Anda di halaman 1dari 4

NAMA TARUNA MUDA : RIZKI ANJAYA

NOMOR TARUNA : 2001363


KELAS : TD 1.7
MATA KULIAH : PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN
DOSEN : JOHNY NELSON PANGARIBUAN

1. Jawaban :
Menurut PM No 15 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang Dengan
Kendaraan Bermotor Umum Dalam Trayek, Dijelaskan pada pasal 4 ayat (3) bahwa :
“Dalam hal rencana induk jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan belum ditetapkan,
penyusunan Rencana Umum Jaringan Trayek sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
disusun berdasarkan jaringan jalan dan kebutuhan masyarakat atas Angkutan.”

2. Jawaban:
1. urusan pemerintahan di bidang Jalan, oleh kementerian negara yang bertanggung
jawab di bidang Jalan.
2. urusan pemerintahan di bidang sarana dan Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan,
oleh kementerian negara yang bertanggung jawab di bidang sarana dan Prasarana
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
3. urusan pemerintahan di bidang pengembangan industri Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan, oleh kementerian negara yang bertanggung jawab di bidang industry.
4. urusan pemerintahan di bidang pengembangan teknologi Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan, oleh kementerian negara yang bertanggung jawab di bidang pengembangan
teknologi.
5. urusan pemerintahan di bidang Registrasi dan Identifikasi Kendaraan Bermotor dan
Pengemudi, Penegakan Hukum, Operasional Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas,
serta pendidikan berlalu lintas, oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia.

UU No 22 tahun 2009 pasal 7 ayat (2)


1) bidang prasarana jalan oleh Kementerian Pekerjaan Umum,
2) bidang sarana dan prasarana LLAJ oleh Kementerian Perhubungan,
3) bidang pengembangan industri LLAJ oleh Kementerian Perindustrian,
4) bidang pengembangan teknologi LLAJ oleh Kementerian Riset dan Teknologi,
5) bidang registrasi, identifikasi kendaraan bermotor dan pengemudi, penegakan
hukum, operasional MRLL (Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas) serta
pendidikan berlalu lintas pembinaannya dilakukan oleh POLRI

3. jawaban :
Berdasarkan pasal 16 Ayat (1) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG FORUM LALU LINTAS DAN ANGKUTAN
JALAN
A. Yang dimaksud dengan “akademisi” adalah orang-perorangan yang mempunyai
keahlian di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperoleh secara formal
melalui jenjang pendidikan yang terkait dengan bidang lalu lintas dan angkutan
jalan.
B. Yang dimaksud dengan “masyarakat” adalah kelompok yang menaruh minat
dan/atau melakukan kajian dibidang lalu lintas dan angkutan jalan.

4. Jawaban :
a. Berdasarkan Peraturan menteri perhubungan republik indonesia nomor pm 15
tahun 2019. Bab 1 pasal.1 Rencana Umum Jaringan Trayek adalah dokumen yang
memuat rencana jaringan Trayek dan kebutuhan kendaraan bermotor dalam satu
kesatuan jaringan.
b. menurut PP 32 Tahun 2011 Pasal 1 no 8 Manajemen kebutuhan lalu lintas adalah
kegiatan yang dilaksanakan dengan sasaran meningkatkan efisiensi dan efektivitas
penggunaan ruang lalu lintas dan mengendalikan pergerakan lalu lintas.
c. Peraturan mentri perhubungan ri nomor 111 tahun 2015 pada Pasal 1 Manajemen
kecepatan adalah tata cara mengelola kecepatan dalam rangka mewujudkan
keseimbangan antara keselamatan dan efisiensi kecepatan kendaraan.
d. Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 37 tahun 2017 bab 1 Pasal 1
Program Nasional Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang selanjutnya
disebut Program Nasional KLLAJ adalah instrumen kebijakan yang berisi satu
atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah/ lembaga untuk
mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan
masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah.
e. Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 32 tahun 2011 pada bab 1 Pasal 1
Tundaan lalu lintas adalah waktu tambahan yang diperlukan untuk melewati
persimpangan dibandingkan dengan situasi tanpa persimpangan.

5. jawaban :
Aturan Parkir; Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan wajib
mematuhi ketentuan berhenti dan Parkir. Parkir Kendaraan di jalan dilakukan secara
sejajar atau membentuk sudut menurut arah Lalu Lintas. ((UU) No. 22 Tahun 2009 pasal)
Setiap Pengemudi Kendaraan Bermotor wajib memasang segitiga pengaman, lampu
isyarat peringatan bahaya, atau isyarat lain pada saat berhenti atau Parkir dalam keadaan
darurat di Jalan.( UU No.22 tahun 2009 pasal 121) Yang dimaksud dengan "isyarat lain"
antara lain lampu darurat dan senter. Sementara, yang dimaksud dengan "keadaan
darurat" adalah Kendaraan dalam keadaan mogok, Kecelakaan Lalu Lintas, dan
mengganti ban.
6. Jawaban :
Fasilitas pendukung kegiatan lalu lintas dan angkutan jalanyang berada di jalan dan di
luar badan jalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 huruf h meliputi:
a. jalur khusus angkutan umum; (adalah bagian dari jalur jalan yang diperuntukan
khusus bagi angkutan umum.)
b. jalur/lajur sepeda motor; (jalur lalu lintas yang khusus dipergunakan untuk
pengendara sepeda motor, yang berfungsi untuk menurunkan angka kecelakaan
yang melibatkan sepeda motor.)
c. jalur/lajur kendaraan tidak bermotor;
d. parkir pada badan jalan;
e. fasilitas perpindahan moda dalam rangka integrasi pelayanan intra dan antar
moda; dan/atau
f. tempat istirahat.

7. Jawaban :
Dalam PM 132 TAHUN 2015 BAB II Teentang Penetapan Lokasi Terminal.
Pasal 4
Ayat (1) : dalam penetapan lokasi terminal penumpang harus memperhatikan
rencana kebutuhan simpul terminal.
Ayat (3) : lokasi terminal penumpang harus terletak pada simpul jaringan lalu lintas
dan angkutan jalan yang diperuntukan bagi pergantian antar moda dan/atau pada suatu
wilayah tertentu.
Pasal 6
Penetapan lokasi terminal penumpang sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 ditetapkan
dengan memperhatikan :
a. Tingkat aksesbilitas pengguna jasa angkutan;
b. Kesesuaian lahan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi, dan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota;
c. Kesesuaian lahan dengan rencana pengembangan dan /atau kinerja jaringan jalan
dan jaringan dalam trayek;
d. Kesesuaian dengan rencana pengembangan dan/atau pusat kegiatan.
e. Keserasian dan kesimangan dengan kegiatan lain;
f. Permintaan angkutan;
g. Kelayakan teknid, finandial, dan ekonomis;
h. Keamanan dan keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan; dan
i. Kelestarian fungsi lingkungan hidup.

8. Jawaban :
a. Berdasarkan Peraturan menteri perhubungan republik indonesia nomor pm 15 tahun
2019. Bab 1 pasal.1 no. 3 yaitu Angkutan Orang Dengan Kendaraan Bermotor Umum
Dalam Trayek adalah Angkutan yang dilayani dengan mobil penumpang umum dan
Mobil Bus umum dari suatu tempat ke tempat lain, mempunyai asal-tujuan, lintasan,
dan waktu yang tetap dan teratur serta dipungut bayaran.
b. Peraturan menteri perhubungan republik indonesia nomor pm 117 tahun 2018 tentang
penyelenggaraan angkutan orang tidak dalam trayek. Bab 1 pasal 1 no. 3 adalah
Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek adalah
Angkutan yang dilayani dengan Mobil Penumpang Umum atau Mobil Bus Umum
dalam wilayah perkotaan dan/atau kawasan tertentu atau dari suatu tempat ke tempat
lain, mempunyai asal dan tujuan tetapi tidak mempunyai lintasan dan waktu tetap.

9. Jawaban :
Menyinergikan berarti melakukan sinergisme atau kegiatan operasi gabungan
penyelenggara lalu lintas angkutan jalan, demi menganalisis permasalahan,
menjembatani, menemukan solusi, serta meningkatkan kualitas pelayanan, dan
menyelesaikan masalah lalu lintas angkutan jalan. Numun bukan sebagai aparat penegak
hukum.

Anda mungkin juga menyukai