Anda di halaman 1dari 29

Pendahuluan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sesuai dengan Undang-Undang nomor 23 tahun 2014, Kepala daerah
dan Wakil kepala daerah terpilih diwajibkan untuk menyusun dokumen
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Penyusunan RPJMD
kabupaten Sampang tahun 2019–2024 merupakan kewajiban dari Kepala Daerah
dan Wakil Kepala daerah terpilih. Kepala daerah dan wakil kepala daerah yang
terpilih pada pemilu di Kabupaten Sampang untuk periode tahun 2019–2024 adalah
H. Slamet Junaidi sebagai bupati, dan H. Abdullah Hidayat sebagai wakil bupati.
Bupati dan Wakil Bupati Sampang tersebut telah dilantik oleh Gubernur Jawa Timur
pada tanggal 30 Januari 2019.
RPJMD merupakan dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah untuk
jangka waktu lima tahun yang mutlak harus ada dalam penyelenggaraan
Pemerintahan. RPJMD juga merupakan dokumen perencanaan yang tidak
terpisahkan dari sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Berdasarkan Pasal 5
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (SPPN), RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala
Daerah, serta memuat arah kebijakan keuangan Daerah, strategi pembangunan
Daerah, kebijakan umum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas
Perangkat Daerah, dan program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja
dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.
Seiring dengan perkembangan kondisi dan dinamika pembangunan di
berbagai level pemerintahan, dokumen RPJMD dapat dilakukan perubahan.
Hal ini diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia nomor 86
tahun 2017 tentang tata cara perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan
daerah, tata cara evaluasi rancangan peraturan daerah tentang rencana
pembangunan jangka panjang daerah dan rencana pembangunan jangka menengah
daerah, serta tata cara perubahan rencana pembangunan jangka panjang daerah,
rencana pembangunan jangka menengah daerah, dan rencana kerja pemerintah

P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024 | I-1


Pendahuluan

daerah. Dalam pasal 342 di kemukakan bahwa (1) Perubahan RPJPD dan RPJMD
dapat dilakukan apabila: a. hasil pengendalian dan evaluasi menunjukkan bahwa
proses perumusan tidak sesuai dengan tahapan dan tata cara penyusunan rencana
pembangunan Daerah yang diatur dalam Peraturan Menteri ini; b. hasil pengendalian
dan evaluasi menunjukan bahwa substansi yang dirumuskan, tidak sesuai dengan
Peraturan Menteri ini; dan c. terjadi perubahan yang mendasar mencakup terjadinya
bencana alam, goncangan politik, krisis ekonomi, konflik sosial budaya, gangguan
keamanan, pemekaran Daerah, atau
perubahan kebijakan nasional. (2) Dalam rangka efektivitas, perubahan RPJPD dan
RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan b tidak dapat dilakukan
apabila: a. sisa masa berlaku RPJPD kurang dari 7 (tujuh) tahun; dan b. sisa masa
berlaku RPJMD kurang dari 3 (tiga) tahun.

Perubahan Hasil evaluasi


regulasi RPJMD

Bencana
pandemic
Covid 19

Gambar 1.1
Dasar Perubahan P-RPJMD Kabupaten Sampang 2019–2024

Berdasarkan Permendagri 86 tahun 2017, setidaknya terdapat tiga


alasan Perubahan RPJMD (P-RPJMD) Kabupaten Sampang tahun 2019 – 2024
yang meliputi:
1. Penyesuaian regulasi dalam penyusunan RPJMD, yang meliputi
a. Peraturan Presiden nomor 2 tahun 2015 tentang RPJMN tahun
2015 – 2019 menjadi Peraturan Presiden nomor 18 tahun 2020

I-2 |P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 20 19-2024


Pendahuluan

tentang RPJMN 2020 – 2024. RPJMD Kabupaten Sampang masih


mengacu pada RPJMN 2015 – 2019. Sehingga perlu menyesuakain
dengan RPJMN 2020 – 2024. Dimana dalam RPJMN 2020 – 2024
secara spesifik terdapat beberapa hal penting seperti Proyek
Prioritas Strategis Nasional, Matrik Pembangunan dan Arah
Pembangunan Wilayah. Sinergi pusat dan daerah sangat
dibutuhkan dalam melaksanakan setiap prioritas nasional
tersebut. Hal ini tercantum dalam pasal 159 Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 yang menyatakan bahwa
sinkronisasi kebijakan dengan perencanaan pembangunan lainnya
dilakukan dengan menelaah kebijakan nasional yang berdampak
dan harus dipedomani oleh daerah.
b. Peraturan Pemerintah nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan daerah di cabut dan diganti dengan Peraturan
Pemerintah nomor 12 tahun 2019 tentang pengelolaan keuangan
daerah. Terdapat perbedaan mendasar dari kedua PP tersebut
diantaranya adalah perbedaan dari struktur APBD baik
pendapatan, belanja maupun pembiayaan daerah. Peraturan
turunan dari PP diatas juga mengakami perubahan yaitu Peraturan
Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah berubah menjadi Peraturan Menteri
Dalam Negeri nomor 77 tahun 2020 tentang pedoman teknis
pengelolaan keuangan daerah.
c. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 70 Tahun 2019 tentang
Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD). Peraturan ini
mewajibkan kepada seluruh pemerintah daerah agar
menggunakan sistem pengelolaan informasi pembangunan daerah,
informasi keuangan daerah dan informasi pemerintah daerah
lainnya secara nasional yang terintegrasi dan saling terhubung
untuk dimanfaatkan dalam penyelenggaraan pembangunan
daerah.

P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024 | I-3


Pendahuluan

d. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 90 tahun 2019 tentang


Klasifikasi, Kodefikasi, dan Nomenklatur Perencanaan
Pembangunan Dan Keuangan Daerah. Peraturan ini diterbitkan
untuk mengintegrasikan dan menyelaraskan perencanaan
pembangunan dan keuangan daerah sehingga berimplikasi pada
penyesuaian program dan kegiatan. Klasifikasi, kodefikasi dan
nomenklatur perencanaan pembangunan dan keuangan daerah
disusun secara sistematis dalam rangka mendukung SIPD.
2. Hasil evaluasi RPJMD yang menunjukkan terdapat isu-isu yang perlu
penyesuaian dalam penyelesaiannya. Secara ringkas hasil
pengendalian dan evaluasi RPJMD Kabupaten Sampang 2019-2024
sampai tahun 2020 adalah sebagai berikut:
a. Perumusan terhadap kebijakan RPJMD
Substansi dokumen RPJMD 2019-2024 belum memuat strategi dan
arah kebijakan yang spesifik mengacu pada setiap sasaran
pembangunan. Sehingga arah kebijakan dan prioritas tahunan
sebagai pedoman penyusunan RKPD belum terfokus dengan jelas.
b. Pelaksanaan RPJMD
Penyusunan RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024 belum
berdasarkan Perda Nomor 3 tahun 2020 tentang Pembentukan
dan Susunan Perangkat Daerah. Sehingga ada beberapa Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) yang baru terbentuk belum sepenuhnya
terakomodir dalam dokumen RPJMD
c. Evaluasi Hasil RPJMD
Target tujuan dan sasaran yang ditetapkan terlalu tinggi dan tidak
sesuai dengan kondisi terkini terkait adanya pandemic covid19.
Sampai tahun 2020, capaian realisasi terhadap target RPJMD dapat
diketahui bahwa dari sembilan Indikator Kinerja Utama (IKU)
hanya empat yang mencapai target. Disisi yang lain, sebangak tiga
target yang belum terealisasi. Sedangkan 1 target belum terdapat
nilai realisasinya yaitu indek Reformasi birokrasi.

