Sekretariat
PC PMII SAMPANG
2019
HASIL-HASIL
MUSPIMCAB
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KABUPATEN SAMPANG
TAHUN 2019
Cetakan II :
Safar 1441 H / Oktober 2019 M
Tata Letak dan Desain Cover :
PC PMII Sampang
Design: Media Center PC PMII Sampang
Diterbitkan oleh :
Sekretariat PC PMII SAMPANG
Jl. Kramat 1 RT 01 RW 03 Kel. Karang Dalem, Kec. Sampang, Kab.
Sampang Madura Jawa Timur, 69216.
Telpon: 082 333 653 330
www.pmiisampang.com
Email: pcpmiisampang2008@gmail.com
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Pimpinan sidang MUSPIMCAB Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Sampang setelah :
Menimbang : a. Bahwa demi mewujudkan kelancaran dan ketertiban jalannya pelaksanaan
Musyawarah Pimpinan Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia
(MUSPIMCAB PMII) Sampang Tahun 2019, maka dipandang perlu adanya
Agenda Sidang MUSPIMCAB PMII 2019;
b. Bahwa untuk memberikan kepastian hukum atas agenda sidang sebagaimana
dimaksud pada poin (a), maka dipandang perlu adanya ketetapan ini.
Mengingat : 1. AD-ART PMII
2. Nilai Dasar Pergerakan.
3. Hasil-hasil MUSPIMNAS Ambon 2015
4. Hasil-hasil MUSPIMCAB 2016
5. Hasil-hasil MUSPIMDA 2017
6. Hasil-hasil MUSPIMNAS Boyolali 2019
Memperhatikan : Hasil Sidang Pleno MUSPIMCAB PMII Sampang tentang Agenda Sidang
Musyawarah Pimpinan Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia
(MUSPIMCAB PMII) Tahun 2019.
MEMUTUSKAN
Menetapkan
KESATU : Agenda Acara Musyawarah Pimpinan Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia
(MUSPIMCAB PMII) Sampang Tahun 2019.
KEDUA : Ketetapan ini akan ditinjau kembali di kemudian hari jika terdapat kekeliruan.
KETIGA : Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
PIMPINAN
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG (MUSPIMCAB)-II
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
SAMPANG
DURASI WAKTU
NO. AGENDA KET.
(MENIT)
15 + 20 (Menit)
Sidang Pleno I 21:35/21:50
1. SC
(Pembahasan dan Penetapan Agenda Sidang) +21:56-22:14
Sidang Pleno II
2. 45 (Menit) SC
(Pembahasan dan Penetapan Tata Tertib)
Sidang Pleno IV
4. (Pembahasan dan Penetapan Peraturan Organisasi) 2 x 24 Jam SC
1.
PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG (MUSPIMCAB)-II
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
SAMPANG
Bismillahirrahmanirrahim,
Pimpinan sidang MUSPIMCAB Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Sampang setelah :
Menimbang : a. Bahwa demi mewujudkan kelancaran dan ketertiban jalannya pelaksanaan
Musyawarah Pimpinan Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia
(MUSPIMCAB PMII) Sampang Tahun 2019, maka dipandang perlu adanya Tata
Tertib MUSPIMCAB PMII 2019;
b. Bahwa untuk memberikan kepastian hukum atas tata tertib sebagaimana dimaksud
pada poin (a), maka dipandang perlu adanya ketetapan ini.
Mengingat : 1. AD-ART PMII
2. Nilai Dasar Pergerakan.
3. Hasil-hasil MUSPIMNAS Ambon 2015
4. Hasil-hasil MUSPIMCAB 2016
5. Hasil-hasil MUSPIMDA 2017
6. Hasil-hasil MUSPIMNAS Boyolali 2019
Memperhatikan : Hasil Sidang Pleno MUSPIMCAB PMII Sampang tentang Tata Tertib Musyawarah
Pimpinan Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (MUSPIMCAB PMII) Tahun
2019.
MEMUTUSKAN
Menetapkan
KESATU : Tata Tertib Musyawarah Pimpinan Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia
(MUSPIMCAB PMII) Sampang Tahun 2019.
KEDUA : Ketetapan ini akan ditinjau kembali di kemudian hari jika terdapat kekeliruan. Ketetapan ini
KETIGA : berlaku sejak tanggal ditetapkan.
PIMPINAN
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG (MUSPIMCAB)-II
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
SAMPANG
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
PIMPINAN, TUGAS, DAN WEWENANG MUSPIMCAB
Pasal 2
Pimpinan
Pasal 3
Tugas dan Wewenang
BAB III
PESERTA
Pasal 4
BAB IV
MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT
Pasal 6
BAB V
PIMPINAN SIDANG
Pasal 7
Pasal 8
BAB VI
KUORUM DAN TATA CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 9
1. Setiap sidang Pleno dianggap sah apabila dihadiri oleh paling sedikit separuh lebih satu dari jumlah peserta
MUSPIMCAB.
