Anda di halaman 1dari 8

Laporan Praktikum Biokimia

Acara II. Uji Pati

Nama : Anggun Abdi Yoga No. Mahasiswa: 20200210082

Gol/Kel :Agroteknologi B Co- ass : Nikita Raissa K

Assisten : Eka Fitriastuti

I. Tujuan

Untuk mengetahui kadar pati pada umbi singkong.

II. Bahan dan Alat

Bahan :

1. Singkong sebesar 1 gram


2. Aquades
3. NaOH 1 M
4. Nelson c
5. Arsenomolibdat
6. Hcl 25%

Alat:

1. Penyaring
2. Erlenmeyer
3. Pemanas atau bias menggunakan kompor
4. Tabung reaksi
5. Spectrofotometri
III. Cara Kerja
 Cuci singkong dan Encerkan lagi
Ambil sampel 10 ml aquadest sampai 10
di Marut singkong
ml
 

Tambahkan NaOG 1  
Timang 1 gram
N sebanyak 4 ml Dan Divortex
himhha homogen

cuci dengan Encerkan kembali  


aquades 3 x sampai larutan 100
ml
Setelah itu spectro,
  1 tabung reaksi
Di saring dilakukan 3 kali
suspensinya pengukuran
Saring dan diambil
fitratnya

Pindahkan  
residunya ke
erlenmeyer Lalu 1 sampel
  dibagi menjadi 3
ulangan
Tabahkan aquades
 
20 ml dan HCl 20 ml
Tambahkan nelson
c 1 ml

Panaskan selama
2,5 jam (30 menit) Kemudian
panaskan tabung
  reaksi selama
3menit didalam
Diamkan beberapa waterbath
saat, sampai agak
dingin  

  Diamkan larutan, setelah


Encerkan larutan tsb agak dingin tambahkan
menjadi 25 ml arsenomolobdad 1 ml
IV. Hasil Pengamatan

Absorbansi Absorbansi Absorbansi


Jenis sampel Rerata
1 2 3
Sampel 1 0,447 0,449 0,457 0,451
Sampel 2 0,411 0,410 0,410 0,410
Sampel 3 0,419 0,432 0,430 0,427

Rumus Kadar Pati (%)

X . Faktor Pengenceran . 0 ,9. 100 %


Kadar Pati ( % )=
Berat Sample (mg)

Keterangan :

