July 2014
July 2014
PENDAHULUAN
1
PENYAJIAN
JENIS-JENIS INFORMASI OBAT
Sumber informasi menurut sifat dan sumbernya dibedakan menjadi 2 Dilihat yakni
informasi non-komersial dan informasi komersial,
Informasi non-komersiil
2
Farmakoterapi : Pharmacotherapy: A
Pathophysiologic Approach edited by
DePiro et al.
Internal medicine
Interaksi obat: Hansten and Horn’s Drug Interactions Analysis and Management
Kompendium obat
3
Kompendium obat merupakan sumber informasi yang memuat informasi tentang nama
dagang, nama generik, komposisi kimia, indikasi, kontraindikasi, perhatian, peringatan
dan interaksi, efek samping, cara pemberian dan dosis. Kompendium obat dapat
bervariasi baik dari skope dan isi. Kompendium dapat diterbitkan dalam skala nasional.
Contoh kompendium:
USA Physician’s Desk Reference in the USA yang disusun berdasarkaninformasi
produk yang telah disetujui oleh FDA.
The United States Pharmacopeia Dispensing Information (USP DI)
The British National Formulary (BNF) (http://www.bnf.org/) merupakan compendium
yang sangat objektif dan komprehensif dalam menyediakan sumber informasi dan
penpunyai penilaian yang komparatif dalam tiap obat. Selain itu BNF juga
menampilkan kriteria penilaian mengapa suatu obat dipilih untuk pengobatan
tertentu.
4
perpustakaan WHO ini dapat juga diperloleh pedoman klinis, sistematik review,
referensi-referensi penting, dan infromasi lain terkait dengan obat adan pengobatan.
Formularium adalah buku yang berisi daftar obat dan tambahan informasi untuk
setiap obat. Formularium bias diaplikasikan secara nasional atau regional (misal:
formularium rumah sakit). WHO juga telah mempublikasikan model formularium yang
dapat diadopsi untuk tingkat nasional atu regional. WHO Model Formulary 2004
merupakan model formularium yang telah dipublikasikan yang berisi daftar obat dan
informasi obat Model formularium WHO ini dapat diunduh di web
site:http://mednet3.who.int/EMLib/
Formularium nasional atau institutional biasanya dikembangkan oleh oleh komite
terapi dan berisi obat yang sesuai untuk institusi tersebut. Sehingga daftar daftar obat
yang ada diformularium antara institusi satu dengan yang lain dapat berbeda. Saat ini,
rumah sakit, asuransi kesehatan atau pusat pengobatan yang telah mengembangakan
formulariumnya sendiri. Bagi perusahaan asuransi kesehatan formularium dapat
digunakan sebagai daftar obat untuk reimbursed. Pedoman pengobatan adalah
pedoman yang disusun dalam rangka pengobatan suatu penyakit.
Buletin obat
Buletin obat juga merupakan salah satu sumber informasi yang up to-date . Buletin
biasanya bersifat periodik dan berisi promosi terhadap pemakaian obat dan pengobatan
secara rasional. Banyak bulletin pengobatan yang tidak disponsori oleh industri farmasi
yang menyediakan penilaian obat secara khusus dan memberikan rekomendasi untuk
terapi yang didasarkan pada beberapa aleternatif pengobatan. Umumnya disediakan
secara cuma-cuma oleh badan-badan yang berkecimpung di kegiatan tersebut, dan
sangat dihargai keberadaannya karena objektivitas informasi tersebut Informasinya
objektif, penilaian terhadap manfaat/keamanan obat tidak "biased" dan
rekomendasi-rekomendasinya praktis Contoh bulletin pengobatan yang tersedia :
Drug and Therapeutics Bulletin (UK)
Medical Letter (USA) (hanya untuk anggota)
Therapeutics Letter http://www.ti.ubc.ca/pages/letter.html (also available in
Spanish)
Australian Prescriber (Australia) http://www.australianprescriber.com,
Medscape http://www.medscape.com
5
Drug Information Newsletter (Singapore)
Lembaran Obat dan Pengobatan (Indonesia)
Jurnal Ilmiah
Jurnal ilmiah yang dapat mendukung farmasis dalam pelayanan kefarmasian banyak
tersedia. Pharmacotherapy, The Annals of Pharmacotherapy and Expert Opinion on
Pharmacotherapy menyediakan bukti ilmiah terkait farmakoterapi. Selain itu Jurnal
ilmiah yang sangat umum digunakan antara lain : the Lancet, the New England Journal
of Medicine dan the British Medical Journal menyediakan informasi pelayanan klinis
kepada pasien dan farmakoterapi. American Journal of Health-System Pharmacy
menyediakan informasi tentang sistem pelayanan kesehatan dan pelayanan pasien.
International Journal of Pharmacy Practice juga merupakan salah satu contoh jurnal
ilmiah yang focus terhadap pelayanan farmasis. Meskipun jurnal medis telah direview,
penggunaan artikel ilmiah dalam jurnal tetap harus dievaluasi. Evaluasi artikel imiah
merupakan pengetahuan yang penting dan perlu dipelajari secara khusus. Pada modul
berikutnya akan diberikan cara evaluasi artikel ilmiah khususnya uji klinik.
6
Banyak artikel yang dapat diambil dari indeks database Medline, terutama yang terkait
dengan medis dan ilmu-ilmu kesehatan termasuk farmasi.Medline adalah kompilasi
Perpustakaan Nasional United States yang terkait dengan obat. Di dalam medline
terdapat lebih dari 38000jurnal yang dipublikasi oleh lebih dari 70 negara. Akses wesite
medline di http://www.ncbi.nlm.nih.gov/PubMed/Articles . Artikel dapat ditelusuri
dengan mnggunakan kata kunci. Kata kunci yang terdapat dalam database Medline
dapat berupa judul (title), abstrak, nama penulis, institusi yang melakukan penelitian.
Site lain yang dapat diaksed secara online untuk mendapatkan indormasi terkait
obat dan pengobatan adalah http://www.medscape.com atau
http:www.//biomail.sourceforge.net/biomail/. Sagat penting untuk menjadmin bahwa
informasi yang diperoleh dari internet secara online dapat dipercaya. Hal-hal yang
harus diterminsai jika suatu artikel didapatkan secara online adalah:
Apa kualifikasi penulis untuk menulis subjek arikel yang dipublikasi?
Apakah penulis berhubungan dengan organisasi tertentu yang mempunyai
reputasi baik? (misal : anggota WHO)
Lihat intitusinya. Apakah universitas atau atau institusi yang khusus menangani
topic penelitian tersebut?
Apakah dipblikasikan oleh website yang reputasinya baik?
Sudahkah penulis menggunakan format, logika, struktur dan pengembangan
argument untuk topik yang dievaluasi?
Apakah artikel sesuai dengan krtieria yang dipersyaratkan? (misal: untuk uji
klinik ada kriteri peneliaan yang harus dilakukan). Akan dipelajari pada modul
yang lain.
Website berikut memuat informasi penting terkait dengan kriteria penilaian
sumber informasi dari internet: Grassian E. Thinking critically about world wide
web resources. UCLA College Library. Dapat diperoleh diwebsite:
http://www.library.ucla.edu/libraries/college/help/critical/index.htm
Informasi komersial
Informasi yang bersifat komersial jelas datang dari industri farmasi, dan tersebar sangat
luas di seluruh dunia. Bentuk informasi sangat beragam, mulai dalam bentuk tulisan,
verbal maupun dengan disket, CD-ROM atau pita video. Informasinya sangat jelas dan
mudah dicerna, namun juga dapat bias. Segi positif terlalu ditekankan, sedangkan segi
7
negatifnya seringkali dilupakan atau disinggung secara ringan. Hal ini dapat dimengerti,
karena tujuannya memang untuk meningkatkan penjualan. Kegiatan komersiil ini juga
melibatkan antara lain penyelenggaraan-penyelenggaraan simposia, seminar atau
penulisan artikel di majalah, dengan sponsor industri farmasi. Informasi ini tetap
bermanfaat untuk mengetahui sejauh mana perkembangan berlangsung, namun harus
hati-hati dalam menelaah kualitas informasinya. Kesulitan yang sering dihadapi adalah
dalam hal mencek kebenarannya, karena informasi ini sangat cepat berkembang dan
beredar, jauh lebih cepat dari majalah dan buku-buku acuan/standard. Bentuk-bentuk
informasi yang dapat ditemui meliputi:
Tidak dapat dipungkiri, bahwa iklan obat menyediakan informasi obat yang paling
cepat dapat mencapai praktisi medik. Sayangnya, sangat banyak iklan yang
mengabaikan komponen-komponen informasi seperti yang telah digariskan oleh
WHO (WHO, 1988), yang antara lain harus mencakup:
Secara lebih ringkas, pedoman WHO tersebut menggariskan bahwa harus ada 4
komponen utama informasi dalam setiap iklan, yaitu:
