Anda di halaman 1dari 3

Kabupaten Kudus 

adalah sebuah kabupaten yang berada di provinsi Jawa Tengah, Indonesia.


Ibu kota kabupaten ini adalah Kota Kudus, terletak di jalur pantai Timur laut Jawa Tengah antara Kota
Semarang dan Kota Surabaya. Kota ini berjarak sekitar 51 kilometer dari arah Timur Kota Semarang

Kudus dikenal sebagai kota penghasil rokok (kretek) terbesar di Jawa Tengah dan juga dikenal
sebagai kota santri. Kota ini adalah pusat perkembangan agama Islam pada abad pertengahan. Hal ini
dapat dilihat dari adanya tiga makam wali/sunan, yaitu Sunan Kudus, Sunan Muria, dan Sunan Kedu.

Sebagian besar wilayah Kabupaten Kudus adalah dataran rendah. Di sebagian wilayah utara
terdapat pegunungan (yaitu Gunung Muria), dengan puncak Puncak Saptorenggo (1.602 m
dpl), Puncak Rahtawu (1.522 m dpl), dan Puncak Argojembangan (1.410 m dpl). Sungai terbesar
adalah Sungai Serang yang mengalir di sebelah barat, membatasi Kabupaten Kudus dengan Kabupaten
Demak. Kudus dibelah oleh Sungai Gelis di bagian tengah sehingga terdapat istilah Kudus
Barat dan Kudus Timur. Kabupaten Kudus adalah kabupaten dengan wilayah terkecil di Jawa Tengah.

Kuliner Khas Kudus

Kabupaten Kudus mempunyai beberapa masakan khas, di antaranya:

 Soto Kudus
 Lentog Tanjung
 Garang Asem
 Sate Kerbau Kudus
 Sego Jangkrik
 Pindang Kerbau
 Opor Bakar Sunggingan

Budaya / Tradisi yang ada di kabupaten Kudus


1. Tradisi Buka Luwur
Buka luwur merupakan salah satu acara adat yang unik, kata luwur sendiri berarti makam.
Kegiatan dalam Buka luwur adalah menggantikan kain klambu penutup makam yang dilakukan
setahun sekali. Dalam acara Buka Luwur ini terdapat acara pembagian nasi dan kain bekas tutup
makan yang lama. Bagi masyarakat yang bisa mendapatkan nasi serta kain tersebut percaya bahwa
akan dapat keberuntungan.
Kegiatan ini dilakukan setiap tanggal 10 Suro di Sunan Kudus dan setiap tanggal 16 Suro untuk
Snan Muria.

2. Tradisi Dandangan
Sebuah proses jual beli terbesar dan terlama di kota Kudus. Ini adalah sebuah tradisi untuk
menyambut datangnya bulan ramadhan / Bulan Puasa yang dilakukan di area antara simpang 7 Kudus
hingga Menara Kudus. Bagi anda yang datang ke Kudus saat menjelang puasa, tidak ada salahnya
untuk menengok di jalan tersebut (dijamin tidak akan rugi)
3. Tradisi Kupatan
Mungkin kegiatan ini hampir sama dengna di tempat kalian. Di kota Kudus sendiri perayaan kupatan
dilakukan 1 minggu setelah Lebaran / Idul Fitri. 

Dalam acara kupatan akan ada gunung yang terbuat dari ketupat yang mana akhirnya akan menjadi
direbutkan oleh masyarakat setempat. Ini adalah acara puncak dan meriah saat kupatan di kota Kudus.

Di kudus sendiri saat kupatan akan ramai menyembelih entok untuk dimakan bersama keluarga
ataupun dibagikan di warga setempat

4. Tradisi Budaya Wiwit Kopi


Tradisi ini berada di desa Colo dan sudah berlangsung sangat lama dari nenek moyang. tradisi ini
dilakukan sebagai tanda bahwa panan kopi desa colo telah dimulai.

Sebagai ucapan syukur kepada Tuhan, maka masyarakat setempat mengadakan acara slamatan di
tengah-tengah lahan kebun kopi mereka.

5. Budaya Tari Kretek


Tari kretek ini menceritakan awal mula pembuatan rokok kretek di kota Kudus. yaitu mulai dari meilih
tembakau yang paling baik. Kemudian tugas buruh memotong ujung rokok agar terlihat rapi. lalu
buruh tersebut membawanya kepada mandor guna diperiksa.

Sang mandor memiliki sifat yang berbeda-beda terkadang dia terlihat seram / galak, namun juga
terlihat sumeh / murah senyum kepada para buruh mbatil.

Para pemain menggunakan pakaian adat kota Kudus.

9. Rebo Wekasan
Masyarakat Jawa menganggap ada di suatu hari yang penuh dengan makna religi yaitu di bulan Safar.
Di kota Kudus sendiri pempercayai bahwa Rabo Wekasan atau rabu terakhir pada bulan itu adalah hari
yang tepat.

Dipercayai bahwa di hari rabu terakhir bulan Safar ini akan ada 320 musibah yang turun ke dunia, dan
disinilah peran manusia untuk lebih banyak memohon ampun, belas kasihan, bertobat, serta
bersedekah.

Acara tradisi budaya ini demeriahkan juga dengan festival arak-arakan dengan menggunakan pakaian
adat jawa seperti surjan, pangeran yang menunggang kuda, prajurit, dll.

10. Tradisi Adat Bulusan


Bulusan adalah tradisi budaya masyarakt Islam salah satunya di kota Kudus ini. Acara ini dilakukan
hari ke tujuh setelah Lebaran (sama dengan kegiatan kupatan)

Tradisi ini dilakukan di Dukuh Sumber, Desa Hadipolo, Kec. Jekulo, Kab Kudus.
Tradisi ini ada dilatar belakangi ketika Sunan Muria menegur warga yang masih bekerja ketika malam
hari saat Ramadhan tiba. Tidak mengindahkan teguran dari dari Sunan Muria, maka warga terebut
berubah menjadi para bulus.

acara ini juga dimeriahkan dengan adanya berbagai pameran pakaian bernuansa binatang seperti bulus,
kupu-kupu, burung, dll dari warga kudus.

Anda mungkin juga menyukai