Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA DASAR I

SENYAWA ORGANIK

DISUSUN OLEH :

NAMA : IPAK AZIZAH

NIM : B1A020092

KELOMPOK : KELOMPOK 1

HARI/TANGGAL : 10 DESEMBER 2020

ASISTEN : MURSYIDA

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS BIOLOGI

JURUSAN BIOLOGI

PURWOKERTO

2020
DAFTAR ISI

Contents
SENYAWA ORGANIK....................................................................................................1
I. TUJUAN.....................................................................................................................1
II. TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................1
III. METODOLOGI PERCOBAAN..............................................................................3
3.1 ALAT...................................................................................................................3
3.2 BAHAN...............................................................................................................3
3.3 CARA KERJA..........................................................................................................3
3.4 SKEMA KERJA..................................................................................................4
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................................................12
4.1 DATA PENGAMATAN..........................................................................................12
4.2 PEMBAHASAN....................................................................................................14
V. KESIMPULAN............................................................................................................19
5.1 Kesimpulan.........................................................................................................19
5.2 Saran..................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................ii

i
SENYAWA ORGANIK

I. TUJUAN
Adanya praktikum ini bertujuan untuk :

1. Menguji sifat asam dan basa dari senyawa dengan kertas lakmus
2. Mengukur pH dengan pH-paper universal
3. Membuat etilasetat dari alkoho dana asam asetat
4. Mengetahui adanya sifat mereduksi pada senyawa karbohidrat
5. Menunjukkan adanya ikatan rangkap dalam asam lemak
6. Identifikasi protein dengan reaksi warna biuret

II. TINJAUAN PUSTAKA

Kimia organik merupakan salah satu cabang penelitian kimia yang


melibatkan struktur, sifat, komposisi, reaksi, dan sintesis senyawa organik.
Senyawa organik terdiri dari karbon dan hydrogen, dan mungkin mengandung
unsur lain seperti nitrogen, oksigen, fosfor, halogen, dan belerang. Definisi asli
dari kimia “organik” berasal dari kesalahpahaman tentang senyawa organik yang
berhubungan dengan kehidupan. Kita tahu bahwa tidak semua senyawa organik
menopang seluruh kehidupan, sebagian yang menopang kehidupan adalah
senyawa anorganik. Pada senyawa organik unsur senyawa utamanya adalah
karbon, sehingga biasa disebut dengan senyawa karbon atau kimia karbon
(Subandi, 2010)

Senyawa hidrokarbon di golongkan berdasarkan struktur molekul dan kejenuhan


ikatan. Senyawa hidrokarbon yang di golongkan berdasarkan struktur molekul
dibagi menjadi dua, yaitu rantai terbuka (alifatik) dan rantai tertutup (asiklik dan
aromatik) sedangkan yang berdasarkan titik jenuhnya dibagi menjadi, yaitu yang
jenuh dan tak jenuh (Imam Rahayu, 1998). Di antara beberapa jenis senyawa
organic, senyawa alifatik mengacu pada rantai karbon yang gugus fungsinya dapat
diubah. Hidrokarbon aromatik merupakan senyawa yang mengandung setidaknya
satu cincin benzene, senyawa heterosiklik merupakan senyawa yang mengandung
atom non-karbon dalam struktur cincinnya, dan senyawa polimer merupakan
senyawa yang memiliki molekuk gugus berulang rantai panjang. Perbedaan antara
kimia organic dengan anorganik adalah ada tidak adanya ikatan karbon-hidrogen.
2

Oleh karena itu, asam karbonat dianggap anorganik dan asam format adalah
lemak pertama yang bersifat organik (Cahyono dan Agung, 2012).

Hidrokarbon alifatik terdiri dari rantai karbon yang tidak mengandung


siklik, dan biasanya disebut rantai hidrokarbon terbuka atau rantai hidrokarbon
nonsiklik. Hidrokarbon alisiklik adalah rantai hidrokarbon yang mengandung
siklik, biasanya disebut dengan rantai hidrokarbon siklik. Hidrokarbon alisiklik
memiliki atom yang tersusun dalam satu lingkaran. Hidrokarbon aromatik
merupakan golongan senyawa siklik yang biasanya memiliki bentuk lingkar enam
yang memiliki ikatan tunggal dan ikatan rangkap yang berseling-seling. Karena
memiliki rantai khas, hidrokarbon aromatic tidak termasuk ke dalam golongan
hidrokarbon alifatik dan alisiklik (Syukri, 1999).

Hidrokarbon yang paling sederhana adalah alkane dengan ikatan kovalen


tunggal. Alkane adalah hidrokarbon jenuh, alkane hanya memiliki ikatan tunggal.
Alkena (deret etilen) dan alkuna (deret asetilen) adalah hidrokarbon tak jenuh.
Mereka memiliki ikatan rangkap dan ikatan rangkap tiga. Hidrokarbon armatik
adalah struktur cincin dengan system pi-elektron yang terdelokalisasi. Ada juga
hidrokarbon siklik jenuh, mereka adalah serangkaian isomer dengan olefin
(Keenan, 1984).

Kebanyakan hidrokarbon berasal dari gas alam, minyak bumi, dan batu
bara. Hidrokarbon alifatik berasal dari minyak bumi sedangkan hidrokarbon
aromatic berasal dari batu bara. Semua hidrokarbon memiliki tiga sifat umum,
yaitu tidak larut dalam air, terbakar di udara, dan lebih ringan dari air
(Wilbraham,1992). Reaksi yang paling terkenal dari hidrokarbon adalah reaksi
pembakaran menjadi karbon dioksida dan air. Reaksi yang berkarakteristik dari
alkane adalah reaksi subtitusi, sedangkan reaksi pada alkena dan alkuna adalah
reaksi adisi. Hidrokarbon aromatic dapat melakukan kedua rekasi tersebut
(Keenan, 1984).
III. METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 ALAT
Alat yang digunakan untuk praktikum kimia organik, yaitu tabung reaksi,
cawan petri, kertas lakmus, pipet tetes, gabung, penangas air, dan pH-paper
universal.

3.2 BAHAN
Bahan yang digunakan pada praktikum kimia organik ini, yaitu alkohol,
glukosa, fruktosa, fenol, asam asetat, anilin, asam benzoate, piridin, asam cuka,
asam sulfat, laktosa, sakarosa, larutan pati, larutan luff encer, koloform, minyak
zaitun, minyak kacang, minyak jarak, minyak kelapa, larutan protein, KOH,
CuSO₄.

3.3 CARA KERJA


3.3.1 Uji Sifat Asam dan Basa pada Beberapa Senyawa Organik

1. Sebanyak 8 tabung reaksi dan cawan petri disiapkan


2. Masing-masing tabung reaksi dan cawan petri diisi dengan 1 ml larutan
glukosa, 1 ml larutan alkohol, 1 ml larutan fenol, 1 ml larutan fruktosa, 1
ml larutan asam asetat, 1 ml larutan anilin, 1 ml larutan asam benzoate,
dan 1 ml larutan piridin
3. Perubahan kertas lakmus diamati
4. Perubahan dicatat
5. Uji pH dengan pH meter
6. Hasil pH dicatat

3.3.2 Reaksi Esterifikasi

1. Tabung reaksi diisi dengan alcohol


2. Sebanyak 5 tetes asam cuka pekat dicampurkan dengan alcohol
3. Sebanyak 5 tetes asam sulfat pekat ditambahkan ke campuran alcohol dan
asam cuka pekat
4. Lalu dipanaskan selama beberapa menit
5. Perubahan pada larutan dicatat
4

3.3.3. Sifat Senyawa Tak Jenuh

1. Sebanyak 10 ml koloform dan 10 tetes pereaksi hubl dicampur


2. Hasilnya dituangkan ke dalam 4 tabung reaksi
3. Kemudian ditambahkan 1 tetes minyak zaitun ke dalam tabung reaksi
nomor 1
4. Kemudian ditambahkan 1 tetes minyak kacang ke dalam tabung reaksi
nomor 2
5. Kemudian ditambahkan 1 tetes minyak jarak ke dalam tabung reaksi
nomor 3
6. Kemudian ditambahkan 1 tetes minyak kelapa ke dalam tabung reaksi
nomor 4
7. Masing-masing tabung reaksi diikocok
8. Perubahan warna pada masing-masing tabung reaksi diamati

