Anda di halaman 1dari 5

No. ID dan Nama Peserta : dr.

Affan Nadzar Basmalah


No. ID dan Nama Wahana : RSUD R.A. Basoeni Kab. Mojokerto
Topik : Kegawatdaruratan Optalmologi
Tanggal Kasus : 2 September 2017
Nama Pasien : Tn. S No. RM : 100224
Tanggal Presentasi : - Pendamping :Eko Y., dr. / Rizka L., dr.
Tempat presentasi : -
Obyektif Presentasi :
Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan pustaka
Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa
Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil
Deskripsi
Wanita 65 tahun datang ke IGD dengan pandangan kabur mendadak sejak 1 jam lalu
Tujuan
Menegakkan diagnosis glaukoma akut dan tatalaksana awalnya, mengingat kasus ini termasuk
gawat darurat opthalmology
Bahan bahasan Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit
Cara membahas Diskusi Presentasi & E-mail Pos
diskusi

Data Pasien Nama : Tn. S / 65 th No. Registrasi : 100224


Data Utama untuk bahan diskusi
1. Diagnosis / Gambaran Klinis :

Pasien datang ke IGD diantar oleh istrinya dengan keluhan mata kanan mendadak kabur dan
tidak bisa melihat sejak 1 jam yang lalu. Pasien juga mengeluhkan kemeng pada mata
kanannya serta merah yang terjadi secara mendadak. Pasien sempat memberi obat tetes insto
dirumah tapi karena khawatir akhirnya pasien dibawa ke IGD. Pasien juga mengeluh mual dan
kepalanya mendadak pusing berdenyut, muntah disangkal.

2. Riwayat Pengobatan : Sempat diberi obat tetes insto dirumah. Pasien dalam pengobatan
hipertensi.

3. Riwayat Kesehatan :

Pasien mengakui tidak pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya. Hipertensi (+), DM
(-)

5. Riwayat keluarga:

Tidak ada keluarga yang mempunyai keluhan serupa.

6. Riwayat Pekerjaan: Wiraswasta

7. Lain-lain : -
DAFTAR PUSTAKA
1. Ilyas S, Yulianti SR. Ilmu Penyakit Mata. Edisi 4. Jakarta: Badan Penerbit FKUI; 2012
2. Dorland. Dorland’s Medical Dictionary. United States: Elsevier Health Sciences; 2011
3. Kingman S. Glaucoma is second leading cause of blindness globally. Bull World Health
Organization; 2010.
4. Riordan P, Whitcher JP. Vaughan & Asbury’s General Ophthalmology. 16th edition. San
Fransisco: McGraw- Hill; 2004

Hasil Pembelajaran

1.Diagnosis pasien dengan glaukoma akut


2.Tatalaksana dengan glaukoma akut
3. Komplikasi dan kegawatan penyakit glaukoma akut

SUBYEKTIF :
Pasien datang ke IGD diantar oleh istrinya dengan keluhan mata kanan mendadak kabur dan
tidak bisa melihat sejak 1 jam yang lalu. Pasien juga mengeluhkan kemeng pada mata
kanannya serta merah yang terjadi secara mendadak. Pasien sempat memberi obat tetes insto
dirumah tapi karena khawatir akhirnya pasien dibawa ke IGD. Pasien juga mengeluh mual dan
kepalanya mendadak pusing berdenyut, muntah disangkal.

Pasien mengakui tidak pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya.


Riwayat hipertensi (+), DM (-)

Obyektif

Status Generalis

Keadaan umum : baik, kooperatif


Kesadaran : composmentis
Tanda Vital : Nadi : 88 x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 36,7 º C
TD : 140/100 mmHg

Kepala : mesosefal
Mata : conjungtiva palpebra pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor (-/-)
raccon eye (-/-)
Hidung : nafas cuping (-), sekret (-), septum deviasi (-), rhinorrea(-)
Telinga : discharge (-/-), ottorhea(-),
Mulut : bibir sianosis (-), parrese
Tenggorokan : T1-T1, faring hiperemis (-).
Leher : simetris, trakhea ditengah, pembesaran limfonodi (-)

Thorax
Pulmo I : simetris statis dan dinamis
Pa : stem fremitus kanan = kiri
Pe : sonor seluruh lapangan paru
Au : Suara dasar vesikuler, ronki -/-, wheezing -/-
Cor I : ictus cordis tak tampak
Pa : ictus cordis teraba pada SIC V 2 cm medial Linea
Midclavikularis Sinistra
Pe : konfigurasi jantung dalam batas normal
Au : Suara jantung I-II murni, bising (-), gallop (-).

Abdomen I : datar
Au : bising usus (+) normal
Pe : timpani, pekak sisi (+) normal, pekak alih (-)
Pa : supel, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-), defans
muskuler (-)

Ekstremitas Superior Inferior


Akral dingin -/- -/-
Sianosis -/- -/-
Edema -/- -/-
Sensibilitas +/+ +/+
Motorik:
Gerak +/+ +/+
Kekuatan 5/5 5/5
Status Opthalmologi (saat kontrol poli besoknya) :

Pemeriksaan OD OS
HasilLaboratorium
Visus : 5/60 2/60
Hemoglobin
Palpebra : 12.6 g/dlNormal
(N) Normal
Leukosit
Konjungtiva : 11.800/ul (N) (+) CVI +
Hiperemia Hiperemia (-)
Hematokrit : 36,7 % PCVI(N)
Trombosit
Kornea : 300.000/ul
Jernih(N) Jernih
Edema (-) Edema (-)
BMD
ASESSMESSMENT Arcus senilis (-) Arcus senilis (-)
Glaukoma akut OD + Katarak immatur
Jernih OD Jernih
Iris Kedalaman normal Kedalaman normal
PLAN
Pupil Radier Radier
Terapi yang diberikan di IGD (konsul dr spesialis mata) :
Lensa
 Infus mannitol 250cc/ ½Ukuran 3 mm
jam. Maintenance Ukuran
infus Nacl 0.9% 14 tpm 3 mm
 Inj antrain 3x1 Bentuk bulat Bentuk bulat
 Glaukon 3x1 tab
Refleks cahaya (+) Refleks cahaya (+)
 KSR 1x1 tab
Leukokoria (+)
 Timolol 0.5% 2x1 tetes (OD) Leukokoria (+)
 Triacitrol 6x1 tetes (OD)Jernih Jernih
 Cendocarpin
TIO 2% 3x1 tetes
25.8 17.3
Follow up besoknya saat di poli (3/9/2017) :
Terapi:
 Azopt 3x1 OD
 Glaukon dan KSR (stop)
 Timolol 0.5% 2x1 tetes (OD)
 Triacitrol 6x1 tetes (OD)
 Cendocarpin 2% 3x1 tetes
 KRS, kontrol lagi tgl (11/9/2017)

Pendidikan :
Memberikan informasi tentang penyakit pasien kepada pasien dan keluarga,
termasuk tentang pentingnya untuk dilakukan pemberian obat untuk menurunkan
tekanan bola mata segera mengingat, perjalanan penyakitnya yang cepat serta
dapat mengancam pengelihatan. Memberikan edukasi tentang pentingnya untuk
menjaga pola makan dan kontrol untuk hipertensi, karena merupakan faktor
resiko timbulnya glaukoma.

Konsultasi :
Konsul dokter spesialis mata

Rujukan : Pasien MRS dan tidak perlu rujukan


Kontrol : Poli mata

Anda mungkin juga menyukai