I-4 |P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 20 19-2024


Pendahuluan

Rekapitulasi capaian indikator kinerja daerah RPJMD Kabupaten


Sampang Tahun 2019 – 2024 di tahun 2020, dapat diketahui
bahwa dari seluruh indikator kinerja berjumlah 72 terdapat 29
indikator (40,28%) status sangat tinggi, 12 indikator (16,67%)
status tinggi, 14 indikator (19,44%) status sedang, 3 indikator
(4,17%) status rendah dan 14 indikator (19,44%) status sangat
rendah. Perlu diketahui pula bahwa terdapat 15 indikator
(20,83%) yang telah mencapai/melampaui kinerja 100% terhadap
target akhir RPJMD tahun 2024.
3. Terjadinya kejadian luar biasa wabah pandemi COVID-19 yang telah
ditetapkan sebagai bencana nasional pada tahun 2020.
Sejak ditetapkannya sebagai pandemi, kasus positif di Indonesia
maupun Kabupaten Sampang memperlihatkan peningkatan dan
persebaran yang semakin meluas. Hal ini memberikan dampak yang
sangat besar terhadap berbagai sektor, termasuk dalam pelaksanaan
dan penganggaran pembangunan daerah tahun 2020. Sehingga
dibutuhkan kebijakan refocusing dan realokasi anggaran. Kebijakan ini
diperuntukkan bagi penanganan kesehatan dan penanganan dampak
ekonomi melalui penyediaan jaring pengaman sosial (social safety net)
yang sangat berpengaruh terhadap target capaian kinerja pemerintah
daerah.
Dengan memperhatikan dampak buruk pandemi COVID-19 terhadap
aspek kesehatan, sosial, ekonomi dan telah merambat ke aspek
kehidupan lainnya, maka perlu dilakukan penyesuaian target indikator
kinerja makro, tujuan dan sasaran Indikator Kinerja Utama pemerintah
daerah, serta Indikator Kinerja Kunci (IKK) tingkat dampak (impact)
dan tingkat hasil (outcome). Selain itu, perlu ditetapkan/diambil juga
kebijakan-kebijakan pembangunan jangka menengah terkait
penanganan pandemi COVID-19 dan upaya untuk pemulihannya.

Substansi RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024 yang


mengalami perubahan pada beberapa hal. Perubahan tersebut meliputi gambaran

P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024 | I-5


Pendahuluan

umum wilayah yang disesuaikan dengan kondisi terkini sampai dengan tahun
berjalan; kondisi keuangan dan kerangka pendanaan; permasalahan daerah dan isu
strategis terutama terkait dengan pandemi COVID-19; target indikator tujuan dan
sasaran; strategi dan arah kebijakan; program dan kegiatan menjadi program,
kegiatan, dan sub kegiatan berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90
Tahun 2019 beserta indikator kinerjanya; dan IKU Pemerintah Daerah dan target
kinerjanya, IKU Perangkat Daerah dan target kinerjanya, dan indikator kinerja
program.
Sama seperti proses penyusunan RPJMD, proses penyusunan P-RPJMD
Kabupaten Sampang 2019–2024 mengikuti berbagai kaidah yang tertuang
dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 86 tahun 2017 tentang Tata
Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara
Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah serta Tata
Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah.
Terdapat beberapa pendekatan dan prinsip dalam penyusunan RPJMD Kabupaten
Sampang 2019-2024 (Gambar 1.1).
Penyusunan P-RPJMD Kabupaten Sampang 2019-2024 berprinsip pada
empat hal. Pertama, Integratif, yang menunjukkan bahwa RPJMD Sampang
merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional; Kedua,
Partisipatif yang berarti bahwa dalam penyusunan RPJMD ini dilakukan pemerintah
Daerah bersama para pemangku kepentingan berdasarkan peran dan kewenangan
masing-masing; Ketiga, komprehensif, yang menunjukkan bahwa RPJMD ini harus
mengintegrasikan rencana tata ruang, kajian lingkungan hidup strategis, dan
dokumen perencanaan lainnya dengan rencana pembangunan Daerah; dan Terakhir
berprinsip pada kemutakhiran yang berarti bahwa RPJMD ini rumuskan berdasarkan
kondisi dan potensi yang dimiliki Kabupaten Sampang, sesuai dengan dinamika
perkembangan Daerah baik Kabupaten Sampang maupun Provinsi Jawa Timur, dan
nasional serta Internasional.

I-6 |P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 20 19-2024


Pendahuluan

Gambar 1.2
Prinsip, Pendekatan dan Landasan Perumusan P-RPJMD Kabupaten Sampang 2019–2024

Sesuai dengan empat prinsip diatas, P-RPJMD kabupaten Sampang


dirumuskan berdasarkan sepuluh landasan utama. 1) Transparan, yaitu
membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar,
jujur, dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan pemerintahan Daerah dengan
tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan, dan rahasia
negara; 2) Responsif yaitu dapat mengantisipasi berbagai potensi, masalah dan
perubahan yang terjadi di Daerah; 3) Efisien yaitu pencapaian keluaran (output)
tertentu dengan masukan terendah atau masukan terendah dengan keluaran
(output) maksimal. 4) Efektif yaitu kemampuan mencapai target dengan sumber
daya yang dimiliki, melalui cara atau proses yang paling optimal; 5) Akuntabel
menunjukkan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari perencanaan pembangunan
Daerah harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat; 6) Partisipatif
merupakan hak masyarakat untuk terlibat dalam setiap proses tahapan perencanaan
pembangunan Daerah dan bersifat inklusif terhadap kelompok masyarakat rentan
terpinggirkan, melalui jalur khusus komunikasi untuk mengakomodasi aspirasi
kelompok masyarakat yang tidak memiliki akses dalam pengambilan kebijakan; 7)
Terukur, yaitu penetapan target kinerja yang jelas dan dapat diukur serta cara untuk
mencapainya; 8) Berkeadilan merupakan prinsip keseimbangan antarwilayah,
sektor, pendapatan, gender dan usia; 9) Berwawasan lingkungan, yaitu untuk
mewujudkan kehidupan adil dan makmur tanpa harus menimbulkan kerusakan
lingkungan dalam mengoptimalkan manfaat sumber daya alam dan sumber daya
manusia; dan 10) Berkelanjutan, yaitu pembangunan yang mewujudkan keutuhan
lingkungan hidup serta keselamatan, kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup
generasi masa kini dan generasi masa depan dengan memperhatikan potensi
dampak pembangunan dalam mengoptimalkan sumber daya alam dan sumber daya
manusia.
Penyusunan P-RPJMD Sampang dilakukan melalui dua pendekatan yaitu
berorientasi pada proses dan subtansi. Pendekatan berorientasi pada proses
terdiri dari empat pendekatan: 1) Teknokratik dilaksanakan dengan menggunakan

P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024 | I-7


Pendahuluan

metode dan kerangka berpikir ilmiah untuk mencapai tujuan dan sasaran
pembangunan Daerah; 2) Partisipatif dilaksanakan dengan melibatkan berbagai
pemangku kepentingan; 3) Politis dilaksanakan dengan menerjemahkan visi dan misi
Kepala Daerah terpilih kedalam dokumen perencanaan pembangunan jangka
menengah yang dibahas bersama dengan DPRD; dan 4) Atas-bawah dan bawah-atas
merupakan hasil perencanaan yang diselaraskan dalam musyawarah rencana
pembangunan yang dilaksanakan mulai dari Desa, Kecamatan, dan daerah
Kabupaten Sampang. Sedangkan pendekatan berorientasi subtansi meliputi tiga
pendekatan: 1) Holistik-tematik dilaksanakan dengan mempertimbangkan
keseluruhan unsur/bagian/kegiatan pembangunan sebagai satu kesatuan faktor
potensi, tantangan, hambatan dan/atau permasalahan yang saling berkaitan satu
dengan lainnya; 2) Integratif dilaksanakan dengan menyatukan beberapa
kewenangan kedalam satu proses terpadu dan fokus yang jelas dalam upaya
pencapaian tujuan pembangunan Daerah, dan 3) Spasial dilaksanakan dengan
mempertimbangkan dimensi keruangan dalam perencanaan.

Gambar 1.3
Tahapan Penyusunan P-RPJMD Kabupaten Sampang 2019-2024

Setidaknya terdapat enam tahapan yang dilaksanakan dalam


penyusunan P-RPJMD Kabupaten Sampang 2019-2024. Tahap awal adalah
persiapan penyusunan RPJMD melalui evaluasi pencapaian kinerja pembangunan
daerah sebelumnya, penelaahan RPJPD kabupaten Sampang 2005–2025, RPJMN dan

I-8 |P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 20 19-2024


Pendahuluan

RPJMD Provinsi Jawa Timur, sehinga dapat merumuskan visi dan misi serta tujuan
dan sasaran. Sesuai dengan sasaran RPJMD, selanjutnya dirumuskan strategi, arah
kebijakan , kebijakan umum dan program pembangunan. Dalam upaya memenuhi
prinsip transparansi dan partisipatif, maka penyusunan RPJMD juga melibatkan
masyarakat melalui forum konsultasi publik yang selanjutnya dilakukan pembahasan
dengan DPRD Kabupaten Sampang. Selanjutnya, berdasarkan proses sebelumnya,
disusun rancangan awal RPJMD. Rancangan awal tersebut selanjutnya
dikonsultasikan dengan pemerintah Provinsi Timur untuk mendapatkan hasil
evaluasi. Hasil evaluasi dari Gubernur tersebut kemudian dituangkan dalam
rancangan RPJMD yang akan dibahas dalam forum Musyawarah Rencana
Pembangunan (Musrenbang) RPJMD. Setelah mendapat berbagai masukan dalam
musrenbang tersebut, RPJMD dibahas bersama DPRD untuk mendapat persetujuan
bersama. Setelah mendapat persetujuan bersama dan konsultasi akhir dengan
Gubernur, selanjutnya adalah melakukan pembahasan dan evaluasi rancangan
peraturan daerah (RANPERDA) RPJMD untuk kemudian ditetapkan dalam Peraturan
Daerah.
P-RPJMD Kabupaten Sampang Periode 2019-2024 merupakan Tahap IV
(empat) dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
Kabupaten Sampang Tahun 2005-2025. Kedudukan RPJMD dalam RPJPD sangat
penting untuk menjaga kesinambungan dari suatu periode 5 (lima) tahun
pemerintahan ke periode 5 (lima) tahun berikutnya. RPJPD tahun 2005-2025
dilaksanakan dalam empat tahapan rencana pembangunan jangka menengah daerah
(RPJMD), yang masing-masing tahapan telah pula memuat rumusan indikatif arahan
prioritas kebijakan. Kedudukan RPJMD 2019-2024 Kabupaten Sampang juga
merupakan pedoman untuk penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
Kabupaten Sampang setiap tahunnya. RPJMD juga merupakan pedoman bagi
Perangkat Daerah dalam menyusun Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra-
PD) dan Rencana pembangunan jangka menengah desa (RPJM Desa) dalam rangka
pencapaian sasaran pembangunan daerah.

P-RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024 | I-9


Pendahuluan

1.2 Dasar Hukum Penyusunan


Penyusunan P-RPJMD Kabupaten Sampang 2019-2024 dilandasi oleh
berbagai peraturan sebagai berikut:
1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Daerah
Kabupaten di Djawa Timur (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950
Nomor 41) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun
1965 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotapraja Surabaya dan Daerah Tingkat
II Surabaya dengan Mengubah Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kota Besar Dalam Lingkungan Provinsi Jawa
Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Jogjakarta (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 2730);
3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang
Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3851);
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);
5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
6. Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4438);
7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4700);

I - 10 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Pendahuluan

8. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran


Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4725);
9. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);
10. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846);
11. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
12. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lebaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 58, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Pengendalian
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4663);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan
Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725), sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | I - 11
Pendahuluan

Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 77,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6042);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia 6041);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 2, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6178);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322);
20. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan dan Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2019 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6323);
21. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 199);
22. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024;
23. Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender
Dalam Pembangunan Nasional;
24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan
Produk Hukum Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 120 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk
Hukum Daerah;

