818 1543 1 SM
818 1543 1 SM
id 9
Artikel Penelitian
Abstrak
Pengadaan alat kesehatan adalah usaha pihak manajemen logistik rumah sakit dalam pemenuhan
kebutuhan rumah sakit dan user akan alat kesehatan untuk peningkatan mutu pelayanan rumah sakit. Untuk
pemenuhan kebutuhan ini diperlukan pertimbangan efisiensi, efektifitas dan pemanfaatan alat kesehatan yang
diadakan tersebut. RSUD Padang Pariaman masih bermasalah dalam pelaksanaan pengadaan alat kesehatan
dimana masih adanya alat kesehatan yang diadakan belum dimanfaatkan dalam memberikan pelayanan kesehatan
di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimanakah analisis pengadaan alat kesehatan di RSUD
Padang Pariaman tahun 2017. Hasil penelitian ini dari komponen input, kebijakan atau SOP belum ada, tenaga dari
sisi kuantitas belum mencukupi, dana perlu ditingkatkan anggaranya terutama yang bersumber dari APBD, sarana
prasarana belum ada. Pada komponen proses, perencanaan dan penerimaan/pemeriksaan masih ada masalah
sedangkan pada komponen pengadaan pemilihan penyedia sudah sesuai dengan Perpres RI No 4 Tahun 2015.
Pada komponen output, pelaksanaan pengadaan alat kesehatan di RSUD Padang Pariaman belum sepenuhnya
sesuai dengan kebutuhan rumah sakit dan user.
Kata Kunci : Rumah Sakit, Alat Kesehatan, Perencanaan, Pengadaan dan penerimaan
Abstract
Procurement of medical equipment is the effort of the hospital's logistics management to fulfill the hospitals
demands and users of health equipment to improve the hospital services. In fuiltiling this requireneed we need of
efficiency, effectiveness and utilization of the medical devics. Regional Public Hospital in Padang Pariaman still has
problem in the implementation of health equipment procurement where the existence of health equipment held not
been utilized to provide health services in the hospital. This study aims to see how the analysis of procurement of
health equipment in Regional Public Hospital in Padang Pariaman year 2017. Result of the research from input
component, policy or Standard of Prosedure not yet exist, power from side of quantity not yet enough, fund need to
increase its service especially that sourced from APBD, means of infrastructure not yet exist. In the components of
the process, planning and acceptance / examination is still problem while the procurement component provider
selection is in Perpres RI No 4 of 2015. In the output component, the implementation of health equipment
procurement in RSUD Padang Pariaman not fully in accordance with the hospital need and user
Keywords : Hospital, Health Equipment , Planning, Procurement and acceptance
Rumah sakit adalah institusi pelayanan logistik adalah proses pengelolaan yang strategis
kesehatan perorangan secara paripurna yang suku cadang dan barang jadi dari supplier, diantara
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan fasitas perusahaan dan kepada para langanan.3
gawat darurat.1 Dalam memberikan pelayanan Sedangkan manajemen logistik di rumah sakit
kesehatan yang profesional, bermutu dan didefinisikan sebagai suatu proses pengolahan
standar, peralatan tersebut terdiri dari peralatan persediaan bahan (stock, material, supplies,
medis untuk instalasi gawat darurat, rawat jalan, inventory dan lain-lain) yang diperlukan bagi
rawat inap, rawat intensif, rawat operasi, persalinan, produksi jasa rumah sakit.4
radiologi, laboratorium klinik, pelayanan darah, Rumah Sakit Umum Daerah Padang
rehabilitasi medik, farmasi, instalasi gizi, dan kamar Pariaman merupakan Rumah Sakit Umum Kelas C
yang melakukan pelayanan kesehatan dan
melaksanakan sistem rujukan bagi masyarakat peneliti adalah adanya permasalahan manajemen
Daerah Kabupaten Padang Pariaman.5 Untuk logistik pada proses pelaksanaan pengadaan alat
mencapai visi dan misinya dalam penyelenggaraan kesehatan di RSUD Padang Pariaman. Proses
pelayanan kesehatan memerlukan Sumber Daya pelaksanaan pengadaan alat kesehatan yang baik
Manusia (SDM) yang berkualitas. Dalam adalah pengadaan yang efektif dan efisien dan
memberikan pelayanan kesehatan diperlukan alat optimal dalam pemanfaatan alat kesehatan.7
kesehatan yang sesuai standar, aman dan optimal Pengadaan alat kesehatan di fasilitas pelayanan
pemanfaatan serta efisien. Untuk dapat kesehatan harus dapat termanfaatkan secara
mewujudkannya maka sangat diperlukan suatu berhasil guna dan berdaya guna.8 Sementara dari
manajemen logistik alat kesehatan yang baik.4 manajemen logistik hal tersebut merupakan suatu
Pengelolaan manajemen logistik alat kegagalan dalam proses pelaksanaan pengadaan
kesehatan yang baik, dengan memperhatikan alat kesehatan di RSUD Padang Pariaman.
rencana kebutuhan, skala prioritas, perencanaan Rumah Sakit Umum Daerah Padang
pengembangan dan mengevaluasi manfaat bagi Pariaman harus dapat melakukan manajemen
pelayanan kesehatan di rumah sakit tentunya logistik pengadaan alat kesehatan yang baik, untuk
Rumah Sakit Umum Daerah Padang Pariaman akan dapat memperoleh alat kesehatan yang memenuhi
lebih sempurna dalam melakukan proses standar, sesuai kebutuhan rumah sakit atau user
pengadaan alat kesehatan. Keberhasilan dalam dan dapat termanfaatkan secara efektif dan efisien
perencanaan kebutuhan harus didukung oleh guna memberikan pelayanan kesehatan yang
semua pihak, rencana yang dipaksakan akan sulit bermutu dan berkualitas pada masyarakat. Hal
mendapatkan dukungan, bahkan sebaliknya akan tersebut mendorong peneliti untuk melakukan
berakibat tidak lancar dalam pelaksanaannya.6 penelitian tentang proses pelaksanaan pengadaan
Salah satu yang menjadi permasalahan alat kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah
pada pengelolaaan manajemen logistik alat Padang Pariaman.
kesehatan di RSUD Padang Pariaman berdasarkan Berdasarkan latar belakang yang telah di
observasi dan wawancara peneliti dengan Ka uraikan diatas, peneliti menyimpulkan adanya
IPSRS tanggal 15 April 2017 adalah adanya alat masalah pada proses pelaksanaan pengadaan alat
kesehatan yang belum dimanfaatkan yang masih kesehatan. Untuk itu perlu dilakukan analisis
tersimpan digudang penyimpanan, dan adanya alat terhadap Proses Pelaksanaan Pengadaan Alat
kesehatan yang sudah terpasang pada ruang Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Padang
tindakan atau instalasi akan tetapi belum di Pariaman tahun 2017.
manfaatkan dalam memberikan pelayanan
kesehatan di rumah sakit.
METODE
purposive sampling. Informan dalam penelitian ini Sarana dan prasarana dalam pelaksanaan
adalah sebanyak lima belas orang yaitu: Direktur, pengadaan alat kesehatan belum tersedia, kegiatan
Kabid Penunjang Medik, Kasi Perencanaan, Kasi proses pengadaan dilakukan dengan mengunakan
pelayanan MediK, Kasi Sarana Prasarana, Pejabat sarana dan fasilitas yang ada pada masing-masing
Pembuat Komitmen, Pejabat pengadaan, Ketua tim jabatan strukturalnya.
penerima/pemeriksaan barang/jasa, Anggota tim
2. Komponen Proses
teknik penerima barang/jasa,Penanggung jawab
a. Perencanaan
poli mata, Kepala instalasi laboratorium, Kepala
Perencanaan penentuan kebutuhan dimulai
instalasi radiologi, Kepala instalasi IGD, Kepala
dari permintaan kebutuhan dari masing-masing
instalasi kamar operasi, Kepala poli fisioteraphy.
instalasi atau user direkap dan dibahas dengan
Pengumpulan data melalui observasi, bidang pelayanan, bidang penunjang, perencanaan
wawancara mendalam, telaah dokumen dan Focus dan tata usaha untuk menentukan prioritas
Group Discussion (FGD). Analisis data dengan berdasarkan pada permenkes nomor 56 tahun
membuat transkrip data, mereduksi data, penyajian 2014, selanjutnya untuk yang mengunakan dan
data dan mengambil kesimpulan. Validasi data APBN atau DAK diajukan usulan prosposal ke
dengan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. bidang perencanaan untuk penyesuaian prioritas
dengan menu alat kesehatan yang tersedia pada
HASIL PENELITIAN menu DAK, kalau tidak tersedia priotas kebutuhan
1. Komponen input rumah sakit pada menu tersebut akan dialihkan
a. Kebijakan (SOP) pada kebutuhan yang bukan prioritas yang
Kebijakan (SOP) dalam pengadaan alat tersedia pada menu pilihan alat kesehatan yang ada
kesehatan di RSUD Padang Pariaman mengacu pada menu DAK.
