Makalah Komunitas Kelompok 4
Makalah Komunitas Kelompok 4
“Komunitas”
Dosen Pengampu :
Ir. Elfien Herrianto, M. P
Puji syukur saya haturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan banyak nikmat,
taufik, dan hidayah. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Komunitas” dengan baik tanpa ada halangan. Penyusunan makalah ini dalam rangka
memenuhi tugas Mata Kuliah Ekologi yang diampu oleh Bapak Ir. Elfien Herrianto, M. P.
Dari proses penyusunannya makalah ini tidak terlepas dari bantuan, arahan dan
masukkan dari berbagai pihak. Untuk itu kami ucapkan banyak terima kasih atas segala
partipasinya dalam menyelesaikan makalah ini.
Meski demikian, kami sebagai penulis menyadari masih banyak sekali kekurangan dan
kekeliruan didalam penulisan makalah ini, baik dari tanda baca, tata bahasa maupun isi.
Sehingga penulis secara terbuka menerima segala kritik dan saran positif dari pembaca.
Demikian yang dapat kami sampaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk
masyarakat umumnya, dan untuk saya sendiri khususnya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan ..................................................................................................
BAB II KAJIAN PUSTAKA..........................................................................................
2.1 Definisi Komunitas ................................................................................................
2.2 Sebaran Komunitas.................................................................................................
2.3 Struktur Komunitas ................................................................................................
2.4 faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan komunitas.......................................
2.5 parameter struktur komunitas.................................................................................
2.6 Komposisi Komunitas ...........................................................................................
BAB III PENUTUP.........................................................................................................
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................
BAB l
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Komunitas ialah beberapa kelompok makhluk yang hidup bersama-sama dalam suatu
tempat yang bersamaan, misalnya populasi semut, populasi kutu daun, dan pohon tempat
mereka hidup membentuk suatu masyarakat atau suatu komunitas. Dengan memperhatikan
keanekaragaman dalam komunitas dapatlah diperoleh gambaran tentang kedewasaan
organisasi komunitas tersebut. Komunitas dengan populasi ibarat makhluk dengan sistem
organnya, tetapi dengan tingkat organisasi yang lebih tinggi sehingga memiliki sifat yang
khusus atau kelebihan yang tidak dimiliki oleh baik sistem organ maupun organisasi hidup
lainnya (Resosoedarmo, 1990).
Secara genetik, individu-individu adalah anggota dari populasi setempat dan secara
ekologi individu merupakan anggota dari ekosistem. Ekosistem sebagian besar terdiri dari
kumpulan tumbuhan dan hewan yang bersama-sama membentuk masyarakat yang disebut
komunitas. Suatu komunitas terdiri dari banyak jenis dengan berbagai macam fluktuasi
populasi dan interaksi satu dengan lainnya. Ringkasnya komunitas adalah seluruh
populasiyang hidup bersama pada suatu daerahdan organisme yang hidup bersama ini sering
disebut juga sebagai komunitas biotik (Odum, 1971).
Mempelajari komunitas akan lebih baik apabila kita sudah lebih dulu mengenal
karaktermasing-masing komponen penyusunnya. Misalnya apakah tumbuhan termasuk herba,
epifit, merambat atau apakah hewan hidup terrestrial atau aquatik, masing-masing memiliki
karakter yang spesifik. Hewan aquatik misalnya, kita harus mengenal lebih dulu
morfologinya, fisiologi dan sistem reproduksinya, bagaimana kedudukannya dalam rantai
makanan, bersifat planktonik, bentik atau perenang aktif, hidup dan mencari makan di daerah
permukaan, ditengah atau didasar perairan dan lain sebagainya (Odum, 1971).
Komunitas sebagai suatu organisasi kehidupan tersusun dari beberapa komponen yang
masing-masing komponen memiliki dinamikanya masing-masing dan dikenal sebagai
struktur komunitas. Sebelum mempelajari hubungan komunitas dengan lingkungannya salah
satu kajian untuk mempelajari komunitas adalah mengamati struktur komunitas
(Resosoedarmo, 1990).
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa definisi komunitas itu?
b. Bagaimana sebaran dalam komunitas?
c. Bagaimana struktur komunitas?
d. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan komunitas?
e. Bagaimana parameter struktur komunitas?
f. Apa saja komposisi komunitas?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini agar dapat mengetahui pengertian dari
komunitas, sebaran dalam komunitas, macam-macam struktur komunitas, faktor-faktor yang
mempengaruhi perubahan komunitas, parameter struktur komunitas dan komposisi
komunitas.
BAB ll
KAJIAN PUSTAKA
b. Pola zonasi adalah pola dalam komunitas yang terbentuk karena dipengaruhi oleh
pasang surut air laut. Pola zonasi dapat terlihat pada komunitas spesies yang hidup
dilaut intertidal ( pasang surut), litoral ( permukaan terbuka) dan abysal ( laut
dalam)
c. Pola-pola kegiatan atau priodisitas adalah pola dalm komunitas yang didasarkan
pada kegiatan atau aktivitas oleh organisme tertentu. Misalnya pada komunitas
Zooplankton di danau dan laut. Zooplankton migrasi pada malam hari ke
permukaan air untuk mencari mangsa, kemudian turun ke daerah yang lebih dalam
untuk menghindari panas. Selain itu pada organisme yang bersifat nocturnal
( lebih aktif pada malam hari) dan organisme crepuscula ( aktif pada senja hari).
Hewan nocturnal
d. Pola reproduktif merupakan pola dalam komunitas yang disesaikan dengan cara
organisme dalam bereproduksi. Contohnya komunitas burung bermigrasi mencari
tempat untuk bertelur. Selain itu pada komunitas ikan bermigrasi ke daerah
estuaria untuk memijah.
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari penjabaran diatas adalah komunitas adalah
sekelompok manusia yang memiliki rasa peduli satu sama lain lebih dari yang seharusnya.
Dapat diartikan bahwa komunitas adalah kelompok orang yang saling mendukung dan saling
membantu antara satu sama lain. Ada beberapa pola dalam sebaran komunitas antara lain : 1.
Pola stratifikasi (pelapisan tegak), 2. Pola-pola zonasi (pemisahan ke arah mendatar), 3. Pola-
pola kegiatan (periodisitas), 4. Pola jaring-jaring (organisasi jaringan kerja di dalam rantai
pangan), 5. Pola reproduktif (asosiasi-asosiasi orang anak-anak, klone-klone tanaman dan
sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA