Optimasi Tingkat Pelayanan Dermaga Pada
Optimasi Tingkat Pelayanan Dermaga Pada
(Tesis)
Oleh
OKI ENDRATA WIJAYA
Oleh
OKI ENDRATA WIJAYA
Tesis
Pada
Oleh:
By:
This study aims to determine the service level of quay and components that cause
the increased or reduced service level, also to make recommendations to improve
quay services at the port of Bakauheni in Lampung. The methodology that used
was descriptive quantitative method.
The results showed that the level of quay service at the port of Bakauheni was
good enough based on the available of facilities and the service users, specially
for service time at the 1th quay that can serve as many as 24 crossing trip and the
2nd quay as many as 23 crossing trip during 24 hours, but the influence of not
operating the IV quay has reduced the level of service as much as 1,813 vehicle
capacity, also known on the common day had the addition capacity as much 2,187
vehicles, while within 24 hours Bakauheni port able to serve as much as 13.531
vehicles.
MOTTO :
PERSEMBAHAN:
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, ridho dan karunia Nya, sehingga penulisan tesis ini dapat diselesaikan
dengan sebaik-baiknya.
Tentunya tesis ini dapat diselesaikan berkat doa, usaha, bantuan, bimbingan dan
motivasi dari semua pihak, mulai dari proses awal perkuliahan hingga saat
penulisan tesis ini selesai.
Dalam kesempatan penuh rasa syukur dan bahagia ini, penulis mengucapakan
terima kasih dan penghargaan kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Suharno., M. Sc. Selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Lampung.
2. Ibu Dr. Rahayu Sulistyorini, S.T., M.T. selaku Pembimbing Utama yang telah
menyediakan waktu, tenaga, pikiran dan kesempatan untuk terus mengarahkan
penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
3. Bapak Ir. Idharmahadi Adha., M.T. selaku Pembimbing Kedua atas
kesediannya untuk memberikan bimbingan, kritik, saran dan masukan dalam
proses penyelesaian tesis ini.
4. Ibu Dr. Ir. Lusmeilia., DEA selaku Penguji ujian Tesis yang telah memberikan
kritik, masukan dan saran-saran selama proses pengujian tesis ini, mulai dari
seminar proposal, seminar hasil dan ujian komprehensif.
5. Ibu Dr. Dyah Indriana K, S.T., M.Sc. selaku ketua Progam Studi Magister
Teknik Sipil dan sebagai Dosen Tamu yang telah hadir pada seminar proposal,
seminar hasil tesis untuk memberikan masukan dan saran yang konstruktif.
6. Kedua orang tua, Ayahanda Purn. Asmadi dan Ibu Hartini dan Keluarga Besar
yang senantiasa memberikan doa restu, kasih sayang, dukungan materi maupun
motivasi selama perkuliahan.
7. Istri tercinta Dian Muslimah, S.Pd. yang sedang mengandung sang buah hati,
yang senantiasa sabar menemani, memberikan motivasi hingga bantuan dalam
menyelesaikan tesis ini.
8. Seluruh keluarga besar, sahabat dan teman-teman Mahasiswa Magister Teknik
Sipil Universitas Lampung yang telah banyak membantu dan memberikan
suport dalam penyelesaian tesis ini.
9. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam penelitian di Pelabuhan
Bakauheni Provinsi Lampung.
Demikian kata-kata yang dapat disampaikan, Penulis berharap semoga tesis ini
dapat bermanfaat dan dapat memberikan sumbangan ilmu pengetahuan bagi
khalayak secara umum dan mahasiswa jurusan teknik sipil Universitas Lampung.
Penulis
Halaman
DAFTAR ISI ............................................................................................ i
DAFTAR TABEL .................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................... 3
1.3 Batasan Masalah ..................................................................... 4
1.4 Tujuan Penelitian ................................................................... 4
1.5 Manfaat Penelitian ................................................................. 4
i
2.5.4 Kinerja Pelayanan Operasional Pelabuhan ................ 20
2.5.5 Pelayanan Utilitas Dermaga ....................................... 21
2.6 Model Antrian ......................................................................... 21
2.7 Metode Kuantitatif .................................................................. 22
2.8 Metode Sampling .................................................................... 23
ii
4.3.6 Dermaga VI ........................................................... 73
4.3.7 Dermaga Plengsengan ........................................... 76
4.4 Fasilitas Pelayanan di Pelabuhan Bakauheni .......................... 80
4.4.1 Fasilitas Pokok ....................................................... 81
4.4.2 Fasilitas Penunjang ................................................ 82
4.4.3 Fasilitas Daratan .................................................... 83
4.4.4 Fasilitas Lainnya .................................................... 83
4.5 Tingkat Pelayanan di Pelabuhan Bakauheni ........................... 84
4.5.1 Waktu Pelayanan Dermaga ................................... 85
4.5.2 Waktu Pelayanan Penumpang ............................... 96
4.5.3 Waktu Pelayanan Kendaraan ................................. 96
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
Halaman
iv
Tabel 4.25 Waktu manuver kapal di dermaga III ..................................... 89
Tabel 4.26 Headway minimum kapal di dermaga III ............................... 90
Tabel 4.27 Waktu headway minimum kapal di dermaga I ....................... 91
Tabel 4.28 Waktu berlabuh kapal di dermaga III ..................................... 91
Tabel 4.29 Waktu berlabuh kapal di dermaga I ........................................ 92
Tabel 4.30 Waktu siklus kapal di dermaga III .......................................... 93
Tabel 4.31 Waktu siklus kapal di dermaga I ............................................. 93
Tabel 4.32 Perbandingan pelayanan kapal dermaga I dan dermaga III .... 94
Tabel 4.33 Waktu pelayanan penumpang ................................................. 96
Tabel 4.34 Waktu pelayanan kendaraan roda-4 ........................................ 96
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
vi
Gambar 4.23 Kapasitas muat kendaraan yang terlayani di dermaga V .... 71
Gambar 4.24 Dermaga VI Pelabuhan Bakauheni ..................................... 73
Gambar 4.25 Kapasitas muat kendaraan yang terlayani di dermaga VI ... 75
Gambar 4.26 Dermaga Plengsengan Pelabuhan Bakauheni ..................... 76
Gambar 4.27 layout Dermaga Plengsengan Pelabuhan Bakauheni .......... 77
Gambar 4.28 Perbandingan kapasitas muat kendaraan yang terlayani. .... 79
vii
1
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagai negara kepulauan yang mempunyai lebih dari 3.700 pulau dan
wilayah pantai sepanjang 80.000 km atau dua kali keliling dunia melalui
berlabuh, naik turun penumpang dan/ atau bongkar muat barang yang
transportasi.
1
2
merapat dan menambatkan kapal yang melakukan bongkar muat dan menaik-
turunkan penumpang. Bentuk dan dimensi dermaga tergantung pada jenis dan
(Triatmojo, 2003).
Bakauheni dan pelabuhan Merak, yang saat ini menjadi salah satu pusat
kendaraan dan kemacetan arus lalu lintas, sehingga efektifitas dan efisiensi
Waktu sandar dan waktu tunggu kapal merupakan salah satu penyebab
kemacetan dan kepadatan arus lalu lintas. Ditambah lagi dengan kapasitas
kondisi-kondisi operasional di dalam suatu aliran lalu lintas dan persepsi dari
yang diprioritaskan.
moda transportasi laut di belahan dunia, karena kacamata dunia pun melihat
potensi besar yang ada di pelabuhan tersebut, namun keadaan sekarang masih
Provinsi Lampung ?
Dalam penelitian ini dilakukan pembatasan masalah, sebagai fokus pada topik
dermaga.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pelabuhan
ujung samudera, sungai atau danau untuk menerima kapal dan memindahkan
alat yang dirancang khusus untuk melakukan aktifitas bongkar/ muat kapal
yang mendefinisikan Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan
bersandar, berlabuh, naik turun penumpang dan/ atau bongkar muat barang
penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda
transportasi.
keamanan dan ketertiban arus lalu lintas kapal, penumpang dan/ atau barang,
keselamatan berlayar, tempat perpindahan intra dan/ atau antar moda serta
5
6
barang curah dan petikemas. Barang potongan terdiri dari barang satuan
Barang curah terdiri dari barang lepas dan tidak dibungkus, yang
(jagung, beras, gandum, dsb), butiran atau batu bara; atau juga bisa
berbentuk cairan seperti minyak. Sedangkan Peti kemas adalah peti yang
besar yang diisi dengan barang. Biasanya peti kemas di angkut dengan
kapal khusus yang disebut kapal peti kemas, sedang di darat diangkut
rumah tenaga.
menghubungkan 2 (dua) pulau besar antara pulau Sumatera dan pulau Jawa
Route yaitu rute yang menghubungkan dua ibu kota provinsi secara nasional.
Banten) kurang lebih 27 km, dengan waktu tempuh penyeberangan sekitar 1,5
jam.
tahun 1981 yang terdiri dari lima Dermaga utama, diantaranya: Dermaga I,
Dermaga II, Dermaga III, Dermaga IV, Dermaga V dan satu Dermaga
sejak tahun 2015 pelabuhan Bakauheni telah memiliki dermaga baru, yaitu
Dermaga VI.