3.3.4 Reaksi Warna untuk Menunjukkan Protein

1. Sebanyak 2 mL larutan protein ditambahkan ke dalam tabung reaksi


2. Ditambahkan lagi 2 mL 10% KOH
3. Ditambahkan beberapa tetes larutan 0,1 CuSO₄
4. Kemudian dicampur dan dikocok
5. Perubahan warna pada larutan diamati

3.4 SKEMA KERJA


3.4.1 Uji Sifat Asam dan Basa pada Beberapa Senyawa Organik

Tabung reaksi disiapkan

Diisi dengan 1 mL larutan alkohol

Uji dengan kertas lakmus

Diamati perubahan kertas lakmus

Uji dengan pH meter

Diamati

Hasi
5

Tabung reaksi disiapkan

Diisi dengan 1 mL larutan glukosa

Uji dengan kertas lakmus

Diamati perubahan kertas lakmus

Uji dengan pH meter

Diamati

Hasil

Tabung reaksi disiapkan

Diisi dengan 1 mL larutan fenol

Uji dengan kertas lakmus

Diamati perubahan kertas lakmus

Uji dengan pH meter

Diamati

Hasil
6

Tabung reaksi disiapkan

Diisi dengan 1 mL larutan fruktosa

Uji dengan kertas lakmus

Diamati perubahan kertas lakmus

Uji dengan pH meter

Diamati

Hasil

Tabung reaksi disiapkan

Diisi dengan 1 mL larutan asam asetat

Uji dengan kertas lakmus

Diamati perubahan kertas lakmus

Uji dengan pH meter

Diamati

Hasil
7

Tabung reaksi disiapkan

Diisi dengan 1 mL larutan anilin

Uji dengan kertas lakmus

Diamati perubahan kertas lakmus

Uji dengan pH meter

Diamati

Hasil

Tabung reaksi disiapkan

Diisi dengan 1 mL larutan asam benzoate

Uji dengan kertas lakmus

Diamati perubahan kertas lakmus

Uji dengan pH meter

Diamati

Hasil
8

Tabung reaksi disiapkan

Diisi dengan 1 mL larutan piridin

Uji dengan kertas lakmus

Diamati perubahan kertas lakmus

Uji dengan pH meter

Diamati

Hasil

3.4.2 Reaksi Esterifikasi

Tabung reaksi disiapkan

Diisi dengan alcohol

Sebanyak 5 tetes asam cuka pekat ditambahkan

Sebanyak 5 tetes asam sulfat ditambahkan

Dipanaskan

Diamati dan perubahan dicatat

Hasil
9

3.3.3 SIfat Senyawa Tak Jenuh

Sebanyak 10 ml koloform dan 10 tetes pereaksi hubl dicampur

Hasilnya dituangkan ke dalam tabung reaksi

Kemudian ditambahkan 1 tetes minyak zaitun ke dalam tabung reaksi

Tabung reaksi diikocok

Perubahan warna pada tabung reaksi diamati

Hasil

Sebanyak 10 ml koloform dan 10 tetes pereaksi hubl dicampur

Hasilnya dituangkan ke dalam tabung reaksi

Kemudian ditambahkan 1 tetes minyak kacang ke dalam tabung reaksi

Tabung reaksi diikocok

Perubahan warna pada tabung reaksi diamati

Hasil
10

Sebanyak 10 ml koloform dan 10 tetes pereaksi hubl dicampur

Hasilnya dituangkan ke dalam tabung reaksi

Kemudian ditambahkan 1 tetes minyak jarak ke dalam tabung reaksi

Tabung reaksi diikocok

Perubahan warna pada tabung reaksi diamati

Hasil

Sebanyak 10 ml koloform dan 10 tetes pereaksi hubl dicampur

Hasilnya dituangkan ke dalam tabung reaksi

Kemudian ditambahkan 1 tetes minyak kelapa ke dalam tabung reaksi

Tabung reaksi dikocok

Perubahan warna pada tabung reaksi diamati

Hasil
11

3.3.4 Reaksi Warna untuk Menunjukkan Protein

Tabung reaksi disiapkan

Sebanyak 2 mL larutan protein ditambahkan

Sebanyak 2 mL 10% KOH ditambahkan

