Anda di halaman 1dari 10

GAMBARAN SIMTOM KECEMASAN PASIEN PENYAKIT GINJAL

KRONIK YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISA DI RUMAH


SAKIT KHUSUS GINJAL RASYIDA

Rangga Pradido1, Shahrul Rahman2


Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Abstrak
Latar Belakang: Kecemasan (ansietas) merupakan suatu gangguan yang
dicetuskan oleh adanya situasi atau objek yang jelas. Kecemasan yang tidak
teratasi dapat menimbulkan beberapa dampak diantaranya, penurunan kualitas
hidup, perubahan emosional seperti depresi kronis serta gangguan psikosa.
Tujuan: Tujuan umum dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran
simtom kecemasan pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisa.
Metode: deskriptif dengan menggunakan desain cross sectional. Kuesioner yang
telah tervalidasi dengan jumlah responden sebanyak 171 sampel.
Hasil: Gambaran simtom kecemasan pasien penyakit ginjal kronik yang
menjalani hemodialisa dalam kategori cemas ringan sebanyak 148 orang (86,5%),
dan dalam kategori cemas sedang sebanyak 23 orang (13,5%).
Kesimpulan: Terdapat gambaran simtom kecemasan pada pasien penyakit ginjal
kronik yang menjalani hemodialisa.

Kata kunci: gambaran simtom kecemasan, penyakit ginjal kronik,


hemodialisa
Abstract

Background : Anxiety is a disorder that is triggered by the existence of a a clear


situation or object (from outside the individual itself), which actually does no
harm. Unresolved anxiety can lead to some impact on which a person tends to
have a negative assessment of the meaning of life, decreased quality of life,
emotional changes such as chronic depression and psychosis disorders.
Objective : The general objective in this research is to find out the symptoms of
anxiety symptoms of chronic kidney disease patients undergo hemodialysis.
Method : This research is a descriptive study with cross sectional design, This
study uses a sampling method that is non-probability sampling type quota
sampling. Calculated using the Slovin formula: and obtained a sample amount of
171
Result : The proportion of patient with chronic kidney disease treated with
hemodialysis in Rasyida, kidney speciality hospital based on the anxiety level
resulting mild anxiety (86,5%) and moderate anxiety (13,5%).
Conclusion : There are symptoms of anxiety symptoms in patients with chronic
kidney disease undergoing hemodialysis.
Keywords : anxiety symptoms, chronic kidney disease, hemodialysis