8
2. Informasi tentang indikasi dan bukti manfaat klinik.
3. Informasi tentang kekuatan sediaan sediaan, aturan pakai dan cara pemberian.
4. Informasi tentang keamanan, meliputi efek samping maupun peringatan,
pembatasan/kontraindikasi.
c) Bentuk-bentuk lain
9
Sangat banyak bentuk-bentuk informasi yang lain, yang seringkali sulit dibedakan
apakah dari industri farmasi atau bukan, misalnya simposium, seminar, handbook,
majalah kedokteran, atau buku terbitan resmi hasil penelitian uji klinik suatu obat.
Untuk menelaah jenis-jenis informasi seperti ini, diperlukan penguasaan berbagai
masalah, misalnya untuk menilai apakah data hasil pengujian manfaat suatu obat
terhadap indikasi tertentu dapat dipercaya, diperlukan pengetahuan tentang
metodologi baku yang seharusnya digunakan.
Buku-buku seperti IIMS, ISO dan sejenisnya juga cukup membantu praktisi medik
untuk mencari kandungan bahan aktif suatu sediaan, dan informasi-informasi lain
yang relevan, misalnya pilihan bentuk dan kekuatan sediaan, harga, dsb. Tetapi
jangan digunakan untuk mencari indikasi, efek samping dll, karena biasanya
informasi tentang hal ini sangat terbatas dan tidak netral.
10
Temui “rep” hanya dengan perjanjian. Tentukan tunjuan dari kunjungan
sebelumnya dan tetapkan wawancara untuk tujuan spesifik tersebut.
Kontrol wawancara. Jangan dengarkan presentasi penjualan rutin, tetapi
tanyakan hal spesifik terkait kemanfaaatan dan keamanan obat. Misal tentang
efek samping obat dan nilai kemanfaatan dari obat yang ditawarkan.
Minta publikasi yang independen dari produk yang ditawarkan dari jurnal yang
terakreditasi baik ( peer-reviewed journals).
Brosur promosi seringkali menggunakan materi yang tidak terpublikas,
menggunakan grafik yang tidak benar, dan quaotasi selektif yang bersifat
subyektif. Seorang farmasis harus dapat mengevaluasi brosur agar tidak
terpengaruh oleh klaim atau grafik yang tidak benar.
Abaikan “bukti” yang kurang dapat dipercaya seperti testimony seorang selebriti
atau institusi yang menggunakan produk tersebut.
Minta bukti ilmiah dengan menggunakan “STEP” analisis:
Safety (Keamanan)– bukti ilmiah kemungkinan efek samping akibat
penggunaan jangka panjang produk yang ditawarkan.
Tolerability (tolerabilitas)– adalah cara pengukuran yang terbaik dengan
membandingkan angka withdrawal dari produk dengan pembandingnya.
Efficacy (Kemanfaatan)– Dimensi yang paling relevan tentang bagaimana
kemanfaatan produk dibandingkan dengan obat lain.
Price (harga) – Biaya langsung atau tidak langsung apabila menggunakan
produk tersebut.
Minta salinan/fotokopi artikel uji klinik yang terpublikasi dari produk yang
ditawarkan untuk untuk mendukung argument dari industri farmasi.
Evaluasi uji klinik tersebut dengan tepat, perhatikan bagian tertentu yang terkait
dengan kekuatan ukuran sampel dan kualitas metode uji klinik dan penggunaan
parameter pengukuran (hal ini akan dibahas secara detail pada modul yang lain.
Jangan terima argumen yang bersifat teoritis tanpa ada bukti ilmiah secara
langsung yang dapat memberikan untuk keuntungan secara klinis. Abaikan
artikel negative atau brosur bersifat subjektif yang diberikan oleh “drug ref”.
lakukan pencarian literature secara independen.
Jangan terima berita baru yang dapat mempengaruhi argumenentasi ilmiah.
Banyak bukti ilmiah yang dapat memberikan informasi lebih objective. Obat baru
tidak selalu lebih dan lebih aman.
11
Coba untuk mencari informasi yang terdapat dalam kemasan atau dengan
berpartisifasi dalam riset uji klinik skala kecil yang dilakukan diinstitusi rumah
sakit.
Rekam dan catat isi dari interview dan pelajari kembali catatan tersebut bila
“drug rep” memeinta pertemuan lain dengan anda.
a) Obat pilihan dan alternatifnya untuk suatu penyakit beserta anjuran pengaturan
dosis, gunakan texbook/handbook diagnosis & penanganan penyakit, misalnya:
12
Current Medical Diagnosis & Treatment. Lange Medical Publication, Los
Altos, edisi terakhir.
Current Pediatric Diagnosis & Treatment. Appleton & Lange, Connecticut,
edisi terakhir, atau buku referensi (misalnya Buku Pedoman Pengobatan
yang dipakai setempat).
Selain itu juga dapat digunakan, misalnya: Clinical Pharmacokinetics: Drug Data
Handbook (terbitan ADIS Press, New Zealand) untuk mencari data kinetik obat pada
kondisi-kondisi pasien tertentu, untuk menghitung dosis individual, dan lain-lain.
Latihan
1. Suatu obat baru baru saja teregistarsi di Indonesia. Seorang pasien
menanyakan kepada anda sebagai seorang farmasis mengenai informasi obat
tersebut lebih detail. Buatlah daftar sumber informasi yang dapat menyediakan
informasi tentang obat tersebut. Manakah yang akan anda gunakan untuk
menjawab pertanyaan tersebut?
2. Gunakan database online, seperti PubMed, untuk mencari artikel tentang
pharmaceutical care.
3. Lakukan pencarian artikel pada uji klinik obat baru hipertensi.
13
***
14
DAFTAR PUSTAKA
Suryawati, S., Santoso, B., Danu, SS., Modul Kuliah Farmakologi Klinik dan
Farmakoterapi, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada.
World Health Organization 2006, Developing Pharmacy Practice, focus on patient care.
World Health Organization, Geneva.
***
15
TES FORMATIF
PENELAAHAN INFORMASI OBAT SECARA KRITIS
Cobalah untuk memilih, buku apa yang akan anda ambil bila anda menjumpai
keadaan-keadaan sebagai berikut:
16
4. Seorang pasien menunjukkan suatu obat A. Konsultasi ke apoteker
yang masih lengkap dalam kemasannya, B. Konsultasi ke Fakultas
untuk minta penjelasan. Anda sebagai Kedokteran/Rumah Sakit
dokternya belum pernah melihat obat itu Pendidikan atau lembaga
sebelumnya. Dari mana anda dapat pelayanan konsultasi obat
segera memperoleh informasi secara C. Keterangan produk dalam
lengkap dan dapat dipercaya mengenai kemasan obat
kandungan senyawa aktif, efek D. Melihat buku seperti IIMS, ISO,
farmakologik/mekanisme kerja obat, DOI
farmakokinetik, indikasi, kontra-indikasi, E. Textbook of Clinical
dosis, cara pemberian, efek samping Pharmacology
dsb. dari obat tersebut
***`
17