Anda di halaman 1dari 83

PERMENKES RI NO.

28/2017
• Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan

UU RI NO. 4/2019
• Kebidanan

KEPMENKES RI NO. HK.01.07/320/2020


• Standar Profesi Bidan
• Kondisi kesehatan yang mengancam jiwa yang terjadi
dalam kehamilan atau selama dan sesudah persalinan
dan kelahiran. Terdapat sekian banyak penyakit &
gangguan dalam kehamilan yang mengancam
keselamatan ibu & bayinya (Chamberlain, Geoffrey &
Phillip Steer, 1999)
KASUS OBSTETRI, yg
apabila tdk segera
ditangani akan
berakibat kematian
Cara mencegah Cara merespon

Penatalaksanaan
Pengkajian awal
awal

PERAN BIDAN
 Perencanaan yang baik
 Mengikuti panduan yang baik
 Melakukan pemantauan terus
menerus terhadap ibu/pasien
 Memahami situasi klinik, diagnose
medis & tindakan yg harus dilakukan
 Memahami obat-obatan
 Mengetahui peralatan emergensi
Tetap tenang

Jangan membiarkan ibu sendirian

Cari pertolongan

Tidak sadar  pengkajian jalan nafas

Lakukan pemeriksaan  TTV, warna kulit,


perdarahan
• Jalan nafas & pernafasan: sianosis, gawat nafas
• Perdarahan pervaginam: jika ada  apakah ibu hamil?
• Demam?
• Nyeri abdomen?
• Perhatikan tanda tanda: kontraksi uterus, pucat, lemah,
pusing, sakit kepala, pandangan kabur, pecah ketuban, gawat
nafas
• Pengenalan kondisi gadar
• Stabilisasi pasien
• Menyiapkan sarana dan prasarana di kamar bersalin
• Memiliki ketrampilan klinik
 Ibu diletakkan dalam posisi miring kiri & beri
oksigen, bahkan ibu tidak sadar
 Pusatkan perhatian pada resusitasi & usaha
stabilisasi ibu
 Takikardia & hipotensi  gejala terberat
syok
 Keadaan emergensi seringkali bukan dari
penyebab obstetri
ANTEPARTUM INTRAPARTUM POSTPARTUM
• Perdarahan • Tali pusat menumbung • Atonia uteri
• Abortus • Rupture uteri • Laserasi jalan lahir
• KET • Distosia bahu • Retensio plasenta
• Mola Hidatidosa • Eklampsi
• Plasenta previa • Infeksi puerperalis
• Solusio plasenta
• Eklampsi/preeklampsi
TINDAKAN SEGERA
• PENILAIAN AWAL  fisik dan TTV
• PENILAIAN KLINIK LENGKAP  anamnesis, fisik umum, obstetric,
panggul
Perdarahan yang terjadi dalam masa kehamilan,
persalinan dan nifas

PENILAIAN
• SYOK
• Hamil/persalinan/nifas
• Usia kehamilan/persalinan/nifas
• Diagnosis
AWAL KEHAMILAN < 20 MGG
• Abortus
• Mola Hidatidosa
• KET

KEHAMILAN LANJUT > 20 MGG


• Solusio Plasenta
• Plasenta Previa
Seorang wanita, 28 tahun datang ke Praktik Mandiri Bidan, dengan
keluhan terlambat haid 3 bulan, saat ini mengeluarkan darah dari
kemaluan dan terasa nyeri di perut bagian bawah.

Apa yang saudara pikirkan?


Pikirkan kemungkinan ABORTUS pada wanita usia
reproduktif maka kenali dan segera tangani komplikasi yg
ada
GEJALA & Terlambat haid (> dari 1 bulan)
TANDA
Terjadi perdarahan per vagina

Nyeri perut bawah

Keluarnya masa kehamilan

Karena berbagai alasan tertentu  pasien abortus provokatus segan atau


dengan sengaja menyembunyikan penyebab abortus yang dapat
membahayakan keselamatan jiwa
ABORTUS Abortus spontan  abortus yg terjadi secara
alamiah tanpa adanya upaya dari luar

Abortus provokatus  akibat upaya tertentu


utk mengakhiri kehamilan

Kejadian
Menuru WHO 10% dr kehamilan
Seorang wanita datang ke Praktik Mandiri Bidan dengan
keluhan kram pada perut bawah, mengeluarkan darah
banyak dari kemaluan, keluar jaringan, hasil pemeriksaan
menunjukkan uterus lebih kecil dari usia kehamilan.

Diagnosa apa yang terjadi pada Ibu tsb?


IMINENS
INSIPIEN
INKOMPLIT
KOMPLIT
IMINENS INSIPIEN

• Perdarahan pervaginm sedikit • Perdarahan >> kadang bergumpal


• Hasil konsepsi masih di dalam uterus • Hasil konsepsi masih di dalam uterus
• Tidak ada pembukaan OUI • Terdapat pembukaan serviks
• Nyeri memilin • Mules/nyeri sering dan kuat
• Uterus sesuai dengan usia kehamilan • Uterus sesuai dengan usia kehamilan
• Tes hamil (+)
INKOMPLIT KOMPLIT

• Pengeluaran sebagai hasil konsepsi • Semua hasil konsepsi sudah dikeluarkan


• Masih ada sisa di dalam uterus • OUI tertutup
• Terdapat pembukaan OUI dan teraba sisa • Perdarahan sedikit
• Perdarahan >>>/tidak berhenti jika hasil • Uterus lebih kecil
konsepsi belum keluar semua
• Bisa sampai syok
ABORTUS INKOMPLITUS  PENTING UTK
MENENTUKAN ADA/TIDAK KOMPLIKASI BERBAHAYA
(SYOK, PERDARAHAN HEBAT, INFEKSI & TRAUMA
INTRA ABDOMEN
ABORTUS IMINENS Tirah baring total 24-48 jam
Bila keadaan membaik kontrol 1-2 mgg mendatang

ABORTUS INKOMPLIT Evakuasi semua sisa konsepsi


Pemeriksaan hasil proses evakuasi untuk menentukan
adanya massa kehamilan dan bersihnya kavum uteri

ABORTUS KOMPLIT Apabila menderita anemia perlu diberi sulfas ferrosus atau
transfuse
 Abortus spontan  didahului dengan pendarahan dalam desidua basalis, berakibat
plasenta terlepas sebagian atau seluruhnya. Keadaan ini menyebabkan janin
kekurangan O2 dan nutrisi.

 Abortus < 8 mgg biasanya pelepasan terjadi sempurna, tanpa tertinggalnya sisa
hasil konsepsi karena vili chorialis belum menembus terlalu dalam pada lapisan
desidua sehingga terjadi abortus completus.

 Abortus yang lebih tua  oleh karena vili chorialis telah menembus lebih dalam
pada lapisan desidua, hasil konsepsi tidak bisa keluar seluruhnya, terjadilah
ABORTUS INCOMPLETUS. Apabila sisa hasil konsepsi yang tertahan tidak segera
dikeluarkan akan mengganggu kontraksi uterus, yang dapat mengakibatkan
pendarahan.
Seorang wanita datang ke Praktik Mandiri Bidan menyatakan
kehamilan ke tiga, usia kehamilan 3 bulan dengan keluhan
perdarahan sedikit, mual muntah 5-6 kali. Hasil pemeriksaan TD
130/80 mmHg, TFU 3 jari di bawah pusat, Ballotemen (-), DJJ (-).

Diagnosa apa yang terjadi pada Ibu tsb?


Suatu kehamilan di mana hasil konsepsi
tidak berkembang menjadi embrio, tetapi
terjadi proliferasi abnormal dari villi
khorialis
• Pasien menyadari adanya kehamilan
• Amenore 2 periode atau lebih
• PEMBESARAN ABDOMEN
• NAUSEA DAN VOMITUS >>>> (14-30% PASIEN)
• TANDA TANDA JANIN TIDAK ADA
• Nyeri perut
• Terdiagnosis antara kehamilan minggu ke 11 dan ke
20
• Perdarahan pervaginam berwarna kecoklatan
disertai dg jaringan menyerupai buah anggur
Umur < 20 th/ > 35 th

Paritas tinggi

Riwayat mola

Riwayat genetika

Faktor makanan
 Anemia terjadi pada kasus-kasus prolonged
bleeding
 KADAR ß-HCG YANG TINGGI
 Tanda lainnya yang dapat ditemukan pada
kehamilan mola adalah hipertiroid dan
terbentuknya kista ovarium yang disebabkan
tingginya kadar β-hCG perdarahan terutama
pada CMH
DATA SUBYEKTIF DATA OBYEKTIF

Amenorea Tidak terdengar DJJ

Nyeri perut hCG >>> utama setelah hari ke 100

Keluar vesikel vesikel yg menyerupai


USG
anggur
Uterus lebih besar/ tidak sesuai usia
kehamilan
Tidak teraba bagian janin
• Pemeriksaan umum: pasien tampak dehidrasi
dan kurus apabila terdapat muntah dan
kehilangan berat badan yg hebat
• Pemeriksaan abdomen: lebih besar dari usia
Kehamilan (50%), lebih kecil dari usia
kehamilan (25%), tidak ada DJJ
• Pemeriksaan pelvis: pemeriksaan dg
spekulum terlihat darah atau vesikel2 yg
menyerupai buah anggur di dalam vagina
Pengeluaran jaringan mola
KEHAMILAN EKTOPIK
• Kehamilan yang terjadi di luar Rahim
• Kejadian 2% dr kehamilan
KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU
• Nyeri abdomen akut disertai perdarahan masif karena terjadi
rupture di lokasi implantasi
• Umur 35 tahun atau lebih saat hamil.
• Riwayat radang panggul dan endometriosis.
• PMS (gonore dan chlamydia)
• Riwayat KET
• Abortus habitualis
• Riwayat operasi area perut dan panggul.
• Riwayat pengobatan terkait masalah kesuburan.
• Menggunakan alat kontrasepsi jenis spiral.
• Merokok
DIAGNOSIS DINI

• Sebelum usia kehamilan 6 mgg, paling awal 4,5 mgg &


sebelum adanya gejala

PEMERIKSAAN UMUM

• Kesakitan dan pucat, tanda syok, perut mengembung


nyeri tekan
Seorang perempuan umur 30 tahun datang ke RS untuk
memeriksakan kehamilannya. Pasien menyatakan hamil 3 bulan
dengan keluhan tadi pagi keluar bercak darah dan nyeri pada
perut bagian bawah. Hasil pemeriksaan: uterus sedikit membesar
dari normal, serviks tertutup, dan nyeri goyang porsio.

Apa diagnosis yang tepat pada kasus tersebut?


DATA SUBYEKTIF DATA OBYEKTIF

Terlambat haid Tanda kehamilan muda


Nyeri perut bagian bawah NYERI GOYANG
perdarahan pervaginam Uterus agak membesar
Cavum douglas menonjol &
nyeri raba
• Amenore
• Nyeri goyang portio Penegakan Diagnosa dibantu
TRIAS KET • Perdarahan pervaginam dengan PEMERIKSAAN USG
Persiapan laparotomy

Kerusakan berat pada tuba  salpingektomi

Kerusakan ringan  usahakan salpingostomi (utk


mempertahankan tuba
Sebelum memulangkan  penggunaan kontrasepsi
kunjungan ulang 4 mgg
Definisi Plasenta yg letaknya abnormal yaitu pd SBR,
menutupi atau tidak menutupi OUI

Frekuensi 0.4 – 0.6%

Etiologi  tidak diketahui dengan jelas

Klasifikasi  Totalis, Parsialis, Marginalis,


Letak rendah
PATOGENESIS Kerusakan endometrium korpus 
implantasi kurang baik  SBR

Kebutuhan nutrisi >> normal plasenta


melebar  SBR/OUI

Gejala: Awal  bercak, darah segar,


malam hari, Asal dari ibu (bayi 10%)
DIAGNOSIS

• Anamnesis, periksa luar, inspekulo

PENATALAKSANAAN

• Seksio sesar – pervaginam


• Ekspektatif dan aktif
• Perdarahan tanpa nyeri, biasanya
Anamnesis merah segar, tanpa sebab

Periksa • Terbawah tidak masuk PAP


luar

Inspekulo • Perdarahan OUI


• Penatalaksanaan plasenta previa pada ibu yang datang
dengan perdarahan pervaginam saat kehamilan belum
aterm adalah untuk menjaga kehamilan selama mungkin
agar harapan hidup bayi meningkat.

• < 37 minggu
• Perdarahan tdk aktif
EKSPEKTATIF • Belum inpartu
• KU ibu Baik (Hb>8 g%)
• Janin hidup

• Rawat inap, tirah baring


• Pemeriksaan USG: implantasi plasenta, usia kehamilan, presentasi janin
• Perbaiki anemia
• Tanpa memandang maturitas janin
• Perdarahan aktif, KU jelek
AKTIF
• Inpartu
• Janin mati, kongenital mayor
PERBAIKI KU

• Infus, atasi syok

TENTUKAN TERMINASI

• KU jelek : SC
• KU baik : PDMO
Definisi Terlepasnya plasenta dari tempat
implantasinya yang normal sebelum janin lahir
pada kehamilan > 28 mgg

Frekuensi 2%

Etiologi  umur, multiparitas, usia ibu, TP


pendek, trauma
DIAGNOSIS

• Gambaran klinis: perdarahan dengan nyeri,


kehitaman, anemia/syok, uterus tegang,
bagian janin sukar diraba, DJJ (-), plasenta
ada cekungan

PENATALAKSANAAN

• Ekspektatif dan aktif


• Pembukaan lengkap:
Perdarahan ekstraksi vacuum
• PERSALINAN SEGERA
hebat • Pembukaan belum lengkap:
SC

Perdarahan • IBU TDK BAHAYA 


ringan PERHATIKAN DJJ
GEJALA & TANDA UTAMA FAKTOR PREDISPOSISI PENYULIT LAIN DIAGNOSA
Perdarahan tanpa Grande multipara Syok Plasenta previa
nyeri, usia gestasi > 22 Bagian terendah janin
mgg belum masuk PAP
Darah segar
Perdarahan dapat
terjadi setelah miksi
atau defekasi, aktivitas
fisik
Perdarahan dengan Hipertensi Syok yang tidak sesuai Solusio plasenta
nyeri intermiten Trauma abdominal Anemia berat
Warna darah kehitaman Defisiensi gizi Melemah atau
hilangnya gerak janin
Gawat janin atau
hilangnya DJJ
Uterus tegang dan nyeri
Tanyakan karakteristik perdarahan, kapan mulai terjadi,
seberapa banyak, warnanya, adakah gumpalan, rasa nyeri
ketika perdarahan
Periksa TD ibu, suhu, nadi & DJJ.
Lakukan pemeriksaan external, rasakan apakah perut bagian
bawah teraba lembut, kenyal ataukah keras.
Jangan lakukan pemeriksaan dalam, apabila mungkin periksa
dengan speculum.
Seorang ibu berusia 28 tahun memiliki seorang anak,
menyatakan hamil 8 bulan datang ke PMB dengan kondisi
perdarahan serta mengeluh nyeri. Hasil pemeriksaan fisik
palpasi: sangat sulit karena Rahim keras seperti papan dan nyeri
pada saat dipegang. TFU makin lama makin naik, auskultasi: DJJ
tidak ada.

Apa diagnosis yang tepat pada kasus tersebut?


PRE EKLAMSIA
Suatu penyulit yg
timbul pd wanita hamil • Hipertensi, protein uria, OEDEM
& umum terjadi usia
kehamilan lebih 20 mgg EKLAMSIA
• Hipertensi, protein uria, oedem, kejang
Seorang wanita datang ke Praktik Mandiri Bidan,
menyatakan hamil 3 bulan. Hasil pemeriksaan: TD 140/90
mmHg, N 80x/menit, RR 20x/menit, S 36,5°C, palpasi TFU 3
jari atas sympisis, belum teraba ballottement. Pemeriksaan
penunjang: protein urin (-). Diagnosa yang tepat?
A. Hipertensi kehamilan
B. Pre eklamsia ringan
C. Pre eklamsia berat
D. Eklamsia
E. Super impose pre eklamsia
F. Hipertensi kronik
HIPERTENSI KEHAMILAN TD ≥ 140/90 mmHg utk pertama kalinya selama kehamilan
Protein uria (-)
TD normal kembali dalam waktu 12 mgg pasca persalinan
PRE EKLAMSIA RINGAN TD ≥ 140/90 mmHg setelah usia kehamilan 20 mgg
Protein uria ≥ +
PRE EKLAMSIA BERAT TD sistolik ≥ 160 mmHg, diastolic ≥ 100 mmHg/>>
-Protein uria ≥ ++
-Sakit kepala, frekuensi 
-Pandangan kabur
-Nyeri ulu hati

EKLAMSIA Disertai dengan kejang


HIPERTENSI KRONIK Hipertensi sudah ada sebelum kehamilan
SUPER IMPOSED PRE EKLAMSIA Hipertensi kronik Disertai dengan protein uria (+)
Pengawasan lebih ketat

Diagnosis lebih akurat

Intervensi tepat waktu

Pencegahan komplikasi sejak dini


Anamnesa Pemeriksaan TD USG Doppler
• Usia Ibu
• Metode Kehamilan
• Merokok
• Riwayat penyakit
• Riwayat keluarga
• Paritas
• Riwayat kehamilan sebelumnya
• Pengukuran TD  setiap kali ANC
• Hasil pengukuran sistolik menetap > 140-150
mmHg, atau diastolic 90-100 mmHg
• Bersifat sensitive thd posisi tubuh ibu hamil
 posisi tetap
Dapat menimbulkan masalah  untuk JANIN & IBU
Persalinan  di tempat RUJUKAN

TANDA & GEJALA


• Ukuran uterus
• Mual muntah >>>>
• Riwayat kembar
• Palpasi  didapat 3 atau lebih bagian besar
• Auskultasi  > dari 1 DJJ
DATA SUBYEKTIF DATA OBYEKTIF

• Keluhan: mual & muntah >>> • TFU & lingkar abdomen >>>>
(HCG ↑↑) • Palpasi: 3 atau lebih bagian
• Riwayat kembar besar
• Auskultasi: lebih dari satu
DJJ
Pemantauan BB

Pemeriksaan kehamilan

Penapisan glukosa

Pengamatan tanda persalinan preterm


Preterm Menghasilkan bayi premature

Permasalahan terkait dengan maturitas

Perlunya penanganan khusus

Postterm Persalinan lebih bulan

Kemampuan plasenta memberikan makan pada


janin sampai dengan 40 mgg
Persalinan preterm  persalinan yang terjadi pada usia kehamilan 28-37
mgg. Permasalahan yg terjadi adalah bayi premature dengan BB 1000-2500
gram

Kejadian 7% dari scemua kelahiran hidup


Kehamilan usia ≥ 42 mgg

TANDA BAHAYA
Tak ada lanugo, kuku panjang, rambut kepala banyak kulit keriput, mengelupas, sering
berwarna kekuningan, kadang-kadang anak agak kurus, air ketuban sedikit dan
mengandung mekonium

BAHAYA YANG TERJADI


- Kemungkinan kematian anak di dalam Rahim bertambah
- Besarnya anak yg berlebihan dapat menimbulkan kesukaran pada persalinan
- Atau anak dapat kecil krn penurunan fungsi plasenta
Sedapat mungkin rujuk pasien ke RS

Induksi persalinan

Indikasi SC pada primi tua


Penyebab
Gangguan penyaluran oksigen

Kurangnya nutrisi dalam rahim

Gangguan plasenta
Menegakkan diagnose dengan pemeriksaan
berkala dan USG

Masalah Bayi kecil: risiko kematian, perawatan


NICU
Problem dengan menyusui dan makan
bayi
Problem untuk mengatur suhu

Risiko infeksi tinggi


Cairan ketuban  98% air dan sisanya garam
anorganik serta bahan organic
KETUBAN PECAH DINI
Cairan ketubah  dihasilkan oleh selaput
POLIHIDRAMNION
ketuban
OLIGOHIDRAMNION
Keadaan normal  mencapai 1000 cc
kemudian menurun lagi setelah minggu ke 38
Jumlah cairan > 2000 ml

TANDA DAN GEJALA DAMPAK


• Pembesaran uterus • Sesak napas pada ibu
• Dinding uterus tegang, auskultasi • Malpresentasi janin
sulit • Prolaps tali pusat
ANAMNESIS INSPEKSI

• Perut lebih besar dan berat • Perut terlihat sangat buncit dan
• Sesak nafas tegang, kulit perut mengkilat,
• Nyeri perut karena tegang retak retak kulit jelas
• Oliguria • Ibu terlihat sesak dan terlihat
payah karena kehamilan
• Edema pada tungkai, vulva dan
abdomen
PALPASI PENATALAKSANAAN

• Perut tegang dan nyeri • Hiramnion ringan 


tekan konseling dengan diet
• TFU lebih tinggi pantang garam
• Bagian janin sukar dikenali • Gangguan  rujuk
• DJJ sukar didengar
TANDA & GEJALA PENATALAKSANAAN
• Janin dapat diraba dengan mudah • Tirah baring
• Tidak ada efek ballottement • Pemberian cairan cukup
• TFU berlangsung lambat • Asupan nutrisi seimbang
• Pemantauan kesejahteraan janin
• Pengukuran volume cairan amnion
Ketuban Pecah Sebelum Waktunya (KPSW)/KPD
keluarnya cairan ketuban sebelum proses
persalinan
PROGNOSIS JANIN

• Persalinan prematur
• Prolaps funiculli
• Asfiksia

PROGNOSIS IBU

• Infeksi
• Meningkatkan tindakan SC
• Morbiditas dan mortalitas maternal
Seorang ibu berusia 30 tahun memiliki 4 anak, mengatakan
hamil 7 bulan datang ke Praktik Mandiri Bidan dengan keluhan
sesak nafas dan nyeri ulu hati. Inspeksi perut terlihat sangat
buncit dan tegang, berkilat sedangkan pada palpasi perut tegang
dan nyeri disertai edema pada dinding perut, vulva dan tungkai.
Bagian janin sukar untuk dikenali dan TFU lebih tinggi dari usia
kehamilan. Pd auskultasi DJJ sukar didengar.

Apa diagnosis yang tepat pada kasus tersebut?

Anda mungkin juga menyukai