PENDAHULUAN
Kecemasan (ansietas) merupakan Penyakit Ginjal Kronik (PGK)
suatu gangguan yang dicetuskan oleh merupakan masalah kesehatan
adanya situasi atau objek yang jelas masyarakat yang semakin meningkat.
(dari luar individu itu sendiri), yang Insidensi Penyakit Ginjal Kronik di
sebenarnya pada saat kejadian ini banyak negara sebesar 200 kasus per
tidak membahayakan. Kecemasan satu juta penduduk per tahun. Hasil
yang tidak teratasi dapat systematic review dan metaanalisis
menimbulkan beberapa dampak yang dilakukan oleh Hill et al, 2016,
diantaranya seseorang cenderung mendapatkan prevalensi global
mempunyai penilaian negatif tentang Penyakit Ginjal Kronik sebesar
makna hidup, penurunan kualitas 13,4%, di Indonesia, perawatan
hidup, perubahan emosional seperti penyakit ginjal mendapatkan
depresi kronis serta gangguan peringkat kedua pembiayaan terbesar
psikosa.1,2 dari Badan Penyelenggara Jaminan
Data Riskesdas 2013 Sosial Kesehatan setelah penyakit
menunjukkan prevalensi gangguan jantung.5,6
mental emosional yang ditunjukkan Penyakit Ginjal Kronik (PGK)
dengan gejala-gejala depresi dan adalah suatu keadaan klinis yang
kecemasan untuk usia 15 tahun ke ditandai dengan penurunan fungsi
atas mencapai sekitar 14 juta orang ginjal yang irreversible, sehingga
atau 6% dari jumlah penduduk pada derajat tertentu akan
Indonesia. Gangguan jiwa berat, memerlukan terapi pengganti fungsi
seperti skizofrenia mencapai sekitar ginjal yang berupa hemodialisis atau
400.000 orang atau sebanyak 1,7 per transplantasi ginjal. Kriteria Penyakit
1.000 penduduk.3 Ginjal Kronik adalah kerusakan ginjal
yang terjadi lebih dari 3 bulan, berupa tidak menjalani terapi maka akan
kelainan struktural atau fungsional, menjadi ancaman vonis mati yang
dengan atau tanpa penurunan Laju tinggal menunggu waktu. Pada
Filtrasi Glomerulus (LFG). Penyakit penelitian Luana NA yang berjudul
Ginjal Kronik juga dapat terjadi Kecemasan pada Penderita Penyakit
apabila nilai GFR kurang dari 60 Ginjal Kronik yang Menjalani
mL/menit/1,73m2 yang berlangsung Hemodialisis di RS Universitas
selama lebih dari 3 bulan, dengan atau Kristen Indonesia pada tahun 2013
tanpa kerusakan ginjal.2,3 menunjukkan bahwa berdasarkan skor
Penyakit Ginjal Kronik sudah HDRS diketahui sebagian besar
merupakan masalah kesehatan (77,8%) responden memiliki
masyarakat. Berbagai upaya gangguan cemas dalam berbagai
dilakukan untuk mengatasi berbagai derajat. Sebanyak 29,6% penderita
masalah Penyakit Ginjal Kronik hemodialisis menderita gangguan
seperti mengatur pola makan (diet), cemas ringan, dan 27,8% subyek
dialisis dan transplantasi ginjal. menderita gangguan cemas berat. 4,7
Tahapan Penyakit Ginjal Kronik METODE PENELITIAN
didasarkan pada faal ginjal yang Jenis penelitian ini adalah
masih tersisa yang dapat diukur penelitian deskriptif dengan desain
dengan klirens kreatinin. Pada cross sectional dimana pengambilan
Penyakit Ginjal Kronik stadium V data hanya diambil satu kali
dengan tes klirens kreatinin pengambilan untuk mengetahui
menunjukkan kurang dari 15 gambaran proporsi tingkat kecemasan
mL/menit/1,73m2 dianjurkan untuk pasien Penyakit Ginjal Kronik yang
menjalani terapi hemodialisis.3,4 menjalani terapi hemodialisis di
Hemodialisis adalah suatu Rumah Sakit Khusus Ginjal Rasyida
prosedur dimana darah dikeluarkan pada bulan Januari 2020.
