Anda di halaman 1dari 3

PT.

LAMINDO INTER MULTIKON

No. SOP : KTT-SHE-087-01


PT. LAMINDO INTER Tingkat Risiko : SEDANG
MULTIKON Menggantikan : -
Direvisi oleh : -
Divisi : Operation

Departemen : Bunyu Operation Dibuat oleh : Arpen Sumantri

Judul: Menggunakan APAR Disetujui oleh : Didi Marsono

Tanggal 1 Januari Revisi


Revisi: 00 00 Halaman 1 dari 3
Berlaku 2009 Terakhir

CAKUPAN:
 Berlaku untuk seluruh karyawan dan pihak-pihak lain yang terlibat dalam pekerjaan di operation.
SOP ini juga berlaku untuk Seluruh Proyek PT. LIM

TUJUAN:
 Untuk memberikan penjelasan tentang tata cara penggunaan alat pemadam api ringan yang
tersedia pada unit dan alat-alat lain untuk mengurangi tingkat keparahan akibat dari suatu kejadian
kebakaran.

ALAT PELINDUNG DIRI (APD):


PRASYARAT:
Mengacu pada Kepmen No555.K/26/M.PE/1995
 Mengacu pada UU No 11 Tahun 1967
Helmet  Mengacu pada UU No 1 Tahun 1970
 Kepmen No.555.K/26/M.PE/1995

Kacamata Safety

Sepatu Safety

Vest

Sarung Tangan

Earplug

Safety First “ Kita Harus Bisa”


PT. LAMINDO INTER MULTIKON

ACUAN:
Langkah Keterangan Oleh
1 Umum.
- Alat pemadam api ringan adalah alat yang ringan serta mudah dilayani Operation
oleh satu orang untuk memadamkan api pada mula terjadinya Crew
kebakaran. Kebakaran dapat dibagi atas:
 Kebakaran benda padat kecuali logam (Gol. A).
 Kebakaran benda cair/gas yang mudah terbakar (Gol. B).
 Kebakaran instalasi listrik bertegangan (Gol. C).
 Kebakaran Logam (Gol. D).
- Alat Pemadam Kebakaran Ringan dapat dibagi atas:
 Jenis cairan (air).
 Jenis busa / foam.
 Jenis tepung kering / powder.
 Jenis gas (CO2, Inert Gas, dll).
- Penyebab kebakaran yang menimbulkan api disebabkan oleh 3 faktor
yaitu :
 Adanya benda/bahan.
 Adanya panas.
 Adanya oksigen Penggunaan ini didasarkan sesuai dengan jenis
kebakaran yang terjadi.

2 Inspeksi.
- Agar APAR dapat digunakan pada saat dibutuhkan maka:
 Setiap APAR harus dilengkapi dengan KIP (Kartu Inspeksi
Peralatan) dan diinspeksi secara rutin dengan frekuensi
pemeriksaan sesuai dengan frekuensi yang tertera pada KIP.
Periksa apakah tabung dalam kondisi mulus, tidak penyok dan
pressure gauge / ampere tekanan (jika ada) masih berfungsi
dengan baik dan jarum masih pada posisi hijau.

3 Penggunaan.
- Seperti yang dijelaskan diawal bahwa APAR digunakan pada mula
terjadinya kebakaran, dimana api masih kecil.
- Jika terjadi kebakaran maka:
 Segera ambil tabung APAR di lokasi yang terdekat.
 Jika ada pressure gauge / ampere tekanan, perhatikan bahwa
tabung APAR masih berfungsi.
 Lepaskan/cabut segel/pin pengaman yang ada pada pegangan
tabung.
 Perhatikan arah angin dengan melihat arah asap berhembus.
 Segera mendekati arah kobaran api dengan berdiri searah arah
angina (membelakangi kobaran api).
 Pegang selang semprot dan arahkan ke sumber api dan tangan
satu lagi menekan handle/pegangan APAR.
 Jangan panik, jika api bertambah besar segera cari pertolongan
tambahan.

Safety First “ Kita Harus Bisa” 2


PT. LAMINDO INTER MULTIKON

4 Selesai.
- Tandailah dan segera kumpulkan tabung yang telah dipakai dan jangan
dikembalikan ketempatnya semula jika tabung kosong. APAR yang
kosong harus secepat mungkin diisi ulang karena pemakaiannya hanya
satu kali dan tempatkan pada posisinya semula jika sudah diisi ulang.
Lokasi APAR yang kosong harus langsung dipasangi APAR pengganti
yang kondisinya baik.

DISTRIBUSI :
Prosedur ini harus didistribusikan kepada :
- Mining Manager
- Engineering Manager
- Kepala Teknik Tambang
- Safety Officer
- Mine Supervisor
- Mine Foreman
- All Employee

Safety First “ Kita Harus Bisa” 3

Anda mungkin juga menyukai