Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Kondisi
Geologi
Kondisi Kondisi
Klimatologi Hidrologi
Kondisi Penggunaan
Topografi Lahan
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran Potensi Pengembangan Kawasan Budidaya
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 1
Gambaran Umum Kondisi Daerah
II - 2 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum Kondisi Daerah
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 3
Gambaran Umum Kondisi Daerah
Persentase
No Kecamatan Luas (km2) Jumlah Desa/Kel
(persen)
10 Banyuates 141,23 11.45 20
11 Robatal 80,54 6,53 9
12 Karang Penang 84,25 6,83 7
13 Ketapang 125,28 10,16 14
14 Sokobanah 108,51 8,80 12
Total 1233,30 100,00 186
Sumber: BPS Kabupaten Sampang, 2021
II - 4 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum Kondisi Daerah
Kelerengan 0-2 persen meliputi luas 37.785,64 ha atau 31,40 persen dari luas
wilayah keseluruhan kecuali daerah genangan air, pada wilayah ini sangat
baik untuk pertanian tanaman semusim.
Kelerengan >2-15 persen meliputi luas 67.807,14 ha atau 53,86 persen dari
luas wilayah keseluruhan, baik sekali untuk usaha pertanian dengan tetap
mempertahankan usaha pengawetan tanah dan air. Selain itu pada
kemiringan ini cocok juga untuk konstruksi/ permukiman
Kelerengan >15-40 persen meliputi luas 15.246,93 ha atau 12,67 persen dari
luas wilayah keseluruhan. Daerah tersebut baik untuk pertanian tanaman
keras/tahunan, karena daerah tersebut mudah terkena erosi dan kapasitas
penahan air yang rendah. Karenanya lahan ini pun tidak cocok untuk
konstruksi.
Kelerengan >40 persen meliputi luas 2.490,03 ha atau 2,07 persen dari luas
wilayah keseluruhan. Daerah ini termasuk kedalam kategori kemiringan yang sangat
terjal (curam) dimana lahan pada kemiringan ini termasuk lahan konservasi karena
sangat peka terhadap erosi, biasanya berbatu diatas permukaannya, memiliki run off
yang tinggi serta kapasitas penahan air yang rendah. Karenanya lahan ini tidak
cocok untuk konstruksi. Daerah ini harus merupakan daerah yang dihutankan agar
dapat berfungsi
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 5
Gambaran Umum Kondisi Daerah
II - 6 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum Kondisi Daerah
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 7
Gambaran Umum Kondisi Daerah
Tabel 2.4
Jenis Tanah di Kabupaten Sampang
Jenis Tanah (Ha)
Komplek Komplek
Komplek Komplek Komplek
No Kecamatan Aluvial Asosiasi Mediteran Mediteran
Aluvial Asosiasi Brown Forest Grumusol Grumusol Mediteran Litosol
Kelabu Litosol Litosol dan Merah Grumusol,
Hidromorf Hidromorf Soil ( +5 ) dan Kelabu kelabu dan Merah (Batu Merah
Kekuningan Mediteran (Batu Regasol dan
Mediteran litosol Pasir)
Kapur) Litosol
II - 8 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum Kondisi Daerah
Tabel 2.5
Profil Hidrologi Kabupaten Sampang 2020
Uraian Satuan Jumlah
a. Penyediaan Air Baku
- Pemukiman m3/detik n/a
- Pertanian ha 6.027,7
- Industri/Pembangkit Listrik/Pariwisata m3/detik n/a
Jumlah 6.027,7
b. Areal Sawah Fungsional
- Sawah Teknis ha 4.254
- Sawah Non Teknis/Setengah Teknis ha 681
- Belum Teknis/Sederhana ha 96
- Sawah Tadah Hujan ha n/a
- Sawah Non PU ha 0
- Sawah Irigasi Pompa/ Air Tanah ha 996,7
Jumlah 6027,77
c. Himpunan Petani Pemakai Air
- Pembentukan HIPPA kelompok 26
- Pembentukan Gabungan HIPPA kelompok 41
- Jumlah Gabungan HIPPA kelompok 12
- Pembinaan HIPPA Berprestasi kelompok n/a
- Pembinaan HIPPA Desa kelompok n/a
Jumlah 79
Sumber: DPUPR Kabupaten Sampang, 2021. Ket: n/a: data tidak tersedia
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 9
Gambaran Umum Kondisi Daerah
Catchment Panjang
Wilayah Pengairan Nama Sungai
(ha) (km)
11. Sowaan 18,28 1,15
2. Sampang 1. Kamoning 345,5 58,1
2. Aeng Sareh 21,92 -
3. Napoh - 6
4. Gunung Maddah - 3,5
5. Jelgung - 8,5
6. Colak - 0,7
7. Madegan - 3
3. Torjun 1. Klampis 26,24 14
2. Cangkreman - 2
3. Pangarengan - 2
4. Keppai - 2
4. Camplong 1. Sejati 7,91 -
2. Batu Karang 6,16 -
3. Dharma Camplong 5,91 -
4. Patemon 88,52 -
5. Tambaan 3,4 -
6. Banjar Taleta 2,55 -
7. Taddan 3,46 1,2
5. Pangarengan 1. Mandangin 3,78 -
2. Gulbung 3,4 2
3. Duko 7,54 -
6. Bayuates 1. Gomorong 32,01 -
2. Masaran 17,02 -
3. Nipah 91,56 12
4. Brumbung - 7
7. Sokobanah 1. Bira Timur 9,42 2,8
2. Dempoawang 14,71 5,5
3. Tamberu Barat 23,08 -
4. Bira Tengah 15,8 -
5. Panjengan 10,22 4,7
Sumber: Bappelitbangda Kabupaten Sampang, 2018
II - 10 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum Kondisi Daerah
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 11
Gambaran Umum Kondisi Daerah
Debit
No Kecamatan Desa Nama Sumber
(lt/det)
Bancelok S. bancelok 10
S. Kermata
Jungkarang
S. Jungkarang
Taman S. Taman 2
3. Jrengik Kotah S. Kotah 2
Jrengik S. Brambang 2
Bukker S. Bukker
Kalangan Prao S. Kalangan Prao
Panyepen S. Pompa Panyiburas
4. Torjun Tanah Merah S. Tanah Merah
Omben S. Omben 140
S. Morduka 10
S. Dlupangan 10
Raya Daya
S. Umbul 10
S. Ropa Daya 10
S. Pakes 10
Rapa Laok
5. Omben S. Rapa Laok 10
Angsokah S. Angsokah 10
Metteng S. Metteng 10
Madulang S. Madulang 10
Karang Gayam S. Penang 10
Napo Laok S. Napo Laok 10
Tambak S. Tambak 10
Karang Anyar S. Karang Anyar
6. Tambelangan Tambelangan S. Tambelangan
Baturasang S. Baturasang
Banyukapah S. Banyupakah
7. Kedungdung
Rabasan S. Rabasan
S. Asem Jaran
Asem jaran
S. Tlandung
8. Banyuates Nangah S. Nanga
Nagasareh S. Nagasereh
Tapaan S. Tapaan
Ketapang Barat S. Bhakti
Ketapang Timur S. Payung
9. Ketapang Bunten Barat S. Bunten Barat
Paopak Laok S. Paopak laok
Pangereman S. Pangereman
S. Bhakti
Sokobanah Daya
S. Lembung
10. Sokobanah
Bira Timur S. Bira Timur
Tamberu Timur S. Tamberu Timur
Pandiyayar S. Pandiyayar
11. Robatal
Gunung Rancak S. Gunung Rancak
Sumber: Bappelitbangda Kabupaten Sampang, 2021
II - 12 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum Kondisi Daerah
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 13
Gambaran Umum Kondisi Daerah
Kabupaten Sampang didominasi oleh penggunaan lahan untuk tegal kebun dan
ladang sebesar 52,93 persen. Selanjutnya guna lahan terbesar kedua adalah guna
lahan berupa sawah sebesar 16,39 persen.
II - 14 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum Kondisi Daerah
Gambar 2.4
Potensi Pengembangan Wilayah di Kabupaten Sampang
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 15
Gambaran Umum Kondisi Daerah
II - 16 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Tabel 2.10
Potensi Wilayah di Kabupaten Sampang Berdasarkan Sumber Daya Alam
Potensi
N
Kecamatan Pertambangan
o Perkebunan Perikanan Peternakan Pertanian Pariwisata
/Industri
bandeng, udang, ayam buras, Padi, jagung, kacang tanah, kacang hijau,
1 Sreseh wijen, kelapa, tembakau
kepiting domba mangga
Pasir laut Wisata Mangrove
2 Torjun tembakau, kelapa Perikanan air tawar kambing, ayam Padi, pisang - -
Wisata Kampung
bandeng, udang,
3 Pangarengan tembakau, kelapa kambing, ayam Padi, mangga Garam Belanda Desa
kepiting, teri
Krampon
Makam Ratu Ebu, Goa
Lebar, Sumber Welirang,
kuda, ayam,
4 Sampang tembakau, kelapa bandeng, udang
kambing, domba
Padi, ubi kayu, mangga batu kapur, batik Kerapan Sapi,
Snorkling/Diving Di
Pantai Pulau Mandangin
cakalan, teri, cumi sapi, kambing, Padi, jagung, ubi kayu, kacang tanah, kacang Dolomit, pasir
5 Camplong tembakau, kelapa
rajungan, kepiting ayam hijau, jambu air laut
Pantai Camplong
Wisata Religi/Budaya
Tembakau, kelapa, siwalan, sapi, kambing, Padi, jagung, ubi kayu, kacang hijau, bentul,
6 Omben asem jamu, kunyit, temu ireng ayam mangga
Dolomit Bhuju’ Napo, Bukit
Masegit
sapi, kambing,
7 Kedungdung Tembakau, kelapa
ayam, domba
Padi, ubi kayu, bentul, mangga, pisang batu bintang Waduk Klampis
sapi, kambing,
8 Jrengik Tembakau, kelapa
ayam, domba
Padi, jagung, mangga Batu kapur, batik
sapi, kambing, Padi, jagung, ubi kayu, kacang tanah, bentul,
9 Tambelangan Kelapa, pandan, wijen
ayam cabe rawit, mangga
batu kapur
Padi, ubi kayu, kacang tanah, kedelai, Hutan kera Nepa,
jambu mete, cabe jamu, cakalan, teri, cumi sapi, kambing,
10 Banyuates hortikultura rajungan, kepiting ayam, domba
kacang hijau, bentul, mangga, pisang, batu kapur Waduk Nipah, Wisata
semangka Agro
Ubi kayu, kedelai, bentul, cabe rawit, pengeboran
11 Robatal Tembakau, kunyit, lempuyang kambing, ayam
mangga, pisang minyak, batik
Jagung, ubi kayu, kedelai, bentul, pisang
Karang sapi, kambing, Tanah liat,
12 Tembakau, kunyit, lempuyang
ayam genteng
Penang
jambu mete, cabe jamu, cakalan, teri, cumi kambing, sapi, Jagung, ubi kayu, kacang tanah, kedelai,
13 Ketapang lengkuas rajungan, kepiting ayam, kuda kacang hijau, mangga, pisang
batik Air terjun Toroan
II - 17 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
II - 18 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Potensi
N
Kecamatan Pertambangan
o Perkebunan Perikanan Peternakan Pertanian Pariwisata
/Industri
Tembakau jambu mete, cakalan, teri, cumi Jagung, ubi kayu, kedelai, cabe rawit, Pantai Lon Malang,
14 Sokobanah hortikultura rajungan, kepiting
sapi, ayam, kuda
mangga, pisang
Dolomit
Pantai Jodoh
Sumber: Bapelitbangda Kabupaten Sampang, 2018
Gambaran Umum Kondisi Daerah
3. Potensi Infrastruktur
Kabupaten Sampang memiliki potensi infrastruktur yang dapat
dikembangkan melalui wilayah darat dan laut. Pada wilayah darat, aksesibilitas
Kabupaten Sampang menuju Surabaya lebih mudah. Dengan adanya jembatan
Suramadu yang menghubungkan antaran pulau jawa dan pulau madura,
perpindahan penduduk dalam melaksanakan aktivitas ekonomi ataupun
aktivitas lainnya dapat berjalan lebih lancar dan cepat. Pengembangan wilayah
laut juga dapat dilakukan melalui sistem transportasi laut yang berfungsi
sebagai jalur perdagangan ke luar daerah dalam memasarkan komoditi yang
dihasilkan oleh Kabupaten Sampang. Pada Selat Madura telah dibangun
Pelabuhan Pengumpan Regional Taddan, jalur yang dihubungkan adalah
Sampang–Pasuruan, Probolinggo, Situbondo dan Banyuwangi. Pelabuhan lokal
Tanglok merupakan pelabuhan untuk perdagangan, komoditas yang
diperdagangkan dari Sampang berasal dari sektor perikanan, sedangkan dari
Probolinggo yang diangkut adalah pasir hitam. Pada jalur laut Jawa yang
dilayani adalah Sampang-Kalimantan, dimana komoditas dari Sampang
berbasis perikanan dan tenaga kerja sedangkan dari Pulau Kalimantan yang
diangkut adalah kayu hutan.