dari tubuh penderita dan beredar Pengambilan data dilakukan dengan
dalam sebuah mesin diluar tubuh menggunakan kuisioner Beck Anxiety
yang disebut dialiser. Hemodialisis Inventory (BAI). Kuisioner BAI akan
menggunakan prinsip-prinsip difusi diberikan kepada pasien dan diminta
zat terlarut menembus membran untuk menjawab kuisioner yang telah
semipermeabel.3 disediakan dengan wawancara.
Pada penderita Penyakit Ginjal Penelitian ini menggunakan metode
Kronik yang menjalani hemodialisis penarikan sampel yaitu non-
akan mengalami tekanan psikologis probability sampling jenis quota
pasca menjalani terapi hemodialysis. sampling. Dihitung menggunakan
Tekanan psikologis yang terjadi berupa rumus slovin: dan didapatkan jumlah
kecemasan, , insomnia, sulit sampel sebesar 171. Pada penelitian
berkonsentrasi, tidak nafsu makan, ini data yang dikumpulkan yaitu
merasa putus asa berlebihan, dan berupa data primer. Data primer yang
hilangnya semangat hidup. Tekanan dikumpulkan meliputi: Data
psikologis terjadi karena pada pasien mengenai tingkat kecemasan pasien
yang menjalani hemodialisis sangat Penyakit Ginjal Kronik di Rumah
tergantung pada alat, apabila Sakit Ginjal Rasyida. Data yang
penderita Penyakit Ginjal Kronik digunakan didapat menggunakan
kuisoner Beck Anxiety Inventory proporsi usia berdasarkan tingkat
(BAI). kecemasan penderita penyakit ginjal
kronik yang menjalani hemodialisa di
HASIL Rumah Sakit Khusus Ginjal Rasyida
1. Jenis kelamin pasien PGK yaitu cemas ringan pada usia 41-50
Hasil penelitian pada penderita tahun 71 orang (41,5%), cemas
penyakit ginjal kronik yang menjalani ringan pada usia 31-40 tahun 32
hemodialisa di Rumah Sakit Khusus orang (18,7%), cemas ringan pada
Ginjal Rasyida diperoleh proporsi usia 51-60 tahun 21 orang (12,3%),
jenis kelamin berdasarkan tingkat cemas ringan pada usia 61-70 tahun
kecemasan responden adalah sebagai 14 orang (8,2%), cemas ringan pada
berikut: usia 20-30 tahun 7 orang (4,1%), dan
Tabel 1. Proporsi jenis kelamin cemas ringan pada usia 71-80 tahun 3
Jenis
cemas
ringan
cemas
sedang
cemas
berat
Total orang (1,8%). Cemas sedang pada
kelamin n % n % n % n % usia 41-50 tahun 11 orang (6,4%),
Laki-laki
103 60,2 19 11,1 0 0 122 71,3 cemas sedang pada usia 31-40 tahun 5
Perempuan
45 26,3 4 2,3 0 0 49 28,7 orang (2,9%), cemas sedang pada usia
Total
148 86,5 23 13,5 0 0 171 100,0
61-70 tahun 3 orang (1,8%), cemas
Tabel 4.1 menunjukan bahwa sedang pada usia 20-30 tahun 2 orang
proporsi jenis kelamin berdasarkan (1,2%), cemas sedang pada usia 51-60
tingkat kecemasan penderita penyakit tahun 1 orang (0,6%) dan cemas
ginjal kronik yang menjalani sedang pada usia 71-80 tahun 1 orang
hemodialisa di Rumah Sakit Khusus (0,6%).
Ginjal Rasyida yaitu laki-laki dengan
cemas ringan 103 orang (60,2%), 3. Lama hemodialisa pasien PGK
perempuan dengan cemas ringan 45 Hasil penelitian pada penderita
orang (26,3%), laki-laki dengan penyakit ginjal kronik yang menjalani
cemas sedang 19 orang (11,1%), hemodialisa di Rumah Sakit Khusus
perempuan dengan cemas sedang 4 Ginjal Rasyida diperoleh distribusi
orang (2,3%). frekuensi lama menjalani hemodialisa
responden adalah sebagai berikut:
2. Usia pasien PGK Tabel 4.3 Proporsi lama menjalani
Hasil penelitian pada penderita hemodialisa
penyakit ginjal kronik yang menjalani Lama
cemas
ringan
cemas
sedang
cemas
berat
Total

