Anda di halaman 1dari 6

VOLUME 05 NOMOR 01 MARET 2017

STUDI PENDAHULUAN: PENERAPAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK


BERORIENTASI APLIKASI (APPLICATION-ORIENTED)

Lina Fauzi’ah1, Artina Diniaty2


1,2
Prodi Pendidikan Kimia, Universitas Islam Indonesia
lina.fauziah@uii.ac.id; artina.diniaty@uii.ac.id

Abstrak
Mata praktikum kimia organik merupakan bagian dari pengalaman belajar mahasiswa yang bertujuan
untuk memberikan keterampilan sains, terutama di bidang kimia organik. Pelaksanaan praktikum
yang memakan waktu lama dengan judul praktikum yang tidak menarik dapat menurunkan minat
mahasiswa selama kegiatan praktikum berlangsung. Hal ini akan menghambat tercapainya capaian
pembelajaran mata praktikum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perlunya diterapkan
praktikum kimia organik berorientasi aplikasi (application-oriented, AO) untuk meningkatkan minat,
kecakapan hidup (life skills) dan kompetensi profesional mahasiswa sebagai calon guru kimia.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Pengambilan data dilakukan dengan kuisioiner dan
observasi sedangkan Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan mata praktikum yang telah
dilaksanakan belum sepenuhnya dapat memfasilitasi mahasiswa untuk mencapai kompetensi
profesional guru kimia sehingga perlu diterapkan praktikum berbasis aplikasi pada mata praktikum
kimia organik.

Kata kunci: praktikum, kimia organik, application oriented, life skills.


Abstract

Organic chemistry lab course is part of the students' learning experience that aims to provide skills in
science, especially in organic chemistry. Duration of practicum that take a long time and unattractive
practicum can decrease interest of students during practicum activities. This problem would hinder the
achievement of learning outcomes lab course. This study aims to know the feasibility of application-
oriented practicum in organic chemistry lab course to improve interest, life skills and professional
competence of students as a chemistry teacher candidates. This research is a descriptive research.
Data were collected by questionnaire and observation. The result showed that the implementation of
practicum that was performed was not yet been able to facilitate students for achieving professional
competence of teachers. So that it need to be applied organic chemistry lab course, oriented with
application.
Keywords: lab course, organic chemistry, application oriented, life skills.

PENDAHULUAN seharusnya sangat mudah dijelaskan dan


Kimia organik merupakan bagian dari diterima oleh mahasiswa. Walaupun demikian,
ilmu kimia yang memiliki peran penting bagi sebagian besar mahasiswa masih memiliki
kehidupan manusia. Sebagian besar produk pandangan bahwa kimia organik sulit, banyak
kehidupan sehari-hari memiliki kandungan hafalan, dan praktikumnya membutuhkan
senyawa organik. Mulai dari bahan bakar, waktu yang paling lama dibandingkan dengan
polimer, bahan makanan, kosmetika, bahkan mata praktikum lainnya. Hal ini
sesuatu yang tidak terduga seperti bau roti mengakibatkan kejenuhan dan kurangnya
setelah dioven, dan bau kambing maupun motivasi mahasiswa untuk belajar kimia
hewan setelah dimandikan pun mengandung organik baik ketika belajar teori maupun
senyawa organik. Peran kimia organik di ketika praktikum.
bidang farmasi juga sangat penting, terutama
di bidang pencarian senyawa aktif baru
sebagai obat. Oleh karena itu, urgensi mata
kuliah dan praktikum kimia organik

Jurnal Pendidikan Sains 41


http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JPKIMIA/index
Universitas Muhammadiyah Semarang
VOLUME 05 NOMOR 01 MARET 2017

Sebagian besar konsep kimia organik Akan tetapi, berdasarkan hasil observasi
dihasilkan dari proses ilmiah di laboratorium didapatkan bahwa saat ini praktikum dirasa
yang dapat dibuktikan mahasiswa melalui sekedar menjalankan petunjuk yang ada,
kegiatan praktikum. Peran praktikum dalam kurang menarik, durasi lama, dan sebagian
hal ini, tidak hanya memberikan pengalaman judul merupakan fenomena yang asing bagi
belajar mahasiswa untuk mendapatkan mahasiswa. Mahasiswa belum memahami
keterampilan sains, tetapi juga merupakan sepenuhnya esensi dari judul praktikum yang
pelengkap dan penguat konstruk konsep yang dilakukan sehingga semua hal tersebut
telah didapatkan dari mata kuliah kimia menurunkan motivasi/minat praktikum
organik. Praktikum, idealnya harus dapat mahasiswa. Akan tetapi belum diketahui
menambah pemahaman dari materi teori dan apakah fenomena tersebut berkaitan dengan
menambah minat/motivasi untuk proses pencapaian kompetensi profesional
mengembangkan suatu pengetahuan guru kimia. Salah satu langkah yang dapat
(Widjajanti, dkk., 2010). Jika dengan adanya diambil adalah melakukan desain praktikum
praktikum mahasiswa mendapatkan bukti ulang. Judul praktikum dapat diambil dari isu
nyata dari konsep yang dipelajari, maka sosial yang berkaitan dengan sains atau
kegiatan praktikum seharusnya dapat berperan merupakan aplikasi aktual dari konsep yang
sebagai jembatan antara teori dan dunia nyata ingin dibuktikan. Utomo, dkk. (2010) telah
dalam kehidupan sehari-hari (Susilaningsih, melakukan penelitian tentang penerapan
2014). Tetapi jika relevansi antara konsep praktikum berorientasi aplikasi (application
secara teori dengan praktikum di laboratorium oriented, AO) pada mata kuliah praktikum
rendah, minat/motivasi mahasiswa dalam kimia anorganik I dan II. Hasil penelitiannya
pembelajaran akan rendah pula (Widjajanti, menunjukkan bahwa penerapan praktikum AO
dkk., 2010). Hal ini dikarenakan mahasiswa dapat meningkatkan minat dan motivasi
memandang mata kuliah teori dan kegiatan mahasiswa.
praktikum sebagai dua hal yang berbeda. Pembelajaran AO telah diwujudkan
Tidak ada keselaraasan antara keduanya dalam beberapa ide seperti Contextual
sehingga praktikum yang seharusnya dapat Teaching Learning (CTL), problem-based
memperkuat teori, bahkan diharapkan dapat learning, PBL), kuliah berbasis proyek, kuliah
mengembangkan keterampilan berpikir dengan magang dan aneka ide yang
mahasiswa justru beralih peran menjadi beban. diwujudkan dalam terminologi “Link and
Hal ini bertentangan dengan desain Match” (Utomo, dkk., 2010). Penerapaan
pembelajaran dengan metode praktikum yang praktikum AO diharapkan juga dapat
seharusnya lebih dapat menarik minat memfasilitasi mahasiswa untuk mencapai
mahasiswa karena praktikum merupakan kompetensi profesional guru kimia dan
pengalaman belajar yang efektif untuk kecakapan hidup (life skills) mahasiswa. Oleh
mencapai tiga (3) macam kompetensi secara karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk
bersamaan, yaitu kognitif, afektif dan mengetahui perlu tidaknya diterapkan
psikomotorik (Utomo dan Ruitjer, 1994). praktikum AO didasarkan dari hasil observasi
Kompetensi kognitif didapatkan saat dan angket self assesment penguasaan
mahasiswa melakukan pembuktian, kompetensi profesional mahasiswa pendidikan
pengintegrasian, dan penerapan teori dalam kimia sebagai calon guru.
suatu eksperimen. Kompetensi afektif
terbentuk melalui pemenuhan rasa ingin tahu, METODE
latihan kerjasama, komunikasi dan Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
penghargaan ilmu. Berikutnya, kompetensi dengan pengambilan data dari angket self
psikomotorik jelas ditampakkan pada assesment dan observasi. Instrumen berupa
keterampilan menggunakan alat dan bahan angket tentang penguasaan kompetensi
untuk mendemonstrasikan suatu fenomena profesional guru kimia berdasarkan
(Widjajanti, dkk., 2010). Oleh karena itu, Permendiknas No 16 tahun 2007 tentang
pengalaman belajar dengan praktikum Standar Kualifikasi Akademik dan
dianggap sebagai metode yang paling sesuai Kompetensi Guru butir 20, yaitu menguasai
dalam mempelajari ilmu sains. materi, struktur, konsep, dan pola pikir
keilmuan yang mendukung mata pelajaran