A. Kawasan Lindung
Pengelolaan kawasan lindung di Kabupaten Sampang secara umum
ditujukan untuk mencegah kemungkinan timbulnya berbagai kerusakan fungsi
lingkungan hidup terintegrasi antara kepentingan pemanfaatan sumber daya
alam secara optimal dengan pelestariannya. Dalam konteks ini diharapkan
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 19
Gambaran Umum Kondisi Daerah
II - 20 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum Kondisi Daerah
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 21
Gambaran Umum Kondisi Daerah
II - 22 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum Kondisi Daerah
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 23
Gambaran Umum Kondisi Daerah
II - 24 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum Kondisi Daerah
B. Kawasan Budidaya
Kawasan budidaya adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama
untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber
daya manusia dan sumber daya buatan. Kawasan budidaya terdiri dari: kawasan
peruntukan hutan produksi; Kawasan pertanian; Kawasan perdagangan dan
jasa; Kawasan industri dan Kawasan perkantoran, Kawasan permukiman
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 25
Gambaran Umum Kondisi Daerah
ada yang dimanfaatkan sebagai hutan produksi. Jenis hutan yang terdapat di
Kabupaten Sampang didominasi oleh kawasan hutan rakyat yang tersebar
merata di 8 kecamatan. Dari hasil sosialisasi ternyata banyak kawasan hutan
yang mengalami penggundulan sehingga dapat membahayakan kawasan di
sekitarnya baik berupa longsor, banjir bandang, dan bencana kekeringan.
Kawasan hutan produksi di Kabupaten Sampang mengacu kepada Peta
Penunjukan Kawasan Hutan di Provinsi Jawa Timur. Berdasarkan hal
tersebut, luasan hutan produksi di Kabupaten Sampang sebesar 797 hektar.
Kecamatan yang terdapat hutan produksi ini antara lain Kecamatan
Banyuates, Jrengik, Kedungdung, Ketapang, Omben, Sampang, Sokobanah,
Tambelangan, dan Torjun.
II - 26 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum Kondisi Daerah
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 27
Gambaran Umum Kondisi Daerah
II - 28 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum Kondisi Daerah
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 29
Gambaran Umum Kondisi Daerah
II - 30 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum Kondisi Daerah
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 31
Gambaran Umum Kondisi Daerah
II - 32 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum Kondisi Daerah
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 33
Gambaran Umum Kondisi Daerah
d) Kawasan Peternakan
Sektor Peternakan di Kabupaten Sampang komoditas yang paling
menonjol adalah ternak sapi potong, diikuti oleh ternak kambing dan
ternak ayam. Pendekatan yang diterapkan dalam rangka meningkatkan
kualitas peternakan adalah dengan teknis terpadu dengan kebijakan
pengembangan populasi ternak, produksi ternak dan pelayanan.
Beberapa kecamatan yang memiliki potensi pengembangan
peternakan di Kabupaten Sampang, baik ternak besar maupun ternak
kecil, diantaranya adalah:
- Kecamatan Ketapang : sapi
- Kecamatan Sampang : kambing dan domba
- Kecamatan Robatal : sapi
Selain ternak besar diatas, masing-masing kecamatan juga
memiliki potensi pengembangan ternak kecil, yakni: ayam
buras/kampung, ayam ras, kambing, domba, kelinci dan sebagainya
terdistribusi secara merata.
Bagi pemenuhan kebutuhan internal Kabupaten Sampang dan
ekspor, maka pengembangan kegiatan peternakan yang ada saat ini dapat
dipertahankan. Kebutuhan pengembangan ke depan yang dapat diatur
pemanfaatan lahan atau kawasannya diatur sebagai berikut:
- Pengembangan ternak unggas yang berpusat di Kecamatan Sampang.
Wilayah pengembangan sentra produksinya meliputi pada sentra-
sentra produksi unggas di Kabupaten Sampang
- Pengembangan Hewan ternak berupa sapi yang berpusat di
Kecamatan Ketapang dan Kedungdung. Wilayah pengembangan sentra
produksinya meliputi pada sentra-sentra produksi ternak hewan di
Kabupaten Sampang
II - 34 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum Kondisi Daerah
4. Kawasan Perikanan
Sektor Kelautan dan Perikanan merupakan produksi penghasil protein
tinggi di Kabupaten Sampang dan yang paling menonjol adalah perikanan
laut. Hasil tangkapan ikan laut terbesar adalah Kecamatan Ketapang dan
Banyuates untuk bagian utara, sedangkan untuk bagian selatan adalah
Kecamatan Sreseh, Camplong dan Sampang. Peningkatan perekonomian
Kabupaten Sampang bidang perikanan dikembangkan melalui perikanan
laut atau tangkap di wilayah pantai di Kecamatan Sreseh dan Camplong
melalui penyediaan sarana dan prasarana pendukung penangkapan, TPI dan
gudang, pelabuhan penunjang bongkar muat barang ikan serta sandar
perahu.
Sektor perikanan yang ada di Kabupaten Sampang dibedakan menjadi
dua bagian, yaitu perikanan darat dan perikanan laut:
- Perikanan darat antara lain adalah: Usaha budidaya ikan berupa ikan
kolam, karamba dan kolam pembenihan ikan (KPI) yang terdapat di
Kecamatan Pengarengan.
- Perikanan laut, terdapat di Kecamatan Sampang, Camplong, Sreseh,
Pengarengan, Ketapang, Banyuates dan Sokobanah antara lain adalah:
usaha penangkapan ikan di laut, usaha penangkapan ikan dan restocking
di perairan umum, usaha perikanan di bidang pasca panen yaitu
pengolahan ikan
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 35
Gambaran Umum Kondisi Daerah
II - 36 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum Kondisi Daerah
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 37
Gambaran Umum Kondisi Daerah
II - 38 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum Kondisi Daerah
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 39
Gambaran Umum Kondisi Daerah
II - 40 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum Kondisi Daerah
merupakan objek wisata alam yang baru ditemukan atas dasar infromasi
dari penduduk Desa Bira Timur Kecamatan Sokobanah. Letak Gua
macan ± 5,2 km dari Kantor Kecamatan Sokobanah ke arah timur. Pada
Gua Kelelawar di bagian dalam dihiasai stalakmit. Suhu di dalam gua
sangat sejuk, sehingga oleh Kelelawar dijadikan sarang yang jumlahnya
ribuan, dengan banyaknya kelelawar yang keluar masuk dari gua
tersebut oleh penduduk sekitar dinamakan Gua Kelelawar.
d. Wisata Air Terjun Toroan
Wisata Air Terjun Toroan merupakan destinasi wisata yang terletak di
pesisir utara Kabupaten Sampang, terletak di Desa Ketapang Daya, Kec.
Ketapang, dengan jarak ±43 km dari pusat kota ke arah utara dengan
akses jalan menuju lokasi di jalur transportasi umum Sampang–
Ketapang–Sokobanah. Air Terjun Toroan yang merupakan satu-satunya
air terjun di Kabupaten Sampang dan di Pulau Madura. Sumber mata Air
Terjun Toroan berasal dari sungai Sumber Payung yang berada di
Kecamatan Ketapang Timur, dengan posisi tinggi mencapai ± 20 m dari
permukaan air laut dan letak jatuh air terjun yang langsung bermuara ke
laut lepas pantai utara merupakan pesona tersendiri dari air terjun ini.
e. Wisata Hutan Kera Nepa
Hutan Kera Nepa juga merupakan destinasi wisata yang terletak di
pesisir utara Kabupaten Sampang, terletak di Desa Nepa, Kec. Banyuates
dari pusat kota ke arah utara jurusan Sampang-Ketapang-Banyuates
dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat sejauh ±50 km dan
dilanjutkan dengan kendaraan bermotor sejauh 1 km untuk masuk ke
hutan karena kondisi jalan masuk yang masih sempit. Merupakan suatu
keindahan tersendiri yang ditawarkan kawasan objek wisata Hutan Kera
Nepa, wisatawan akan dituntun untuk melihat pemandangan alam
sekitar pantai dan lautan lepas, melihat matahari terbit (sunrise),
menyusuri sungai dan hutan cagar alam seluas 1 ha dengan perahu
nelayan untuk melihat pemandangan hutan mangrove dan melihat
satwa kera pada habitatnya.
