Anda di halaman 1dari 23

PETUNJUK PENGGUNAAN 3D PRINTING

WANHAO DUPLICATOR I3 V2

SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2016
YOGYAKARTA
PETUNJUK PENGGUNAAN 3D PRINTING
WANHAO DUPLICATOR I3 V2

RAIHAN MUHAMMAD
14/07632/SV/07632

SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2016
YOGYAKARTA
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3

BAB 1. PENDAHULUAN ..................................................................................... 4

1.1 Spesifikasi Fisik ............................................................................................ 4

1.2 Tampilan Mesin ............................................................................................. 5

1.2.1 Tampak depan ......................................................................................... 5

1.2.2 Tampak belakang .................................................................................... 6

1.2.3 Print bed & Control box.......................................................................... 7

1.3 Hardwere Setup ............................................................................................. 8

1.4 Software Setup ............................................................................................... 8

BAB 2. MENGHIDUPKAN MESIN & MEMPERSIAPKAN FILAMENT ........ 10

BAB 3. MEMULAI CETAK ................................................................................ 12

3.1 Persiapan desain .......................................................................................... 13

3.1.1 Membuat desain .................................................................................... 13

3.1.2 Save as Certificate Trust List (.STL) .................................................... 14

3.1.3 Edit skala............................................................................................... 15

3.2 Configuration Printing ................................................................................ 16

3.2.1 Quick Print ............................................................................................ 16

3.2.2 Full Settings .......................................................................................... 18

3.3 Printing ........................................................................................................ 21

3.3.1 Generate GCode ................................................................................... 21

3.3.2 Save & Print.......................................................................................... 22

BAB 4. MEMATIKAN MESIN DAN PERAWATAN ....................................... 23


BAB 1. PENDAHULUAN

Wanhao duplicator I3 v2 adalah mesin 3D printing yang dapat mencetak


objek 3D dengan material plastik (ABS, PLA, dll). Mesin ini dapat terintegrasi
langsung dengan komputer baik dalam pembuatan desain serta GCODE dengan
bantuan software bawaan yaitu cura 14.12.1. Mesin ini mampu membuat objek
dengan kapasitas volume maksimum adalah (200 x 200 x 180) mm dengan
diameter nozel 0.4 mm.

1.1 Spesifikasi Fisik

Printing
Print Technology: Fused Filament Fabrication (FFF)
Build Volume: 200 x 200 x 180mm
Layer Resolution: 0.1 – 0.4mm
Positioning Accuracy: X 0.012mm
Y 0.012mm
Z 0.004mm
Extruder Quantity: Single Extruder
Nozzle Diameter: 0.4mm
Print Speed: 10mm/s - 70mm/s
Travel Speed: 10mm/s - 70mm/s
Supported Print Materials: WANHAO Branded PLA, ABS, PVA,
HIPS, Wood, Flex, Conductive
Temperature
Ambient Operating Temperature: 15°C – 30°C
Operational Extruder Temperature: 170°C - 240°C
Operational Print Bed Temperature: 30°C - 70°C
Software
Slicer Software: Cura Wanhao Edition 15.04
Cura Input Formats: .STL, .OBJ, .DAE, .AMF
Cura Output Format: .GCODE
Connectivity: Micro SD Card, USB port (Expert users only)
Electrical
Input Rating: 100-240V AC, 50/60Hz, 3.5A
Physical Dimensions
Printer Frame Dimensions: 400 x 410 x 400mm
Weight: 10KG
1.2 Tampilan Mesin

1.2.1 Tampak depan


1.2.2 Tampak belakang
1.2.3 Print bed & Control box
1.3 Hardwere Setup
Mesin 3D ini dikemas secara hati-hati sedemikian rupa sehingga harus di
unpacking secara hati-hati pula. Mesin ini harus di assembly dahulu, mengenai
aturan dan tata cara assembly bisa dilihat pada lampiran. BELUM
DILAMPIRKAN

1.4 Software Setup


Software Cura dapat diperoleh dengan cara mengunduh atau install
langsung dari memorycard bawaan. setelah mendapatkan software nya klik 2x
sehingga muncul jendela seperti tampak dibawah ini.

Setelah menekan next, maka tampilan selanjutnya akan meminta konfirmasi


mengenai format yang akan kita gunakan pada software ini. Pilih saja seperti
gambar dibawah ini.
tekan next lalu tekan finish.
BAB 2. MENGHIDUPKAN MESIN &
MEMPERSIAPKAN FILAMENT
Menghidupkan mesin sesuai prosedur menjadi salah satu hal penting
yang dilakukan untuk menjaga fungsi mesin dan memperpanjang umur
mesin, termasuk juga mempersiapkan filament. Filament akan terpasang
dengan baik apabila cara menghidupkan mesin sesuai prosedur, berikut
adalah langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam menghidupkan
mesin, yaitu :

1. Pasang kabel main power yang terhubung dalam power socket pada
stopkontak.
2. hidupkan mesin dengan menekan tombol power switch di control box.
3. Tunggu sejenak hingga LCD Screen pada Control box siap, ditandai
dengan tampilnya menu seperti gambar dibawah ini

4. Printer ready adalah indikator yang diberikan oleh mesin kepada


pengguna bahwa mesin telah siap untuk dioperasikan.
5. Perlu diperhatikan jenis filament apa yang akan kita gunakan pada
mesin ini, apabila kita ingin menggunakan filament berjenis PLA,
maka kita perlu mengatur suhu bed dan nozzle yang sesuai. begitu
pula dengan filament jenis ABS.
6. Tekan navigation dial hingga muncul sebuah menu. pilih Quick
Settings  PreHeat PLA/PreHeat ABS. Sesuai dengan filament apa
yang akan digunakan nantinya.
7. Pasang filament hanya saat suhu nozzle telah siap! 60ºC bed
temperature & 195ºC nozzle temperature untuk PLA, 90ºC bed
temperature & 210ºC nozzle temperature untuk ABS
8. Secara perlahan dan sangat hati-
hati masukkan fillament ke dalam
extruder seperti yang ditunjukkan
pada gambar berikut.
9. Setelah dirasa filament sudah
masuk sebagian, berilah sedikit
dorongan agar filament masuk
lebih dalam hingga tampak ada
fillament yang leleh dari nozzle.
Hal ini menunjukkan bahwa
filament sudah masuk sepenuhnya.
10. Kembalikan posisi extruder ke home position
11. Berhati-hatilah karena suhu bed dan nozzle sangat panas, dapat
membuat luka bakar, mesin byang bergerak dapat mengakibatkan luka
bahkan cutting!
BAB 3. MEMULAI CETAK

Setelah semua siap (hardwere & softwere) kita sudah bisa untuk
mengoprasikan mesin ini untuk memulai cetak. perihal yang harus
diperhatikan saat ingin mencetak sebuah objek adalah :

1. Pastikan objek yang akan dibuat tidak melebihi kapasitas volume


maksimum mesin ini yaitu (200 x 200 x 180) mm
2. Cek dan pastikan semua kabel terkoneksi dengan baik
3. Sesuaikan suhu extruder dan bed dengan masing-masing karakteristik
plastik yang akan digunakan saat pengaturan di software cura 14.12.1,
dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

4. Pastikan pada bagian nozzle bersih dan tidak tersumbat apapun.


5. Atur bed sedimikian rupa sehingga bed menjadi rata dan memiliki
jarak antara nozel dengan bed sebesar 0.12 mm, bed dapat diatur
dengan memutar knop (Gambar 1) yang ada pada setiap sudut dari
bed. Terdapat dua cara untuk mengatur bed, yaitu bisa menggunakan
waterpass atau dengan menggerakan nozzle secara manual.
Menggerakkan nozzle secara manual dapat diatur terlebih dahulu
dengan memposisikan nozzle pada home position (gambar 2) lalu pilih
quick settings  disable stepper agar nozzle dapat digerakkan secara
manual.

*Gambar 1 *Gambar 2 *Gambar3


Gunakan selembar kertas untuk mengatur jarak antara nozzle dengan
bed, taruh kertas diatas bed seperti pada gambar (gambar 3), pastikan
semua sisi memiliki ketinggian yang sama. Sebuah hal penting untuk
mengatur bed sebelum melakukan operasi cetak, apabila hal ini
terlewatkan maka kemungkinan besar hasil cetak akan gagal. Kita
dapat mengidentifikasi jenis-jenis masalah yang ditimbulkan akibat
ketidak sesuaian jarak antara bed dengan nozzle. Mudahnya, apabila
jarak nozzle dengan bed terlalu dekat maka filament plastik akan
terjadi penumpukan yang banyak, akan tetapi apabila nozzle terlalu
jauh denan bed maka filament plastik akan terlihat tidak menempel
dan berliku. secara lengkap akan dijelaskan pada gambar (gambar4).

3.1 Persiapan desain


Desain yang akan dibuat harus dikerjakan dengan software grafis yang
mendukung CAD, secara urut proses persiapan desain adalah : Membuat desain
 Save as dengan ekstensi Certificate Trust List (.STL)  edit skala di software
cura 14.12.1 .

3.1.1 Membuat desain


Desain bisa dibuat dengan software grafis yang mendukung CAD,
boleh menggunakan Autodesk CAD, Inventor, ProEngg, Creo, Solidworks,
dll. Akan kita beri contoh pembuatan desain dengan menggunakan
Inventor. pertama kali, buatlah desain apa saja yang ingin dicetak, seperti
gambar dibawah ini.
3.1.2 Save as Certificate Trust List (.STL)
Setelah desan sudah selesai digambar, langkah berikutnya adalah
save desain yang sudah kita buat tadi dengan ekstensi .stl. Pilih file  save copy
as  save as type  Certificate Trust List (.STL)
Setelah selesai melakukan save as, bila kita lihat dalm folder maka file nya
akan tampak seperti gambar dibawah ini.