Jurnal Pendidikan Sains 42


http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JPKIMIA/index
Universitas Muhammadiyah Semarang
VOLUME 05 NOMOR 01 MARET 2017

yang diampu. Teknik analisis data digunakan Katerangan :


statistik deskriptif, dengan teknik persentase Kompetensi Profesional Guru Kimia butir 20
dari hasil self assesment oleh mahasiswa tentang menguasai materi, struktur, konsep,
angkatan 2014 yang berjumlah 9 orang, prodi dan pola pikir keilmuan yang mendukung
pendidikan kimia, Universitas Islam Indonesia mata pelajaran yang diampu.
yang telah melaksanakan semua mata 1. Memahami konsep-konsep, hukum-
praktikum. hukum, dan teori-teori kimia yang
meliputi struktur, dinamika, energetika
HASIL dan kinetika serta penerapannya secara
Hasil self assesment yang telah diisi oleh fleksibel.
mahasiswa angkatan 2014 disajikan pada 2. Memahami proses berpikir kimia dalam
Tabel 1 dan Gambar 1. mempelajari proses dan gejala alam.
3. Menggunakan bahasa simbolik dalam
Tabel 1. Hasil self assesment mahasiswa mendeskripsikan proses dan gejala
prodi pendidikan kimia terhadap alam/kimia.
kompetensi profesional guru kimia 4. Memahami struktur (termasuk hubungan
fungsional antar konsep) ilmu kimia dan
ilmu-ilmu lain yang terkait.
Jumlah Mahasiswa %
5. Bernalar secara kualitatif maupun
Kompetensi kuantitatif tentang proses dan hukum
Mahasiswa
Profesional Kompeten Tidak kimia.
Kompeten Kompeten
6. Menerapkan konsep, hukum, dan teori
1 7 2 77.78 fisika dan matematika untuk
2 9 0 100.00 menjelaskan/mendeskripsikan fenomena
3 7 2 77.78 kimia.
4 6 3 66.67 7. Menjelaskan penerapan hukum-hukum
5 6 3 66.67 kimia dalam teknologi yang terkait
dengan kimia terutama yang dapat
6 6 3 66.67
ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
7 9 0 100.00 8. Memahami lingkup dan kedalaman materi
8 8 1 88.89 kimia sekolah.
9 6 3 66.67 9. Kreatif dan inovatif dalam penerapan dan
10 9 0 100.00 pengembangan bidang ilmu yang terkait
11 9 0 100.00 dengan mata pelajaran kimia.
10. Menguasai prinsip-prinsip dan teori-teori
12 8 1 88.89
pengelolaan dan keselamatan
13 7 2 77.78 kerja/belajar di laboratorium kimia
14 7 2 77.78 sekolah.
11. Menggunakan alat-alat ukur, alat peraga,
alat hitung, dan piranti lunak komputer
untuk meningkatkan pembelajaran kimia
di kelas, laboratorium dan lapangan.
12. Merancang eksperimen kimia untuk
keperluan pembelajaran atau penelitian.
13. Melaksanakan eksperimen kimia dengan
cara yang benar.
14. Memahami sejarah perkembangan IPA
pada umumnya khusunya kimia dan
pikiran-pikiran yang mendasari
perkembangan tersebut.
Gambar 1. Hasil Self-Assesment Mahasiswa
Prodi Pendidikan Kimia Angkata 2014 tentang
Kompetensi Profesional Guru Kimia

Jurnal Pendidikan Sains 43


http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JPKIMIA/index
Universitas Muhammadiyah Semarang
VOLUME 05 NOMOR 01 MARET 2017

