Anda di halaman 1dari 24

KEBOCORAN SEAL PADA SISTEM PENGEREMAN

KENDARAAN
(Analisa mengenai penyebab dan cara penanggulangan)

Disusun Oleh :
Zidni Tandziah
Raihan Muhammad

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN


SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2016
KATA PENGANTAR

Untuk yang pertama kalinya penulis panjatkan puji syukur atas kehadirat
Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulisan laporan tugas
akhir dapat diselesaikan dengan baik dan cepat pada waktunya.

Laporan tugas akhir ini diajukan untuk melengkapi persyaratan kelulusan


program Diploma Teknik Mesin Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada.
Dalam laporan tugas akhir ini penulis membahas tentang analisis kebocoran seal
pada sistem pengereman kendaraan.

Dalam menyelesikan laporan tugas akhir ini banyak sekali saran,


bimbingan, serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenankan
penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penulisan laporan ini.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada :

1. Bapak Lilik Dwi Setyana, S.T,M.T selaku ketua Departement Diploma


Teknik Mesin Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
sekaligus Dosen Pembimbing Tugas Akhir.
2. Seluruh Dosen dan Staf karyawan Departement Teknik Mesin Sekolah
Vokasi Universitas Gadjah Mada.
3. Teman-teman angakatan 2014 Departement Teknik Mesin Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada yang telah memberikan semangat dalam
menyelesaikan laporan ini.
4. Sahabat – sahabatku yang selalu memberi uspport serta membantu penulisan
selama kuliah.
5. Dina Tri Oktaviani yang selalu menemani penulis dan selalu memberikan
support kepada penulis selama penulis kuliah.
Dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini masih banyak sekali kekurangan
dan masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kritik dan saran yang membangun
sangat diharapkan untuk menyempurnakan laporan ini. Semoga Laporan Tugas
Akhir ini dapet bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.

Yogyakarta, 25 Oktober
2016

Zidni tandziah & Raihan Muhammad


ABSTRAK

Penggunaan kendaraan bermotor sebagai sarana transportasi menjadi


kebutuhan utama saat ini, akan tetapi peningkatan kebutuan ini tidak didukung
pula dengan peningkatan keamanan berkendara. Bedasarkan statistik dari
Kementrian Perhubungan RI 2014 menunjukkan bahwa angka kecelakaan
mencapai 117.949 pada tahun 2012, 100.106 pada tahun 2013 dan 95.906 pada
tahun 2014 dengan pertubuhan rata-rata angka kecelakaan setiap tahunya adalah
16.59 dalam persen.
Kecelakaan yang sering dan paling umum terjadi adalah karena tidak
berfungsinya sistem pengereman. Penyebab serta cara penanggulangannya
menjadi hal penting untuk diketahui bagi masyarakat umum pengguna kendaraan
bermotor agar dapat mengantisipasi serta mengurangi angka kecelakaan. Oleh
karena itu kami akan menganalisa mengenai faktor penyebab dan cara
penanggulangan kerusakan seal pada sistem pengereman.
Hasil akhir dari penelitian ini adalah bahwa Kualitas karet seal, dampak
dari panas lah yang dapat merusak karet seal yang dapat menyebabkan tidak
berfungsinya sistem pengereman.

`
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2

ABSTRACT .............................................................................................................. 4

DAFTAR ISI ........................................................................................................... 5

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. 7

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 8

1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 8

1.2. Rumusan Masalah .................................................................................... 9

1.4. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 9

1.5. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ............................................................... 9

1.6. Batasan Masalah ....................................................................................... 9

1.7. Metodologi Penulisan ............................................................................... 9

1.8. Sistematika dalam Penulisan .................................................................. 10

BAB II DASAR TEORI ....................................................................................... 12

2.1. kaliper motor .......................................................................................... 12

2.2. Karet Seal ............................................................................................... 14

BAB III METODA PENELITIAN ....................................................................... 19

3.1. Waktu dan Tempat ..................................................................................... 19

3.2. Instrumen .................................................................................................... 19

3.3 Dasar Perencanaan....................................................................................... 19

3.4 Alur Penelitian ............................................................................................. 19

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 21


4.1. Hasil studi literature ................................................................................... 21

4.2. Hasil studi Observasi .................................................................................. 22

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 23

5.1.Kesimpulan .................................................................................................. 23

5.2. Saran ........................................................................................................... 23

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 24


DAFTAR GAMBAR

Gambar2.1.Tipe Floating Caliper (Single Piston) ............................................. 13

Gambar. 2.2 Jenis-jenis Seal ............................................................................. 16

Gambar. 2.3 Gasket ........................................................................................... 16

Gambar. 2.4 Pemakaian O-ring Seal ................................................................. 17

Gambar. 2.5 Lip Seals ....................................................................................... 18

Gambar. 2.6 Duo Cone Seal .............................................................................. 19

Gambar. 2.7 Struktur Duo Cone Seal ................................................................ 19

Gambar 3.1 Flowchart ...................................................................................... 21


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Penggunaan kendaraan bermotor sebagai sarana transportasi menjadi
kebutuhan utama saat ini, akan tetapi peningkatan kebutuan ini tidak didukung
pula dengan peningkatan keamanan berkendara. Bedasarkan statistik dari
Kementrian Perhubungan RI 2014 menunjukkan bahwa angka kecelakaan
mencapai 117.949 pada tahun 2012, 100.106 pada tahun 2013 dan 95.906 pada
tahun 2014 dengan pertubuhan rata-rata angka kecelakaan setiap tahunya adalah
16.59 dalam persen.

Kecelakaan yang sering dan paling umum terjadi adalah karena tidak
berfungsinya sistem pengereman. Menurut fungsinya rem adalah komponen
utama yang harus diperiksa secara rutin karena berkaitan dengan keamanan dan
umur pemakaiannya yang relatif pendek. Sistem pengereman yang tidak berfungsi
ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor yaitu : Minyak rem habis, terjadinya
bocor pada selang, karet seal di kaliper rusak, dan kampas rem habis. Perlu kita
sadari bahwa salah satu faktor dari tidak bekerjanya sistem pengereman adalah
karet seal yang rusak. Seal yang terbuat dari karet ini tentunya memiliki umur
masa, elastisitas, dan ketahanan panas yang beragam. Oleh karena itu kami
berasumsi bahwa rusaknya seal yang berbahan karet ini menjadi hal utama dalam
rusaknya sistem pengereman.

Penyebab serta cara penanggulangannya menjadi hal penting untuk


diketahui bagi masyarakat umum pengguna kendaraan bermotor agar dapat
mengantisipasi serta mengurangi angka kecelakaan. Oleh karena itu kami akan
menganalisa mengenai faktor penyebab dan cara penanggulangan kerusakan seal
pada sistem pengereman.
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara kerja seal pada sistem pengereman?
2. Faktor apa saja yang menyebabkan seal cepat rusak?

1.4. Tujuan Penelitian


Tujuan penulisan dari Laporan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui bagaimana cara kerja dari seal pada sistem pengereman.


2. Mengetahui serta menganalisa penyebab kerusakan dari seal pada sistem
pengereman.

1.5. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Kegiatan penulisan Laporan Tugas Akhir ini dilakukan mulai tanggal 20
Oktober 2016 dan berakhir pada tanggal 5 Desember 2016, pelaksanaan dilakukan
pada waktu diluar jam pembelajaran

kampus. Tempat pelaksanaan di Sekolah Vokasi Diploma Teknik Mesin


Universitas gadjah Mada Yogyakarta.

1.6. Batasan Masalah


Dalam analisa kerusakan karet seal pada sistem pengereman akan ditemui
cara kerja pengereman dengan cakupan yang luas dan cukup kompleks, maka
kami akan membatasi masalah persoalan sebagai berikut :

1. Analisa sistem pengereman hanya pada sepeda motor saja.


2. Kami hanya mempersoalkan karet seal pada kaliper dalam sistem
pengereman ini.

1.7. Metodologi Penulisan


Tahapan dalam melakukan penulisan laporan tugas akhir ini adalah
menyusun berdasarkan metode-metode pengumpulan informasi serta data, metode
tersebut adalah :

1. Metode Observasi (Pengamatan)


2. Yaitu Sebuah metode pengumpulan data dengan cara langsung melakukan
pengamatan tentang segala suatu mengenai karet seal.
3. Metode interview (Wawancara)
Yaitu sebuah metode pengumpulan data dengan cara menanyakan hal-hal
yang berkaitan tentang karet seal yang diberikan oleh Sdr. Angga `
Purnawan sebagai pemilik bengkel dan suku cadang.
4. Metode Studi Literatur
Yaitu pengumpulan data dengan membaca dan mempelajari semua
literatur yang berhubungan dengan karet seal yang diperoleh dari
perpustakaan kampus.
5. Metode Browsing
Yaitu sebuah metode pengumpulan data dengan cara melakukan pencarian
data yang dibutuhkan di internet, guna mencari data tentang karet seal.