hemodialisa di Rumah Sakit Khusus HD


n % N % n %
N %

Ginjal Rasyida diperoleh proporsi usia 1-12


19
11,
4 2,3 0 0
23 13,5
bulan 1
berdasarkan tingkat kecemasan adalah >1-3
49
28,
8 4,7 0 0
57 33,3
tahun 7
sebagai berikut: >3-5 22, 43 25,1
38 5 2,9 0 0
tahun 2
>5-7 17, 35 20,5
30 5 2,9 0 0
Tabel 2 Proporsi usia tahun 5
13 7,6
>7-9
Cemas Cemas Cemas 12 7,0 1 0,6 0 0
Usia Total tahun
ringan sedang Berat
(tahun) n % n % n % N % 86, 171 100,0
Total 148 23 13,5 0 0
20-30 7 4,1 2 1,2 0 0 9 5,3 5
31-40 32 18,7 5 2,9 0 0 37 21,6
41-50
51-60
71
21
41,5
12,3
11
1
6,4
0,6
0
0
0
0
82
22
48,0
12,9
Tabel 4.3 menunjukan bahwa proporsi
61-70
71-80
14
3
8,2
1,8
3
1
1,8
0,6
0
0
0
0
17
4
9,9
2,3
lama menjalani hemodialisa
Total 148 86,5 23 13,5 0 0 171
100,
0 berdasarkan tingkat kecemasan
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa penderita penyakit ginjal kronik yang
menjalani hemodialisa di Rumah Sakit Kecemasan (ansietas)
Khusus Ginjal Rasyida yaitu cemas merupakan suatu gangguan yang
ringan pada lama hemodialisa >1-3 dicetuskan oleh adanya situasi atau
tahun 49 orang (28,7%), cemas ringan objek yang jelas. Kecemasan yang
pada lama hemodialisa >3-5 tahun 38 tidak teratasi dapat menimbulkan
orang (22,2%), cemas ringan pada beberapa dampak diantaranya,
lama hemodialisa >5-7 tahun 30 orang penurunan kualitas hidup, perubahan
(17,5%), cemas ringan pada lama emosional seperti depresi kronis serta
hemodialisa 1-12 bulan 19 orang gangguan psikosa. Penyakit Ginjal
(11,1%), dan cemas ringan pada lama Kronik (PGK) adalah suatu keadaan
hemodialisa >7-9 tahun 12 orang klinis yang ditandai dengan penurunan
(7,0%). Cemas sedang pada lama fungsi ginjal sehingga pada derajat
hemodialisa >1-3 tahun 8 orang tertentu akan memerlukan terapi
(4,7%), cemas sedang pada lama pengganti fungsi ginjal seperti
hemodialisa >3-5 tahun 5 orang hemodialisa. Hemodialisa adalah suatu
(2,9%), cemas sedang pada lama prosedur dimana darah dikeluarkan
hemodialisa >5-7 tahun 5 orang dari tubuh penderita dan beredar
(2,9%), cemas sedang pada lama dalam sebuah mesin diluar tubuh yang
hemodialisa 1-12 bulan 4 orang disebut dialiser. Hemodialisis
(2,3%), cemas sedang pada lama menggunakan prinsip-prinsip difusi
hemodialisa >7-9 tahun 1 orang zat terlarut menembus membran
(0,6%). semipermeabel. Hasil systematic
review dan metaanalisis yang
4. Gambaran simtom kecemasan dilakukan oleh Hill et al, 2016,
pasien penyakit ginjal kronik mendapatkan prevalensi global PGK
Tabel 4 Distribusi frekuensi gambaran sebesar 13,4%. Pada penderita PGK
kecemasan yang menjalani hemodialisis akan
Tingkat kecemasan
N %
mengalami tekanan psikologis berupa:
kecemasan, insomnia, sulit
Ringan 14 berkonsentrasi, tidak nafsu makan,
86,5
8 merasa putus asa berlebihan, dan
Sedang hilangnya semangat hidup. Tekanan
23 13,5
psikologis terjadi karena pada pasien
Total 17 yang menjalani hemodialisis sangat
100,0
1 tergantung pada alat, apabila penderita
Tabel di atas menunjukkan bahwa PGK tidak menjalani terapi maka
proporsi penderita penyakit ginjal akan menjadi ancaman vonis mati
kronik yang menjalani hemodialisa di yang tinggal menunggu waktu.1,2,3
Rumah Sakit Khusus Ginjal Rasyida Berdasarkan hasil penelitian
berdasarkan tingkat kecemasan yaitu, dan analisis univariat yang berjumlah
cemas ringan 148 orang (86,5%), dan 171 responden menunjukkan bahwa
cemas sedang 23 orang (13,5%). proporsi jenis kelamin berdasarkan
tingkat kecemasan pasien PGK laki-
laki mendominasi yaitu cemas ringan