PEMBAHASAN Penggunaan alat ukur tertentu seperti


Dalam mempelajari ilmu kimia, mata kalorimeter didapatkan dari mata praktikum
praktikum merupakan bagian dari pengalaman kimia fisika. Lebih jauh lagi, guru kimia
belajar yang diturunkan dari mata kuliah. dituntut untuk dapat merancang eksperimen
Konsep yang telah dipelajari dari mata kuliah kimia untuk keperluan pembelajaran atau
teori diharapkan dapat digunakan oleh penelitian serta melaksanakan eksperimen
mahasiswa sebagai dasar teori pada kimia dengan cara yang benar. Merancang
pelaksanaan pengalaman laboratorium, yaitu eksperimen kimia memerlukan keterampilan
kegiatan praktikum. Konsep yang didapatkan sains yang tinggi sehingga dari rancangan
dari mata kuliah teori untuk kemudian tersebut dapat dilakukan eksperimen dengan
disinergikan dengan keterampilan sains yang cara yang benar. Hal ini berkaitan dengan
didapat dari mata praktikum sebagai bekal keberterimaan data yang dihasilkan dari hasil
bagi mahasiswa untuk dapat memecahkan eksperimen. Oleh karena itu, mata praktikum
persoalan dalam kehidupan sehari-hari melalui bagi mahasiswa prodi pendidikan kimia harus
kecakapan hidup (lifeskill) dan sikap ilmiah. disusun sedemikian rupa sehingga dapat
Hal tersebut tidak hanya berlaku untuk calon memfasilitasi mahasiswa untuk mendapatkan
kimiawan, tetapi juga calon guru kimia. keterampilan laboratorium yang dibutuhkan
Prodi pendidikan kimia, Universitas untuk menjadi guru kimia.
Islam Indonesia diberikan amanah untuk dapat Selain keterampilan laboratorium,
mencetak calon guru kimia. Untuk dapat guru kimia juga dituntut untuk dapat
diakui sebagai guru kimia yang kompeten, menguasai aplikasi dari ilmu kimia melalui
Pemerintah melalui Peraturan Menteri tiga kompetensi, yaitu:
Pendidikan Nasional nomor 16 tahun 2007 1) Menjelaskan penerapan hukum-hukum
mengharuskan setidaknya guru kimia memiliki kimia dalam teknologi yang terkait
empat kompetensi, yaitu pedagogik, dengan kimia terutama yang dapat
kepribadian, sosial, dan profesional. ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi profesional guru kimia yang Konsep ilmu kimia berperan dalam
berkaitan dengan penguasaan materi, struktur, perkembangan ilmu pengetahuan dan
konsep, dan pola pikir keilmuan yang teknologi, kaitannya dalam proses
mendukung mata pelajaran yang diampu produksi barang kehidupan sehari-hari.
terdiri dari empat belas (14) hal. Lima (5) di Sebagai contoh, cara kerja sabun dalam
antaranya merupakan kompetensi yang dapat mengangkat kotoran didapatkan dari
dikuasai dari pengalaman laboratorium. Hal konsep kimia hidrofob dan hidrofil.
ini dikarenakan, kegiatan praktikum dapat Penggunaan ester untuk bibit parfum
melatih keterampilan menganalisa problema, berasal dari konsep volatilitas gugus ester.
mengumpulkan informasi; menyusun hipotesa; Sampai pada pemilihan material untuk
membuat rencana kerja (untuk membuktikan kerangka kendaraan, alat elektronik,
hipotesa); melaksanakan kerja (mengambil struktur bangunan gedung, maupun alat
data); mengevaluasi data yang diperoleh tulis, didasarkan pada sifat fisik dan kimia
(melakukan pembahasan); menarik suatu material. Alat dapur menggunakan
kesimpulan; dan melaporkan (Widjajanti, dkk., bahan stainless steel untuk mencegah
2010). terjadinya perkaratan. Hal ini didasarkan
Guru kimia SMA/MA/SMK dituntut pada konsep reaksi reduksi-oksidasi
untuk dapat menggunakan alat ukur maupun ketika logam bereaksi dengan oksigen
alat peraga untuk dapat meningkatkan kualitas akan menghasilkan oksida logam (karat).
pembelajaran di laboratorium (Permendiknas, Ilmu kimia yang sangat dekat dengan
2007). Penggunaan alat ukur merupakan kehidupan sehari-hari menjadikan
keterampilan laboratorium yang tidak akan penemuan di bidang ilmu kimia dapat
didapatkan tanpa mata praktikum. Sebagai mempermudah kehidupan manusia.
contoh, keterampilan mahasiswa sebagai calon Untuk dapat mencapai kompetensi
guru kimia dalam penggunaan alat ukur kimia tersebut, penyampaian konsep kimia pada
seperti neraca, pipet volume, gelas ukur, buret, mata kuliah dapat dilakukan dengan
labu takar, dan pH-meter didapatkan dari metode kontekstual, sedangkan kegiatan
hampir semua mata praktikum. praktikum akan lebih mendukung jika

