KENDARAAN
(Analisa mengenai penyebab dan cara penanggulangan)
Disusun Oleh :
Zidni Tandziah
Raihan Muhammad
Untuk yang pertama kalinya penulis panjatkan puji syukur atas kehadirat
Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulisan laporan tugas
akhir dapat diselesaikan dengan baik dan cepat pada waktunya.
Yogyakarta, 25 Oktober
2016
`
DAFTAR ISI
ABSTRACT .............................................................................................................. 4
5.1.Kesimpulan .................................................................................................. 23
Kecelakaan yang sering dan paling umum terjadi adalah karena tidak
berfungsinya sistem pengereman. Menurut fungsinya rem adalah komponen
utama yang harus diperiksa secara rutin karena berkaitan dengan keamanan dan
umur pemakaiannya yang relatif pendek. Sistem pengereman yang tidak berfungsi
ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor yaitu : Minyak rem habis, terjadinya
bocor pada selang, karet seal di kaliper rusak, dan kampas rem habis. Perlu kita
sadari bahwa salah satu faktor dari tidak bekerjanya sistem pengereman adalah
karet seal yang rusak. Seal yang terbuat dari karet ini tentunya memiliki umur
masa, elastisitas, dan ketahanan panas yang beragam. Oleh karena itu kami
berasumsi bahwa rusaknya seal yang berbahan karet ini menjadi hal utama dalam
rusaknya sistem pengereman.
1 BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis membahas tentang latar belakang masalah, tujuan penulisan,
ruang lingkup atau batasan masalah, metodologi penulisan sistematika penulisan.
2. BAB II LADASAN TEORI
Pada bab ini penulis akan membahas secara singkat teori dasar mengenai
kebocoran seal, dan cara menghitung seal.
3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini penulis akan memaparkan tentang dasar perencanaan dan hasil uji
kebocoran seal.
4. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini membahas tentang hasil pengujian dan pembahasan penyebab
kebocoran seal pada sistem pengereman kendaran.
5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari laporan tugas akhir.
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
DASAR TEORI
Seal diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu: Static Seal dan Dynamic
Seal.
Static Seal digunakan pada permukaan yang tidak ada gerakan pada dua
permukaan yang dilapisi. Yang termasuk Static seal adalah: O-ring seal, gasket
dan liquid gasket.
Dynamic seal dipakai pada komponen yang berrak antara permukaan satu
dengan yang lainya. Sedangkan yang termasuk Dynamic seal adalah: O-ring
seals, Lip seals, Duo Cone seals dan packing rings.
Gambar.2.2 Jenis-jenis Seal
2.2.3.Gaskets
Gasket adalah salah satu jenis seal yang banyak digunakan pada celah
yang kecil pada komponen yang diam. Beberapa tempat yang menggunakan
gasket misalnya antara cylinder head dan block , antara block dan oil pan.
Permukaan yang memakai gasket harus rata, bersih, kering dan tidak ada goresan.
Sebuah O-ring seperti tampak pada gambar 2.4 adalah bentuk cincin yang
sangat lunak yang terbuat dari bahan alami atau karet synthetic atau plastik.
Dalam pemakaianya O-ring biasanya dikompres antara dua permukaan sebagai
seal, O-ring sering digunakan sebagai static seal yang fungsinya sama dengan
gasket.
Untuk penyekat pada aplikasi yang bertekanan tinggi di atas 5500 kPa
(800 psi) sering O-ring ditambahkan dengan back-up ring untuk mencegah
kebocoran yang ditimbulkan oleh adanya celah antara dua permukaan. Pressure
back-up ring biasanya terbuat dari bahan plastik yang berfungsi untuk
memperpanjang usia O-ring.
Pada saat pemasangan O-ring seal, yakinkan semua permukaan bersih dari
kotoran dan debu. Periksa O-ring seal dari kotoran, debu, goresan (screth) dan
cacat lainya yang akan menyebabkan kebocoran.