103 orang (60,2%) dan penderita
PEMBAHASAN perempuan dengan cemas ringan 45
orang (26,3%), laki-laki dengan cemas dewasa, antara usia 15 dan 25 tahun,
sedang 19 orang (11,1%), dan tetapi angka terus meningkat setelah
perempuan dengan cemas sedang 4 usia 35 tahun, orang dengan usia
orang (2,3%). Hasil penelitian ini dewasa memiliki kemungkinan yang
selaras dengan penelitian Riselligia lebih tinggi untuk mengalami
Caninsti di Jakarta Pusat menyebutkan gangguan-gangguan kecemasan
bahwa subjek dengan tingkat karena masalah psikososial yang
kecemasan yang tergolong borderline banyak terjadi seperti, kesepian,
abnormal berjumlah 7 orang, yaitu perasaan sedih, depresi dan
4,12
sekitar 23.3% dengan jumlah pria kecemasan.
lebih banyak daripada wanita. Hasil penelitian ini
Sedangkan subjek dengan kecemasan menunjukan proporsi lamanya
yang tergolong normal terdiri dari 22 menjalani hemodialisa pasien PGK
orang, yaitu sekitar 73.33%, dengan yaitu pasien yang paling banyak
jumlah pria sebanyak 14 orang dan menjalani hemodialisa sudah selama
wanita 8 orang. Penelitian Erlina dkk >1-3 tahun dengan cemas ringan yaitu
di RSJ Padang menjelaskan adanya sebanyak 49 orang (28,7%). Hal ini
perbedaan kadar hormon estrogen selaras dengan penelitian Lestari Asri
antara laki-laki dan perempuan. Pada di Unit Hemodialisa RSUD Wates
sistem saraf pusat estrogen dapat menyebutkan bahwa reponden
mengubah konsentrasi dan terbanyak yang lama menjalani
ketersediaan neurotransmiter seperti hemodialisa adalah selama >6 bulan
serotonin dan nonadrenalin, serta (89,8%) dengan cemasan ringan
estrogen meningkatkan ikatan dari sebanyak 32 orang (54,2%) .
agonis GABA dan reseptor GABA Berdasarkan hasil penelitian
yang upregulasi menjadi berubah pada Paputungan dkk menyebutkan, lama
keadaan depresi, hal ini mengakibat menjalani hemodialisis seorang pasien
estrogen dapat menjadi anti depresan penyakit ginjal kronik dapat
alami (neuroprotektif) pada wanita.11 dipengaruhi oleh penyakit sebelumnya
Hasil penelitian proporsi usia yang dapat berakibat komplikasi
berdasarkan tingkat kecemasan pasien lanjut, serta mengalami penurunan
PGK, didominasi oleh pasien yang fungsi tubuh menyebabkan pasien
berusia 41-50 tahun dengan cemas dalam kehidupan sehari-harinya
ringan yaitu sebanyak 71 orang terganggu sehingga masalah tersebut
(41,5%), diikuti dengan usia 31-40 dapat menyebabkan pasien mengalami
tahun dengan cemas ringan 32 orang kecemasan. Responden yang telah
(18,7%). Hal ini selaras dengan lama menjalani hemodialisa cenderung
penelitian Lutfa menunjukkan memiliki tingkat kecemasan lebih
hubungan usia pasien dengan ringan dibandingkan dengan
kecemasan diperoleh koefisien r responden yang baru menjalani
=0.592 dengan nilai p=0.02, arah hemodialisis hal ini disebabkan karena
korelasi negatif sehingga berarti dengan lamanya seseorang menjalani
semakin bertambahnya usia pasien hemodialisa maka seseorang akan
maka ada kecenderungan kecemasan lebih adaptif dengan alat/unit dyalisis.
pasien semakin menurun. Gangguan Hasil penelitian Sunardi (2001)
kecemasan dimulai pada awal masa tentang lama menjalani hemodialisa
dengan tingkat kecemasan didapatkan Sakit Khusus Ginjal Rasyida
nilai r sebesar 0,22 hasil ini didominasi oleh rentang usia 41-
menunjukkan korelasi sangat rendah 50 tahun dengan cemas ringan
antara lama menjalani hemodialisis yaitu 71 orang (41,5%)
dengan kecemasan.2,4,12 4. Proporsi lama menjalani
Keterbatasan peneliti dalam hemodialisa berdasarkan tingkat
melakukan penelitian mengenai kecemasan pasien PGK di Rumah
gambaran simtom kecemasan pasien Sakit Khusus Ginjal Rasyida
penyakit ginjal kronik yang menjalani banyak ditemukan pada rentang
terapi hemodialisis di Rumah Sakit lama menjalani hemodialisa >1-3
Khusus Ginjal Rasyida adalah peneliti tahun dengan cemas ringan yaitu
tidak mengetahui adanya faktor 49 orang (28,7%).
penyebab lain dari kecemasan seperti
faktor dukungan keluarga, faktor
sosial ekonomi, faktor penyakit SARAN
penyerta, dan faktor lain yang 1. Diharapkan peneliti selanjutnya
mungkin dapat menjadi penyebab mampu mencari faktor penyerta
timbulnya kecemasan pada pasien yang mempengaruhi kecemasan
penyakit ginjal kronik yang menjalani pada pasien PGK yang menjalani
terapi hemodialisa.. hemodialisa seperti: faktor sosial 34
ekonomi, psikologis, penyakit
KESIMPULAN penyerta dan lain-lain.
Berdasarkan hasil penelitian 2. Peneliti mengaharapkan kepada
yang telah dilakukan di Rumah Sakit pihak klinisi lebih mempertajam
Khusus Ginjal Rasyida Medan dalam memberikan edukasi
mengenai gambaran simtom mengenai kesehatan psikis pada
kecemasan pasien penyakit ginjal pasien PGK yang menjalani
kronik yang menjalani terapi hemodialisa.
hemodialisa, maka dapat disimpulkan
bahwa :
1. Ditemukan sebagian besar
gambaran simtom kecemasan
pasien PGK di Rumah Sakit
Khusus Ginjal Rasyida dalam
kategori cemas ringan sebanyak
148 orang (86,5%)
2. Proporsi jenis kelamin
berdasarkan tingkat kecemasan
pasien PGK di Rumah Sakit
Khusus Ginjal Rasyida
didominasi oleh laki-laki dengan
cemas ringan yaitu 103 orang
(60,2%)
3. Proporsi usia berdasarkan tingkat DAFTAR PUSTAKA
kecemasan pasien PGK di Rumah 1. Gangguan Panik.
Kusumadewi, I. Elvira, S. D. Situasi Penyakit Ginjal Kronis.
In: Hadisukanto, G. Elvira, S. 2017 © World Kidney Day
D. Editors. Buku Ajar Psikiatri 2006-2017. ©
Edisi Ketiga. Jakarta: Fakultas http://emojione.com
Kedokteran Universitas 7. Aziz, Ika HA, Sudiro.
Indonesia. 2017;289-294. Hubungan Dukungan Keluarga
2. Panggabean S, Lengkong dengan Tingkat Kecemasan
JVM, Christine I. et al. pada Pasien Gagal Ginjal
Kecemasan pada Penderita Kronis Yang Menjalani
Penyakit Ginjal Kronik yang Hemodialisis Di Rsud Dr.
Menjalani Hemodialisis di RS Soehadi Prijonegoro Sragen.
Universitas Kristen Indonesia. Kementerian Kesehatan
Fakultas Kedokteran Politeknik Kesehatan
Universitas Diponegoro dan Surakarta. 2017;2(1):1-61
Ikatan Dokter Indonesia 8. Insani AA, Ayu PR, Anggraini
Wilayah Jawa Tengah. 2012; DI, et al. Hubungan Lama
(46):151-156. Menjalani Hemodialisis
3. Penyakit Ginjal Kronik. dengan Status Nutrisi pada
Suwitra K. In: Setiati S, Idrus Pasien Penyakit Ginjal Kronik
A, Aru W. Sudoyo D, editors. (PGK) di Instalasi Hemodialisa
Buku Ajar Ilmu Penyakit RSUD Dr . H . Abdul
Dalam Edisi VI Jilid II. Moeloek. Program Studi
Jakarta: Interna Publishing. Profesi Dokter, Bagian Ilmu
2014;2159-2161. Patologi Klinik, Bagian Ilmu
4. Tokala BF, Lisabeth FJK, Kulit dan Kelamin, Fakultas
Dundu AE. Hubungan Antara Kedokteran, Universitas
Lamanya Menjalani Lampung 2019;8(1).55-59
Hemodialisis dengan Tingkat 9. Hidayati E, Nurwanah N.
Kecemasan pada Pasien Tingkat Kecemasan Terhadap
dengan Penyakit Ginjal Kronik Prestasi Akademik Pengurus
di RSUP Prof. Dr. R. D. Ikatan Mahasiswa
Kandou Manado. Fakultas Muhammadiyah. Indonesian
Kedokteran Universitas Sam Journal for Health Sciences.
Ratulangi Manado. 2019;3(1):13-19
2015;3(1):402-407 10. Goh, Zhong S, Griva,