Jurnal Pendidikan Sains 44


http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JPKIMIA/index
Universitas Muhammadiyah Semarang
VOLUME 05 NOMOR 01 MARET 2017

diterapkan praktikum AO karena dalam kehidupan sehari-hari. Akan


memerlukan pengalaman belajar yang tetapi, sebagian mahasiswa merasa belum
lebih faktual dan aktual. dapat manerapkan konsep kimia secara
2) Memahami konsep-konsep, hukum- fleksibel. Hal ini dibuktikan dengan persentase
hukum, dan teori-teori kimia yang poin 1, yaitu 78% atau 7 dari 9 mahasiwa.
meliputi struktur, dinamika, energetika Selain itu, pencapaian terendah pada poin 4, 5,
dan kinetika serta penerapannya secara 6, dan 9 yaitu sebesar 67%. Sebagian
fleksibel. Konsep, hukum, maupun teori mahasiswa merasa belum dapat memahami
kimia memang perlu dipahami dari hubungan antara konsep ilmu kimia dengan
penerapannya (aplikasinya). Hal ini ilmu lainnya. Hal ini menandakan bahwa
secara tidak langsung merupakan pengetahuan mahasiswa tentang penerapan
penyampaian urgensi materi kepada ilmu kimia dalam kehidupan sehari-hari
siswa. Jika seorang guru kimia maupun dalam teknologi masih sebatas
memahami penerapan konsep kimia pengetahuan secara umum saja. Mahasiswa
secara fleksibel, diharapkan hal tersebut dapat menjelaskan penerapan ilmu kimia
dapat memberikan pengalaman belajar secara umum, tetapi dimungkinkan akan
yang berarti untuk siswa sehingga kesulitan untuk merancang eksperimen untuk
pandangan negatif dari kimia dapat menjelaskan penerapan ilmu kimia dalam
dihilangkan. Kompetensi ini semakin teknologi maupun dalam kehidupan sehari-
mendukung urgensi diterapkannya hari. Sebagian mahasiswa juga merasa
praktikum berbasis aplikasi. kesulitan melakukanpenalaran secara kualitatif
3) Memahami proses berpikir kimia dalam maupun kuantitatif tentang proses dan hukum
mempelajari proses dan gejala alam. kimia.
Konsep, hukum, dan teori kimia Pencapaian pada kompetensi 3, 13,
ditemukan dari penelitian pada gejala dan 14 sebesar 78%, artinya sebagian besar
alam. Sebagai contoh pada peristiwa mahasiswa sudah merasa kompeten pada poin
tumpahnya 11 juta barel minyak di Teluk tersebut. Lebih lanjut, pada poin 8 dan 12,
Persia pada 1991. Gejala alam yang dapat persentase pencapaian sebanyak 89%. Secara
diamati adalah tumpahan minyak yang umum, dapat dikatakan bahwa mahasiswa
sangat terlihat memisah dengan air sudah merasa kompeten untuk menjelaskan
membentuk lapisan tersendiri. Gejala penerapan ilmu kimia dalam kehidupan sehari-
alam ini dapat digunakan untuk hari atau menjelaskan gejala alam dengan
mempelajari konsep “like dissolve like”. konsep kimia. Tetapi, sebagian mahasiswa
Berdasarkan uraian yang telah merasa belum dapat menerapkan konsep ilmu
dijelaskan, dapat dikatakan bahwa pencapaian serumpun, yaitu fisika dan matematika untuk
kompetensi profesional guru kimia berkaitan menjelaskan fenomena kimia yang terjadi.
dengan efektifitas dan tingkat keberhasilan Sebagian mahasiswa juga belum merasa
dari pelaksanaan praktikum. Analisis perlunya kompeten dalam memahami konsep kimia
desain praktikum ulang dapat diketahui dari yang berkaitan dengan struktur, dinamika,
tingkat pencapaian mahasiwa tingkat akhir energetika dan kinetika untuk menjelaskan
yang telah mengikuti semua mata praktikum penerapannya secara fleksibel. Padahal
terhadap kompetensi profesional guru kimia. mahasiswa tingkat akhir yang telah melalui
Oleh karena itu, dilakukan self assesment semua mata kuliah maupun mata praktikum
terhadap mahasiswa angkatan 2014. Hasil self harus mencapai seluruh kompetensi
assesment menunjukkan bahwa tingkat profesional guru kimia. Hal ini dapat dijadikan
penguasaan kompetensi poin 2, 7, 10, dan 11 dasar bahwa pelaksanaan mata praktikum
mencapai 100%, artinya seluruh mahasiswa perlu dimodifikasi dan diperbaiki agar
merasa sudah menguasai kompetensi tersebut. mahasiswa menguasai seluruh keterampilan
Mahasiswa merasa sudah kompeten dalam sains untuk menjadi guru kimia. Dengan
pengelolaan laboratorium, keselamatan kerja, demikian, dapat dikatakan bahwa perlu
dan penggunaan alat ukur/alat peraga dalam diterapkan praktikum AO untuk memfasilitasi
pembelajaran. Mahasiswa juga merasa sudah mahasiswa dalam mencapai seluruh
kompeten dalam memahami gejala alam dan keterampilan sains yang dibutuhkan untuk
dapat menjelaskan penerapan ilmu kimia menjadi guru kimia.

