"STERILISASI"
Dosen Pengampu : Israwati Harahap, M,Si
Disusun oleh :
I.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah
Metode sterilisasi dapat dibagi menjadi dua kelompok umum yaitu fisik
(pemanasan, dengan panas lembab atau kering), penyaringan, dan radiasi) dan
kimia (perlakuan kimia) meskipun sterilisasi dapat dicapai dengan bahan kimia
tertentu, umumnya metode fisik lebih handal. Salah satu metode paling efektif
untuk mematikan mikroorganisme menggunakan suhu tinggi
Sterilisasi panas basah merupakan sterilisasi uap air panas dalam wadah
tertutup pada suhu 121˚C selama ± 15 menit. Sterilisasi panas basah menggunakn
alat yang disebut dengan autoklaf. Autoklaf memiliki suatu ruangan yang mampu
menahan tekanan di atas 1 atm. Alat-alat atau bahan yang akan disterilkan,
dimasukkan dalam ruangan. Setelah udara dalam ruangan ini digantikan oleh uap
air, maka ruangan ini ditutup rapat sehingga tekanannya akan meningkat, yang
juga akan diikuti oleh kenaikan suhunya (Dwidjoseputro, 2005). Parameter fisik
yang mengatur efisiensi proses sterilisasi panas basah adalah paparan waktu, suhu,
dan tekanan.
Secara umum ada tiga siklus dalam sterilisasi panas basah yaitu
1. Menggunakan oven
2. Tunnel sterilizer
Sterilisasi panas kering digunakan untuk alat-alat dan bahan dimana steam
tidak dapat berpenetrasi secara mudah dan digunakan untuk peralatan yang terbuat
dari kaca
1. Tahap pemanasan
Pada tahap pemanasan udara panas dihasilkan melalui mekanisme
listrik dan sirkulasi pada chamber.
2. Periode plateu (sterilisasi)
Kemudian berlanjut pada tahap plateu (sterilisasi) yang dimulai
ketika sensor mendeteksi tercapainya suhu proses sterilisasi pada chamber.
3. Tahap equilubrum
Pada saat seluruh chamber memiliki suhu yang sama maka akan
berakhir fase equilubrum.
4. Tahap pendinginan chamber.
2. Pemijaran langsung
Pemijaran langsung digunakan untuk mensterilkan spatula logam,
batang gelas, filter logam bekerfield dan filter bakteri lainnya. Mulut
botol, vial, dan labu ukur, gunting, jarum logam dan kawat, dan alat-alat
lain yang tidak hancur dengan pemijaran langsung. Papan salep, lumping
dan alu dapat disterilisasi dengan metode ini
3. Panas membara
Dengan jalan menaruh benda yang akan di sterilkan dalam nyala
api bunsen sampai merah membara. Alat yang disterilkan yaitu sengkelit,
jarum, ujung pinset dan ujung gunting.
4. Melidah - apikan
Dengan melewatkan benda dalam api bunsen, namun tidak sampai
menyala terbakar. Alat yang disterilkan yaitu scalpel, kaca benda, mulut
tabung dan mulut botol.
Prosedur Kerja sterilisasi berbagai alat (cawan petri,tabung reaksi dan pipet ukur)
menggunakan sterilisasi panas kering
1. Tidak ada uap air yang menetes pada alat dan bahan yang disterilkan
2. Memerlukan temperatur yang tinggi dan waktu yang lama.
3. Peralatan yang digunakan murah
4. Belum tentu dapat membunuh semua bakteri
Beberapa bahan kimia yang dapat digunakan untuk tujuan ini ialah etilena
oksida, formaidehida, dan glutaraldehida alkalin. Bahan kimia ini digunakan pada
suhu kamar, lamanya perlakuan berkisar antara 2 -18 jam, bergantung pada bahan
kimia yang digunakan. Zat kimia yang umum digunakan ialah alcohol 70% atau
formalin 4%.
a. Biaya tinggi
b. Operator harus dilindungi
c. Tidak untuk semua bahan obat karena kemungkinan terjadi perubahan atau
penurunan kualitas
Sterilisasi panas basah merupakan sterilisasi uap air panas dalam wadah
tertutup pada suhu 121˚C selama ± 15 menit. Sterilisasi panas basah menggunakn
alat yang disebut dengan autoklaf.
Jakarta: EGC.
Volk, W.A. dan Wheeler, M.F. 1988. Mikrobiologi Dasar. Penerbit Erlangga.
Jakarta