Berdasarkan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 Ketua, Wakil Ketua, dan Hakim
sebelum diberhentikan tidak dengan hormat, diberhentikan sementara oleh Presiden atas
usul Menteri dengan persetujuan Ketua Mahkamah Agung. Seorang Hakim yang
diberhentikan dari jabatannya, tidak dengan sendirinya diberhentikan dari statusnya sebagai
pegawai negeri. Apabila terhadap Ketua, Wakil Ketua, atau Hakim dikeluarkan surat
perintah penangkapan yang diikuti dengan penahanan, Ketua, Wakil Ketua, atau Hakim
dimaksud diberhentikan sementara terlebih dahulu dari jabatannya.
Ketua, Wakil Ketua, dan Hakim diberhentikan tidak dengan hormat dari jabatannya
oleh Presiden atas usul Menteri, setelah mendapat persetujuan Ketua Mahkamah Agung
dengan alasan:
Daftar Pustaka:
Undang undang Nomor 14 tahun 2002