sariyani27@ymail.com
ABSTRAK
Kesehatan reproduksi merupakan masalah yang perlu mendapatkan perhatian khusus terutama di kalangan
remaja. Setiap remaja hendaknya memiliki kesehatan reproduksi yang prima, sehingga dapat menghasilkan
generasi yang sehat dan berkualitas. Masa remaja merupakan masa terjadinya perkembangan pesat dalam
perjalanan hidup manusia. Problematika remaja dapat terjadi sehubungan dengan perbedaan kebutuhan dan
aktualisasi diri terhadap lingkungan tempat hidupnya. Dalam rangka menumbuhkembangkan perilaku hidup
sehat remaja, maka perlu kepedulian dalam bentuk pelayanan dan penyediaan informasi serta kesepahaman
bersama akan pentingnya kesehatan reproduksi remaja. Dalam situasi Pandemi Covid-19, maka edukasi
dilakukan secara daring. Meningkatkan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi. Pengetahuan
remaja meningkat untuk membentuk remaja yang sehat dan bertanggungjawab atas kesehatan reproduksinya
secara mandiri. Melakukan pre dan post test guna mengetahui perubahan pengetahuan remaja setelah
dilakukan edukasi. Peserta edukasi adalah remaja siswa SMA di Kabupaten Tabanan yang berjumlah 205
orang. Persentase remaja yang tahu tentang kesehatan reproduksi sebelum dilakukan edukasi sebesar 91% dan
setelah edukasi sebesar 98%. Terdapat perubahan persentase pengetahuan remaja sebelum dan setelah
diberikan edukasi. Metode edukasi efektif untuk meningkatkan pengetahuan remaja tentang kesehatan
reproduksi. Perlu ditingkatkan kegiatan-kegiatan edukasi kesehatan reproduksi remaja untuk membentuk
remaja yang disiplin dan bertanggungjawab terhadap kesehatan reproduksinya secara mandiri.
ABSTRACT
Reproductive health is a problem that needs special attention, especially among adolescents. Every teenager
should have excellent reproductive health, so that they can produce a healthy and quality generation.
Adolescence is a period of rapid development in the journey of human life. Adolescent problems can occur in
connection with different needs and self-actualization of the environment in which they live. In order to foster
healthy adolescent living behavior, it is necessary to care in the form of services and provision of information as
well as mutual understanding of the importance of adolescent reproductive health. In the Covid-19 Pandemic
situation, education is carried out online. Increasing adolescent knowledge about reproductive health. The
knowledge of adolescents increases to form healthy adolescents who are responsible for their reproductive
health independently. Conducting pre and post tests to determine changes in adolescent knowledge after
education. The educational participants were 205 high school students in Tabanan Regency. The percentage of
adolescents who knew about reproductive health before education was 91% and after education was 98%.
There is a change in the percentage of adolescent knowledge before and after being given education.
Educational methods are effective in increasing adolescent knowledge about reproductive health. It is necessary
to increase adolescent reproductive health education activities to form adolescents who are disciplined and
responsible for their reproductive health independently.
90
Indonesian Journal of Community Empowerment (IJCE) ISSN 2657-1161 (cetak)
Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ngudi Waluyo ISSN 2657-117X (online)
91
ISSN 2657-1161 (cetak) Indonesian Journal of Community Empowerment (IJCE)
Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ngudi Waluyo
ISSN 2657-117X (online)
informasi dan konseling kesehatan metode daring tidak akan mengurangi makna
reproduksi remaja (PIK-KRR).PIK-KRR dari kegiatan ini dan tetap bisa memberikan
adalah suatu wadah kegiatan program KRR edukasi yang optimal bagi seluruh remaja di
(Kesehatan reproduksi remaja) yang di Kabupaten Tabanan.
kelola dari, oleh dan untuk remaja guna Luaran yang diharapkan dari kegiatan
memberikan pelayanan informasi dan ini antara lain: (1) Peningkatan pengetahuan
konseling tentang kesehatan reproduksi remaja tentang kesehatan reproduksi,
remaja atau yang sering di sebut dengan khusunya yang terkait dengan perkembangan
TRIAD KRR (seksualitas, HIVdan AIDS, organ reproduksinya. (2) Remaja yang sehat
NAPZA).3 dan bertanggungjawab atas kesehatan
Survei yang dilakukan oleh WHO, reproduksinya secara mandiri.
