Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ghalda Alvina Fahlevi

NPM : 1957021003

Tugas Fisiologi Hewan

Siklus Krebs

Siklus krebs adalah salah satu reaksi yang terjadi dari rangkaian reaksi metabolisme sel di
dalam mitokondria yang membawa katabolisme residu asetyl, membebaskan ekuivalen
hidrogen, yang dengan oksidasi menyebabkan pelepasan dan penangkapan ATP sebagai
pemenuh kebutuhan energi jaringan. Siklus ini dinamakan siklus krebs karena yang
menemukan adalah Mr. Krebs atau Sir Hans Adolf Krebs (1900-1981) pada tahun 1937,
seorang ahli biokimia terkenal yang menemukan metabolisme karbohidrat. Nama lain dari
siklus krebs yaitu siklus asam sitrat karena senyawa pertama yang terbentuk adalah asam
sitrat juga siklus asam trikarboksilat (-COOH) karena hampir di awal-awal siklus krebs,
senyawanya tersusun dari asam trikarboksilat. Trikarboksilat itu merupakan gugus asam (-
COOH).
Siklus krebs adalah serangkaian reaksi yang digunakan oleh organisme aerobik untuk
menghasilkan energi dari oksidasi molekul asetil-CoA hasil tiga metabolisme karbohidrat
utama, Glikolisis, Jalur Pentosa Fosfat dan Jalur Entner-Doudoroff.
Siklus krebs merupakan salah satu proses yang menggunakan asam nitrat dari sebuah reaksi
metabolisme pada asetil ko-A yang digabungkan dengan asam oksaloasetat setelah terjadi
suatu proses berupa glikolisis. Pada kinerjanya penjelasan dan proses siklus krebs ini
merupakan salah satu reaksi dari proses pernafasan yang lebih panjang. Bertepatan di
Mitokondria dengan menggunakan asetat aktif untuk dijadikan Asetil ko-A dalam proses
oksidasi glukosa. Dari siklus ini metabolisme yang dihasilkan dari proses glikolisis akan
menjadi sumber utama bagi tubuh sebagai energi. Yangmana proses glikolisis ini merupakan
proses konversi antara karbohidrat dengan lemak untuk dijadikan adenon trifosfat atau ATP.
Tujuan dari siklus krebs adalah :
1. Menjelaskan reaksi-reaksi metabolik akhir yang umum terdapat pada jalur biokimia utama
katabolisme tenaga
2. Menggambarkan bahwa CO2 tidak hanya merupakan hasil akhir metabolisme, namun
dapat berperan sebagai zat antara, misalnya untuk proses lipogenesis.
3. Mengenali peran sentral mitokondria pada katalisis dan pengendalian jalur-jalur metabolik
tertentu, mitokondria berfungsi sebagai penghasil energi
Tahapan reaksi Siklus Kreb :

Tahap 1 : Sitrat Sintase (hidrolisis)


Asetil KoA + oksaloasetat + H2O → sitrat + KoA-SH
Merupakan reaksi kondensasi aldol yg disertai hidrolisis dan berjalan searah.
Klinis: sitrat sintase sangat spesifik terhadap zat yang dikerjakan. Flouroasetil KoA dapat
menggantikan gugus –asetil KoA. Flourosasetat kadang digunakan sebagai racun tikus. Bila
termakan dapat berakibat fatal
Tahap 2 : Aconitase, memerlukan 2 tahap
Sitrat diubah menjadi isositrat oleh enzim akonitase yg mengandung Fe++.
Caranya : mula-mula terjadi dehidrasi menjadi cis-akonitat ( yg tetap terikat enzim )
kemudian terjadi rehidrasi menjadi isositrat.

Tahap 3 : Isositrat Dehidrogenase (dekarboksilasi pertama)


Isositrat dioksidasi menjadi oksalosuksinat (terikat enzim) oleh isositrat dehidrogenase yg
memerlukan NAD+. Reaksi ini diikuti dekarboksilasi oleh enzim yg sama menjadi α-
ketoglutarat. Enzim ini memerlukan Mn++ / Mg++ .
Ada 2 jenis isozim isositrat dehidrogenase :
1. Satu jenis isozim menggunakan NAD+ (intramitokondria) →isozim ini hanya ditemukan
di dalam mitokondria NADH + H+ yg terbentuk akan diteruskan dalam rantai respirasi.
2. Dua jenis isozim yg lain menggunakan NADP+ dan ditemukan di luar mitokondria
(ekstramitokondria) dan sitosol.

Tahap 4 : ketoglutarat dehidrogenase kompleks (dekarboksilasi)


Dekarboksilasi oksidatif α-ketoglutarat (caranya seperti pada dekarboksilasi oksidatif piruvat)
menjadi suksinil KoA oleh enzim α-ketoglutarat dehidrogenase kompleks.
Enzim ini memerlukan kofaktor seperti : TPP, Lipoat,NAD+, FAD dan KoA-SH.
Reaksi ini secara fisiologis berjalan searah.
Klinis: Reaksi ini dapat dihambat oleh arsenit mengakibatkan akumulasi atau penumpukan α-
ketoglutarat.

Tahap 5 : suksinat thikonase (fosforilasi tingkat substrat)


Suksinil KoA→Suksinat Reaksi ini memerlukan ADP atau GDP yg dengan Pi akan
membentuk ATP atau GTP. Juga memerlukan Mg++.
Reaksi ini merupakan satu-satunya dalam TCA cycle yg membentuk senyawa fosfat
berenergi tinggi pada tingkat substrat.
Pada jaringan dimana glukoneogenesis terjadi ( hati & ginjal) terdapat 2 jenis isozim suksinat
thiokonase, satu jenis spesifik GDP, satu jenis untuk ADP. Pada jaringan nonglukoneogenik
hanya ada isozim yg menggunakan ADP.

Tahap 6 : Suksinat dehidrogenase (dehidrogenasi & oksidasi)


Suksinat + FAD→ Fumarat + FADH2
Reaksi ini tdak lewat NAD,
Klinis: dihambat oleh malonat, asam dikarboksilat berkarbon 3. Suksinat dapat tertimbun dan
pernapasan terhambat

Tahap 7 : Fumarase (dehidrasi)


Fumarat + H2O → L-Malat
Tidak memerlukan koenzim.
Tahap 8 : Malat dehidrogenase
L-Malat + NAD+ → Oksaloasetat + NADH + H+
Reaksi ini membentuk kembali oksaloasetat.
Terdapat 6 isozim MDH, 50% isozim MDH adalah tipe IV
Klinis: kerusakan jaringan seringkali mengakibatkan kenaikan MDH tetapi pemeriksaan
MDH tidak lazim dilakukan, karena lebih mudah untuk memeriksa dengan LDH .

Anda mungkin juga menyukai