I - 12 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Pendahuluan

25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Rancangan Pembangunan Daerah, Tata
Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah,
serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah,
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah;
26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2018 tentang Pembuatan dan
Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis dalam Penyusunan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah;
27. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 70 Tahun 2019 tentang Sistem
Informasi Pemerintah Daerah;
28. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 tentang Klasifikasi,
Kodefikasi, Dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan Dan Keuangan
Daerah;
29. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah;
30. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 2 Tahun 2006 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Timur 2005–2020;
31. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2005-2025;
32. Peraturan Daerah Kabupaten Sampang Nomor 7 Tahun 2006 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Sampang Tahun
2005–2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Sampang Tahun 2006 Nomor 7);
33. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 7 Tahun 2019 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2019-2024;
34. Peraturan Daerah Kabupaten Sampang Nomor 29 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Sampang Tahun
2008 Nomor 29);
35. Peraturan Daerah Kabupaten Sampang Nomor 1 Tahun 2012 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sampang (Lembaran Daerah
Kabupaten Sampang Tahun 2012 Nomor 1);

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | I - 13
Pendahuluan

36. Peraturan Daerah Kabupaten Sampang Nomor 7 Tahun 2012 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Sampang Tahun 2012-2032 (Lembaran
Daerah Kabupaten Sampang Tahun 2012 Nomor 7);
37. Peraturan Daerah Kabupaten Sampang Nomor 3 Tahun 2020 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten
Sampang Tahun 2020 Nomor 3).

1.3 Hubungan Antar Dokumen


P-RPJMD Kabupaten Sampang tahun 2019-2024 merupakan bagian yang
terintegrasi dengan perencanaan pembangunan nasional dan perencanaan
pembangunan daerah Provinsi Jawa Timur. Dalam penyusunan P-RPJMD
Kabupaten Sampang 2019-2024 berpedoman pada RPJPD kabupaten Sampang
2005–2025, dan memperhatikan RPJP Nasional 2005-2025, RPJM Nasional 2020-
2024, RPJPD Provinsi Jawa Timur 2005 – 2025, dan RPJMD Provinsi Jawa Timur
2019-2024. Selain itu, sebagaimana pasal 12 ayat (2) Permendagri 86 Tahun 2017
menyebutkan bahwa RPJMD juga berpedoman pada RTRW Kab. Sampang 2012-
2032, RTRW Provinsi Jawa Timur 2011-2031, RTRW Nasional 2008-2028. Secara
umum, hubungan antar dokumen perencanaan dapat dilihat pada gambar 1.3.

I - 14 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Pendahuluan

Gambar 1.4
Hubungan Antar Dokumen Perencanaan

Dalam upaya meningkatkan sinergitas perencanaan antar level


pemerintahaan, penelaahan terhadap dokumen terkait P-RPJMD Sampang
2019-2024 perlu dilakukan. Penelaahan tersebut meliputi dokumen level nasional
RPJPN 2005-2025, RTRW Nasional, dan RPJMN 2020-2024. Penelaahan pada level
provinsi meliputi RPJPD Provinsi Jawa Timur 2005-2025, RTRW 2011-2031, dan
Rancangan P-RPJMD 2019-2024. Sedangkan pada level kabupaten meliputi RPJPD
Sampang 2005-2025, dan RTRW 2012-2032. Selain itu perlu ditelaah juga RTRW dan
RPJMD wilayah sekitar seperti Kabupaten Bangkalan, Pamekasan, dan Sumenep.
Skema hubungan antara P-RPJMD Kabupaten Sampang 2019-2024 dengan dokumen
lainnya dapat dilihat dalam Gambar berikut ini.

RPJMD Jatim
2019-2024

P-

Gambar 1.5
Hubungan P-RPJMD Sampang 2019-2024 dengan Dokumen Perencanaan Lainnya

Secara detail, hubungan RPJMD Sampang 2019-2024 dengan dokumen


perencanaan lainnya dapat dikategorikan kedalam 2 lingkup yaitu lingkup
eksternal dan internal. Lingkup eksternal meliputi RPJMN 2020-2024 dan RPJMD
Provinsi Jawa Timur 2019-2024. Dikarenakan akhir periode RPJMN dan RPJPD Jawa
Timur adalah tahun awal RPJMD Sampang, maka penelaahan dokumen perencanaan

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | I - 15
Pendahuluan

juga mengacu RPJPN dan RPJPD Jawa Timur. Penelaahan terhadap RPJMN dan RPJPD
Provinsi Jawa Timur dijelaskan sebagai berikut.
1. P-RPJMD Sampang 2019-2024 dengan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024
Sinergitas P-RPJMD Sampang 2019-2024 dengan RPJMN menjadi hal penting
yang dilakukan dalam upaya mewujudkan pembangunan yang berkualitas. Visi
dalam RPJMN 2020-2024 adalah “Terwujudnya Indonesia Yang Berdaulat,
Mandiri, Dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-Royong”.
Upaya untuk mewujudkan visi ini dilakukan melalui 9 Misi Pembangunan yaitu:
I. Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia
II. Struktur Ekonomi yang Produktif, Mandiri, dan Berdaya Saing
III. Pembangunan yang Merata dan Berkeadilan
IV. Mencapai Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan
V. Kemajuan Budaya yang Mencerminkan Kepribadian Bangsa
VI. Penegakan Sistem Hukum yang Bebas Korupsi, Bermartabat, dan
Terpercaya
VII. Perlindungan bagi Segenap Bangsa dan Memberikan Rasa Aman pada
Seluruh Warga
VIII. Pengelolaan Pemerintahan yang Bersih, Efektif, dan Terpercaya
IX. Sinergi Pemerintah Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan.
Visi dan misi RPJMN selanjutnya dituangkan kedalam 7 (tujuh) agenda prioritas
pembangunan nasional:
1) Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan
Berkeadilan;
2) Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangi Kesenjangan dan Menjamin
Pemerataan;
3) Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Berdaya Saing
4) Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan
5) Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi dan
Pelayanan Dasar
6) Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan Bencana, dan
Perubahan Iklim