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 41
Gambaran Umum Kondisi Daerah
II - 42 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum Kondisi Daerah
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 43
Gambaran Umum Kondisi Daerah
II - 44 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum Kondisi Daerah
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 45
Gambaran Umum Kondisi Daerah
II - 46 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum Kondisi Daerah
B. Abrasi
Abrasi atau erosi pantai adalah pengikisan pantai. Penyebab
abrasi pantai bisa berupa alami, karena manusia, atau pun keduanya.
Pembangunan pelabuhan, reklamasi pantai (untuk permukiman,
pelabuhan udara, dan industri), serta penambangan pasir laut memiliki
andil tinggi dalam pengikisan pantai. Secara alami, penyebab utama
abrasi adalah gerakan gelombang pada pantai terbuka. Disamping itu,
karena keterkaitan ekosistem, maka perubahan hidrologis dan
oseanografis juga dapat mengakibatkan erosi kawasan pantai. Erosi
pantai tergantung pada kondisi angkutan sedimaen pada lokasi tersebut
yang dipengaruhi: angin, gelombang, arus, pasang surut, sedimen, dan
kejadian lainnya.
Di wilayah pesisir selatan Kabupaten Sampang yang mengalami
abrasi adalah di wilayah Kecamatan Camplong. Adanya abrasi ini
disebabkan karena rusaknya dan berkurangnya hutan mangrove yang
menjadi barrier dari abrasi ini. Untuk meminimalisir adanya abrasi ini
maka rehabilitasi dan reboisasi hutan mangrove sangat diperlukan.
Sedangkan untuk wilayah pesisir utara, lebih rentan terhadap abrasi
yang disebabkan oleh gelombang laut yang lebih besar dan tidak adanya
mangrove di wilayah pesisir utara. Tidak adanya mangrove ini karena
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 47
Gambaran Umum Kondisi Daerah
II - 48 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum Kondisi Daerah
860,649
856,414
J iw a
847,707
834,110
882,242
1,000,000 2000
900,000 1735 1800
800,000 1600
700,000 1400
600,000 1151 1200
500,000 878 1000
815
400,000 678 689 715 800
620 605 630 572
300,000 474 537 537 515 600
121,467
84,745
80,517
78,868
78,882
72,775
68,649
65,702
200,000 400
49,928
48,292
38,792
35,087
34,126
24,412
100,000 200
0 0
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 49
Gambaran Umum Kondisi Daerah
II - 50 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum Kondisi Daerah
sebesar 68,33 dan 67,16 persen. Kondisi tersebut merupakan sebuah modal
penting dalam upaya menggerakan roda pembangunan.
0-4
5-9
10-14
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60-64
65-69
70-74
75+
Tabel 2.14
Persentase Penduduk menurut Karakteristik dan Kelompok Umur Tahun 2020
Kelompok Umur Jumlah
Karakteristik
0-14 15-64 65+
Jenis Kelamin
- Laki-laki 28,44 66,11 5,46 100
- Perempuan 26.14 67.11 6.75 100
Kelompok Pengeluaran
- 40 Persen Terbawah 31,13 62,13 6,74 100
- 40 Persen Tengah 25,35 69,38 5,27 100
- 20 Persen Teratas 23,30 70,10 6,60 100
Sampang 29.34 66,62 6,12 100
Sumber: Statistik kesejahteraan Sampang (BPS Kabupaten Sampang, 2021)
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 51
Gambaran Umum Kondisi Daerah
Tabel 2.15
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2020
2020
N
Kecamatan
o Laki-laki Perempuan Sex ratio
1 Sreseh 16.836 17.290 97,37
2 Torjun 19.282 19.510 98,83
3 Sampang 60.086 61.381 97,89
4 Camplong 40.238 40.279 99,90
5 Omben 39.343 39.525 99,54
6 Kedungdung 42.009 42.736 98,30
7 Jrengik 17.600 17.487 100,65
8 Tambelangan 24.297 23.995 101,26
9 Banyuates 35.997 36.778 97,88
10 Robatal 25.109 24.819 101,17
11 Sokobanah 32.620 33.082 98,60
12 Ketapang 38.832 40.050 96,96
13 Pangarengan 12.137 12.275 98,88
14 Karang penang 33.861 34.788 97,34
Jumlah 438.247 443.995 98,71
Sumber: Dispendukcapil Kabupaten Sampang, 2021
II - 52 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum Kondisi Daerah
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 53
Gambaran Umum Kondisi Daerah
17.14
46.16
II - 54 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum Kondisi Daerah
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 55
Gambaran Umum Kondisi Daerah
II - 56 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Tabel 2.19
Daya Dukung Lahan Pertanian terhadap Hasil Produksi Padi
Nilai Produksi Hb Ptvb N 2017
Total SL (Ha) DL (ha)
No` Kecamatan Perkebunan (Rp/kg) (kg/ha) (orang) KHLL Status Keterangan
Pertanian (kg) Peternakan (kg) Σ (Pi x Hi) (kg)
(kg)
1 TORJUN 282,283,100,200 111,264,341,500 991500000 845,159,681,500 11100 5727.33 13,294.24 48189 0.17 8,192 SL > DL surplus
2 BANYUATES 163,394,986,960 169,863,100,500 145950000 663,929,224,320 11100 5727.33 10,443.51 36720 0.17 6,242 SL > DL surplus
defisit atau
3 OMBEN 96,023,478,340 168,955,261,000 73500000 265,052,239,340 11100 5727.33 4,169.23 37910 0.17 6,445 SL < DL
terlampaui
defisit atau
4 KETAPANG 38,585,721,310 164,540,185,000 0 203,125,906,310 11100 5727.33 3,195.14 35897 0.17 6,102 SL < DL
terlampaui
5 SAMPANG 280,847,102,620 155,654,790,500 0 436,501,893,120 11100 5727.33 6,866.11 39912 0.17 6,785 SL > DL surplus
6 SOKOBANAH 637,218,233,670 318,203,485,000 3148950000 751,631,525,170 11100 5727.33 11,823.06 45951 0.17 7,812 SL > DL surplus
7 JRENGIK 209,978,135,450 69,869,328,500 100800000 279,948,263,950 11100 5727.33 4,403.55 15518 0.17 2,638 SL > DL surplus
8 KEDUNGDUNG 680,093,783,460 190,061,060,000 9016800000 879,171,643,460 11100 5727.33 13,829.25 34513 0.17 5,867 SL > DL surplus
9 CAMPLONG 214,408,482,300 203,394,373,500 0 417,802,855,800 11100 5727.33 6,571.98 34376 0.17 5,844 SL > DL surplus
10 SRESEH 474,640,924,400 166,906,267,500 0 641,547,191,900 11100 5727.33 10,091.45 40056 0.17 6,810 SL > DL surplus
defisit atau
11 ROBATAL 66,845,281,130 134,747,055,000 0 176,557,809,630 11100 5727.33 2,777.23 42139 0.17 7,164 SL < DL
terlampaui
defisit atau
12 PANGARENGAN 479,360,768,020 42,190,165,000 0 521,550,933,020 11100 5727.33 8,203.92 74724 0.17 12,703 SL < DL
terlampaui
13 TAMBELANGAN 525,964,696,500 232,578,728,500 0 514,861,828,700 11100 5727.33 8,098.70 33146 0.17 5,635 SL > DL surplus
KARANG
14 96,023,478,340 109,712,528,500 84000000 298,226,041,960 11100 5727.33 4,691.05 15931 0.17 2,708 SL > DL surplus
PENANG
JUMLAH 4,195,519,693,000 16569650000 14,042,777,618,500 11100 5727.33 220,890.90 776912 0.17 132,075 SL > DL surplus
Sumber: Hasil Analisis 2021
II - 57 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum Kondisi Daerah
II - 58 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum Kondisi Daerah
Tabel 2.20
Luas Panen Tanaman Pangan Per Kapita Kabupaten Sampang
luas lahan
untuk
luas panen tanaman pangan perkapita
swasembada
No` Kecamatan x
pangan
K
2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032
1 TORJUN 0.11 0.11 0.11 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.02
2 BANYUATES 0.10 0.10 0.10 0.09 0.09 0.09 0.09 0.09 0.09 0.09 0.09 0.09 0.09 0.09 0.09 0.02
3 OMBEN 0.11 0.11 0.11 0.11 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.09 0.09 0.09 0.09 0.02
4 KETAPANG 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.02
5 SAMPANG 0.16 0.16 0.16 0.16 0.16 0.16 0.16 0.16 0.16 0.16 0.16 0.16 0.15 0.15 0.15 0.02
6 SOKOBANAH 0.16 0.16 0.16 0.16 0.16 0.16 0.16 0.16 0.16 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.01
7 JRENGIK 0.19 0.19 0.19 0.19 0.19 0.19 0.19 0.19 0.19 0.19 0.19 0.19 0.19 0.19 0.19 0.02
8 KEDUNGDUNG 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.14 0.14 0.14 0.14 0.14 0.14 0.14 0.14 0.14 0.14 0.02
9 CAMPLONG 0.19 0.19 0.19 0.19 0.19 0.19 0.19 0.19 0.19 0.19 0.19 0.19 0.19 0.19 0.19 0.02
10 SRESEH 0.16 0.16 0.16 0.16 0.16 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.02
11 ROBATAL 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.09 0.09 0.09 0.02
12 PANGARENGAN 0.03 0.03 0.03 0.03 0.03 0.03 0.03 0.03 0.03 0.03 0.03 0.03 0.03 0.03 0.03 0.02
13 TAMBELANGAN 0.07 0.07 0.07 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.02
KARANG
14 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.02
PENANG
Jumlah 0.14 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.02
Sumber: Hasil Analisis 2021
II - 59 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
II - 60 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Tabel 2.21
Luas Daya Dukung Lahan Pertanian Kabupaten Sampang
daya dukung lahan pertanian
No` Kecamatan T
2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032
1 TORJUN 6.06 6.01 5.97 5.92 5.87 5.83 5.78 5.73 5.69 5.64 5.60 5.55 5.51 5.47 5.42
2 BANYUATES 5.90 5.86 5.81 5.77 5.72 5.68 5.63 5.59 5.55 5.50 5.46 5.42 5.38 5.33 5.29
3 OMBEN 6.86 6.76 6.67 6.57 6.48 6.38 6.29 6.20 6.11 6.03 5.94 5.86 5.77 5.69 5.61
4 KETAPANG 6.15 6.15 6.16 6.16 6.17 6.17 6.18 6.18 6.18 6.19 6.19 6.20 6.20 6.21 6.21
5 SAMPANG 10.51 10.46 10.40 10.35 10.30 10.25 10.20 10.15 10.10 10.05 10.00 9.95 9.90 9.85 9.80
6 SOKOBANAH 11.22 11.18 11.14 11.11 11.07 11.03 10.99 10.96 10.92 10.88 10.84 10.81 10.77 10.73 10.70
7 JRENGIK 11.56 11.55 11.54 11.53 11.52 11.51 11.50 11.48 11.47 11.46 11.45 11.44 11.43 11.42 11.40
8 KEDUNGDUNG 8.92 8.87 8.82 8.77 8.73 8.68 8.63 8.59 8.54 8.49 8.45 8.40 8.36 8.31 8.27
9 CAMPLONG 12.29 12.28 12.26 12.25 12.24 12.23 12.22 12.20 12.19 12.18 12.17 12.15 12.14 12.13 12.12
10 SRESEH 10.17 10.13 10.09 10.05 10.01 9.97 9.94 9.90 9.86 9.82 9.78 9.74 9.71 9.67 9.63
11 ROBATAL 6.86 6.81 6.76 6.71 6.65 6.60 6.55 6.51 6.46 6.41 6.36 6.31 6.26 6.22 6.17
12 PANGARENGAN 1.67 1.66 1.66 1.65 1.65 1.64 1.64 1.63 1.63 1.63 1.62 1.62 1.61 1.61 1.60
13 TAMBELANGAN 3.39 3.36 3.33 3.31 3.28 3.25 3.23 3.20 3.17 3.15 3.12 3.10 3.07 3.05 3.02
14 KARANG PENANG 6.82 6.82 6.82 6.82 6.82 6.82 6.83 6.83 6.83 6.83 6.83 6.83 6.83 6.83 6.83
Jumlah 8.78 8.73 8.68 8.63 8.58 8.53 8.49 8.44 8.39 8.35 8.30 8.25 8.21 8.16 8.12
Sumber: Hasil Analisis 2021
Gambaran Umum Kondisi Daerah
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 61
Gambaran Umum Kondisi Daerah
II - 62 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum Kondisi Daerah
urusan wajib pelayanan non dasar, dan layanan urusan pilihan. Sedangkan aspek
daya saing mempunyai lima fokus yaitu kemampuan ekonomi daerah, fasilitas
wilayah/infrastruktur, iklim berinvestasi, dan sumber daya manusia. Analisa kinerja
terhadap ketiga aspek tersebut disesuaikan dengan ketersedian data.
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 63
Gambaran Umum Kondisi Daerah
II - 64 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Tabel 2.23
Nilai dan Kontribusi Lapangan Usaha dalam PDRB Tahun 2016–2020 Atas Dasar Harga Berlaku (dalam juta rupiah)
Kategor 2016 2017 2018 2019* 2020**
Uraian
i (Rp) Persen (Rp) Persen (Rp) Persen (Rp) Persen (Rp.) Persen
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 5,564,431.55 34.25 5,951,582.30 33.78 6,116,758.40 32.01 6,152,788.40 31.23 6.488.925,1 32,70
B Pertambangan dan Penggalian 2,966,057.15 18.26 3,259,294.70 18.50 3,570,167.80 18.69 3,245,615.30 16.48 3.002.719,8 15,13
C Industri Pengolahan 560,120.24 3.45 605,238.20 3.44 668,145.00 3.50 714,553.90 3.63 715.507,3 3,61
D Pengadaan Listrik dan Gas 5,219.53 0.03 5,806.70 0.03 6,263.70 0.03 6,635.90 0.03 6.713,8 0,03
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, 11,878.04 0.07 12,711.80 0.07 13,664.50 0.07 14,327.40 0.07 15.153,1 0,08
Limbah dan Daur Ulang
F Konstruksi 1,462,999.57 9.01 1,603,143.60 9.10 1,909,204.60 9.99 2,173,576.00 11.03 2.099.221,3 10,58
G Perdagangan Besar dan Eceran; 2,758,317.23 16.98 2,983,756.10 16.93 3,317,297.40 17.36 3,613,153.80 18.34 3.577.534,9 18,03
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
H Transportasi dan Pergudangan 155,845.87 0.96 173,430.40 0.98 193,563.90 1.01 212,717.30 1.08 203.025,7 1,02
I Penyediaan Akomodasi dan Makan 65,714.80 0.40 73,321.00 0.42 81,406.50 0.43 88,777.40 0.45 83.189,8 0,42
Minum
J Informasi dan Komunikasi 707,769.82 4.36 782,358.60 4.44 853,848.10 4.47 934,714.00 4.74 1.052.951,6 5,31
K Jasa Keuangan dan Asuransi 216,847.26 1.33 241,513.60 1.37 268,196.00 1.40 286,971.50 1.46 289.758,7 1,46
L Real Estate 211,518.26 1.30 226,446.80 1.29 243,957.80 1.28 258,339.50 1.31 267.751,4 1,35
M,N Jasa Perusahaan 48,968.37 0.30 53,432.80 0.30 58,676.30 0.31 62,839.80 0.32 58.719,8 0,30
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan 767,679.39 4.73 836,231.70 4.75 919,225.40 4.81 972,155.60 4.93 990.628,6 4,99
dan Jaminan Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 499,712.54 3.08 551,012.60 3.13 606,467.10 3.17 667,819.30 3.39 702.103,7 3,54
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 87,760.60 0.54 95,021.70 0.54 102,324.40 0.54 109,864.40 0.56 120.996,0 0,61
R,S,T,U Jasa lainnya 154,141.08 0.95 165,196.90 0.94 177,612.90 0.93 185,260.40 0.94 167.672,9 0,85
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 16,244,981.29 100 17,619,499.50 100 19,106,779.90 100 19,700,109.80 100 19.842.573,4 100
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TANPA 14,135,518.91 15,288,655.90 16,540,336.10 17,517,433.90 17.857.896,3
MIGAS
Sumber: BPS Kabupaten Sampang, 2021
II - 65 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum Kondisi Daerah
II - 66 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum Kondisi Daerah
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 67
II - 68 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Tabel 2.24
Nilai dan Pertumbuhan Lapangan Usaha dalam PDRB Tahun 2016–2020 Atas Dasar Harga Konstan 2010 (dalam juta rupiah)
2016 2017 2018 2019* 2020**
Kategori Uraian
(Rp) Persen (Rp) Persen (Rp) Persen (Rp) Persen (Rp.) Persen
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 3,831,667.6 2,62 3,955,112.00 3,22 3,945,125.40 -0,25 3,900,517.30 -1,13 4.057.720,5 4,03
B Pertambangan dan Penggalian 2,841,489.1 10,13 2,935,992.00 3,33 3,020,778.30 2,89 2,753,297.50 -8,85 2.679.754,3 -2,67
C Industri Pengolahan 451,659.7 5,58 473,079.80 4,74 500,501.30 5,80 524,771.40 4,85 515.580,3 -1,75
D Pengadaan Listrik dan Gas 4,765.3 4,14 4,901.60 2,86 5,057.60 3,18 5,249.20 3,79 5.177,2 -1,37
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, 9,533.1 3,41 9,865.80 3,49 10,243.70 3,83 10,662.60 4,09 11.152,3 4,59
Limbah dan Daur Ulang
F Konstruksi 1,062,078.5 5,64 1,127,183.90 6,13 1,294,232.60 14,82 1,463,388.80 13,07 1.407.277,2 -3,83
G Perdagangan Besar dan Eceran; 2,099,345.4 7,55 2,242,068.20 6,80 2,403,649.90 4,57 2,556,384.30 8,99 2.414.083,5 -5,53
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
H Transportasi dan Pergudangan 121,384.1 7,29 129,514.00 6,70 140,245.80 8,29 150,752.70 7,49 141.445,1 -6,17
I Penyediaan Akomodasi dan Makan 50,258.2 8,40 54,507.90 8,46 58,795.60 7,87 63,457.00 7,93 58.634,8 -7,60
Minum
J Informasi dan Komunikasi 652,078.8 8,82 704,179.90 7,99 767,274.40 8,96 831,034.90 8,31 932.271,0 12,18
K Jasa Keuangan dan Asuransi 161,820.2 6,28 171,830.70 6,19 183,140.90 6,58 192,440.20 5,08 192.103,9 -0,17
L Real Estate 168,944.7 6,16 175,668.70 3,98 184,223.80 4,87 191,942.80 4,19 197.005,0 2,64
M,N Jasa Perusahaan 35,928.5 4,88 37,692.60 4,91 39,807.10 5,61 41,506.90 4,27 38.291,6 -7,75
O Administrasi Pemerintahan, 565,972.9 4,68 592,630.20 4,71 621,550.60 4,88 641,712.40 3,24 625.102,0 -2,59
Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 365,666.1 7,12 391,994.10 7,20 424,255.20 8,23 459,256.20 8,25 475.744,9 3,59
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 65,328.5 6,89 68,666.80 5,11 72,416.00 5,46 76,572.60 5,74 83.522,9 9,08
R,S,T,U Jasa lainnya 118,891.6 4,32 123,575.90 3,94 128,719.00 4,16 132,863.80 3,22 118.871,0 -10,53
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 12,606,812.3 6,17 13,198,464.00 4,69 13,800,017.20 4,11 13,995,810.50 1,85 13.953.737,5 -0,29
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TANPA
10,377,254.3 4,95 10,898,451.90 5,02 11,441,354.80 4,44 11,925,284.80 4,76 11.910.655,1 -0,11
MIGAS
Sumber: BPS Kabupaten Sampang, 2021
Gambaran Umum Kondisi Daerah
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 69
Gambaran Umum Kondisi Daerah
1,800,000.0 1.60
1.46 1,610,419.6
1,600,000.0 1.40
1,400,000.0
1.20
1,200,000.0 1.09
1.00
1,000,000.0 0.87
0.80
800,000.0 0.69
0.60
600,000.0
0.40
400,000.0
200,000.0 0.20
2. Pertumbuhan Ekonomi
Dalam tiga tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi Kabupaten
Sampang tetap mengalami pertumbuhan walaupun relatif melambat.
Namun pada tahun 2020 pertumbuhan ekonomi mengalami pertumbuhan minus
yang dialami tidak hanya di Kabupaten Sampang namun juga di tingkat nasional.
Pertumbuhan ekonomi tersebut berdampak pada kondisi angkatan kerja antara
lain pengurangan kesempatan kerja atau lapangan kerja, pengurangan
pendapatan perusahaan sehingga berdampak kepada pengurangan upah
pegawai.
II - 70 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum Kondisi Daerah
0
2016 2017 2018 2019 2020
-1
-2
-3
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 71
Gambaran Umum Kondisi Daerah
a. Berdasarkan harga yang berlaku atau disebut dengan PDRB per kapita
nominal
b. Berdasarkan harga tetap (konstan) diambil dari tahun acuan. Perhitungan
semacam ini disebut juga dengan PDRB per kapita riil
4.50 12,500.0
4.00 3.88
3.75 3.65
3.31 12,000.0
3.50
3.00
11,500.0
2.50
12,282.9
12,181.6
2.00
11,752.3
11,000.0
1.50
11,375.3
10,950.9
1.00 0.83
10,500.0
0.50
- 10,000.0
2016 2017 2018 2019 2020
PDRB per kapita riil non migas Pertumbuhan PDRB Per kapita non migas
II - 72 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum Kondisi Daerah
kapitan masih dipengaruhi oleh hasil produksi primer yaitu sector pertanian,
kehutanan dan perikanan.
21.00 20.46
20.22
19.73
20.00
19.00 18.39
18.00
17.14
17.00
16.00
15.00
2016 2017 2018 2019* 2020**
4. Ketimpangan Pendapatan
Gini Ratio salah satu alat yang mengukur tingkat kesenjangan
pembagian pendapatan relatif antar penduduk suatu wilayah. Nilai rasio gini
berkisar antara 0 dan 1. Koefisien gini bernilai 0 menunjukkan adanya
pemerataan pendapatan yang sempurna. Sebaliknya, gini rasio yang bernilai 1
mengindikasikan adanya pemerataan pendapatan yang tidak sempurna, atau
dengan kata lain terjadi ketimpangan sempurna. Menurut BPS (2018), terdapat
tiga kelompok ketimpangan, yaitu ketimpangan tinggi untuk gini rasio > 0,5;
ketimpangan sedang 0,36 – 0,49, dan ketimpangan rendah < 0,36.
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 73
Gambaran Umum Kondisi Daerah
0.31
0.24 0.31
0.25 0.26
0.36
0.33 0.34
0.33 0.32
0.31 0.29
0.26 0.27 0.26
5. Inflasi
Tingkat inflasi Kabupaten Sampang dalam kurun waktu lima tahun
mengalami fluktuasi dengan tren yang relatif menurun. Inflasi merupakan
suatu instrumen yang menunjukkan tingkat perkembangan harga secara umum,
yang besarannya diperoleh dari perkembangan nilai indeks implisit, yaitu suatu
indeks yang menggambarkan perbandingan antara PDRB atas dasar harga
berlaku dengan PDRB atas dasar harga konstan.
II - 74 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum Kondisi Daerah
4.5
3.5
2.5
1.5
0.5
0
2016 2017 2018 2019 2020
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 75
Gambaran Umum Kondisi Daerah
300,000 30
24.11
250,000 23.56
22.78 25
21.21 20.71
200,000 20
150,000 15
227,800 225,130
100,000 204,820 202,210 10
178,240
50,000 5
- 0
2016 2017 2018 2019 2020
II - 76 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum Kondisi Daerah
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 77
Gambaran Umum Kondisi Daerah
7. Angka Kriminalitas
Angka kriminalitas menjadi salah satu indikator dalam mewujudkan focus
kesejahteraan dan pemerataan ekonomi dalam suatu wilayah. Ekspektasi gaya
hidup masyarakat dengan adanya peningkatan pendapatan perkapita akan
meningkat, sehingga komitmen melakukan kejahatan akan menurun. Penurunan
kesejahteraan menimbulkan banyak konflik yang mendorong orang melakukan
kejahatan, artinya apabila PDRB perkapita menurun maka konflik akan terjadi
dan meningkatkan kasus kriminalitas (Simandjuntak, 1984).
Penelitian yang dilakukan di Malaysia oleh (Tang, 2015) menunjukkan bahwa
adanya pengaruh secara positif dan signifikan dalam jangka panjang maupun
jangka pendek, perihal adanya kemiskinan sangat mempengaruhi tindakan
kejahatan. Faktanya individu yang berada di bawah tekanan hidup yang serba
kekurangan atau dalam hal ini adalah orang miskin, mendorong untuk
melakukan tindakan pencurian, sehingga tingkat kemiskinan yang meningkat
atau tumbuh positif mendorong seseorang berbuat tindakan kriminal. Adapun
II - 78 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum Kondisi Daerah
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 79
Gambaran Umum Kondisi Daerah
N TAHUN JUMLAH
JENIS KASUS
O 2016 2017 2018 2019 2020
45 TURUT SERTA CURI 0
46 AKIBAT KELALAIAN 1 1
47 SEROBOT TANAH 1 2 2 2 7
JUMLAH TOTAL KRIMUM 258 306 326 330 393 1613
1 TKI / TPPO 1 1
2 TRANSAKSI ELEKTRONIK / ITE 4 3 13 10 5 35
3 FIDUSIA 1 1
4 UU KONSUMEN/ UU DAGANG 3 3
III KEJAHATAN KEKAYAAN NEGARA 0
1 KORUPSI 5 2 1 8
JUMLAH TOTAL KRIMSUS 4 12 15 11 6 48
JML TOTAL KRIMUM DAN KRIMSUS 262 318 341 341 399 1661
Sumber: POLRES Sampang, 2021
II - 80 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum Kondisi Daerah
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 81
Gambaran Umum Kondisi Daerah
II - 82 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum Kondisi Daerah
57.14 57.97
60
55.1
56.17
50
40
30
20
10
0
2017 2018 2019 2020
Grafik 2.5
Perbandingan IPM Laki-Laki dan IPM Perempuan
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 83
Gambaran Umum Kondisi Daerah
58
56 55.99
54
52
50
49.67
48 48.18
46
44
2017 2018 2019
Grafik 2.6
Perkembangan IDG Kab. Sampang
4. Pendidikan
Fokus kesejahteraan masyarakat dalam bidang pendidikan dapat dilihat
dari beberapa indikator, diantaranya Rata-rata Lama Sekolah (RLS) dan
Harapan Lama Sekolah (HLS). Untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat di bidang
pendidikan, maka beberapa upaya yang dilakukan adalah pemerataan dan perluasan
akses pendidikan, dengan memperluas daya tampung satuan pendidikan dan
memberikan kesempatan yang ssama bagi semua peserta didik dari berbagai
golongan masyarakat. Perkembangan masing-masing indikator dijelaskan sebagai
berikut:
II - 84 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum Kondisi Daerah
5 4.85
4.71
4.55
4.36
4.12
4
3.79
3 Target
Realisasi
0
2016 2017 2018 2019 2020
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 85
Gambaran Umum Kondisi Daerah
12.6
12.37
12.4
12.35
12.2
12.08
12
11.8
11.76
Target
11.6 Realisasi
11.2
11
10.8
2016 2017 2018 2019 2020
II - 86 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum Kondisi Daerah
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 87
Gambaran Umum Kondisi Daerah
5. Kesehatan
Kesejahteraan masyarakat di bidang kesehatan suatu wilayah dapat
diukur melalui indikator Angka Harapan Hidu (AHH), angka kematian bayi,
angka kematian ibu, dan persentase stunting. Peningkatan angka harapan
hidup bisa dicapai apabila ada upaya untuk meminimalkan angka kematian bayi,
kematian ibu melahirkan dan persentase stunting. Rincian perkembangan
indikator kesehatan Kabupaten Sampang tahun 2016–2020 adalah sebagai
berikut:
Tabel 2.30
Indikator Kesehatan Kabupaten Sampang Tahun 2016 –2020
Indikator Kinerja Satuan 2016 2017 2018 2019 2020
Angka Harapan Hidup tahun 67,59 67,67 67,79 67,96 68,03
Angka Kematian Ibu per 100.000 84,51 86,4 91,5 66,30 60,54
Melahirkan kelahiran hidup
Angka Kematian Bayi per 1.000 11,95 8,46 7,02 5,90 3,9
kelahiran hidup
Persentase Stunting Persen 47,9 17,4 9,92 8
II - 88 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum Kondisi Daerah
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 89
Gambaran Umum Kondisi Daerah
Gambar 2.29
Sebaran Desa Stunting Kabupaten Sampang
6. Tenaga Kerja
Partisipasi angkatan kerja Kabupaten Sampang selama lima tahun
terakhir mengalami fluktuatif. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
pada tahun 2020 sebesar 69,93 persen meningkat 5,28 persen dari tahun 2019.
Peningkatan angka TPAK juga diikuti dengan angka TPT yang menunjukkan
bahwa jumlah penduduk usia kerja (15 Tahun keatas) yang bekerja, atau punya
pekerjaan tapi sementara tidak bekerja dan pengangguran mengalami
peningkatan karena adanya pandemic Covid-19 yang memaksa adanya
pemberhentian aktivitas perekonomian. Hal tersebut berdampak kepada
pemutusan hubungan kerja (PHK) dan memilih untuk pulang kampung dan
menjadi pelaku usaha mikro. Secara rinci, perkembangan TPAK dan TPT adalah
sebagai berikut:
II - 90 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum Kondisi Daerah
80
67.31 69.04
70 66.42 69.93
64.48
60
50
40 TPAK
TPT
30
20
10
2.31 2.45 2.38 2.81
3.35
0
2016 2017 2018 2019 2020
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 91
Gambaran Umum Kondisi Daerah
1. Pendidikan
Urusan Pendidikan di Kabupaten Sampang dilaksanakan oleh
Dinas Pendidikan. Rincian beberapa perkembangan indikator kinerja Urusan
Pendidikan tahun 2016-2020 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.32
Indikator Kinerja Pendidikan Kabupaten Sampang Tahun 2013-2018
Satua 2018 2019 2020
Indikator Kinerja 2016 2017
n
Rasio Siswa PAUD per Rombel n/a n/a 16,23 16,68 17,44
Rasio Guru terhadap Murid % 17 13,66 13 12 12
SD/MI
Rasio Guru terhadap Murid % 11 12,72 13 12 9
SMP/MTs
Angka Putus Sekolah (APS) 0,63 0,12 0,14 0,13 0,23
%
SD/MI
Angka Putus Sekolah (APS) 0,72 0,49 0,26 0,25 0,60
%
SMP/MTs
Persentase Sekolah SD dalam 75,70 64,79 77,48 77,92 98,52
%
kondisi baik
Persentase Sekolah SMP dalam 91,17 85,61 87,12 90,23 94,44
kondisi baik
n/a n/a 61,63 65,15 75,51
Rata-rata Nilai USBN -
n/a n/a 41,27 41,7 78,56
Rata-rata Nilai UN -
II - 92 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum Kondisi Daerah
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 93
Gambaran Umum Kondisi Daerah
terakhir. Pada tahun 2020 jumlah sekolah SMP dalam kondisi baik sebanyak 477
sekolah dari 505 sekolah SMP yang ada di Kabupaten Sampang.
2. Kesehatan
Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, kinerja urusan Kesehatan
menunjukkan peningkatan pada beberapa indikator. Hal tersebut
ditunjukkan oleh meningkatnya usia harapan hidup; menurunnya Angka
Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi, dan persentase Balita Gizi Buruk;
meningkatnya CNR seluruh kasus TB; menurunnya prevalensi kusta, Insidence
Rate DBD, dan prevalensi hipertensi; meningkatnya persentase puskesmas
terakreditasi, dan meningkatnya persentase masyarakat yang menjadi peserta
JKN. Indikator kinerja urusan Kesehatan sebagaimana ditunjukkan tabel berikut:
Tabel 2.33
Indikator Kinerja Urusan Kesehatan
II - 94 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum Kondisi Daerah
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 95
Gambaran Umum Kondisi Daerah
Tabel 2.34
Jumlah Posyandu dan Balita Kabupaten Sampang Tahun 2016–2020
No URAIAN 2016 2017 2018 2019 2020
1 Jumlah Posyandu 1.020 1.038 1.031 1.039 1.040
2 Jumlah Balita 76.603 62.433 76.181 76.044 75.947
3 Rasio (per 100 balita) 1,33 1,66 1,35 1,36 1,37
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang, 2019
II - 96 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum Kondisi Daerah
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang, 2021; aDispendukcapil Kabupaten Sampang, 2021
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 97
Gambaran Umum Kondisi Daerah
Tabel 2.37
Rasio Jumlah Dokter Per Satuan Penduduk Kabupaten Sampang
Tahun 2016–2020
No URAIAN 2016 2017 2018 2019 2020
1 Jumlah dokter 78 132 100* 126 123
2 Jumlah penduduka 834.110 847.707 856.414 860.649 882.242
3 Rasio (per 15.000 penduduk) 1,40 2,34 1,75 2,19 2,09
a
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang, 2021; Dispendukcapil Kabupaten Sampang,
2021
Ket: *Hanya menghitung di RSUD dan Puskesmas
II - 98 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum Kondisi Daerah
Tabel 2.39
Kondisi Jalan, Jembatan, dan Jaringan Irigasi di Kabupaten Sampang
Uraian Satuan 2016 2017 2018 2019 2020
A. Jalan Kabupaten km 1.112,636 1.112,636 1.379,270 1.379,270 1.379.270
- Kondisi baik km 497,682 519,935 673,307 778,521 828,574
- Kondisi rusak ringan km 255,906 244,780 302,564 218,503 270,000
- Kondisi rusak berat km 359,048 347,921 403,399 382,246 280,696
- Persentase dalam % 44,73 46,73 48,82 56,44 60,07
kondisi baik
B. Jembatan unit 353 353 353 353 353
Kabupaten
- Kondisi baik unit 187 194 201 214 230
- Kondisi rusak ringan unit 131 127 124 116 103
- Kondisi rusak berat unit 35 32 28 19 20
- Persentase dalam % 52,97 54,96 56,94 60,62 65,16
kondisi baik
C. Jaringan Irigasi
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 99
Gambaran Umum Kondisi Daerah
II - 100 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum Kondisi Daerah
persen dan 65,92 persen pada tahun 2020. Persentase pemukiman kumuh
mengalami penurunan dari 1,06 persen tahun 2018 menjadi 0,01 persen tahun
2020.
6. Sosial
Beberapa kinerja penyelenggaraan urusan sosial di Kabupaten
Sampang menunjukkan perubahan yang fluktuatif selama 5 (lima) tahun
terakhir. Persentase jumlah PMKS yang ada sebanyak 80.039 orang terhadap
jumlah penduduk sebesar 882.242 orang. Angka tersebut belum mencapai target
yang ditetapkan dalam dokumen RKPD Perubahan TAhun 2020 yaitu 8,90%
dengan capaian sebesar 90,09%. Hal ini terjadi karena adanya penambahan
jumlah PMKS sebesar 689 orang dari fakir miskin (desil 1) sebagai dampak
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 101
Gambaran Umum Kondisi Daerah
II - 102 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum Kondisi Daerah
3. Pangan
Berdasarkan perhitungan Realisasi Indeks Ketahanan Pangan (IKP)
kabupaten sampang tahun 2020 mencapai 69,91 artinya Kabupaten Sampang
Cukup Tahan Pangan dan mengalami penurunan dibanding realisasi tahun
2019 yaitu sebesar 0,38. Nilai Indeks Ketahanan Pangan Daerah merupakan hasil
penjumlahan dari 3 (tiga) nilai aspek kerentanan pangan antara lain :
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 103
Gambaran Umum Kondisi Daerah
II - 104 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum Kondisi Daerah
Tabel 2.46
Perkembangan Indikator Kinerja Urusan Pertanahan
Indikator Kinerja Satuan 2016 2017 2018 2019 2020
Persentase penyelesaian % 11,76 11,76 17,86 10,71 66,67
pengaduan masyarakat
tentang pertanahan
Persentase Luas Lahan % 10,39 10,39 10,40 10,40 18,36
Bersertifikat
Sumber: DPRKP Kabupaten Sampang, 2021
5. Lingkungan Hidup
Perkembangan kinerja urusan lingkungan hidup di Kabupaten
Sampang menunjukkan perkembangan yang fluktuatif pada beberapa
indikator kinerja. Hal ini ditunjukkan dengan Indeks Kualitas Lingkungan
Hidup (IKLH) yang mengalami penurunan sejak tahun 2019 yang disebabkan
oleh penurunan indeks kualitas tutupan lahan. lKTL mengalami penurunan
dikarenakan ada penurunan setiap jenis tutupan lahan hutan dan non hutan
yang lumayan tinggi.
Luas lahan kritis juga direhabilitasi sampai pada tahun 2020 seluas 473
ha. Ruang Terbuka Hijau (RTH) juga mengalami peningkatan dari 32 persen
pada tahun 2016 menjadi 35,86 persen pada tahun 2020. Penyelenggaraan
urusan lingkungan hidup di Kabupaten Sampang dilaksanakan oleh Dinas
Lingkungan Hidup dengan rincian perkembangan kinerja sebagai berikut:
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 105
Gambaran Umum Kondisi Daerah
Tabel 2.47
Indikator Kinerja Urusan Lingkungan Hidup
Indikator Kinerja Satuan 2016 2017 2018 2019 2020
IKLH - 51,46* 51,70* 73,85 73,70 72,53
Indeks Kualitas Air - 43,50 43,52 53,64 50,49 53
Indeks Kualitas Udara - 77,40 77,67 76,60 79,91 83,77
Indeks Kualitas - - - 86,83 86,45 78,74
Tutupan Lahan
(IKTL)
Luas lahan kritis yang ha 265 375 399 419 473
direhabilitasi
Luas Tutupan Hutan ha 18.919 19.444 18.319 18.099 17.874
Ruang Terbuka Hijau persen 32,00 33,33 33,70 33,96 35,86
Sumber: DLH Kabupaten Sampang, 2021
II - 106 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum Kondisi Daerah
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 107
Gambaran Umum Kondisi Daerah
II - 108 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum Kondisi Daerah
1.4
1.2 1.19
0.97 0.99
1
0.87
0.8
0.6
0.4
0.33
0.2
0
2016 2017 2018 2019 2020
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 109
Gambaran Umum Kondisi Daerah
Tabel 2.50
Indikator Kinerja Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Indikator Kinerja Satuan 2016 2017 2018 2019 2020
Persentase Pasangan Usia % 72,58 75,72 75,09 73,51 72,41
subur menjadi peserta KB
aktif
Total Fertllity Rate (TFR) % n/a n/a 2,1 2,05 1,99
Sumber: Dinkes-KB Kabupaten Sampang, 2021
9. Perhubungan
Pemenuhan kebutuhan pelayanan trasportasi merupakan salah
satu hak dasar setiap warga Negara yang harus dipenuhi oleh pemerintah.
Kebutuhan layanan trasportasi di Kabupaten Sampang dari waktu ke waktu
selalu mengalami peningkatan baik secara kualitas maupun kuantitas. Seiring
dengan peningkatan kebutuhan pelayanan trasportasi ini, maka timbul
persoalan di dalam penyelenggaraannya. Transportasi merupakan salah satu
sektor yang cukup besar perannya dalam pembangunan suatu daerah. Panjang
jalan dapat menunjukkan tingkat keterbukaan dan perkembangan masyarakat
II - 110 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum Kondisi Daerah
suatu wilayah. Semakin panjang suatu jalan, maka tingkat keterbukaan dan
perkembangannya semakin tinggi. Oleh karena itu, tersedianya fasilitas jalan
yang sangat dibutuhkan dalam melayani kebutuhan masyarakat terutama
menggerakkan lalu lintas perekonomian. Kinerja pemenuhan sarana prasarana
perhubungan darat maupun laut di Kabupaten Sampang sebagaimana
ditunjukkan table berikut:
Tabel 2.51
Kinerja Pemenuhan Sarana Prasarana Perhubungan Darat dan Darat Laut
Indikator Kinerja Satuan 2016 2017 2018 2019 2020
Indeks Layanan n/a n/a 7 7,2 7,30
Perhubungan*
Jumlah Sarana dan Prasarana Unit 12.262 12.865 13.215 13.890 14.432
Perhubungan Darat Dalam
Kondisi Baik
Jumlah Sarana dan Prasarana unit 24 27 27 33 39
Perhubungan Laut dalam
kondisi Baik
Sumber: Dinas Perhubungan Kabupaten Sampang, 2021
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 111
Gambaran Umum Kondisi Daerah
aspek layanan pemerintah yang nilainya masih rendah, sedangkan untuk aspek
kebijakan sudah baik.
Dari hasil evaluasi tersebut menunjukkan bahwa tingkat kematangan
SPBE di Kabupaten Sampang menunjukkan predikat CUKUP, namun pada tahun
2020 nilai indeks SPBE Kab. Sampang belum tersedia karena tidak termasuk
dalam Kabupaten yang di evaluasi oleh Menpan RB. Berikut adalah
perkembangan realisasi indeks SPBE selama lima tahun terakhir:
Tabel 2.52
Indikator Kinerja Urusan Komunikasi dan Informatika
Indikator Kinerja Satuan 2016 2017 2018 2019 2020
Indeks SPBE unit n/a n/a 1,50 1,81 n/a
Sumber: Diskominfo Kabupaten Sampang, 2021
II - 112 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum Kondisi Daerah
12.Penanaman Modal
Secara umum, kinerja dalam Urusan Penanaman Modal di
Kabupaten Sampang mengalami perkembangan yang fluktuatif. Kondisi
tersebut dapat dilihat dari grafik persentase kenaikan investasi selama 5 (lima)
tahun terakhir. Pada Tahun 2020 investasi Kab. Sampang tidak mengalami
kenaikan realisasi investasi karena banyaknya pelaku usaha besar yang tidak
dapat mengembangkan usahanya sehingga menarik investasinya di Kab.
Sampang. Urusan penanaman modal di Kabupaten Sampang dilaksanakan oleh
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dengan
perkembangan kinerja sebagai berikut:
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 113
Gambaran Umum Kondisi Daerah
124.76
13.8
9.7 9.96
-10.94
2016 2017 2018 2019 2020
-29.69
Target Realisasi
Grafik 2.11
Perkembangan Persentase Kenaikan Realisasi Investasi
II - 114 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum Kondisi Daerah
14.Statistik
Perkembangan urusan statistik tidak mengalami perubahan dari
tahun 2016 hingga 2020. Jenis Dokumen Statistik yang disediakan meliputi
terdiri dari Buku Tinjauan Ekonomi Makro, Executive Summary SUSENAS
Kabupaten Sampang, Kompilasi Data Kabupaten (DDA), Kompilasi Data
Kecamatan (KDA). Urusan statistik di Kabupaten Sampang dilaksanakan oleh
Dinas Komunikasi dan Informatika yang bekerjasama dengan BPS Kabupaten
Sampang. Badan ini bertugas melakukan proses pengumpulan, penyusunan,
publikasi dan analisa terkait data kuantitatif yang ada di Kabupaten Sampang.
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 115
Gambaran Umum Kondisi Daerah
15.Kebudayaan
Kinerja urusan kebudayaan di Kabupaten Sampang pada Tahun
2020 adalah persentase budaya daerah yang dilestrikan sesuai dengan target
100%, hal ini sesuai dengan yang diharapkan. Pada tahun 2019 budaya daerah
yang dilestarikan sebanyak 17 budaya daerah dari target 42 budaya daerah yang
dilestrikan, sedangkan pada tahun 2020 budaya daerah yang dilestarikan
terealisasi sebanyak 19 budaya daerah dari target 42 budaya daerah yang
dilestarikan, jadi ada 2 (dua) penambahan budaya daerah yang dilesetarikan
yaitu Pa’ Kupak dan Mantan Toddu’ rincian perkembangan kinerja sebagai
berikut:
Tabel 2.57
Indikator Kinerja Urusan Kebudayaan
Indikator Kinerja Satuan 2016 2017 2018 2019 2020
Persentase Budaya Daerah yang Buah n/a n/a 35,7 40,48 45,24
Dilestarikan 1
Sumber: Disporabudpar Kabupaten Sampang, 2021
16.Perpustakaan
Indeks Minat Baca Masyarakat Kabupaten Sampang selama 2 (dua)
terakhir menunjukkan peningkatan didukung oleh Program Pengelolaan
Perpustakaan dan Program Pengelolaan Kearsipan. Selain dengan
pengukuran indeks minat baca kinerja perpustakaan juga digambarkan
dengan Jumlah kunjungan perpustakaan (dan kearsipan) selama tiga
tahun terakhir menunjukkan penurunan. Pada tahun 2019, jumlah
pengunjung perpustakaan sebayak 36.058 orang. Jumlahnya menurun pada
tahun 2020 menjadi 18.062 orang karena adanya pandemi Covid-19 yang
II - 116 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum Kondisi Daerah
17.Kearsipan
Penyelenggaraan Urusan Kearsipan dan Urusan Perpustakaan di
Kabupaten Sampang dilaksanakan oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan
(Disarpus). Perkembangan kinerja Urusan Kearsipan di Kabupaten Sampang
adalah sebagai berikut:
Tabel 2.59
Indikator Kinerja Urusan Kearsipan
Indikator Kinerja Satuan 2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah kunjungan orang n/a n/a 786 5.066 1.631
kearsipan
Sumber: Disarpus Kabupaten Sampang, 2021
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 117
Gambaran Umum Kondisi Daerah
P e r t u m b u h a n S u b K a t e g o ri P e r i k a n a n ( % )
7.00
6.57
6.00 6.12
5.00
4.82
4.00 4.13
3.00
2.00
1.00
0.00
2016 2017 2018 -0.24
2019 2020
-1.00
II - 118 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum Kondisi Daerah
2. Pariwisata
Pariwisata merupakan sektor ekonomi penting daerah. Retribusi
sektor wisata turut berkontribusi terhadap PAD. Berkembangnya sektor
pariwisata akan diikuti pula oleh berkembangnya sektor perdagangan dan
usaha. Kekayaan alam dan budaya merupakan komponen penting bagi sektor
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 119
Gambaran Umum Kondisi Daerah
wisata daerah. Pengembangan kedua komponen ini berkaitan erat dengan daya
tarik objek wisata dalam rangka meningkatkan jumlah kunjungan wisata.
Tingginya jumlah kunjungan wisata menjadi parameter bahwa objek wisata
tersebut menarik.
200 900,000
842,241
167.76
154.15 800,000
150
700,000
100
600,000
72.69
50 500,000
16.12
0 400,000
314,552
300,000
-50
-93.28 200,000
123,768
-100
71,672 56,633 100,000
-150 -
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah kunjungan pada tahun 2020 sebanyak 56.633 orang yang terdiri
dari wisatawan nusantara sebanyak 56.630 orang dan wisatawan mancanegara
sebanyak 3 orang. Dibandingkan tahun 2019 jumlah kunjungan turun dari
842.241 orang menjadi 56.663 orang, hal ini disebabkan pandemi covid 19
dimana seluruh detinasi ditutup mulai bulan Maret 2020 sampai bulan Agustus
2020.
3. Pertanian
Dalam mengukur tingkat keberhasilan pembangunan sektor pertanian
dalam suatu wilayah salah satu alat ukur yang sering digunakan adalah indikator
produktivitas dibanding produksi ataupun luas panen. Indikator ini
menunjukkan seberapa besar produksi yang dihasilkan suatu komoditas
tertentu per-satuan luas panen pada saat masa pengukuran. Pertumbuhan
II - 120 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum Kondisi Daerah
3.85
2.17
1.61
-1.45
-1.70
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 121
Gambaran Umum Kondisi Daerah
Jambu mete, kelapa dan cabe jamu masih menjadi komoditas perkebunan
yang berpotensi dikembangkan menjadi produk unggulan. Produksi tanaman
perkebunan dua tahun terakhir sebagaimana tabel berikut :
Tabel 2. 62
Produksi Tanaman Perkebunan Tahun 2019-2020
Komoditas 2019 2020
Produksi (ton):
a) Jambu Mete 2.931 2,572
b) Kelapa 747 606
c) Tembakau 3.278,93 1,923
d) Wijen 109 463
e) Cabe jamu 787 741
Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Sampang, 2021
4. Perdagangan
Pertumbuhan Ekonomi Sub-sektor ini selama 5 (lima) tahun terakhir
mengalami fluktuatif. Kondisi ini mengindikasikan fluktuasi aktivitas ekonomi di
Kabupaten Sampang. Keadaan ini juga bisa juga menggambarkan aktivitas
II - 122 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum Kondisi Daerah
4.57
4.00
2.00
0.00
2016 2017 2018 2019 2020
-2.00
-4.00
-5.53
-6.00
-8.00
5. Perindustrian
Secara nominal, Industri Pengolahan mengalami kontraksi dari
524.771,4 juta rupiah pada tahun 2019 menjadi 515.580,3 juta rupiah pada
tahun 2020. Walaupun pertumbuhan PDRB kategori industri mengalami
kontraksi namun pertumbuhan industri formal di Kab. Sampang mengalami
peningkatan sebagaimana yang digambarkan dalam grafik berikut:
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 123
Gambaran Umum Kondisi Daerah
7.00
6.00 5.80
5.58
5.00 4.85
4.74
4.00
1.00 0.79
0.64
0.00
2016 2017 2018 2019 2020
-1.00
-1.75
-2.00
-3.00
II - 124 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum Kondisi Daerah
2. Keuangan
Untuk pertama kalinya Opini BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah (LKPD) Kabupaten Sampang Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) pada
tahun 2018. Hal ini menunjukkan bahwa pada tahun tersebut, Kabupaten
Sampang dianggap mampu memberikan informasi yang bebas dari salah saji
material. Artinya berdasarkan bukti-bukti audit yang dikumpulkan, Pemerintah
Kabupaten Sampang dianggap telah menyelenggarakan prinsip akuntansi yang
berlaku umum dengan baik, dan kalaupun ada kesalahan, kesalahannya
dianggap tidak material dan tidak berpengaruh signifikan terhadap pengambilan
keputusan.
Beberapa tahun sebelum 2018 Pemerintah Kabupaten Sampang
menerima opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP). Pada tahun 2017 opini yang
diterima masih WDP disebabkan oleh masih adanya beberapa catatan yang
memerlukan langkah perbaikan, yaitu:
a. Penyajian nilai investasi PT. GSM pada neraca Pemerintah Kabupaten
Sampang mendasarkan pada laporan keuangan PT. GSM yang masih
mengandung permasalahan
b. Asset lain-lain tidak ada rinciannya dan tidak dapat ditelusuri keberadaannya
c. Terdapat kelebihan pembayaran realisasi belanja modal gedung dan
bangunan karena kekurangan volume pekerjaan yang nilainya berdampak
pada kurang andalnya penyajian belanja modal gedung bangunan yang
disajikan pada LRA
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 125
Gambaran Umum Kondisi Daerah
Tabel 2.65
Opini BPK terhadap Kinerja Keuangan Daerah
Indikator Kinerja Satuan 2016 2017 2018 2019 2020
II - 126 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum Kondisi Daerah
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 127
Gambaran Umum Kondisi Daerah
II - 128 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum Kondisi Daerah
rumah tangga per Kapita mengalami peningkatan dan masih didominasi oleh
konsumsi makanan.