2. Sidang Komisi dianggap sah apabila dihadiri oleh paling sedikit separuh lebih satu dari anggota komisi.
3. Apabila ayat (1) dan (2) tidak tercapai, maka sidang diskors selama 1x15 menit untuk memenuhi kuorum.
4. Apabila masih belum memenuhi kuorum maka sidang dapat dilanjutkan kembali atas kesepakatan forum.
Pasal 10
BAB VII
KETENTUAN TAMBAHAN
Pasal 11
1. Seluruh pelaksanaan sidang harus dicatat dalam berita acara persidangan yang berisi:
a. Waktu, tempat dan tanggal persidangan.
b. Jenis persidangan (Pleno, Komisi)
c. Pimpinan Sidang.
d. Jumlah peserta sidang yang menandatangani daftar hadir.
e. Risalah, rekaman atau notulensi jalannya persidangan.
2. Semua keputusan dan ketetapan MUSPIMCAB PMII ditandatangani oleh Pimpinan MUSPIMCAB PMII.
BAB VIII
PENUTUP
Pasal 12
1. Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan ditetapkan oleh Pimpinan MUSPIMCAB PMII dan atau
Pimpinan Sidang berdasarkan musyawarah mufakat.
2. Tata tertib ini berlaku sejak waktu dan tanggal ditetapkan.
PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG (MUSPIMCAB)-II
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
SAMPANG
Bismillahirrahmanirrahim,
Pimpinan sidang MUSPIMCAB Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Sampang setelah :
Menimbang : a. Bahwa demi mewujudkan kelancaran dan ketertiban jalannya pelaksanaan
Musyawarah Pimpinan Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia
(MUSPIMCAB PMII) Sampang Tahun 2019, maka dipandang perlu adanya
Teknik Persidangan MUSPIMCAB PMII 2019.
b. Bahwa untuk memberikan kepastian hukum atas teknik persidangan
sebagaimana dimaksud pada poin (a), maka dipandang perlu adanya ketetapan ini.
MEMUTUSKAN
Menetapkan
KESATU : Peraturan Organisasi tentang Teknik Persidangan Musyawarah Pimpinan Cabang
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (MUSPIMCAB PMII) Sampang Tahun 2019.
Ketetapan ini akan ditinjau kembali di kemudian hari jika terdapat kekeliruan.
KEDUA : Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
KETIGA :
PIMPINAN
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG (MUSPIMCAB)-II
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
SAMPANG
Tentang :
TEKNIK PERSIDANGAN
Pasal 1
Ketentuan Umum
Pasal 2
Presidium Sidang
9. Lobying : Proses penyampaian pendapat yang dilakukan oleh para pemberi opsi yang
telah mendapat afirmasi dan telah melakukan justifikasi.
10. Voting : Pemungutan suara oleh seluruh peserta sidang, setelah proses
lobbying tidak mendapatkan titik temu.
11. Klarifikasi : Menjelaskan kembali maksud dan tujuan sebuah pertanyaan, agar tidak
terjadi kesalah pahaman. Klarifikasi dapat juga dikeluarkan
untuk mencabut sebuah opsi.
12. Peninjauan Kembali : Pembahasan ulang poin-poin yang telah disahkan.
13. Prefilage : Izin untuk meninggalkan forum sidang.
14 Skorsing : Penundaan aktivitas sidang dalam waktu yang telah ditentukan.
Pasal 4
Ketentuan Ketukan Palu Sidang
Pasal 5
Ketentuan Penutup
1. Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan ini akan ditinjau kembali dan ditetapkan di kemudian hari.
2. Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG (MUSPIMCAB)-II
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
SAMPANG
Bismillahirrahmanirrahim,
Pimpinan MUSPIMCAB Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Sampang setelah:
Menimbang : a. Bahwa demi mewujudkan kelancaran dan ketertiban mekanisme organisasi, maka
dipandang perlu adanya Peraturan Organisasi Tentang Keanggotaan Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia Sampang.
b. Bahwa untuk memberikan kepastian hukum atas legalitas sebagaimana dimaksud
pada poin (a), maka dipandang perlu untuk menetapkan Peraturan
Organisasi Keanggotaan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Sampang.
Mengingat : 1. AD-ART PMII
2. Nilai Dasar Pergerakan.
3. Hasil-hasil MUSPIMNAS Ambon 2015
4. Hasil-hasil MUSPIMCAB 2016
5. Hasil-hasil MUSPIMDA 2017
6. Hasil-hasil MUSPIMNAS Boyolali 2019
Memperhatikan : Hasil Sidang Pleno MUSPIMCAB PMII Sampang tentang Peraturan Organisasi dan
Administrasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Sampang.
