Anda di halaman 1dari 2

PENTINGNYA BUDAYA LITERASI

SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF PENYEBARAN HOAX

Salah satu masalah besar, yang dimiliki oleh sebuah negara yang menganut sistem
demokrasi adalah kemampuam berpikir rakyatnya. Kebebasan berbicara dan berpendapat, yang
dianut oleh sebuah negara demokrasi dengan tujuan agar rakyat bisa berperan aktif dalam
kemajuan negaranya, kini di salah gunakan untuk membuat berita-berita hoaks oleh beberapa
oknum yang tidak bertanggung jawab dan hanya ingin mendapat keuntungan dari hal ini.

Dewasa ini dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, terdapat 80jt lebih
pengguna internet di Indonesia, dan mayoritasnya menggunakan internet sebagai sarana
memainkan media sosial. Selain memiliki sisi positif yaitu untuk memudahkan komunikasi dan
mendapatkan informasi, media sosial juga kerap digunakan sebagai media untuk menyebarkan
berita hoaks yang banyak berisi ujaran kebencian dan isu SARA.

Rakyat yang memiliki kemampuan berpikir rendah, akan cenderung menggunakan


interpretasi otomatis mereka dalam menanggapi berita. Sehingga mereka akan lebih mudah
percaya dan terprovokasi. Alhasil, masyarakatpun terpecah belah hanya karena berita yang tidak
jelas kebenarannya.

Sedangkan, rakyat yang memiliki kemampuan berpikir kritis dan logis karena memiliki
wawasan serta perspektif yang luas, tidak akan membiarkan interpretasi otomatis mereka menilai
sebuah objek berita. Mereka akan menggunakan nalar mereka untuk mencari tahu terlebih
dahulu tentang kebenaran sebuah objek berita, sehingga merekapun akan lebih bijak dalam
menanggapi sebuah berita. Alhasil, kerukunan dalam masyarakatpun akan tetap bisa terjaga.

Wawasan serta perspektif yang luas, sangat erat kaitannya dengan kemampuan berpikir
kritis dan logis seorang individu. Kemampuan berpikir kritis dan logis ini bukanlah kemampuan
spesial yang seorang invidu miliki dari lahir, melainkan ia dibentuk dari pengalaman, pergaulan
serta buku yang dibaca oleh seorang individu.
Seorang pepatah berkata “Kamu adalah apa yang kamu baca”. Membaca membuat kita
mengetahui tentang hal-hal baru, pemahaman yang baru, informasi yang baru, cara-cara baru
dalam mengendalikan dan menyelesaikan permasalahan yang kita miliki. Selama membaca, kita
akan mengerti perbedaan persektif banyak orang dalam menyikapi berbagai persoalan, itu akan
membuat kita sadar dan memahami dunia, serta menjadikan kita seorang invidu yang berpikiran
terbuka.

Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa buku mengandung banyak sekali ilmu dan
informasi yang langsung bisa kita dapatkan dari sang pakar. Buku yang kita baca, membantu
pikiran kita menjadi semakin aktif dan tajam. Pikiran yang aktif dan tajam akan membuat kita
memiliki kemampuan berpikir kritis dan logis dalam menyikapi berita-berita yang mengandung
ujaran kebencian dan isu SARA.

Anda mungkin juga menyukai