Tabel 2.70
Konsumsi Rumah Tangga Per Kapita Kabupaten Sampang Tahun 2016 – 2020
Indikator Kinerja Satuan 2016 2017 2018 2019 2020
Pengeluaran Konsumsi Rp. 627.923 644.200 662.441 646.386 667.972
Rumah Tangga Per
Kapita
Sumber: BPS Kabupaten Sampang, 2021
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 129
Gambaran Umum Kondisi Daerah
II - 130 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum Kondisi Daerah
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 131
Gambaran Umum Kondisi Daerah
2019 dan menurun pada tahun 2020 karena adanya pandemi Covid-19 sehingga
banyak pelaku usaha besar yang tidak dapat mengembangkan usahanya bahkan
banyak yang mengalami penurunan/kerugian bahkan ada yang menutup usahanya.
450,000 422,584
385,577
400,000
338,577
350,000
297,115
300,000
250,000
210,989
200,000
150,000
100,000
50,000
-
2016 2017 2018 2019 2020
II - 132 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum Kondisi Daerah
3.7
3.65 3.67
3.65
3.6
3.55
3.52
3.5
3.45
3.4
2018 2019 2020
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 133
Gambaran Umum Kondisi Daerah
sebesar 25.301 orang dibagi Jumlah angkatan kerja sebesar Tahun 2020 sebanyak
513.758 orang. Rasio Lulusan S1/S2/S3 tersebut dipengaruhi oleh kemauan dan
kemampuan masyarakat untuk melanjutkan pendidikan hingga ke jenjang
pendidikan tinggi.
Rasio Ketergantungan (dependency ratio) adalah perbandingan antara jumlah
yang tidak produktif (usia 0-14 tahun dan 65 tahun ke atas) terhadap jumlah
penduduk produktif (usia 15-64 tahun). Semakin tingginya rasio ketergantungan
menunjukkan semakin tingginya beban yang harus ditanggung penduduk yang
produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak
produktif lagi. Sedangkan rasio ketergantungan yang semakin rendah menunjukkan
semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang produktif untuk
membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Rasio
ketergantungan di Kabupaten Sampang selama periode 2016-2020 menunjukkan
peningkatan. Kondisi pada tahun 2020 rasio ketergantungan adalah 47,59%, artinya
setiap 100 orang yang berusia kerja (dianggap produktif) mempunyai tanggungan
sebanyak 48 orang yang belum produktif dan dianggap tidak produktif lagi. Jumlah
penduduk yang tidak produktif masih didominasi oleh penduduk dengan kelompok
usia sekolah.
Pencari kerja yang ditempatkan di Kabupaten Sampang cenderung mengalami
peningkatan selama periode 2016-2019, sedangkan untuk tahun 2020 mengalami
penurunan. Kondisi terakhir pada tahun 2018 menunjukkan angka tertinggi yaitu
94,30% yang diperoleh dari jumlah seluruh pencari kerja yang ditempatkan 745
orang dari seluruh jumlah pencari kerja ya di terdaftar di bidang tenaga kerja
sebanyak 790 orang. Upaya Penempatan Tenaga kerja terlebih dalu melalui adanya
kegiatan untuk mendukung peningkata SDM tenaga kerja melalui kegiatan pelatihan
berbasis masyarakat yang teknis pelaksanaannya dilakukan barhari-hari sampai
target peserta pelatihan mendapatkan pekerjaan dan/atau mampu untuk membuka
lapangan kerja.
II - 134 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum Kondisi Daerah
Tabel 2.1 Luas Wilayah dan Jumlah Desa/Kelurahan per Kecamatan se-Kabupaten
Sampang........................................................................................................................................................ 3
Tabel 2.2 Rincian Klasifikasi Kelerengan Tanah di Kabupaten Sampang...........................4
Tabel 2.3 Data Curah Hujan di Kabubaten Sampang...................................................................5
Tabel 2.4 Jenis Tanah di Kabupaten Sampang............................................................................... 8
Tabel 2.5 Profil Hidrologi Kabupaten Sampang 2020.................................................................9
Tabel 2.6 Nama dan Panjang Sungai Menurut Wilayah Pengairan di Kabupaten
Sampang........................................................................................................................................................ 9
Tabel 2.7 Sumber Mata Air di Kabupaten Sampang..................................................................11
Tabel 2.8 Data Teknis Waduk Klampis........................................................................................... 13
Tabel 2.9 Data Teknis Waduk Nipah............................................................................................... 13
Tabel 2.10 Potensi Wilayah di Kabupaten Sampang Berdasarkan Sumber Daya Alam
......................................................................................................................................................................... 17
Tabel 2.11 Luas Potensi dan Sebaran Hutan Mangrove Kawasan Pesisir Selatan
Kabupaten Sampang (ha)..................................................................................................................... 22
Tabel 2.12 Ketersediaan Lahan Menurut RTRW Kabupaten Sampang.............................33
Tabel 2.13 Luasan Erosi Tanah Yang Mendapat Prioritas Penanganan di Kabupaten
Sampang...................................................................................................................................................... 46
Tabel 2.14 Persentase Penduduk menurut Karakteristik dan Kelompok Umur Tahun
2020.............................................................................................................................................................. 50
Tabel 2.15 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2020............................51
Tabel 2.16 Penduduk berdasarkan Tingkat Pendidikan Kabupaten Sampang Tahun
2020.............................................................................................................................................................. 52
Tabel 2.17 Persentase Penduduk 15 Tahun ke Atas menurut Karakteristik dan
Kemampuan Membaca dan Menulis Tahun 2020......................................................................53
Tabel 2.18 Kesesuaian Lahan Kabupaten Sampang..................................................................55
Tabel 2.19 Daya Dukung Lahan Pertanian terhadap Hasil Produksi Padi.......................56
Tabel 2.20 Luas Panen Tanaman Pangan Per Kapita Kabupaten Sampang....................58
Tabel 2.21 Luas Daya Dukung Lahan Pertanian Kabupaten Sampang..............................59
Tabel 2.22 Perhitungan Daya Dukung Air Kabupaten Sampang..........................................60
Tabel 2.23 Nilai dan Kontribusi Lapangan Usaha dalam PDRB Tahun 2016–2020 Atas
Dasar Harga Berlaku (dalam juta rupiah)..................................................................................... 64
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 135
Gambaran Umum Kondisi Daerah
Tabel 2.24 Nilai dan Pertumbuhan Lapangan Usaha dalam PDRB Tahun 2016–2020
Atas Dasar Harga Konstan 2010 (dalam juta rupiah)...............................................................67
Tabel 2.25 Data Tindak Kriminal Tahun 2016 - 2020..............................................................78
Tabel 2.26 IPM Kabupaten Sampang Tahun 2016–2020........................................................80
Tabel 2.27 Indikator Kinerja Urusan Pemberdayan Perempuan dan Perlindungan
Anak.............................................................................................................................................................. 81
Tabel 2.28 Angka Partisipasi Kasar Kabupaten Sampang Tahun 2016–2020...............85
Tabel 2.29 Angka Partisipasi Murni Kabupaten Sampang Tahun 2016–2020...............86
Tabel 2.30 Indikator Kesehatan Kabupaten Sampang Tahun 2016 –2020.....................87
Tabel 2.31 Perkembangan Seni, Budaya, dan Olah Raga Kabupaten Sampang Tahun
2016–2020................................................................................................................................................. 90
Tabel 2.32 Indikator Kinerja Pendidikan Kabupaten Sampang Tahun 2013-2018.....91
Tabel 2.33 Indikator Kinerja Urusan Kesehatan........................................................................93
Tabel 2.34 Jumlah Posyandu dan Balita Kabupaten Sampang Tahun 2016–2020.......94
Tabel 2.35 Jumlah Puskesmas, Poliklinik dan Pustu Kabupaten Sampang Tahun
2015–2018................................................................................................................................................. 95
Tabel 2.36 Jumlah dan Rasio Rumah Sakit per Jumlah Penduduk Kabupaten Sampang
Tahun 2015–2018................................................................................................................................... 96
Tabel 2.37 Rasio Jumlah Dokter Per Satuan Penduduk Kabupaten Sampang Tahun
2016–2020................................................................................................................................................. 96
Tabel 2.38 Indikator Kinerja Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang................97
Tabel 2.39 Kondisi Jalan, Jembatan, dan Jaringan Irigasi di Kabupaten Sampang......98
Tabel 2.40 Indikator Kinerja Urusan Perumahan dan Kawasan..........................................99
Tabel 2.41 Indikator Kinerja Urusan Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan
Pelindungan Masyarakat................................................................................................................... 100
Tabel 2.42 Indikator Kinerja Urusan Sosial Kabupaten Sampang....................................101
Tabel 2.43 Indikator Kinerja Urusan Tenaga Kerja................................................................101
Tabel 2.44 Indikator Kinerja Urusan Pemberdayan Perempuan dan Pelindungan
Anak........................................................................................................................................................... 102
Tabel 2.45 Perkembangan Indikator Kinerja Urusan Pangan............................................102
Tabel 2.46 Perkembangan Indikator Kinerja Urusan Pertanahan...................................103
Tabel 2.47 Indikator Kinerja Urusan Lingkungan Hidup.....................................................104
II - 136 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum Kondisi Daerah
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 137
Gambaran Umum Kondisi Daerah
Tabel 2.74 Pencari Kerja yang Ditempatkan, Rasio lulusan S1/S2/S3, dan Rasio
Ketergantungan..................................................................................................................................... 132
II - 138 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum Kondisi Daerah
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 139
Gambaran Umum Kondisi Daerah
Gambar 2.30 Angka Kemiskinan Kabupaten Sampang dan Daerah Sekitar Tahun
2016-2020.................................................................................................................................................. 75
Gambar 2.31 Sebaran Penduduk Miskin Kabupaten Sampang.............................................77
Gambar 2.32 IPM Kabupaten Sampang Tahun 2016-2020....................................................80
Gambar 2.35 Sebaran Desa Stunting Kabupaten Sampang....................................................89
II - 140 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum Kondisi Daerah
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 141
Gambaran Umum Kondisi Daerah
1. Pendidikan............................................................................................................................71
2. Kesehatan..........................................................................................................................73
3. Kepemilikan Lahan.............................................................................................................74
4. Kesempatan Kerja..............................................................................................................75
II - 142 | P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4
Gambaran Umum Kondisi Daerah
1. Pendidikan.........................................................................................................................77
2. Kesehatan..........................................................................................................................79
6. Sosial..................................................................................................................................86
P - R P J M D K a b u p a t e n S a m p a n g T a h u n 2 0 1 9 - 2 0 2 4 | II - 143