“INTEGRASI NASIONAL”
Dosen Mata Kuliah : Narwan Majidah,.S.Pdi,.M.Pdi
DISUSUN OLEH
KELOMPOK IV
1. ALEDA P. REIMIALY
2. ANANDA D. HATAUL
3. AYU NURMALA
4. ARDILAWATY HARUN
5. ARIKA ODE
6. DIAN FITA ODE
7. GABRIEL LELAPARY
8. HEIDY C. PAUNO
9. JOICE M. AMELAMAN
10. LA HENDRA
11. MEIRSIA L. LUIK
12. MELISA GITA PARY
KELAS : B1 AMBON
MALUKU HUSADA
AMBON
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat TYME karena atas berkat
dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah kami yang berjudul ‘
INTERGRASI NASIONAL” dengan waktu yang di tentukan. Terimaksih juga
kami ucapkan kepada Bapak Narwan Majidah,.S.Pdi,.M.Pdi yang telah
memberikan tugas kepada kami.
Kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan
dan kesalahan baik dari segi bahasa maupun dari segi pembahasannya, oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca akan memperbaiki
penulisan ini.
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................2
C. Tujuan.............................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Integrasi berasal dari bahasa inggris “integration” yang berarti
kesempurnaan atau keseluruhan. Intergasi sosial dimaknai sebagai proses
penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan
masyarakat yang memiliki keserasian fungsi. Integrasi sosial akan
terbentuk apabila sebagian besar masyarakat memiliki kesepakatan
tentang batas-batas teritorial, nilai-nilai, norma-norma, dan pranata-
pranata sosial.
Di Indonesia istilah integrasi masih sering disamakan dengan
istilah pembauran atau asimilasi, padahal kedua istilah tersebut
memiliki perbedaan. Integrasi diartikan dengan integrasi kebudayaan,
integrasi sosial, dan pluralisme sosial. Sementara pembauran dapat
berarti penyesuaian antar dua atau lebih kebudayaan mengenai berapa
unsur kebudayaan (cultural traits) mereka yang berbeda atau
bertentangan, agar dapat dibentuk menjadi suatu sistem kebudayaan
yang selaras (harmonis). Caranya adalah melalui difusi (penyebaran),
dimana unsur kebudayaan baru diserap ke dalam suatu kebudayaan
yang berada dalam keadaan konflik dengan unsur kebudayaan tradisional
tertentu. Cara penanggulangan masalah konflik adalah melalui
modifikasi dan koordinasi dari unsur -unsur kebudayaan baru dan
lama. Inilah yang disebut sebagai Integrasi Sosial (Theodorson &
Theodorson, 79 dalam Danandjaja, 1999).
Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan
perbedaan perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya
keserasian dan keselarasan secara nasional. Seperti yang kita
ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik
dari kebudayaan ataupun wilayahnya. Di satu sisi hal ini membawa
dampak positif bagi bangsa karena kita bisa memanfaatkan kekayaan
alam Indonesia secara bijak atau mengelola budaya budaya yang
melimpah untuk kesejahteraan rakyat, namun selain menimbulkan
sebuah keuntungan, hal ini juga akhirnya menimbulkan masalah yang
baru. Kita ketahui dengan wilayah dan budaya yang melimpah itu
akan menghasilkan karakter atau manusia manusia yang berbeda pula
sehingga dapat mengancam keutuhan bangsa Indonesia.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Agar mahasiswa mengetahui apa saja bentuk integrasi di Indonesia
serta strategi dan bentuknya di masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
a) Integrasi Normatif
Integrasi normatif bisa diartikan sebagai bentuk integrasi
yang terjadi karena adanya norma-norma yang berlaku di
masyarakat. Norma merupakan hal yang mampu mempersatukan
masyarakat. Contohnya, bangsa Indonesia dipersatukan prinsip
Bhinneka Tunggal İka.
b) Integrasi Fungsional
Integrasi fungsional muncul disebabkan fungsi-fungsi
tertentu dalam masyarakat. Integrasi dapat terbentuk dengan
mengedepankan fungsi dari masing-masing pihak yang ada dalam
masyarakat. Sebagai contoh, Indonesia terdiri dari bermacam-
macam suku.
c) Integrasi Koersif
Integrasi ini terbentuk karena ada kekuasaan yang dimiliki
penguasa. Maksudnya, penguasa menerapkan cara-cara koersif
atau kekerasan. Sebagai contoh integrasi koersif adalah perusuh
yang berhenti mengacau ketika polisi menembakkan gas air mata
ke kerumunan perusuh tersebut.
C. Strategi Intergrasi
1. Strategi Asimilasi
Asimilasi adalah proses percampuran dua macam
kebudayaan atau lebih menjadi satu kebudayaan yang baru, di
mana dengan percampuran tersebut maka masing-masing unsur
budaya melebur menjadi satu sehingga dalam kebudayaan yang
baru itu tidak tampak lagi identitas masing-masing budaya
pembentuknya. Ketika asimilasi ini menjadi sebuah strategi
integrasi nasional, berarti bahwa negara mengintegrasikan 191
masyarakatnya dengan mengupayakan agar unsur-unsur budaya
yang ada dalam negara itu benar-benar melebur menjadi satu dan
tidak lagi menampakkan identitas budaya kelompok atau budaya
lokal. Dengan strategi yang demikian tampak bahwa upaya
mewujudkan integrasi nasional dilakukan tanpa menghargai unsur-
unsur budaya kelompok atau budaya lokal dalam masyarakat
negara yang bersangkutan. Dalam konteks perubahan budaya,
asimilasi memang bisa saja terjadi dengan sendirinya oleh adanya
kondisi tertentu dalam masyarakat. Namun bisa juga hal itu
merupakan bagian dari strategi pemerintah negara dalam
mengintegrasikan masyarakatnya, yaitu dengan cara melakukan
rekayasa budaya agar integrasi nasional dapat diwujudkan. Dilihat
dari perspektif demokrasi, apabila upaya yang demikian itu
dilakukan dapat dikatakan sebagai cara yang kurang demokratis
dalam mewujudkan integrasi nasional.
2. Strategi Akulturasi
Akulturasi adalah proses percampuran dua macam
kebudayaan atau lebih sehingga memunculkan kebudayaan yang
baru, di mana ciri-ciri budaya asli pembentuknya masih tampak
dalam kebudayaan baru tersebut. Dengan demikian berarti bahwa
kebudayaan baru yang terbentuk tidak “melumat” semua unsur
budaya pembentuknya. Apabila akulturasi ini menjadi strategi
integrasi yang diterapkan oleh pemerintah suatu negara, berarti
bahwa negara mengintegrasikan masyarakatnya dengan
mengupayakan adanya identitas budaya bersama namun tidak
menghilangkan seluruh unsur budaya kelompok atau budaya lokal.
Dengan strategi yang demikian tampak bahwa upaya mewujudkan
integrasi nasional dilakukan dengan tetap menghargai unsur-unsur
budaya kelompok atau budaya lokal, walaupun penghargaan
tersebut dalam kadar yang tidak terlalu besar. Sebagaimana
asimilasi, proses akulturasi juga bisa terjadi dengan sendirinya
tanpa sengaja dikendalikan oleh negara. Namun bisa juga
akulturasi menjadi bagian dari strategi pemerintah negara dalam
mengintegrasikan masyarakatnya. Dihat dari perspektif 192
demokrasi, strategi integrasi nasional melalui upaya akulturasi
dapat dikatakan sebagai cara yang cukup demokratis dalam
mewujudkan integrasi nasional, karena masih menunjukkan
penghargaan terhadap unsur-unsur budaya kelompok atau budaya
lokal.
3. Strategi Pluralis
Paham pluralis merupakan paham yang menghargai
terdapatnya perbedaan dalam masyarakat. Paham pluralis pada
prinsipnya mewujudkan integrasi nasional dengan memberi
kesempatan pada segala unsur perbedaan yang ada dalam
masyarakat untuk hidup dan berkembang. Ini berarti bahwa dengan
strategi pluralis, dalam mewujudkan integrasi nasional negara
memberi kesempatan kepada semua unsur keragaman dalam
negara, baik suku, agama, budaya daerah, dan perbedaan-
perbedaan lainnya untuk tumbuh dan berkembang, serta hidup
berdampingan secara damai. Jadi integrasi nasional diwujudkan
dengan tetap menghargai terdapatnya perbedaan-perbedaan dalam
masyarakat. Hal ini sejalan dengan pandangan multikulturalisme,
bahwa setiap unsur perbedaan memiliki nilai dan kedudukan yang
sama, sehingga masingmasing berhak mendapatkan kesempatan
untuk berkembang.
D. Integrasi Di Indonesia
A. Kesimpulan
Integrasi berasal dari bahasa inggris “integration” yang berarti
kesempurnaan atau keseluruhan.Integrasi nasional adalah usaha dan
proses mempersatukan perbedaan perbedaan yang ada pada suatu negara
sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional. Seperti
yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat
besar baik dari kebudayaan ataupun wilayahnya. Di satu sisi hal ini
membawa dampak positif bagi bangsa karena kita bisa memanfaatkan
kekayaan alam Indonesia secara bijak atau mengelola budaya budaya
yang melimpah untuk kesejahteraan rakyat, namun selain
menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini juga akhirnya menimbulkan
masalah yang baru.
B. Saran
Integrasi nasional sangat diperlukan oleh negara indonesia
karena dari integrasi nasional dapat mempersatukan perbedaan-
perbedaan yang ada di indonesia, sehingga tidak adanya konflik
perpecahan yang terjadi dikarenakan perbedaan semata. Walaupun
indonesia ini berbeda-beda suku, ras, agama, dan budaya, tetapi tetap
indonesia adalah negara yang satu yang mempunyai satu tujuan untuk
memakmurkan negara indonesia.
DAFTAR PUSTAKA