10
non-stop, dengan fasilitas pelayanan 8 unit toll gate untuk penumpang dan 8
beroperasi yaitu sebanyak 62 unit kapal dan dermaga sebanyak 7 unit, yang
diantaranya 6 milik ASDP dan 1 unit dermaga milik Infinity yaitu dermaga
plengsengan.
reguler.
tidak bisa lagi melayani aktifitas kapal yang akan bersandar ke dermaga,
fisik bangunan dermaga yang kurang baik. Saat ini dermaga IV tidak lagi
2.3 Dermaga
jenis dan ukuran kapal yang merapat dan bertambat pada dermaga tersebut.
dermaga maupun melakukan bongkar muat barang dengan aman, cepat, dan
ikan.
12
yaitu wharf atau quai dan jetty atau pier atau jembatan yang mempunyai
2.3.1 Wharf
pantai dan dapat dibuat berimpit dengan garis pantai atau agak menjorok
ke laut. Wharf dibangun apabila garis kedalaman laut hampir merata dan
terhadap garis pantai. Pier dapat digunakan untuk merapat kapal pada
satu sisi atau kedua sisinya. Pier berbentuk jari lebih efisien karena dapat
disebut slip.
jembatan yang menghubungkan jaringan jalan dan atau jaringan jalur kereta
tahun 2013).
14
Kapal adalah kendaraan air dengan bentuk dan jenis tertentu, yang
digerakkan dengan tenaga angin, tenaga mekanik, energi lainnya, ditarik atau
bawah permukaan air, serta alat apung dan bangunan terapung yang tidak
2.5 Pelayanan
angkutan penyeberangan,
sebagaimana pada ayat (1) huruf c harus berbendera Indonesia kecuali untuk
memuaskan.
Khisty, C Jotin dan Lall, B. Kent (2005: 215) adalah suatu ukuran
aliran lalu lintas dan persepsi dari pengemudi dan/ atau penumpang
pelayanan untuk dapat melayani satu kendaraan atau satu orang, biasa
berikut :
kapal penyebrangan,
way).
berdasarkan:
kendaraan,
dengan 4 jam,
dengan 8 jam,
dengan 12 jam,
kurangnya, meliputi:
1) Luas ruangan,
c. Penumpang kamar.
3) Tempat duduk,
sebagai berikut:
20
berada di tambatan.
21
antar pulau, ekspor dan impor. Sistem aliran barang melalui dermaga
kereta api.
yang dapat digunakan untuk memperkirakan kinerja atau unjuk kerja setiap
keberangkatan kendaraan.
22
persimpangan pada saat awal lampu hijau, waktu yang dibutuhkan untuk
membayar biaya tol pada gerbang tol, atau waktu yang dibutuhkan
(pelayanan).
merupakan hal yang penting sebagai dasar bagi pemahaman yang tepat
dapat dipertanggungjawabkan.
merupakan hal pertama yang harus ditentukan dengan cermat dan benar.
Populasi merupakan sekumpulan entitas yang lengkap yang dapat terdiri atas
orang, kejadian, atau benda yang memiliki sejumlah karakteristik yang umum
(Wibisono: 2013).
sampel. Sampel adalah bagian dari populasi yang terdiri atas beberapa
anggota yang dipilih dari populasi. Dengan kata lain, beberapa, tidak semua,
Jika 200 anggota diambil dari populasi 1.000 pekerja, berarti terdapat
seluruh populasi yang terdiri atas 1.000 pekerja tersebut. Jadi, dengan
tersebut.
25
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
25
26
Mulai
Survey Pendahuluan
Identifikasi Masalah
Implementasi Pelayanan
Metode Penelitian:
Metodelogi Deskriptif Kuantitatif
a) Populasi.
b) Sampling.
a) Bulanan,
b) Tahunan.
antrian.
pelanggan.
waktu tertentu.
Apabila seorang datang pada suatu fasilitas pelayanan yang telah penuh,
Jika ada suatu sistem pelayanan yang tidak membatasi jumlah pelanggan
jika ada suatu sistem pelayanan yang membatasi jumlah pelanggan untuk
BAB V
5.1 Kesimpulan
b. Dalam kurun waktu 24 jam kapasitas muat kendaraan roda empat yang
103
104
dermaga III selama 423 menit untuk kapal berkapasitas 252 kendaraan.
(non-reguler).
5.2 Saran
dilakukan, diantaranya: