MANAGEMENT OVERRIDE
Ancaman terhadap system pengendalian internal, antara lain:
1. Persekongkolan antara pejabat atau petugas yang fungsi dan kewenangannya
dipisahkan oleh system.
2. Manajemen menggunakan atau menyalahgunakan wewenangnya untuk mematikan
(override) penangkal-penangkal risiko. Memanfaatkan wewenang selaku pimpinan
untuk membuat system pengendalian tidak berfungsi adalah management override
yang harus menjadi perhatian auditor, baik eksternal maupun internal.
Salah saji berikut ini menghasilkan kesalahan dalam pembayaran atau menyebabkan
kesalahan dalam penerimaan kas, tetapi tak satupun dapat ditemukan dalam audit atas
rekonsiliasi bank :
● Kesalahan dalam menagih konsumen,
● Pencurian kas dengan menghambat pembayaran kas dari konsumen sebelumnya dicatat,
dengan akun dianggap sebagai piutang tak tertagih,
● Duplikasi pembayaran faktur vendor,
● Pembayaran tidak benar atas biaya pribadi pejabat perusahaan,
● Pembayaran atas bahan baku yang tidak pernah diterima,
● Pembayaran atas karyawan lebih besar daripada jam kerja aktualnya,
● Pembayaran atas bunga pada pihak luar jumlahnya lebih besar dibandingkan tingkat bunga
sebenarnya
●
Seluruh jenis salah saji biasanya ditemukan sebagai bagian dari pengujian atas rekonsiliasi
bank. Hal ini meliputi :
● Kesalahan dalam memasukkan cek yang tidak dicairkan di dalam daftar cek beredar,
meskipun telah dicatat dalam jurnal pengeluaran kas
● Kas yang diterima dari klien masih dalam perjalanan pada tanggal neraca, tetapi sudah
dicatat dalam penerimaan kas pada tahun berjalan
● Setoran dicatat sebagai penerimaan kas mendekati akhir tahun, disetorkan pada bank
dibulan yang sama, dan dimasukan dalam rekonsiliasi bank sebagai setoran dalam
perjalanan
● Pembayaran atas wesel bayar di debet langsung dari saldo bank oleh bank, tetapi tidak
dimasukkan dalam catatan klien.
PENGAUDITAN ATAS KAS UMUM
Metodologi dalam melaksanakan pengauditan saldo kas akhir tahun :
TAHAP 1
1. Mengidentifikasi risiko bisnis klien yang mempengaruhi kas
2. Menetapkan materialitas pelaksanaan dan menilai risiko inheren
3. Menilai risiko pengendalian
TAHAP 2
4. Perancangan dan pelaksanaan pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas
transaksi
TAHAP 3
5. Perancangan dan pelaksanaan prosedur analitis
6. Perancangan dan pengujian rinci saldo kas
Prosedur yang dapat mengungkapkan kecurangan dalam bidang penerimaan kas termasuk:
Konfirmasi piutang. Pengujian yang dilaksanakan untuk mendeteksi lapping
Mereview ayat jurnal buku besar umum dalam akun kas untuk pos-pos tidak biasa
Membandingkan pesanan pelanggan dengan penjualan dan penerimaan kas selanjutnya
Memeriksa persetujuan dan dokumen pendukung piutang tak tertagih serta retur
penjualan dan pengurangan
Untuk mengungkapkan kecurangan yang berhubungan secara langsung dengan saldo kas
akhir tahun, prosedurnya adalah memperluas pengujian rekonsiliasi bank, bukti kas dan
pengujian transfer antar bank.
b) Bukti Kas
Auditor menggunakan bukti kas untuk menentukan apakah hal-hal berikut telah
dilakukan:
Semua penerimaan kas yang tercatat telah disetorkan
Semua setoran di bank dicatat dalam catatan akuntansi
Semua pengeluaran kas yang tercatat telah dibayarkan oleh bank
Semua jumlah yang telah dibayar oleh bank dicatat
Penerimaan bukti kas adalah pengujian atas transaksi yang tercatat, sementara rekonsiliasi
bank adalah pengujian atas saldo kas pada suatu waktu tertentu. Bukti kas merupakan
metode jitu untuk membandingkan penerimaan dan pengeluaran kas yang tercatat dengan
rekening bank dan dengan rekonsiliasi bank.
c) Pengujian Transfer Antar bank
Untuk menguji kiting, serta kesalahan tidak sengaja dalam mencatat transfer antar bank
auditor dapat mendata semua transfer antar bank yang dilakukan beberapa hari sebelum
dan setelah tanggal neraca dan menelusuri masing-masing ke catatan akuntansi agar
pencatatannya benar. Terdapat beberapa hal yang sebaiknya diaudit dalam skedul transfer
bank, yaitu:
Ketepatan informasi di skedul transfer antarbank harus diverifikasi
Transfer antar bank harus dicatat baik dalam laporan bank yang menerima maupun
bank yang mengeluarkan
Tanggal pencatatan pengeluaran dan penerimaan dari setiap transfer harus berada
dalam tahun fiskal yang sama
Pengeluaran dalam skedul transfer antarbank harus dimasukkan dalam atau
dikeluarkan dari rekonsiliasi bank akhir tahun dengan benar sebagai cek yang beredar
Konfirmasi piutang
Pengujian yang dilaksanakan untuk mendeteksi lapping
Mereview ayat jurnal buku besar umum dalam akun kas untuk pos-pos tidak biasa
Membandingkan pesanan pelanggan dengan penjualan dan penerimaan kas
selanjutnya
Memeriksa persetujuan dan dokumen pendukung piutang tak tertagih serta retur
penjualan dan pengurangan
Tujuan audit yang berkaitan dengan Prosedur pengujian atas rincian saldo
saldo yang umum
Instrumen keuangan yang tercantum dalam Memverifikasi harga pasar yang ditetapkan
skedul aktivitas investasi pada akhir tahun Menguji klasifikasi manajemen
telah dinyatakan pada jumlah yang tepat Menguji asumsi manajemen terkait dengan
sesuai dengan standar akuntansi penilaian
(Nilai realisasi ) Mempertimbangkan penggunaan jasa
spesialis untuk menguji estimasi nilai wajar
Mempertimbangkan apakah diperlukan
penurunan nilai kerugian
Entitas memiliki hak atas instrumen Memeriksa dokumen dan kontrak yang
keuangan yang tercantum dalam skedul mendasari
aktivitas investasi Mengkonfirmasi syarat syarat signifikan
dengan pihak terkait dalam kontrak
(Hak)
derivative
Mereview notulen rapat dewan untuk
menentukan apakah ada sekuritas yang
digadaikan sebagai agunan
METODOLOGI UNTUK MENGAUDIT INSTRUMEN KEUANGAN AKHIR TAHUN
1. Mengidentifikasi Risiko Bisnis Klien yang Mempengaruhi Instrumen Keuangan
(Tahap I)
Resiko bisnis yang terkait dengan instrumen keuangan akan bervariasi tergantung pada
signifikasi dan agresivitas investasi perusahaan.
2. Menetapkan Materialitas Kinerja dan Menilai Risiko Inheren ( Tahap I )
Saldo akun instrumen keuangan mungkin bersifat material tergantung pada jenis dan
frekuensi aktivitas investasi
3. Menilai Risiko Pengendalian ( Tahap I)
Auditor harus memahami efektivitas perancangan dan pengoperasian pengendalian internal
menyangkut inisiasi,otorisasi,pemrosesan,pengukuran nilai wajar dan pengungkapan
aktivitas operasi.
4. Merancang dan Melaksanakan Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif
atas Transaksi
Pengujian transaksi yang akan dilakukan terkait dengan instrumen keuangan meliputi
pengujian pembelian dan penjualan sekuritas serta derivative atau penyelesaian transaksi
hedging atau lindung nilai,keuntungan atau kerugian yang terkait, serta bunga dan
pendapatan dividen.
5. Merancang dan Melaksanakan Prosedur Analitis ( Tahap II )
Prosedur analitis biasanya tidak begitu penting dalam menilai saldo akhir tahun instrumen
keuangan karena saldo tersebut dapat berfluktuasi dari tahun ke tahun dan tidak selalu
terkait dengan akun lainya
6. Merancang Pengujian atas Rincian Saldo Instrumen Keuangan ( Tahap III )
Titik awal pengujian saldo akhir akun instrumen keuangan adalah mendapatkan skedul
aktivitas investasi selama tahun berjalan.