Anda di halaman 1dari 3

Nama : Edy Setyawan, S.

Pd
Nomor Peserta : GPK 20
Asal Sekolah : SMK Negeri 7 Semarang

Di SMK Negeri 7 Semarang tidak ada anak yang memiliki hambatan pendengaran atau
tuna rungu. Oleh karena itu saya contohkan dari SMK Jawa Tengah sebagai contoh.

1. Siswa yang ada mengalami cacat pendengaran. Sebelum mengajar tentu saja saya harus
mengenali anak yang berkebutuhan khusus tersebut. Dengan melihat hasil identifikasi dan
assesmen serta profil belajar anak akan diketahui apa yang menjadi kelemahan dan potensi
yang dapat dikembangkan. Saya sudah melakukan indentifikasi dan diperoleh kesimpulan
bahwa anak tersebut memiliki kehilangan pendengaran antara 56-70 desibel berarti
termasuk hambatan berat. Anak ini masih bisa mendengar suara mobil dan petir, namun
ketika ada orang berbicara harus berada dekat untuk mendengarnya. Namun begitu ia
masih bisa membaca gerak bibir. Potensi yang dimiliki anak ini adalah berbakat dalam
bidang ilmu komputer. Potensi lainnya adalah komunikasi dan bersosialisasinya sudah
bagus, meskipun kadang kala agak emosional kalau melihat orang yang diajak
berkomunikasi menampakkan ekspresi marah. Dari data inilah sebagai acuan untuk
melakukan perencanaan pembelajaran, meliputi pembuatan silabus dan rencana
pembelajaran. Diawali dari identifikasi kompetensi dasar. Kompetensi dasar mana yang
berkaitan atau membutuhkan komunikasi mendengarkan dan berbicara maka diganti
dengan komunikasi lain. Pada mata pelajaran di otomotif misalnya memasang rangkaian
audio, maka kompetensi tersebut diganti dengan memasang rangkaian audio saja. Strategi
atau metode pembelajaran yang digunakan juga perlu disesuaikan dengan kondisi anak
tersebut. Di masa pandemi COVID 19 ini pembelajaran masih berjalan secara online, maka
dalam pelaksanaannya khusus anak berkebutuhan khusus ini dipanggil ke sekolah dengan
menerapkan protokol kesehatan untuk melaksanakan praktek di workshop otomotif dengan
pendampingan oleh guru. Berdasarkan pengalaman, anak seperti ini ternyata tidak bisa
mengikuti pembelajaran jarak jauh. Evaluasi pembelajaran yang dilakukan dibuat lebih
simple yaitu melihat hasil karya yang dibuat.
2. Tujuan utama mengajar adalah mengoptimalkan potensi yang dimiliki siswa.
Mengajar bukan semata-mata transfer knowledge, namun bagaimana guru mampu
mengajak anak untuk mengembangkan potensi yang dimiliki anak sehingga bisa
mandiri. DI SMK salah satu tujuannya adalah membekali peserta didik agar mampu
bekerja atau berwirausaha. Untuk itu dalam mengajar diupayakan peserta didik
memiliki kesadaran untuk bisa mandiri, mengembangkan potensinya dan kompetensinya
untuk bisa bekerja atau berwirausaha. Attitude merupakan bagian yang utama sebagai
modal yang harus dimiliki oleh anak. Oleh karena itu tujuan mengajar adalah memberikan
ruang agar siswa menampilkan attitudenya secara terus menerus sehingga menjadi habit.
Untuk anak berkebutuhan khusus hambatan pendengaran yang cenderung memiliki
keterbatasan dalam bekomunikasi dan emosionalnya, maka selain meningkatkan
kompetensi sesuai jurusan yang dipilih anak tersebut, maka anak perlu dikembangkan
komunikasi yang baik dalam bentuk tulisan. Anak perlu diajarkan menggunakan social
media secara benar dengan konten-konten positif.

3. Jenis permasalahan yang mungkin timbul adalah bahasa dan komunikasi. Dilihat dari
kondisi anak tersebut yaitu tidak bisa berbicara secara jelas akan menyulitkan orang yang
diajak komunikasi apabila belum mengetahui kondisi anak tersebut. Karena anak ini
bisa membaca gerak bibir orang lain, maka permasalahan ini akan terkurangi apabila lawan
komunikasinya selalu berhadap-hadapan ketika berkomunikasi. Permasalahan turunannya
adalah permasalahan persepsi auditif, emosi, social, masyakarat dan orang tua, vokasional,
pendidikan dan kognisi-intelektual.

4. Untuk mengaelola secara inklusi dalam pembelajaran di kelas yang ada anak berkebutuhan
khusus hambatan pendengaran ini maka perlu dilakukan sebagai berikut.
a. Ketika pembelajaran tatap muka berlangsung di sekolah, maka anak tersebut
ditempatkan di bangku paling depan sehingga dapat melihat gerak bibir guru yang
sedang mengajar.
b. Diusahakan ruang kelas tetap tenang. Membuadayakan di kelas untuk tenang ketika
pembelajaran. Diberikan kesadaran kepada anak-anak lain untuk bisa memberikan
suasana tenang agar ABK dapat mengikuti pembelajaran dengan baik.
c. Ketika pembelajaran jarak jauh seperti sekarang ini, maka dikomunikasikan dengan
orang tua agar ABK dapat datang langsung di sekolah dengan pembimbingan oleh guru
yang bertugas terutama dalam pembelajaran praktik.
d. Ketika guru mengajar hendaknya menghadap siswa ketika berbicara.
e. Media yang digunakan lebih mengarah pada peta konsep, bagan dan dilengkapi dengan
tulisan. Ketika menampilan video maka perlu dicantumkan caption tulisan supaya bisa
dibaca oleh ABK tuna rungu.
f. Perlu penyederhanaan dalam proses evaluasi. Apabila dilakukan tes tertulis, maka ABK
tuna rungu ini diberikan waktu yang lebih dibandingkan anak lainnya. Apabila evaluasi
praktik, maka guru dapat melihat secara langsung proses praktik siswa serta diberikan
petunjuk atau prosedur dengan tulisan yang jelas.

5. Model komunikasi yang paling cocok adalah komunikasi dalam bentuk tulisan. Ketika guru
mengajar, maka gerak bibir harus diperlihatkan secara jelas. Sering-sering menanyakan
apakah apa yang dijelaskan sudah dipahami dengan meminta mengulang apa yang telah
dijelaskan. Secara khusus guru perlu memberikan modul atau bahan bacaan terlebih
dahulu sebelum memberikan pembelajaran. Komunikasi yang perlu dijalin dalam
kelompok dapat menggunakan media sms, email, Group whatsapp atau telegram dengan
bahasa tulisan. Dibiasakan ABK ini diajak chat atau whatsapp pribadi agar siswa mampu
mengungkapkan apa yang dipikirkan dalam bentuk tulisan.

6. Teknologi yang perlu digunakan di kelas antara lain proyektor agar guru dapat
menampilan media slide dalam bentuk tulisan maupun bagan yang mudah dipahami oleh
siswa tuna rungu. Apabila ingin menampilan video, maka diberikan tampilan tulisan untuk
memberikan penjelasan suara yang muncul di video tersebut. Teknologi lainnya
menyesuaikan kondisi yang ada di sekolah.

Anda mungkin juga menyukai