3.1.3 Edit skala


Masuk kedalam software cura 14.12.1. Edit skala dibutuhkan agar
objek yang nantinya akan di cetak tidak memiliki volume yang melebihi
volume cetak maksimal. Apabila tetap melebihi volume cetak maksimal,
maka secara langsung software akan memberikan peringatan yang
ditandai dengan berubahnya warna objek menjadi gelap.
3.2 Configuration Printing
Mengatur beberapa settings diperlukan untuk memperoleh hasil output
printing yang diinginkan, perlu dipahami bahwa pengaturan ini sangat penting.
Ada dua cara untuk mengatur settings yaitu quick print dan full settings yang
dapat diatur pada tab expert, namun secara otomatis Cura akan menampilkan
settings secara quick print.

3.2.1 Quick Print


Quick print adalah cara mengatur secara cepat dan mendasar yang
meliputi 3 (tiga) settings dasar yaitu :

1. Select a quickprint profile


digunakan untuk menentukan kualitas dari
output printing. Menurut pengalaman, fast
printing akan memberikan hasil cetak secara
cepat namun memiliki rongga sel yang besar,
hal ini akan mengakibatkan hasil dari printing kemungkinan besar akan
berlubang seperti pada gambar hasil cetak dibawah ini. Normal quality

memiliki kecepatan yang normal dan rongga sel yang tidak begitu lebar,
dengan menggunakan normal print ini akan menghasilkan objek yang
tidak berlubang. High quality akan menghasilkan rongga sel yang sangat
rapat, cocok untuk membuat objek yang rumit.
2. Material
Memilih material yang umumnya mudah diperoleh
dan sering digunakan, yaitu PLA dan ABS

3. Print Support Structure


Mencetak objek yang memiliki bentuk
“melayang” seperti gambar contoh dibawah tidak
mungkin dilakukan oleh mesin ini, karena mesin ini mencetak setiap layer.

Hal ini akan menjadi mungkin apabila objek yang akan dicetak memiliki
penopang dari dasar, untuk itu fungsi dari print support structure adalah
untuk memberi penopang dari dasar secara otomatis. hasilnya akan seperti
gambar dibawah.
3.2.2 Full Settings

Full settings adalh cara mengaturbeberapa settings secara lebih


detail dan mendalam, kita dapat mengatur kecepatan mesin, besarnya
rongga sel,dll. Pilih tab expert  Switch to full settings. Seelah memilih
full settings maka kita dapat melihat 4 macam menu utama yaitu :

1. Basic
Berisi beberapa pengaturan dasar yang meliputi quality, fill,speed &
temperature, support, filament.

Quality

Layer Height : besarnya ketebalan


cetak setiap layernya, dengam
memberikan nilai layer height yang
kecil akan memperhalus objek
nantinya. bentuk kurva pada objek
akan terlihat, namun membutuhkan
waktu yang lebih lama.

Shell thickness : dirokemdasikan


untuk memberikan nilai sebesar 0.5

Enable retraction :biarkan saja


menurut setting default nya

Fill

Bottom/Top thicknesss :ikuti saja


nilai yang sudah tertera.

Fill density : adalah pengaturan


manual mengenai besar atau tidaknya rongga sel. Beri nilai 100% untuk
menginginkan objek yang pejal. akan tetapi pada pengoprasian yang biasa
cukup beri nilai antara 20% - 40% saja.

Speed and Temperature

Print spped ; ikuti saja settings default nya.

Printing Temperature : pengaturan suhu di nozzle

Bed temperature : Pengaturan suhu di meja cetak.


Support

Support type : beberapa model untuk penggunaan support, support


dibutuhkan apabila objek yang akan dicetak memiliki kemiringan atau
objek melayang.

Platform adhesion type : Beberapa model memiliki area surface yang


kecil, untuk menyelesaikan hal ini bisa kita gunakan Brim atau Raft.
Raft akan lebih baik digunakan saat sebuah model memiliki overhangs.

Fillament

Biarkan nilai yang tertera karena sudah merupakan settings default mesin.

2. Advanced

Machine

Nozzle size : menunjukkan besarnya


ukuran nozzle. Biarkan nilai yang
tertera.

Retraction

Speed :menunjukkan kecepatan saat


filament saat keluar, biarkan saja nilai
yang tertera secara otomtis, namun
bedasrkan pengalman agar hasil
optimal, bri nilai speed menjadi 25

Distance : biarkan saja nilai yang


tertera secara otomatis, bila ingin
diubah dianjurkan untuk memberi
angka 1 – 3.

Quality

Sebenarnya Setting ini tidak perlu


dirubah, akan tetapi berikut penjelasan
dari user manual mesin ini.
Initial Layer Thickness : This will control how thick your first printed
layer height is printed onto the heated bed. Having a larger initial layer
height will help prevent your part from popping off the plate. Your
Wanhao Duplicator i3 auto leveling system could be affected if you
change this from the standard profiles. Adjust at your own risk.

Initial Layer Line Width : This will control how wide your first extruded
filament path is for the initial layer. A wider line width will help with bed
adhesion. We have found 125%to be a good starting place. For models
with moving printed in place parts, a smaller initial layer line width is
recommended.

Dual Extrusion Overlap : This will determine how far your Dual
Extruders will overlap when laying down material. This will help adhesion
between the two different colors or types of filament. This setting is only
used when the printer is equipped with two hot ends and extruders.

Speed

Travel Speed : This setting will determine how fast your print head moves
while not extruding filament. A normal travel speed of 60-80mm/s is
recommended.

Bottom Layer Speed : This will control your initial layer speed. In general,
a slower initial layer speed will help with first layer adhesion.

Infill Speed : This is how fast your print head speed will be while laying
down the interior portion of your model. Faster speeds are usually
tolerable here, as none of the infill will be visible from the outside of your
object. If you go too fast compared to your inner and outer shells, you can
have adhesion issues or globs of filament left behind from the print head.

Outer Shell Speed : This will be the outermost surface of the model. This is
the most important setting, as it controls the speed of your print head on
the visible layers. As a general rule of thumb, the slower you go the better
looking print you will get.

Inner Shell Speed : This affects vertical walls that are in between the outer
shell and infill. This will not be visible but will help support the outer shell
and the infill. Were commend keeping this speed setting between your infill
and your outer shell speed.

Cool

Minimal Layer Time : This will determine a minimum amount of time your
printer will spend laying down each layer. If your layer print time falls
below this your printer will automatically slow down to reach this time
before moving onto the next layer. Tweaking this can help get cleaner,
crisper prints.

Enable Cooling Fan : Enables operation of your extruder’s active cooling


fan. The fan settings can be adjusted in the Expert Settings options.

3. Plugins
Berisi tentang pengaturan yang bisa kita atur sesuka hati sesuai keperluan
untuk mengatur titik point yang spesifik.

4. Start/End-GCode
Adalah pengaturan secara manual GCode yang telah di Generate oleh
software ini. Perubahan diijinkan apabila digunakan untuk printing
otomatis yang kompleks.

3.3 Printing
Setelah membuat desain dan mengatur beberapa settings, sekarang saatnya
melakukan printing.Printing bisa menggunakan kabel port USB yang
terhubung antara komputer dengan mesin ini, atau menggunakan Micro SD
card.

3.3.1 Generate GCode


Melakukan Generate GCode dilakukan agar kita bisa memperoleh
GCode. Klik tab file save GCODE, seperti tampak pada gambar
dibawah ini. Lalu masukkan nama file GCode. hasil formt dari save
GCode ini adalah berformat .txt. Jadi jika ingin melakukan edit sedikit
bisa menggunakan notepad.
3.3.2 Save & Print
masukkan file GCode ke dalam Micro SD Card, lalu masukkan ke dalam
slot Micro SD pada mesin. Tekan Dial, lalu pilih menu SD card  Mount Card
 Print file  pilih file. Apabila sebelumnya mesin sudah dilakukan PreHeat
maka mesin akan langsung mencetak objek, namun apabila belum, maka mesin
akan melakukan heating terlebih dahulu hingga suhu tercapai.
BAB 4. MEMATIKAN MESIN DAN PERAWATAN

Sama halnya dengan proses menghidupkan mesin, proses mematikan


mesin juga menjadi hal yang penting, perlu disadari bahwa mematikan mesin
sesuai prosedur akan memperpanjang umur mesin. mematikan mesin sesuai
prosedur termasuk dalam perawatan sebuah mesin. berikut adalah cara
mematkan mesin dan perawatan sesuai prosedur.

1. Lakukan Cooling Down yang terdapat pada menu di mesin.


2. Setelah suhu bed dan nozzle menjadi dingin lakukanlah pengembalian
posisi bed dan nozzle dengan cara memilih menu home all.
3. Kita bisa melakukan pembersihan pada sisa-sisa plastik yang
menempel pada bed. lakukan dengan hati-hati, kurangi tekanan saat
membersihkan bed. Gunakan kain yang halus agar bed tidak tergores.
4. Bersihkan pula daerah sekitar mesin.
5. Matikan mesin dengan menekan Switch button di bagian belakang
control box
6. Cabut kabel power dari stopkontak.

Anda mungkin juga menyukai