Anda di halaman 1dari 14

Ringkasan Materi Sejarah Indonesia

Kelas 10 Semester 2

Pengaruh Agama dan Kebudayaan


Hindu-Buddha serta Islam di Imam Ropi’i, S.Pd.
Indonesia © 2020
Teori Masuknya Agama Hindu-Buddha di Indonesia
Teori Brahmana Teori Ksatria Teori Waisya

- dikemukakan J.C. van Leur - dikemukakan R.C. Majumdar - dikemukakan N.J. Krom
- Penyebaran agama Hindu di - Munculnya kerajaan atau -Penyebaran agama Hindu-budha
Nusantara dilakukan oleh pengaruh Hindu di Nusantara melalui kaum pedagang India,
Brahmana yang diundang oleh disebabkan oleh peranan kaum kemudian mendirikan
penguasa lokal. ksatria atau para prajurit India perkampungan & menikah dengan
- Adanya prasasti yang - kekuatan teori ini terletak penduduk lokal
menggunakan huruf Pallawa & pada semangat petualangan - Nusantara memiliki hasil
bahasa Sanskerta, hanya para kaum ksatria pertanian dan tambang (emas),
dikuasai oleh Brahmana diminati pedagang internasional

Teori Sudra Teori Arus Balik


Agama Hindu-Buddha
- Penyebaran agama - dikemukakan oleh F.D.K Bosch
di India berbeda
Hindu-Buddha - orang Nusantara memiliki peran aktif dalam
dengan Indonesia
dilakukan oleh kaum penyebaran agama dan kebudayaan Hindu-Buddha.
karena mengalami
sudra ke Nusantara - bermula dari orang Nusantara yang berguru atau
proses penyesuaian
untuk memperbaiki berdagang ke India, kemudian kembali pulang dan
kualitas hidup menyebarkan Hindu-Buddha
Kerajaan Kutai Kerajaan Sriwijaya

- terletak di Muarakaman, tepi - terletak di daerah Sumatera bagian


Sungai Mahakam Kalimantan selatan
Timur -kerajaan maritim kuat karena letaknya
- Sumber : Prasasti Yupa dari strategis dekat Selat Malaka dan Sungai
abad ke-5 M Musi
-Raja Mulawarman memeluk - memiliki hubungan dagang yang erat
agama Hindu-Siwa , tempat suci dengan India sejak abad ke-7 M
untuk menyembah Dewa Syiwa - Raja Balaputradewa membawa
dinamakan Waprakeswara Sriwijaya mencapai masa keemasan pada
- Raja Mulawarman mengadakan abad ke-9 M. Sriwijaya menjadi pusat
kurban emas dan 20.000 ekor pengajaran agama Buddha di Nusantara
lembu untuk para brahmana dan sekitarnya
-Kutai memiliki peternakan yang - Raja Balaputradewa menjalin hubungan
sudah maju karena terdapat dengan Kerajaan Benggala (India) dan
beberapa puluh ribu lembu dihadiahi sebidang tanah untuk orang
(sapi), Sungai Mahakam juga Sriwijaya yang belajar di Nalanda, India.
bagus untuk sektor perdagangan Hubungan baik tersebut terpahat dalam
Prasasti Nalanda yang tersimpan di India.
Teori Masuknya Islam ke Nusantara (1)
Persia:
(Iran)
Cina

Arab: Gujarat
Mekah (India)
Teori Masuknya Islam ke Nusantara (2)
Teori Arab (Mekah) Teori Persia (Iran) Teori Gujarat (India)
- dikemukakan T.W. Arnold, Buya - dikemukakan . Hoesein - dikemukakan C. Snouck
Hamka, J.C. van Leur Djajadiningrat Hurgronye, J. Pijnapel
- Islam yang berkembang di -Islam yang berkembang di -Penyebaran Islam ke Indonesia
Indonesia berasal dari Arab Indonesia berasal dari adalah para pedagang Cambay
(Mekah, Mesir) Persia (Iran) (Gujarat) yang telah memeluk
- Bukti: Batu Nisan Fatimah binti - Adanya tradisi Tabut di Islam
Maimun yang bertuliskan huruf Bengkulu, Sumatera Barat - Bukti: Nisan Sultan Malik as-
Arab yang berangka tahun 475 untuk memperingati Saleh (Samudera Pasai) mirip
Hijriah (1082 M) dan ditemukan di wafatnya Husein bin Ali dengan corak batu nisan di Gujarat
-Leran, Gresik  setiap 10 Muharram
diperkirakan
Islam masuk Teori Cina
abad XI M
- dikemukakan oleh Slamet Muljana
- Menuru Muljana, Penguasa Demak merupakan
keturunan Cina
- Muslim Cina berperan dalam penyebaran
agama Islam di Indonesia, Laksamana Ceng Ho
Media/Saluran Penyebaran Islam ke Nusantara
Perdagangan Seni Budaya Pendidikan
-Para saudagar muslim dari - secara damai, Islam masuk ke - para ulama yang ikut datang
Arab, Persia, India, dan Cina Nusantara melalui jalur seni budaya. bersama pedagang ke
berdagang sambil berdakwah Walisongo menggunakan kesenian Nusantara mendirikan lembaga
- Terbentuknya jalur sebagai media dakwah. Contohnya pendidikan Islam, seperti
perdagangan antar wilayah Sunan Kalijaga menggunakan pesantren. Beberapa ulama
- Pelabuhan sebagai pusat wayang, gamelan, dan tembang Ilir- misalnya: Walisongo, Dato’ri
interaksi pedagang dari ilir untuk menyebarkan Islam Bandang, Dato Sulaeman
berbagai daerah

Tasawuf Perkawinan Politik


-Kaum sufi mengajarkan teosofi - Saudagar dan ulama - kekuasaan Raja atau Sultan memiliki
Islam untuk menemukan melakukan ikatan kekuasaan yang sangat besar
kesadaran dan pencerahan perkawinan dengan - ketika seorang raja memeluk agama
batin, zuhud, hidup dengan penduduk Nusantara Islam, maka banyak rakyat yang
penuh kesederhanaan, maka - Membentuk keluarga mengikutinya, karena raja dijadikan
erat dikaitkan dengan unsur Muslim – Masyarakat sebagai panutan dan tauladan
mistik. Muslim – Daerah Muslim - raja berpengaruh besar dalam proses
- diperkenalkan melalui tarekat Islamisasi
Kerajaan Aceh
- berpusat pada wilayah Banda
Aceh sekarang
- Masjid Raya Baiturrahman
- semakin kuat pada abad XVI M
- Era keemasan pada Masa Sultan
Iskandar Muda, Aceh dapat
menguasai Selat Malaka
Kerajaan Samudera - Sultan Iskandar Muda wafat pada
Pasai tahun 1636 M, diagantikan oleh
- Posisi Sumatra yang
Sultan Iskandar Thani
strategis dan
- Pada masa Sultan Iskandar Thani
berhadapan langsung
Kerajaan Aceh mulai mengalami
dengan jalur perdangan
kemunduran
dunia, yakni Selat
Malaka
- Pemimpin pertama:
Sultan Malik as-Saleh
pada abad ke XI
- mata uang emas
(dirham)
Kerajaan Demak
- Raden Patah mulai memerintah tahun
1500 M  mendirikan Masjid Agung
Demak, dibantu Walisongo
- Bercorak Agraris-Maritim
- Raja kedua Pati Unus menyerang
Portugis di Malaka
- Setelah wafatnya Pati Unus, ada
perebutan takhta antara Pangeran
Sedo ing Lepen vs Pangeran
Trenggono
- Raja ketiga Sultan Trenggono 
memperluas kekuasaan hingga Sunda
Kalapa (Jakarta), Sumatera,
Kalimantan
- Kemunduran setelah wafatnya Sultan
Trenggono  terjadi perebutan takhta
di Demak antara Pangeran Prawoto vs
Arya Penangsang vs Hadiwijaya
Malaka, Nusantara, dan
Perdagangan Internasional
- Malaka pada mulanya kerajaan
yang menguasai perdagangan di
sekitar Selat Malaka,
berhubungan dengan berbagai
kerajaan di Nusantara, bahkan
Kerajaan Siak dan kerajaan lain
di Sumatera pernah dikuasai
Kerajaan Malaka dan
mengirimkan upeti ke Malaka
- Setelah Malaka dikuasai
Portugis pada 1511, maka
akibatnya:
1. Banda Aceh menjadi
pelabuhan utama/terbesar
bagi saudagar Muslim dan
Asia
2. Makassar menjadi pelabuhan
terbesar di Nusantara bagian
timur
Pengaruh VOC di Nusantara
Kerajaan Banten Kerajaan Mataram Islam Kerajaan Cirebon
- Banten merupakan -Masa keemasan pada era Sultan Agung - merupakan penghasil beras
penghasil lada terbesar di - Setelah wafatnya Sultan Agung pada - didirikan oleh Sunan Gunung
Nusantara sehingga banyak tahun 1645, Mataram mengalami Jati, julukan: Pandita Ratu
dikunjungi para pedangan pergolakan daerah dan perebutan - taktik pecah belah dimainkan
asing pada aba XVI-XVII kekuasaan. oleh VOC pada abad XVII,
- VOC mengadu domba - VOC memanfaatkan situasi untuk adanya penandatanganan
antara Sultan Ageng memonopoli dagang, serta memecah pembagian Kerajaan Cirebon
Tirtayasa dengan anaknya Mataram menjadi 2 kerajaan melalui menjadi Kasepuhan dan
Sultan Haji, akhirnya Banten Perjanjian Giyanti 1755, yaitu Kanoman, sehingga Cirebon
dapat dikuasai VOC Surakarta dan Yogyakarta melemah dan dikuasai VOC

Kerajaan Gowa-Tallo (Makassar)


-Masa keemasan pada era Sultan Hasanuddin yang gigih
menentang VOC di daerah Sulawesi
-VOC memanfaatkan konflik antara Hasanuddin (Gowa-Tallo)
dengan Aru Palaka (Bone). Aru Palaka mau bekerja sama dengan
VOC karena Gowa-Tallo mau menaklukkan Kerajaan Bone.
- Gowa-Tallo kalah, adanya Perjanjian Bongaya
Terjadinya Akulturasi Budaya di Indonesia
- akulturasi budaya adalah percampuran unsur budaya satu
dengan lainnya yang menghasilkan budaya baru
- Masyarakat Indonesia berusaha memadukan unsur
budaya lokal dengan budaya lain yang masuk (Hindu-
Buddha, Islam)
- Terdapat bangunan Masjid yang memadukan unsur
Islam dengan unsur lokal dan Hindu-Buddha: Masjid
Agung Demak, Masjid Menara Kudus, Masjid Agung Banten
Akulturasi Budaya pada Masjid
- bentuk atap limasan bertingkat (tumpang)
- perbaduan unsur buday Islam dengan unsur lokal, sebagian
ada unsur Hindu-Buddha juga

Masjid Menara Kudus –


memiliki menara unik seperti candi

Masjid Agung Banten


Masjid Agung Demak
– didirikan abad XVI
-memiliki atap
- Atap tumpang 5 tingkat
bertingkat tiga
- Menara masjid bergaya Eropa
seperti Mercusuar
- Ada pengaruh arsitek Eropa
Akulturasi Seni Rupa Akulturasi Seni Pertunjukan Akulturasi Seni Musik
- Ajaran Islam melarang - Seni Tari bernuansa budaya Islam sebagai - Gambus pada masyarakat
penggambaran makhluk hidup media berdakwah: Tari Seudati (Aceh) Melayu, sebagai sarana
(manusia dan binatang) dalam - Kesenian Debus (Banten): syiar Islam
seni rupa menggabungkan seni bela diri, musik, dan - Tembang Jawa bernuansa
- Gaya seni hias & ukir: motif ilmu kebatinan religi: Ilir-Ilir, Gundul-
tumbuhan (dedaunan, bunga), - Wayang Kulit dimasukkan unsur Islam  Gundul Pacul, dll sebagai
menyamarkan motif hewan, disisipi Layang Kalimosodo (Kalimat media berdakwah secara
berkembang seni kaligrafi Syahadat) damai

Akulturasi pada Tradisi


- Grebeg, Sekaten: pada masa
Demak ada modifikasi tradisi
sedekah raja yang dimasukkan
unsur budaya Islam. Dilanjutkan
oleh Kasultanan Yogyakarta
(Grebeg Maulud, Grebeg Sawal,
grebeg Besar)
Pustaka
• Kemendikbud RI. 2014. Buku Pegangan Siswa Sejarah Indonesia kelas X (1&2). Jakarta:
Kemendikbud RI.
• Kemendikbud RI. 2017. Silang Budaya Lokal dan Hindu Budha. Jakarta: Kemendikbud RI
• Kusumaningrum, A., dkk. 2019. Pegangan Guru PR Sejarah Indonesia SMA X/2. Bantul: Intan
Pariwara.
• Lutfiyani & Fadlan, A.H. 2018. Islam Nusantara (a Theory of the Arrival of Islam until the Process of
Islamization in the Nusantara). Batusangkar International Conference III, 2018.
• Rokhaman, M.N. 2014. Perpaduan Budaya Lokal, Hindhu Buddha, dan Islam di Indonesia. FIS UNY.
• Ricklefs, M.C. 1991. Sejarah Indonesia Modern. Terjemahan Dharmono Hardjowidjono. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
• Soejono, R.P. & Leirissa, R.Z. (Editor Umum Pemutakhiran). 2010. Sejarah Nasional Indonesia Jilid II
& III. Jakarta: Balai Pustaka.
• Utomo, B.B. 2010. Atlas Sejarah Indonesia Masa Klasik (Hindu-Buddha). Jakarta: Kementerian
Kebudayaan dan Pariwisata.
• Pariwisata.Utomo, B.B. 2011. Atlas Sejarah Indonesia Masa Islam. Jakarta: Kementerian Kebudayaan
dan Pariwisata.

Anda mungkin juga menyukai