Ditambahkan beberapa tetes larutan 0,1 CuSO₄

Dicampur dan dikocok

Perubahan warna pada larutan diamati

Hasil
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 DATA PENGAMATAN

4.1.1 Uji Sifat Asam dan Basa Beberapa Senyawa Organik

No. Perlakuan Pengamatan


1. Larutan aklohol, anilin, asam benzoate, Larutan tidak berwarna
piridin, glukosa, fenol, fruktosa, asam
asetat dipipet masing-masing sebanyak
1 ml dan dipindahkan ke beberapa
tabung reaksi
2. Masing-masing larutan diuji pH PH yang di dapat :
menggunakan kertas lakmus dan pH- - Etanol = warna lakmus merah,
paper universal pH 5
- Anilin = warna lakmus biru, pH
6
- Asam benzoate = warna
lakmus merah, pH 7
- Piridin = warna akmus biru, pH
8
- Glukosa = warna lakmus biru,
pH 6
- Fenol = warna lakmus merah,
pH 5
- Fruktosa = warna lakmus biru,
pH 8
- Asam asetat = warna lakmus
merah, pH 5

4.1.2 Reaksi Esterifikasi

No. Perlakuan Pengamatan


1. Sebanyak 1 ml alcohol dicampurkan Larutan tidak berwarna
dengan 5 tetes asam sulfat pekat.
2. Sebanyak 5 tetes asam cuka Larutan tidak berwarna
ditambahkan pada campuran alcohol
dan H₂SO₄ pekat.
3. Tabung reaksi ditutup, lalu Timbul bau harum setelah
dipanaskan hingga timbul bau dipanaskan selama 5 menit.
harum.

12
13

4.1.3 Sifat Senyawa Tak Jenuh

No. Perlakuan Pengamatan


1. Campuran 10 ml kloroform dan 10 Larutan berwarna merah
tetes pereaksi Hubl di dalam gelas
kimia.
2. Campuran tersebut dituangkan ke Larutan berwarna merah
dalam 4 tabung reaksi berbeda.
3. Pada tabung reaksi tersebut Larutan berwarna merah
ditambahka tetes demi tetes :
- Minyak zaitun ke tabung 1
- Minyak kacang ke tabung 2
- Minyak jarak ke tabung 3
- Minyak kelapa ke tabung 4
4. Campuran dikocok dan diamati Larutan tidak berwarna
perubahan warnanya.
5. Banyaknya tetes minyak yang Banyaknya tetesan minyak :
digunakan untuk menghilangkan - Tabung 1 = 4 tetes
warna dicatat. - Tabung 2 = 3 tetes
- Tabung 3 = 1 tetes
- Tabung 4 = 3 tetes

4.1.4 Reaksi Warna untuk Menunjukkan Protein

No. Perlakuan Pengamatan


1. Sebanyak 2 ml larutan protein (putih Larutan tidak berwarna
telur) ditambahkan dengan 2 ml
10% KOH.
2. Beberapa tetes larutan 0,1% CuSO₄ Larutan tidak berwarna
ditambahkan ke dalam campuran
tadi.
3. Campuran tersebut dikocok, lalu Tidak adanya perubahan warna pada
diamati warnanya. larutan
14

4.2 PEMBAHASAN

Kimia organik merupakan salah satu cabang penelitian kimia yang


melibatkan struktur, sifat, komposisi, reaksi, dan sintesis senyawa organik.
Senyawa organik terdiri dari karbon dan hydrogen, dan mungkin mengandung
unsur lain seperti nitrogen, oksigen, fosfor, halogen, dan belerang. Definisi asli
dari kimia “organik” berasal dari kesalahpahaman tentang senyawa organik yang
berhubungan dengan kehidupan. Kita tahu bahwa tidak semua senyawa organik
menopang seluruh kehidupan, sebagian yang menopang kehidupan adalah
senyawa anorganik. Pada senyawa organik unsur senyawa utamanya adalah
karbon, sehingga biasa disebut dengan senyawa karbon atau kimia karbon
(Subandi, 2010)

4.2.1 Uji Sifat Asam dan Basa Beberapa Senyawa Organik

Sifat asam merupakan suatu larutan yang berasa masam, serta dapat
menghantarkan listrik dan bersifat korosif. pH asam berada di >7. Sedangkan sifat
basa adalah suatu larutan yang berasa getir, memiliki sifat licin, serta pH >7. Uji
sifat asam dan basa dapat dilakukan dengan pengujian menggunakan kertas
lakmus serta dengan pH paper universal. Uji sifat asam dan basa dengan kertas
lakmus berwarna biru akan berubah menjadi warna merah jika dicelupkan ke
larutan asam sedangkan kertas lakmus berwarna merah akan berubah menjadi
warna biru jika dicelupkan ke larutan basa (Melati, 2019 : 8)

Percobaan

Percobaan uji sifat asam dan basa dilakukan dengan cara memindahkan larutan
alcohol, anilin, asam benzoate, piridin, glukosa, fenol, fruktosa, asam asetat ke
tabung reaksi menggunakan pipet. Kemudian masing-masing larutan diuji
menggunakan kertas lakmus dan pH paper universal. Didapatkan hasil percobaan :

1. Etanol = warna lakmus merah, pH 5


2. Anilin = warna lakmus biru, pH 6
3. Asam benzoate = warna lakmus merah, pH 7
4. Piridin = warna akmus biru, pH 8
5. Glukosa = warna lakmus biru, pH 6
6. Fenol = warna lakmus merah, pH 5
7. Fruktosa = warna lakmus biru, pH 8
15

8. Asam asetat = warna lakmus merah, pH 5

Gambar 4.2.1.1
Larutan dipindahkan ke tabung reaksi

Gambar 4.2.1.2
Pengujian kertas lakmus dan pH paper
universal

4.2.2 Reaksi Esterifikasi

Ester merupakan turunan dari asam karboksilat, pada umumnya asam


karboksilat memiliki gugus –COOH. Namun pada ester hydrogen pada gugusnya
diganti dengan gugus hidrokarbon dari beberapa jenis. Ester yang paling umum
adalah etil etanoat, dalam etil etanoat hydrogen pada gugusnya telah diganti
dengan gugus etil. Ester dapat dihasilkan dengan cara asam karboksilat
dipanaskan dengan alcohol dan dengan bantuan katalis, katalis ini biasanya berupa
asam sulfat pekat. Reaksi esterifikasi berlangsung lambat dan dapat balik.
16

Percobaan esterifikasi dilakukan dengan cara mencampurkan 1 ml alcohol dengan


5 tetes asam sulfat pekat lalu menambahkan 5 tetes asam cuka ke campuran
alcohol dan H₂SO₄ pekat. Campuran tersebut kemudian dipanaskan selama 5
menit dan didapatkan hasil berupa larutan dengan bau yang harum

Gambar 4.2.2.1

5 tetes asam cuka dicampurkan dengan

alcohol dan asam sulfat pekat

4.2.3 Sifat Senyawa Tak Jenuh

Hidrokarbon tak jenuh merupakan hidrokarbon yang memiliki ikatan antar


atom karbon yang berikatan tunggal, yaitu rangkap dua atau rangkap tiga.
Contohnya seperti alkena yang memiliki ikatan rangkap dua dan alkuna yang
memiliki ikatan rangkap tiga. Sedangkan senyawa hidrokarbon jenuh merupakan
suatu senyawa yang memiliki ikatan antar atom karbon yang berikatan tunggal.
Contohnya seperti alkana (Sutresna, 2007 : 207)

Percobaan ini dilakukan dengan mencampurkan kloroform dengan pereaksi Hubl


di dalam gelas kimia. Kemudian dituangkan ke dalam 4 tabung reaksi, tiap-tiap
tabung reaksi kemudian di tambahi minyak zaitun, minyak kacang, minyak jarak,
dan minyak kelapa. Percobaan mendapatkan hasil ;

1. Minyak zaitun pada tabung 1 menghasilkan larutan tidak berwarna dengan


banyak tetesan sebanyak 4 tetes.
2. Minyak kacang pada tabung 2 menghasilkan larutan tidak berwarna
dengan banyak tetesan sebanyak 3 tetes.
3. Minyak jarak pada tabung 3 menghasilkan larutan tidak berwarna dengan
banyak tetesan sebanyak 1 tetes.
17

4. Minyak kelapa pada tabung 4 menghasilkan larutan tidak berwarna dengan


banyak tetesan sebanyak 3 tetes.

Gambar 4.2.3.1

Mencampurkan kloroform dengan pereaksi Hubl

Gambar 4.2.3.1

Dituangkan pada 4 tabung reaksi

Gambar 4.2.3.3
18

Dituangkan 4 jenis minyak

4.2.4 Reaksi Warna untuk Menunjukkan Protein

Protein pertama kali ditemukan pada tahun 1939 oleh G.J. Mulder. Nama
protein berasal dari Bahasa yunani yaitu ‘proteios’ yang memiliki arti “yang
pertama” atau “yang paling utama”. Protein tersusun atas asam alfa amino, asam
alfa amino sendiri tersusun atas unsur-unsur kimia karbon, oksigen, hydrogen, dan
nitrogen. Uji protein dapat dilakukan dengan uji biuret (Sumardjo, 2009)

Percobaan ini dilakukan dengan cara mencampurkan 2 ml larutan protein yang


diambil dari putih telur dengan 2 ml 10% KOH. Kemudian ditambahkan beberapa
tetes 0,1% CuSO₄. Campuran dikocok dan didapatkan hasil berupa larutan yang
tidak memiliki warna.

Gambar 4.2.4,1

2 ml larutan protein dicampur 2 ml 10% KOH

Gambar 4.2.4.2

Ditambah tetes 0,1% CuSO₄, lalu dikocok


19
V. KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan
Dari percobaan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa:

1. Bahwa menentukan suatu larutan asam dan basa dapat dilakukan dengan
menggunakan kertas lakmus. Dengan cara melihat perubahan warna pada
kertas lakmus.
2. Apabila kertas lakmus biru menjadi merah, maka larutan tersebut larutan
asam. Dan jika kertas lakmus merah menjadi biru, maka larutan tersebut
larutan basa.
3. Uji protein dapat dilakukan dengan uji biuret, semakin berwarna ungu
larutan yang dihasilkan artinya semakin panjang ikatan peptidanya.
4. Campuran dari alcohol, asam cuka, dan asam sulfat pekat pada awalnya
berbau menyengat setelah dipanaskan menjadi berbau wangi.

5.2 Saran
Praktikan harus teliti dalam mengamati perubahan warna pada kertas
lakmus, serta harus melakukan pencampuran larutan dengan sesuai agar
mendapatkan hasil percobaan yang tepat.

20
DAFTAR PUSTAKA

Cahyono , A.D. dan Agung, R.T. 2010. Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan. Surabaya

Keenan, Charles W. 1984. Ilmu Kimia Untuk Universitas Jilid 2. Jakarta : Erlangga

Melati, Ratna Rima. 2019. Asam Basa dan Garam. Penerbit Duta

Rahayu, Imam. 1998. Praktis Belajar Kimia. Malang : Media Pratama

Subandi, M.P. 2010. Kimia Organik. Yogyakarta : Dee Publish

Sumardjo, Darmin. 2009. Pengantar Kimia. Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta

Sutresna, Nana. 2007. Cerdas Belajar Kimia. Grafindo Media Pratama

Syukri, S. 1999. Kimia Dasar 3. Bandung : ITB

Willbraham, A.C. 1992. Pengantar Kimia Organik dan Hayati. Bandung : ITB

ii

Anda mungkin juga menyukai