Pasien datang ke IGD diantar oleh istrinya dengan keluhan mata kanan mendadak kabur dan
tidak bisa melihat sejak 1 jam yang lalu. Pasien juga mengeluhkan kemeng pada mata
kanannya serta merah yang terjadi secara mendadak. Pasien sempat memberi obat tetes insto
dirumah tapi karena khawatir akhirnya pasien dibawa ke IGD. Pasien juga mengeluh mual dan
kepalanya mendadak pusing berdenyut, muntah disangkal.
2. Riwayat Pengobatan : Sempat diberi obat tetes insto dirumah. Pasien dalam pengobatan
hipertensi.
3. Riwayat Kesehatan :
Pasien mengakui tidak pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya. Hipertensi (+), DM
(-)
5. Riwayat keluarga:
7. Lain-lain : -
DAFTAR PUSTAKA
1. Ilyas S, Yulianti SR. Ilmu Penyakit Mata. Edisi 4. Jakarta: Badan Penerbit FKUI; 2012
2. Dorland. Dorland’s Medical Dictionary. United States: Elsevier Health Sciences; 2011
3. Kingman S. Glaucoma is second leading cause of blindness globally. Bull World Health
Organization; 2010.
4. Riordan P, Whitcher JP. Vaughan & Asbury’s General Ophthalmology. 16th edition. San
Fransisco: McGraw- Hill; 2004
Hasil Pembelajaran
SUBYEKTIF :
Pasien datang ke IGD diantar oleh istrinya dengan keluhan mata kanan mendadak kabur dan
tidak bisa melihat sejak 1 jam yang lalu. Pasien juga mengeluhkan kemeng pada mata
kanannya serta merah yang terjadi secara mendadak. Pasien sempat memberi obat tetes insto
dirumah tapi karena khawatir akhirnya pasien dibawa ke IGD. Pasien juga mengeluh mual dan
kepalanya mendadak pusing berdenyut, muntah disangkal.
Obyektif
Status Generalis
Kepala : mesosefal
Mata : conjungtiva palpebra pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor (-/-)
raccon eye (-/-)
Hidung : nafas cuping (-), sekret (-), septum deviasi (-), rhinorrea(-)
Telinga : discharge (-/-), ottorhea(-),
Mulut : bibir sianosis (-), parrese
Tenggorokan : T1-T1, faring hiperemis (-).
Leher : simetris, trakhea ditengah, pembesaran limfonodi (-)
Thorax
Pulmo I : simetris statis dan dinamis
Pa : stem fremitus kanan = kiri
Pe : sonor seluruh lapangan paru
Au : Suara dasar vesikuler, ronki -/-, wheezing -/-
Cor I : ictus cordis tak tampak
Pa : ictus cordis teraba pada SIC V 2 cm medial Linea
Midclavikularis Sinistra
Pe : konfigurasi jantung dalam batas normal
Au : Suara jantung I-II murni, bising (-), gallop (-).
Abdomen I : datar
Au : bising usus (+) normal
Pe : timpani, pekak sisi (+) normal, pekak alih (-)
Pa : supel, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-), defans
muskuler (-)
Pemeriksaan OD OS
HasilLaboratorium
Visus : 5/60 2/60
Hemoglobin
Palpebra : 12.6 g/dlNormal
(N) Normal
Leukosit
Konjungtiva : 11.800/ul (N) (+) CVI +
Hiperemia Hiperemia (-)
Hematokrit : 36,7 % PCVI(N)
Trombosit
Kornea : 300.000/ul
Jernih(N) Jernih
Edema (-) Edema (-)
BMD
ASESSMESSMENT Arcus senilis (-) Arcus senilis (-)
Glaukoma akut OD + Katarak immatur
Jernih OD Jernih
Iris Kedalaman normal Kedalaman normal
PLAN
Pupil Radier Radier
Terapi yang diberikan di IGD (konsul dr spesialis mata) :
Lensa
Infus mannitol 250cc/ ½Ukuran 3 mm
jam. Maintenance Ukuran
infus Nacl 0.9% 14 tpm 3 mm
Inj antrain 3x1 Bentuk bulat Bentuk bulat
Glaukon 3x1 tab
Refleks cahaya (+) Refleks cahaya (+)
KSR 1x1 tab
Leukokoria (+)
Timolol 0.5% 2x1 tetes (OD) Leukokoria (+)
Triacitrol 6x1 tetes (OD)Jernih Jernih
Cendocarpin
TIO 2% 3x1 tetes
25.8 17.3
Follow up besoknya saat di poli (3/9/2017) :
Terapi:
Azopt 3x1 OD
Glaukon dan KSR (stop)
Timolol 0.5% 2x1 tetes (OD)
Triacitrol 6x1 tetes (OD)
Cendocarpin 2% 3x1 tetes
KRS, kontrol lagi tgl (11/9/2017)
Pendidikan :
Memberikan informasi tentang penyakit pasien kepada pasien dan keluarga,
termasuk tentang pentingnya untuk dilakukan pemberian obat untuk menurunkan
tekanan bola mata segera mengingat, perjalanan penyakitnya yang cepat serta
dapat mengancam pengelihatan. Memberikan edukasi tentang pentingnya untuk
menjaga pola makan dan kontrol untuk hipertensi, karena merupakan faktor
resiko timbulnya glaukoma.
Konsultasi :
Konsul dokter spesialis mata