X=
Rerata Hasil Spektrometri−b
a
b = 0,063
a = 5,618
Faktor Pengenceran = 2500

V. Perhitungan

1. Sampel 1

0,451−0,063
X= 5,618
=0,069

0,069. 2500. 0,9.100 %


Kadar Pati ( % )=
1000

¿ 0,155%
2. Sampel 2

0,410−0,063
X= 5,618
=0,061

0,061. 2500. 0,9.100 %


Kadar Pati ( % )=
1000
¿ 0,137%

3. Sampel 3

0,427−0,063
X= 5,618
=0,064

0,064 .2500. 0,9. 100 %


Kadar Pati ( % )=
1000
¿ 0,1 44%

4. Pembahasan
Pati merupakan homopolimer glukosa dengan ikatan α-
glikosidik, yang banyak terdapat pada tumbuhan terutama pada biji-
bijian, umbi-umbian. Berbagai macam pati tidak sama sifatnya,
tergantung dari panjang rantai atom karbonnya, serta lurus atau
bercabang (Ii & Pustaka, 2002) Pati dalam jaringan tanaman
mempunyai bentuk granula (butir) yang berbeda-beda. Bila pati
mentah dimasukkan ke dalam air dingin, granula patinya akan
menyerap air dan membengkak. Granula pati dapat dibuat
membengkak luar biasa, tetapi bersifat tidak dapat kembali lagi pada
kondisi semula, perubahan ini diebut gelatinasi. Pati yang telah
mengalami gelatinasi dapat dikeringkan, tetapi molekul-molekul
tersebut tidak dapat kembali lagi ke sifat-sifatnya sebelu gelatinasi.
Suhu gelatinasi tergantung juga pada konsentrasi pati. Bila
dihidrolisis, dengan perlakuan asam atau dengan penggunaan enzim –
enzim menghasilkan dekstrin dari senyawa kompleks yang bermacam
– macam, maltosa dan hsil akhirnya berupa glukosa. Pada hidrolisis
pati, air akan menyerang 1-4 α glukosa pati membentuk dekstrin atau
glukosa tergantung pada derajat pemecahan rantai polisakarida. Reaksi
hidrolisis dapat dinyatakan dengan persamaan:(C6H10O5)n + nH2O
Nn C6H12O6.
Pengujian pada Umbi singkong ntuk mengetahui kadar pati
pada umbi, dilakukan uji pada umbi singkong setelah dilakukanya
pengenceran aquadest sampai 100 ml, lalu disaring untuk diambil
fitratnya, dan diaambil 1 ml reaksi 1,2,3,. Untuk mendapatkan endapan
merah tabung reaksi dipanaskan selama 30 menit. Setelah sampel agak
dingin dimasukan arsenomolibdat sebanyak 1 milili pada masing
masing sampel. Setelah itu tambahkan 7 ml aquades pada masing –
masing sampel sampai volime semua 10 ml dan di gojog hingga
berubah warna menjadi kebiruan dimana berdasarkan hasil
pengamatan menunjukkan perubahan warna menjadi kebiruan biru .
Hal ini bahwa mengindikasikan pati belum terhidrolisis sempurna
asam klorida (HCl) dan dengan bantuan yang berfungsi mempercepat
proseshidrolisis pati dengan asam klorida. Setelah terhidrolisis asam,
kelebihan asam yang adadalam campuran dinetralkan dengan NaOH.
Penetralan ini bertujuan agar kelebihan asam berubah menjadi garam
akibat bereaksi dengan basa yang menyebabkan tidak ada lagi
asamyang tersisa sehingga untuk uji selanjutnya dapat dilangsungkan
dan tidak mengganggu prosesselanjutnya
. Setelah menjadi homogeny analisis dengan spectrofotometri
dengan panjang glombang 540. Hasilnya larutan sampel dan blanko
sama-sama berwarna bening. Pada smpel 1 memiliki 0,155%, pasa
sampel 2 memiliki 0,37%, dan pada sampel 3 mempunyai 0,144 %
kadar pati.
5. Kesimpulan

Setelah sampel tambahkan 7 ml aquades pada masing –masing sampel sampai


volime semua 10 ml dan di gojog hingga berubah warna menjadi kebiruan .
berdasarkan hasil pengamatan menunjukkan perubahan warna menjadi kebiruan biru .
Hal ini bahwa mengindikasikan pati belum terhidrolisis sempurna asam klorida (HCl)
dan dengan bantuan yang berfungsi mempercepat proseshidrolisis pati dengan asam
klorida. Kadar zat pati yang terkandung dalam umbi singkong yang digunakan dalam
praktikum Pada smpel 1 memiliki 0,155%, pasa sampel 2 memiliki 0,37%, dan pada
sampel 3 mempunyai 0,144 % kadar pati.

DAFTAR PUSTAKA
Cerna, T., Pangan, S., & Herawati, H. (2010). Potensi pengembangan produk pati tahan
cerna sebagai pangan fungsional. 024.

Dari, P., Ganyong, U., & Gembili, U. D. A. N. (2004). KARAKTERISASI SIFAT


FISIKOKIMIATEPUNG UMBI DAN TEPUNG. 1(1), 29–37.

Ii, B. A. B., & Pustaka, T. (2002). No Title. 5–21.

ISOLASI_PATI_UBI_KAYU_DAN_FERMENTASI_JUN. (n.d.). Retrieved from:


http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jppp/article/download/3444/2918

academia.edu.(n.d) Pembahasan uji pati dari umbi singkong. Retrieved from::


https://www.academia.edu/9261532/Pembahasan_uji_pati_dari_umbi_singkong
Yogyakarta, __ ___________ ____
Asisten Praktikan

( ) (

Anda mungkin juga menyukai