Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
SEL
KOMPONEN SEL
CAIRAN INTRASELULER
CAIRAN EKTRASELULER
Cairan ektraseluler terdiri atas cairan interstisium & plasma darah dalam sistem sirkulasi atau
vaskular. Dalam sistem vaskular ada unsur-unsur plasma darah, seperti sel darah merah, sel darah
putih, dll.
Cairan interstitium adalah cairan ekstraseluler yang berada diluar sistem vaskular dan membasahi sel.
Komponen cairan tubuh, 1/3 total air tubuh berada di luar sel & 2/3 berada di dalam sel atau cairan
intrasel.
Plasma darah mengandung lebih banyak protein dibandingkan dengan cairan interstisium. Protein
dalam plasma darah adalah satu-satunya kandungn plasma yang tidak dapat keluar dari pembuluh
darah, kecuali pada kondisi yang sangat khusus. Keberadaan protein yang tidak permeable ini
menimbulkan tekanan onkotik plasma yang hampir seimbang dengan tekanan hidrostatik hasil kerja
jantung. Kondisi keseimbangan ini memungkinkan adanya pergerakann netto air keluar palsma
menuju ruang interstitium. Cairan dalam ruang interstitium diserap oleh sistem limfatik. Maka dalam
sistem sirkulasi akan dikenal, sistim arteri, vena dan limfatik.
Cairan transeluler adalah cairan yang tidak memberikan kontribusi kepada kompartemen, tetapi
berasal dari kompartemen tersebut, misalnya cairan serebrospinal dan sekresi eksokrin, seperti
sekresi gastrointestinal.
Komposisi tubuh manusia adalah 60% nya adalah air, 18% protein, 15% lemak, dan 7% mineral. Maka
komponen air intrasel membentuk sekitar 40% berat badan, dan komponen air ekstrasel mencakup
20% berat badan.
Dari komponen ekstraseluler, plasma darah dalam sistem vaskular mencapai 5% berat badan dan
cairan interstitium 15% berat badan. Volume darah total diperkirakan sekitar 8% dari berat badan.
PH cairan tubuh
Kadar PH intasel dan ektrasel tubuh dipertahankan dalam kondisi stabil atau tetap. PH cairan
ektraseluler dipertahankan dalam kisaran PH 7,40 dan bervariasi hanya kurang dari 0,05 unit pH.
Kadar pH tubuh dipertahankan oleh sisitem dafar penyangga (buffer) dengan cara mengikat dan
melepaskan ion H+ dalam larutan. Salah satu dafar penting dalam tubuh aalah asam karbonat . Asa
mini akan mengalami penguraian menjadi ion H+ dan bikarbonat H2CO3 → H+ + HCO3- Dafar lainnya
adalah protein dalam darah dan protein dalam sel.
1
DIFUSI
Difusi adalah pergerakan pasif solute (zat terlarut) menuruni gradien elektrokimia. Dalam proses difusi
terjadi pergerakan zat dalam cairan karena bergeraknya partikel-partikel zat untuk mengisi seluruh
volume yang tersedia. Suatu partikel memiliki kemungkinan yang sama untuk bergerak dan akan terus
bergerak dalam gerak acak.
OSMOSIS
Pergerakan air secara pasif melintasi membrane semipermeabel dari daerah dengn konsentrasi solute
(zat terlarut) rendah ke daerah dengan konsentrasi solut lebih tinggi. Membran biologis bersifat
semipermeabel yang memungkinkan pergerakan air secara bebas, tetapi membatasi pergerakan
solute.
Pembentukan gradien osmotik merupakan metode utama pergerakan air dalam sistem biologis.
Kondisi ini menimbulkan osmolalitas atau potensial osmotik cairan tubuh, yang dikontrol oleh
mekanisme homeostatik. Mekanisme Homeostasis adalah kemampuan sistem fisiologik tubuh
manusia utnuk mempertahankan keadaan stabil dalam tubuh.
Cairan dengan potensial osmotic yang sama dengan plasma disebut isotonik, yang lebih tinggi disebut
hipertonik dan yang lebih rendah disebut hipotonik.
TONISITAS (tonisity)
Istilah ini digunakan untuk mengukur osmolalitas suatu larutan terahdap plasma. Larutan yang
memiliki osmolalitas sama dengan plasma disebut isotonik, yang memiliki osmolalitas lebih tinggi dari
plasma dinamakan hipertonik, dan yang lebih rendah disebut hipotonik.
SEL
2
Sel memiliki membrane, organel-organel sel, dan inti sel. Membran sel merupakan struktur kompleks
yang luar biasa. Dalam lapisan membran sel tersusun komponen protein dan lipid yang bersifat
semipermeabel. Membran adalah struktur yang dinamis dan secara terus menerus berubah dengan
kecepatan berbeda-beda. Dengan adanya membrane sel lingkungan internal sel terpisah dari media
eksternal.
Komponen lipid utama yang menyusun membran sel adalah fosfolipid, bentuknya seperti jepitan baju.
Fosfolipid dengan bagian kepala mengandung bagian fosfat yang relatif larut dalam air atau hidrofilik.
Bagian ekor tidak larut dalam air atau hidrofobik. Bagian hidrofilik tersembul keluar, ke lingkungan
eksterior sel dan sitoplasma. Ujung-ujung hidrofobik berkumpul di dalam membran yang kurang
mengandung air. Molekul-molekul ini mengatur diri dalam lapisan ganda (bilayer)
Komponen protein banyak tersebar menyelimuti membran. Bagian protein yang hidrofilik dan
bermuatan terletak di permukaan membrane sel, bagian yang hidrofobik dan tidak bermuatan di
bagian dalam sel.
Ada protein yang berada dalam unit-unit globular terpisah, ada yang tersembul menembus
membrane, dikenal sebagai protein integral. Ada protein yang menembus hanya pada satu sisi
membran di sisi dalam atau luar membrane, disebut sebagai protein perifer.
• Pompa, akan menarik atau memindahkan secara aktif ion-ion/partikel melintasi membrane
• Karier, menghantarkan partikel sesuai dengan gradien elektrokimia dengan difusi fasilitasi
• Kanal ion, secara aktif membantu ion-ion/partikel masuk atau keluar sel.
• Reseptor, mengikat neurostransmitor atau hormone dan mencetuskan perubahan dalam sel.
• Katalisis reaksi di permukaan membrane sel.
• Sebagai glikoprotein berfungsi mengolah antibody dan membedakan dirinya (self) dari se l
asing (nonself). (pembahasan di Bab tentang imunitas)
3
Sifat membrane sel yang khas menentukan adanya perbedaan komposisi cairan intra dan ekstrasel.
Membran sel tidak permeable terhadap protein intrasel dan anion organik lain. Lapisan lemak ganda
pada membrane sel permeable terhadap air. Permeabilitasnya terhadap bahan lainnya bergantung
pada ukuran, kelarutannya dalam lemak, dan sifat muatannya.
Molekul-molekul non polar (seperti O2, N2) bersifat hidrofobik larut dalam lemak dan mudah
melewati membran. Molekul polar kecil yang hidrofilik dan tidak bermuatan (seperti CO2) dapat
berdifusi dengan cepat melewati lapisan lemak ganda. Difusi molekul polar besar yang tidak
bermuatan (seperti glukosa) dan partikel bermuatan (seperti ion) melewati membrane dengan sangat
lambat. Ada mekanisme lain, yaitu adanya bantuan protein transport. Glukosa, ion dan banyak
molekul lainnya yang dibantu protein transport dalam pergerakannya menembus membrane sel.
Adanya protein membran memberikan kesempatan pergerakan transmembrane molekul polar
besar.Bahkan pada berbagai bagian khusus di membrane sel yang memiliki saluran air, khusus untuk
mempercepat difusi air menembus membran sel.
Sumber:
Endomembrane_system_diagram_en.svg: Mariana Ruiz LadyofHats (derivative work: Labels translated manually to Indonesian
using Jarry1250's SVG Translate by Sentausa (talk)
MITOKONDRIA
Bentuk atau morfologi mitokondria agak berbeda-beda dari satu sel dengan sel lain. Pada umumnya
mitokondria bantuk lonjong seperti tabung, dengan 2 lapisan membran. Membran bagian luar dan
4
bagian dalam yang berlipat-lipat membentuk krista. Ruang antara 2 (dua) membran disebut ruang
intrinsik. Ruang diantara bagain dalam ruang intrinsik disebut ruang matriks.