2.2.5 Lip Seals
Lip sea (gambar 2.5) l adalah jenis dynamic seal yang banyak digunakan
pada kontruksi alat berat. Lip seal memikul semua jenis kondisi pengoperasian
dan mencegah tidak beroperasinya machine karena panas yang diakibatkan
gesekan atau juga mencegah bercampurnya pelumas atau cairan. Lip Seal juga
menahan perpindahan gerakan di antara dua komponen yang dibatasi. Lip seal
relatif sangat mudah dilepas pada saat perbaikan atau penggantian komponen.
Duo cone seal dibuat untuk menjaga kotoran tidak masuk ke dalam sistem
dan menjaga kebocoran cairan pelumas pada area yang luas. Duo cone seal harus
bisa menahan karat yang lebih lama dengan sedikit perawatan Duo cone seal
lebih bisa menahan kebengkokan shaft, end play dan beban yang tiba-tiba .Duo
cone seal terdiri dari dua ring yang biasanya terbuat dari karet, dipasangkan pada
dua groove metal retaining ring.
Gambar. 2.6 Duo Cone Seal
Rubber rings bekerja sama dengan metal rings berfungsi sebagai seal.
Rubber ring juga sebagai bantalan untuk metal rings dan menjaga kerataan
permukaan pada saat shaft berputar selama machine beroperasi. Kehalusan
permukaan metal rings bersama-sama dengan kekentalan oli melapisi shaft.
BAB III
METODA PENELITIAN
Laporan tugas akhir ini berlangsung pada bulan oktober 2016 dan dilaksanakan di
kampus Diploma Teknik Mesin Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada.
3.2. Instrumen
1. seal
2. gambar sistem pengereman
3. Literatur sistem pengereman
MEMBANDINGKAN DENGAN
BEBERAPA LITERATUR LAIN serta
menanyakan langsung pada ahli
charFlo
1. Usia Seal karet tersebut, setiap karet seal memiliki umurnya masing
masing, maka setelah melewati rentang tersebut pasti terdapat gangguan
pada karet seal.
2. Banyak kotoran dan debu yang menggumpal atau menghalangi seal
terebut.
3. Kualitas bahan yang digunakan pada seal tersebut.
4. Berhadapan langsung dengan udara
5. Panas
Beliau juga memberikan beberapa cara pencegahan agar karet seal tidak
cepat dilakukan pergantian, yaitu :
5.1.Kesimpulan
1. Menurut hasil dari studi pustaka dan observasi mengenai penyebab dari
kebocoran seal pada sistyem pengereman didapatkan analisaa penyebab
kerusakan diakibatkan karena faktor : Umur seal, kualitas karet seal, dan
dampak dari panas dan hujan terus menerus
2. Cara menanggulangi kebocoran seal dan rusaknya karet tersebut adalah
sebagai berikut : Gunakan hanya karet seal yang berkualitas, segera ganti
seal pada umur yang sudah ditentukan oleh pabrikan.
5.2. Saran
1. Bagi peneliti : Bagi kami sebagai peneliti, hal ini bisa dijadikan referensi
serta pengetahuan baru bagi kami mengenai penyebab kebocoran seal.
2. Bagi masyarakat luas : Masyarakat dapat lebih mengetahui salah satu
penyebab kecelakaan yaitu rem blong, yang diakibatkan dari hal yang
dianggap remeh oleh banyak orang, yaitu karet seal. untuk itu masyarakat
luas dapat mengetahui apa saja penyebab dan cara penanggulangannya.
DAFTAR PUSTAKA
DirJen Perhubungan Darat. 2014. Perhubungan Darat Dalam Angka 2014.
Jakarta : Kementrian Perhubungan RI.
http://isinyatentangotomotif.blogspot.co.id/2015/03/komponen-rem-cakram.html,
diakses pada 26/10/2016,19: