Oleh
1957021003
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
LEMBAR PENGESAHAN
NPM : 1957021003
Prodi : Biologi
Kelompok : 2 (dua)
A. Latar Belakang
Silang (crossing over) adalah peristiwa penukaran segmen dari kromatid-kromatid
bukan saudara dari sepasang kromosom homolog. Peristiwa pindah silangsangat
umum terjadi pada saat pembentukan gamet pada kebanyakan makhluk. Pindah
silang terjadi pada akhir profase I atau awal metafase I yang terjadi pada saat
kromosom telah mengganda menjadi dua kromatid. Pindah silang umumnya
terjadi pada kromatid-kromatid tengah yaitu kromatid nomor dua dan tiga dari
tetradkromatid. Tetapi tidak menutup kemungkinan adanya pindah silang pada
kromatid-kromatid yang lain.Peristiwa pindah silang ini memungkinkan untuk
terjadinya semakin banyak variasi antar individu. Dengan adanya pindah silang
maka terbentuk genotip tipe parental dan tipe rekombinan dan didapatkan nilai
pindah silang. Untuk mengetahuiterjadinya pindah silang dan persentasenya maka
dilakukan imitasi yangmenggambarkan peristiwa pindah silang.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini, yaitu:
1. Dapat membuat tiruan peristiwa pindah silang
2. Dapat menunjukkan hasil dari pindah silang
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Berangkai (linkage) adalah suatu peristiwa terdapatnya dua atau lebih gen dalam
sebuah kromosom. Berangkai ada 2 macam yaitu berangkai sempurna dan
berangkai tidak sempurna. Berangkai sempurna terjadi apabila tidak ada pindah
silang antara gen-gen pada satu kromosom, sedangkan berangkai tidak sempurna
terjadi bila ada pindah silang (crossing over) antara gen-gen dalam satu kromosom
(Suryo,2008).
Gen-gen yang terangkai pada satu kromosom biasanya letaknya tidak berdekatan
satu dengan lainnya, sehingga gen-gen itu dapat mengalami perubahan letak yang
disebabkan karena adanya penukaran segmen dari kromatid-kromatid pada
sepasang kromosom homolog. Peristiwa ini sering disebut dengan pindah silang
(crossing over ) (Suryo, 2008).
Gen-gen yang terletak pada kromosom yang sama cenderung untuk tetap bersama
(berpautan) waktu diwariskan kepada turunannya. Pindah silang terjadi antara
kromatid pada sebuah tetrad yang melibatkan dua atau lebih kromatid. Peristiwa
pindah silang menghasilkan kombinasi baru (rekombinasi) gen, yang berlainan
dengan susunan gen pada induk. Apabila jarak antara dua atau lebih gen yang
berpautan itu panjang maka kemungkinan terjadinya pindah silang pun menjadi
besar. Selain itu pula pindah silang pada kromosom yang panjang, dapat terjadi
sekali (tunggal) atau ganda. (Ayala and Kiger, 1984).
Peristiwa pindah silang diikuti oleh patah dan melekatnya kromatid pada waktu
profase dalam pembelahan meiosis. Pindah silang mengakibatkan rekombinasi
sehingga dihasilkan kombinasi parental dan rekombinasi pada fenotipenya. Dalam
menghitung presentase tipe rekombinan di antara keturunan dapat digunakan unit
peta, yaitu jarak antara gen-gen untuk menyatakan posisi relatifnya pada suatu
kromosom. Untuk menentukan unit peta antara gen-gen, terlebih dahulu dihitung
nilai pindah silang (NPS) = (jumlah tipe rekombinan / jumlah individu
seluruhnya) x 100% (Hardjosubroto. 1998)
Muller menegaskan bahwa suatu pindah silang yang terjadi pada suatu tempat
tentu menghambat terjadinya pindah silang lain yang berdekatan. Inilah yang
dinamakan interferensi. Untuk mencari besarnya interferensi harus dicari besarnya
koefisien koinsidens (KK) dahulu, yaitu perbandingan antara banyaknya pindah
silang ganda yang sesungguhnya dengan banyaknya pindah silang ganda yang
diharapkan (Elrod & Stansfield. 2002)
Pindah silang dibedakan atas :
1. Pindah silang tunggal
ialah pindah silang yang terjadi pada satu tempat dan menyebabkan terbentuknya
4 macam gamet, yaitu CF dan cf yang disebut tipe gamet tetua/tipe parental
karena memiliki gen seperti yang dimiliki induk/parentalnya dan Cf dan cF yang
disebut tipe gamet rekombinasi karena merupakan gamet tipe baru sebagai hasil
adalanya pindah silang. Gamet tipe parental dibentuk dalam jumlah yang lebih
banyak karena tidak mengalami gangguan pindah silang sedangkan gamet tipe
rekombinasi dibentuk lebih sedikit. Akibatnya keturunan yang mempunyai sifat
seperti parental selalu berjumlah lebih banyak dibandingkan dengan keturunan
tipe
rekombinasi (Nio, 1990 )
2. Pindah silang ganda
ialah pindah silang yang terjadi di dua tempat (“double crossing over”). Biasanya
terjadi pada 3 buah gen yang berangkai pada satu kromosom (Nio, 1990 )
B. Cara Kerja
Adapun cara kerja yang dilakukan yaitu :
1. Buatlah bentuk benang (stand) dari gumpalan lilin yang telah disediakan.
Sediakan masing-masing 2 utas benang lilin dari dua warna yang berbeda.
Anggaplah stiap utas benang tersebut adalah tetrad sehingga saudara kini
mempunyai 1 pasang kromosom yang telah membentuk 4 tetrad.
2. Berilah tanda lokasi sntromer menggunakan lilin yang sewarna dengan warna
pasangan kromatid. Ingatlah pada awalnya sentrome belum membelah (gambar 1).
3. Buatlah konfigurasi terjadinya pindah silang antar tetrad sepeti yang telah
ditentukan pada table dalam lembar laporan kegiatan. Gambarkan konfigurasi
hasil pindah silangnya.
BAB IV. HASIL DAN PERBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Adapun hasil pengamatan yang diperoleh adalah sebagai berikut:
2. PST (1-3)
3. PST (2-3)
4. PST (2-4)
B. Pembahasan
Ayala, F.J. and Kiger, J.A. (1984). Modern Genetics. 2nd ed. Menlo Park: The
Benjamin/Cunning Publ.Co.,Inc.
Elrod & Stansfield. 2002. Schaum’s Outline Teori dan Soal-Soal Genetika.
Jakarta: Erlangga.