pada Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit dan
juga pada Sistem Pengadaan Barang dan Jasa b. Pengadaan
Pemerintah. Namun RSUD Padang Pariaman Pelaksanan pengadaan alat kesehatan di
belum menuangkan dalam bentuk operasional RSUD Padang Pariaman dilaksanakan setelah
(SOP) atau protap dalam pelaksanaan pengadaan daftar pelaksanaan anggaran keluar, maka PPK
alat kesehatan. medaftarkan rencana umum pengadaan ke unit
layanan pengadaan (ULP) selanjutnya pejabat
b. Sumber Daya Manusia pembuat komitmen atau pejabat pengadaan
Sumber daya manusia dalam pengadaan melakukan pemilihan penyedia dengan E-
alat Kesehatan di RSUD Padang Pariaman 2017. Purchasing melalui E-catalogue.
bahwa secara kuantitas sumber daya manusia
pelaksana pengadaan alat kesehatan di RSUD c. Penerimaan
Padang Pariaman belum memenuhi kebutuhan, Penerimaan/pemeriksaan dilakukan oleh
sedangkan secara kualitas sudah memenuhi panitia penerima yang salah satunya anggotanya
kualifikasi sebagai petugas pelaksana pengadaan mempuayai keahlian bidang eletromedik.
alat kesehatan. Pemeriksaan diawali dengan instalisasi alat,
pemeriksaan administrasi alat dan dilakukan uji
c. Dana fungsi alat.
Dana pelaksanaan pengadaan alat
kesehatan sebahagian besar bersumber dari APBN 3. Komponen Output
melalui Kepmenkes yang berbentuk Dana Alokasi Masih adanya penyedian pengadaan alat
Kusus dan yang bersumber dari APBD berbentuk kesehatan yang tidak sesuai dengan kebutuhan
Dana Alokasi Umum (DAU) masih kurang. rumah sakit atau user dan masih adanya
penyediaan alat kesehatan tersebut yang belum
d. Sarana Prasarana
dapat dimanfaatkan dalam pelayanan kesehatan di pelaksaan pengadaan alat kesehatan tidak akan
RSUD Padang Pariaman. bisa terlaksana dengan baik karena kebijakan di
sebuah rumah sakit merupakan dasar hukum untuk
PEMBAHASAN pelaksanaan sebuah kegiatan khsususnya dalam
a. Kebijakan (SOP)
b. Sumber Daya Manusia
Kebijakan adalah peraturan atau pedoman
Pelaksanaan pengadaan alat kesehatan di
sebagai acuan dalam pengadaan alat kesehatan di
RSUD Padang Pariaman ditemui bahwa
RSUD Padang pariaman. Hasil penelitian kebijakan
pelaksanaan pengadaan alat kesehatan belum
dalam pelaksanaan Pengadaan alat kesehatan di
didukung dengan jumlah sumber daya manusia
RSUD Padang Pariaman berpedoman pada
yang cukup. Namun dari segi kualitas sumber daya
Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit dan sistem
manusia untuk Pejabat Pembuat Komitmen dan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. RSUD
Pejabat Pengadaan sudah memenuhi syarat yaitu
Padang Pariaman belum menuangkan lebih lanjut
telah memiliki sertifikat keahlian barang/jasa dan
dalam kebijakan operasional Rumah Sakit baik
peryaratan manajerial lainya.11 Dan begitu juga
berupa protap ataupun Standar Operasional
sumber daya manusia tim penerima/pemeriksa juga
Prosedur (SOP) dalam pelaksanaan pengadaan
sudah memehui secara kualitas yaitu sudah adanya
alat kesehatan di RSUD Padang Pariaman.
