Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

DI SUSUN OLEH :

NURJAMILAH
12172012

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ABULYATAMA
LAMPOH KEUDEE, ACEH BESAR
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah SWT, yang telah


melimpahkan rahmat dan karunia-Nya dan atas kehendak-Nya makalah ini dapat
diselesaikan. Shalawat beriring salam, semoga tetap tercurahkan kepada Nabi
Agung Muhammad SAW manusia termulia sepanjang zaman.
Makalah  ini sengaja dibuat penulis untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Farmakologi. Dalam menyelesaikan makalah ini penulis banyak mengalami
kesulitan. Namun berkat bimbingan dari berbagai pihak akhirnya makalah  ini
dapat diselesaikan.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
penulis dalam pelaksanaan pembuatan makalah ini agar dapat terwujud dengan
baik.
Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari upaya lanjut untuk
memperbaiki dan meningkatkan mutu. Oleh karena itu segala saran dan kritik
yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan demi kesempurnaan di
masa mendatang. Semoga makalah ini memberikan manfaat bagi kita semua.

Aceh Besar, 25 Januari 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Latar Belakang............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah....................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan......................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 3
A. Landasan Teori............................................................................ 3
B. Promosi Kesehatan...................................................................... 4
C. PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat)..................................... 6
D. PHBS di Tatanan Pelayanan Kesehatan...................................... 7
E. Perlunya Pembinaan PHBS di tatanan Pelayanan Kesehatan..... 8
F. Tujuan, Sasaran, dan Manfaat PHBS di Tatana Pelayanan
Kesehatan....................................................................................
8
BAB III PENUTUP.......................................................................................... 10
A. Kesimpulan.................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan kondisi dimana kita berada jauh atau terbebas dari
penyakit. Merupakan suatu yang mahal jika dibandingkan dengan hal-hal yang
lain. Bagaimana tidak, harta yang melimpah, memiliki paras tampan atau
cantik, memiliki badan tegap dan gagah, semuanya itu akan sirna dengan
sekejap jika kita terserang penyakit atau tidak sehat. Dengan penyakit harta
bisa habis digunakan untuk berobat, paras tampan atau cantik berubah menjadi
pucat dan tidak enak untuk dipandang, badan yang tegap dan gagah seketika
roboh dikarenakan lemas dan lesu akibat kondisi tubuh yang menurun drastis.
Beginilah alur kehidupan, semuanya menjadi seimbang. Ada sehat dan
ada sakit, kita tidak akan selalu sehat dan kita juga tidak akan selalu sakit.
Semuanya itu bagaimana kita bisa menjaga diri untuk terhindar dari penyakit
sehingga kesehatan itu merupakan hal yang mutlak harus dijaga.
Mencegah sakit adalah lebih mudah dan murah dari pada mengobati
seseorang apabila jatuh sakit. Salah satu cara untuk mencegah hal tersebut
adalah dengan bergaya hidup sehat. Gaya hidup sehat adalah segala upaya
untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup yang sehat
dan menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan.
Dengan semakin banyaknya penderita penyakit tidak menular (degeneratif)
seperti jantung, tekanan darah tinggi, kanker, stress dan penyakit tidak
menular lainnya yang disebabkan karena gaya hidup yang tidak sehat, maka
untuk menghindarinya kita perlu bergaya hidup yang sehat
Tidak jarang istilah PHBS terdengar di masyarakat. Jika dilihat dari
kepanjangannya yakni Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, tentu kita langsung
mengetahui apa itu PHBS, singkat kata mengenai perilaku seseorang
menyangkut kebersihan yang dapat mempengaruhi kesehatannya. Banyak
penyakit dapat dihindari dengan PHBS, mulai dari Diare, DBD, flu burung,
atau pun flu babi yang akhir-akhir ini marak.

iii
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan promosi kesehatan ?
2. Bagaimana perilaku hidup bersih dan sehat ?
3. Bagaimana penerapan PHBS di tatanan pelayanan kesehatan ?
4. Apa tujuan PHBS di tatanan pelayanan kesehatan ?
5. Apa manfaat PHBS di tatanan pelayanan kesehatan ?

C. Tujuan Penulisan
1. Mahasiswa dapat mengetahui tentang promosi kesehatan !
2. Mahasiswa dapat mengetahui tentang perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS) !
3. Mahasiswa dapat mengetahui penerapan PHBS di tatanan pelayanan
kesehatan !
4. Mahasiswa dapat mengetahui tujuan PHBS di tatanan pelayanan
kesehatan
5. Mahasiswa dapat mengetahui manfaat PHBS di tatanan pelayanan
kesehatan !

iv
BAB II
PEMBAHASAN

A. Landasan Teori
Keadaan sehat adalah kehendak semua pihak, tidak hanya di dominasi
oleh perorangan, akan tetapi juga harus dimiliki oleh kelompok dan bahkan
oleh masyarakat. Dalam UU Kesehatan RI No.36 Tahun 2009, “ Kesehatan
adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis”. Hal ini berarti bahwa kesehatan pada diri seseorang atau individu
itu mencakup aspek fisik, mental, spiritual dan sosial demi tercapainya
keadaan yang sejahtera bagi seseorang baik dengan produkivitasnya dan juga
ekonominya.
Sejalan dengan itu menurut Bloom (1974), derajat kesehatan
dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu faktor lingkungan, faktor  perilaku, faktor 
keturunan dan faktor pelayanan kesehatan. Dari ke-4 faktor tersebut, faktor
ke-2 yaitu faktor perilaku sangat berpengaruh dalam kesehatan seseorang,
terutama dalam penerapan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) baik
dilingkungan pribadi, keluarga, maupun masyarakat.
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan langkah yang harus
dilakukan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal bagi setiap orang.
Kondisi sehat tidak serta merta terjadi, tetapi harus senantiasa kita upayakan
dari yang tidak sehat menjadi hidup yang sehat serta menciptakan lingkungan
yang sehat. Upaya ini harus dimulai dari menanamkan pola pikir sehat yang
menjadi tanggung jawab kita kepada masyarakat dan harus dimulai dan
diusahakan oleh diri sendiri. Upaya ini adalah untuk mewujudkan derajat
kesehatan masyarakat setinggi-tingginya sebagai satu investasi bagi
pembangunan sumber daya manusia yang produktif. Dalam mengupayakan
perilaku ini dibutuhkan komitmen bersama-sama saling mendukung dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya keluarga sehingga
pembangunan kesehatan dapat tercapai maksimal.

v
B. Promosi Kesehatan
Promosi kesehatan/pendidikan kesehatan merupakan cabang dari ilmu
kesehatan yang mempunyai dua sisi, yakni sisi ilmu dan sisi seni. Dilihat dari
sisi seni, yakni praktisi atau aplikasi pendidikan kesehatan adalah merupakan
penunjang bagi program-program kesehatan lain. Ini artinya bahwa setiap
program kesehatan yang telah ada misalnya pemberantasan penyakit
menular/tidak menular, program perbaikan gizi, perbaikan sanitasi
lingkungan, upaya kesehatan ibu dan anak, program pelayanan kesehatan dan
lain sebagainya sangat perlu ditunjang serta didukung oleh adanya promosi
kesehatan.
Promosi kesehatan bukanlah hanya proses penyadaran masyarakat atau
pemberian dan peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan
semata, akan tetapi di dalamnya terdapat usaha untuk dapat memfasilitasi
dalam rangka perubahan perilaku masyarakat. Dalam hal ini organisasi
kesehatan dunia WHO telah merumuskan suatu bentuk definisi mengenai
promosi kesehatan : “Health promotion is the process of enabling people to
increase control over, and improve, their health. To reach a state of
complete physical, mental, and social, well-being, an individual or group
must be able to identify and realize aspirations, to satisfy needs, and to
change or cope with the environment“. (Ottawa Charter,1986).
Jadi, dapat disimpulkan dari kutipan tersebut diatas bahwa Promosi
Kesehatan adalah proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam
memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Selain itu untuk mencapai
derajat kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental, dan sosial, maka
masyarakat harus mampu mengenal serta mewujudkan aspirasinya,
kebutuhannya, dan mampu mengubah atau mengatasi lingkungannya
(lingkungan fisik, sosial budaya dan sebagainya).
Selanjutnya, Australian Health Foundation merumuskan batasan lain
pada promosi kesehatan sebagai berikut : “Health promotion is programs are
design to bring about “change”within people, organization, communities,
and their environment”. Artinya bahwa promosi kesehatan adalah program-

vi
program kesehatan yang dirancang untuk membawa perubahan (perbaikan),
baik di dalam masyarakat sendiri, maupun dalam organisasi dan
lingkungannya.
Dengan demikian bahwa promosi kesehatan adalah kombinasi berbagai
dukungan menyangkut pendidikan, organisasi, kebijakan dan peraturan
perundangan untuk perubahan lingkungan dan perilaku yang menguntungkan
kesehatan (Green dan Ottoson,1998). Promosi kesehatan merupakan proses
pemberdayaan masyarakat agar mampu memelihara dan meningkatkan
kesehatannya. Proses pemberdayaan tersebut dilakukan dari, oleh, untuk dan
bersama masyarakat; Artinya proses pemberdayaan tersebut dilakukan
melalui kelompok-kelompok potensial di masyarakat, bahkan semua
komponen masyarakat. Proses pemberdayaan tersebut juga dilakukan dengan
menggunakan pendekatan sosial budaya setempat. Proses pembelajaran
tersebut juga dibarengi dengan upaya mempengaruhi lingkungan, baik
lingkungan fisik termasuk kebijakan dan peraturan perundangan.
Visi dari Promosi Kesehatan yaitu meningkatnya kemampuan
masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, baik
fisik, mental, dan sosialnya sehingga produktif secara ekonomi maupun
sosial.
 Misi dari Promosi Kesehatan yaitu :
1. Advokat
Melakukan kegiatan advokasi terhadap para pengambil keputusan di
berbagai program dan sektor yang terkait dengan kesehatan.
2. Menjembatani
Menjadi jembatan dan menjalin kemitraan dengan berbagai program
dan sektor yang terkait dengan kesehatan.
3. Meningkatkan
Memberikan kemampuan atau keterampilan kepada masyarakat agar
mereka mampu memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka
sendiri secara mandiri.
 Aspek Penting dalam Kesehatan
a) Lingkungan

vii
b) Perilaku 
c) Kesehatan 

C. PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat)


1. TUJUAN PHBS
PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) memiliki tujuan yaitu 
meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan
masyarakat agar hidup bersih dan sehat serta masyarakat termasuk
swasta dan dunia usaha berperan serta aktif mewujudkan derajat
kesehatan yang optimal.
2. TATANAN PHBS
PHBS berada di lima tatanan yakni:
1. Sepuluh Indikator PHBS di Tatanan Rumah Tangga:
a. Persalinan ditolong oleh Tenaga Kesehatan.
b. Memberi bayi ASI eksklusif.
c. Menimbang bayi dan balita.
d. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun.
e. Menggunakan air bersih.
f. Menggunakan jamban sehat.
g. Memberantas jentik di rumah.
h. Makan sayur dan buah setiap hari.
i. Melakukan aktivitas fisik setiap hari.
j. Tidak merokok di dalam rumah.

2. Indikator PHBS di Tatanan Sekolah :


a. Mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun.
b. Mengkonsumsi jajanan di warung /kantin sekolah.
c. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat.
d. Olahraga yang teratur dan terukur.
e. Memberantas jentik nyamuk.
f. Tidak merokok.

viii
g. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap
bulan.
h. Membuang sampah pada tempatnya.

3. Indikator PHBS di Tatanan Tempat Kerja :


a. Kawasan tanpa asap rokok.
b. Bebas jentik nyamuk.
c. Jamban sehat.
d. Kesehatan dan keselamatan kerja.
e. Olahraga teratur.

4. Indikator PHBS di Tatanan Tempat Umum :


a. Menggunakan jamban sehat.
b. Memberantas jentik nyamuk.
c. Menggunakan air bersih.

5. Indikator PHBS di Tatanan Fasilitas Kesehatan :


a. Menggunakan air bersih.
b. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat.
c. Membuang sampah pada tempatnya.
d. Tidak merokok.
e. Tidak meludah sembarangan.
f. Memberantas jentik nyamuk.
Namun yang akan dibahas disini adalah “Penerapan PHBS Ditatanan
Pelayanan Kesehatan”

D. PHBS di Tatanan Pelayanan Kesehatan


Institusi kesehatan adalah sarana yang diselenggarakan oleh
pemerintah/swasta atau perorangan yang digunakan untuk kegiatan pelayanan
kesehatan bagi masyarakat, seperti rumah sakit, puskesmas, dan klinik swasta.
PHBS di institusi kesehatan merupakan upaya untuk memberdayakan pasien,
masyarakat pengunjung, dan petugas agar tahu, mampu, dan mampu

ix
mempraktikkan hidup perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif
dalam mewujudkan intitusi kesehatan ber-PHBS. PHBS di Pelayanan
Kesehatan sangat diperlukan sebagai salah satu upaya untuk mencegah
penularan penyakit, infeksi nosokomial dan mewujudkan Institusi Kesehatan
yang sehat. Syarat institusi sehat yaitu :
 Menggunakan air bersih
 Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun
 Menggunakan jamban
 Membuang sampah pada tempatnya
 Tidak merokok di Institusi Kesehatan
 Tidak meludah sembarangan
 Memberantas jentik nyamuk

E. Perlunya Pembinaan PHBS di tatanan Pelayanan Kesehatan


Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Institusi Kesehatan
sangat diperlukan sebagai salah satu upaya untuk mencegah penularan
penyakit dan mewujudkan Institusi
KesehatanSehat.Oleh karena itu, sudah seharusnya semua pihak ikut
rnemelihara, menjaga dan mendukung terwujudnya Institusi kesehatan Sehat.
PHBS DI INSTITUSI KESEHATAN
PHBS di Institusi Kesehatan adalah upaya untuk memberdayakan pasien,
masyarakat pengunjung dan petugas agar tahu, mau dan mampu untuk
mempraktikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan berperan aktif dalam
mewujudkan Institusi Kesehatan Sehat.
     
F. Tujuan, Sasaran, dan Manfaat PHBS di Tatana Pelayanan Kesehatan
Tujuan PHBS di Tatanan Pelayanan Kesehatan:
 Mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat di institusi kesehatan.
 Mencegah terjadinya penularan penyakit di institusi kesehatan.
 Menciptakan Institusi kesehatan yang sehat.

Sasaran PHBS di Tatanan Pelayanan Kesehatan:

x
 Pasien.
 Keluarga Pasien.
 Pengunjung.
 Petugas Kesehatan di institusi kesehatan.
 Karyawan di institusi kesehatan.

Manfaat PHBS di Tatanan Pelayanan Kesehatan:


 Bagi Pasien/Keluarga Pasien/Pengunjung :
a. Memperoleh   pelayanan   kesehatan   di   institusi
b. Kesehatan yang sehat.
c. Terhindar dari penularan penyakit.
d. Mempercepat proses penyembuhan penyakit dan
e. Peningkatan kesehatan pasien.
 Bagi Institusi Kesehatan :
a. Mencegah terjadinya penularan penyakit di institusi kesehatan.
b. Meningkatkan citra institusi kesehatan yang baik sebagai tempat untuk
memberikan pelayanan kesehatan dan pendidikan kesehatan bagi
masyarakat.
 Bagi Pemerintah Daerah :
a. Peningkatan persentase Institusi Kesehatan Sehat menunjukkan kinerja
dan citra Pemerintah Kabupaten/Kota yang baik.
b. Kabupaten/Kota dapat dijadikan pusat pembelajaran bagi daerah lain
dalam pembinaan PHBS di Institusi Kesehatan.
Dukungan untuk PHBS di Tatanan Pelayanan Kesehatan
PHBS di Institusi Kesehatan dapat terwu-jud apabila ada keinginan dan
kemampuan dari para pengambil keputusan di lingkungan pemerintah daerah,
institusi kesehatan dan lintas sektor terkait.
Beberapa contoh perilaku di atas terlihat sangat sederhana, seperti halnya
pengertian PHBS sendiri yang terasa begitu mudah dimengerti, namun
diperlukan ketekunan dan kedisiplinan dalam penerapannya.
Untuk mengoptimalkan promosi tersebut maka para provider kesehatan
yang memiliki andil terbesar untuk menyadarkan masyarakat.

xi
Diharapkan untuk terus berkreasi mensosialisasikan pentingnya perilaku
yang tepat pada masyarakat.

xii
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran,
sehingga keluarga beserta semua yang ada di dalamnya dapat menolong
dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-
kegiatan kesehatan di masyarakat.
2. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Antara lain :
 Mandi dua kali sehari dengan sabun mandi.
 Menggosok gigi sehabis makan dan waktu akan tidur.
 Buang air besar dijamban/WC
 Mencuci tangan setelah buang air besar & sebelum makan dengan
sabun
 Membuang sampah ditempat sampah
 Mengganti pakaian sekali sehari dan pakaian jangan tetrlalu sempit
 Pakaian dicuci sampai bersih dengan sabun cuci
 Memetong kuku setiap minggu
 mencuci rambut minimal dua kali seminggu atau setiap kali rambut
kotor
 Tidur dengan waktu yang cukup

xiii
DAFTAR PUSTAKA

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. 2011. (Online),


(http://www.perdhaki.org/content/perilaku-hidup-bersih-dan-sehat ,diakses
pada  29 September 2013)

Pusat Promosi Kesehatan. 2012. Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian Perilaku


Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). (Online),
(http://www.promosikesehatan.com/?act=program&id=12 ,diakses pada 29
September 2013)

Promosi Kesehatan. (Online),


(http://id.wikipedia.org/wiki/Promosi_kesehatan,diakses pada 29 Septeber
2013)

xiv

Anda mungkin juga menyukai