Mitokondria adalah unit penghasil energi pada sel. Membran bagian luar mitokondria yang
mengandung enzim-enzim yang berperan dalam oksidasi biologik dan menghasilkan zat dasar untuk
reaksi yang terjadi dalam mitokondria. Di mitokondria bagian dalam enzim-enzim mengubah produk-
produk metabolisme karbohidrat, protein dan lemak menjadi CO2. Mitokondria menggunakan
oksigen molekuler untuk membakar molekul gula dan asam lemak untuk memproduksi adenosin
trifosfat (adenosine triphosphate, ATP), komponen yang menggerakkan semua reaksi sel yang
membutuhkan energi. Mitokondria menyediakan energi untuk hampir semua proses fisiologis.
Yang menarik untuk diingat adalah bahwa mitokondria yang diperoleh dari ovum dan diturunkan ibu
kepada anaknya. Sperma tidak menyumbangkan mitokondria kepada zigotnya.
Gambar 4. stuktur mitokondria yang memiliki 2 membran dan membaran dalam berlipat-lipat
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Mitokondria
LISOSOM
Lisosom terdapat di sitoplasma sel, berupa struktur-struktur besar irregular yang dikelilingi membran.
Lisosom berfungsi sebagai sistem pencernaan untuk sel. Didalam lisosom mengandung macam-
macam enzim. Lisosom juga memakan bagian-bagian sel yang sudah tua, enzim-enzim lisosom
menyebabkan otolisis sisa-sisa sel. Lisosom akan mencerna zat yang tidak diinginkan seperti protein
yang salah lipat (salah dalam pembentukan) dan akan didaurulang dan mencegah bertumpuknya
sampah dalam sel yang berpotensi menimbulkan masalah.
5
SITOSKELETON
Sitoskeleton adalah suatu sistem serat yang mempertahankan struktur sel, dan memungkinkan
perubahan bentuk dan pergerakan sel. Sitoskeleton terdiri dari mikrotubulus, filamen intermediat,
dan mikrofilia, dengan protein-protein yang memegang dan menyatukan mereka. Protein dan organel
bergerak sepanjang mikrotubul dan mikrofilamen dari satu bagian sel ke bagian sel lainnya didorong
oleh motor molekuler.
Miktotubul adalah struktur berongga yang menyatu menjadi kanal -kanal panjang. Rangka ini bersifat
dinamis, menjadi jalur-jalur untuk transportasi organel, vesikel, dan mitokondria. Miktorubul dapat
menyalurkan partikel ke dua arah. Struktur ini juga membentuk kumparan (spindle), berfungsi
menggerakkan kromosom dalam proses mitosis.
Filamen intermediat menghubungkan membran inti sel dengan membrane sel. Filamen ini
membentuk penyangga lentur bangunan sel dan melawan tekanan dari luar.
MIkrofilamin adalah struktur serat padat panjang, melekat pada bagian sitoskeleton.
Motor Molekuler
Struktur yang menggerakkan protein, organel dan bagian-bagian sel lainnya sepanjang mikrotubul
dan mikrofilamen ke bagian-bagian sel, dan merupakan ATP-ase.
SENTROSOM
Sentrosom berada di sitoplasma dekat inti sel dan memiliki 2 sentriol. Setrosom merupakan pusat
pengaturan mikrotubul. Pada proses pembelahan, sentrosom melakukan duplikasi diri dan
pasangannya bergerak ke kurub yang berlawanan untuk embentuk spindle mitotik.
Antar sel terdapat hubungan satu sama lain melalui molekul perlekatan sel. Perlekatan sel ini juga
dapat meneruskan sinyal-sinyal keluar masuk sel.
RETIKULUM ENDOPLASMA
Retikulum endoplasma adalah rangkaian tubulus kompleks dalam sitoplasma sel. Retikulum
endoplasma kasar atau granular disebut ribosom, granula melekat pada sisi membran bagian
sitoplasma. Retikulum endoplasma halus atau agranular, tidak terdapat granular.
Retikulum endoplasma granular berperan dalam sintesa protein. Retikulum endoplasma agranular
adalah tempat sintesa steroid pada sel yang menghasilkan steroid, dan tempat proses detoksifikasi
bagi sel lainnya.