menunjukkan bahwa adanya informasi yang
baik dan benar, dapat menurunkan 2. PERMASALAHAN
permasalahan remaja. Salah satunya Dalam rangka menumbuh
mengenai kesehatan reproduksi pada remaja. kembangkan perilaku hidup sehat bagi
Berdasarkan hasil survei SDKI KRR tahun remaja, maka perlu kepedulian dalam bentuk
2012, disebutkan bahwa pengetahuan remaja pelayanan dan penyediaan informasi yang
tentang kesehatan reproduksi masih relatif benar serta kesepahaman bersama akan
rendah. Remaja perempuan yang tidak tahu pentingnya kesehatan reproduksi remaja
tentang perubahan fisiknya saat pubertas sehingga dapat membantu mereka dalam
sebanyak 4,7%, sedangkan pada remaja laki- menentukan pilihan masa depannya. Remaja
laki masih pada angka yang lebih tinggi yaitu putra dan putri hendaknya perlu mengetahui
sebanyak 11,1%.1 tentang kematangan organ reproduksinya,
Dalam rangka sehingga mampu merawat maupun
menumbuhkembangkan perilaku hidup sehat mencegah perilaku penyimpangan seksual
bagi remaja, maka perlu kepedulian dalam yang belakangan ini semakin meningkat.
bentuk pelayanan dan penyediaan informasi
yang benar serta kesepahaman bersama akan 3. METODE PELAKSANAAN
pentingnya kesehatan reproduksi remaja a. Sasaran Kegiatan
sehingga dapat membantu mereka dalam Sasaran dalam kegiatan edukasi
menentukan pilihan masa depannya.5 Oleh kesehatan reproduksi remaja tahun
karena itu, edukasi kesehatan reproduksi 2020 ini adalah siswa SMA di
remaja ini dilakukan dengan harapan agar Kabupaten Tabanan yang
mampu meningkatkan pengetahuan remaja memerlukan informasi terkait
tentang kesehatan reproduksi. Selain itu kesehatan reproduksi dan
diharapkan pula remaja mampu secara kematangan organ-organ reproduksi,
mandiri dan bertanggungjawab untuk sehingga mampu bertanggungjawab
meningkatkan kesehatan reproduksinya. terhadap kesehatan reproduksinya
Berkaitan dengan kondisi pandemi Covid-19, secara mandiri.
dimana kita harus menjalankan protokol b. Metode Pelaksanaan
kesehatan dan physical distancing, maka Untuk mengetahui efektifitas
kegiatan edukasi tetap kami laksanakan kegiatan edukasi ini dalam
dengan metode daring melalui aplikasi meningkatkan pengetahuan dan
google meet. Walau demikian, kami berharap kemandirian remaja untuk menjaga
92
Indonesian Journal of Community Empowerment (IJCE) ISSN 2657-1161 (cetak)
Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ngudi Waluyo ISSN 2657-117X (online)
93
ISSN 2657-1161 (cetak) Indonesian Journal of Community Empowerment (IJCE)
Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ngudi Waluyo
ISSN 2657-117X (online)
kegiatan ini adalah sebanyak 205 orang Tabel 3. Evaluasi Sasaran kegiatan
remaja yang berasal dari Kabupaten No Jumlah Target Ketercapaian
Sasaran
Tabanan. Hasil dari pengabdian ini dapat
1 205 225 91%
dijabarkan sebagai berikut:
a. Hasil Evaluasi Ketercapaian Tahap Tabel 3 di atas menunjukkan
Persiapan evaluasi ketercapaian sasaran kegiatan
Tabel 2 berikut ini akan menjelaskan edukasi kesehatan remaja di Kabupaten
ketercapian pelaksanaan tahap persiapan Tabanan. Dari tabel tersebut dapat
kegiatan edukasi kesehatan reproduksi diketahui bahwa sasaran kegiatan dapat
remaja di masa Pandemi Covid-19 di tercapai sebesar 91%. Sasaran kegiatan
Kabupaten Tabanan. tidak dapat mencapai 100%
Tabel 2. Ketercapaian Tahap Persiapan kemungkinan disebabkan karena
Ketercapaian
kendala-kendala yang terjadi saat
Belum
No Jenis Kegiatan pelaksanaan kegiatan seperti: koneksi
Terlaksana Terlaksa
na internet yang tidak bagus pada peserta,
1 Survei sasaran 100% -
pelaksanaan
atau peserta mengalami kesibukan pada
kegiatan edukasi saat yang bersamaan dengan
2 Pengurusan izin 100% - pelaksanaan kegiatan.
dan administrasi
3 Penyusunan materi 100% - c. Distribusi Frekwensi Karakteristik
edukasi Peserta
4 Persiapan seluruh 100% - Tabel 4 di bawah ini akan
alat dan media
yang digunakan, menjabarkan mengenai distribusi dan
termasuk koneksi frekwensi karakteristik peserta edukasi
internet agar tetap
kesehatan reproduksi remaja di masa
stabil
5 Gladi pelaksanaan 100% - Pandemi Covid-19 di Kabupaten
kegiatan edukasi Tabanan.
secara daring
Tabel 4. Distribusi Frekwensi
Karakteristik Peserta
Tabel 2 di atas menunjukkan hasil
No Karakteristik Peserta n %
evaluasi ketercapaian tahap persiapan 1 Umur
kegiatan edukasi kesehatan reproduksi 15 tahun 80 39
16 tahun 92 45
remaja secara daring. Dari tabel tersebut 17 tahun 33 16
dapat diketahui bahwa seluruh kegiatan Total 205 100
dalam tahap persiapan dapat tercapai 2 Jenis Kelamin
Perempuan 185 90
dan dilaksanakan seluruhnya (100%). Laki-laki 20 10
b. Hasil Evaluasi Sasaran kegiatan Total 205 100
Tabel 3 berikut ini akan menjelaskan 3 Pre-test
Tahu 160 78
ketercapaian jumlah sasaran kegiatan Tidak tahu 45 22
edukasi kesehatan reproduksi remaja di Total 205 100
masa Pandemi Covid-19 di Kabupaten 4 Post-test
Tahu 201 98
Tabanan. Tidak tahu 4 2
Total 205 100
94
Indonesian Journal of Community Empowerment (IJCE) ISSN 2657-1161 (cetak)
Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ngudi Waluyo ISSN 2657-117X (online)
Dari Tabel 4 di atas dapat diketahui hasil post test, yang menunjukkan
bahwa sebagian besar responden bahwa sebanyak 201 peserta (98%) tahu
berumur 16 tahun, yaitu sebanyak 92 tentang kesehatan reproduksi dan
orang (45%). Dilihat dari jenis kelamin, kematangan organ-organ reproduksi
sebagian besar peserta berjenis kelamin pada remaja, sedangkan 4 orang lainnya
perempuan, yaitu sebanyak 185 orang (2%) tidak tahu.
(90%). Hasil pre-test menunjukkan 78% Untuk meningkatkan pengetahuan
peserta tahu tentang kesehatan peserta diperlukan pendidikan kesehatan
reproduksi dan kematangan oragan- / edukasi, seperti edukasi tentang
organ reproduksi pada remaja. Setelah kesehatan reproduksi dan kematangan
dilakukan edukasi, terdapat peningkatan organ-organ reproduksi remaja yang
pengetahuan peserta, dimana sejumlah diberikan visual maupun audio visual,
98% peserta tahu mengenai kesehatan sehingga pengetahuan akan mudah
repdroduksi. diingat. Hal ini sesuai dengan
Untuk mengetahui sejauh mana pernyataan ahli yang menjelaskan bahwa
pengetahuan peserta terkait dengan pengetahuan merupakan hasil dari tahu
kesehatan reproduksi dan kematangan dan ini terjadi setelah orang melakukan
organ-organ reproduksi pada remaja, penginderaan melalui panca indra
maka telah dilakukan pre-test. manusia yakni indra penglihatan,
Kemudian dilakukan edukasi terkait pendengaran, penciuman, rasa dan raba.
kesehatan reproduksi dan kematangan Sebagian pengetahuan manusia
organ-organ reproduksi pada remaja, diperoleh melalui mata dan telinga.
dengan dua orang penyaji. Setelah Pengetahuan kognitif merupakan
edukasi dilakukan, kemudian domain yang sangat penting dalam
pengetahuan peserta diukur kembali bentuk tindakan sesorang (overt
melalui post-test terkait materi edukasi behavior). Perilakunya didasari oleh
yang telah diberikan. Hal ini dilakukan pengetahuan.7
untuk mengukur sejauh mana perubahan Hasil pengukuran pengetahuan
pengetahuan peserta sebelum dan setelah kesehatan reproduksi dan kematangan
diberikan edukasi. Selain itu, juga untuk organ-organ reproduksi pada remaja di
mengetahui efektifitas dari metode Kabupaten Tabanan menunjukkan
edukasi ini terhadap perubahan perubahan yang signifikan. Jika
pengetahuan remaja terkait dengan dibandingkan persentase pengetahuan
kesehatan reproduksi dan kematangan peserta sebelum dan setelah dilakukan
organ-organ reproduksi pada remaja.6 edukasi, dapat dilihat perubahan yang
Dari tabel 4 di atas dapat diketahui signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa
hasil pre test bahwa sebanyak 160 pengetahuan peserta setelah dilakukan
peserta (78%) tahu tentang kesehatan edukasi lebih tinggi dibandingkan
reproduksi dan kematangan organ-organ sebelum dilakukan edukasi.
reproduksi pada remaja, sedangkan 45 Pengetahuan yang kurang tentang
peserta (22%) peserta lainnya tidak tahu. kesehatan reproduksi dan kematangan
Setelah dilakukan edukasi, terlihat organ-organ reproduksi pada remaja
perbedaan persentase pengetahuan sering berpengaruh terhadap masalah
peserta. Hal ini dapat dilihat melalui kesehatan reproduksi yang dihadapi
95
ISSN 2657-1161 (cetak) Indonesian Journal of Community Empowerment (IJCE)
Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ngudi Waluyo
ISSN 2657-117X (online)
96
Indonesian Journal of Community Empowerment (IJCE) ISSN 2657-1161 (cetak)
Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ngudi Waluyo ISSN 2657-117X (online)
97