MEMUTUSKAN
Menetapkan
KESATU : Peraturan Organisasi Tentang Keanggotaan Pergerakan Mahasiswa Islam
Indonesia Sampang.
KEDUA : Ketetapan ini akan ditinjau kembali di kemudian hari jika terdapat kekeliruan.
KETIGA : Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
PIMPINAN
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG (MUSPIMCAB)-II
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
SAMPANG
PERATURAN ORGANISASI
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
SAMPANG
Tentang :
KEANGGOTAAN PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
SAMPANG
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Kaidah keanggotaan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia ini merupakan penjabaran dari Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga PMII, khususnya yang berkenaan dengan ketentuan keanggotaan:
1. Yang dimaksud dengan Kaidah Keanggotaan PMII adalah serangkaian ketentuan yang mengatur segala
sesuatu yang mengenai hal ikhwal keanggotaan.
2. Yang dimaksud dengan anggota didalam Peraturan Organisasi ini adalah sebagaimana pengertiannya
menurut Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PMII.
3. Yang dimaksud dengan organisasi didalam Peraturan Organisasi ini adalah PMII.
BAB II
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA
Pasal 2
Hak Anggota
1. Setiap anggota berhak atas pendidikan, kebebasan berpendapat, penghargaan, perlindungan dan pembelaan,
serta pengampunan (rehabilitasi).
2. Hak pendidikan adalah hak yang dimiliki setiap anggota untuk mendapatkan pembinaan dan pengembangan
kepribadian, kecendikiawanan, dan kecakapan.
3. Hak kebebasan berpendapat adalah hak yang dimiliki setiap anggota untuk menyatakan pendapat, gagasan,
penemuan dari penelitiannya secara bebas dan bertanggungjawab.
4. Hak penghargaan adalah hak yang dimiliki setiap anggota untuk memperoleh pengakuan dan penghargaan
atas prestasi yang dicapainya.
5. Hak perlindungan dan pembelaan adalah hak yang dimiliki setiap anggota untuk mendapatkan
perlindungan dan pembelaan dari berbagai kemungkinan yang dapat mengancam integritas dan keamanan
dirinya.
6. Hak pengampunan (rehabilitasi) adalah hak yang dimiliki setiap anggota untuk memperoleh pengampunan
(rehabilitasi) atas kesalahan-kesalahan kepada organisasi, kecuali kesalahan- kesalahan yang bersifat
prinsipil.
Pasal 3
Kewajiban Anggota
1. Setiap anggota berkewajiban melaksanakan ketentuan syari’at islam secara maksimal dan
bertanggungjawab.
2. Setiap anggota berkewajiban memenuhi semua ketentuan organisasi secara maksimal dan bertanggung
jawab.
3. Setiap anggota berkewajiban melaksanakan tugas dan amanah organisasi secara professional dan
bertanggungjawab
4. Setiap anggota berkewajiban melakukan upaya-upaya pengembangan organisasi sesuai dengan
kemampuannya.
BAB III
PERANGKAPAN KEANGGOTAAN DAN JABATAN
Pasal 4
1. Setiap anggota dan kader tidak dapat merangkap menjadi anggota dan pengurus pada organisasi, organisasi
kemasyarakatan, organisasi kepemudaan mahasiswa yang asas dan paradigma keagamaannya
bertentangan dengan PMII.
2. Setiap anggota dan kader tidak boleh merangkap menjadi anggota dan pengurus pada organisasi sosial
politik dan sayap organisasi politik apapun.
3. Setiap anggota dan kader PMII tidak boleh merangkap jabatan pada setiap jenjang level kepengurusan di
PMII.
Pasal 5
Perangkapan keanggotaan sebagaimana diataur didalam pasal 4 ayat (1) dan (2) di atas dapat dikenakan sanksi
pemberhentian dari keanggotaan PMII.
BAB IV
PENGHARGAAN ANGGOTA
Pasal 6
1. Penghargaan keanggotaan dapat diberikan kepada anggota yang berprestasi dan atau berjasa mengangkat
citra mengharumkan nama organisasi.
2. Penghargaan keanggotaan dianugerahkan oleh Pengurus Cabang dan dapat diusulkan oleh Pengurus Rayon
dengan atau tanpa rekomendasi dari Pengurus Komisariat.
Pasal 7
Bentuk-bentuk dan tata cara penganugerahan tanda penghargaan keanggotaan diatur dan ditentukan melalui rapat
pleno PC PMII Sampang.
BAB V
PEMBERHENTIAN KEANGGOTAAN
Pasal 8
Kategori Pemberhentian
1. Pemberhentian keanggotaan hanya menjadi wewenang Pengurus Cabang dimana anggota tersebut terdaftar dan
ditetapkan dengan Surat Keputusan Pengurus Cabang.