Jurnal Pendidikan Sains 45


http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JPKIMIA/index
Universitas Muhammadiyah Semarang
VOLUME 05 NOMOR 01 MARET 2017

Utomo, dkk. (2010) telah menerapkan menghasilkan produk/barang yang dapat


praktikum AO yang bermuatan life skills pada diproduksi sendiri oleh mahasiswa.
mata praktikum kimia anorganik I dan II.
Desain praktikum AO dilakukan dengan DAFTAR RUJUKAN
tahapan: perencanaan, tindakan,
observasi/evaluasi dan refleksi. Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
praktikum terdiri dari 2 siklus. Siklus pertama, Nomor 16 Tahun 2007 Tanggal 4 Mei
praktikum ditentukan oleh tim dosen, 2007 tentang Standar Kualifikasi
kemudian dilakukan evaluasi. Selanjutnya Akademik dan Kompetensi Guru.
pada siklus kedua mahasiswa hanya diberikan
Susilaningsih, E., Instrumen Penilaian
topik dan kompetensi dasar, sedangkan acara
Praktikum Kimia dan Estimasi
dan prosedur pelaksanaannya ditentukan oleh
Reliabilitasnya dengan Koefesien
mereka sendiri. Pada tahap ini, penguasaan
Generalisabilitas, Prosiding, Seminar
konsep, minat/motivasi dan sikap ilmiah
Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia VI
mahasiswa sangat menentukan pilihan acara.
UNS 2014, ISBN: 979363174-0.
Muatan life skills ditambahkan untuk
membentuk karakter mahasiswa dan Utomo, T., & Ruijter, K. 1994. Peningkatan
memfasilitasi mahasiswa untuk mencapai dan Pengembangan Pendidikan:
kompetensi sosial dan kepribadian. Manajeman Perkuliahan dan Metode
Berdasarkan desain penerapan praktikum AO Perbaikan Pendidikan. Jakarta: Gramedia
yang telah dilakukan oleh Utomo, dkk (2010) Pustaka Utama.
yang dapat meningkatkan minat/motivasi dan Utomo, M.P., Sari, L.P., & Budiasih, K.S.,
sikap ilmiah mahasiswa, maka desain yang 2010, Penerapan Praktikum Berorientasi
sama perlu diterapkan pada praktikum kimia Aplikasi pada Mata Kuliah Praktikum
organik untuk meningkatkan keterampilan Kimia Anorganik I dan II, Prosiding,
sains dan ketercapaian kompetensi profesional Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan
mahasiswa prodi pendidikan kimia sebagai Kimia UNY 2010, ISBN: 978-979-
calon guru kimia. Judul praktikum perlu 98117-7-6.
dirancang sesuai dengan topik isu sosial dalam
masyarakat maupun aplikasi aktual dari Widjajanti, E., Rohaeti, E., & SYL, I., 2010,
konsep kimia organik yang dapat Penerapan Praktikum Kimia Bermuatan
menghasilkan barang/produk jadi, seperti Life skills sebagai Upaya Mempersiapkan
praktikum untuk mempelajari reaksi Calon Guru yang Berkarakter, Cakrawala
esterifikasi melalui sintesis bibit parfum atau Pendidikan, Edisi Khusus Dies Natalis,
perisa pisang. 204-211.

SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian, dapat
disimpulkan bahwa sebagian mahasiwa prodi
pendidikan kimia tingkat akhir merasa belum
menguasai seluruh kompetensi profesional
guru kimia butir 20 sehingga dapat dikatakan
perlunya modifikasi/desain ulang pelaksanaan
pembelajaran, khususnya untuk praktikum.
Penerapan praktikum kimia organik berbasis
AO diharapkan dapat mengatasi masalah
tersebut dengan meningkatkan minat
praktikum mahasiswa dan mendukung
peningkatan ketercapaian kompetensi
profesional melalui kegiatan praktikum dari
topik isu sosial (yang berkaitan dengan sains)
dalam kehidupan sehari-hari, maupun dengan
aplikasi aktual dari konsep kimia untuk

Jurnal Pendidikan Sains 46


http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JPKIMIA/index
Universitas Muhammadiyah Semarang

Anda mungkin juga menyukai