1.8. Sistematika dalam Penulisan


Pembahasan dalam laporan tugas akhir ini dibagi kedalam 5 bab dengan
sestematis sebagai berikut:

1 BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis membahas tentang latar belakang masalah, tujuan penulisan,
ruang lingkup atau batasan masalah, metodologi penulisan sistematika penulisan.
2. BAB II LADASAN TEORI
Pada bab ini penulis akan membahas secara singkat teori dasar mengenai
kebocoran seal, dan cara menghitung seal.
3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini penulis akan memaparkan tentang dasar perencanaan dan hasil uji
kebocoran seal.
4. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini membahas tentang hasil pengujian dan pembahasan penyebab
kebocoran seal pada sistem pengereman kendaran.
5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari laporan tugas akhir.

DAFTAR PUSTAKA
BAB II
DASAR TEORI

2.1. Kaliper Motor


Caliper juga disebut dengan cylinder body, memegang piston-piston dan
dilengkapi dengan saluran dimana minyak rem disalurkan ke silinder. Caliper
dikelompokkan sebagai berikut menurut jenis pemasangannya:
2.2.1. Tipe Fixed Caliper (Double Piston)
Caliper dipasangkan tepat pada axle atau strut. Seperti digambarkan di
bawah ini, pemasangan caliper dilengkapi dengan sepasang piston. Daya
pengereman didapat bila pad ditekan piston secara hidraulis pada kedua
ujung piringan atau cakram. Fixed caliper adalah dasar disain yang sangat baik
dan dijamin dapat bekerja lebih akurat. Namun demikian radiasi panasnya terbatas
karena silinder rem berada antara cakram dan velg, menyebabkan sulit tercapainya
pendinginan. Untuk ini membutuhkan penambahan komponen yang
banyak.Untuk mengatasi hal tersebut jenis caliper fixed ini, sudah jarang
digunakan.Tipe Floating Caliper (Single Piston) dapatdilihat pada Gambar 2.1

Gambar 2.1.Tipe Floating Caliper (Single Piston)

Seperti terlihat pada gambar piston hanya ditempatkan pada satu


sisi kaliper saja. Tekanan hidraulis dari master silinder mendorong piston
(A) dan selanjutnya menekan pada rotor disc (cakram). Pada saat yang
sama tekanan hidraulis menekan sisi pad (reaksi B). ini menyebabkan
kaliper bergerak ke kanan dan menjepit cakram dan terjadilah usaha
tenaga pengereman.
2.2. Karet Seal

Untuk memperhalus pengoperasian dan mengurangi keausan, hampir


semua gear dan bearing memerlukan pelumasan yang terus menerus. Maka untuk
menjaga keberadaan pelumas di sekeliling komponen-komponen yang bergerak
dan menjaga agar cairan pelumas tersebut jangan sampai keluar dan menjaga agar
kotoran dan debu jangan masuk ke sistem maka diperlukan seal.

Fungsi dari seal yaitu:

1. Menjaga kebocoran pelumas (lubrikasi).

2. Menjaga kotoran dan material lain masuk ke sistem.

3. Memberikan batasan cairan supaya tidak tercampur.

4. Lebih fleksibel terhadap komponen yang bergerak dan tidak bocor.

5. Melapisi permukaan yang tidak rata.

6. Komponen tidak cepat rusak.

Seal diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu: Static Seal dan Dynamic
Seal.

2.2.1. Static Seal

Static Seal digunakan pada permukaan yang tidak ada gerakan pada dua
permukaan yang dilapisi. Yang termasuk Static seal adalah: O-ring seal, gasket
dan liquid gasket.

2.2.2. Dynamic Seal

Dynamic seal dipakai pada komponen yang berrak antara permukaan satu
dengan yang lainya. Sedangkan yang termasuk Dynamic seal adalah: O-ring
seals, Lip seals, Duo Cone seals dan packing rings.
Gambar.2.2 Jenis-jenis Seal

Berikut akan dijelaskan mengenai jenis-jenis seal:

2.2.3.Gaskets

Gasket adalah salah satu jenis seal yang banyak digunakan pada celah
yang kecil pada komponen yang diam. Beberapa tempat yang menggunakan
gasket misalnya antara cylinder head dan block , antara block dan oil pan.
Permukaan yang memakai gasket harus rata, bersih, kering dan tidak ada goresan.

Gambar. 2.3 Gasket

Kekencangan pengikat dua permukaan yang menggunakan gasket pada


gambar 2.3 sangat penting, selalu berpedoman pada spesifikasi torque untuk
mencegah kebocoran.
2.2.4. O-rings

Gambar. 2.4 Pemakaian O-ring Seal

Sebuah O-ring seperti tampak pada gambar 2.4 adalah bentuk cincin yang
sangat lunak yang terbuat dari bahan alami atau karet synthetic atau plastik.
Dalam pemakaianya O-ring biasanya dikompres antara dua permukaan sebagai
seal, O-ring sering digunakan sebagai static seal yang fungsinya sama dengan
gasket.

Untuk penyekat pada aplikasi yang bertekanan tinggi di atas 5500 kPa
(800 psi) sering O-ring ditambahkan dengan back-up ring untuk mencegah
kebocoran yang ditimbulkan oleh adanya celah antara dua permukaan. Pressure
back-up ring biasanya terbuat dari bahan plastik yang berfungsi untuk
memperpanjang usia O-ring.

Pada saat pemasangan O-ring seal, yakinkan semua permukaan bersih dari
kotoran dan debu. Periksa O-ring seal dari kotoran, debu, goresan (screth) dan
cacat lainya yang akan menyebabkan kebocoran.
2.2.5 Lip Seals

Gambar. 2.5 Lip Seals

Lip sea (gambar 2.5) l adalah jenis dynamic seal yang banyak digunakan
pada kontruksi alat berat. Lip seal memikul semua jenis kondisi pengoperasian
dan mencegah tidak beroperasinya machine karena panas yang diakibatkan
gesekan atau juga mencegah bercampurnya pelumas atau cairan. Lip Seal juga
menahan perpindahan gerakan di antara dua komponen yang dibatasi. Lip seal
relatif sangat mudah dilepas pada saat perbaikan atau penggantian komponen.

2.2.6. Duo Cone Seal

Duo cone seal dibuat untuk menjaga kotoran tidak masuk ke dalam sistem
dan menjaga kebocoran cairan pelumas pada area yang luas. Duo cone seal harus
bisa menahan karat yang lebih lama dengan sedikit perawatan Duo cone seal
lebih bisa menahan kebengkokan shaft, end play dan beban yang tiba-tiba .Duo
cone seal terdiri dari dua ring yang biasanya terbuat dari karet, dipasangkan pada
dua groove metal retaining ring.
Gambar. 2.6 Duo Cone Seal

Gambar. 2.7 Struktur Duo Cone Seal

Rubber rings bekerja sama dengan metal rings berfungsi sebagai seal.
Rubber ring juga sebagai bantalan untuk metal rings dan menjaga kerataan
permukaan pada saat shaft berputar selama machine beroperasi. Kehalusan
permukaan metal rings bersama-sama dengan kekentalan oli melapisi shaft.
BAB III
METODA PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat

Laporan tugas akhir ini berlangsung pada bulan oktober 2016 dan dilaksanakan di
kampus Diploma Teknik Mesin Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada.

3.2. Instrumen
1. seal
2. gambar sistem pengereman
3. Literatur sistem pengereman

3.3 Dasar Perencanaan

Penulisan tugas akhir yang berjudul “KEBOCORAN SEAL PADA


SISTEM PENGEREMAN KENDARAAN” ini bedasarkan studi literature serta
pendapat beberapa ahli dibidangnya di daerah DIY. Kami mencari banyak
literatur serta memahami hasil dari literatur tersebut sehingga dapat ditarik
kesimpulan untuk penulisan tugas akhir ini.

3.4 Alur Penelitian

Dalam melakukan penelitian tugas akhir ini peneliti menggunakan metode


untuk penulisanya, berikut adalah skema sebagian besar metodologi penelitian.
Flowchart dapat dilihat pada Gambar 3.1
MULAI MENGIDENTIFIKASI MASALAH
PENGEREMAN

STUDI PUSTAKA MENGENAI SEAL KALIPER PADA SISTEM


PENGEREMAN

MEMBANDINGKAN DENGAN
BEBERAPA LITERATUR LAIN serta
menanyakan langsung pada ahli

ANALISA DAN PEMBAHASAN

KESIMPULAN DAN SARAN


SELESAI
tw

charFlo

Gambar 3.1 Flowchart


BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil studi literature


Laporan tugas akhir ini dilakukan dengan cara studi literature teradap
karya tulis yang dibuat oleh orang lain lalu mengumpulkan beberapa datanya dan
menarik kesimpulan dari hal tersebut. dalam mendukung penarikan kesimpulan
tersebut, kami juga memiliki sample dari karet seal yang ada di kaliper. Kami juga
memahami terlebih dahulu bagaimana cara kerja sistem pengereman.
4.1.1. literatur dari Wahyudin Nawali padahttp://www.spekengine.com/
menurut artikel beliau yang dimuat pada http://www.spekengine.com/ dan
dilihat pada tanggal 29/10/2016 pukul 13.42 mengatakan bahwa :
1. Penyebab yang pertama yaitu terlalu banyak kapasitas oli yang berada di
dalam mesin/sistem pengereman, hal tersebut bisa mengakibatkan kerusakan
pada seal oli dan akan mengalami kebocoran.
2. Penyebab yang kedua yaitu di akibatkan oleh komponen As yang sudah
mengalami aus atau longgar yang nantinya akan mengakibatkan seal oli
kurang mencengkram makanya akan sering sekali bocor.
3. Pemasangan seal yang kurang benar juga dapat menyebabkan kebocoran
maka dari itu anda harus memasang dengan rata dan tidak boleh miring.
4.1.2. Literatur menurut Aziz Yhore pada https://warungdohc.com
menurut artikel beliau yang dimuat pada https://warungdohc.com dan
dilihat pada tanggal 30/10/2016 pukul 10.12 mengatakan bahwa kerusakan seal
dikarenakan oleh :

1. seal life time ( memang usia seal sudah minta ganti )


2. terkena abrasiv , sifat cairan yang kotor, terkontaminasi kerak , karbon dsb
3. perlakuan yang berlebih.
4.2. Hasil studi Observasi
Kami melalkukan wawamcaa langsung dengan Sdr Angga Purnawan,
pemilik bengkel dan suku cadang dari motor, menurut beliau karet seal memang
cepat rusak. hal itu terjadi karena :

1. Usia Seal karet tersebut, setiap karet seal memiliki umurnya masing
masing, maka setelah melewati rentang tersebut pasti terdapat gangguan
pada karet seal.
2. Banyak kotoran dan debu yang menggumpal atau menghalangi seal
terebut.
3. Kualitas bahan yang digunakan pada seal tersebut.
4. Berhadapan langsung dengan udara
5. Panas

Beliau juga memberikan beberapa cara pencegahan agar karet seal tidak
cepat dilakukan pergantian, yaitu :

1. Gunakan hanya karet seal dengan kualitas bermutu tinggi


2. Sebisa mungkin daerah karet seal tidak sering terkena panas dan hujan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

1. Menurut hasil dari studi pustaka dan observasi mengenai penyebab dari
kebocoran seal pada sistyem pengereman didapatkan analisaa penyebab
kerusakan diakibatkan karena faktor : Umur seal, kualitas karet seal, dan
dampak dari panas dan hujan terus menerus
2. Cara menanggulangi kebocoran seal dan rusaknya karet tersebut adalah
sebagai berikut : Gunakan hanya karet seal yang berkualitas, segera ganti
seal pada umur yang sudah ditentukan oleh pabrikan.

5.2. Saran

1. Bagi peneliti : Bagi kami sebagai peneliti, hal ini bisa dijadikan referensi
serta pengetahuan baru bagi kami mengenai penyebab kebocoran seal.
2. Bagi masyarakat luas : Masyarakat dapat lebih mengetahui salah satu
penyebab kecelakaan yaitu rem blong, yang diakibatkan dari hal yang
dianggap remeh oleh banyak orang, yaitu karet seal. untuk itu masyarakat
luas dapat mengetahui apa saja penyebab dan cara penanggulangannya.
DAFTAR PUSTAKA
DirJen Perhubungan Darat. 2014. Perhubungan Darat Dalam Angka 2014.
Jakarta : Kementrian Perhubungan RI.

http://isinyatentangotomotif.blogspot.co.id/2015/03/komponen-rem-cakram.html,
diakses pada 26/10/2016,19:

Anda mungkin juga menyukai