2. Pemberhentian keanggotaan hanya dapat dilakukan setelah anggota tersebut dimintai pertanggungjawaban
secara seksama dan dinyatakan terbukti bersalah oleh suatu mahkamah yang khusus dibentuk itu oleh
Pengurus Cabang
3. Mahkamah sebgaimana tersebut didalam ayat (2) diatas sekurang-kurangnya terdiri dari dua (dua) orang
Pengurus Cabang dan satu (1) dari Majelis Pembina Cabang (MABINCAB) dan atau alumni yang lain yang
dianggap mempunyai keahlian di bidang tersebut
4. Proses pertanggungjawaban sebagaimana tersebut didalam ayat (2) diatas dilakukan secara terbuka.
5. Pengurus Cabang menyampaikan laporan secara tertulis mengenai keputusan pemberhentian keanggotaan
kepada Pengurus Besar setelah ditetapkan dengan Surat Keputusan Pengurus Cabang.
6. Surat Keputusan Pengurus Cabang tentang pemberhentian keanggotaan dinyatakan berlaku mengikat
apabila dalam masa selambat-lambatnya 30 hari setelah ditetapkannya Surat Keputusan Pengurus Cabang dan
anggota, dan diberhentikan tidak mengajukan surat permohonan naik banding.
Pasal 10
Prosedur Naik Banding
1. Anggota yang diberhentikan secara tidak terhormat dapat mengajukan permohonan naik banding kepada
Pengurus Besar selambat-lambatnya 30 hari setelah ditetapkannya Surat Keputusan Pengurus Cabang.
2. Pengurus Besar dapat membentuk sebuah tim mahkamah tinggi untuk mengadili anggota yang
diberhentikan pada tingkat kasasi, sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Organisasi tentang
Mahkamah Tingkat Tinggi.
3. Dalam proses peradilan sebagaimana dimaksud oleh ayat (2) diatas, Pengurus Koordinator Cabang atau Pengurus
Besar atau tim mahkamah yang dibentuknya dapat meminta keterangan dari seorang atau lebih saksi ahli
4. Keputusan Pengurus Koordinator Cabang atau Pengurus Besar dapat mengukuhkan, memperbaiki atau
membatalkan Surat Keputusan Pengurus Cabang tentang pemberhentian anggota tersebut
5. Keputusan Mahkamah Tingkat Tinggi bersifat mengikat dan tidak dapat diganggu gugat dan ditetapkan
dalam rapat pleno BPH PMII.
BAB VI
PENUTUP
Pasal 11
1. Hal-hal yang belum diatur didalam ketetapan ini, akan diatur kemudian didalam peraturan organisasi atau
produk hukum organisasi lainnya.
2. Ketetapan ini diputuskan oleh MUSPIMCAB Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Sampang
3. Ketetapan ini berlaku sejak waktu dan tanggal ditetapkan
PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG (MUSPIMCAB)-II
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
SAMPANG
Bismillahirrahmanirrahim,
Pimpinan MUSPIMCAB Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Sampang setelah:
Menimbang : a. Bahwa demi mewujudkan kelancaran dan ketertiban mekanisme organisasi, maka
dipandang perlu adanya Peraturan Organisasi Tentang Pimpinan Sidang
Permusyawaratan Serta Petugas Pembuka dan Penutup Agenda Formal di Level
Komisariat dan Rayon Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Sampang.
b. Bahwa untuk memberikan kepastian hukum atas legalitas sebagaimana dimaksud
pada poin (a), maka dipandang perlu untuk menetapkan Peraturan Organisasi
Pimpinan Sidang Permusyawaratan Serta Petugas Pembuka dan Penutup Agenda
Formal di Level Komisariat dan Rayon Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia Sampang.
PIMPINAN
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG (MUSPIMCAB)-II
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
SAMPANG
Tentang :
PIMPINAN SIDANG PERMUSYAWARATAN SERTA PETUGAS PEMBUKA DAN PENUTUP
AGENDA FORMAL DI LEVEL KOMISARIAT DAN RAYON
Pasal 1
Ketentuan Umum
Pasal 2
Pimpinan Sidang Permusyawaratan
1. Pimpinan sidang rapat tahunan komisariat (RTK) adalah petugas yang didelegasikan oleh pengurus cabang.
2. Pimpinan sidang rapat tahunan anggota rayon (RTAR) adalah petugas yang di delegasikan oleh pengurus
komisariat.
Pasal 3
Petugas Pembuka dan Penutup
1. Petugas pembuka dan penutup agenda formal di level komisariat adalah petugas yang didelegasikan oleh
pengurus cabang.
2. Petugas pembuka dan penutup agenda formal di level rayon adalah petugas yang didelegasikan oleh pengurus
komisariat.
Pasal 5
Ketentuan Penutup
1. Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan ini akan di diatur dan tetapkan di kemudian hari.
2. Peraturan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan.
Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq