Kelompok :1
Angkatan : XXI (21)
Unit Kerja : SD Negeri 1 Gedompol Kec. Donorojo Kab. Pacitan
Jawab :
1. Dalam kasus yang didapat menjadi sebuah keprihatinan bagi kita semua. Dimana
hanya dalam 10 Bulan, Januari-Oktober sudah ada 7 Kepala Daerah yang tertangkap
KPK sebagai Lembaga Pemberantas, penyidikan, dan penuntutan terhadap tindak
pidana korupsi dalam kasus Korupsi. Kepala Daerah tersebut tidak melaksanakan tugas
yang telah diamanatkan. Melakukan Penyalahgunaan wewenang dan jabatan yang
diembannya.
Pertama ada Bupati Mesuji, Khamami yang tidak mengemban tugas dan
wewenang memimpin penyelenggaraan daerah berdasarkan kebijakan yang ditetapkan
bersama DPRD kabupaten dan menjadi Tersangka/Koruptor. Pihak Swasta sebagai
pihak pemberi Suap Proyek Infrastruktur. Yang sudah diadili oleh Hakim yang memiliki
tugas menerima, memeriksa dan mengadili serta menyelesaikan semua perkara yang
diajukan kepadanya. Dan Jaksa Penuntut Umum yang diberi wewenang oleh undang-
undang ini untuk melakukan penuntutan dan melaksanakan penetapan hakim. Kedua
Bupati Kabupaten Talaud, Sri Wahyuni Maria Manalip sebagai tersangka/koruptor.
Yang sudah di proses oleh Pengadilan Tipikor Jakarta sebagai Lembaga
pengadilan yang berwenang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara tindak
pidana korupsi. Ketiga Gubernur Kepulauan riau, Nurdin Basirun yang tidak
melaksanakan fungsinya yaitu Gubernur sebagai kepala daerah otonom
dan Gubernur sebagai wakil Pemerintah di daerah dan menjadi Tersangka/Koruptor.
Keempat Bupati Kudus, Tamzil yang sudah diproses oleh Kejaksaan Negeri Kudus
sebagai Lembaga penegak Hukum. Kelima Bupati Kabupaten Muara Enim, Ahmad
Yani sebagai Tersangka Koruptor. Kemudian Keenam Bupati Kabupaten
Bengkayang, Suryadman Gidot sebagai tersanga koruptor yang menerima Suap dari
Kepala Dinas PUPR, Alexius Yang fungsi lembaganya bertugas melaksanakan urusan
pemerintahan daerah di bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, yang menjadi
kewenangan daerah. Yang terakhir ketujuh Bupati Lampung Utara, Agung Ilmu
Mangkunegara sebagai tersangka koruptor dalam kasus proyek Dinas PUPR dan
Dinas Perdagangan yang bertugas melaksanakan sebagian urusan pemerintahan
daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan dibidang Perdagangan dan
Pengelolaan Pasar.
Soal :
2. Melakukan analisis terhadap : A. Bentuk penerapan dan pelanggaran terhadap nilai-nilai
dasar PNS, dan Pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS dan NKRI oleh setiap
aktor yang terlibat berdasarkan konteks deskripsi kasus. B. Dampak tidak diterapkannya
nilai-nilai dasar PNS dan pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS dalam NKRI
berdasarkan konteks deskripsi kasus
Jawab :
A. Dari ketujuh Kepala Daerah tadi telah melanggar Nilai-nilai dasar PNS
diantaranya, Pelanggaran Penyalah Gunaan kekuasaan yang tidak sesuai dengan
Nilai dasar Wawasan Kebangsaan yaitu Cinta akan tanah air dan bangsa.
Nilai dasar bela negara, yaitu cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, rela
berkorban demi bangsa dan negara. Nilai dasar akuntabilitas, antara lain
Kepemimpinan yang seharusnya menjadi contoh, Transparansi, Integritas (mematuhi
semua hukum yang berlaku), tanggung jawab, konsistensi. Nilai dasar Nasionalisme
yaitu, rela berkorban, cinta tanah air, mengutamakan kepentingan dan keselamatan
bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan. Nilai Dasar
Etika Publik yaitu, Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila, Setia
dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia
1945, Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak, Membuat keputusan
berdasarkan prinsip keahlian, dan tanggung jawab. Nilai dasar komitmen mutu yaitu,
berorientasi pada mutu, komitmen terhadap kepuasan konsumen, menghasilkan
produk/jasa yang berkualitas, beradaptasi dengan perubahan, melakukan upaya
perbaikan. Nilai dasar anti korupsi, yaitu: Kejujuran, Kepedulian, Kemandirian,
Kedisiplinan, Tanggung Jawab, Kesederhanaan. Nilai manajemen ASN yaitu,
Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas, menaati ketentuan
peraturan perundang-undangan. Nilai Pelayanan Publik yaitu kesetaraan, keadilan.
Pelanggaran Menerima suap yang tidak sesuai dengan Nilai dasar Wawasan
Kebangsaan yaitu Cinta akan tanah air dan bangsa. Nilai dasar bela negara, yaitu rela
berkorban demi bangsa dan negara. Nilai dasar akuntabilitas, antara lain
Transparansi, kepercayaan. Nilai dasar Nasionalisme yaitu rela berkorban demi
kepentingan bangsa dan negara. Nilai Dasar Etika Publik yaitu profesional dan tidak
berpihak. Nilai dasar anti korupsi, yaitu kejujuran, kedisiplinan, tanggung jawab,
kesederhanaan.
Soal :
3. Mendeskripsikan gagasan-gagasan alternatif pemecahan masalah berdasarkan
konteks deskripsi kasus
Jawab :
3. Gagasan-gagasan alternatif pemecahan masalah yang Pertama dari sejak usia
dini dan sekolah harus selalu ditanamkan Nilai-nilai Kebangsaan, bela negara, dan
sopan santun, rasa malu berbuat salah/keburukan. Supaya generasi penerus ini menjadi
generasi yang memakmurkan bukan membobrokkan Negara, generasi yang haus akan
prestasi bukan haus pujian dan penampilan. Kedua dalam proses perekrutan atau
pengangkatan jabatan dilaksanakan dengan system yang terukur dan sistematis
semisal system CAT perekrutan CPNS sehingga didapatkan pegawai yang kompeten
dan memiliki attitude dan sesuai kepribadian Pancasila. Ketiga melakukan bimbingan
secara berkesinambungan supaya pegawai tetap konsisten dalam pelaksanaan
tupoksinya, missal diadakannya pelaksanaan Latsar, KKG kelompok kerja guru.
Keempat menerapkan sistem pelayanan yang efektif dan transparan sehingga
menggurangi atau menghilangkan proses pelayanan yang berbeli-belit. Missal
pelayanan berbasis Aplikasi, pelayanan Satu Pintu. Kelima dibentuk badan pengawas
dan penilai kegiatan yang sederhana dan efektif, supaya komitmen mutu tetap terjaga
dan rasa tanggung jawab selalu ada tetapi tidak mengurangi kinerja atau jam kerja
karena lebih sibuk membuat laporan daripada melaksanakan tugasnya.
Soal :
4. Mendeskripsikan konsekuensi penerapan dari setiap alternatif gagasan pemecahan
masalah berdasarkan konteks deskripsi kasus.
Jawab :
4. Konsekuensi dari penerapan setiap alternatif, yang Pertama anak-anak
khususya usia sekolah akan disibukkan dengan kegiatan daripada waktu istirahatnya.
Tetapi akan lebih memiliki nilai manfaat yang lebih baik. Kedua dari segi Demokrasi
akan berkurang karena sistem seleksi hanya dapat diikuti oleh orang dengan
kompetensi tertentu. Tetapi akan menghasilkan pegawai yang lebih kompeten. Ketiga
dari jam kerja akan lebih banyak atau lebih lama. Keempat dipelukannya adaptasi baik
dari pegawainya ataupun dari lembaganya yang memerlukan waktu dan biaya. Kelima
akan ada tekanan dalam bekerja karena ada pertanggung jawaban dalam bertugas.