5. Kementerian Kesehatan Konstadina. Anxiety and
Republik Indonesia (Ministry Depression in Patients with
of Helath Republic of End-Stage Renal Disease:
Indonesia). Peran Keluarga Impact and Management
Dukung Kesehatan Jiwa Challenges – A Narrative
Masyarakat. 2016. Review. International Journal
of Nephrology and
Renovascular Disease
2018;11:93–102
6. Pusat Data dan Informasi 11. Caninsti R. Kecemasan dan
Kementerian Kesehatan RI. Depresi pada Pasien Gagal
Ginjal Kronis yang Menjalani Beck Anxiety Inventory (BAI).
Terapi Hemodialisis. Jurnal 2018.
Psikologi Ulayat. 16. Cohen SD, Cukor D, Kimmel
2016;1(2):207-222. PL. Mini-Review Anxiety in
12. Arafah S, Yustina I, Ardinata Patients Treated with
D. Faktor-Faktor yang Hemodialysis. Clin J Am Soc
Berhubungan dengan Tingkat Nephrol . 2016;11.2250-2251
Kecemasan Pasien 17. Imelda, Fitri. Gambaran Klinis
Hemodialisis Di Rsud Dr. dan Kualitas Hidup Pasien
Pirngadi Medan. Idea Nursing Penyakit Ginjal Tahap Akhir
Journal . 2017;6(3):1-9. yang Menjalani Hemodialisis.
13. Lemos MF, Lemos-neto SV, Departemen Ilmu Penyakit
Barrucand L, Tibirica E. Dalam, Divisi Ginjal
Preoperative Education Hipertensi, Unit Epidemiologi,
Reduces Preoperative Anxiety Departemen Ilmu Penyakit
in Cancer Patients Undergoing Dalam, Fakultas Kedokteran
Surgery : Usefulness of The Universitas Indonesia/ RS dr.
Self-Reported Beck Anxiety Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
Inventory. Departments of 2017;4(3):128-136.
Psychiatry and Nephrology, 18. Patimah I, Nuraeni A.
Government Medical College Pengaruh Relaksasi Dzikir
and Hospital, Kota, Rajasthan, terhadap Tingkat Kecemasan
India. 2019;69(1).1-6 Pasien Gagal Ginjal Kronis
14. Lee K, Kim D, Cho Y. yang Menjalani Hemodialisa.
Exploratory Factor Analysis of Jurnal Penyakit Dalam
the Beck Anxiety Inventory Indonesia. 2017;4(3).18-23
and the Beck Depression 19. Tim Indonesian Renal
th
Inventory-II in a Psychiatric Registry. 10 Report Of
Outpatient Population. Indonesian Renal Registry
Department of Psychiatry, 2017. 2018.
Gangnam Eulji Hospital, Eulji 20. Idaiani S, Andayasari L,
University, Seoul, Korea, Widowati L, et al. Faktor
Department of Addiction Risiko Penyakit Ginjal
Rehabilitation with Social Kronik : Studi Kasus Kontrol
Welfare, Eulji University, di Empat Rumah Sakit di
Seongnam, Korea, Department Jakarta. Buletin Penelitian
of Psychiatry, Hanyang Kesehatan. 2017;45(1):17-26
University College of
Medicine, Guri Hospital, Guri,
Korea, Department of
Psychology, Hallym
University, Chuncheon, Korea.
2018;33(16):1-11.
15. Great Plains Health Behavioral 21. Tjekyan RM, Suryadi,
Health. This scale is a self- Prevalensi dan Faktor Risiko
report measure of anxiety. Penyakit Ginjal Kronik di
RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Palembang. Bagian Ilmu
Kesehatan Masyarakat,
Fakultas Kedokteran,
Universitas Sriwijaya. 2014;
(4):275-282
22. Agustin I, Haryanti P, Nisa K.
Terapi Konservatif dan Terapi
Pengganti Ginjal sebagai
Penatalaksanaan pada Gagal
Ginjal Kronik. Fakultas
Kedokteran, Universitas
Lampung. 2015;4(6):49-54
23. Filali AE, Bentata Y, Oneib B.
et al. Depression and Anxiety
Disorders in Chronic
Hemodialysis Patients and
their Quality of Life: A Cross-
sectional Study about 106
Cases in the Northeast of
Morocco. Departments of
1Psychiatry, 2Nephrology and
3Community Health and
Epidemiology, Faculty of
Medicine, CHU Mohammed
VI, University Mohammed I,
Oujda, Morocco.
2017;28(2):341-348.

Anda mungkin juga menyukai