Protein yang telah selesai diproses kemudian diangkut dari aparatus golgi ke berbagai jurusan
intraseluler.
6
RIBOSOM
Ribosom adalah tempat berbagai macam protein dan tempat sintesa protein. Ribosom yang melekat
ke retikulum endoplasma mensintesa semua protein transmembran. Ribosom bebas mensintesis
protein sitoplasma.
APARATUR GOLGI
Aparatus golgi adalah kumpulan kantung yang terbungkus membran (sisterna) yang tersusun
bertumpuk seperti susunan piring. Aparatus golgi merupakan struktur yang mengalami polarisasi
pada sisi trans dan sisi sis.
Dimulai dari retikulum endoplasma granuler mengeluarkan vesikel membranosa mengandung protein
yang baru disintesis dan dan menyatu dengan sisterna pada sis aparatus golgi. Selanjutya protein
disalurkan ke sisterna tengah, sampai masuk ke sisterna sisi trans, untuk dilanjutkan ke sitoplasma.
1. Transport pasif, terdiri dari difusi sederhana dan transport dengan perantara protein
(perbedaan gradien)
2. Transport aktif, terdiri dari transport dengan perantara protein dan transport vesikuler
3. Trasnportasi vesikuler
1. Transport Pasif
Transport pasif atau difusi adalah berpindah dari konsentrasi tinggi ke rendah tanpa bantuan protein
pembawa.
Jika zat yang berpindah dari konsentrasi tinggi ke rendah difasiltasi dengan cara berikatan dengan
protein pembawa disebut difusi terfasilitasi.
Difusi melalui gradien elektrokimia adalah berpindahnya zat ion menuruni gradien elektrokimia, dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah dan menarik ion ke daerah dengan muatan berlawanan.
Pergerakan mengikuti gradien elektrokimia tidak membutuhkan tambahan energi sehingga
dikategorikan sebagai transport pasif.
7
Gambar 5. Difusi terfasilitasi
(Sumber: https://www.sridianti.com/transportasi-difusi-difasilitasi.html)
2. Transport aktif
Transport aktif tidak dapat berjalan dengan sendirnya. Proses transport ini membutuhkan energi.
Transport aktif membawa ion atau molekul tertentu dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi
dengan bantuan protein pembawa. Contohnya adalah mekanisme transport aktif pompa natrium
kalium.
Pompa natrium-kalium memindahkan ion natrium dan kalium melawan gradien konsentrasinya.
Caranya dengan memompa 2 ion kalium dengan kadar kalium tinggi ke dalam sel dan mengeluarkan
tiga ion natrium dengan keluar sel (ekstraseluler)
Pompa natrium kalium ditemukan pada membran plasma hampir semua sel tubuh manusia.
Mekanisme pompa ini untuk mempertahankan potensial sel.
8
Trasnport aktif dibedakan atas transport aktif primer dan sekunder. Transport aktif sekunder terjadi
jika proses transport aktif yang membutuhkan energi berlangsung dibantu oleh molekul pembawa.
3. Transportasi vesikuler
a. Eksositosis
Protein-protein yang disekresikan oleh sel yang bergerak dari retikulum endoplasma, lalu ke
apparatus golgi, selanjutnya dari trans golgi disalurkan ke granula atau vesikel sekretorik.
Granula dan vesikel bergerak menuju membran sel dan menyatu dengan membrane tersebut.
Hasilnya isi granula dan vesikel keluar sel dan membran sel tetap utuh.
b. Endositosis
Endositosis dalah kebalikan dari proses eksositosis. Ada beberapa macam endositosisi, yaitu:
fagositosis, pinositosis,
9
TUGAS
INTI SEL
B.Tugas kelompok mind map materi kuliah pagi ini, kirim via email ke betiberliana@gmail.com
Referensi:
• At a Glance Fisiologi. Jeremy P.T. Ward, Robert W. Clarke & Roger W.A. Linden. Jakarta,
Erlangga. 2007
• GRAY dasar-dasar anatomi. Richard L. Drake, A. Wayne Vogl, Adam W.M. Mitchell. Elsevier,
Singapore, 2012.
• Hole’s Essensial of Human Anatomy & Physiology, edisi 13.
• MMN: Human Physiology
10