PENDAHULUAN
Pedoman ini disusun sebagai bahan bagi FKTP untuk menyusun kelengkapan
pedoman tata naskah terkait dengan dokumen-dokumen yang dipersyaratkan oleh
standar akreditasi. Dalam pedoman tata naskah perlu dimasukkan bagaimana
penyusunan kebijakan, standar prosedur operasional, dengan tata penomorannya.
BAB II
1
DOKUMENTASI AKREDITASI PUSKESMAS DAN FASILITAS KESEHATAN
TINGKAT PERTAMA
2
4. Pedoman/panduan mutu
5. Standar Operasional Prosedur (SOP)
6. Panduan-panduan teknis
7. Kerangka Acuan Kegiatan
BAB III
PENYUSUNAN DOKUMEN AKREDITASI
3
A. Kebijakan
1. Pembukaan:
a. Judul : Keputusan Kepala UPTD …………….…
b. Nomor: ditulis sesuai sistem penomoran surat keputusan di FKTP,
c. Jabatan pembuat keputusan ditulis simetris, diletakkan di tengah margin serta
ditulis dengan huruf kapital,
d. Konsideran, meliputi:
1) Menimbang: memuat uraian singkat tentang pokok-pokok pikiran yang
menjadi latar belakang dan alasan pembuatan keputusan. Huruf awal kata
menimbang ditulis dengan huruf capital diakhiri dengan tanda baca titik dua
( : ), dan diletakkan di bagian kiri, konsideran menimbang diawali dengan
penomoran menggunakan huruf kecil abjad dan dimulai dengan kata bahwa
dengan “b” huruf kecil;
2) Mengingat: memuat dasar kewenangan dan peraturan perundangan yang
memerintahkan pembuat keputusan tersebut. Perturan perundangnan yang
menjadi dasar hukum adalah peraturan yang tingkatannya sederajat atau
lebih tinggi. Konsideran ini diletakkan di bagian kiri tegak lurus dengan kata
menimbang. Konsideran yang berupa peraturan perundangan diurutkan
sesuai dengan hirarki tata perundangan diawali dengan nomor dengan
huruf angka 1, 2, dst.
4
2. Diktum:
a. Diktum “Memutuskan” ditulis simetris di tengah, seluruhnya dengan huruf
capital, serta diletakkan di tengah margin;
b. Diktum Menetapkan dicantumkan setelah kata memutuskan disejajarkan ke
bawah dengan kata menimbang dan mengingat, huruf awal kata menetapkan
ditulis dengan huruf capital, dan diakhiri dengan tanda baca titik dua ( : );
c. Nama keputusan sesuai dengan judul (kepala), seluruhnya ditulis dengan
huruf capital dan diakhiri dengan tanda baca titik ( . ).
3. Batang Tubuh.
a. Batang tubuh memuat semua substansi keputusan yang dirumuskan dalam
dictum-diktum, misalnya:
KESATU :
KEDUA :
dst
b. Dicantumkan saat berlakunya peraturan/keputusan, perubahan, pembatalan,
pencabutan ketentuan, dan peraturan lainnya, dan
c. Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran peraturan/keputusan, dan pada
halaman terakhir ditandatangani oleh pejabat yang menetapkan
peraturan/keputusan.
d. Kaki:
Kaki peraturan/keputusan merupakan bagian akhir substansi
peraturan/keputusan yang memuat penanda tangan penerapan
peraturan/keputusan, pengundangan peraturan/keputusan yang teridiri atas
tempat dan tanggal penetapan, nama jabatan, tanda tangan pejabat, dan nama
lengkap pejabat yang menanda tangani.
e. Penandatanganan:
Peraturan/Keputusan Kepala FKTP ditandatangani oleh Kepala FKTP,
dituliskan nama tanpa gelar.
f. Lampiran peraturan/keputusan:
1) Halaman pertama harus dicantumkan judul, tanggal dan nomor
peraturan/keputusan
2) Halaman terakhir harus ditandatangani oleh Kepala FKTP.
5
KOP Surat
PEMERINTAH KABUPATEN SIMALUNGUN Puskesmas
DINAS KESEHATAN Bandar
Huluan
UPTD PUSKESMAS BANDAR HULUAN sesuai
Jalan Letda Sudjono , Kelurahan Naga Jaya II dengan Tata
Kecamatan Bandar Huluan Kabupaten Simalungun Naskah Dinas
Email :puskesmasbandarhuluan@gmail.com Kode Pos : 21155 Di Lingkungan
Pemerintah
Kabupaten
Simalungun
Nomor
kebijakan KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS BANDAR HULUAN
sesuai dengan
sistem NOMOR : Judul (kepala)
penomoran 1,15 spasi Font:
Surat
TENTANG Arial 12 pt
Keputusan di 2 spasi Spasi 1,15
Puskesmas Keseluruhan
Bandar Huluan
……………………………………………………………………………………. huruf kapital.
Rata tengah
…………………………………………………………………………………….. (center).
Konsideran
Font:
Arial 12 pt
Spasi 1,15
Rata Kanan-Kiri (Justify).
Menimbang :
Huruf awal kata menimbang ditulis dengan huruf kapital diakhiri dengan tanda baca titik koma ( ; )
dan diletakkan di bagian kiri
Konsideran menimbang diawali dengan penomoran menggunakan huruf kecil abjad a, b, dst.
Dimulai dengan kata “bahwa dengan” huruf kecil.
Mengingat :
Diletakkan di bagian kiri tegak lurus dengan kata menimbang
Konsideran yang berupa peraturan perundangan diurutkan sesuai dengan hierarki tata
perundangan diawali dengan nomor dengan huruf angka 1, 2, dst.
1,15 spasi
MEMUTUSKAN
1,15 spasi
6
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS BANDAR HULUAN
TENTANG………………… .
1,15 spasi
KESATU : ……………………………..dalam Lampiran merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Surat Keputusan ini.
KETIGA : Dst…
2 spasi
Batang tubuh
diktum Ditetapkan di : Bandar Huluan
Pada tanggal : 1 Januari 2018
2 spasi
KEPALA UPTD PUSKESMAS BANDAR HULUAN
ttd
4 Spasi
Penandatanganan
Font:
Arial 12 pt
Spasi 1,15
Diletakkan di bagian kanan.
Tulisan “Ditetapkan” dan tanggal ditulis dengan diawali
huruf kapital.
Penandatangan ditulis dengan keseluruhan huruf kapital.
Lampiran
Font: Times New Roman 12 pt
Spasi 1,15 3 spasi
Keseluruhan huruf kapital.
Diletakkan di bagian kanan.
Judul, nomor, dan perihal
lampiran harus sesuai dengan
judul (kepala).
7
Judul
2 spasi
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
Isi Lampiran
Font:
Arial 12 pt
Spasi 1,15
Format isi disesuaikan dengan kebutuhan
Dst……………………………..
2 spasi
4 spasi ttd
Penandatanganan
Font:
Arial 12 pt
Penandatangan ditulis dengan keseluruhan
huruf kapital.
Diletakkan di bagian kanan.
Nama ditulis tanpa gelar dan NIP,
serta penulisan nama menggunakan huruf
kapital.
.
B. Manual Mutu
Manual Mutu adalah: dokumen yang memberi informasi yang konsisten ke dalam
maupun ke luar tentang sistem manajemen mutu. Manual mutu disusun, ditetapkan,
dan dipelihara oleh organisasi, yang meliputi:
1. Pendahuluan
a) Latar belakang
1) Profil organisasi
2) Kebijakan mutu
3) Proses pelayanan (proses bisnis)
b) Ruang lingkup
8
c) Tujuan
d) Landasan hukum dan acuan
e) Istilah dan definisi
4. Tinjauan Manajemen:
a) Umum
b) Masukan tinjauan manajemen
c) Luaran tinjauan
6. Penyelenggaraan pelayanan:
a) Upaya kesehatan masyarakat
b) Pelayanan klinis (Upaya kesehatan perorangan)
7. Penutup
Lampiran (jika ada)
a) Aturan penulisan manual mutu adalah sebagai berikut
b) Kertas ukuran HVS/ F4
c) Jenis huruf Arial
d) Ukuran huruf 12
e) Spasi 1,15
f) Batas kertas:
Batas kanan : 2,54 cm
Batas kiri : 2,54 cm
Batas atas : 2,54 cm
Batas bawah : 33,5 cm
Margin : Normal
Bab I. Pendahuluan
A. Keadaan Umum Puskesmas
B. Tujuan penyusunan rencana lima tahunan
C. Indikator dan standar kinerja untuk tiap jenis pelayanan dan upaya
Puskesmas
10
Adapun tahapan penyusunan rencana lima tahunan Puskesmas/ Klinik adalah
sebagai berikut:
a. Membentuk tim penyusunan rencana kinerja lima tahun yang terdiri dari Kepala
Puskesmas bersama dengan penanggung jawab upaya Puskesmas dan
Pelayanan Klinis.
b. Tim mempelajari rencana stratejik Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, target
kinerja lima tahunan yang harus dicapai oleh Puskesmas
c. Tim mengumpulkan data pencapaian kinerja
d. Tim melakukan analisis kinerja
e. Tim menyusun pentahapan pencapaian indikator kinerja untuk tiap upaya
Puskesmas dengan penjabaran pencapaian untuk tiap tahun
f. Tim menyusun program kerja dan kegiatan yang akan dilakukan untuk
mencapai target pada tiap-tiap indicator kinerja
g. Tim menyusun dokumen rencana kinerja lima tahunan untuk disahkan oleh
Kepala Puskesmas
h. Sosialisasi rencana pada seluruh jajaran puskesmas
5. Penutup.
Panduan ini disusun dengan harapan akan membantu Kepala Puskesmas dalam
menyusun rencana kinerja lima tahunan, yang kemudian diuraikan dalam rencana
tahunan dalam bentuk Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pencapaian
Kegiatan.
Lampiran:
Lampiran 1. Matriks Rencana Kinerja Lima Tahunan Puskesmas
11
Aturan penulisan rencana lima tahunan puskesmas adalah sebagai berikut
a) Kertas ukuran HVS/ F4
b) Jenis huruf Arial
c) Ukuran huruf 12 pt
d) Spasi 1,15
e) Batas kertas:
Batas kanan : 2,54 cm
Batas kiri : 2,54 cm
Batas atas : 2,54 cm
Batas bawah : 33,5 cm
Margin : Normal
12
Tahap ini mempersiapkan staf Puskesmas yang terlibat dalam proses
penyusunan RUK agar memperoleh kesamaan pandangan dan pengetahuan
untuk melaksanakan tahap- tahap perencanaan.
b. Penyusunan RUK
Penyusunan RUK meliputi upaya kesehatan upaya wajib, pengembangan
dan upaya khusus setempat yang meliputi:
1) Kegiatan tahun yang akan datang,
2) Kebutuhan sumber daya,
3) Rekapitulasi rencana usulan kegiatan.
13
Proses penyusunan Perencanaan Tingkat Puskesmas dengan menggunakan
format- format sesuai dengan Pedomanan Perencanaan Tingkat Puskesmas yang
dikeluarkan Kementrian Kesehatan Direktorat Jenderal Bina Kesehatan
Masyarakat, tahun 2006.
E. Pedoman/ Panduan
Pedoman/ panduan adalah: kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah
langkah-langkah yang harus dilakukan. Pedoman merupakan dasar untuk
menentukan dan melaksanakan kegiatan.
Panduan adalah petunjuk dalam melakukan kegiatan, sehingga dapat diartikan
pedoman mengatur beberapa hal, sedangkan panduan hanya mengatur 1 (satu)
kegiatan. Pedoman/ panduan dapat diterapkan dengan baik dan benar melalui
penerapan SOP.
Mengingat sangat bervariasinya bentuk dan isi pedoman/panduan maka
Puskesmenyusun/membuat sistematika buku pedoman/ panduan sesuai
kebutuhan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dokumen pedoman atau panduan yaitu
:
1. Setiap pedoman atau panduan harus dilengkapi dengan peraturan atau
keputusan Kepala Puskesmas untuk pemberlakuan pedoman/ panduan tersebut.
2. Peraturan Kepala Puskesmas tetap berlaku meskipun terjadi penggantian
Kepala Puskesmas.
3. Setiap pedoman/ panduan sebaiknya dilakukan evaluasi minimal setiap 2-3
tahun sekali.
4. Bila Kementerian Kesehatan telah menerbitkan Pedoman/ Panduan untuk suatu
kegiatan/ pelayanan tertentu, maka Puskesmas dalam membuat pedoman/
panduan wajib mengacu pada pedoman/ panduan yang diterbitkan oleh
Kementerian Kesehatan.
5. Format baku sistematika pedoman panduan yang lazim digunakan sebagai
berikut :
a. Format Pedoman Pengorganisasian Unit Kerja
BAB I Pendahuluan
BAB II Gambaran Umum Puskesmas
BAB III Visi, Misi, Falsafah, Nilai dan Tujuan Puskesmas
BAB IV Struktur Organisasi Puskesmas
BAB V Struktur Organisasi Unit Kerja
BAB VI Uraian Jabatan
BAB VII Tata Hubungan Kerja
14
BAB VIII Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil
BAB IX Kegiatan Orientasi
BAB X Pertemuan/ Rapat
BAB XI Pelaporan
1. Laporan Harian
2. Laporan Bulanan
3. Laporan Tahunan
15
5. Batas kertas:
a. Batas kanan : 2,54 cm
b. Batas kiri : 2,54cm
c. Batas atas : 2,54 cm
d. Batas bawah : 33,5 cm
e. Margin : Normal
Jika diperlukan, dapat ditambahkan butir-butir lain sesuai kebutuhan, tetapi tidak
diperbolehkan mengurangi, misalnya rencana pembiayaan dan anggaran
Petunjuk Penulisan
a. Pendahuluan
Yang ditulis dalam pendahuluan adalah hal-hal yang bersifat umum yang
masih terkait dengan upaya/ kegiatan
b. Latar belakang
Latar belakang adalah merupakan justifikasi atau alasan mengapa program
tersebut disusun. Sebaiknya dilengkapi dengan data-data sehingga alasan
diperlukan program tersebut dapat lebih kuat.
c. Tujuan umum dan tujuan khusus
Tujuan ini adalah merupakan tujuan Program/kegiatan. Tujuan umum adalah
tujuan secara garis besarnya, sedangkan tujuan khusus adalah tujuan secara
rinci
d. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
16
Kegiatan pokok dan rincian kegiatan adalah langkah-langkah kegiatan yang
harus dilakukan sehingga tercapainya tujuan Program/kegiatan. Oleh karena
itu antara tujuan dan kegiatan harus berkaitan dan sejalan.
e. Cara melaksanakan kegiatan
Cara melaksanakan kegiatan adalah metode untuk melaksanakan kegiatan
pokok dan rincian kegiatan. Metode tersebut bisa antara lain dengan
membentuk tim, melakukan rapat, melakukan audit, dan lain-lain
f. Sasaran
Sasaran program adalah target pertahun yang spesifik dan terukur untuk
mencapai tujuan-tujuan upaya/ kegiatan .
Sasaran Program/kegiatan menunjukkan hasil antara yang diperlukan untuk
merealisir tujuan tertentu. Penyusunan sasaran program perlu memperhatikan
hal-hal sebagai berikut :
Sasaran yang baik harus memenuhi “SMART” yaitu :
1) Specific : sasaran harus menggambarkan hasil spesifik yang diinginkan,
bukan cara pencapaiannya. Sasaran harus memberikan arah dan tolok
ukur yang jelas sehingga dapat dijadikan landasan untuk penyusunan
strategi dan kegiatan yang spesifik.
2) Measurable : sasaran harus terukur dan dapat dipergunakan untuk
memastikan apa dan kapan pencapaiannya. Akontabilitas harus
ditanamkan kedalam proses perencanaan. Oleh karenanya meetodologi
untuk mengukur pencapaian sasaran (keberhasilan upaya/ kegiatan)
harus ditetapkan sebelum kegiatan yang terkait dengan sasaran tersebut
dilaksanakan.
3) Agressive but Attainable : apabila sasaran harus dijadikan standar
keberhasilan, maka sasaran harus menantang, namun tidak boleh
mengandung target yang tidak layak.
4) Result oriented : sedapat mungkin sasaran harus menspesifikkan hasil
yang ingin dicapai. Misalnya : mengurangi komplain masyarakat terhadap
pelayanan rawat inap sebesar 50%
5) Time bound : sasaran sebaiknya dapat dicapai dalam waktu yang relatif
pendek, mulai dari beberapa minggu sampai beberapa bulan (sebaiknya
kurang dari 1 tahun). Kalau ada Program/kegiatan 5 (lima) tahun dibuat
sasaran antara. Sasaran akan lebih mudah dikelola dan dapat lebih serasi
dengan proses anggaran apabila dibuat sesuai dengan batas-batas tahun
anggaran di Puskesmas.
g. Jadwal pelaksanaan kegiatan
Skedul atau jadwal adalah merupakan perencanaan waktu untuk tiap-tiap
rincian kegiatan yang akan dilaksanakan, yang digambarkan dalam bentuk
bagan Gantt.
h. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
Yang dimaksud dengan evaluasi pelaksanaan kegiatan adalah evaluasi
pelaksanaan kegiatan terhadap Jadwal yang direncanakan. Jadwal tersebut
akan dievaluasi setiap berapa bulan sekali (kurun waktu tertentu), sehingga
apabila dari evaluasi diketahui ada pergeseran jadwal atau penyimpangan
jadwal, maka dapat segera diperbaiki sehingga tidak mengganggu
Program/kegiatan secara keseluruhan. Karena itu yang ditulis dalam kerangka
acuan adalah kapan (setiap kurun waktu berapa lama) evaluasi pelaksanaan
kegiatan dilakukan dan siapa yang melakukan.
17
Yang dimaksud dengan pelaporannya adalah bagaimana membuat laporan
evaluasi pelaksanaan kegiatan tersebut dan kapan laporan tersebut harus
dibuat. Jadi yang harus ditulis di dalam kerangka acuan adalah cara
bagaimana membuat laporan evaluasi dan kapan laporan tersebut harus
dibuat dan ditujukan kepada siapa.
i. Penutup
Walaupun banyak istilah tentang pengertin prosesur agar tidak menjadikan salah
tapsir maka yang dipergunakan di dalam dokumen akreditasi Puskesmas dan
fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama didalam buku panduan ini adalah Standar
18
Prosedur Operasional ( SOP ). Sedangkan pengertian SOP adalah : Suatu
perangkat instruksi/ langkah- langkah yang di bakukan untuk menyelesaikan
proses kerja rutin tertentu
19
D
C
KOP SOP
Jenis Font:
E
LOGO Arial JUDUL A
KABUPATEN
Spasi 1,15 No. Dokumen :
LOGO
Bold (huruf tebal)
No. Revisi : PUSKESMAS
SOP
Tanggal Terbit :
Ukuran Font :
A dan C = 14 pt Halaman :
NAMA Tanda Tangan Kepala FKTP
FKTP
B, D, E = 9 pt Nama Kepala FKTP
NIP.
B
1.
A, B, dan C, E
Pengertian
2. Tujuan
ditulis dengan
huruf kapital
A
3. Kebijakan
secara
4. Peferensikeseluruhan.
5. ProsedurD dan E ditulis
6. Langkah-dengan diawali
langkah huruf kapital.
7. Bagan Alir
8. Hal –hal yang
perlu
Badan SOPBadan SOP
diperhatikan
Jenis Font:
Jenis Font:
9. Unit Terkait Arial 12 pt
Times New
10. Dokumen Spasi 1,15
Roman 12 pt
Terkait Ditulis dengan
Spasi 1,5
11. Rekaman Tgl.Mulai diawali huruf
Ditulis dengan
No Yang Dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan kapital. diawali huruf
Historis kapital.
Perubahan
Penjelasan :
Penulisan SOP yang harus tetap didalam tabel/kotak adalah : nama Puskesmas
dan logo, judul SOP, nomor dokumen, tanggal terbit dan tandatangan Kepala
Puskesmas, sedangkan untuk pengertian, tujuan, kebijakan, prosedur/ langkah-
langkah, dan unit terkait boleh tidak diberi kotak/ tabel.
d) No. Revisi : diisi dengan status revisi, diisi menggunakan angka, misalnya
untuk dokumen baru dapat diberi nomor 00, sedangkan dokumen revisi
pertama diberi nomor 01, revisi kedua diberi nomor 02, dan seterusnya.
e) Tanggal terbit : diberi tanggal sesuai tanggal terbitnya atau tanggal
diberlakukannya SOP tersebut
f) Halaman : diisi nomor halaman dengan mencantumkan juga total halaman
untuk SOP tersebut (misalnya ; halaman pertama : 1/5, halaman kedua :
2/5, dan seterusnya).
g) Ditetapkan Kepala Pusksmas: diberi tanda tangan Kepala Puskesmas dan
nama jelasnya.
a. Isi SOP
Isi dari SOP minimal adalah sebagai berikut:
Isi SOP adalah sebagai berikut:
a) Pengertian : diisi definisi judul SOP, dan berisi penjelasan dan atau
definisi tentang istilah yang mungkin sulit dipahami atau menyebabkan
salah pengertian/menimbulkan multi persepsi.
b) Tujuan : berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik. Kata kunci :
“Sebagai acuan penerapan langkah- langkah untuk……”
c) Kebijakan : berisi kebijakan Kepala Puskesmas yang menjadi dasar
dibuatnya SOP tersebut. Dicantumkan kebijakan yang mendasari SOP
tersebut, contoh untuk SOP pelayanan loket pendaftaran, pada kebijakan
dituliskan: Keputusan Kepala Puskesmas No ........... tentang Pelayanan
loket pendaftaran
d) Referensi : berisikan dokumen ekternal sebagai acuan penyusunan SOP,
bisa berbentuk buku, peraturan perundang- undangan, ataupun bentuk
lain sebagai bahan pustaka.
e) Langkah- langkah prosedur : bagian ini merupakan bagian utama yang
menguraikan langkah-langkah kegiatan untuk menyelesaikan proses kerja
tertentu.
f) Unit terkait : berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur terkait dalam
proses kerja tersebut.
Dari keenam isi SOP sebagaimana diuraikan di atas, dapat ditambahkan
antara lain: bagan alir, dokumen terkait.
g) Diagram Alir/ bagan alir (Flow Chart) :
Didalam penyusunan prosedur maupun instruksi kerja sebaiknya dalam
langkah- langkah kegiatan dilengkapi dengan diagram alir/bagan alir untuk
memudahkan dalam pemahaman langkah-langkahnya. Adapun bagan alir
secara garis besar dibagi menjadi dua macam, yaitu diagram alir makro
dan diagram alir mikro.
Bentuk balok :
21
(2) Diagram alir mikro/ micro flow chart, menunjukkan rincian kegiatan-
kegiatan dari tiap tahapan diagram makro, bentuk simbul sebagai
berikut:
o Awal kegiatan :
o Akhir kegiatan :
o Keputusan : Ya
?
Tidak
o Penghubung :
o Dokumen : , Arsip :
22
Perlu ditekankan bahwa SOP harus ditulis oleh mereka yang
melakukan pekerjaan tersebut atau oleh unit kerja tersebut. Tim atau
panitia yang ditunjuk oleh Kepala Puskesmas/FKTP hanya untuk
menanggapi dan mengkoreksi SOP tersebut. Hal tersebut sangatlah
penting, karena komitmen terhadap pelaksanaan SOP hanya diperoleh
dengan adanya keterlibatan personel/unit kerja dalam penyusunan SOP.
SOP harus merupakan flow charting dari suatu kegiatan. Pelaksana atau
unit kerja agar mencatat proses kegiatan dan membuat alurnya
kemudian Tim Mutu diminta memberikan tanggapan.
Di dalam SOP harus dapat dikenali dengan jelas siapa melakukan apa,
dimana, kapan, dan mengapa.
SOP jangan menggunakan kalimat majemuk, subjek, predikat dan objek
harus jelas.
SOP harus menggunakan kalimat perintah/instruksi dengan bahasa yang
dikenal pemakai.
SOP harus jelas, ringkas, dan mudah dilaksanakan. Untuk SOP
pelayanan pasien maka harus memperhatikan aspek keselamatan,
keamanan dan kenyamanan pasien. Untuk SOP profesi harus mengacu
kepada standar profesi, standar pelayanan, mengikuti perkembangan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) kesehatan, dan
memperhatikan aspek keselamatan pasien.
b)Nomor urut SOP adalah urutan nomor SOP di dalam unit kerja upaya
Puskesmas/FKTP.
c)Satu SOP dipergunakan oleh lebih dari satu unit yang berbeda misalnya
SOP rujukan pasien maka diberi kolom unit terkait/unit pemakai SOP.
24
a) Penyimpanan adalah bagaimana SOP tersebut disimpan.
b) SOP asli (master dokumen/ SOP yang sudah dinomori dan sudah
ditandatangani) agar disimpan di sekretariat Tim Akreditasi
Puskesmas/FKTP atau Bagian Tata Usaha Puskesmas/FKTP, sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di organisasi tersebut tentang tata cara
pengarsipan dokumen yang diatur dalam tata nasakh. Penyimpanan SOP
yang asli harus rapi, sesuai metode pengarsipan sehingga mudah dicari
kembali bila diperlukan.
c) SOP fotocopy disimpan di masing-masing unit upaya Puskesmas/FKTP,
dimana SOP tersebut dipergunakan. Bila SOP tersebut tidak berlaku lagi
atau tidak dipergunakan maka unit kerja wajib mengembalikan SOP yang
sudah tidak berlaku tersebut ke sekretariat Tim mutu atau Bagian Tata
Usaha sehingga di unit kerja hanya ada SOP yang masih berlaku saja.
Sekretariat Tim Mutu atau Bagian Tata Usaha organisasi dapat
memusnahkan fotocopy SOP yang tidak berlaku tersebut, namun untuk
SOP yang asli agar tetap disimpan, dengan lama penyimpanan sesuai
ketentuan dalam ketentuan retensi dokumen yang berlaku di
Puskesmas/FKTP.
d) SOP di unit upaya Puskesmas/FKTP harus diletakkan ditempat yang
mudah dilihat, mudah diambil, dan mudah dibaca oleh pelaksana.
9) Evaluasi SOP.
Evaluasi SOP dilakukan terhadap isi maupun penerapan SOP.
a) Evaluasi penerapan/kepatuhan terhadap SOP dapat dilakukan dengan
meniai tingkat kepatuhan terhadap langkah-langkah dalam SOP. Untuk
evaluasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan daftar tilik/check list
Daftar tilik adalah daftar urutan kerja (actions) yang dikerjakan secara
konsisten, diikuti dalam pelaksanaan suatu rangkaian kegiatan, untuk
diingat, dikerjakan, dan diberi tanda (check-mark).
Daftar tilik merupakan bagian dari sistem manajemen mutu untuk
mendukung standarisasi suatu proses pelayanan.
Daftar tilik tidak dapat digunakan untuk SOP yang kompleks.
Daftar tilik digunakan untuk mendukung, mempermudah pelaksanaan
dan memonitor SOP, bukan untuk menggantikan SOP itu sendiri.
(1) Langkah-langkah menyusun daftar tilik
25
Langkah awal menyusun daftar tilik dengan melakukan Identifikasi
prsedur yang membutuhkan daftar tilik untuk mempermudah
pelaksanaan dan monitoringnya
Gambarkan flow-chart dari prosedur tersebut,
Buat daftar kerja yang harus dilakukan,
Susun urutan kerja yang harus dilakukan,
Masukkan dalam daftar tilik sesuai dengan format tertentu,
Lakukan uji-coba,
Lakukan perbaikan daftar tilik,
Standarisasi daftar tilik.
Daftar tilik untuk mengecek kepatuhan terhadap SOP dalam langkah-
langkah kegiatan, dengan rumus sebagai berikut.
26
BAB IV
PENGENDALIAN DOKUMEN DAN REKAMAN
PUSKESMAS BANDAR HULUAN
1. TUJUAN PROSES
Pedoman ini disesuaikan sebagai acuan untuk melaksanakan pengedalian dokumen
dan rekaman agar terjadinya proses perubahan, penerbitan, distribusi dan sirkulasi
dokumen yang ada di Puskesmas Bandar Huluan sesuai dengan Perundangan dan
Peraturan yang berlaku serta memenuhi Persyaratan Akreditasi Puskesmas.
27
2.2. Pengendali Dokumen
2.3. Penanggung Jawab Program
3. URAIAN UMUM
3.1. Dokumen Puskesmas adalah seluruh dokumen resmi yang berlaku di
Puskesmas Bandar Huluan yang digunakan sebagai acuan dalam
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, meliputi:
a. Dokumen Internal
1. Surat Keputusan/Kebijakan (SK)
2. Manual Mutu (MM)
3. Kerangka Acuan Kegiatan (KAK)
4. Standar Operasional Prosedur (SOP)
b. Dokumen Eksternal
1. Dasar Hukum berupa Undang-Undang, Peraturan dan Keputusan
yang berasal dari supra sistem.