I - 16 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Pendahuluan

7) Memperkuat Stabilitas Polhukhankam dan Transformasi Pelayanan Publik

2. P-RPJMD Sampang 2019-2024 dengan RPJMD Provinsi Jawa Timur 2019-


2024
Sebagai bagian dari salah satu kabupaten di Jawa Timur, sinkronisasi dokumen
perencanaan dalam hal ini RPJMD Sampang 2019-2024 dengan RPJMD Provinsi
Jawa Timur mutlak dilakukan.
Visi Jawa Timur 2019–2024 adalah “terwujudnya masyarakat Jatim yang
sejahtera, seimbang, unggul, dan berakhlak dengan tata kelola pemerintahan
yang partisipatoris, inklusif, dan menghargani nilai-nilai kemanusiaan”. Dalam
upaya pencapaian visi tersebut, misi utama yang diusung adalah sebagai berikut:
a. Membangun Jatim secara utuh dengan mendayagunakan seluruh potensi
melalui pembangunan sektor kebudayaan, pendidikan, dan kesehatan
dengan dilandasi oleh kearifan lokal yang berbasis pada nilai-nilai
kesantrian, keagamaan, dan kebudayaan.
b. Membangun ekonomi berbasis gotong royong sehingga tercapai keadilan
dan kesejahteraan yang menjangkau semua lapisan serta mendorong
keberpihakan terhadap sektor ekonomi kecil dan menengah yang sinergis
dengan kekuatan ekonomi yang lebih besar.
c. Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, terbuka, dan
partisipatoris sehingga terwujud kebijakan yang inklusif, di atas landasan
kepemimpinan yang meritokratik, inovatif, tegas, dan mengayomi.
d. Memperkuat demokrasi kewargaan untuk menghadirkan ruang sosial yang
menghargai prinsip kebhinekaan.
e. Mewujudkan pembangunan yang berwawasan lingkungan dan
berkelanjutan untuk menjamin keselarasan ruang ekologi, sosial, ekonomi,
dan budaya.

3. P-RPJMD Kabupaten Sampang dengan RPJMD Kabupaten Daerah lain


Penyusunan P-RPJMD Kabupaten Sampang 2019-2024 memperhatikan
kebijakan RPJMD kabupaten sekitar yaitu kabupaten Bangkalan,

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | I - 17
Pendahuluan

Pamekasan, dan Sumenep. Identifikasi terhadap RPJMD daerah lain dapat


dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 1.1
Identifikasi RPJMD daerah Lain
Daerah Period
No Kebijakan Terkait
Lain e
1. Meningkatkan fasilitasi pembangunan sosial, Pendidikan
dan Kesehatan.

2. Meningkatkan Fasilitasi ekonomi kerakyatan berbasis


pada UMKM, pertanian, peternakan, perkebunan,
perindustrian dan perikanan.

3. Mewujudkan rasa aman dan adil pada masyarakat.

4. Meningkatkan pembangunan kehidupan keagamaan


2018- masyarakat yang lebih baik.
1 Bangkalan
2023
5. Menyelenggarakan birokrasi pemerintahan yang
profesional, bersih dan berakhlak.

6. Meningkatkan pembangunan infrastruktur yang berbasis


pada pemerataan wilayah dan berwawasan lingkungan.

7. Memantapkan potensi sosial budaya lokal untuk


peningkatan daya saing daerah.
8. Mendorong iklim investasi yang berbasis pada potensi
ekonomi daerah.
1. Memperluas pendidikan berbasis potensi daerah dan
pemerataan kualitas pendidikan;
2. Meningkatkan dan mengoptimalkan hidup bersih dan
sehat melalui peningkatan fasilitas layanan kesehatan;
3. Mempercepat pembangunan infrastruktur publik;
4. Meningkatkan pembangunan di bidang ekonomi dengan
2018 –
2 Pamekasan prioritas sektor pertanian dan optimalisasi komoditas
2023
unggulan daerah yang berwawasan lingkungan;
5. Melakukan percepatan reformasi birokrasi di segala
bidang, dan tata kelola kepemerintahan yang baik
(transparan dan akuntabel);
6. Meningkatkan kemudahan pelayanan publik yang cepat,
sederhana serta murah.
3 Sumenep 2016 - 1. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
2021 Melalui Pendidikan, Kesehatan dan Pengentasan
Kemiskinan.
2. Mempercepat Pembangunan Infrastruktur Wilayah
Kepulauan dan Daratan yang Didukung Pengelolaan SDA
serta Lingkungan.
3. Meningkatkan Kemandirian Perekonomian Pedesaan dan
Perkotaan dengan Memperhatikan Potensi Ekonomi
Lokal yang Unggul Berdaya Saing Tinggi.

I - 18 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Pendahuluan

Daerah Period
No Kebijakan Terkait
Lain e
4. Meningkatkan Kultur dan Tata Kelola Pemerintahan yang
Profesional dan Akuntabel.
5. Meningkatkan Tata Kelola Kehidupan Masyarakat Aman
dan Kondusif Melalui Partisipasi Masyarakat serta
Stakeholder dalam Proses Pembangunan.
Sumber: dari berbagai sumber (diolah)

Dalam lingkup internal, hubungan RPJMD 2019-2024 dengan dokumen


perencanaan pembangunan meliputi RPJPD 2005–2025, RTRW 2012-2032,
RKPD, dan Renstra SKPD. Penjelasan hubungan tersebut adalah sebagai berikut:

I. P-RPJMD dengan RPJPD Kabupaten Sampang 2005-2025


P-RPJMD Kabupaten Sampang 2019-2024 merupakan rencana pembangunan
tahap ketiga / empat dari pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah 2005-2025. Oleh sebab itu, penyusunan Perubahan RPJMD selain
memuat visi, misi dan program Bupati dan wakil bupati 2019-2024, juga
berpedoman pada visi dan misi jangka panjang Kabupaten Sampang beserta arah
pembangunannya. Dalam upaya mewujudkan visi: “Membangun Sampang
Bersatu, Berkualitas, dan Berdaya Saing, Untuk Kesejahteraan Umat” akan
ditempuh melalui 6 misi dan arah pembangunan per bidang. Uraian terkait hal
tersebut dapat dilihat dalam tabel 1.2.
Tabel 1.2
Ringkasan Misi dan Arah Pembangunan tahap III dan IV RPJPD Sampang 2005-2025
Arah Pembangunan
Bidang Misi Tahap III Tahap IV
(2016-2020) (2021-2025)
Meningkatkan hidup
Peningkatan ketersediaan
sehat dan sejahtera
infrastruktur yang sesuai dengan
dengan air minum
rencana tata ruang yang ditandai
berkualitas dalam Peningkatan dan
Geomorfologi dengan berkembangnya jaringan
kondisi sanitasi pemeliharaan prasarana
dan Lingkungan drainase, kebutuhan air bersih
lingkungan yang drainase, sanitasi dan air
Hidup dan sanitasi yang handal dan
bebas dari bersih.
efisien sesuai kebutuhan hingga
pencemaran, banjir
menjangkau daerah-daerah yang
dan berwawasan
tertinggal.
lingkungan.
Demografi Mengembangkan Peningkatan kemandirian mewujudkan keluarga kecil dan
Sumber Daya keluarga, peningkatan berkualitas, peningkatan
Manusia yang kualitas data penduduk penggunaan data penduduk
religius, cerdas, dan peningkatan sebagai dasar acuan
mandiri dan berdaya persebaran penduduk pembangunan dan
saing yang diiringi dengan memantapkan persebaran

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | I - 19
Pendahuluan

Arah Pembangunan
Bidang Misi Tahap III Tahap IV
(2016-2020) (2021-2025)
penduduk yang mandiri dan
peningkatan kualitas
berkualitas, serta peningkatan
hidupnya, serta
angka partisipasi pendidikan
peningkatan angka
menegah bagi wanita usia
partisipasi pendidikan
sekolah untuk mengurangi angka
dasar bagi wanita usia
kematian ibu melahirkan dan
sekolah.
status gizi pada balita.
Mengembangkan Pemeliharaan kinerja
Pemantapan serta evaluasi
dan pertumbuhan struktur perekonomian
terhadap kinerja struktur
ekonomi yang yang berdaya saing
perekonomian yang berkualitas
Ekonomi berkelanjutan di berbasis sumber daya
berbasis sumber daya lokal.
kabupaten Sampang lokal, serta pembinaan
Serta pembinaan usaha sektor
berbasis sumber usaha sektor primer,
primer, sekunder dan tersier
daya lokal. sekunder dan tersier.
Peningkatan kualitas dan
kuantitas kesejahteraan Peningkatan kualitas dan
Mensinergikan
perseorangan, keluarga, kuantitas kesejahteraan
kehidupan sosial,
kelompok dan komunitas perseorangan, keluarga,
berbudaya dan
Sosial Budaya masyarakat dan kelompok dan komunitas
berpolitik untuk
dan Politik peningkatan penggalian masyarakat dan peningkatan
mewujudkan
potensi sumber penggalian potensi sumber
masyarakat yang
kehidupan penyandang kehidupan penyandang masalah
madani.
masalah kesejahteraan kesejahteraan sosial.
sosial.
Peningkatan ketersediaan
Mengelola ruang infrastruktur yang sesuai dengan
kegiatan bagi rencana tata ruang yang ditandai
peruntukan kawasan dengan berkembangnya jaringan
Peningkatan dan
Prasarana dan lindung dan infrastruktur transportasi,
pemeliharaan kualitas
Sarana kawasan budidaya terpenuhinya pasokan tenaga
sarana dan prasarana.
yang harmonis, listrik, dan air bersih yang
terintegrasi, dan handal dan efisien sesuai
terpadu. kebutuhan hingga menjangkau
daerah-daerah yang tertinggal.
Peningkatan
pendayagunaan kekayaan
Peningkatan pendayagunaan
Mewujudkan tata dan aset dalam
kekayaan dan aset dalam
kelola pembiayaan
Pemerintahan pembiayaan pembangunan serta
kepemerintahan pembangunan serta
peningkatan fasilitas kepada
yang berkualitas peningkatan fasilitas
daerah dan masyarakat.
kepada daerah dan
masyarakat.
Sumber: Bappelitbangda Kabupaten Sampang, 2006

II. P-RPJMD dengan RTRW Kabupaten Sampang 2012-2032


Penyusunan P-RPJMD memperhatikan dan mempertimbangkan berbagai pola
dan struktur tata ruang yang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah
Kabupaten Sampang Nomor 07 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Sampang Tahun 2012-2032, sebagai acuan untuk

I - 20 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Pendahuluan

mengarahkan lokasi kegiatan dan menyusun program pembangunan yang


berkaitan pemanfaatan ruang kota.
Penyusunan RPJMD Sampang melalui penelaahan RTRW bertujuan untuk
melihat kerangka pemanfaatan ruang daerah dalam 5 (lima) tahun yang akan
datang. Beberapa hal yang ditelaah dalam RTRW adalah : 1) Struktur ruang
dalam susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan
sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat
yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional; 2) Distribusi peruntukan
ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi
lindung dan fungsi budidaya; dan 3) Pemanfaatan ruang melalui program yang
disusun dalam rangka mewujudkan rencana tata ruang yang bersifat indikatif,
melalui sinkronisasi program sektoral dan kewilayahan baik di pusat maupun di
daerah secara terpadu.
Selain menelaah RTRW Kabupaten Sampang 2012-2032, penyusunan RPJMD
perlu juga memperhatikan RTRW daerah lain, guna tercipta sinkronisasi dan
sinergi pembangunan jangka menengah daerah antar kabupaten/kota serta
keterpaduan struktur dan pola ruang kabupaten/kota lainnya, terutama yang
berdekatan atau yang ditetapkan sebagai satu kesatuan wilayah pembangunan
kabupaten/kota, dan atau yang memiliki hubungan keterkaitan atau pengaruh
dalam pelaksanaan pembangunan daerah.

III. P-RPJMD dengan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)


Proses pelaksanaan pembangunan daerah harus dapat memperhatikan aspek
lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Hal tersebut tertuang dalam
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup bahwa “Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib
melaksanakan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) ke dalam penyusunan
perencanaan maupun evaluasi Rencana Pembangunan daerah terkhusus RPJMD.
KLHS Kabupaten Sampang 2019–2024 menjadi pedoman penyusunan P-RPJMD
periode yang sama. Dengan berpedoman pada KLHS, P-RPJMD Kabupaten
Sampang tahun 2019–2024 telah memperhatikan kapasitas daya dukung

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | I - 21
Pendahuluan

lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Secara lebih detail hasil


rekomendasi KLHS untuk P-RPJMD terkait daya dukung dan daya tampung
Alternatif Skenario Rekomendasi
Pemerataan akses air Jangka Panjang:
minum layak 1. Peningkatan jumlah rumah/ lingkungan yang
mempunyai akses air minum layak.
2. Meningkatkan akses merata terhadap air minum
yang aman dan terjangkau.
Jangka Menengah:
1. Meningkatkan kesadaran hidup bersih kepada
masyarakat.
2. Peningkatan kualitas air minum dengan metode
elektrokoagulasi dan filter karbon.
3. Pendekatan layanan sumber daya air dengan
konsep desentralisasi sumber daya air dan
kerjasama antar daerah (KAD).
4. Penguatan kontrol dan partisipasi masyarakat atas
pemanfaatan air dan mata air (sumber) secara
berkala.
Jangka Pendek:
1. Pembangunan perluasan jaringan air minum.
2. Penyediaan prasarana dan sarana air minum bagi
masyarakat berpenghasilan rendah.
Pemerataan akses Jangka Panjang:
sanitasi layak 1. Peningkatan jumlah rumah/ lingkungan yang
mempunyai sanitasi layak.
2. Meningkatkan akses merata terhadap akses
sanitasi yang aman dan terjangkau.
Jangka Menengah:
1. Meningkatkan kesadaran hidup bersih kepada
masyarakat.
2. Peningkatan kualitas sanitasi dengan metode
constructed wetland.
3. Pendekatan layanan sumber daya air dengan
konsep desentralisasi sumber daya air dan
kerjasama antar daerah (KAD).
4. Penguatan kontrol dan partisipasi masyarakat atas
pemanfaatan air dan mata air (sumber) secara
berkala.
Jangka Pendek:
1. Pembangunan perluasan jaringan sanitasi.
2. Pembangunan sistem sanitasi komunal di tiap RW.
3. Penyediaan prasarana dan sarana sanitasi bagi
masyarakat berpenghasilan rendah.
Meningkatkan konsumsi Jangka Panjang :
pangan yang berkualitas 1. Memenuhi kebutuhan konsumsi dan
mempermudah distribusi sumber pangan daerah
yang berkualitas, untuk menciptakan ketahanan
pangan, kemerataan distribusi pangan, ketahanan
pangan, dan kemandirian pangan.
Jangka Menengah :
1. Meningkatkan kualitas sumber pangan dari potensi
daerah.
2. Pengembangan industri pangan lokal.
3. Melaksanakan pembangunan infrastruktur untuk

I - 22 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Pendahuluan

Alternatif Skenario Rekomendasi


mempermudah petani, nelayan, dan pekerja dalam
sektor pangan guna meningkatkan hasil panen.
Jangka Pendek :
1. Perbaikan dan evaluasi distribusi pangan untuk
dan dari masyarakat.

Program pembangunan Jangka Panjang :


pengolahan dan penanganan 1. Pengelolaan sampah dan penanganan sampah
sampah menjadi lebih efektif daur ulang menjadi lebih efektif dan efisien.
dan efisien. Jangka Menengah :
1. Pembangunan infrastruktur penunjang
pengelolaan daur ulang sampah organik dan
anorganik.
2. Memperdayakan masyarakat untuk mampu
mengolah sampah menjadi bahan daur ulang
yang bermanfaat.
Jangka Pendek :
1. Pengadaan fasilitas pembuangan sampah
sesuai jenis sampah untuk mempermudah
pemilahan sampah di pusat-pusat ekonomi
dan desa.
2. Mensosialisasikan kepada masyarakat untuk
meminimalisir penggunaan sampah yang sulit
terurai dan membudayakan Reduce, Reuse,
and Recycle.
Pengendalian terhadap Jangka Panjang:
limbah pencemar 1. Menjalin kerjasama dengan Kabupaten/ Kota
Lain dalam pengendalian limbah yang dibuang
di sungai.
2. Fasilitas IPAL yang menyeluruh hingga rumah
tangga.
Jangka Menengah:
1. Penguatan mekanisme kontrol terhadap
industri, rumah sakit, klinik, UMKM dan rumah
tangga yang menghasilkan limbah.
2. Pemberdayaan dan pelibatan masyarakat
dalam pengendalian lingkungan.
Jangka Pendek:
1. Identifikasi UMKM, industri, rumah sakit,
klinik, dan Puskesmas yang belum memiliki
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
2. Pemberian sanksi bagi industri, lembaga
kesehatan yang belum mempunyai IPAL.
3. 3. Integrasi peraturan kepemilikan IPAL pada
peraturan perijinan bagi industri yang akan
berdiri.
Meningkatkan jumlah Jangka Panjang :
perusahaan yang menerapkan 1. Menjangkau penerapan SNI ISO 14001 kepada
SNI ISO 14001 seluruh perusahaan.
Jangka Menengah :
1. Menyusun SOP mengenai kebijakan penerapan SNI
ISO 14001, untuk mempermudah perusahaan
mendapatkan informasi dan proses pengurusan.
2. Pengawasan kepada seluruh perusahaan baik yang

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | I - 23
Pendahuluan

Alternatif Skenario Rekomendasi


sudah terdaftar maupun belum.
Jangka Pendek :
1. Melakukan pendataan terhadap seluruh
perusahaan terkait manajemen lingkungan.
2. Membentuk satuan tugas yang bekerja sama
dengan akademisi untuk menganalisa sistem dan
manajemen lingkungan dari hasil pendataan
perusahaan.
3. 3. Melakukan sosialisasi kepada semua
perusahaan terkait pentingnya penerapan SNI
ISO 14001.
Rehabilitasi lahan kritis Jangka Panjang:
dengan pola partisipasi 1. Transformasi lahan kritis yang telah
masyarakat direhabilitasi menjadi lahan produktif.
2. Pemanfaatan lahan kritis yang telah
terehabilitasi bersama dengan masyarakat.
Jangka Menengah:
1. Rehabilitasi lahan kritis dengan menggunakan
metode agroforesty.
2. Pengendalian lahan kritis yang telah
terehabilitasi.
Jangka Pendek:
1. Upaya rehabilitasi lahan kritis dengan
penyediaan bibit.
2. Perencanaan rehabilitasi lahan kritis.

IV. P-RPJMD dengan Rencana Strategi Satuan Kerja Perangkat Daerah


P-RPJMD Kabupaten Sampang tahun 2019-2024 menjadi pedoman dalam
penyusunan Perubahan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (P-
Renstra-SKPD) tahun 2019 – 2024. Renstra SKPD merupakan penjabaran teknis
RPJMD yang berfungsi sebagai dokumen perencanaan teknis operasional dalam
menentukan arah kebijakan serta indikasi program dan kegiatan setiap urusan
bidang dan/atau fungsi pemerintahan untuk jangka waktu 5 (lima) tahunan,
yang disusun oleh setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di bawah
koordinasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten
Sampang.

V. P-RPJMD dengan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)


Pelaksanaan P-RPJMD Kabupaten Sampang tahun 2019-2024 setiap tahunnya
akan dijabarkan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), sebagai
suatu dokumen perencanaan tahunan Pemerintah Kabupaten Sampang yang
memuat prioritas program dan kegiatan dari Rencana Kerja SKPD. RKPD

I - 24 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Pendahuluan

merupakan bahan utama pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan


(Musrenbang) Daerah Kabupaten Sampang yang dilaksanakan secara berjenjang
mulai dari tingkat Kelurahan, Kecamatan, dan Kabupaten.

1.4 Maksud dan Tujuan


1.4.1 Maksud
P-RPJMD Kabupaten Sampang 2019-2024 ini disusun dengan maksud:
a. Sebagai acuan bagi kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih dengan tetap
memperhatikan RPJPD Kabupaten Sampang, RPJMD Provinsi Jawa Timur dan
RPJM Nasional;
b. Sebagai pedoman atau acuan dalam menetapkan arah kebijakan pembangunan
dan strategi pembangunan daerah dalam kurun waktu 2019-2024 serta dalam
rangka menjamin keberlanjutan pembangunan jangka panjang dan konsistensi
antara perencanaan, penganggaran, pelaksanakan dan pengawasan pada setiap
tahun anggaran selama lima tahun yang akan datang sehingga secara bertahap
dapat mewujudkan cita-cita masyarakat Kabupaten Sampang;
c. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasasi dan sinergi antar pelaku
pembangunan di Kabupaten Sampang serta menjamin tercapainya penggunaan
sumber daya secara efektif, efisien, berkeadilan dan berkelanjutan;
d. Menciptakan sinergitas pelaksanaan pembangunan daerah antar wilayah, antar
sektor pembangunan dan antar tingkat pemerintahan;
e. Sebagai dasar komitmen bersama antara eksekutif, legislatif dan pemangku
kepentingan pembangunan daerah yang dilaksanakan dalam kurun waktu lima
tahun dalam rangka pencapaian visi dan misi kepala daerah.

1.4.2 Tujuan
Tujuan dari penyusunan P-RPJMD Kabupaten Sampang 2019-2024 adalah:
1. Mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan melalui penyusunan rencana
kerja dalam mengisi kerangka regulasi dan kerangka anggaran yang bersifat
indikatif;
2. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi baik antar daerah, antar
fungsi pemerintah maupun antara pusat dan daerah;

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | I - 25
Pendahuluan

3. Menjamin keterkaitan serta konsistensi antara perencanaan, penganggaran,


pelaksanaan dan pengendalian;
4. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat dan pelaku usaha;
5. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif,
berkeadilan dan berkelanjutan;
6. Menjaga kesinambungan pembangunan yang dilaksanakan secara tahunan.

1.5 Sistematika Penulisan


Dokumen P-RPJMD Kabupaten Sampang 2019-2024 disusun dengan
sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang penyusunan P-RPJMD, maksud dan
tujuan penyusunan, landasan normatif penyusunan, hubungan dengan
dokumen perencanaan lainnya dan sistematika penulisan. Bab ini
diperjelas dan diperinci ke dalam sub bab-sub bab sebagai berikut:
1.1 Latar Belakang
1.2 Dasar Hukum Penyusunan
1.3 Hubungan Antar Dokumen
1.4 Maksud dan Tujuan
1.5 Sistematika Penulisan
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab ini menguraikan statistik dan gambaran umum kondisi daerah saat ini,
dengan maksud mengetahui keadaan daerah pada berbagai bidang dan
aspek kehidupan sosial ekonomi daerah yang akan diintervensi melalui
berbagai kebijakan dan program daerah dalam jangka waktu lima tahun.
Bab ini diperjelas dan diperinci ke dalam sub bab-sub bab sebagai berikut:
2.1 Aspek Geografi dan Demografi
2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat
2.3 Aspek Pelayanan Umum
2.4 Aspek Daya Saing Daerah
BAB III GAMBARAN KEUANGAN DAERAH

I - 26 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Pendahuluan

Bab ini menjelaskan gambaran umum keuangan daerah dan pembiayaan


pembangunan yang pada akhirnya akan diketahui kemampuan daerah
dalam membiayai program-program pembangunan. Adapun struktur sub
bab dalam bab ini adalah:
3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu
3.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu
3.3 Kerangka Pendanaan
BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS DAERAH
Bab ini berisi uraian tentang permasalahan pembangunan yang akan
dianalisa, sehingga menghasilkan isu-isu strategis dengan tujuan untuk
memudahkan proses perumusan strategi, arah kebijakan dan skala
prioritas. Adapun struktur sub bab dalam bab ini adalah:
4.1 Permasalahan Pembangunan
4.2 Isu-isu Strategis
BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN
Bab ini berisi uraian tentang perumusan visi dan misi disertai tujuan serta
sasaran strategis pembangunan. Adapun struktur sub bab dalam bab ini
adalah:
5.1 Visi
5.2 Misi
5.3 Tujuan dan Sasaran
BAB VI STRATEGI, ARAH KEBIJAKAN DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab ini berisi uraian mengenai strategi pembangunan daerah, arah
kebijakan dan juga program prioritas pembangunan daerah. Adapun
struktur sub bab dalam bab ini adalah:
6.1 Strategi Pembangunan
6.2 Arah kebijakan
6.3 Program Prioritas Pembangunan
BAB VII KERANGKA PENDANAAN PEMBANGUNAN DAN PROGRAM PERANGKAT
DAERAH
Bab ini memuat program prioritas dalam pencapaian visi dan misi serta
seluruh program yang dirumuskan dalam renstra Perangkat Daerah

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | I - 27
Pendahuluan

beserta indikator kinerja, pagu indikatif target, Perangkat Daerah


penanggung jawab berdasarkan bidang urusan. Adapun struktur sub bab
dalam bab ini adalah:
7.1 Indikasi Program Prioritas disertai Indikator Kinerja dan Kebutuhan
Pendanaan
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
Bab ini memberi gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi
dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah yang ditetapkan menjadi
Indikator Kinerja Utama (IKU) daerah dan indikator kinerja
penyelenggaraan pemerintahan daerah yang ditetapkan menjadi Indikator
Kinerja Sasaran. Adapun struktur sub bab dalam bab ini adalah:
8.1 Indikator Kinerja Utama
8.2 Indikator Kinerja Sasaran
BAB IX PENUTUP

Table of Contents
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang............................................................................................................................... 1

1.2 Dasar Hukum Penyusunan..................................................................................................... 10

1.3 Hubungan Antar Dokumen.................................................................................................... 14

1. P-RPJMD Sampang 2019-2024 dengan Rencana Pembangunan Jangka


Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024..............................................................16

2. P-RPJMD Sampang 2019-2024 dengan RPJMD Provinsi Jawa Timur 2019-


2024 17

3. P-RPJMD Kabupaten Sampang dengan RPJMD Kabupaten Daerah lain.........18

1.4 Maksud dan Tujuan................................................................................................................... 25

1.5 Sistematika Penulisan.............................................................................................................. 26

Tabel 1.1 Identifikasi RPJMD daerah Lain.................................................................................. 18

I - 28 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Pendahuluan

Tabel 1.2 Ringkasan Misi dan Arah Pembangunan tahap III dan IV RPJPD
Sampang 2005-2025............................................................................................................................ 20

Gambar 1.1 Dasar Perubahan P-RPJMD Kabupaten Sampang 2019–2024.......................2


Gambar 1.2 Prinsip, Pendekatan dan Landasan Perumusan P-RPJMD Kabupaten
Sampang 2019–2024................................................................................................................................ 7
Gambar 1.3 Tahapan Penyusunan P-RPJMD Kabupaten Sampang 2019-2024................9
Gambar 1.4 Hubungan Antar Dokumen Perencanaan.............................................................15
Gambar 1.5 Hubungan P-RPJMD Sampang 2019-2024 dengan Dokumen Perencanaan
Lainnya........................................................................................................................................................ 16

P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | I - 29

Anda mungkin juga menyukai