NIM : 1502617003
a. Konsep Resiko
1. Pendahuluan
Dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan hidup, manusia akan selalu
berhubungan satu sama lain, termasuk dengan alam. Pada zaman sekarang ini
interaksi antar manusia dan manusia dengan alam sekitar (lingkungan) sudah
semakin kompleksnya dimana semua hubungan tersebut kita namakan peristiwa.
2. Definisi resiko
Resiko adalah keraguan atau ketidakpastian hasil dalam suatu situasi yang
telah ditetapkan semua
3. Bentuk resiko
3. Monitor
Melakukan pengukuran tidak cukup; anda juga perlu memeriksa apakah hal
tersebut bekerja, dan memonitor bisnis anda secara reguler untuk
mengidentifikasi dan menangani risiko baru.
Titik awalnya adalah perencanaan yang telah anda tetapkan. Anda sekarang
telah memiliki sebuah daftar seluruh risiko dalam bisnis anda, penilaian terhadap
kecendrungan dan dampaknya, sebuah evaluasi terhadap kendali terkini, dan
rencana tindakan untuk menanganinya. Berikut adalah contoh bagaimana
tampaknya ketika anda meletakkan semuanya bersama - sama (klik pada
tombol Risk management plan and register pada bagian akhir halaman).
Bahayanya dengan dokumen seperti ini adalah anda menghabiskan banyak
waktu untuk menyiapkan pada awalnya, namun tidak pernah kembali dan
mengupdatenya di lain waktu. Sebuah perencanaan manajemen risiko yang baik
haruslah sebuah dokumen yang hidup, yang secara konstan menjadi acuan dan
diupdate untuk mencerminkan situasi terbaru, risiko baru, dan efektifitas tindakan
anda.
a. Bidang perdagangan
Munculnya competition risk: mengalirnya barang impor mengancam industry
local dan dapat meningkatkan defesit neraca perdagangan.
b. Bidang investasi
Munculnya exploitation risk: besarnya potensi FDI juga memunculkan risiko
eksploitasi yang berlebihan terutama karena kondisi Indonesia kurangnya regulasi
dan melimpahnya SDA
c. Bidang ketenagakerjaan
Munculnya employment risk: disebabkan oleh rendahnya Pendidikan dan
produktivitas tenaga kerja Indonesia dibandingkan dengan tenaga kerja yang
berasal dari Malaysia, singapura, dan Thailand.
3. Gambar dan jelaskan skema proses manajemen resiko !
b. Risk Assessment
Selanjutnya setelah risiko telah diidentifikasi pada perusahaan atau organisasi
tersebut, kemudian akan dinilai potensi keparahan kerugian dan kemungkinan
terjadinya kedepannya. Dalam hal ini, diperlukan kemampuan individu disetiap
bidangnya untuk memberikan penilaian terhadap pelbagai risiko yang telah
diidentifikasi. Tujuannya adalah agar setiap risiko berada pada prioritas yang
tepat dan teratur.
c. Risk Response
Pada langkah ini dilakukan untuk memilih dan menerapkan langkah – langkah
pengelolaan risiko. Kesulitan bagi manajer risiko adalah ketika pada saat
menentukan portofolio yang tepat untuk membentuk sebuah strategi yang
terintegrasi sehingga risiko dapat dihadapi dengan baik. Tanggapan risiko pada
dasarnya terbagi dalam kategori seperti berikut:
Risk Avoidance, Mengambil tindakan untuk menghentikan kegiatan yang
dapat menyebabkan risiko terjadi
Risk Reduction, Mengambil tindakan untuk mengurangi kemungkinan atau
dampak atau keduanya, biasanya melalui pengendalian di bagian internal
atau dalam sebuah perusahaan/ organisasi
Risk Sharing or Transfer, Mengambil tindakan untuk mentransfer beberapa
risiko melalui asuransi, outsourcing atau hedging.
Risk Acceptence, Memilih untuk tidak mengambil tindakan apapun untuk
menganggulangi risiko, melainkan menerima risiko tersebut terjadi.
e. Implementation
Melaksanakan seluruh metode yang telah dibuat dan direncanakan untuk
mengurangpengaruh dari setiap risiko yang ada.