- Undang-Undang (UU)
- Keputusan Menteri Kesehatan (KMK)
- Peraturan Menteri Kesehatan (PMK)
- Lain-lain (X)
2. Buku-buku Pedoman atau buku lainnya yang menjadi referensi.
- Buku Pedoman atau panduan lain (Ped)
28
3. Tinjauan Manajemen:
a) Umum
b) Masukan tinjauan manajemen
c) Luaran tinjauan
5. Penyelenggaraan pelayanan:
a) Upaya kesehatan masyarakat
b) Pelayanan klinis (Upaya kesehatan perorangan)
6. Penutup
29
3.7. Ketentuan Pengkodean Dokumen adalah sebagai berikut:
a. Pengkodean Surat Keputusan AKREDITASI
1. ADMIN : 001/ SK / ADMIN/ PUSK - BH/ IV/ 2018
2. UKM : 001/ SK / UKM/ PUSK - BH/ IV/ 2018
3. UKP : 001/ SK /UKP/ PUSK - BH/ IV/ 2018
Keterangan :
001 : Nomor urut
SK : Surat Keputusan
ADMIN : Administrasi
UKM : Usaha Kesehatan Masyarakat
UKP : Usaha Kesehatan Perorangan
PUSK – BH : Puskesmas Bandar Huluan
IV : Bulan
2018 : Tahun dikeluarkan
a. Manual Mutu :
1) Dibuat dan disiapkan oleh Pengendali Dokumen.
2) Ditinjau dan diperiksa oleh Wakil Manajemen Mutu.
3) Disahkan dan diberlakukan oleh Kepala Puskesmas.
b. Kerangka Acuan :
1) Dibuat dan disiapkan oleh Penanggung Jawab Program/Kegiatan.
2) Ditinjau dan diperiksa oleh Koordinator Upaya.
3) Disahkan dan diberlakukan oleh Kepala Puskesmas.
c. Standar Operasional Prosedur
31
1) Dibuat dan disiapkan oleh Penanggung Jawab Program/kegiatan.
2) Ditinjau dan diperiksa oleh Koordinator Upaya.
3) Disahkan dan diberlakukan oleh Kepala Puskesmas.
3.13. Rekaman
a. Dokumen yang menyatakan hasil yang dicapai atau memberi bukti
pelaksanaan kegiatan.
b. Dapat dipakai untuk mendokumentasikan ketelusuran dan memberi bukti
verifikasi, tindakan pencegahan dan tindakan perbaikan.
c. Tidak perlu terkena pengendalian revisi.
d. Formulir yang diisi dan atau semua catatan yang merupakan bukti
melaksanakan pekerjaan menjadi rekaman.
3.14. Rekaman Yang Muncul Dari Setiap Kegiatan diidentifikasi dan Dikelompokkan
sesuai Klasifikasi
3.15.Menentukan Referensi Rekam Dan Metode Penyimpanan Rekam
3.16.Memberikan Pengesahan Terhadap Data Induk Rekam
3.17. Penyimpanan dan pemusnahan rekaman sesuai dengan masa retensi yang
telah ditetapkan Memeriksa rekam yang telah habis masa simpan
3.18. Rekaman disimpan dan dipelihara sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bukti
pelaksanaan kegiatan, bahan analisa dan pengukuran kinerja.
3.19. Membuat daftar rekam habis masa simpan
3.20. Rekaman yang telah habis masa simpan dilaporkan ke atasan terkait untuk
dilakukan pemusnahan
32
3.21. Data rekam yang akan dimusnahkan dicek dan direview kemudian disetujui
pemusnahan rekam sesuai dalam aturan yang berlaku
3.22. Memerintahkan staf untuk melakukan pemusnahan
3.23. Memisahkan rekam dan melakukan pemusnahan rekam dan membuat berita
acara pemusnahan rekam
3.24. Pemusnahan rekaman diarsipkan dalam Berita Acara Pemusnahan Rekaman
4. KEBIJAKAN
4.1. Pengendalian dokumen dan rekaman di Puskesmas Bandar Huluan dilakukan
secara terpusat dibawah kendali Tim Manajemen Mutu.
4.2. Seluruh Dokumen Internal (SK, MM, PK, KAK, SOP) tercatat dalam Daftar
Dokumen Internal dan disimpan oleh Pengendali Dokumen.
4.3. Seluruh Dokumen Eksternal tercatat dalam Daftar Dokumen Eksternal dan
dikelompokkan berdasarkan program.
4.4. Seluruh Formulir/Rekaman tercatat dalam Daftar Rekaman dan
dikelompokkan berdasarkan program.
4.5. Dokumen Master disimpan oleh Tim Manajemen Mutu.
4.6. Setiap dokumen harus dikendalikan sesuai prosedur yang berlaku dengan
tujuan untuk :
a. Menyetujui kecukupan dokumen sebelum diterbitkan.
b. Meninjau dan memutakhirkan seperlunya serta untuk menyetujui ulang
dokumen.
c. Memastikan bahwa versi relevan dari dokumen yang berlaku tersedia di
tempat pemakaian.
d. Memastikan dokumen selalu dapat dibaca dan mudah dikenali.
e. Memastikan bahwa dokumen yang berasal dari luar dikenali dan
distribusinya dikendalikan.
f. Mencegah pemakaian dokumen kadaluarsa yang disengaja dan
menerakan identifikasi sesuai dengan dokumen tersebut apabila disimpan
untuk maksud tertentu.
g. Memastikan bahwa perubahan dan status revisi terkini dari dokumen
ditunjukkan.
4.7. Review terhadap dokumen internal berupa Surat Keputusan, Manual Mutu,
Panduan Kerja, Kerangka Acuan Kegiatan, dan Standar Operasional Prosedur
dilakukan secara berkala dan/atau jika terdapat perubahan dalam proses
pelayanan.
4.8. Dokumen yang telah direview dan dinyatakan tidak dipergunakan kembali
masuk ke dalam kategori dokumen kadaluarsa.
4.9. Masa retensi dokumen kadaluarsa ditetapkan bersama oleh Penanggung
Jawab Program/kegiatan dan Tim Manajemen Mutu dan tercantum dalam
daftar rekaman dan kode formulir.
4.10. Setiap kegiatan baru didokumentasikan dalam bentuk catatan
kegiatan/rekaman.
4.11. Pemusnahan dokumen kadaluarsa diusulkan Penanggung Jawab Program
dan dilakukan oleh Pengendali Dokumen atas persetujuan Wakil Tim
Manajemen Mutu dan Kepala Puskesmas.
4.12. Pemusnahan dokumen kadaluarsa dicatat dalam Berita Acara Pemusnahan
Dokumen.
5. FORMAT- FORMAT
33
Untuk menyeragamkan format yang digunakan di Puskesmas Bandar Huluan
dilampirkan format- format sebagai berikut:
1. Format Standar Prosedur Operasional (SOP),
2. Format SK,
3. Format KAK,
4. Format rekam Medik,
5. Format resep,
6. Format rujukan
7. Format persetujuan tindakan (Inform Consent),
8. Format penolakan tindakan,
9. Format permintaan rujukan eksternal,
10. Format penolakan rujukan ekternal
11. Format penolakan pasien pulang,
12. Format Laporan KTD, KNC
13. Checlist Kunjungan Antenatal terpadu
14. Format pemeriksaan kir dokter calon pengantin
15. Format permintaan dan hasil pemeriksaan laboratorium ( KGDS/ KGDP/ Uric
Acid/ Kolesterol)
16. Format kartu pengobatan pasien TB
17. Format Surat Istirahat/ sakit
18. Format Pemeriksaan kesehatan kir dok
19. Format Kartu Stok Obat
20. Format sampul depan SK, SOP, Pedoman, Panduan, KAK
34
BAB V
PENUTUP
LAMPIRAN :
35
1. FORMAT SOP
RUJUKAN RESUME KLINIS PASIEN
YANG DIKIRIM
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal :
SOP Terbit
Halaman :
36
KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS BANDAR HULUAN
NOMOR
TENTANG
……………………………………………………………………………….
Menimbang : a. bahwa………………………………………………………………….;
b. bahwa ………………………………………………………………. ;
MEMUTUSKAN
KESATU : …………………………………………………………………………….. .
KEDUA : ……………………………………………………………………………. .
ELISABETH
SURAT RUJUKAN
No. Rujukan………………………
Kepada RS :
Klinik/ Dokter :
Kota/Kabupaten :
YthTemanSejawat,
Bersamaini kami kirimkan pasien :
Nama :
37
Umur :
Alamat :
No. Kartu BPJS :
Diagnosa :
Prosedur/Terapi Yang Telah Diberikan :
Alasan dirujuk :
Resiko yang dapat timbul jika rujukan tidak dilakukan :
Resiko yang dapat timbul selama dalam perjalanan :
Transportasi rujukan : 1. Ambulance 2. Kendaraanpribadi/umum
Mohon penanganan lebih lanjut, atas kerja samanya disampaikan terimakasih
Bandar Huluan,………………………
Dokter pengirim
……………………………………
Nip……………………………..
38
Petugas yang menerima Petugas yang mengirim
…………………………. ………………………….
………………………….
………………………….
39
Nama : …………………………………
Umur :…………… tahun
Jenis Kelamin : Laki – laki / perempuan,
Alamat :………………………………………………………………
Dengan ini menyatakan PENOLAKAN PENGOBATAN / PENOLAKAN TINDAKAN
………………………………………………………………………………. Terhadap saya
( ) ( ) ( )
RUJUKAN INTERNAL
40
No . RM :
No BPJS :
Kepada Yth,
1.Ruang Pemeriksaa umum
2. Ruang Kesehatan Gigi dan Mulut
3. Ruang Labolatorium
4. Ruang Gizi
5. Ruang Promkes/ Kesling
6. Ruang Pelayanan KIA-KB / Iminisasi
*) coret yang tidak perlu
Pengirim
( )
Resep
41
Bandar Huluan :………………..
No. RM :
No. JKN :
RuangPemeriksaan / Pelayanan
Dr :……………………………..
R/
Pro :
Umur :
Alamat :
INFORMED CONSENT
PEMBERIAN INFORMASI
Petugas Pelaksana
Tindakan
Pemberi Informasi
Penerima Informasi *)
*) Bila pasien tidak kompeten atau tidak mau menerima informasi, maka penerima informasi adalah wali/keluarga terdekat.
42
N JENIS ISI INFORMASI PARAF
O INFORMASI (diisi
pasien/kel)
1 Diagnosa dan
keadaan kesehatan
pasien
2 Nama dan tujuan
tindakan
3 Alternatif tindakan
lain dan masing-
masing resikonya
4 Resiko dan
komplikasi yang
mungkin terjadi
5 Prognosis terhadap
tindakan
6 Perkiraan biaya
tindakan
7 Lain – lain
Dengan ini menyatakan bahwa saya telah menerangkan hal–hal di atas secara benar dan jelas TTD Pemberi
Informasi
dan memberikan kesempatan untuk bertanya dan atau berdiskusi (Dokter / petugas yang
memberikan informasi/tindakan)**)
Dengan ini menyatakan bahwa saya telah menerima informasi sebagaimana di atas yang saya TTD Pasien/Keluarga
*)
beri paraf di kolom kanannya dan telah memahaminya.
PERSETUJUAN TINDAKAN KEDOKTERAN
Yang bertanda tangan di bawah ini saya nama : ___________________________________ Umur :
______tahun, Laki-laki/Perempuan, Alamat :
___________________________________________________________________
Dengan ini menyatakan SETUJU/TIDAK SETUJU untuk dilakukan tindakan :
_____________________________________________terhadap saya / ______________ saya bernama :
______________________________ Umur : _________ tahun, Laki-laki/Perempuan, alamat :
__________________________________________________________________
Saya memahami perlunya dan manfaat tindakan tersebut sebagaimana telah dijelaskan seperti di atas
kepada saya, termasuk resiko dan komplikasi yang timbul.
Saya juga menyadari bahwa oleh karena Ilmu Kedokteran bukanlah ilmu pasti, maka saya tidak akan
menuntut akan hasil dan kemungkinan resiko yang timbul seperti telah dijelaskan di atas.
REKAM MEDIK
RUANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT
43
Nama Dokter drg. Riris Fitnah Uly Rumahorbo
No. Telp / HP
DATA PASIEN
1 Nama
5 Suku / Ras
6 Pekerjaan
7 Alamat Rumah
8 No. Telp. / HP
9 Pekerjaan
10 Alamat Kantor
11 No.Telp/HP Kantor
1 Golongan Darah
2 Tekanan Darah
Tanda Tangan :
44
FORMULIR PEMERIKSAAN ODONTOGRAM
11 [51] [61] 21
12 [52] [62] 22
13 [53] [63] 23
14 [54] [64] 24
15 [55] [65] 25
16 26
17 27
18 28
45
41 [81] [71] 31
42 [82] [72] 32
43 [83] [73] 33
44 [84] [74] 34
45 [85] [75] 35
46 36
47 37
48 38
46
FORM MONITORING STATUS FISIOLOGI PASIEN SELAMA PEMBERIAN ANESTESI LOKAL
Tanggal
Jenis Kasus
Tanda Vital
Sebelum
Anestesi
Setelah
Anestesi
Sebelum
Pulang
Perawat Dokter
47
PEMBERIAN INFORMASI
PEMBERIAN INFORMASI
Pemberi Informasi
Penerima Informasi /
Pemberi Persetujuan*
2. Dasar Diagnosis
3. Tindakan Kedokteran
4. Indikasi Tindakan
5. Tata Cara
6. Tujuan
7. Resiko
8. Komplikasi
9. Prognosis
11. Lain-lain
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
Saya memahami perlunya dan mamfaat tindakan tersebut sebagaimana telah dijelaskan
seperti di atas kepada saya, termasuk resiko dan komplikasi yang mungkin timbul. Saya
juga menyadari bahwa oleh karena ilmu kedokteran bukanlah ilmu pasti, maka
keberhasilan tindakan kedokteran bukanlah keniscayaan, melainkan sangat bergantung
kepada izin Tuhan Yang Maha Esa.
49
(…………………..……….) (………………………..) (………………………..)
UMUM
Agama :
LAINNYA
Pekerjaan :
Alergi Obat : Riwayat Penyakit Terdahulu : Riwayat Penyakit Keluarga : Riwayat Pengobatan :
R/
R/
Pemeriksaan Fisik : R/
Inspeksi :
Rencana Edukasi :
Palpasi : Pola Makan/
Pola Aktivitas
Perkusi :
Auskultasi :
Lainnya :
Rencana Rujukan
Pemeriksaan Penunjang
50
PEMERINTAH KABUPATEN SIMALUNGUN
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BANDAR HULUAN
Jalan Letda Sudjono , Kelurahan Naga Jaya II
Kecamatan Bandar Huluan Kabupaten Simalungun
Email :puskesmasbandarhuluan@gmail.com Kode Pos : 21155
2. LEMAK
Kolesterol Total
normal <200mg/dl
sedang 200 – 239mg/dl
tinggi >240mg/dl
3. FAAL GINJAL
Asam Urat
Pria dewasa 2 - 7,5mg/dl
Wanita dewasa 2 - 6,5mg/dl
Pria Lansia + 40tahun 2 - 8,5mg/dl
Wanita lansia + 40tahun 2 - 8mg/dl
6. HB Sahli ( haemometer)
Laki – laki dewasa 13,0 – 16,5g/dl
Wanita dewasa 11,5 – 16,5g/dl
Wanita hamil 11,0 – 16,5g/dl
Balita 12,0 – 14,0d/dl
Bayi 13,5 – 19,5g/dl
Bandar Huluan,……….
51
( ) ( )
Saksi – saksi :
Petugas I
(Dokter/Bidan/Perawat) Yang membuat persetujuan
(______________________) (______________________)
Petugas II
(______________________)
52
BUKTI PENYAMPAIAN INFORMASI TENTANG RUJUKAN
Diketahui Oleh
( )
53
FORMULIR PELAPORAN KTD, KPC DAN KNC
I . DATA PASIEN
Nama : ...............................................................................................................
Umur * :
> 65 tahun
Jenis kelamin :
Laki-laki Perempuan
2. Insiden : ......................................................................................................................
3. Kronologis Insiden :
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
4. Jenis Insiden* :
Kejadian Tidak diharapkan / KTD (Adverse Event) / Kejadian Sentinel (Sentinel Event)
Pengunjung
Lain-lain ..................................................................................................(sebutkan)
Pasien
Lain-lain
.....................................................................................................................(sebutkan)
Pasien UGD
Lain-lain ..................................................................................................(sebutkan)
8. Tempat Insiden
Kematian
Cedera Ringan
.........................................................................................................................................................
..........
.........................................................................................................................................................
..........
Tim : terdiri
dari : .........................................................................................................................
55
Dokter
Perawat
Petugas
lainnya ...........................................................................................................................
Ya Tidak
Kapan ? dan Langkah / tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebut
.........................................................................................................................................................
........
.........................................................................................................................................................
........
.........................................................................................................................................................
........
KATA PENGANTAR
56
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
rahmat dan hidayatNya, sehingga penyusunan buku Pedoman Tata Naskah
Puskesmas Bandar Huluan dapat diselesaikan dengan baik.
Kami sadari buku ini belum sempurna, oleh karenanya masukan dan saran
perbaikan sangakami harapkan guna penyempurnaannya.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan rahmat dan hidayaNya kepada kita
semua.
Dr ELISABETH
NIP : 198008092010012025
57
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Bab I Pendahuluan………………………………………………………………………………………………… 1
Bab II Dokumentasi Akreditasi Puskesmas dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama…… 3
Bab III Penyusunan Dokumen Akreditasi ………………………………………………………………………….. 5
Kebijakan……………………………………………………………………………………………………………… 5
Manual Mutu 12
Rencana Lima Tahunan Puskesmas 15
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Tahunan 18
Pedoman/ Panduan 21
Penyusunan kerangka acuan program/kegiatan 23
Standar Operasional Prosedur (SOP) 27
Bab IV Pengendalian Dokumen dan Rekaman Puskesmas Tirtoyudo 39
Tujuan Proses 39
Tanggung Jawab dan Wewenang 39
Uraian Umum 39
Kebijakan 44
BAB V Penutup 46
58