satu orang tenaga ahli eletromedik dalam tim
Hasil penelitian ini berbeda dengan
penerima/pemeriksa hasil pengadaan alat
penelitian yang menyatakan tata cara pelaksanaan
kesehatan.12
pengadaan obat dan alat kesehatan di RSUD
Dalam sebuah sistem dalam halnya
Kabupaten Sukoharjo sudah bisa dijadikan model
organisasi sumber daya manusia merupakan
pengadaan obat dan alat kesehatan bagi RSUD-
elemen organisasi yang sangat penting dimana
RSUD lainnya, karena patuh terhadap aturan yang
sumber daya manusia merupakan pilar utama
berlaku dan sudah terstandarisasi dalam
sekaligus pengerak organisasi dalam upaya
operasionalnya.9 ,
mewujudkan visi dan misinya. Oleh karena itu harus
Standar Operasional Prosedur (SOP)
dipastikan sumber daya manusia harus dikelola
merupakan prosedur kerja yang dilakukan secara
dengan sebaik-baiknya agar dapat memberikan
benar dan konsisten, Standar Operasional Prosedur
kontribusi secara maksimal. Sehingga
(SOP) merupakan serangkaian instruksi tertulis
membutuhkan sebuah pengelolaan secara
yang dibakukan mengenai berbagai proses
sistimatis, dan terencana agar tujuan yang
penyelenggaraan aktivitas organisasi, bagaimana
diinginkan dimasa sekarang dan masa yang akan
dan kapan harus dilakukan, dimana dan oleh siapa
datang dapat terlaksana dimana sering disebut
dilakukan.10 Dengan adanya Standar Operasional
sebagai manajemen sumber daya manusia.
Prosedur (SOP) pelaksanaan pengadaan alat
Dalam pelaksanaan pengadaan alat
kesehatan oleh setiap petugas yang melaksanakan
kesehatan di RSUD Padang Pariaman, sumber
pengadaan akan menguranggi tingkat keselahan
daya manusia sangat penting untuk meningkatkan
atau kelalaian, meningkatkan efisien dan efektifitas,
mutu pengadaan alat kesehatan di Rumah Sakit,
menciptakan ukuran standar kinerja dan sebagai
maka disarankan agar RSUD Pariaman segera
intrumen yang dapat melindunggi pelaksana dari
membenahi dengan menambah sumber daya
kemungkinan tuntutan hukum, terarah dan tujuan
manusia bidang perencanaan alat kesehatan dan
dari pengadaan tersebut dapat tercapai dengan baik
mengirimkan atau melaksanakan pelatihan
maka diupayakan.
pengadaan barang/jasa. Dengan demikian
Rumah Sakit perlu mengeluarkan petunjuk
diharapkan pelaksanaan pengadaan alat kesehatan
operasional sebagai pedoman. Tanpa adanya
di RSUD Padang Pariaman dapat terlaksana sesuai
dukungan kebijakan dari manajemen maka
dengan tujuan pengadaan alat kesehatan dan dapat
Pariaman membemtuk Tim perencanaan, membuat E-Tendering atau E-purchasing.14 Sementara itu
SOP pelaksanaan penilaian kebutuhan peralatan K/L/D/I wajib melakukan E-purchasing terhadap
medis, melibatkan tenaga teknik eletromedik, barang/jasa yang sudah dimuat dalam sistim
bidang sarana prasarana rumah sakit. Dan untuk katalog eletronik sesuai kebutuhan.13 Metode
pengadaan alat kesehatan yang mengunakan pelelangan lebih efisien digunakan untuk
anggaran APBN atau DAK pemilihan menu alat pengadaan yang bernilai besar dan beresiko tinggi
kesehatan pada aplikasi alat kesehatan DAK tetap karena pekerjaan tersebut belum terstandarisasi,
berpedoman pada prioritas kebutuhan alat yang sedangkan untuk barang yang sudah terstandart
telah ditetapkan dan tidak memilih menu yang seperti alat kesehatan metode E-catalogue lebih
bukan termasuk prioritas kebutuhan, karena tidak tepat digunakan. Khusus untuk barang bernilai dan
akan efektif dalam pemamfaatan atau sama sekali beresiko kecil yang belum memiliki standar
belum dapat di mamfaatkan. Untuk alat kesehatan sehingga tidak bisa dimuat dalam E-catalogue
yang menjadi prioritas kebutuhan tetapi tidak ada pengadaan barang/jasa lebih efisien dengan spot
pada menu DAK maka bidang perencanaan purchasing atau pengadaan langsung.15
mengkembalikan lagi pada bedang pelayanan
medik untuk diusulkan pada tahun berikutnya atau c. Penerimaan Pengadaan alat Kesehatan
Hasil penelitian dalam penerimaan dilakukan perencanaan, pengadaan dan penerimaan agar
instalisasi alat, pemeriksaan fisik atau administrasi kedepannya pelaksanaan pengadaan alat
dan melakukan uji fungsi alat. Akan tetapi tidak kesehatan menjadi lebih efektif dan efisien.
melakukan uji coba alat dan pelatihan operator oleh
penyedia.
KESIMPULAN
Untuk mendapatkan alat kesehatan yang Proses pengadaan alat kesehatan di RSUD
sesuai dengan kebutuhan rumah sakit, user dan Padang Pariaman dilihat pada pendekatan sistim
dapat termanfaatkan langsung dalam pelayanan pada komponen input kebijakan (SOP), SDM, dana
kesehatan tim penerima/pemeriksa alat kesehatan dan sarana belum sepenuhnya memenuhi syarat,
tersebut harus memastikan alat kesehatan tersebut pada komponen proses belum sesuai dengan
pemeriksaan administrasi, pemeriksaan uji fungsi Fasilitas Pelayanan Kesehatan; 2015. Direktorat
alat, uji coba alat dan pelatihan operator. Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana
Kesehatan dan Pada komponen output
3. Komponen Output pelaksanaan pengadaan alat kesehatan di RSUD
Padang Pariaman belum sepenuhnya sesuai
Output adalah kumpulan bagian/elemen
dengan kebutuhan rumah sakit dan user.
yang dihasilkan dari berlangsungnya proses dalam
sistem. Output yang diharapka adalah kesesuaian SARAN
penyedian pengadaan alat kesehatan dengan Agar pelaksanaan pengadaan alat
kebutuhan rumah sakit, user dan dapat kesehatan di RSUD Padang Pariaman berjalan
dimanfaatkan langsung dalam pelayanan kesehatan dengan baik dan dapat mencapai tujuan
di RSUD Padang Pariaman. sebagaimana yang diharapkan, maka disarankan
kepada semua pihak manajemen yang terkait
Hasil penelitian pelaksanaan penyedian
dengan proses pengadaan alat kesehatan segera
pengadaan alat kesehatan di RSUD Padang
membenahi semua komponen yang berkaitan
Pariaman belum sepenuhnya sesuai dengan
dengan pelaksanaan pengadaan alat kesehatan
kebutuhan rumah sakit, user dan masih adanya alat
mulai dari komponen input (kebijakan, sumber daya
kesehatan yang belum dimanfaatkan dalam
manusia, dana dan sarana prasarana) dan
pelayanan kesehatan di RSUD Padang Pariaman.
komponen proses (perencanaan, pengadaan dan
Hal ini disebakan karena masih ada alat kesehatan
penerimaan). Bagi peneliti lanjutan perlunya
yang disediakan bukan permintaan user,
penilitian lebih lanjut tentang pemanfaatan alat
pengadaan alat yang tidak lengkap, ruang
kesehatan di RSUD Padang Padang Pariaman.
penempatan alat yang belum tersedia, ketidak
siapan sarana penunjang lainnya seperti daya listrik
DAFTAR PUSTAKA
dan belum adanya sumber daya manusia yang
1. DPR RI. Undang-Undang Republik Indonesia
akan mengoperasikan.
Nomor 44 Tahun 2009. Tentang Rumah Sakit.
Pengadaan yang tidak sesuai dengan Jakarta: DPR RI; 2009.
kebutuhan dapat menyebabkan tidak maksimal 2. Kementerian RI. Peraturan Menteri Kesehatan
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56 Tahun
dalam pemanfaatan atau belum dapat dimanfaatkan
2014.Tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah
sama sekali oleh user dalam pelayanan kesehatan. Sakit. Jakarta: Kemenkes RI; 2014
Rumah Sakit harus selalu melakukan pembenahan 3. Bowersox D J. Manajemen Logistik, Jakarta:
dengan mengevaluasi proses pengadaan alat Bumi Aksara; 2006. P. 3-12.
kesehatan dengan memperhatian pada setiap 4. Aditama T Y. Manajemen Administrasi Rumah
Sakit. Jakarta: Uneversitas Indonesisa; 2003. P.
komponen yang mendukung proses pengadaan
109-120
mulai dari input berupa, kebijakan (SOP), SDM, 5. RSUD Padang Pariaman. Profil RSUD Padang
dana sarana dan prasarana, serta proses Pariaman Tahun 2017. Bidang Penunjang
Medis. Parit Malintang; 2017.