sebagai salah satu seni bela diri, pencak silat juga mempunyai tujuan untuk pengembangan seni
maupun kebudayaan daerah.

Dimana pencak silat sendiri harus mampu mengikuti ketentuan estetika seperti wiraga, wirama,
serta wirasa menjadi satu kesatuan yang utuh.

Oleh karena itu, pencak silat bertujuan untuk mengembangkan seni maupun kebudayaan yang
berarti juga adanya tujuan untuk pengembangan keterampilan dalam gerak yang serasi, unik,
serta menarik berdasar pada kecintaan terhadap budaya bangsa.

Tak hanya itu, tujuan dari pengembangan seni juga untuk:


• Menanggulangi sekaligus mengurangi pengaruh budaya asing yang bersifat negatif, serta
untuk mendorong terbentuknya sikap untuk dapat menyaring budaya asing yang positif
serta berguna dalam pembangunan budaya bangsa.
• Mengembangkan nilai-nilai pencak silat yang disesuaikan dengan penerapan nilai-nilai
kepribadian yang ada dalam Pancasila.
• Pengembangan nilai-nilai budaya luhur demi memperkuat kepribadian kebudayaan
bangsa Indonesia.

4. Pengembangan Olahraga

Dalam beberapa aspek, pencak silat juga diartikan dalam aspek olahraga.

Sehingga memiliki tujuan untuk pengembangan olahraga dimana gerakan-gerakan efektif yang
ada dalam pencak silat bertujuan juga untuk mengembangkan kesehatan jasmani dan juga rohani.

Kondisi tersebut juga dikarenakan pencak silat memakai otot-otot tubuh sekaligus keseimbangan
dan kemampuan untuk mengambil keputusan dalam waktu yang singkat namun tepat.

Sehingga, pencak silat ini untuk pengembangan olahraga juga memiliki tujuan yang lain, seperti:

• Mendorong timbulnya sifat sportivitas untuk para pengikutnya.


• Meningkatkan prestasi dengan melalui berbagai pertandingan-pertandingan olahraga
pencak silat.
• Meningkatkan kebiasaan hidup sehat dengan melalui olahraga pencak silat.

5. Pengembangan Pendidikan

Pencak silat juga mempunyai beberapa tujuan untuk pengembangan pendidikan, diantaranya
adalah sebagai berikut:

• Meningkatkan ilmu pengetahuan yang lebih dalam.


• Membentuk sikap yang lebih positif dan juga efektif serta bermanfaat juga di dalam
usaha penyesuaian terhadap lingkungan disekitarnya.
• Membantu untuk membentuk keterampilan.
Contohnya dalam mengambil keputusan dan memecahkan permasalahan yang sedang
dialami.
• Meningkatkan fungsi organ tubuh, sebab dalam pencak silat yang termasuk dalam bagian
dari olahraga juga menggunakan kemampuan otot serta kekuatan tubuh dan juga
keseimbangan.
Seperti halnya yang sangat bermanfaat bagi fungsi organ di dalam tubuh.

Selain kelima tujuan di atas yang didasarkan kepada beberapa aspek penting kehidupan diatas.

Terdapat pula beberapa tujuan pencak silat secara umum.

Diantaranya:
• Sebagai suatu wadah untuk menyalurkan hobi serta minat yang berhubungan dengan bela
diri.
• Membentuk suatu masyarakat dengan jiwa yang sehat, pemikiran cerdas, serta
meningkatkan prestasi dalam masyarakat.
• Mendidik sekaligus membentuk kepribadian yang ksatria, berani, adil, disiplin, dan juga
memiliki sikap bertanggung jawab yang tinggi.
• Mendorong sekaligus menggerakkan masyarakat supaya lebih bisa menghargai seni dan
kebudayaan bangsa Indonesia sendiri.
• Mendorong munculnya suatu pemahaman bahwa pencak silat adalah suatu kebutuhan
hidup.
• Mendidik generasi muda supaya bisa memanfaatkan waktu dengan lebih baik serta tidak
terjerumus di dalam pergaulan bebas ataupun terpengaruh dengan budaya asing yang
bersifat negatif.

1. Unsur Pencak Silat

Unsur-unsur yang terdapat dalam pencak silat adalah sebagai berikut.

Olahraga, Kesenian, Bela diri, Pendidikan mental kerohanian.Persaudaraan menuju persatuan.

3. Istilah-Istilah dalam Pencak Silat

Kuda-kuda: adalah posisi menapak kaki untuk memperkukuh posisi tubuh. Kuda-kuda yang kuat
dan kukuh penting untuk mempertahankan posisi tubuh agar tidak mudah dijatuhkan. Kuda-kuda
juga penting untuk menahan dorongan atau menjadi dasar titik tolak serangan (tendangan atau
pukulan).Sikap dan Gerak: Pencak silat ialah sistem yang terdiri atas sikap (posisi) dan gerak-
gerik (pergerakan). Ketika seorang pesilat bergerak ketika bertarung, sikap dan gerakannya
berubah mengikuti perubahan posisi lawan secara berkelanjutan. Segera setelah menemukan
kelemahan pertahanan lawan, maka pesilat akan mencoba mengalahkan lawan dengan suatu
serangan yang cepat.Langkah: Ciri khas dari Silat adalah penggunaan langkah. Langkah ini
penting di dalam permainan silat yang baik dan benar. Ada beberapa pola langkah yang dikenali,
contohnya langkah tiga dan langkah empat.Kembangan: adalah gerakan tangan dan sikap tubuh
yang dilakukan sambil memperhatikan, mewaspadai gerak-gerik musuh, sekaligus mengintai
celah pertahanan musuh. Kembangan utama biasanya dilakukan pada awal laga dan dapat
bersifat mengantisipasi serangan atau mengelabui musuh. Seringkali gerakan kembangan silat
menyerupai tarian atau dalam maenpo Sunda menyerupai ngibing (berjoget). Kembangan adalah
salah satu bagian penilaian utama dalam seni pencak silat yang mengutamakan keindahan
gerakan.Buah: Pencak Silat memiliki macam yang banyak dari teknik bertahan dan menyerang.
Secara tradisional istilah teknik ini dapat disamakan dengan buah. Pesilat biasa menggunakan
tangan, siku, lengan, kaki, lutut dan telapak kaki dalam serangan. Teknik umum termasuk
tendangan, pukulan, sandungan, sapuan, mengunci, melempar, menahan, mematahkan tulang
sendi, dan lain-lain.Jurus: pesilat berlatih dengan jurus-jurus. Jurus ialah rangkaian gerakan dasar
untuk tubuh bagian atas dan bawah, yang digunakan sebagai panduan untuk menguasai
penggunaan teknik-teknik lanjutan pencak silat (buah), saat dilakukan untuk berlatih secara
tunggal atau berpasangan. Penggunaan langkah, atau gerakan kecil tubuh, mengajarkan
penggunaan pengaturan kaki. Saat digabungkan, itulah Dasar Pasan, atau aliran seluruh
tubuh.Sapuan dan Guntingan: adalah salah satu jenis buah (teknik) menjatuhkan musuh dengan
menyerang kuda-kuda musuh, yakni menendang dengan menyapu atau menjepit (menggunting)
kaki musuh, sehingga musuh kehilangan keseimbangan dan jatuh.Kuncian: adalah teknik untuk
melumpuhkan lawan agar tidak berdaya, tidak dapat bergerak, atau untuk melucuti senjata mu

2. Gelanggang dan Perlengkapan dalam Pertandingan Pencak Silat

a. Perlengkapan Gelanggang Pencak Silat

Gelanggang dapat di lantai dan dilapisi matras setebal 5 cm, ukuran 10 m x 10 m warna dasar
hijau terang dan garis putih setebal 5 cm, bidang berbentuk lingkaran diameter 8 m, lingkaran
tengah diameter 3 m.Meja dan kursi pertandingan.Meja dan kursi wasit.Formulir pertandingan
dan alat tulis.Jam pertandingan, gong, dan bel.Lampu babak.lampu isyarat berwarna merah,biru,
dan kuning.Bendera kecil berwarna merah dan biru.TimbanganLain-lain sesuai perlengkapan
yang dibutuhkan.

b. Perlengkapan Bertanding Pencak Silat

Pakaian, menggunakan pakaian pencak silat warna hitam sabuk putih, badge IPSI di sebelah
kiri.Perlindungan badan (body protector) warna hitam sesuai standar IPSI.Pesilat putra
menggunakan pelindung kemaluan (genetile protector).Gum shilPerlindungan sendi.

3. Gerakan/Teknik dalam Pencak Silat

Beberapa teknik kuda-kuda dan sikap-sikap variasi lain dalam pencak silat antara lain sebagai
berikut.

a. Sikap Kuda-Kuda

Sikap berdiri kuda-kuda

adalah sikap dasar dengan posisi kaki tertentu sebagai dasar tumpuan untuk melakukan sikap dan
gerakan bela serang. Latihan ini dilakukan dengan sikap tegak dan dua kepalan tangan di
pinggang. Sikap ini terdiri dari sebagai berikut.

Kuda-kuda depan yaitu dari posisi berdiri kuda-kuda salah satu kaki ditarik ke depan dengan
lutut tetap ditekuk, sedangkan kaki lainnya di belakang dan berat badan bertumpu di kaki
depan.Kuda-kuda belakang yaitu dari posisi berdiri kuda-kuda salah satu kaki berada di depan,
sedangkan kaki lainnya berada di belakang dan berat badan bertumpu di kaki belakang.Kuda-
kuda tengah yaitu sikap kedua kaki melebar sejajar dengan bahu dan berat badan ditopang secara
merata oleh kedua kaki, dapat juga dilakukan dengan posisi serong.Kuda-kuda samping yaitu
kuda-kuda dengan posisi kedua kaki melebar sejajar dengan tubuh dan berat badan bertumpu di
salah satu kaki yang menekuk ke kiri dan ke kanan.Kuda-kuda silang depan dan silang belakang
yaitu dari posisi sikap berdiri kuda-kuda tarik salah satu kaki secara serong ke depan kanan atau
kiri, atau ke arah belakang kanan atau kiri.
b. Sikap Pasang

Sikap pasang adalah suatu sikap siaga untuk melakukan pembelaan atau serangan yang
berpola dan dilakukan pada awal serta akhir rangkaian gerakan. Sikap pasang mempunyai unsur-
unsur sebagai berikut.

Sikap kuda-kudaSikap tubuhSikap tangan

Sikap pasang merupakan hal yang penting dalam permainan dan pertandingan pencak silat.
Sikap pasang terdiri dari sebagai berikut.

Sikap pasang atasSikap pasang tengahSikap pasang bawah

Cara melaukan sikap pasang sebagai berikut

Pandangan lurus ke depan.Kaki dibuka agak lebar, salah satu kaki depan, dan kedua lutut
ditekuk. Hal tersebut ditujukan untuk mendapatkan posisi tubuh yang stabil dan kuat.Berat badan
terletak pada kaki belakangPosisi kedua tangan melakukan sikap pasang di depan dada.

c. Sikap Tangkisan

1) Tangkisan Atas

Salah satu tangan membentuk tinju, posisi tangan berada di depan antara ubun-ubun dan
kening, dengan tujuan memberi tangkisan yang dilakukan dari bawah ke atas untuk melindungi
kepala dari serangan lawan.

2) Tangkisan Belah Tengah

Tangkisan belah tengah dilaukan dengan kedua lengan dan mengarahkan ke luar.

3) Tangkisan Silang Atas?Jepit Atas

Tangkisan yang menggunakan kedua lengan yang menyilang dengan perkenaannya sudut
persilangan lengan, arahnya dari atas ke bawah dan sebaliknya.

4) Tangkisan Luar

Tangkisan luar dilakukan dengan membuang ke arah luar.

5) Tangkisan Bawah

Tangkisan ini dilakukan dengan membuang arah ke luar.

d. Hindaran dalam Pencak Silat


1) Hindaran Hadap

Menghindar dengan memindahkan kaki sehingga posisi tubuh menghadap lawan.

2) Hindaran Sisi

Menghindar dengan memindahkan kaki sehingga posisi tubuh menyamping lawan.

e. Pukulan dalam Pencak Silat

Pengertian pukulan dalam pencak silat adalah serangan yang dilakukan menggunakan tangan
kosong sebagai komponennya. Pada prinsipnya segala teknik pukulan yang terdapat dalam
pencak silat boleh digunakan untuk menyerang bagian-bagian tubuh lawan yang disahkan untuk
diserang dalam upaya memperoleh angka.

f. Tendangan dalam Pendak Silat

1) Tendangan sabit

Tedangan sabit dilakukan dalam lintasan setengah lingkaran. Bagian yang dikenakan yaitu
bagian punggung telapak kaki atau pangkal jari telapak kaki dengan sasaran seluruh bagian
tubuh.

2) Tendangan Lurus

Tendangan lurus yaitu tendangan yang menggunakan ujung kaki dengan tungkai
lurus.Tendangan ini mengarah ke depan pada sasaran dengan meluruskan tungkai sampai ujung
kaki. Bagian kaki yang kena saat menendang adalah pangkal bagian dalam jari-jari kaki. Posisi
badan menghadap ke sasaran.

3) Tendangan T

Tendangan T hampir sama dengan tendangan lurus, yaitu menggunakan sebelah kaki dan
tungkai. Lintasannya lurus ke depan dan perkenaannya pada tumit, telapak kaki, dan sisi luar
telapak kaki. Tendangan ini biasanya digunakan untuk serangan samping dengan sasaran seluruh
bagian tubuh.

Anda mungkin juga menyukai